MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Description:

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Oleh: Rino Desanto PENGERTIAN MSDM MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur sumber daya yang dimiliki oleh individu dapat ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:23542
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 60
Provided by: Rino2
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


1
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
  • Oleh
  • Rino Desanto

2
PENGERTIAN MSDM
  • MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana
    mengatur sumber daya yang dimiliki oleh individu
    dapat digunakan secara maksimal sehingga tujuan
    (goal) menjadi maksimal.
  • MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap
    karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan
    semata menjadi sumber daya bisnis.
  • Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu
    seperti psikologi, sosiologi, dll.

3
PENTINGNYA MSDM
  • Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral
    dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta
    tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai
    visi untuk kepentingan manusia dan dalam
    pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh
    manusia.
  • Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam
    semua kegiatan institusi/organisasi. Selanjutnya,
    MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan
    visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat
    dicapai secara optimum.
  • Karenanya, MSDM juga menjadi bagian dari Ilmu
    Manajemen (Management Science) yang mengacu
    kepada fungsi manajemen dalam pelaksanaan
    proses-proses perencanaan, pengorganisasian,
    staffing, memimpin dan mengendalikan.

4
RUANG LINGKUP MSDM
  • MSDM mencakup analisis tugas/jabatan, rekrutmen
    dan seleksi calon tenaga kerja, orientasi,
    pelatihan, pemberian imbalan, penilaian dan
    pengembangan SDM.
  • Karena sebagian atau seluruh tugas tentang
    penempatan personalia yang tepat untuk tugas yang
    tepat, orientasi, pelatihan, pemberian imbalan,
    promosi, pendisiplinan serta penilaian kerja
    untuk perbaikan kinerja merupakan tugas setiap
    manajer maka scope MSDM mencakup seluruh tugas
    tentang SDM yang diemban oleh setiap manajer.
  • MSDM melibatkan banyak aspek, terutama dengan
    faktor-faktor lingkungan internal organisasi
    (kekuatan dan kelemahan) serta lingkungan
    eksternal (peluang dan ancaman).
  • Tantangan manajer masa kini adalah merespons
    perubahan-perubahan eksternal agar faktor-faktor
    lingkungan internal perusahaan menjadi kuat dan
    kompetitif.

5
RUANG LINGKUP MSDM
  • MSDM mencakup analisis tugas/jabatan, rekrutmen
    dan seleksi calon tenaga kerja, orientasi,
    pelatihan, pemberian imbalan, penilaian dan
    pengembangan SDM.
  • Karena sebagian atau seluruh tugas tentang
    penempatan personalia yang tepat untuk tugas yang
    tepat, orientasi, pelatihan, pemberian imbalan,
    promosi, pendisiplinan serta penilaian kerja
    untuk perbaikan kinerja merupakan tugas setiap
    manajer maka scope MSDM mencakup seluruh tugas
    tentang SDM yang diemban oleh setiap manajer.
  • Aspek manajemen serta SDM demikian strategis dan
    demikian luasnya, maka MSDM melibatkan banyak
    aspek, terutama dengan faktor-faktor lingkungan
    internal organisasi (kekuatan dan kelemahan)
    serta lingkungan eksternal (peluang dan ancaman).

6
PERMASALAHAN JABATAN
  • Permasalahan yang menarik untuk dikaji adalah
    bagaimana menentukan orang yang tepat untuk
    mengisi suatu jabatan jika jabatan tersebut tidak
    dibuat dalam suatu batasan yang jelas yang
    menyangkut ruang lingkup jabatan dan spesifikasi
    si pemegang jabatan.
  • Lalu apa yang bisa dijadikan dasar untuk
    melakukan rekrutmen, seleksi dan penempatan
    karyawan. Pertanyaan-pertanyaan inilah yang
    mendasari adanya suatu analisis jabatan sebagai
    alat untuk menghasilkan uraian jabatan dan
    spesifikasi jabatan yang sangat bermanfaat bagi
    proses pengembangan SDM secara keseluruhan.

7
REKRUTMEN SELEKSI
  • Rekrutmen adalah suatu proses pengumpulan calon
    pemegang jabatan yang sesuai dengan rencana
    sumber daya manusia untuk menduduki suatu jabatan
    tertentu.
  • Tujuan dari rekrutmen adalah mendapatkan calon
    karyawan sebanyak mungkin sehingga memungkinkan
    pihak manajemen (recruiter) untuk memilih atau
    menyeleksi calon sesuai dengan kualifikasi yang
    dibutuhkan oleh perusahaan. Semakin banyak calon
    yang berhasil dikumpulkan maka akan semakin baik
    karena kemungkinan untuk mendapatkan calon
    terbaik akan semakin besar.
  • Proses pemilihan atau penyeleksian
    karyawan/pegawai disebut dengan proses seleksi.

8
REKRUTMEN SELEKSI
  • Sebelum karyawan dapat direkrut untuk mengisi
    suatu jabatan tertentu, recruiter harus memiliki
    gambaran yang jelas tentang tugas-tugas dan
    kewajiban yang dipersyaratkan untuk mengisi
    jabatan yang ditawarkan.
  • Oleh sebab itu analisis jabatan merupakan langkah
    pertama dalam proses rekrutmen dan seleksi.
    Sekali suatu jabatan telah dianalisis, maka
    uraian atau pernyataan tertulis tentang jabatan
    dan posisi jabatan tersebut dalam
    perusahaan/organisasi akan tertuang dengan jelas.

