BAMBANG DS - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

BAMBANG DS

Description:

METODE PENULISAN ILMIAH BAMBANG DS BAMBANGDS_at_PIKSIINPUTSERANG.AC.ID /SENADWI_BAM_at_YAHOO.CO.ID BAMBANGDS.WORDPRESS.COM Kesalahan Bahasa! Perhatikan Tata Bahasa Baku ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:787
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 76
Provided by: Myp49
Category:
Tags: bambang | hukum | ilmu

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: BAMBANG DS


1
METODE PENULISAN ILMIAH
  • BAMBANG DS
  • BAMBANGDS_at_PIKSIINPUTSERANG.AC.ID
    /senadwi_bam_at_yahoo.co.id
  • Bambangds.wordpress.com

2
Metode Ilmiah
  • MI dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran
    yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
  • Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh
    interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka
    metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban
    tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan
    kesangsian sistematis.

3
  • Karena itu, penelitian dan metode ilmiah
    mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak
    dikatakan sama.
  • Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan
    dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab,
    seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu,
    apakah benar, dan sebagainya.

4
  • Klasifikasi ilmu pengetahuan.
  • Contoh klasifikasi Ilmu Pengetahuan yang
    sederhana yaitu
  • 1. Ilmu dasar (basic Science) misalnya biologi
    yang bertujuan mendalami teori dan isi alam
    yang hidup.
  • 2. Ilmu terapan (Applied Sciences) yang
    bertujuan untuk memanfaatkan ilmu guna
    memecahkan masalah praktis misalnya mekanisme
    dan teknologi pertanian.
  • Contoh Klasifikasi Ilmu Pengetahuan

5
ASPEK ANTOLOGI ( BEING, WHAT, WHO)
  • 1. DEFENISI I.P
  • a. Sekumpulan proposisi sistematis yang
    terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang
    benar dengan ciri pokok yang bersifat general,
    rational, objektif, mampu diuji kebenarannya
    (verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik
    umum (Communality, The Liang Gie, 1991).
  • b. Pengetahuan yang diatur secara sistematis
    dan langkah- langkah pencapaiannya
    dipertanggung-jawabkan secara teoritis (C,
    Verhaak).
  • c. Masih banyak definisi lain (lihat di halaman
    selanjutnya).
  • d. Kumpulan pengetahuan yang benar
  • - Mempunyai obyek dan tujuan
  • - Disusun secara sistematik,
  • - Berkembang dengan metode ilmiah,
  • - Berlaku universal dan dapat diuji
    kebenarannya (diverifikasi).

6
  • 2. Obyek Materi obyek yang dipelajari
    misalnya
  • - Manusia
  • - Kehidupan
  • - Benda mati
  • - Alam semesta
  • Formal obyek yang menjadi pusat perhatian
    pusat perhatian (focus of interest) atau bidang
    studi. Misalnya - Kesehatan, kedokteran,
    pertanian, ekonomi, sastra
  • 3. Struktur, klasifikasi, sifat, dan lain-lain
    harap dipelajari dari ilmu yang ditekuni.

7
MANUSIA INSTING, AKAL, SEHINGGA INGIN TAHU
PENJELASAN
APA, MENGAPA, BAGAIMANA
PENJELASAN TANPA ATAU BELUM MENGGUNAKAN PENALARAN
YANG BAIK MITOS
PERKEMBANGAN Menggunakan penalaran yang
sistematis, disebut METODE ILMIAH
8
PENGETAHUAN
Segala sesuatu yang diketahui, dengan membaca,
mendengar, melihat,melakukan sehingga
menghasilkan pengalaman
Empirik, empiris
Pengetahuan tanpa belajar insting (hewan,
naluri untuk makan)
Pengetahuan disusun secara sistematis (logika dan
pengalaman)
ILMU dinamis (perlu pemikiran yang kritis)
9
Metode keilmuan digunakan untuk mengatasi masalah
MASALAH ?
Pemecahan masalah
Langkah-langkah untuk memecahkan masalah MEMBUAT
HIPOTESIS (DALIL YANG HARUS DIUJI), baik Ilmu
sosial maupun ilmu alam
Cara pengujian DENGAN PENELITIAN memakai METODE
Survey dan atau eksperimen
10
Fakta khusus menuju kesimpulan umum
INDUKTIF
LOGIKA
Sesuatu bersifat umum menuju khusus
DEDUKTIF
Memperoleh fakta
Bila menggunakan logika (khususnya deduktif)
SILOGISME
Premis Mayor
Premis Minor
Organisme bernafas, tumbuhan adl organisme, Jadi
tumbuhan bernafas
11
(No Transcript)
12
Kriteria ilmiah
  • 1. Berdasarkan fakta2. Bebas dari prasangka3.
    Menggunakan prinsip-prinsip analisa4.
    Menggunakan hipolesa5. Menggunakan ukuran
    objektif6. Menggunakan teknik kuantifikasi

