IX. ANALISIS KREDIT - PowerPoint PPT Presentation

1 / 27
About This Presentation
Title:

IX. ANALISIS KREDIT

Description:

ix. analisis kredit & risiko meminjamkan gambaran umum analisis kredit dan risiko meminjamkan tipe2 pinjaman problema kualitas kredit analisis kredit – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:282
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 28
Provided by: warsono
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: IX. ANALISIS KREDIT


1
IX. ANALISIS KREDIT RISIKO MEMINJAMKAN
  • GAMBARAN UMUM ANALISIS KREDIT DAN RISIKO
    MEMINJAMKAN
  • TIPE2 PINJAMAN
  • PROBLEMA KUALITAS KREDIT
  • ANALISIS KREDIT
  • TUGAS TERSTRUKTUR

2
GAMBARAN UMUM ANALISIS KREDIT RISIKO
MEMINJAMKAN
  • Dalam penyaluran kredit, FI akan menanggung
    risiko kredit.
  • FI menerima risiko kredit atas dana yang
    dipinjamkan dengan menukarnya dengan pengembalian
    wajar yang cukup untuk menutup biaya pendanaannya
    kepada penabung RT termasuk risiko kredit dalam
    meminjamkan.

3
GAMBARAN UMUM ANALISIS KREDIT RISIKO MEMINJAMKAN
  • Pengukuran risiko kredit atas pinjaman individu
    adalah penting jika manajer FI
  • 1. Menentukan harga suatu pinjaman secara benar
  • 2. Menentukan batas yang tepat atas sejumlah
    perluasan kredit bagi satu peminjam atau
    penerimaan eksposur kerugian dari mitra kerja
    khusus.

4
TIPE-TIPE PINJAMAN (1)
  • Ada 4 macam klas pinjaman yang disalurkan oleh
    bank2 komersial 1. Real estate, 2. Individual,
    3. Komersial industri (CI), 4. Semua yang
    lain.
  • Pinjaman real estate meliputi pinjaman hipotek
    pinjaman kepemilikan rumah.
  • Hipotek penduduk merupakan pinjaman berjangka
    sangat panjang dengan maturitas rata2 mendekati
    25 tahun.

5
TIPE-TIPE PINJAMAN (2)
  • Karakteristik penting lain pinjaman hipotek
    tingkat bunga hipotek fee, dibebankan atas
    pinjaman tersebut, seperti komisi, diskon,
    poin2 yang dibayar oleh peminjam kepada penjual
    untuk mendapatkan pinjaman.
  • Tingkat bunga hipotek yang berbeda dengan tingkat
    bunga tetap atau mengambang, disebut dengan
    hipotek bertingkat bunga yang dapat disesuaikan
    (adjustable-rate mortgage/ARM).

6
TIPE-TIPE PINJAMAN (3)
  • ARM hipotek yang tingkat bunganya menye-suaikan
    dengan pergerakan dalam suatu tingkat bunga
    indeks pasar dasar.
  • Di Amerika Serikat, ARM mendasarkan pada pada
    tingkat bunga seperti tingkat bunga obligasi
    pemerintah satu tahun.
  • Pinjaman individu (konsumen) meliputi pinjaman
    personal mobil.
  • Penyedia pinjaman individu bank komersial,
    perusahaan pembiayaan, pengecer, bank tabungan,
    perusahaan gas.

7
TIPE-TIPE PINJAMAN (4)
  • Pinjaman konsumen terbesar pinjaman konsumen
    berputar, termasuk utang kartu kredit.
  • Pinjaman berputar batas kredit dalam mana
    peminjam dapat menarik membayar kembali
    beberapa kali selama masa berlakunya kontrak
    pinjaman.
  • Pinjaman komersial industri (CI) dapat
    diberikan kepada usaha kecil korporasi.
  • Tingkat bunga tetap atau mengambang.
  • Jangka waktu beberapa minggu s.d ? 8 tahun.

8
TIPE-TIPE PINJAMAN (5)
  • Pinjaman komersial berjamin tidak berjamin.
  • Pinjaman berjamin pinjaman yang dijamin dengan
    suatu klaim pertama atas aset tertentu (agunan)
    jika terjadi gagal bayar.
  • Pinjaman tidak berjamin pinjaman yang hanya
    mempunyai klaim umum terhadap aset peminjam jika
    terjadi gagal bayar.
  • Pinjaman dapat dibuat sebagai pinjaman spot
    komitmen pinjaman.