9
REKRUTMEN INTERNAL
  • Kelebihan
  • Kandidat mengenal baik organisasi.
  • Biaya penarikan dan pelatihan rendah.
  • Dapat meningkatkan motivasi karyawan.
  • Kemampuan kandidat sudah dikenal dengan baik.
  • Kekurangan
  • Persaingan ketat yang bersifat politicking.
  • Masalah motivasi dan semangat kerja bagi yang
    tidak terpilih.
  • Kandidat potensial mewarisi kelemahan kultur.

10
REKRUTMEN EXTERNAL
  • Kelebihan
  • Penyegaran situasi kerja.
  • Dapat menekean unsur klik dan kelemahan
    stuktural.
  • Variasi kompetensi SDM organisasi.
  • Kekurangan
  • Masalah ketepatan bagi organisasi dan lingkungan.
  • Menurunkan semangat dan motivasi karyawan lama.
  • Perlu waktu penyesuaian.

11
ANALISA JABATAN
  • Tujuan dari rekrutment, seleksi dan penempatan
    adalah mencocokkan (to match) antara
    karakteristik individu (pengetahuan, ketrampilan,
    pengalaman, dan lain-lain) dengan persyaratan
    jabatan yang harus dimiliki individu tersebut
    dalam memegang suatu jabatan.
  • Kegagalan dalam mencocokkan kedua hal tersebut
    dapat menyebabkan kinerja karyawan tidak optimal
    dan kepuasan kerja sangat rendah, sehingga tidak
    jarang hal ini membuat individu dan organisasi
    menjadi frustrasi.
  • Dalam usaha mencari individu yang tepat dan
    sesuai untuk jabatan tertentu maka pihak
    manajemen harus melakukan pengukuran (assessment)
    terhadap tuntutan-tuntutan (demands) dan
    persyaratan-persyaratan (requirements) dari
    jabatan tersebut.

12
ANALISA JABATAN
  • Analisis jabatan merupakan hal mendasar dalam
    proses pengembangan sumber daya manusia.
  • Tanpa adaya data yang akurat tentang profil dari
    masing-masing jabatan, jenis-jenis kemampuan dan
    ketrampilan yang dibutuhkan, serta pengalaman dan
    pendidikan yang dipersyaratkan untuk menduduki
    jabatan tersebut, maka proses pengembangan sumber
    daya manusia akan menjadi sulit.
  • Rekrutmen, seleksi dan penempatan akan timpang
    karena tidak diimbangi informasi yang memadai dan
    akurat, pengembangan dan pelatihan mungkin tidak
    dapat mencapai tujuan, begitu juga halnya dengan
    manajemen penilaian kinerja.

13
ANALISA JABATAN
  • Secara umum analisis jabatan merupakan suatu
    proses untuk mengidentifikasi dan menentukan
    secara rinci tugas-tugas (duties) dan persyaratan
    dari suatu jabatan tertentu.
  • Analisis jabatan sebagai suatu bentuk
    pengembangan uraian terperinci dari tugas-tugas
    yang harus dilakukan dalam suatu jabatan,
    penentuan hubungan dari satu jabatan dengan
    jabatan lain yang ada, dan penentuan tentang
    pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan-kemampuan
    lain yang diperlukan karyawan untuk melakukan
    pekerjaan secara efisien dan efektif.

14
PROSES ANALISA JABATAN
  • Analisa jabatan akan dimulai dengan proses
    pengumpulan data-data dari internal organisasi.
    Data-data yang biasanya digunakan adalah dokumen
    visi misi perusahaan, dokumen peraturan
    perusahaan atau perjanjian kerja bersama, dokumen
    prosedur operasi yang sudah distandardisasikan,
    dan dokumen lain yang dapat memberikan histori
    jabatan yang akan dianalisa. Selanjutnya analis
    jabatan (sebutan untuk orang yang melakukan
    analisa jabatan) akan mempelajari dokumen
    tersebut dan menggali informasi mengenai suatu
    jabatan.
  • Setelah mendapatkan informasi dari data yang
    sudah ada, analis jabatan akan terjun ke lapangan
    mengadakan 1) Penyebaran questioner 2) Wawancara
    dengan pemangku jabatan/incumbent,
    atasan/superior, rekan/peer, dan
    bawahan/subordinate 3) Observasi.

15
PROSES ANALISA JABATAN
  • Proses terjun di lapangan ini dilakukan untuk
    organisasi yang proses bisnisnya sudah berjalan.
    Artinya sudah ada kegiatan yang dilakukan.
  • Di lapangan ini, analis jabatan akan menggali
    mengenai tanggungjawab dan wewenang jabatan,
    tugas-tugas yang dijalankan, prosedur standar
    dalam operasionalisasi, kendala dan hambatan,
    pihak yang biasa terlibat dalam penanganan
    pekerjaan (stake holders).
  • Ketika pulang dari lapangan, analis jabatan akan
    menggenggam informasi yang akan diramu menjadi
    uraian jabatan dan persyaratan jabatan. Dia akan
    membuat draf atas informasi tersebut. Draf uraian
    jabatan dan persyaratan jabatan tersebut
    selanjutnya akan dikonsultasikan kembali dengan
    atasan dan pemangku jabatan, sebelum disetujui
    oleh atasan dan pemangku jabatan.

