ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK Pert.17-18

1 / 25
About This Presentation
Title:

ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK Pert.17-18

Description:

Title: Judul Author: Debby Tanamal Last modified by: Maryam Created Date: 4/16/2005 3:08:17 AM Document presentation format: On-screen Show Company – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:22
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 26
Provided by: Debby190

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK Pert.17-18


1
ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK Pert.17-18
  • Matakuliah F0274 Manajemen Keuangan
    Perusahaan
  • Tahun Sept 2006

2
Estimasi Arus Kas Arus Kas adalah kas bersih yang
keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan. Arus
kas berbeda dari laba akuntansi.   Identifikasi
Arus Kas Yang Relevan Adalah arus kas tertentu
yang harus dipertimbangkan dalam mengambil
keputusan sehubungan dengan penganggaran barang
modal.   Arus kas vs Laba Akuntansi Dalam analisa
penganggaran barang modal, yang digunakan adalah
arus kas tahunan, dan bukan laba akuntansi (laba
atas modal yang yang ditanamkan). Penyusutan
merupakan pemulihan sebagian modal yang
ditanamkan, sehingga   NCF EAT
Depreciarion atau Laba atas modal Pemulihan
modal Arus kas
Inkremental (Incremental Cash Flow) Adalah arus
kas bersih yang dihasilkan langsung oleh
suatu proyek investasi.
3
Empat masalah dalam menentukan arus kas
inkremental. 1. Biaya terpendam (Sunk
Cost) Adalah pengeluaran tunai yang telah
dilakukan dan tidak dapat ditutup dengan
disetujui atau tidaknya proyek Sunk Cost tidak
dimasukkan dalam aliran kas dari
proyek. 2. Biaya opportunities / kesempatan
(Opportunity cost) Adalah hasil terbaik dari
alternatif penggunaan aktiva, yaitu hasil terbaik
yang tidak akan diperoleh jika dana yang ada
diinvestasikan pada proyek tertentu. Biaya
kesempatan harus dimasukkan sebagai tambahan
aliran kas keluar pada saat menentukan aliran kas
keluar pada proyek yang diusulkan. 3. Biaya
eksternalitas Adalah suatu pengaruh suatu proyek
terhadap arus kas pada bagian lain perusahaan
tersebut. 4. Biaya pengiriman dan
pemasangan Adalah perusahaan membeli suatu
aktiva perusahaan tersebut harus menanggung biaya
pengiriman dan pemasangan (installation cost)
dari aktiva yang dibeli.
4
Perubahan Modal Kerja Bersih (Change in net
working capital)adalah kenaikan aktiva lancar
yang diakibatkan oleh proyek baru dikurangi
dengan kenaikan kewajiban lancar yang terjadi
secara spontan.
  • Evaluasi Proyek Capital Budgeting.
  • Proyek Perluasan
  • Adalah proyek yang dimaksudkan untuk
    meningkatkan penjualan.
  • Analisa Arus Kas proyek perluasan
  • 1. Ikhtisar pengeluaran investasi yang
    diperlukan untuk
  • proyek.
  • 2. Analisis arus kas setelah produksi dimulai.
  • 3. Mengambil keputusan .

Tiga Resiko Proyek yang saling berbeda 1. Resiko
berdikari (Stand Alone Risk SAR) Adalah
resiko khusus dari suatu proyek (aktiva) tanpa
dikaitkan sama sekali dengan proyek aktiva lain
yang mungkin dimiliki. Resiko ini diukur dari
variabilitas tingkat pengembalian yang diharapkan
atas aktiva/proyek tersebut.
5
2. Resiko di dalam perusahaan (Within firm risk
atau corporate risk). Adalah resiko
diukur tanpa mempertimbangkan diversifikasi
portofolio dari pemegang saham. Resiko ini diukur
dari variabilitas laba perusahaan yang
diabaikan oleh suatu proyek tertentu.
3. Resiko pasar atau beta (Market or Beta risk)
Adalah bagian resiko proyek yang tidak dapat
dieliminasi melalui diversifikasi.
Resiko ini diukur dengan koefisien beta proyek.
Analisa resiko beta (pasar) dapat diukur dengan
menggunakan CAPM dan SML yang menyatakan
hubungannya dengan resiko.
Analisis Sensitivas Adalah suatu teknik untuk
menganalisa resiko dengan mengubah ubah
variabel-variabel kunci dan mengamati pengaruhnya
terhadap NPV dan tingkat pengembalian (laba).
Jadi analisa sensivitas dapat memberikan wawasan
yang lebih mendalam dan bermanfaat atas tingkat
resiko proyek. Analisis sensivitas termasuk Stand
Alone Risk.
6
Analisis ini dimulai dengan memprediksi
nilai-nilai yang dipakai untuk menghitung NPV
seperti unit penjualan, harga jual, biaya
variable dan biaya modal. Kemudian terjadi What
if , bagaimana NPV jika biaya naik atau turun
10 atau 20
Contoh Proyek Cash inflow dengan estimate life
15 tahun dan discount factor 10. Keterangan
Proyek A (000) B(000)

