Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3)

Description:

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS E-education Sistem pendidikan berbasis media elektronik internet Pola e-education ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:92
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 24
Provided by: hanckeyPb
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Sistem Informasi untuk Pendidikan (3)


1
Sistem Informasi untuk Pendidikan (3)
  • Pengembangan Kurikulum S2
  • KRK640
  • 3 SKS

2
SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE
Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang
menggunakan internet untuk menyampaikan bahan
ajar kepada siswa yang dipisahkan oleh waktu atau
jarak, atau keduanya (Dempsey Eck, 2002).
Medium yang digunakan adalah sistem komunikasi
jaringan.
  • Perancang Pembelajaran on-line harus
    memperhatikan hal-hal berikut
  • Hasil belajar yang diinginkan (learning outcomes)
    ? internet lebih bermanfaat untuk hasil belajar
    kognitif ketimbang pengembangan keterampilan
    psikomotor (psychomotor skill development) atau
    perubahan sikap (attitudinal change)
  • Penggunaan konsep interactions dan interactivity
    ? seringkali dikacaukan antara penggunaan konsep
    interaksi dengan konsep interaktif. Interaksi
    merujuk kepada keterlibatan perilaku dimana
    secara langsung saling mempengaruhi interaktif
    merujuk kepada lingkungan belajar dua arah
  • Lingkungan on-line sebagai komunitas belajar ?
    meskipun tampaknya sebagai perolehan pengalaman
    yang terisolasi karena hanya berhadapan pada
    komputer, tetapi dapat dirancang untuk membentuk
    komunitas belajar seperti perancang, tutor
    kelompok, kolaborasi sehingga berkembang
    kreativitas dan partisipasi

3
E-education
  • Sistem pendidikan berbasis media elektronik
    internet
  • Pola e-education berkembang sejalan dengan
    perkembangan teknologi yang ada
  • Perkembangan tersebut memungkinkan akses melalui
    berbagai terminal yang mobilitasnya tinggi
    sehingga disebut dengan m-education
    (mobile-education)
  • Keinginan agar e-education mampu berinteraksi
    dengan pengaksesnya, maka tercipta sistem
    e-education yang interaktif, disebut i-education
    (interactive-education)

4
Lingkungan e-education
SI e-education
Konsultasi elektronik
E-laboratory
Chatting
E-library
News group
E-book
Web page
E-news
Rencana belajar
Video conference
5
MANFAAT E-EDUCATION
  • Manfaat bagi Lembaga Pendidikan
  • memperpendek jarak
  • perluasan pasar/jangkauan pendidikan
  • perluasan jaringan mitra kerja
  • biaya terkendali dan lebih hemat
  • peningkatan layanan pendidikan
  • penyederhanaan proses
  • peningkatan produktivitas
  • mempermudah akses informasi
  • Manfaat bagi siswa/masyarakat
  • biaya terkendali dan lebih hemat
  • fleksibel
  • masyarakat dapat menikmati pendidikan
    berkualitas dengan harga
  • kompetitif karena adanya kompetisi antarlembaga

6
MANFAAT E-EDUCATION
  • Manfaat bagi dunia akademik
  • tantangan untuk mempersiapkan SDM yang menguasai
    sistem dan teknologi informasi
  • tantangan untuk mengembangkan penelitian tentang
    pergeseran pola belajar, pengembangan teori dan
    konsep baru
  • Tantangan untuk menemukan pola pendidikan jarak
    jauh yang bermakna

7
Kendala
  • Belum terbentuknya high trust society
  • Masih belum memadainya sarana / prasarana
  • Masih kurangnya SDM yang memahami dan menguasai
    konsep dan implementasi sistem dan teknologi
    informasi
  • Belum adanya aturan yang jelas dari pemerintah
  • Etika dan moralitas masih belum mendapat tempat
    yang memadai
  • Sulitnya mengubah perilaku siswa yang cenderung
    pasif untuk menghadapi pola siswa aktif

8
KOMUNITAS E-EDUCATION
9
E-learning
Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang
menggunakan internet untuk menyampaikan bahan
ajar kepada siswa yang dipisahkan oleh waktu atau
jarak, atau keduanya (Dempsey Eck, 2002).
Medium yang digunakan adalah sistem komunikasi
jaringan.
  • Perancang Pembelajaran on-line harus
    memperhatikan hal-hal berikut
  • Hasil belajar yang diinginkan (learning outcomes)
    ? internet lebih bermanfaat untuk hasil belajar
    kognitif ketimbang pengembangan keterampilan
    psikomotor (psychomotor skill development) atau
    perubahan sikap (attitudinal change)
  • Penggunaan konsep interactions dan interactivity
    ? seringkali dikacaukan antara penggunaan konsep
    interaksi dengan konsep interaktif. Interaksi
    merujuk kepada keterlibatan perilaku dimana
    secara langsung saling mempengaruhi interaktif
    merujuk kepada lingkungan belajar dua arah
  • Lingkungan on-line sebagai komunitas belajar ?
    meskipun tampaknya sebagai perolehan pengalaman
    yang terisolasi karena hanya berhadapan pada
    komputer, tetapi dapat dirancang untuk membentuk
    komunitas belajar seperti perancang, tutor
    kelompok, kolaborasi sehingga berkembang
    kreativitas dan partisipasi