16
URAIAN JABATAN
  • Uraian Jabatan (Job description). Adalah suatu
    pernyataan tertulis yang berisi uraian atau
    gambaran tentang apa saja yang harus dilakukan
    oleh si pemegang jabatan (jobholder/incumbent),
    bagaimana suatu pekerjaan dilakukan dan
    alasan-alasan mengapa pekerjaan tersebut
    dilakukan.
  • Uraian tersebut berisi tentang hubungan antara
    suatu posisi tertentu dan posisi lainnya di dalam
    dan di luar organisasi dan ruang lingkup
    pekerjaan dimana si pemegang jabatan diharapkan
    dapat memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan
    yang ditetapkan oleh divisi/unit kerja atau
    tujuan organisasi secara keseluruhan.

17
SPESIFIKASI JABATAN
  • Spesifikasi Jabatan (Job specification). Adalah
    suatu pernyataan tentang kemampuan, ketrampilan,
    pengetahuan dan sikap-sikap yang dibutuhkan agar
    dapat bekerja secara efektif, lengkap dengan
    kualifikasi khusus, pengalaman atau hal-hal lain
    yang berhubungan dengan pekerjaan yang harus
    dimiliki oleh seseorang sebelum menduduki jabatan
    tertentu.
  • Spesifikasi jabatan sangat berguna dalam
    mencocokkan seseorang dengan posisi atau jabatan
    tertentu, dan mengidentifikasi pelatihan dan
    pengembangan yang dibutuhkan.

18
TES WAWANCARA
  • Wawancara adalah pertemuan tatap muka, dengan
    menggunakan cara lisan, dan mempunyai tujuan
    tertentu.
  • Wawancara dalam tes psikologi (psikotes)
    sebenarnya satu paket dengan tes tertulisnya. Tes
    ini bertujuan mencari orang yang cocok dan pas,
    baik dari tingkat kecerdasan, serta sifat dan
    kepribadian("the right man in the right place).
  • Dasar pemikiran diadakan seleksi, yaitu adanya
    perbedaan potensi yang dimiliki setiap individu.
    Perbedaan itu akan menentukan pula perbedaan
    dalam pola pikir, tingkah laku, minat, serta
    pandangannya terhadap sesuatu. Kondisi itu juga
    akan berpengaruh terhadap hasil kerja.
  • Bisa jadi suatu pekerjaan atau jabatan akan lebih
    berhasil bila dikerjakan oleh individu yang
    mempunyai bakat serta kemampuan seperti yang
    dituntut oleh persyaratan dari suatu pekerjaan
    atau jabatan itu sendiri.

19
TES WAWANCARA
  • Beberapa tujuan spesifik dari wawancara
    psikologi
  • Observasi. Dalam hal ini calon karyawan dilihat
    dan dinilai. Mulai dari penampilan, sikap, cara
    menjawab pertanyaan, postur - terutama untuk
    pekerjaan yang memang membutuhkannya, seperti
    tentara, polisi, satpam, dan pramugari. Penilaian
    juga menyangkut bobot jawaban dan kelancaran
    dalam menjawab. Demikian pula perilaku dan
    sikap-sikap yang akan muncul secara spontan bila
    berada dalam situasi yang baru dan mungkin
    menegangkan. Misalnya, mata berkedip-kedip atau
    memutar jari-jemari yang dilakukan tanpa sadar.
  • Menggali data yang tidak didapatkan dari tes
    tertulis. Misalnya, apakah istri bekerja, anak
    bersekolah di mana, masih tinggal bersama
    orangtua atau tidak, serta apa judul skripsi dan
    berapa nilai yang didapat.

20
TES WAWANCARA
  • Terkadang ada psikotes yang tidak menggunakan
    wawancara. Semua itu tergantung tujuan
    pemeriksaan, ketersediaan data yang mungkin sudah
    lengkap, serta tidak begitu mensyaratkan
    penampilan atau postur. Misalnya, bila yang
    diperlukan operator komputer, yang penting dia
    bisa komputer dan inteligensinya cukup.
  • Sesungguhnya, hasil pemeriksaan psikologi
    bersifat rahasia, artinya tidak setiap orang
    dapat menerjemahkan dalam bahasa sehari-hari.
    Jadi, yang berhak adalah psikolog yang
    berkompeten.

21
TES WAWANCARA
  • Pada dasarnya psikotes bukan ujian. Psikotes
    tidak mengukur prestasi. Dalam tes prestasi ada
    materi yang dapat dipelajari, misalnya bahasa
    Inggris. Bila seseorang mendapat nilai B dalam
    pelajaran itu, berarti penguasaan materi Bahasa
    Inggrisnya baik.
  • Psikotes mengukur potensi dasar yang dimiliki
    tiap individu. Seseorang yang memang pada
    dasarnya cerdas, dites seperti apa pun tetap akan
    baik hasilnya. Asalkan dia serius pada saat
    mengerjakan dan tidak terganggu konsentrasinya
    sehingga dapat bekerja secara optimal. cukup.

