MANAJEMEN KELAS - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

MANAJEMEN KELAS

Description:

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:8026
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 123
Provided by: BUSH86
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: MANAJEMEN KELAS


1
MANAJEMEN KELAS
2
  • Manajemen adalah proses memberdayakan sejumlah
    sumber daya agar tujuan dapat dicapai dengan
    efektif.
  • Kelas juga diterjemahkan sebagai kelompok orang
    belajar bersama dalam suatu ruangan.

3
  • Manajemen kelas merupakan
  • Suatu seni mengoptimalkan sumber daya kelas untuk
    menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan
    efisien
  • Suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan
    evaluasi yang dilakukan untuk mengoptimalkan
    proses pembelajaran
  • Suatu proses mengorganisasikan segala sumber daya
    kelas bagi terciptanya proses pembelajaran yang
    efektif dan efisien

4
  • Konsepsi manajemen kelas moderen
    merekomendasikan pengelolaan kelas dengan
    pendekatan perubahan perilaku, sosio emosional,
    berkelompok dan bersifat elektik, dimana kita
    memilih dan menerapkan pendekatan yang sesuai
    untuk kelas dan situasi tertentu.

5
  • Hakekat manajemen kelas adalah memberdayakan
    semua sumber daya untuk mendukung penyajian
    pelajaran dalam kondisi dan suasana yang
    menyenangkan sehingga peserta dapat meningkatkan
    kompetensinya

6
  • Ada beberapa aspek yang perlu kita perhatikan
    dalam menata kelas Deporter, Reardon dan Singer
    Nourie (2004) menyebutkan empat(4) aspek dalam
    menata kelas seperti yang sangat diperhatikan
    yaitu Suasana, Landasan, Lingkungan dan
    Rancangan. Namun yang paling utama yang perlu
    diperhatikan adalah manusianya sebagai sumber
    strategis dalam kelas. Mari kita lihat aspek
    aspek ini lebih jauh.

7
  • Manusia
  • Mungkin anda pernah mendengar istilah learner
    centered. Istilah ini dimaksudkan agar kita
    berfokus pada peserta baik keadaan afektif,
    kognitif dan emosi mereka. Mereka bukanlah kertas
    kosong yang dapat kita tulis dengan apa saja yang
    kita inginkan dan tidak mempunyai emosi.

8
  • Untuk tidak menimbulkan penurunan motivasi,
    harga diri peserta serta agar tidak menimbulkan
    konflik widyaswara seharusnya memperhatikan
    faktor faktor fisiologi. psikologi, kemampuan
    kognitif, pengalaman pribadi, latar belakang
    sosial budaya, usia, emosi dan gaya belajar
    peserta.

9
  • Suasana
  • Suasana kelas mencakup bahasa yang dipilih oleh
    widyaswara, cara menjalin simpati dan minat
    peserta dan sikap guru terhadap Diklat dan
    peserta. Ciptakanlah suasana yang ramah dan
    menggembirakan.

10
  • Perbedaan Suasana
  • Diklat yang Tradisional dan Diklat yang Aktif

Tradisional Aktif
Lingkungan tidak menarik, tradisional Formal, kaku Fokus kepada teori Fokus untuk menghapal Instruktur adalah segalanya Komunikasi satu arah Pemanfaatan pengetahuan dan keterampilan instruktur Sedikit waktu persiapan yang diperlukan setelah sesi pertama Pembelajaran diukur melalui tes tes Peserta bekerja sendiri Lingkungan penuh warna dan menarik Informal santai Fokus pada aplikasi Fokus pada pemikiran kreatif Fokus pada peserta Fokus pada kegiatan (dialog kelompok) Pemanfaatan pengetahuan dan keterampilan peserta Perencanaan dan persiapan diperlukan untuk setiap sesi Pembelajaran diukur melalui penerapan ilmu dan ketrampilan di tempat kerja Peserta bekerja sebagai tim
11
  • Landasan (kerangka kerja)
  • Landasan berisikan tujuan, keyakinan,
    kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan aturan
    bersama.
  • Kelas adalah suatu komunitas, dengan berbagai
    latar belakang dari anggota anggota kelas.
    Sebagai suatu komunitas mereka mempunyai suatu
    tujuan yang sama seperti mengembangkan kecakapan
    atau kompetensi mereka.

12
  • Untuk mencapai suatu tujuan, perlu ada komitmen
    dan kontrak belajar serta kerjasama dalam kelas.
    Misalnya komitmen untuk datang tepat waktu, tidak
    menggunakan telepon genggam selama pembelajaran,
    berperan aktif dan suporrtive dalam setiap
    kegiatan pembelajaran.

13
  • Bila tujuan, komitmen, kontrak belajar telah
    ditentukan, suasana kelas akan menjadi terarah
    dan ada rasa nyaman dan menghormati antara sesama
    peserta dalam komunitas. Dan lebih penting lagi,
    kita dapat menciptakan dan mempertahankan
    motivasi para peserta.

14
  • Komitmen atau kontrak belajar ini dapat ditulis
    bersama dan digelar di dinding atau di pintu
    masuk ruangan, sehingga para peserta dapat
    mengingat mereka mempunyai komitmen bersama yang
    telah disepakati dan tertulis.

15
  • Lingkungan
  • Maksud dari segalanya adalah lingkungan sekitar
    anda dan dimana anda berdiri, lingkungan di
    tempat para peserta melakukan aktivitas
    pembelajaran. Lingkungan kelas tentu memberi
    pengaruh yang cukup signifikan bagi peserta untuk
    memfokuskan hati dan pikiran mereka dalam
    menyerap pembelajaran.

16
  • Ada beberapa strategi untuk menciptakan
    lingkungan yang hidup dan menarik seperti berikut
    ini
  • Gunakan warna
  • Color is powerfull Warna memberikan pengaruh
    besar terhadap emosi. Penggunaan warna dapat
    digunakan untuk meningkatkan emosi dan
    partisipasi peserta di kelas. Pemakaian warna
    lembut pada ruang kelas memberi kesan tenang pada
    peserta.