10
E-learning
  • E-learning update content (inform) ? mengunjungi
    berbagai situs dalam rangka update pengetahuan
  • Persoalannya adalah bagaimana memperoleh
    informasi melalui internet tersebut secara tepat
    dalam pengertian memperoleh informasi apa yang
    diperlukan (efektif) dan informasi tersebut
    diperoleh dengan biaya murah (efisien).

11
E-learning
  • Bagaimana seseorang dapat mencari dan menemukan
    informasi yang diperlukan dari sedemikian banyak
    sumber informasi dengan cara tepat yakni efektif
    dan efisien merupakan inti dari e-learning
  • Persoalan akan muncul apabila siswa tidak
    mengetahui alamat situs

12
E-learning
  • Mengatasi permasalahan akses ke sumber informasi
    melalui
  • Directory (atau seringkali disebut sebagai
    portal) merupakan sekumpulan situs informasi yang
    diorganisasi seperti organisasi file dalam
    Windows Explorer yang dikenal dengan istilah
    percabangan
  • Search Engine merupakan salah satu fasilitas
    yang disediakan oleh situs penghimpun informasi
    berupa program piranti lunak yang mampu mencari
    dan menghimpun hasil pencarian

13
Fasilitas di Internet yang dapat digunakan untuk
pembelajaran
  • Pembelajaran synchronous
  • Tele conference
  • Netmeeting
  • Chatting
  • Pembelajaran asynchronous
  • Email
  • Message board
  • Mailing list
  • WWW

14
Pembelajaran Synchronous
  • Tele conference adalah pembelajaran yang
    dikembangkan melalui internet di mana pembelajar
    berkumpul pada suatu tempat dan instruktur berada
    pada tempat yang terpisah dan komunikasi
    dilangsungkan melalui internet dengan menggunakan
    kamera dan audio
  • Netmeeting hampir menyerupai tele conference,
    perbedaannya terletak pada pembelajar yang juga
    dipisahkan oleh tempat, dan komunikasi
    dilangsungkan melalui internet dengan menggunakan
    kamera dan audio

15
Pembelajaran Synchronous
  • Chatting kegiatan pembelajaran yang dilakukan
    melalui fasilitas chat-room, di mana instruktur
    dan pembelajar terhubung melalui internet pada
    waktu yang bersamaan, dan komunikasi dilakukan
    secara tertulis

16
Pembelajaran Asynchronous
  • Email pembelajaran dilakukan melalui surat
    menyurat (elektronik/internet) antara instruktur
    dengan pembelajar
  • Message-board pembelajaran dilakukan secara
    tertulis melalui fasilitas papan pesan
  • Mailing-list pembelajaran dilakukan melalui
    surat menyurat (elektronik/internet) antara
    instruktur dengan pembelajar, di mana seluruhnya
    tergabung dalam kelompok mailing list

17
Pembelajaran Asynchronous
  • WWW (World Wide Web) adalah pembelajaran yang
    dikembangkan melalui berbagai situs yang terdapat
    di internet.
  • Pembelajaran melalui WWW terbagi atas
  • E-learning update content (inform) ? mengunjungi
    berbagai situs dalam rangka update pengetahuan
  • Artikel, jurnal, situs spesifik
  • E-book
  • E-laboratory
  • E-news
  • E-library
  • E-learning (perform) terbagi atas
  • Perform-procedure ? membelajarkan langkah demi
    langkah tugas (task), contoh training
    keterampilan komputer
  • Perform-principle ? membelajarkan berbasis
    prinsip di mana jawaban tidak hanya satu, contoh
    training tentang bagaimana mendisain web