22
TES WAWANCARA
  • Untuk mengurangi risiko gagal, ada beberapa hal
    yang perlu dipersiapkan
  • Penampilan fisik. Ada profesi yang mensyaratkan
    penampilan menarik dan ada juga yang
    menitik-beratkan pada postur ideal antara tinggi
    dan bobot badan, serta ada persyaratan minimal
    tinggi badan.
  • Cara berpakaian. Kerapian dan kesopanan
    berpakaian juga dipertimbangkan
  • Sikap, yang dimaksud dengan sikap ialah bagaimana
    si calon karyawan dapat menempatkan diri pada
    posisi yang tepat. Sebaiknya bersikap wajar saja,
    tidak dibuat-buat, tetapi juga tidak tegang atau
    gugup

23
TES WAWANCARA
  • Umumnya, untuk memperoleh informasi penting dari
    calon karyawan digunakan metode FACT, yaitu
  • F Feeling. Tentang apa yang dirasakan oleh orang
    itu. Ditanyakan minatnya, gambaran pekerjaan,
    apakah juga sudah terbayang.
  • A Action. Mengenai tindakan-tindakan apa yang
    telah dilakukan.
  • C Condition. Kondisi/situasi/keadaan di mana
    kejadian itu berlangsung.
  • T Thinking. Mengenai apa yang dipikirkan atau
    yang diinginkan oleh orang pada saat itu.

24
PELATIHAN DAN PENGEMBAGAN
  • Pelatihan dan pengembangan merupakan usaha untuk
    mengurangi atau menghilangkan kesenjangan antara
    kemampuan pegawai/karyawan dengan yang
    dikehendaki oleh organisasi/instansi.
  • Usaha meningkatkan kemampuan kerja
    pegawai/karyawan dapat dilakukan dengan menambah
    pengetahuan, keterampilan dan mengubah sikap,
    sehingga dapat menjadi kekayaan organisasi yang
    paling berharga, karena dengan segala potensi
    yang dimilikinya, pegawai dapat terus dilatih dan
    dikembangkan, sehingga dapat lebih berdaya guna,
    dan berprestasi optimal guna mencapai tujuan
    organisasi.

25
PELATIHAN DAN PENGEMBAGAN
  • Adanya kesenjangan antara kemampuan
    pegawai/karyawan dengan yang dikehendaki
    organisasi, menyebabkan perlunya organisasi
    menjembatani kesenjangan tersebut, salah satu
    caranya adalah dengan pelatihan dan pengembangan.
  • Dengan demikian diharapkan seluruh potensi yang
    dimiliki pegawai/karyawan, yaitu pengetahuan,
    keterampilan dan sikap dapat ditingkatkan, yang
    pada akhirnya dapat mengurangi kesenjangan.

26
PELATIHAN DAN PENGEMBAGAN
  • Fungsi utama Departemen Pelatihan dan
    Pengembangan adalah menciptakan sumber daya
    manusia yang memiliki kapabilitas memenuhi
    kebutuhan perusahaan masa sekarang dan masa yang
    akan datang.
  • Untuk memenuhi kebutuhan ini, maka departemen
    pelatihan dan pengembangan haruslah bersikap
    pro-aktif, tidak menunggu permintaan dari
    departemen pengguna lain

27
PELATIHAN DAN PENGEMBAGAN
  • Ada sejumlah metoda pelatihan yang tersedia dalam
    bisnis kecil sekarang ini, misalnya dalam bentuk
    seminar dalam lingkup terbatas, nasehat
    (mentoring), video, dan paket program.
  • Kebutuhan bisnis kecil untuk mengidentifikasi
    metoda pelatihan dapat dilakukan oleh organisasi,
    seperti halnya pertemuan untuk keperluan
    pelatihan mereka, untuk meningkatkan ketrampilan
    dan produktivitas.

28
KINERJA
  • Pengertian kinerja karyawan menunjuk pada
    kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan
    tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya.
  • Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan
    indikator-indikator keberhasilan yang sudah
    ditetapkan. Sebagai hasilnya akan diketahui bahwa
    seseorang karyawan masuk dalam tingkatan kinerja
    tertentu.
  • Kinerja karyawan dapat dikelompokkan ke dalam
    tingkatan kinerja tinggi, menengah atau rendah.
    Dapat juga dikelompokkan melampaui target, sesuai
    target atau di bawah target.

29
KINERJA
  • Unsur dalam Kinerja Karyawan tingkat
    efektivitas, efisiensi, keamanan dan kepuasan
    pelanggan/fihak yang dilayani.
  • Tingkat efektivitas dapat dilihat dari sejauhmana
    seorang karyawan dapat memanfaatkan sumber-sumber
    daya untuk melaksanakan tugas-tugas yang sudah
    direncanakan, serta cakupan sasaran yang bisa
    dilayani.
  • Tingkat efisiensi mengukur seberapa tingkat
    penggunaan sumber-sumber daya secara minimal
    dalam pelaksanaan pekerjaan. Sekaligus pula dapat
    diukur besarnya sumber-sumber daya yang terbuang,
    semakin besar sumber daya yang terbuang,
    menunjukkan semakin rendah tingkat efisiensinya.