17
  • Berikut asosiasi warna terhadap emosi

Warna Emosi yang dapat distimulasikan
Merah Menstimulasikan dan menciptakan kegirangan, semangat, energi, kemarahan, intensitas, Warna ini juga dapat menyatakan berhenti, rasa negatif, kesulitan keuangan atau kekurangan
Kuning Menunjukkan kehati-hatian, kehangatan, makna positif, optimisme dan keceriaan. Warna ini juga bisa menstimulasikan pemikiran dan visi
Biru Tua Tergantung kepada keteduhannya, dapat memberikan kesan santai, menenangkan, menunjukkan kedewasaan, dan mengungkapkan keyakinan, perdamaian
Biru Muda Dingin, kemudaan, atau imej maskulin
Lila / Violet Memproyeksikan kesan ketegasan dan keberanian, kemudaan, dan imej kontemporer. Sering digunakan sebagai tanda kekayaan, spiritual atau kekuasaan
Oranye Dapat menunjukkan energi yang tinggi atau antusiasme. Emosional dan kadang kadang menstimulasikan pemikiran positif. Juga memancarkan kesan organik
Coklat Warna coklat dapat menciptakan perasaan aman, kemandirian, kekuatan, dukungan dan kurangnya kepura - puraan
Hijau Dapat mengingatkan alam, produktivitas, imej positif, selalu bergerak maju, menenangkan,, pertumbuhan, atau keberhasilan keuangan dan kemakmuran. Juga dapat memberikan perasaan seimbang
Keemasan/perak Mengilustrasikan kewibawaan, status, kekayaan, keeleganan, atau imej konservatif.
Merah muda Memproyeksikan kemudaan, feminin, kesan hangat
Putih Pada umumnya digunakan untuk menggambarkan kesucian, kebersihan, kejujuran, kebaikan, untuk meningkatkan warna warni yang digunakan dan memberikan relaksasi visual
Hitam Menciptakan rasa kemerdekaan kesempurnaan, dan solidaritas. Sering digunakan untuk menunjukkan keberhasilan keuangan, kematian, keseriusan, atau keberatan situasi (heaviness of situation)
18
  • Poster dan gambar dapat digunakan untuk
    memberikan pesan pesan moral kepada peserta
    tanpa harus diucapkan dengan kata kata

19
  • Gunakanlah alat bantu untuk mendukung apa yang
    anda terangkan. Alat bantu mempercepat pemahaman
    peserta. Anda dapat membawa jenis tanaman, bibit,
    mikroskop, buku manual, vcd, dvd, tv atau yang
    dapat dibawa ke dalam kelas untuk dapat dilihat
    oleh peserta. Poster dan gambar juga dapat
    digunakan sebagai alat bantu untuk menerangkan
    konsep yang sulit diucapkan dengan kata kata.

20
  • Pengaturan bangku yang anda susun merefleksikan
    hubungan yang ingin anda ciptakan antara anda dan
    peserta serta antara sesama peserta. Tidak kalah
    pentingnya adalah pemilihan jenis bangku. Saat
    ini penggunaan bangku yang dapat dipindah
    pindahkan dan nyaman cukup efektif digunakan
    untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman.

21
  • Musik telah lama percaya untuk meningkatkan
    kemampuan intelenjensi dan mempunyai efek
    menenangkan bagi bayi. Efek baik dari musik juga
    dapat dinikmati oleh para orang dewasa.

22
  • Menurut Bobbi Deporter musik dapat digunakan
    untuk
  • Meningkatkan semangat
  • Merangsang pengalaman
  • Menumbuhkan relaksasi
  • Meningkatkan fokus
  • Membina hubungan
  • Menentukan tema dalam pembelajaran
  • Memberikan inspirasi
  • Bersenang - senang

23
  • Rancangan
  • Setiap sesi pembelajaran tentunya mempunyai
    tujuan. Tujuan anda sebaiknya tidak bersifat
    absurd sehingga hasil dari tujuan tadi dapat
    diukur. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah
    pedoman dan prosedur bagi kita untuk mencapai apa
    yang diharapkan.

24
  • Tujuan misalnya, anda ingin peserta untuk dapat
    melakukan sesuatu secara efektif ( peserta dapat
    memasak nasi goreng dengan menggunakan nasi dan
    daging ). Jadi, dalam merancang suatu sesi
    pembelajaran harus terdapat tujuan yang akan anda
    capai setelah sesi dan strategi strategi yang
    dipakai untuk mencapai hasil yang diharapkan

25
  • Ada 3 karakteristik tujuan dalam pembelajaran
  • Spesifik (dinyatakan secara specifik, definitif
    dan istimewa)
  • Dapat diukur dan dievaluasi berdasarkan standar
    yang ada
  • Menggambarkan hasil (outcome) yang dapat diamati
    baik langsung maupun tidak langsung.

26
  • Selain mempunyai tujuan yang spesifik dalam
    penyajian pembelajaran perlu memperhatikan
    beberapa aspek.
  • Pemanfaatan multisensori (visual, auditori dan
    kinestetik)
  • Berikanlah pembalajaran secara bertahap atau
    jadikan pembelajaran itu menjadi segmen segmen,
    hal ini dapat disusun dari yang paling mudah ke
    yang lebih sulit.
  • Lakukan pengulangan. Pengulangan dapat membantu
    anda memberikan dorongan atau enforcement
    terhadap poin poin yang akan anda sampaikan
    kepada peserta

27
  • Bobbi DePorter menggunakan istilah TANDUR untuk
    mengorkestrasi pembelajaran yang mengesankan
  • T tumbuhkan. Tumbuhkan minat dan motivasi
    peserta terhadap apa yang akan Anda sampaikan.
    Libatkan mereka sebagai individu yang akan
    berperan secara aktif dan setara dengan anda.

