SOSIALISASI INTERNET KEMENEGPORA - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

SOSIALISASI INTERNET KEMENEGPORA

Description:

BERMAIN, MAINAN dan PERMAINAN Prodi Ilmu Keolahragaan, PPs UNY * * * * * * * * * Homo Ludens = Manusia bermain Johan Huizinga berpendapat bahwa : Bermain sebagai ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:1071
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 24
Provided by: sebelasipa
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: SOSIALISASI INTERNET KEMENEGPORA


1
BERMAIN, MAINAN dan PERMAINAN
Prodi Ilmu Keolahragaan, PPs UNY
2
Homo Ludens Manusia bermain
  • Johan Huizinga berpendapat bahwa
  • Bermain sebagai sesuatu yang berhubungan erat
    dengan Spontanitas, Autentisistas dan
    aktualisasi dirinya secara asli menjadi manusia
    yang seutuh mungkin.
  • Bermain mengandung aspek kegembiraan, kelegaan,
    penikmatan yang intensif, bebas dari kekangan
    atau kedudukan, berproses emansipatorik dan itu
    hanya tercapai dalam alam dan susana kemerdekaan.
  • (Johan Huizinga, 1938)

3
Pendapat Tentang Bermain

Ahli berpendapat bahwa
  • Groos (Schaefer, et al., 1991) bermain dipandang
    sebagai ekspresi insting untuk berlatih peran di
    masa mendatang yang penting untuk bertahan hidup.
  • Hall (dalam Schaefer, et al., 1991) melihat
    bermain sebagai rekapitulasi perkembangan suatu
    ras dan merupakan media yang penting untuk
    menyatakan kehidupan dalam diri (inner life)
    anak.

4
Lanjutan..
  • Erikson (dalam Landreth, 2001) mendefinisikan
    bermain sebagai suatu situasi dimana ego dapat
    bertransaksi dengan pengalaman dengan menciptakan
    situasi model dan juga dapat menguasai realitas
    melalui percobaan dan perencanaan.

(http//klinis.wordpress.com/2007/08/30/penerapan-
terapi-bermain-bagi-penyandang-autisme-1/)
5
Lanjutan.
  • Bermain oleh Elizabeth B Hurlock ( 1978 ) dalam
    bukunya Child Development 6th edition dikatakan
    sebagai suatu term ( istilah ) yang sulit
    dispesifikasikan. Bentuk ekstrim ( umum ) dari
    arti bermain adalah semua aktivitas yang
    dilakukan untuk mendapatkan kesenangan, dan tanpa
    memperhitungkan hasil akhir dari aktivitas
    tersebut.
  • Piaget ( dalam Hurlock , 1978 )berpendapat bahwa
    bermain terdiri dari respon yang dilakukan
    berulang-ulang untuk mendapatkan kesenangan
    secara fungsional.

6
Lanjutan..
  • Bettleheim ( dalam Hurlock , 1978 ) menambahkan
    bahwa aktivitas bermain adalah aktivitas yang
    tidak dibatasi oleh peraturan-peraturan , hanya
    mementingkan keterlibatan pemain dan tidak ada
    suatu pengaruh hasil akhir dari permainan
    terhadap kenyataan sesungguhnya.
  • Bermain pada umumnya sebagai kegiatan spontan
    yang tidak mempunyai tujuan tertentu dan lebih
    didorong oleh kebutuhan untuk rasa senang
  • (Chickzen Mihalyi, 1976, Erikson 1950 )

7
Lanjutan
  • Sukintaka (1998), bermain adalah aktivitas
    jasmani yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan
    sukarela untuk memperoleh rasa senang dari
    aktivitas tersebut.
  • Drijarkara, bermain adalah gejala manusia yang
    dibudayakan.

8
  • Bermain harus mempunyai dua sifat yang
    menyertainya yaitu eros dan agon.
  • Eros berarti adanya rasa cinta dalam bermain.
  • Agon adalah dinamika untuk mengalahkan tantangan
    dalam perjuangan

9
Pandangan Bermain Teori Klasik
Tokoh Teori Tujuan
Schiller/ Spencer Surplus Energi Mengeluarkan Energi berlebih
Lazarus Rekreasi Memulihkan energi
Hall Rekapitulasi Memunculkan Instink Nenek Moyang
Gross Praktis Menyempurnakan Instink
Johnson et al, (1999) hal. 6 dalam Mayke T. S
(2007 6)
10
Pandangan Bermain Teori Modern
Teori Peran Bermain dalam Perkembangan Anak
Psikoanalitik Mengatasi pengalaman traumatik, coping terhadap frustasi
Kognitif-Piaget Mempraktekan dan Melakukan kosolidasi konsep konsep serta keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya
Kognitif - Vygotsky Memajukan berfikir abstrak belajar dalam kaitan ZPD pengaturan diri
Kognitif Bruner/ Sutton-Smith Memunculkan fleksibilitas perilaku dan berfikir Imajinasi dan narasi
Singer Mengatur kecepatan Stimulasi dari dalam dan dari luar
11
Pandangan Bermain Teori lain
Teori Peran Bermain dalam Perkembangan Anak
Arousal Modulation Tetap Membuat anak terjaga pada tingkat optimal dengan menambah stimulasi
Bateson Memajukan kemampuan untuk memahami berbagai tingkat makna
12
Batasan Bermain
  • Smith et al Garvey Rubin, Frein Vandenberg(
    dalam Johnson et.al, 1999)
  • Mengungkapan ciri kegiatan bermain sebagai
    berikut
  • Dilakukan berdasrkan motivasi instrinsik
  • Perasaan dari orang yang terlibat dalam kegiatan
    bermain diwarnai oleh emosi-emosi yang positif
  • Flesibilitas yang ditandai mudahnya kegiatan
    beralih dari satu aktivitas ke aktivitas yang
    lain
  • Lebih menekankan pada proses yang berlangsung
    dibandingkan hasil akhir
  • Bebas memilih
  • Mempunyai kualitas pura-pura
  • Keterlibatan aktif dari si pemain
  • Bebas aturanaturan yang ditetapkan dari luar.