30
KINERJA
  • Unsur keamanan-kenyamanan dalam pelaksanaan
    pekerjaan, mengandung dua aspek, baik dari aspek
    keamanan-kenyamanan bagi karyawan maupun bagi
    fihak yang dilayani. Dalam hal ini, penilaian
    aspek keamanan-kenyamanan menunjuk pada
    keberadaan dan kepatuhan pada standar pelayanan
    maupun prosedur kerja.
  • Adanya standar pelayanan maupun prosedur kerja
    yang dijadikan pedoman kerja dapat menjamin
    seorang karyawan bekerja secara sistematis,
    terkontrol dan bebas dari rasa was-was akan
    komplain. Sementara itu, fihak yang dilayani
    mengetahui dan memperoleh paket pelayanan
    secara utuh.

31
KINERJA
  • Unsur kepuasan pelanggan/fihak yang dilayani.
    Mengukur kepuasan pelanggan, merupakan persoalan
    yang cukup pelik. Sehingga tidak jarang, unsur
    ini sering kali diabaikan dan jarang dilakukan.
  • Disebut pelik, karena pengukuran kepuasan
    pelanggan harus memperhatikan validitas
    pengukuran, sehingga harus memperhatikan metode
    dan instrumen yang tepat.
  • Dalam pelaksanaan pekerjaan yang bersifat
    profit-oriented, kepuasan pelanggan seringkali
    dihubungkan dengan tingkat keuntungan finansial
    yang diperoleh.
  • Dalam pelaksanaan pekerjaan yang social-oriented,
    kepuasan pelanggan banyak dihubungkan dengan
    tingkat kunjungan ulang pelanggan.

32
PELATIHAN-PENGEMBAGAN DAN KINERJA
  • Kemapaman karyawan dalam bekerja untuk mencapai
    tujuan perusahaan / instansi dipengaruhi oleh
    berbagai faktor secara internal, salah satunya
    adalah melalui pelatihan dan pengembangan
    karyawan, dimana melalui program tersebut
    diharapkan perusahaan /instansi dapat
    mempertahankan karyawan yang berpotensi dan
    berkualitas.
  • Pertanyaannya adalah sejauhmana atau bagaimana
    hubungan pelatihan dan pengembangan sebagai
    faktor internal dengan tingkat kinerja karyawan?

33
PELATIHAN-PENGEMBAGAN DAN KINERJA
  • Hubungan antara Pelatihan Pengembangan dengan
    Tingkat motivasi karyawan dan lalu pada akhirnya
    dengan kinerja karyawan.
  • Berbagai studi memperlihatkan bahwa ada korelasi
    yang positif antara tingkat motivasi dan komitmen
    karyawan dengan beberapa faktor-faktor tertentu
    di dalam organisasi, seperti gaji/kompensasi
    (compensation), kesempatan untuk mengembangkan
    karir (training careerdevelopment) termasuk di
    dalamnya pelatihan dan pengembangan karir,
    kepemimpinan di dalam organisasi (leadership),
    komunikasi (communication), lingkungan kerja
    fisik (physical working environment), hubungan
    kerja antar pegawai (working relationship,
    culture), visi, misi, dan tujuan organisasi
    (sense of direction).

34
PELATIHAN-PENGEMBAGAN DAN KINERJA
  • Berikutnya, studi juga memperlihatkan bahwa ada
    hubungan yang positif antara tingkat motivasi dan
    komitmen kerja karyawan dengan kinerja mereka.
    Dengan kemampuan yang sama, karyawan yang
    memiliki motivasi dan komitmen yang lebih tinggi
    dapat diperkirakan akan memiliki kinerja yang
    lebih baik dibandingkan karyawan yang lain.

35
PELATIHAN-PENGEMBAGAN DAN KINERJA
  • Hubungan antara Pelatihan Pengembangan dengan
    Tingkat Kompetensi/Kapabilitas karyawan dan lalu
    pada akhirnya dengan kinerja karyawan.
  • Kinerja karyawan tentu dipengaruhi oleh
    kompetensi karyawan tersebut. Seorang karyawan
    yang memiliki kompetensi, misalnya di bidang
    Teknologi Informasi, tentu memiliki kinerja yang
    lebih baik bila mengerjakan hal-hal yang
    berhubungan dengan Teknologi Informasi,
    dibandingkan dengan karyawan yang tidak memiliki
    kompetensi di dalam bidang tersebut.
  • Pelatihan dan pengembangan akan membantu karyawan
    meningkatkan kompetensi mereka, sehingga hubungan
    antara Pelatihan dan Pengembangan dengan Kinerja
    karyawan terlihat jelas di sana.

36
KOMPETENSI
  • Kompetensi umumnya dikelompokkan menjadi dua
  • Kompetensi yang sifatnya behavioral (soft)
    seperti Kemampuan Komunikasi, Pemecahan Masalah,
    Kepemimpinan.
  • Kompetensi yang sifatnya teknis, seperti
    Manajemen Resiko, Kemampuan Menganalisa Laporan
    Keuangan, Microsoft Office, Visual Basic 6.0, dll
  • Definisi kompetensi umumnya berhubungan dengan
    kemampuan/ketrampilan, pengetahuan, sikap dan
    motif

37
KEPEMIMPINAN
  • Setiap organisasi memiliki tujuan yang perlu
    dicapai, sehingga diperlukan kepemimpinan di
    dalam organisasi guna mencapai tujuan tersebut.
  • Model Kepemimpinan cukup banyak jenisnya dan
    setiap organisasi memiliki kebutuhan gaya
    kepemimpinan yang unik, pengertian yang mendalam
    dari "Kepemimpinan" tidak selalu sama persis
    antar organisasi yang satu dengan yang lainnya.
  • Kepemimpinan seperti apakah yang diperlukan?
    Kepemimpinan umumnya diperjelas artinya ketika
    suatu organisasi membangun suatu model
    kompetensi.