28
  • A alami. Berikan mereka pengalaman belajar
    tumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui.
  • N namai. Berikan data/substansi yang ingin
    anda sampaikan saat minat mereka memuncak.
  • D demonstrasikan. Berikan kesempatan kepada
    peserta untuk mengaitkan pengalaman dengan
    informasi baru yang baru mereka terima, sehingga
    mereka dapat menghayati dan menjadikannya sebagai
    pengalaman pribadi

29
  • U ulangi. Rekatkan gambar keseluruhannya.
    Mengulang adalah kegiatan yang dapat membantu
    anda menanamkan secara efektif apa yang ingin
    anda tanamkan kepada peserta.
  • R rayakan. Rayakanlah kesuksesan yang telah
    diperoleh oleh peserta. Kesuksesan pembelajaran
    dapat anda identifikasi dengan semangat peserta
    yang tetap bertahan sampai akhir sesi. Rayakan
    dengan tepuk tangan, musik yang menyegarkan, atau
    ucapan ucapan selamat dari anda.

30
C. Hambatan hambatan dalam menajemen kelas
  • Bagi anda yang pernah memberikan pendidikan dan
    pelatihan tentu pernah mendapatkan seorang
    peserta yang sepertinya tidak dapat melakukan
    proses pembelajaran, tidak ikut berpartisipasi
    secara aktif dan suportif.

31
  • Hal ini mungkin pernah kita alami sendiri.
    Hambatan ini dapat juga berupa ketidakmampuan
    mereka untuk memahami apa yang sedang disampaikan
    atau kehilangan konsentrasi. Kegagalan untuk
    memahami atau memusatkan perhatian perlu dicari
    penyebabnya sehingga hambatan hambatan itu
    dapat diminimalisir.

32
  • Ada tiga hambatan dalam pembelajaran
  • Hambatan yang disebabkan oleh situasi yang
    dihadapi peserta,
  • Hambatan hambatan yang berasal dari program
    pembelajaran, dan ke
  • Hambatan hambatan internal seperti sikap dan
    perilaku yang dimiliki peserta

33
  • Hambatan hambatan belajar ini akan
    menimbulkan berbagai reaksi dari peserta seperti
    menarik diri, menunjukkan otoritas yang
    berlebihan dengan berbincang bincang seenaknya
    saat proses berjalan dan kurang/tidak memberikan
    perhatian terhadap pembelajaran

34
Strategi Mengurangi Hambatan
  • Bersikaplah hati hati dan terbuka terhadap
    reaksi reaksi ini. Kita harus terus menelaah
    apa yang kita lihat. Sediakan alat bantu yang
    dapat membuat mereka melihat. Anda dapat merubah
    posisi/lokasi duduk peserta untuk merubah nuansa
    hati peserta. Penggunaan warna dan gambar sangat
    membantu untuk menerangkan makna tanpa harus
    memahami secara penuh kata kata yang anda
    sampaikan di depan kelas.

35
  • Motivation killers itu sbb
  • Tidak memperhatikan kebutuhan dan kecenderungan
    belajar peserta
  • Tidak memperhatikan tiga modalitas belajar
    peserta (ini akan dibahas dalam bab berikut)
  • Hanya memperhatikan satu faktor intelenjensi
    manusia, padahal manusia itu adalah makhluk yang
    memiliki setidak tidaknya 8 jenis intelejensi
    seperti (verbal, linguistik, intrapersonal,
    interpersonal, musikal, kinethetic, spasial,
    logika matematika)
  • Menggunakan keterampilan komunikasi dan feedback
    negatif.

36
  • Motivation killers itu sbb
  • Menggunakan ancaman dan intimidasi
  • Membiarkan peserta keluar dari proses
    pembelajaran
  • Membatasi kesempatan untuk berkreativitas
  • Tidak bersikap antusias terhadap lingkungan,
    pembelajaran dan topik yang disampikan
  • Tidak memperhatikan kepribadian peserta
  • Bersikap ragu ragu terhadap input peserta
  • Tidak cukup persiapan dan latihan untuk sesi yang
    akan disampaikan
  • Menggunakan informasi yang usang dan tidak akurat
    dalam sesi anda.

37
  • Manajemen kelas ditujukan untuk mengoptimalkan
    proses dan hasil pembelajaran dengan melihat
    aspek aspek kelas seperti aspek manusia, aspek
    lingkungan kelas serta melihat kendala yang
    muncul yang dapat menghambat proses dan kegiatan
    pembelajaran.

38
  • Pengelolaan kelas juga ditujukan untuk membantu
    para peserta belajar dengan cepat dan
    menyenangkan. Pendekatan pendekatan yang dapat
    dipakai untuk melibatkan para peserta belajar
    dalam berinteraksi dalam kelas.

39
A. Pendekatan Perubahan Perilaku
  • Intelejensi bukanlah suatu yang tidak dapat di
    rubah dan ditingkatkan. Intelejensi kita dapat
    turun naik seperti kurva matematika dan kurva ini
    dipengaruhi oleh keterlibatan kita dalam
    mengembangkan diri dalam kegiatan kegiatan dan
    faktor lingkungan.

40
  • Belajar mempunyai arti
  • Terjadinya perubahan baik sementara atau
    perubahan permanen dalam bertindak,
    berpikir/merasakan
  • Belajar bersifat aktif, bukan penerimaan ilmu dan
    keterampilan pasif
  • Belajar bersifat pribadi, individual kita bisa
    saja belajar dengan orang lain, namun perubahan
    yang akan kita lakukan adalah keputusan pribadi
    kita
  • Belajar tidak dapat dipaksakan, kita melakukannya
    atas kemauan kita sendiri

41
  • Strategi yang dapat dilakukan dalam merubah
    perilaku peserta
  • Menangkap/menarik perhatian peserta dan
    mengarahkan perhatiannya kepada anda atau kepada
    materi yang akan anda berikan. Beberapa ungkapan
    menjadi contoh Jika kalian dapat mendengar
    suara saya Jika kalian dapat mendengar suara
    saya menghadaplah kemari

42
  • Mendorong mereka untuk memberikan apresiasi, baik
    dengan ucapan terima kasih atau tepuk tangan.
    Strategi ini dapat kita lakukan saat kita
    mengemukakan berita baik, atau memaparkan sukses
    sukses kecil yang terjadi pada saat
    pembelajaran.