Initial outlays 20.000
20.000 Estimasi NCF -
Pesimis (3.000)
0 - Dasar/normal 4.000
4.000 - Optimis
5.000 8.000
Range 2.000
8.000
Dengan range cash flow proyek A dan B, resiko
proyek A lebih kecil dari proyek B, karena range
hanya sebesar 2.000 atau 5.000- 3.000
dibanding proyek B 8.000 atau 8.000- 0 .
7
Dicari NPV dengan Dasar/normal atau paling
memungkinkan . NPVproyek A cash flow
Pesimis. NPV PV cash flow PV investasi.
(CF x PVIFA10,15) - 20.000 (3.000 x 7,606)
- 20.000 2.818 NPV proyek B cash flow
pesimis NPV PV cash flow PV investasi (CF
x PVIFA10, 15) - 20.000 (0 x 7,606) -
20.000 ( 20.000)
NPV Normal (4.000 x 7,606) - 20.000
10.424 NPV Optimis proyek A (5.000 x
7,606) - 20.000
18.030 NPV Optimis proyek B 8.000 x 7,606
40.848
8
NPV masing-masing proyek pada Dasar-normal-atau
memungkinkan Kemungkinan NPV
NPV Cash flow Proyek A Proyek
B Pesimis 2.818
(20.000) Normal 10.424
10.424 Optimis 18.030
40.848 Range
15.212 60.848   Dalam
sentivity analysis ini bahwa NPV A 15.212 dan
B 60.848, maka resiko proyek B lebih besar dari
proyek A.
9
Contoh lainnya yang lebih jelas Misalkan suatu
perusahaan menerima proposal investasi 2juta
dengan umur 4 tahun tanpa nilai residu. Net Cash
Flow tahunan adalah berikut ini
Income Net Cash
Statement
Flow Sales ( 2.000u X 3,5)
7.000 7.000 Variable cost
30 2.100 2.100
Fixed cost 1.600
1.600 Depresiasi
500 -- EBT
2.800 Tax 40
1.120 1.120 EAT
1.680 Net Cash Flow
2.180 2.180
10
Diasumsikan tingkat keuntungan yang
diharapkan(expected rate of return) 10, maka
NPV -2.000
2.180 2.180 2.180 2.180 (1,1)1
(1,1)2 (1,1)3 (1,1)4 -2.000
2.180 2.180 2.180 2.180 1,1
1,21 1,331 1,464
-2.000 1.981,818 1.801,653 1.637,866
1.489,071 -2.000 6.910,408
4.910,408
11
Proyek ini diterima. Bagaimana resikonya? Jika
variabel-variabel yang digunakan mengalami
perubahan, maka akibatnya perubahan terjadi
kepada NPV. karena kenaikan/penurunan
penjualan, harga per unit berubah, dan
biaya-biaya juga berubah. Perubahan ini
mengakibatkan sensitivas bagi
perusahaan. Umumnya manajemen dihadapkan kepada
pesimis, normal (diharapkan) dan optimis, yang
dapat digambarkan berikut ini
Parameter Pesimis Normal Optimis
Unit terjual 1.900 2.000
2.100 Harga/unit/ 3,40
3,50 3,60 Variable cost
30 gt dari..gt sales
Fixed cost 1.650 1.600
1.550 Investasi awal 2.200
2.000 1.800 Kalau perusahaan
berpendapat kepada pemikiran pesimis maka NCF dan
NPV dapat dicari.
12
NPV -2.200 1.883 1.883
1.883 1.883 (1,1)1
(1,1)2 (1,1)3 (1,1)4 -2.200
1.883 1.883 1.883 1.883 1,1
1,21 1,331 1,464 -2.200
1.711,818 1.556,198 1.414.726 1.286,202
-2.200 5.968,944 3768,944

