MEMBANGUN PERPUSTAKAAN - PowerPoint PPT Presentation

1 / 27
About This Presentation
Title:

MEMBANGUN PERPUSTAKAAN

Description:

MEMBANGUN PERPUSTAKAAN Bagian II-Klasifikasi * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * ana.november 2008 klasifikasi * Pengertian Klasifikasi adalah pengelompokan ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:615
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 28
Provided by: ana128
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: MEMBANGUN PERPUSTAKAAN


1
MEMBANGUN PERPUSTAKAAN
Bagian II-Klasifikasi
2
Pengertian
  • Klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis
    pada sejumlah objek, gagasan, buku atau
    benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan
    tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama
    (Hamakonda dan Tairas, 1999 1)
  • Menurut Suwarno (2007 66), secara umum
    klasifikasi terbagi dalam dua jenis, yaitu1.
    Klasifikasi artifisial (artificial
    classification), yaitu klasifikasi bahan pustaka
    berdasarkan sifat-sifat yang secara kebetulan ada
    pada bahan pustaka tersebut. Misalnya berdasarkan
    warna buku atau tinggi buku.2. Klasifikasi
    fundamental (fundamental classification), yaitu
    klasifikasi bahan pustaka berdasarkan isi atau
    subjek buku, yaitu sifat yang tetap pada bahan
    pustaka meskipun kulitnya berganti-ganti atau
    formatnya diubah.
  • Klasifikasi fundamental ini yang sering
    digunakan perpustakaan saat ini.

3
Jenis Klasifikasi
  • Ada beberapa jenis klasifikasi perpustakaan yang
    digunakan, diantaranya
  • 1. Dewey Decimal Classification (DDC) 2.
    Universal Decimal Classification (UDC) 3.
    Library of Congress Classification
  • Dari ketiga sistem klasifikasi di atas, yang
    paling banyak digunakan di perpustakaan adalah
    Dewey Decimal Classification (DDC).
  • Pada modul ini hanya akan diuraikan Dewey
    Decimal Classification (DDC). Selain itu, juga
    akan diuraikan home classification dimana sistem
    klasifikasi ini berbeda dengan sistem klasifikasi
    yang umum digunakan untuk jenis koleksi tertentu
    yang dimiliki perpustakaan dengan alasan
    efisiensi proses temu kembali informasi.

4
Dewey Decimal Classification
  • Dewey Decimal Classification diciptakan oleh
    seorang pustakawan Ambhers College bernama Melvil
    Dewey pada tahun 1873.
  • Sistem ini membagi ilmu ilmu pengetahuan ke dalam
    10 kelas utama, masing-masing kelas utama dibagi
    lagi menjadi 10 divisi, masing-masing divisi
    dibagi lagi menjadi 10 seksi
  • Sehingga terdapat 10 kelas utama, 100 divisi,
    dan1000 seksi.

5
Unsur-Unsur Pokok DDC
  1. Sistematika pembagian ilmu pengetahuan yang
    dituangkan ke dalam suatu bagan yang lengkap dan
    dilandaskan pada beberapa prinsip dasar tertentu.
  2. Notasi, yang terdiri dari serangkaian simbol
    berupa angka, yangmewakili serangkaian istilah
    (yang mencerminkan subjek tertentu) yangterdapat
    pada bagan.
  3. Indeks relatif, yang terdiri dari sejumlah tajuk
    dengan perincian aspek-aspeknya yang disusun
    secara alfabetis, dan memberikanpetunjuk berupa
    nomor kelas, yang memungkinkan orang mencari
    tajuk yang tercantum dalam indeks bagan.

6
Unsur-Unsur Pokok DDC
  • d. Tabel pembantu, yang berbentuk serangkaian
    notasi khusus, yang dipakai untuk menyatakan
    aspek-aspek tertentu yang selalu terdapat dalam
    beberapa subjek yang berbeda. Terdapat 7 tabel
    pembantu, yaitui. Tabel 1 Subdivisi Standar
    ii. Tabel 2 Wilayah iii. Tabel 3 Subdivisi
    Kesusastraan iv. Tabel 4 Subdivisi Bahasa v.
    Tabel 5 Ras, Bangsa, Kelompok Etnis vi. Tabel 6
    Bahasa vii. Tabel 7 tentang Orang/Pribadi
  • e. Di samping itu, sistem klasifikasi harus
    menyediakan kelas untuk Karya Umum, untuk
    menempatkan karya-karya yang begitu luas
    cakupannya,sehingga tidak dapat dimasukkan ke
    dalam salah satu kelas utama manapun.