43
  • Gerakan tubuh diyakini tidak hanya untuk
    memperkuat modalitas kinestetik, tetapi sangat
    berguna untuk memberi pengaruh pada perilaku
    mereka. Bila anda melihat seorang peserta yang
    kelihatan terus menerus menghadap ke luar
    jendela, asumsi pertama anda adalah si peserta
    sedang tidak fokus pada anda.

44
  • Mengambil jeda. Lakukanlah jeda bila diperlukan.
    Anda dapat menawarkannya kepada peserta. Waktu
    istirahat yang terarah dan terencana dapat
    menyegarkan otak dan memulihkan perhatian peserta
    kepada anda dan pelajaran anda.

45
  • Menciptakan Strategi Berpikir. Bagaimana membuat
    peserta berpikir ? Ajukan pertanyaan kepada
    mereka untuk tujuan menghargai mereka, mengasah
    keterampilan berpikir dan mengetahui kondisi
    pikiran dan perasaan mereka.

46
  • Melakukan tanya jawab. Kegiatan tanya jawab
    dirasakan sangat efektif untuk menimbulkan dan
    mempertahankan minat dan perhatian peserta.
    Kegiatan tanya jawab juga dapat menggali
    kemungkinan kekawatiran, ketidaktahuan dan
    pengalaman pengalaman menarik/buruk dari
    peserta.

47
  • Berikan rangkuman dari apa yang telah terjadi
    selama pembelajaran. Rangkuman sebaiknya bukan
    saja berisi apa yang telah anda sajikan, tapi
    juga dapat berisikan masukan, temuan dan kesan
    yang diperoleh selama pembelajaran.

48
  • feedback yang positif mempunyai 2 fungsi utama
  • Memberikan kesempatan bagi para peserta untuk
    mengetahui apa yang telah melakukan dengan benar
    dan
  • Meningkatkan motivasi melalui pujian - pujian

49
  • Panduan untuk Memberikan Feedback yang Efektif

Feedback yang efektif Feedback yang tidak efektif
1. Disampaikan secara khusus 1. Disampaikan secara acak
2. Dikhususkan pada satu keberhasilan peserta 2. Terbatas pada reaksi umum
3. Spontanitas, bervariasi, dan kredibilitas berikan perhatian perhatian penuh pada keberhasilan peserta 3. Perhatian sangat minimal dan hanya bersifat kebiasaan saja
4. Pujilah keberhasilan peserta dengan kriteria performance (yang melibatkan kriteria usaha yang telah dilakukan) 4. Hanya memberi pujian pada partisipasi saja, tanpa memperhatikan proses performance dan hasil
5. Berikan informasi kepada peserta tentang kompetensi mereka atau nilai dari keberhasilan yang mereka peroleh 5. Tidak memberikan informasi sama sekali atau memberikan informasi tentang status mereka
6. Orientasi peserta kepada apresiasi yang lebih baik dari sikap dan perilaku mereka yang terkait dengan tugas tugas dan pemikiran mereka terhadap masalah 6. Mengorientasikan peserta kepada perbandingan mereka dengan orang lain di kelas dan mengarahkan pikiran mereka kepada persaingan
50

Feedback yang efektif Feedback yang tidak efektif
7. Menggunakan keberhasilan peserta sebelumnya sebagai konteks untuk menggambarkan keberhasilan saat ini 7. Menggunakan keberhasilan orang lain sebagai landasan untuk menggambarkan keberhasilan peserta saat ini
8. Pujian diberikan sebagai penghargaan terhadap usaha yang diberikan untuk tugas tugas yang sulit 8. Pujian diberikan tanpa melihat usaha usaha yang dilakukan atau makna dari keberhasilan tersebut
9. Mengatribusikan keberhasilan dengan usaha dan kemampuan, mengeimplikasikan bahwa keberhasilan serupa dapat dilakukan dimasa yang akan datang 9. Hanya mengaitkan keberhasilan sebagai faktor dari luar seperti keberuntungan (karena tugas itu mudah misalnya)
10. Memfokuskan perhatian peserta pada sikap mereka dalam menangani tugas 10. Memfokuskan perhatian peserta kepada guru sebagai figur otoritas eksternal yang memanipulasi mereka
11. Memberikan apresiasi, dan atribusi yang diinginkan tentang sikap yang terkait dengan tugas setelah proses selesai 11. Menggangu proses yang sedang berjalan, merusak perhatian
51
  • Memberikan beberapa tip agar dapat memberikan
    feedback atau kritik yang baik
  • Jangan memberikan kritik/feedback negatif didepan
    umum (kelas)
  • Buatlah kritik itu impersonal, kritiklah
    perbuatannya bukan orangnya (misal anda ini aneh
    sebagai peserta anda seperti orang sulit
    mengerti)

52
  • Mulailah memberikan feedback/kritik dengan kata
    pujian yang baik
  • Sediakan jawaban. Kalau kita memberikan kritikan
    tentu kita mempunyai jawaban/alternatif yang
    lebih baik/ tepat dari yang diberikan oleh
    peserta anda
  • Ajaklah mereka bekerjasama misalnya anda dapat
    mengatakan mari kita selesaikan bersama masalah
    yang kita hadapi. Kita tidak menuntut mereka
    untuk melakukannya sendiri

53
  • Berikan satu feedback/kritik untuk satu
    pelanggaran/ kesalahan/ ketidaknyamanan yang
    mereka ciptakan
  • Akhiri pemberian feedback/kritik dengan kata
    kata bersahabat

54
B. Pendekatan Penciptaan Sosio - emosional
  • Pernahkah anda belajar sesuatu yang tidak
    tercantum dalam kurikulum ? Pernahkah anda
    merasakan bahwa tanpa anda sadari anda belajar
    sesuatu yang sangat berarti untuk perkembangan
    anda di masa akan datang ?.

55
  • Banyak sekali yang dipelajari oleh peserta
    melalui hubungan sosial dibanding yang mereka
    pelajari dari apa yang disusun berdasarkan
    kurikulum secara formal. Belajar, khususnya, bila
    terjadi dalam kelas untuk waktu yang panjang,
    dapat menjadi sesuatu pengalaman yang intens yang
    membutuhkan banyak konsentrasi.