18
WEB-BASED LEARNING
Pedoman untuk mempertimbangkan implementasi
Web-based learning Prinsip 1 sistem adalah
seperangkat komponen yang terorganisasi dan
mempunyai tujuan. Pengembang jangan hanya terpaku
pada guru, siswa, materi, tetapi juga
memperhatikan komponen biaya pengembangan dan
biaya-biaya lain ? dipertimbangkan bentuk
pembelajaran, biaya yang diperlukan, seberapa
jauh tujuan tercapai Prinsip 2 perubahan dari 1
komponen menyebabkan perubahan di setiap komponen
yang lain dalam sistem tersebut. Memperkenalkan
pembelajaran melalui web membutuhkan pertimbangan
terhadap perubahan aspek-aspek sistem yang lain.
Bagaimana perubahan yang terjadi terhadap
penggunaan buku teks, bagaimana pengembangan
fungsi perpustakaan, apakah penyediaan fasilitas
sistem informasi cukup memadai. Prinsip 3
setiap sistem pendidikan berbeda. Setiap sistem
unik meskipun secara makro tampak komponen sama
seperti siswa, guru, penilaian, penyampaian,
pengelolaan, tetapi setiap sistem yang dibangun
memiliki lingkungan dan penekanan kebutuhan yang
berbeda.
19
5 TINGKATAN PENGGUNAAN WEB
5 tingkatan penggunaan web dalam kegiatan
persekolahan, yang memperlihatkan kontinum dari
penggunaan berdasarkan kebutuhan mendasar sampai
kepada penggunaan lanjutan (Harmon Jones, 1999)
Level 1 Informational Web berisikan informasi seperti silabus, jadwal, kontak informasi, dll.
Level 2 Supplemental Menyediakan informasi tentang konten, handout, atau bahan-bahan pelajaran yang dibuat melalui powerpoint.
Level 3 Essential Siswa tidak dapat menjadi bagian dari kegiatan kelas yang produktif apabila tidak mengakses web. Pada tingkatan ini semua bahan pelajaran disimpan di web dan diakses melalui internet
Level 4 Communal Pembelajaran dilaksanakan baik tatap muka maupun on-line. Bahan pelajaran bisa disimpan di web atau diberikan dalam bentuk hardcopy.
Level 5 Immersive Semua materi dan interaksi dilakukan secara on-line. Level ini harus dipandang sebagai constructivistic virtual learning community
20
Level 1 Informational Pada level ini penggunaan
web hanya pada pemaparan informasi. Masalah yang
perlu diperhatikan ? penanggungjawab updating
konten, pemilik konten, pemeliharaan Contoh
informasi peraturan sekolah, kalender akademik,
pengumuman kegiatan khusus, silabus, kontak
informasi untuk menghubungi pihak sekolah
Level 2 Supplemental Pada level ini penggunaan
web lebih ditujukan melihat dampak aktual di
kelas. Guru membuat handout yang diupload ke
web. Masalah yang perlu diperhatikan ? menurunnya
keinginan siswa untuk masuk kelas, pemilahan
bahan untuk di kelas atau di web Contoh
handout, bahan ajar yang dibuat melalui
powerpoint, penuntun belajar menghadapi tes,
pekerjaan rumah
Level 3 Essential Pada level ini penggunaan web
ditujukan melibatkan siswa. Siswa harus mengakses
web sebagai bagian dari proses belajar. Masalah
yang perlu diperhatikan ? keterampilan siswa
mengakses internet, kemampuan guru dalam
teknologi informasi Contoh latihan secara
interaktif, penggunaan buletin board
21
Level 4 Communal Pada level ini penggunaan web
sudah lebih kompleks. Guru tidak hanya membuat
informasi yang on-line tetapi juga harus
mengelola lingkungan belajar. Siswa mulai
mengumpulkan pengetahuannya sendiri,
bertanggungjawab atas pembelajarannya. Pada level
ini pembelajaran diarahkan kepada high-order
thinking skills dan problem solving Masalah yang
perlu diperhatikan ? pengelolaan sistem
persekolahan secara menyeluruh, keamanan
informasi Contoh penggunaan chat dan email,
siswa membuat sendiri halaman web untuk topik
tertentu, kerjasama antar guru di tempat berbeda
Level 5 Immersive Pada level ini guru dan siswa
berinteraksi baik secara langsung on-line maupun
berinteraksi dengan pengetahuan (on-line). Kelas
benar-benar menjadi komunitas belajar di mana
pengetahuan diperoleh, dikreasi, dan
didistribusikan berbasis egalitarian Masalah yang
perlu diperhatikan ? persiapan yang matang dalam
hal alokasi waktu, pengelolaan kelas, jumlah
siswa dalam 1 kelas Contoh siswa melakukan
penelitian dan dan mempublikasikan secara
on-line, makalah on-line
22
KETERBATASAN WEB-BASED LEARNING
  • Masalah penyediaan sarana prasarana baik bagi
    siswa, maupun sekolah
  • Kurangnya tenaga pendidik yang trampil
    berteknologi, kreatif, dan inovatif untuk
    menyusun bahan ajar berbasis web yang interaktif
    dan dapat selalu diperbaharui
  • Masyarakat masih mengutamakan formalitas dan
    legalitas (belajar konvensional)
  • Disiplin dalam belajar masih kurang, sedangkan
    dalam belajar berbasis web sangat ditekankan pada
    disiplin mandiri
  • Validitas hasil ujian

23
APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
  • Silabus berbasis web
  • E-mail
  • Forum diskusi elektronik (mailing list)
  • Bahan kuliah on-line
  • Buku nilai on-line
  • Ujian berbasis komputer
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com