13
Dengan adanya perubahan variabilitas dari normal
ke pesimis, maka NPV berubah secara drastis
sebesar 4.910,408 - 3768,944 1141,464,
hal ini merupakan sensitive untuk penurunan NPV
tersebut. Jika biaya variable meleset sedikit
dari prediksi, akibatnya NPV turun drastis. Jadi
setiap perubahan dalam variabal-variabel yag
terjadi pada perusahaan mengalami sensitivitas.
Kalau dicari untuk terbaik optimis maka NPV
hasilnya.
14
Analisis Skenario (Scenario analysis) Adalah
tehnik untuk menganalisa resiko dengan
membandingkan situasi yang paling memungkinkan
atas skenario dasar (semacam situasi normal)
dengan keadaan yang baik dan buruk. Atau
disebut juga suatu tehnik analisis resiko yang
mempertimbangkan baik sensitivas NPV terhadap
perubahan variabel-variabel kunci maupun
rentangan (range) dari nilai-nilai variabel yang
sangat menguntungkan.   Dalam analisis skenario
probabilitas karena rantangan nilai yang paling
memungkiankan bagi variable-variabel tercermin
dalam distribusi probabilitas.
Analisis Skenario dan NPV yang diharapkan Contoh
Hasil analisis skenario sangat berguna untuk
menentukan NPV yang diharapkan, deviasi standar
dari NPV, dan koefisien varians (CV). Untuk
mengestimasi ketiga skenario tersebut dinyatakan
p1 (probabilitas).
15
Kita pergunakan data dari analisis sensivitas dan
diadakan probabilitas untuk parameter
terburuk/pesimis, normal (nilai dasar) dan
terbaik/optimis. Analisis skenario dapat dihitung
seperti
Skenario Probabiltas Sales/U Price/
NPV/ Terburuk 25 1.900
3,4 3.768,944 Normal 50
2.000 3,5 4.910,408 Terbaik
25 2.100 3,6 5.887,036
16
(No Transcript)
17
Tiga jenis analisis skenario 1. Skenario terburuk
(Worst case scenario) Adalah keadaan dimana
untuk semua variabel masukan diberikan nilai
terburuk berdasarkan perkiraan yang
wajar. 2. Skenario terbaik (Best case
scenario) Adalah keadaan dimana untuk semua
variabel masukan diberikan nilai terbaik
berdasarkan perkiraan yang wajar. 3. Skenario
dasar (Base scenario) Adalah keadaan dimana
untuk semua variabel diberikan nilai yang paling
menguntungkan. Analisis Simulasi (Monte Carlo)
18
Analisis ProyekProyek dengan umur berbeda Jika
suatu proyek mandiri, umur proyek tidak penting,
tetapi jika proyek itu umurnya dan aliran kas
masuk tidak sama dan saling bersaing meniadakan
maka untuk menghitung NPV, maka proyek tersebut
diulang hingga mempunyai masa akhir yang sama
(asumsi proyek tidak unik). Pendekatan untuk
mengevaluasi proyek yang umurnya tidak sama dapat
juga dilakukan dengan Annualized NPV Approach
ANPV) yaitu suatu tehnik pendekatan untuk
perhitungan NPV sekarang tahunan untuk dua atau
lebih proyek yang bersaing menyediakan, ANPA sama
dengan EAS Equivalent Annual Series (seri
anuitas seragam).
19
Contoh PT Mulia Tio mempunyai dua proyek yaitu
proyek A dengan nilai investasi 130.000 dan
proyek B dengan nilai investasi 150.000. Biaya
modal ditetapkan 10. Aliran Kas Masuk dan umur
proyek adalah sbb
__________________________________________________
___________  
Aliran Kas Masuk (Net Cash In Flow)
Tahun ---------------------
-------------------------------------------
Proyek A
Proyek B ________________________________________
_____________________ 1
64.000 80.000
2 66.000
60.000 3
76.000 50.000
4 ---
40.000 5
---
30.000 6
--- 20.000
20
PV Proyek A (dicari dengan df/biaya modal 10)
39.768 PV proyek B