56
  • Mengingat kelas merupakan komunitas yang
    terbentuk dalam waktu yang relatif singkat,
    hubungan sosio emosional perlu diperhatikan.
    Komunitas sosial yang terbentuk didalam kelas
    dapat dijadikan sebagai sumber dan alat
    pembelajaran.

57
  • Dengan memperhatikan faktor faktor sosio
    emosional dalam kelas dan menggunakan strategi
    untuk membangun situasi sosio emosional yang
    kondusif dan harmonis, kita akan menerapkan
    pendekatan sosio emosional dalam mengoptimalkan
    pembelajaran.

58
  • Beberapa strategi agar hubungan sosial
    emosional dalam kelas dapat memberikan kontribusi
    positif pada pembelajaran
  • Pemanfaatan 4 prinsip komunikasi ampuh seperti
  • memunculkan kesan, dimana anda menciptakan kesan
    atau citra yang baik dengan menimbulkan asosiasi
    positif
  • mengarahkan fokus dengan memberikan/mengingat
    informasi yang telah dipelajari sebelumnya

59
  • melibatkan semua peserta (ciptakanlah suasana
    kerjasama, kerja tim, dan keterlibatan semua
    peserta
  • penggunaan kata/perintah yang spesifik.
    Penggunaan kata kata yang tidak berbelit
    belit dan terlalu umum akan menghindari persepsi
    yang salah dalam berkomunikasi

60
  • Komunikasi Nonverbal yang efektif. Dalam
    komunikasi tubuh ini perlu kita perhatikan kontak
    mata, ekspresi wajah, nada suara, gerak tubuh dan
    postur tubuh. Sekali lagi semua bagian tubuh kita
    merefleksikan kepribadian dan suasana hubungan
    yang kita ciptakan dalam kelas

61
C. Pendekatan Proses Kelompok
  • Pengelompokkan tergantung pada kebutuhan dan
    manfaat yang anda harapkan dari kegiatan sesi
    yang anda berikan. Pengelompokkan sangat membantu
    karena

62
  • Memberikan kesempatan kepada setiap peserta untuk
    berbicara
  • Merubah fokus pembicaraan
  • Merubah atmosfer
  • Bila anda mengalami kelupaan, kegiatan kelompok
    dapat memberi waktu kepada anda untuk mengingat
    kembali apa yang akan anda lakukan selanjutnya
  • Membangunkan setiap orang
  • Mendapatkan diskusi yang hidup

63
  • Berikut gambaran, plus dan minus model
    pengelompokkan yang dapat diterapkan
  • Kelas Besar
  • Tentu model interaksi ini mempunyai kebaikan dan
    kelemahan

64
  • Keunggulannya
  • mendorong rasa kebersamaan di antara anggota
    kelas. Dan dianggap mudah untuk membagi perasaan
    seperti kebahagiaan dan kegembiraan
  • cara ini merupakan yang paling baik untuk
    memberikan keterangan dan instruksi gambar dan
    teks atau audio tape serta video tape. Selain itu
    kelas besar tidak memakan biaya yang besar untuk
    dioperasikan

65
  1. dapat dengan mudah menciptakan mood kelas
    secara umum. Misalnya, bila ada suasana/kondisi
    yang menjadi trigger untuk membuat seorang
    tertawa maka hal ini dapat mengakibatkan yang
    lain untuk tertawa. Kelas besar dapat memberikan
    secara umum progress kelas

66
  • Kelemahannya
  • Model interaksi ini lebih terfokus pada kelas
    tidak pada individu. Setiap peserta didorong
    untuk melakukan sesuatu yang sama pada waktu yang
    bersamaan
  • Masing masing individu tidak mempunyai banyak
    kesempatan atau kesempatan yang sama untuk
    mengatakan sesuatu yang mereka inginkan

67
  • Banyak peserta yang tidak berani/ingin
    mengungkapkan sesuatu/berpartisipasi didepan
    kelas yang besar
  • Kelas besar kadang kala dapat membuat peserta
    tidak ingin bertanggung jawab terhadap
    pembelajaran mereka. Kelas besar lebih mendorong
    pada proses transmisi ilmu
  • Bila anda mengajar bahasa, model ini bukanlah
    cara yang tepat untuk menerapkan pengajaran
    bahasa yang komunikatif

68
  • Peserta Belajar Sendiri
  • Model belajar seperti ini adalah model yang
    sangat berbeda dari model diatas. Model belajar
    seperti ini dapat dilakukan dimana peserta dapat
    melakukan pembelajaran/atau latihan sendiri
    didalam kelas, peserta belajar sendiri dengan
    peserta lain, atau peserta belajar diruangan
    belajar seperti self-access centre atau di
    lapangan.

69
  • Keunggulannya
  • Memberikan ruang bagi guru untuk merespon
    perbedaan individu dalam hal pace of learning,
    gaya dan minat belajar
  • Tidak begitu menegangkan bagi peserta untuk
    melakukan pembelajaran dibanding dengan didepan
    kelas

70
  1. Dapat megnembangkan otonomi peserta dan
    meningkatkan kepercayaan diri mereka
  2. Dapat menciptakan suasana tenang dalam kelas

71
  • Kelemahannya
  • Model ini tidak membantu peserta untuk memiliki
    rasa memiliki, bekerja sama terhadap peserta
    lain. Oleh sebab itu, sulit untuk membuat peserta
    untuk saling membantu dan memotivasi satu sama
    lain.
  • Memberikan waktu dan persiapan yang lebih banyak
    untuk setiap individu dibanding dengan kelas besar

72
  • Kerja Berpasangan
  • Model pembelajaran ini melibatkan dua peserta
    dalam proses pembelajaran.
  • Keunggulannya
  • Meningkatkan waktu berkomunikasi antar peserta
    secara dramatis

73
  • Memberikan peluang bagi peserta untuk bekerja dan
    berinteraksi secara mandiri tanpa bantuan yang
    berarti. Model ini diyakini dapat meningkatkan
    kemandirian peserta dalam proses belajar
  • Memberikan waktu untuk bekerja dengan pasangan/
    kelompok lain saat satu pasangan / kelompok
    mengerjakan tugas/latihan mereka

74
  • Kelemahannya
  • Bagi peserta atau kelompok yang tidak commited
    terhadap proses belajar, model ini dapat
    memberikan peluang bagi mereka untuk keluar dari
    topik/tugas yang mereka kerjakan.
  • Adanya peran dominan dari individu dapat menjadi
    ancaman bagi individu lain untuk berpartisipasi.