7
Kelas Utama
  • Kelas Utama
  • 000 Karya Umum
  • 100 Filsafat
  • 200 Agama
  • 300 Ilmu-ilmu Sosial
  • 400 Bahasa
  • 500 Ilmu Murni
  • 600 Ilmu Terapan
  • 700 Kesenian
  • 800 Kesusastraan
  • 900 Sejarah dan Geografi

8
Divisi
  • 300 Ilmu-ilmu Sosial
  • 310 Statistik
  • 320 Ilmu Politik
  • 330 Ilmu Ekonomi
  • 340 Ilmu Hukum
  • 350 Administrasi Negara
  • 360 Layanan Sosial Asosiasi
  • 370 Pendidikan
  • 380 Perdagangan, Komunikasi, Pengangkutan
  • 390 Adat Istiadat Kebiasaan, Etiket Folklor

9
Seksi
  • 330 Ilmu Ekonomi
  • 331 Ekonomi Perburuhan
  • 332 Ekonomi Keuangan
  • 333 Ekonomi Tanah
  • 334 Koperasi
  • 335 Sosialisme
  • 336 Keuangan Negara
  • 337 Ekonomi internasional
  • 338 Produksi Industri
  • 339 Makroekonomi

10
Indeks Relatif
  • Indeks relatif merupakan sarana yang sangat
    membantu proses klasifikasi yang disediakan oleh
    DDC. Indeks relatif ini merupakan daftar subjek
    yang diurutkan secara alfabetis dengan disertai
    notasi klasifikasi.
  • Cara penggunaan indeks relatif dalam proses
    klasifikasi adalah sebagai berikut
  • Tentukan subjek dari koleksi
  • Cari subjek tersebut pada indeks relatif
  • Cek notasi yang didapatkan dari indeks relatif ke
    dalam bagan DDC

11
Indeks Relatif
  • Berikut ini salah satu contoh bagian dari indeks
    relatif
  • BitSayur 635.1Tanaman ladang 633.4
  • BlokadeHukum internasional 341.5Militer 355.4

12
Pembentukan Notasi
  • Kadangkala suatu subjek dari sebuah bahan pustaka
    tidak hanya cukup diambil dari notasi dasar yang
    ada dalam bagan DDC. Dengan demikian, DDC
    menyediakan tabel pembantu yang dapat digunakan
    dalam pembentukan notasi-notasi yang tidak hanya
    cukup dengan notasi dasar DDC. Cara menggabungkan
    notasi dasar dengan tabel pembantu adalah sebagai
    berikut

13
Pembentukan Notasi
  • a. Tabel 1 Subdivisi Standar (T1)
  • Tabel ini secara ringkas adalah sebagai
    berikut-01 Filsafat dan teori-02 Aneka
    ragam-03 Kamus, ensiklopedi, konkordans-04
    Topik-topik khusus-05 Penerbitan berseri-06
    Organisasi dan manajemen-07 Pendidikan,
    penelitian, topic-topik berkaitan-08 Sejarah dan
    deskripsi berkenaan jenis-jenis orang-09
    Pengolahan historis

14
Pembentukan Notasi
  • Cara pembentukan notasi dari tabel subdivisi
    standar
  • Tidak terdapat petunjuk penggunaan
  • 1) Notasi dasar dengan angka terakhir 0 Notasi
    dasar yang berakhir dengan angka 0 sebelum
    ditambahnotasi Subdivisi Standar (T1), angka 0
    pada notasi dasardihilangkan terlebih dahulu.
    ContohIlmu Kedokteran 610Kamus (T1) -03Kamus
    ilmu kedokteran 610 -03 ? 610.32)Notasi dasar
    tanpa angka akhir 0 Notasi dasar yang tanpa
    diakhiri angka 0, langsungditambahkan notasi
    Subdivisi Standar. ContohKoperasi 334Majalah
    (T1) -05Majalah Koperasi 334 -05 ? 334.05