38
CEO DAN KRISIS
  • Pada sitasi krisis para CEO yang kalut dan panik
    biasanya langsung canangkan program pengetatan
    ikat pinggang, seperti
  • Pangkas semua biaya yang bisa dipangkas. Cost
    reduction bukan cost management.
  • Tunda semua investasi yang ada.
  • Pengurangan fasilitas buat karyawan.
  • Pengurangan karyawan secepatnya.
  • Berbagai program lain untuk menyelamatkan
    angka-angka keuangan.

39
CEO DAN KRISIS
  • Hasilnya dalam jangka pendek, akan sangat terasa.
    Angka metriks dan rasio keuangan bisa dikelola
    dengan baik. Persediaan terjaga dengan baik.
    Piutang mampu dikelola dengan prima. Siklus
    operasi terjaga bagus.
  • Pokoknya, buku perusahaan tampil dengan baik
    walau krisis melanda.
  • Benarkah demikian ?

40
CEO DAN KRISIS
  • Bisnis bukan sekedar angka tapi bagaimana angka
    itu terjadi. Dan bagaimana pula implikasinya pada
    jangka menengah dan panjang ?
  • Bisnis bukan soal hasil jangka pendek. Bisnis
    adalah soal sustainability jangka panjang. Moral
    dan semangat karyawan, kemitraan dengan pelanggan
    serta hubungan baik dengan pemasok harus tetap
    diutamakan.

41
CEO DAN KRISIS
  • Dalam jangka pendek, gaya premanisme memang
    membuahkan hasil keuangan yang kelihatannya kuat.
  • Tapi kalau mau jujur, pemimpin yang demikian itu
    mengorbankan masa depan hanya untuk memikirkan
    pencapaian hasil tahun ini. Mengorbankan
    eksistensi dan going concern perusahaan agar
    bonus dan kinerjanya tahun ini tetap terjaga.
  • Disinilah peran Chief Human Resources (CHR)
    menjadi sangat vital.

42
CHR DAN KRISIS
  • Langkah-langkah yang harus dilakukan CHR dalam
    krisis agar bisa menjadi trusted partner bagi
    CEO dibandingkan team manajemen yang lain adalah
  • Membedah akar krisis yang menghimpit perusahaan
    dengan angka di atas angka finansial. Mengerti
    akar permasalahan teknis dengan meminta bantuan
    team operasional.
  • Ikut aktif dalam mengusulkan langkah penyelamatan
    jangka pendek, medium dan panjang yang
    memperhatikan aspek moral karyawan secara
    keseluruhan. Bersikap optimis dan tidak
    terjerembab pada pesimisme sesaat. Andalah yang
    set the tone of the company.

43
CHR DAN KRISIS
  1. Mengusulkan team penyelamatan krisis dengan
    alokasi SDM yang paling baik. Justru di krisis
    inilah pengembangan karyawan yang sesungguhnya
    bisa terjadi. Test terhadap karyawan yang
    potensial bisa diamati secara jelas. Gunakan
    krisis yang ada justru untuk menemukan mutiara.
  2. Buatlah team yang cross functional dan cross
    business untuk melakuan inovasi baru agar mampu
    melakukan lompatan ketika krisis sudah berlalu.
    Persiapan terhadap upturn harus dilakukan.
  3. Komunikasi rutin dengan CEO agar mengerti kondisi
    hati CEO serta mampu memberikan brutal facts
    yang jujur dan transparan.

44
CHR DAN KRISIS
  1. Menjalin komunikasi yang efektif dengan serikat
    pekerja agar terjadi kesamaan pandang dan
    menghindari distorsi akibat rumor yang tidak
    bertangung jawab. Mereka adalah mitra perusahaan
    yang paling handal dan terpercaya.
  2. Komunikasi secara terbuka dengan seluruh jajaran
    pimpinan menengah dan lapangan mengenai pengaruh
    krisis terhadap perusahaan. Kejujuran adalah
    kunci tanpa menutupi fakta. Sebaliknya tidak
    memperburuk keadaan dengan tujuan menekan
    karyawan
  3. Menyarankan dan membimbing setiap pimpinan agar
    semakin erat dengan karyawan dan berkomunikasi
    secara heart to heart, agar semangat karyawan
    justru semakin meningkat

45
CHR DAN KRISIS
  • Memberi solusi pada karyawan untuk bersikap dalam
    krisis termasuk dan tak terbatas dalam hal sikap
    hidup sebagai pribadi.
  • Aktif dalam evaluasi bulanan, mingguan dan harian
    terhadap crisis management dan crisis action
    yang sudah disepakati. Jangan hanya jadi peserta
    tapi jadi aktor aktif yang menggerakkan irama
    efisiensi perusahaan.
  • Kalau CEO berhasil dijinakkan dalam krisis,
    maka hantaman badai di perusahaan tidak semakin
    besar.