75
  • Selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam
    menentukan jenis pengelompokkan adalah
  • Jumlah peserta diklat
  • Jenis mata ajar
  • Waktu yang tersedia

76
D. Pendekatan Eklektik
  • Dalam menciptakan suatu pembelajaran yang
    menarik, efektif dan memberikan hasil yang
    optimum tentu sangat tergantung pada karakter
    kelas, fasilitas dan tujuan diklat. Untuk itu
    pendekatan elektik dapat menjadi pilihan tepat.
    Elektik yang dalam bahasa inggrisnya disebut
    sebagai electic atau eclecticism adalah suatu
    prinsip atau praktik dalam memilih yang terbaik
    dan sangat berguna daripada menggunakan semua ide
    atau teori yang berbeda.

77
  • Kita selalu didorong untuk menggunakan berbagai
    pendekatan, namun jangan memaksakan pendekatan
    yang tidak nyaman bagi peserta

78
  • Setiap manusia mampu memahami objek yang ada
    diluar dirinya dengan menggunakan indra dan
    otaknya. Indra dan otak yang digunakan untuk
    belajar memahami sesuatu disebut modalitas.
    Diantara indra manusia yang paling dominan
    digunakan adalah penglihatan, pendengaran,
    perasaan dan kinesthetic.

79
  • Didalam kelas, indra yang dominan ini
    dipengaruhi gaya belajar sesorang. Untuk dapat
    mengelola kelas yang efekstif, pemahaman terhadap
    modalitas belajar dan aplikasi dari pemahaman
    terhadap modalitas ini sangat penting dalam
    menciptakan suasana dan rancangan pembelajaran
    yang menggairahkan

80
A. Gaya Belajar
  • Tugas pengajar adalah memfasilitasi orang
    mendapatkan kompetensi yang dibutuhkan dalam
    dunia kerja atau dalam kehidupan sehari - hari.
    Sejalan dengan perubahan menjadi pemburu
    informasi kompetensi yang dibutuhkan pasar, maka
    peserta dapat menggunakan berbagai cara atau gaya
    mendapatkan kompetensi yang dibutuhkan.

81
  • Gaya VAK
  • Menggunakan seluruh indra dan aktivitas fisik,
    diklasifikasikan dalam tiga gaya belajar yakni
    Visual, Auditory dan Khinesthtic (VAK)

82
  • Gaya belajar visual adalah adanya kecenderungan
    peserta diklat lebih mudah menyerap informasi
    dengan menggunakan bentuk gambar, diagram,
    display data, chart, film dan sebagainya. Visual
    memiliki ketajaman yang kuat , karena dalam otak
    terdapat lebih banyak perangkat yang memproses
    informasi visual dari pada yang dikirim indra lain

83
  • Gaya belajar Auditory adalah adanya
    kecenderungan peserta untuk lebih mudah menyerap
    informasi dengan mengandalkan pendengaran atau
    kata kata . Tanpa disadari telinga yang baik
    terus menerus dapat menangkap suara atau bunyi
    dan meneruskannya ke otak.

84
  • Gaya belajar khinesthetic adalah adanya
    kecenderungan peserta lebih mudah menyerap
    informasi dengan melakukan aktivitas fisik
    seperti mengidentifikasi, meniru, simulasi,
    bermain peran dan mendemonstrasikan aktivitas
    tertentu.

85
  • Gaya BBA
  • Belajar Berdasarkan Aktivitas (BBA) adalah
    bergerak aktif secara fisik ketika belajar,
    dengan memanfaatkan indra sebanyak mugkin, dan
    membuat seluruh tubuh/pikiran terlibat dalam
    proses belajar

86
  • BBA secara umum lebih efektif daripada pasif
    duduk menerima. Gerakan fisik meningkatkan proses
    mental. Otak yang terlibat dalam gerakan tubuh
    terletak pada neokorteks yakni bagian otak yang
    digunakan untuk berfikir

87
  • Gaya Pendekatan SAVI
  • Peserta didik tidak otomatis meningkatkan
    kecerdasannya dengan menyuruh berdiri, bergerak
    dan berjalan. Tetapi memadukan gerakan fisik
    dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua
    indra dapat mempengaruhi hasil belajar. SAVI
    yakni Somatis, Auditori, Visual, Intelektual

88
  • Belajar Somatis
  • Somatis berasal dari bahasa Yunani artinya
    tubuh. Belajar somatis berarti belajar dengan
    seluruh indra. Sejalan dengan itu peserta yang
    melakukan gerakan dalam kelas tidak perlu dilarang

89
  • Belajar Intelektual
  • Intellektual adalah bagian diri yang berkaitan
    dengan fungsi merenung, mencipta, memecahkan
    masalah, membangun makna. Intellektual adalah
    pencipta makna dalam pikiran, sarana yang
    digunakan manusia untuk berfikir, menyatukan
    pengalaman menciptakan jaringan saraf baru dan
    belajar (Meie)

90
B. Dominasi Otak
  • Pusat belajar sebenarnya berada dalam otak.
    Tubuh dengan semua indra hanya merupakan saluran
    informasi yang diteruskan ke otak untuk diproses
    atau diolah menjadi suatu keluran berupa hasil
    pemikiran yang rasional

91
  • Teori Triune Brain
  • Teori triune brain menggambarkan tiga tahap
    perkembangan otak
  • Tahap pertama dikenal dengan otak reptilia berada
    pada belahan bawah. Fungsi utamanya
    mempertahankan eksistensi manusia seperti
    bernafas, mencerna makanan, sirkulasi dan
    reproduksi. Cara kerjanya instinktif.