67.060   Bila tidak memperhatikan umur dari kedua
proyek tersebut, maka yang lebih baik dan menarik
adalah proyek B. Tetapi kedua proyek ini berbeda
umur maka dicari Annualized NPV
Langkah 1 PV proyek A 39.768, poryek B
67.060, disini Tidak
diperhatikan faktur umur proyek
tersebut. Langkah 2 ANPV Proyek A NPV/
PFIFA (10) ,3 thn
39.768/ 2,487
15.990 ANPV Proyek B
67.060 / 4,355 15.398   Langkah 3 Dengan
memperhatikan perhitungan pada langkah
kedua maka proyek A lebih menarik
daripada proyek B. Proyek
A dan B adalah proyek bersaing
meniadakan satu sama lain, sehingga proyek B
direkomendasikan untuk
dilaksanakan dari metode
proyek-proyek umur berbeda.
21
Capital Asset Pricing Model ( CAPM) Seperti
dibahas pada pertemuan sebelumnya maka CAPM dalam
pertemuan ini dibahas lebih lanjut. CAPM
dirumuskan oleh dua orang yang bekerja secara
independen yaitu William Sharpe (1964) dan John
Lintner (1965). William Sharpe mendapat hadiah
Nobel untuk jasanya tahun 1990.
gt Short Sales Dalam asumsi CAPM perlu mendapat
perhatian adalah short sales yaitu penjualan
asset yang dipinjam. Short sales dilakukan jika
perusahaan mengantisipasi penurunan harga.
Contohnya harga saham saat ini 1.000/lbr,
kemudian diantisipasi penurunan harga. Saat ini,
perusahaan mempunyai saham tsb. Kita dapat
meminjam saham tersebut (dari broker/makelar
kita), kemudian kita jual. Perusahaan menerima
uang 1.000. Seminggu kemudian, harga saham
benar-benar turun menjadi 900/share. Dan
perusahaan mengembalikan saham yang sudah dijual
. Dan perusahaan membeli saham tsb.dari pasar
dengan harga 900 yang berarti ada kas keluar
900.Keuntungan bersih diperoleh perusahaan
adalah 100. Jika harga terus naik, berarti
perusahaan akan menderita resiko kerugian yang
semakin besar.
22
Mengukur resiko adalah merupakan yang tidak
mudah, karena banyak faktor yang diperhatikan.
Salah satu model yang banyak digunakan adalah
CAPM. CAPM Adalah model yang didasarkan pada
dalil bahwa tingkat pengembalian yang disyaratkan
atas setiap saham atau sekuritas sama dengan
tingkat pengembalian bebas resiko ditambah
dengan premi resiko sekuritas yang bersangkutan,
di mana resiko yang dimaksud di sini
mercerminkan adanya diversifikasi. CAPM
menentukan tingkat keuntungan minimum yang
disyaratkan atau minimum required rate of return
dari investasi asset yang berisiko dan trade off
resiko. CAPM menjelaskan keseimbangan antara
tingkat resiko yang sistematis dan tingkat
keuntungan yang diisyaratkan sekuritas
portfolio. Konsep CAPM berdasarkan pada asumsi
pasar modal adalah efisien dan semua aset dapat
dibagi-bagi secara sempurna (perfectly
divisible) dan likuid diperjual belikan setiap
asset. Artinya para investor dapat melakukan
diversifikasii hingga satuan terkecil dan dapat
melakukan jual beli sekuritas setiap saat. Hal
ini telah dibahas sebelumnya.
23
Hubungan antara risiko dengan tingkat
pengembalian yang berhubungan dengan CAPM, Market
Risk Premium (MRP atau RPM) dan Security Market
Line (SML).   Market Risk Premium Adalah
tambahan pengembalian di atas tingkat
pengembalian yang bebas resiko sebagai
kompensasi bagi investor karena menanggung
tingkat resiko rata-rata.   Security Market Line
(SML) Adalah garis yang memperlihatkan hubungan
diantara risiko, tang diukur dengan beta dan
tingkat pengembalian yang disyaratkan dari
masing-masing saham.
Contoh Spencer Coy menghendaki saham rata-rata
menghasilkan tingkat pengembalian yang
disyaratkan sebesar 13. Tingkat pengembalian
bebas risiko (kRF) sebesar 9, premi risiko
pasar 4, koefisien beta b1 0,5, RPm (km-
kRP) 4 atau premi bebas pasar, dan RP1 2.
Dengan rumus hal ini dinyatakan RP 1 (kM
kRP) b1
24
Premi Risiko Saham 1 RP1 (RPM)n1
4 (0,5) 2.
SML k1 kRF ( kM kRP) b1
kRF (RPM(b1 9 4 (0,5)
11
Kalau saham ada 2 dengan b12, maka hal ini
risikonya lebih besar dari saham 1, dan tingkat
pengembalian disyaratkan darinya k1
9 4 (2) 17.   Saham rata rata atau
dengan risiko sedang , dimana b11, dan tingkat
pengembalian diharapkan 13 atau sama dengan
tingkat pengembalian pasar, maka kA 9 4(1)
13 kM
25
(No Transcript)
Write a Comment
User Comments (0)