46
KARYAWAN?
  1. Karyawan adalah Human bukan sekedar Resources
    yang mudah memahami kondisi perusahaan bila
    mereka ikut dilibatkan.
  2. Mereka memiliki nurani yang mampu menangkap
    sinyal ketegangan para pemimpin mereka.
  3. Mereka bukanlah manusia penuntut yang tak mau
    tahu kondisi perusahaan.
  4. Mereka punya nalar dan akal sehat ketika
    diperlakukan sebagai manusia dewasa.
  5. Mereka adalah Resource yang paling feksible
    menyesuaikan diri terhadap krisis jauh melebihi
    resources lain.

47
KARYAWAN?
  1. Mereka memiliki potensi yang tak terbayangkan
    ketika terhimpit. Acapkali ide brilliant muncul
    ketika munculk bahaya kepepet.
  2. Mereka adalah resources yang bisa dipercaya
    memberikan lebih dari apa yang diharapkan dan
    berkontribusi melebihi tuntutan yang ada dalam
    job description
  3. Mereka mampu berkorban hanya karena sebuah visi
    dan belief yang secara nalar kadang sulit
    dimengerti.
  4. Mereka bisa membedakan mana komunikasi yang
    memanipulasi dan mana yang secara jujur terbuka
    dilakukan.
  5. Mereka punya waktu tenggang yang tak terbatas
    bila keterbukaan dan kesungguhan mereka rasakan

48
KARYAWAN?
  • Dalam keadaan krisis, tatkala penjualan
    perusahaan turun, produksi turun, karyawan
    kecillah yang menderita. Pendapatan mereka
    berkurang banyak karena lembur tiada lagi,
    insentif produksi menghilang namun pengeluaran
    rumah tangga mereka meningkat.
  • Gelombang PHK yang terjadi di belahan barat,
    bukanlah best practices yang pantas dijadikan
    contoh. Sebuah sistim yang menganggap karyawan
    sebagai resources tidak in line dengan hubungan
    industrial Pancasila.
  • Dalam situasi seperti ini CEO harus mampu
    menyikapi hal ini dengan Human Spirit

49
KOMPENSASI
  • Kompensasi mengandung arti tidak sekedar hanya
    dalam bentuk bentuk finansial saja.
  • Bentuk finansial langsung berupa upah,gaji,
    komisi, dan bonus. Sementara yang tidak langsung
    berupa asuransi, bantuan sosial, uang cuti, uang
    pensiun, pelatihan, dan sebagainya.
  • Selain itu bentuk bukan finansial berupa
    unsur-unsur jenis pekerjaan dan lingkungan
    pekerjaan. Bentuk unsur pekerjaan meliputi
    tanggung jawab, perhatian dan penghargaan dari
    pimpinan, sementara bentuk lingkungan pekerjaan
    berupa kenyamanan kondisi kerja, distribusi
    pembagian kerja, dan kebijakan perusahaan.

50
KOMPENSASI MOTIVASI
  • Mengapa di beberapa perusahaan sering terjadi
    protes dalam bentuk demo para karyawan menuntut
    kenaikan gaji atau upah? Seolah  tidak peduli
    dengan masalah krisis finansial global, para
    karyawan merasa berhak untuk menuntut kompensasi
    sesuai dengan jasa yang sudah dikeluarkannya.
    Faktor yang menyebabkannya antara lain dalam hal
    ketidak-puasan tentang manajemen kompensasi yang
    diterapkan perusahaan.
  • Manajemen  kompensasi dinilai tidak memberikan
    efek pada kesejahteraan karyawan. Pada gilirannya
    motivasi karyawan menurun dan ini akan
    mengakibatkan produktifitas kerja atau kinerja 
    mereka berada di bawah standar perusahaan.

51
KOMPENSASI KINERJA
  • Keterkaitan kompensasi dengan kinerja karyawan
    sangatlah siginifikan. Semakin tinggi kompensasi
    semakin tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan
    ceteris paribus.
  • Derajat kepuasan yang semakin tinggi akan
    semakin  meningkatkan motivasi karyawan dalam
    meraih kinerja yang tinggi.  Jika dikelola dengan
    baik, kompensasi membantu perusahaan untuk
    mencapai tujuan dalam memperoleh, memelihara, dan
    menjaga karyawan dengan optimum.
  • Sebaliknya tanpa kompensasi yang cukup, karyawan
    yang ada tidak saja mengekspresikan diri mereka
    dalam bentuk protes keras dan mogok kerja, tetapi
    juga sangat mungkin meninggalkan perusahaan.
    Pertanyaannya mengapa tidak semua perusahaan
    mampu memberikan kepuasaan maksimum kepada
    karyawannya?

52
KOMPENSASI PROBLEMNYA
  • Posisi kompensasi dalam membangun perusahaan yang
    sehat selalu berada pada kondisi yang rumit.
    Artinya jika dilihat dari besarannya hampir
    mungkin karyawan tidak pernah mengatakan manfaat
    kompensasi yang diterimanya sudah maksimum.
  • Selalu dikatakan derajat kepuasaan yang
    diperolehnya sekedar dalam rentang kurang sampai
    cukup puas atau pas-pasan. Di sisi lain
    perusahaan tidak mudah untuk segera memenuhi
    kebutuhan karyawan yang semakin besar dan
    bervariasi.