13
Perkembangan Bermain
  • Mildred Parten ( 1932)
  • Unoccupied play
  • Solitary play
  • Onlooker play
  • Paralel play
  • Assosiative play
  • Cooperative play

14
Lanjutan
  • 2. Jean Piaget (1962)
  • Sensory motor play (20 hari 6 bulan)
  • Symbolic / make believe play (2 tahun- 7 tahun)
  • Social games with rules (8 tahun- 11 tahun)
  • Games with rules sports (11 tahun keatas)
  • 3. Hurlock (1981)
  • Exploratory stage ( tahap penjelajahan)
  • Toy stage ( tahap mainan)
  • Play stage ( tahap bermain)
  • Daydream stage ( tahap melamun

15
Lanjutan.
  • 4. Rubin, Fein Vandenberg ( 1983) dan
  • Smilansky ( 1968)
  • Functional Play
  • Constructive Play
  • Make Believe Play
  • Games with rules

16
MANFAAT BERMAIN
  • Hurlock mengemukakan bahwa bermain mempunyai
    peranan terhadap perkembangan anak dalam hal
  • Perkembangan fisik.
  • Belajar berkomunikasi
  • Jalan keluarnya energi dan emosi
  • Jalan keluarnya kebutuhan/cita-cita.
  • Sebagai sumber belajar
  • Memacu kreativitas
  • Pengenalan diri
  • Belajar bermasyarakat
  • Sebagai standard moral
  • Mengetahui pemilahan dan peranan seks
  • Perkembangan kepribadian yang layak

17
Lanjutan .
  • Sedang menurut Tedjasaputra (200139-50) manfaat
    bermain bagi anak adalah untuk
  • Perkembangan aspek fisik.
  • Perkembangan aspek motorik kasar dan motorik
    halus
  • Perkembangan aspek sosial
  • Perkembangan aspek emosi dan kepribadian
  • Perkembangan aspek kognisi
  • Mengasah ketajaman penginderaan
  • Mengembangkan keterampilan olahraga dan menari
  • Media terapi
  • Media intervensi.

18
MAINAN
  • Mainan adalah sesuatu yang digunakan dalam
    permainan oleh anak-anak, orang dewasa ataupun
    binatang.(http//id.wikipedia.org/wiki/Mainan)
  • Mainan adalah sarana yang sangat baik untuk
    medorong kemampuan anak untuk belajar dan
    berkembang, sekaligus sarana bagi mereka untuk
    bermain dan bersenang-senang. (http//www.cutenlit
    tle.com/)
  • Alat permainan adalah semua alat bermain yang
    digunakan oleh manusia untuk memenuhi naluri
    bermainnya dan memiliki berbagai sifat.(Anggani
    Sudono, 2006 7)

19
PERMAINAN
  • Permainan adalah kegiatan yang ditandai dengan
    oleh aturan serta persyaratan persyaratan yang
    disetujui bersama dan ditentukan dari luar untuk
    melakukan kegiatan dalam tindakan yang bertujuan.
  • (Bettelheim dalam Hurlock, 1978)
  • Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi
    dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu
    luang, atau berolahraga ringan. Permainan
    biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama.
    (http//id.wikipedia.org/wiki/Permainan)

20
Struktur dan Klasifikasi Games
  • The Caillois Graph

Agôn Alea Mimicry Ilinx
Horseplay Football Chess Coin flips Craps Lotteries Cops Robbers Opera Swinging Skiing Rock Climbing
Paidia
Ludus
Ludus Sobriety of attitude, formality of game
structure. Paidia Frivolity of attitude,
informality of game structure.
Agôn contests of skill. Alea games of
chance. Mimicry games of make-believe, fantasy,
and imitation. Ilinx games of vertigo.
21
Loys Conceptualization of Sport
  • PLAY Characteristics-
  • Separate
  • Free
  • Uncertain
  • Governed by rules
  • only Pretending quality
  • GAMES Characteristics
  • Competition
  • Outcome determined
  • by physical skill
  • strategy or chance

SPORT Characteristics Institutionalized game
requiring Demonstrated physical prowess
Donald Chu, 1982 13
22
REFERENSI
  • Anggani Sudono. 2006. Sumber Belajar dan Alat
    Permainan. Jakarta Grasindo
  • Donald Chu. 1982. Dimensions of Sport. New York
    John Wiley Sons Publisher
  • Elizabeth B. Hurlock. 1978. Child Development 6th
    Edition ( Perkembangan Anak). Jakarta Erlangga
  • Johan Huizinga. 1938. Homo Ludens(
    terjemahan).Jakarta LP3ES
  • Mayke S Tedjasaputra. 2007. Bermain, Mainan, dan
    Permainan. Jakarta Grasindo
  • http//id.wikipedia.org/wiki/Permainan
  • http//klinis.wordpress.com/2007/08/30/penerapan-t
    erapi-bermain-bagi-penyandang-autisme-1/
  • http//www.cutenlittle.com/

23
Matur Nuwun.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com