92
  • Tahap kedua sistem limbic berada ditengah. Fungsi
    utamanya untuk mencatat pengalaman pengalaman
    yang menyenangkan dan hukum hukuman. Bagian
    otak inilah yang berkaitan dengan fungsi
    emosional seperti perasaan senang, gembira,
    agresivitas, mengendalikan sistem syaraf otonomi
    dalam tubuh. Berkontribusi terhadap proses
    belajar mengingat, memeriksa, mengubah dan
    mengirimkan informasi ke bagian otak lain sesuai
    dengan fungsinya.

93
  • Tahap ketiga disebut neocortex atau berpikir atau
    otak belajar berada dibagian atas menutup sistem
    limbic. Otak ini mampu belajar, berbicara,
    beraktivitas, memecahkan masalah, menentukan
    perilaku, berhubungan dengan orang lain dan
    dengan lingkungan.

94
  • Otak kiri dan otak kanan
  • Neocortex terdiri atas belahan otak kanan dan
    otak kiri. Belahan otak ini sampai pada belahan
    sistem limbic. Pada kedua belahan ini terdapat
    semua proses seperti penglihatan, pendengaran,
    percakapan, gagasan nonverbal perilaku tertentu,
    menggerakkan anggota tubuh, berpikir,
    menyelesaikan masalah, pertimbangan, dan
    mengambil keputusan.

95
  • Otak kanan berhubungan dengan mental skills
    yakni memproses dan menyimpan informasi mengenai
    gambar, imajinasi, warna, ritme, dan ruang. Otak
    kanan berperan dalam kegiatan yang terkait dengan
    sensor sensor. Otak kiri berperan dalam
    kaitannya dengan kegiatan motorik dan berhubungan
    dengan pengenalan angka angka, kata kata,
    logika, urutan atau daftar dan rincian rincian.

96
  • Dominasi otak kanan dan otak kiri
  • Dominasi otak mempengaruhi gaya dan perilkau
    seseorang. Dalam suatu kelompok selalu terdapat
    peredaan perilaku, hal itu dipengaruhi
    motivasinya. Seseorang yang bermotivasi tinggi
    akan lebih mudah untuk meningkatkan daya saingnya.

97
  • Ali misalnya, terlihat berpakaian rapi, serasi,
    tertib bekerja, dan menampilkan prestasi kerja
    tinggi. Itu berarti Ali didominasi otak kiri.
    Tetapi bila sebaliknya yang terjadi dia
    didomonasi otak kanan. Coba satukan jari jari
    tangan kanan dan jari tangan kiri. Perhatikan
    mana yang berapa disebelah atas. Bila ibu jari
    kanan yang diatas itu berarti, anda didominasi
    otak kiri dan bila sebaliknya berarti didominasi
    otak kanan. Dominasi otak memberikan dasar dalam
    mengetahui perbedaan dan sekaligus sebagai ukuran
    mengenai perilaku seseorang

98
  • Berdasarkan teori otak kanan dan otak kiri, Ned
    Hermarmann mengembangkan model kuadralitas dengan
    empat ciri otak. Kuadran A bagian kiri atas,
    dengan spesialisasi analsis dengan dominasi
    berfikir logis, analisis fakta, memproses angka
    angka.

99
  • Kuadran B bagian kiri atas dengan spesialisasi
    organisator dengan dominasi terhadap perencanaan,
    mengorganisir hal hal teknis dan segala suatu
    secara rinci. Kuadran C bagian dari kanan bawah
    dengan spesialisasi personal dengan dominasi
    terhadap hubungan interpersonal, instuisi, dan
    ekpresi.

100
  • Kuadran D bagian kanan atas dengan spesialisasi
    sebagai strategis/visualis dengan dominasi
    terhadap konsep konsep, imajinasi, dan gagasan
    strategis. Spesialisasi itulah yang membuat
    adanya dominasi belahan otak. Model kuadran yang
    dimaksud adalah sebagai berikut

101
  • KIRI
    KANAN
  • BAWAH BAWAH
  • A D
  • Detail Emosional

D Fantasi dalam yang jauh
A Fakta
KIRI ATAS
KANAN ATAS
Logika Analitika Fakta Kuantitatif
Holistik Inuitif Terapan Sintesis
Terorganisir Berurutan Terencana Detail
Interpersonal Perasaan Kinestetix Emosional
102
  • Profil dominasi otak
  • Setiap orang paling tidak memiliki satu dominasi
    utama
  • Lebih 90 manusia memiliki multidominasi
  • Dominasi otak atau ketidaksukaan sama pentingnya
  • Individu dengan profil dominasi berbeda cenderung
    berperilaku spesifik
  • Individu yang berprofil sama cenderung lebih
    mudah berkomunikasi
  • Individu yang berprofil sama cenderung lebih
    mudah bergabung dalam satu kelompok
  • Bila mengetahui profil dominasi satu sama lain
    lebih mudah mengatasi masalah yang timbul

103
  • Kuadran otak manajer dan pemimpin dapat di lihat
    dalam model berikut
  • PROFIL MANAJER
  • PROFIL PEMIMPIN
  • Dominasi manajer berada pada kuadral A dan B,
    sedang dominasi pemimpin berada pada kuadral A,
    C, D.

A
D
A
D
B
C
B
C
104
C. Tekhnik menciptakan suasana pembelajaran
menggairahkan
  • Sejalan dengan otak sebagai pusat belajar, dan
    cenderung lebih menyukai pengalaman yang
    menyenangkan, maka implikasinya suasana hati atau
    perasaan senang atau santai/tidak tegang sebelum
    dan pada saat belajar akan mempertinggi hasil
    pengalaman belajar.

105
  • Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan akan
    membuat peserta senang merespon, dan menerima
    informasi pelajaran serta giat atau bergairah
    belajar. Suasana belajar yang menyenangkan
    berkaitan dengan emosi yang merupakan fungsi otak

106
  • Cara paling mujarab untuk membangkitkan minat,
    kemauan, kesediaan belajar adalah kegembiraan.
    Otak sebagai pusat belajar setiap hari dijejali
    informasi yang tidak mungkin semua direspon. Otak
    cenderung merespon yang menggembirakan.