9
TIPE-TIPE PINJAMAN (6)
  • Pinjaman spot suatu pinjaman yang peminjamnya
    dapat menarik (mencairkan) dananya dengan segera.
  • Komitmen pinjaman atau batas kredit suatu
    persetujuan pinjaman dengan ukuran maksimum
    tertentu periode waktu berakhir maksimum
    tertentu, yang mana peminjamnya dapat menarik
    dana.

10
TIPE-TIPE PINJAMAN (7)
  • Kertas komersial instrumen utang jangka pendek
    yang diterbitkan oleh korporasi secara langsung
    atau melalui penjamin kepada para pembeli di
    pasar keuangan, seperti reksadana pasar uang.
  • Pinjaman2 lain bank2 lain, lembaga2 keuangan
    nonbank, pemerintah, bank2 asing, pemerintah2
    asing.

11
PROBLEMA KUALITAS KREDIT (1)
  • Tahun 1980 problema dasyat terjadi pada pinjaman
    bank thrift untuk hipotek kediaman tanah
    pertanian.
  • Awal 1990 problema terjadi pada pinjaman2 real
    estate komersial (bank, thrift, perusahaan
    asuransi semua terekspos) obligasi sampah.
  • Obligasi sampah obligasi yang diperingkat
    sebagai spekulatif atau kurang daripada grade
    investasi oleh agen2 pemeringkat obligasi.

12
PROBLEMA KUALITAS KREDIT (2)
  • Di Indonesia, problema kredit terjadi sejak
    adanya liberalisasi di sektor perbankan pada 1988
    mencapai puncaknya pada saat krisis moneter
    1997 1998.
  • Indikasi problema kualitas kredit terjadinya
    peningkatan yang tajam atas kredit bermasalah
    (NPL), karena adanya pelanggaran2 yang dilakukan
    oleh bank.
  • Pelanggaran BMPK, kredit pada kelompok bisnis,
    penyaluran pada sektor property RE, praktik
    moral hazard, dsb.

13
ANALISIS KREDIT
  • Analisis kredit dibedakan menjadi
  • 1. Pinjaman real-estate
  • 2. Pinjaman konsumen usaha kecil
  • 3. Pinjaman komersial industri pasar menengah
  • 4. Pinjaman komersial industri besar.

14
Pinjaman Real Estate (1)
  • Dua pertimbangan yang mendominasi keputusan FI
    apakah menyetujui permohonan pinjaman hipotek
  • 1. Kemampuan pemohon kemauan untuk menentukan
    waktu pembayaran bunga pokok
  • 2. Nilai dasar agunan pinjaman.
  • Kemampuan kemauan untuk melayani utang hipotek
    biasanya ditentukan dengan permohonan model
    kualitatif kuantatif.

15
Pinjaman Real Estate (2)
  • Variabel penilaian karakter pemohon stabilitas
    tempat tinggal, pekerjaan, status keluarga,
    sejarah tabungan sebelumnya, sejarah pembayaran
    pinjaman.
  • Dua rasio sangat berguna untuk menilai kemampuan
    membayar hipotek rasio jasa utang kotor (GDS)
    dan rasio jasa utang total (TDS).
  • GDS (Pembayaran hipotek tahunan Pajak
    Property)/ Pendapatan kotor tahunan.
  • TDS Pembayaran utang total tahunan/ Pendapatan
    kotor tahunan.

16
Pinjaman Real Estate (3)
  • FI seringkali mengkombinasikan faktor-faktor yang
    bervariasi untuk menilai ke-mampuan kemauan
    membayar dalam sistem penskoran kredit (SSC)
    tunggal.
  • Sistem penskoran kredit (SSC) model matematik
    yang menggunakan karakteris-tik pemohon pinjaman
    yang diamati untuk menghitung suatu skor yang
    menunjukkan probabilitas gagal bayar pemohon.

17
Pinjaman Real Estate (4)
  • Setelah penilaian dengan SSC dilakukan
    menyimpulkan kredit layak diberikan, maka langkah
    selanjutnya adalah verifikasi.
  • Verifikasi dapat menggunakan laporan agen kredit,
    yang berisi pembayaran sebelumnya catatan
    pajak, untuk memastikan pendapatan sebelumnya
    pemohon.
  • Sebelum FI menerima hipotek, maka harus
    mengkonfirmasi terhadap kekayaan (property) yang
    digunakan sebagai agunan.