53
KOMPENSASI PROBLEMNYA
  • Persoalannya terletak pada pertimbangan penentuan
    kompensasi yang tidak sederhana dan mudah
    diputuskan. Penentuan besaran kompensasi sangat
    dipengaruhi kondisi internal dan eksternal
    perusahaan.
  • Kondisi kesehatan finansial dan profitabiliti
    perusahaan sangat menentukan kemampuan perusahaan
    dalam memberi kompensasi yang layak. Selain itu
    juga sangat dipengaruhi oleh tekanan-tekanan luar
    seperti peraturan pemerintah, pasar kerja, pasar
    komoditi, krisis ekonomi global, dan tantangan
    kompensasi internasional.

54
KOMPENSASI JALAN KELUAR
  • Untuk menjembatani jurang antara kepentingan
    perusahaan di satu pihak dan pihak lain
    kepentingan karyawan maka perusahaan perlu
    menerapkan manajemen kompensasi yang layak.
    Maksudnya adalah untuk membantu perusahaan dalam
    mencapai tujuan strategi bisnisnya dan menjamin
    terjadinya keadilan kompensasi berbasis
    pertimbangan faktor-faktor internal dan
    eksternal.
  • Keadilan internal menjamin bahwa permintaan
    posisi kompensasi (finansial dan non-finansial)
    seperti gaji dan upah serta kualifikasi seseorang
    dalam bidangnya yang lebih tinggi akan dipenuhi
    sesuai dengan perilaku dan kinerjanya. Dan ini
    tentunya juga dengan mempertimbangkan faktor
    eksternal yang menjamin bahwa pekerjaan-pekerjaan
    bakal dikompensasi secara adil dengan
    membandingkannya dengan pekerjaan yang sama di
    pasar kerja

55
PRINSIP KOMPENSASI
  • Dalam penerapannya maka manajemen kompensasi
    memiliki prinsip-prinsip
  • Terdapatnya rasa keadilan dan pemerataan
    pendapatan dalam perusahaan.
  • Setiap pekerjaan karyawan dinilai melalui proses
    evaluasi pekerjaan dan kinerja
  • Mempertimbangkan kondisi kesehatan keuangan
    perusahaan dan
  • Sistem kompensasi yang baru harus dapat
    membedakan karyawan yang berprestasi baik dan
    tidak dalam golongan gaji yang sama.

56
KOMPENSASI IDEAL
  • Agar tujuan perusahaan dan harapan serta aspirasi
    individual terujud sesuai harapan  maka dalam
    sistem penghargaan atau kompensasi, yang idealnya
    merupakan kesepakatan pihak manajemen dan
    karyawan, perusahaan perlu menyediakan kebijakan
    yang meliputi
  • Tingkat kompensasi yang cukup untuk memenuhi
    kebutuhan hidup layak karyawan.
  • keadilan dengan pasar kerja eksternal.
  • keadilan internal sesuai dengan kondisi
    perusahaan.
  • perlakuan pada individu karyawan dan perusahaan
    berada dalam keseimbangan atau win-win result.
  • sosialisasi dan internalisasi manajemen
    kompensasi ke seluruh karyawan (manajemen dan
    non-manajemen) untuk memperkecil konflik.

57
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
  • Kondisi  K3 perusahaan di Indonesia secara umum
    rendah. Pada 2005 Indonesia menempati posisi jauh
    di bawah Singapura, Malaysia, Filipina dan
    Thailand. Kondisi  tersebut mencerminkan kesiapan
    daya saing perusahaan Indonesia di dunia
    internasional masih sangat rendah.
  • Indonesia akan sulit menghadapi pasar global
    karena mengalami ketidakefisienan pemanfaatan
    tenaga kerja (produktivitas kerja yang rendah).
    Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan
    peranan mutu tenaga kerjanya.
  • Karena itu disamping perhatian perusahaan,
    pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan
    peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan
    dan Kesehatan Kerja. Nuansanya harus bersifat
    manusiawi atau bermartabat.                   

58
K3 DAN KINERJA
  • Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di
    kalangan pemerintah dan bisnis sejak lama. 
    Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena
    sangat terkait dengan kinerja karyawan dan pada
    gilirannya pada kinerja perusahaan.
  • Semakin tersedianya fasilitas keselamatan kerja
    semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan
    kerja. Namun mengapa masih saja terjadi
    kecelakaan ketika karyawan sedang bekerja.
  • Pertanyaan yang harus dijawab pihak manajemen
    adalah faktor-faktor apa saja yang
    menyebabkannya? Seberapa jauh perusahaan
    memfasilitasi karyawannya agar tidak terjadi
    kecelakaan sampai titik terendah. Apa saja 
    bentuk perlindungan keselamatan kerja? Apakah
    perusahaan juga menyediakan asuransi kecelakaan
    kerja bagi para karyawannya? Apakah KP3 sudah
    menjadi bagian dari strategi bisnisnya? 

59
SISTEM MANAJEMEN SDM IDEAL
  • Sistem yang ideal dalam organisasi adalah sistem
    yang mampu membawa organisasi mencapai
    obyektifnya.
  • Demikian juga dengan sistem/fungsi SDM dapat
    dikatakan ideal jika telah berhasil mengelola
    sumber daya manusia dalam organisasi agar dapat
    menghasilkan kinerja optimum bagi organisasi.
  • Untuk itu, penting bagi fungsi SDM menjadi
    strategic business partner bagi fungsi-fungsi
    yang lain dalam organisasi.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com