107
  • Tekhnik menciptakan suasana yang dapat
    menggairahkan kegiatan belajar adalah dengan
    menciptakan lingkungan yang mampu memenuhi
    kebutuhan peserta.

108
  • Terampil memenuhi kebutuhan tubuh dan indra.
    Udara yang sejuk, lingkungan bersih dibutuhkan
    tubuh. Cahaya atau penerangan yang cukup
    dibutuhkan mata. Implikasinya sebelum pelajaran
    dimulai diperhatikan kondisi kenyamanan perasaan
    peserta dengan udara yang sejuk dan penerangan
    yang cukup. Lingkungannya bersih, sehat, bebas
    dari hal hal yang dapat menggangu fisik dan
    konsentrasi pikiran peserta.

109
  • Terampil menata lingkungan tempat duduk. Peserta
    duduk berjam jam dalam kelas harus merasa
    nyaman dan menempati tempat duduk dengan posisi
    yang menguntungkan dapat dengan jelas melihat
    pengajar dan materi yang ditayangkan atau ditulis
    di papan tulis. Menciptakan hubungan yang
    harmonis dalam kelas, setiap peserta merasa
    diterima anggota komunitas belajar, tidak ada
    yang merasa dikucilkan, diabaikan. Untuk itu
    perlu diciptakan hubungan emosional.

110
  • Terampil menyajikan informasi kompetensi yang
    dibutuhkan, informasi kompetensi yang dibutuhkan
    dalam dunia kerja dipersiapkan dalam berbagai
    bentuk dengan kemasan/desain menarik.
    Penyajiaannya disalurkan dengan media yang tepat,
    dan metode/ gaya bervariasi agar tidak
    membosankan serta dengan dialog interaktif agar
    semua peserta berperan aktif.

111
  • Memberikan penghargaan kepada peserta yang
    berprestasi mencapai kompetensi sebagai hasil
    pengalaman belajar atau hasil dari kegiatan
    belajar yang dilakukan baik dalam kelompok maupun
    melalui tugas individu.

112
  • Memberikan kesempatan mengaktualisasikan
    kebutuhan yang paling utama adalah memberikan
    pengalaman mengaktualisasikan pengetahuan,
    keterampilan yang baru dipelajari sebagai suatu
    kompetensi baru yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

113
  • Proses menciptakan suasana belajar yang
    menyenangkan
  • Penyiapan bahan bermakna. Penyiapan bahan ajar
    dan contoh contoh disesuaikan dengan kompetensi
    yang dibutuhkan dalam dunia kerja dengan kemasan
    yang menarik dan didukung media dan metode yang
    tepat

114
  • Pembukaan yang rileks. Pembukaan dengan sikap
    yang ramah dan memposisikan peserta sebagai mitra
    dalam pembahasan inti materi kompetensi,
    merupakan salah satu tekhnik menciptakan suasana
    rileks, hubungan bersahabat dan untuk
    menghilangkan rasa khawatir serta mengurangi
    ketegangan syaraf. Dalam kondisi khawatir, saraf
    tegang sulit menangkap dan mencerna pelajaran.

115
  • Meriveuw hasil belajar dimasa lalu merupakan
    suatu teknik apresiasi dan asosiasi. Artinya
    pengetahuan lama yang dimiliki peserta dijadikan
    acuan atau dimanfaatkan dalam menentukan awal
    materi yang akan dibahas sebelum menerima
    pengetahuan, keterampilan baru dengan cara
    mengajukan pertanyaan untuk direspon peserta.

116
  • Cara ini sekaligus untuk mengecek kemampuan
    dasar yang dimiliki peserta terhadap inti materi
    yang akan atau sedang dibahas. Ini merupakan
    salah satu tekhnik memberdayakan kemampuan
    kognitif yang telah dimiliki peserta

117
  • Strategi penyajian terpadu
  • Strategi penyajian menerapkan pola penyajian
    terpadu. Memadukan materi yang diolah sebagai
    stimulasi untuk direspon dan direinforce. Artinya
    setiap stimulasi (materi) yang disajikan dapat
    direspon dengan baik selalu direinforce sehingga
    memberikan suasana menyenangkan, dan memuaskan.

118
  • Gaya penyajian
  • Gaya penyajian dengan dialog interaktif yakni
    dengan melemparkan pertanyaan yang berkaitan
    dengan inti materi yang akan dibahas, merupakan
    tehknik untuk melibatkan peserta atau membuat
    peserta berinteraksi aktif dengan guru dan dengan
    sesama peserta.

119
  • Memanggil beberapa nama peserta untuk memberikan
    respon merupakan suatu tekhnik meningkatkan
    perhatian, minat peserta terhadap materi
    pelajaran. Mendengar namanya disebut, apalagi
    yang sedang ngobrol, melamun, ngantuk akan
    membuat mereka terkonsentrasi terhadap materi
    yang sedang dibahas dan mencoba memberikan
    respon. Mereka dibantu untuk memberikan respons,
    dan bukan untuk ditertawai atau dicemooh. Respon
    terus diminta kepada beberapa orang secara acak.

120
  • Memberikan kesempatan bertanya dan menjawab
    berbagai pertanyaan bertujuan untuk meningkatkan
    interaksi aktif dan mempercepat peserta
    memberikan respon. Dengan cara cara penyajian
    demikian peserta lebih diberdayakan (berinteraksi
    aktif), selalu penuh perhatian terhadap pelajaran
    karena semua sumber daya kelas kondusif
    (dikondisikan) dan dengan penerapan pola
    penyajian terpadu suasana belajar menyenangkan
    peserta

121
  • Evaluasi
  • Dengan memberikan reinforcement atau pengakuan
    atas jawaban yang benar pada saat setiap pokok
    bahasan dipelajari merupakan suatu teknik
    evaluasi yang dapat membangkitkan motivasi
    belajar yang menyenangkan, dan memuaskan peserta.

122
  • Menutup kegiatan
  • Kegiatan diakhiri dengan meminta peserta membuat
    rangkuman dan memberikan kesan serta hal hal
    yang perlu ditindak lanjuti dalam sesi berikutnya
    dan dalam dunia kerja
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com