18
Pinjaman Konsumen (Personal) Usaha Kecil (1)
  • Teknik2 yang digunakan untuk analisis pinjaman
    hipotek sangat mirip dengan yang diterapkan pada
    kredit personal usaha kecil.
  • Pinjaman personal diskor seperti hipotek,
    sering-kali peminjam tanpa menemui pegawai
    kredit.
  • Model penskoran kredit memberikan bobot lebih
    pada karakteristik personal seperti pendapatan
    kotor tahunan, skor TDS (total debt service), dsb.

19
Pinjaman Konsumen (Personal) Usaha Kecil (2)
  • Pinjaman usaha kecil lebih kompleks karena FI
    seringkali diminta mengambil risiko kredit
    individu yang arus kas bisnisnya membutuhkan
    analisis yang dapat dipertimbangkan seringkali
    dengan informasi akuntansi yang tidak lengkap.
  • Model penskoran usaha kecil lebih kompleks, yaitu
    dengan mengombinasikan analisis keuangan berbasis
    komputer dengan analisis perilaku pemilik usaha
    kecil.

20
Pinjaman Komersial Industri Pasar-Menengah (1)
  • Definisi tentang perusahaan pasar menengah
    bervariasi. Di Indonesia?
  • Analisis kredit pelanggan perusahaan
    pasar-menengah berbeda dari usaha kecil, meskipun
    masih menilai karakter manajemen perusahaan,
    fokus utama analisis ini adalah bisnisnya sendiri
    bukan pemilik.
  • Untuk menganalisis risiko kredit pemohon
    pinjaman, pegawai kredit harus memahami 5C
    pelanggan.

21
Pinjaman Komersial Industri Pasar-Menengah (2)
  • Analisis arus kas digunakan untuk mengetahui
    penerimaan pengeluaran kas pemohon, yang
    kemudian dibandingkan dengan pembayaran-pembayaran
    pokok bunga atas pinjaman.
  • Penerimaan kas beberapa transaksi yang
    meng-hasilkan suatu kenaikan dalam aset2 kas.
  • Pengeluaran kas beberapa transaksi yang
    menghasilkan penurunan dalam aset2 kas.

22
Pinjaman Komersial Industri Pasar-Menengah (3)
  • Analisis rasio keuangan dapat digunakan dalam
    penentuan apakah proyeksi arus kas keuntungan
    masuk akal dalam mengkuantifikasi beberapa isu
    kualitatif, dalam menyoroti risiko pemohon.
  • Rasio2 adalah informatif secara nyata ketika
    rasio ini berbeda dari rata2 industri (atau
    standar FI) atau dari rasio periode sebelumnya.

23
Pinjaman Komersial Industri Pasar-Menengah (4)
  • Rasio2 keuangan yang digunakan
  • 1. Rasio likuiditas
  • 2. Rasio manajemen aset
  • 3. Rasio utang atau solvency
  • 4. Rasio profitabilitas
  • 5. Rasio nilai pasar
  • 6. Analisis ukuran umum tingkat pertumbuhan

24
Pinjaman Komersial Industri Besar (1)
  • Posisi tawar FI dalam beberapa hal turun ketika
    melakukan persetujuan kredit dengan pelanggan
    korporasi besar, karena mereka dapat menjadi
    disintermediasi.
  • Klien korporasi besar sangat menarik bagi FI
    karena, meskipun spread fee kecil dalam
    ketentuan persentase, tetapi transaksi cukup
    besar untuk membuatnya sangat profitabel.

25
Pinjaman Komersial Industri Besar (2)
  • Model penskoran kredit (MSC) menggunakan data
    atas karakteristik peminjam yang teramati lain
    untuk menghitung kemungkinan gagal bayar atau
    untuk memilah para peminjam ke dalam klas2 risiko
    gagal bayar yang berbeda.
  • Altmans Z-Score, model untuk menganalisis
    klasifikasi risiko gagal bayar perusahaan
    manufaktur di AS.
  • Z 1,2X1 1,4X2 3,3X3 0,6X4 1,0X5.

26
Pinjaman Komersial Industri Besar (3)
  • X1 NWC/TA
  • X2 RE/TA
  • X3 EBIT/TA
  • X4 MVE/BVLTD
  • X5 SR/TA.
  • Z lt 1,81 risiko gagal bayar tinggi.
  • Model KMV ?

27
TUGAS TERSTRUKTUR
  • Credit Risk Credit Analysis and Lending Risk
  • Halaman 229-230,
  • Nomor 2, 3, 4, 6, 8, 11, 13, 15, 16, 17.
  • Selamat mencoba!
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com