15
Pembentukan Notasi
  • ii. Ada petunjuk penggunaan
  • 1)Terdaftar di dalam baganKadangkala di dalam
    bagan sudah terdapat notasi dasar yangtergabung
    dengan notasi subdivisi standar. Contoh101
    Teori filsafat102 Aneka ragam filsafat
  • 2) Ada petunjuk tertentu pada baganKadangkala
    pada bagan ada petujuk dalam pembentukan
    notasidasar ditambah notasi subdivisi standar.
    Contoh300 Ilmu-ilmu sosialGunakan 300.1-300.9
    untuk subdivisi standar

16
Pembentukan Notasi
  • b. Tabel 2 Wilayah (T2)
  • Tabel ini secara ringkas adalah sebagai
    berikut-1 Wilayah, daerah, tempat pada
    umumnya-2 Manusia pada umumnya tanpa
    mengindahkan wilayah,
  • daerah-3 Dunia jaman purbakala-4 Eropa.
    Eropa Barat-5 Asia. Timur Jauh-6 Afrika-7
    Amerika Utara-8 Amerika Selatan-9 Bagian-bagian
    lain dari bumi dan dunia lain. Oseania

17
Pembentukan Notasi
  • Cara pembentukan notasi dari tabel wilayah (T2)
    ini adalah sebagai berikut
  • i. Ada petunjuk penggunaanKadangkala suatu
    notasi dalam bagan disertai petunjuk
    penggunaantabel wilayah. Contohnya346 Hukum
    perdata346.3-.9 Jurisdiksi dan wilayah
    khususTambahkan notasi wilayah 3-9 dari Tabel 2
    pada angka dasar 346Indonesia (T2) -598Hukum
    perdata Indonesia 346 -598 ? 346.598
  • ii. Tidak terdapat petunjuk penggunaan Jika
    tidak ada petunjuk pada bagan maka proses
    pembentukkannotasinya adalah Notasi Dasar -09
    (T1) T2.ContohnyaPertanian 630Asia (T1)
    -5Pertanian di Asia 630 -09 -5 ? 630.95

18
Pembentukan Notasi
  • iii. Menentukan notasi geografi wilayah Notasi
    geografi suatu wilayah dapat dibentuk dengan1)
    Tentukan notasi dasar 910 2) Buang angka
    terakhir 0 3) Tambahkan notasi wilayah dari
    Tabel 2. ContohGeografi 910Iran (T2)
    -55Geografi India 910 -55 ? 915.5
  • iv. Menentukan notasi sejarah wilayah Notasi
    sejarah wilayah dapat dibentuk dengan1)
    Tentukan notasi dasar 900 2) Buang angka
    terakhir 0 3) Tambahkan notasi wilayah dari
    Tabel 2.ContohSejarah 900Italia (T2)
    -45Sejarah Jepang 900 -45 ? 945

19
Pembentukan Notasi
  • c. Tabel 3 Subdivisi Kesusastraan (T3)
  • Tabel ini secara ringkas adalah sebagai
    berikut-1 Puisi-2 Drama-3 Fiksi-4 Esai-5
    Pidato-pidato-6 Surat-surat-7 Satir dan
    humor-8 Aneka ragam tulisanNotasi pada tabel
    ini hanya dapat ditambahkan pada kelas 800. Cara
    pembentukan notasinya adalah notasi dasar kelas
    800 T3.ContohKesusastraan Jerman 830Puisi
    (T3) -1Puisi Jerman 830 -1 ? 831

20
Pembentukan Notasi
  • d. Tabel 4 Subdivisi Bahasa (T4)
  • Tabel ini secara ringkas sebagai berikut-1
    Sistem tulisan dan fonologi dari bentuk standar
    dari bahasa-2 Etimologi dari bentuk standar
    bahasa-3 Kamus dari bentuk standar bahasa-5
    Sistem struktural (tata bahasa) dari bentuk
    standar bahasa-6 Prosodi-7 Bentuk-bentuk bukan
    standar dari bahasa-8 Penggunaan standar dari
    bahasa-9 Lain-lainNotasi pada tabel ini hanya
    dapat ditambahkan pada kelas 400.Mekanisme
    pembentukkan notasinya adalah notasi dasar dari
    kelas 400 T4.
  • Contoh Bahasa Inggris 420 Tata bahasa (T4)
    -5 Tata bahasa Inggris 420 -5 ? 425Dengan
    Tabel 4 dapat dibentuk kamus dwibahasa, sebagai
    berikutNotasi dasar bahasa (4) Notasi Bahasa
    I (T6) T4 Notasi Bahasa II (T6)ContohBahasa
    400Italia (T6) -51Kamus (T4) -3Spanyol (T6)
    -61Kamus Italia Spanyol 400 -51 -3 -61 ?
    451.361

21
Pembentukan Notasi
  • e. Tabel 5 Ras, Bangsa dan Kelompok Etnik (T5)
  • Ringkasan dari tabel ini adalah sebagai
    berikut-1 Ras/etnis Indonesia-2 Ras/etnis
    Anglo Saxon, Inggris-3 Ras/etnis Nordik-4
    Ras/etnis Latin Modern-5 Ras/etnis Italia-6
    Ras/etnis Spanyol, Portugis-8 Yunani-9 Kelompok
    lain

22
Pembentukan Notasi
  • Cara pembentukan notasinya adalah sebagai
    berikut
  • Terdapat petunjuk Adakalanya notasi pada bagan
    terdapat petunjuk penggabungan denganTabel 5.
    Contoh 155.84 Etnopsikologi, terdapat petujuk
    tambahkan ras, etnik,kelompok kebangsaan 01-99
    dari Tabel 5 pada angka dasar 155.84.Etnik Swiss
    (T5) -35Etnopsikologi Swiss 155.84 -35 ?
    155.843 5
  • Tidak terdapat petunjuk Mekanisme
    pembentukkannya adalahNotasi dasar -089 (T1)
    T5ContohnyaSeni Keramik 738Bangsa Jerman (T5)
    -31Seni Keramik Bangsa Jerman 738 -089 -31 ?
    738.089 31

23
Pembentukan Notasi
  • f. Tabel 6 Bahasa-Bahasa (T6)
  • Ringkasan dari tabel ini adalah sebagai
    berikut-1 Bahasa Indonesia-2 Bahasa Inggris-3
    Bahasa Jerman-4 Bahasa Perancis-5 Bahasa
    Italia-6 Bahasa Spanyol-7 Bahasa Latin-8
    Bahasa Yunani-9 Bahasa-bahasa lain

24
Pembentukan Notasi
  • Cara pembentukan notasinya adalah sebagai
    berikut
  • i. Terdapat petunjukJika terdapat petunjuk pada
    bagan ikutilah instruksinya. Contoh2X1.2 Al
    Quran dan TerjemahAda petunjuk Tambahkan
    notasi bahasa dari tabel 6 DDC pada notasi 2X1.2.
    Bahasa Indonesia (T6) -1Terjemahan Al-Quran
    dalam bahasa Indonesia 2X1.2 -1 ? 2X1.21ii.
    Tidak terdapat petunjukJika tidak terdapat
    petunjuk, mekanisme pembentukan notasinyaadalah
    sebagai berikut notasi dasar -0175 (T1)
    T6ContohKitab Injil 220Bahasa Italia (T5)
    -5Kitab Injil dalam bahasa Italia 220 -0175
    -5 ? 220.175 5

25
Home Classification
  • Home classification adalah sistem klasifikasi
    yang dibuat khusus oleh petugas untuk
    mengklasifikasi koleksi tertentu yang dimiliki
    perpustakaan. Sistem ini dipakai apabila di dalam
    perpustakaan terdapat koleksi-koleksi khusus yang
    dipandang lebih efektif menggunakan sistem home
    classification dari pada sistem klasifikasi yang
    umum digunakan, seperti DDC.
  • Koleksi-koleksi khusus itu antara lain laporan
    penelitian,disertasi, tesis, skripsi, dan lain
    sebagainya.
  • Notasi yang digunakan bersifat fleksibel, bisa
    berupa angka atau huruf.

26
Home Classification
  • Beberapa alternatif yang bisa digunakan pada
    home classification adalah
  • Alternatif I
  • Menggunakan nomor urut pencatatan, sehingga
    notasinya001002....... dstAlternatif
    IIMengelompokkan dulu topik-topik yang sama
    kemudian diberikan kode huruf. Selajutnya,masing-
    masing topik yang diberikan kode huruf tadi
    diikuti nomor urut pencatatan.Sehingga notasi
    yang terbentukA 001A 002B 001B 002C 001C
    002....... dst

27
Referensi
  • Hamakonda, Towa P. Tairas, J.N.B. (1999).
    Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey.
    Jakarta BPK Gunung Mulia.
  • Suwarno, Wiji. (2007). Dasar-Dasar Ilmu
    Perpustakaan Sebuah Pendekatan Praktis.
    Yogyakarta Ar-Ruzz Media.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com