13
Langkah-langkah Penulisan Ilmiah
  • 1. Memilih dan mendefinisikan masalah.2. Survei
    terhadap data yang tersedia.3. Memformulasikan
    hipotesa.4. Membangun kerangka analisa serta
    alat-alat dalam menguji hipotesa.5. Mengumpulkan
    data primair.6. Mengolah, menganalisa serla
    membuat interpretasi.7. Membual generalisasi dan
    kesimpulan.8. Membuat Laporan

14
  • METODE ILMIAH DAN IMPLEMENTASINYA
  • Segala kebenaran dalam ilmu Alamiah terletak pada
    metode ilmiah. Sebagai langkah pemecahan atau
    prosedur ilmiah dapat sebagai berikut
  • 1.Penginderaan, merupakan suatu aktivitas
    melihat, mendengar, merasakan, mengecap terhadap
    suatu objek tertentu.2.Masalah dan problema,
    menemukan masalah dengan kata lain adalah dengan
    mengemukakan pertanyaan apa dan
    bagaimana.3.Hipotesis, jawaban sementara
    terhadap pertanyaan yang kita ajukan.

15
  • 3.Hipotesis, jawaban sementara terhadap
    pertanyaan yang kita ajukan.4.Eksperimen, dari
    sini ilmu alamiah dan non ilmu alamiah dapat
    dipisahkan. Contoh dalam gejala alam tentang
    serangga dengan lampu (sinar biru)

16
  • 5.Teori, bukti eksperimen merupakan langkah
    ilmiah berikutnya yaitu teori. Dengan hasil
    eksperimen dari beberapa peneliti dan bukti-bukti
    yang menunjukkan hasil yang dapat dipercaya dan
    valid walaupun dengan keterbatasan tertentu. Maka
    disusun teori. Dengan teori-teori yang
    dikemukakan maka dapat diaplikasikan terhadap
    kebutuhan manusia seperti pengusiran serangga
    atau perangkap nyamuk (terkait dengan teori
    pencahayaan.

17
Survey, eksperimen
  • Diperoleh
  • Data
  • Analisis (statistik) dengan tingkat kepercayaan
    yang tinggi (tergantung ulangan dan pembanding)
  • Pembahasan
  • Kesimpulan menghasilkan dalil atau teknologi

Membuat laporan penelitian mudah dipahami
18
Rasionalisme Eksistensialisme dan Empirisisme -
Idealisme
  1. Empirisisme Observasi dan proposisi berdasar
    pada pengalaman dengan menggunakan metoda
    inductive logic, termasuk matematik dan
    statistik. Empirisis berusaha mendiskripsi,
    menjelaskan, dan memprediksi informasi faktual
    yang diperoleh melalui observasi
  2. Rasionalisme Sumber utama pengetahuan adalah
    penalaran (reasoning dan judgment). Pengetahuan
    dideduksi dari kebenaran dan hukum alam. Karena
    hukum alam mengatur semesta secara logik.

19
Beberapa Contoh Gaya Berpikir atau Methods of
Knowing
  • 1. Untested Opinion, Intuition/A Priori Method
  • Angka 13 adalah angka sial
  • Laut Selatan dikuasai Ratu Selatan
  • 2. Self-Evident Truth atau Method of Tenacity
  • Semua mahluk hidup akan mati
  • Semua benda di Bumi akan jatuh ke bawah
  • 3. Method of Authority
  • Rahasia Perusahaan Sukses di Amerika (Peters and
  • Waterman, 1982)

20
Beberapa Contoh Gaya Berpikir atau Methods of
Knowing (lanjutan)
  • 4. Literary Style
  • Studi kasus pada sebuah perusahaan
  • Teori Motivasi Abraham Maslow
  • 5. Postulational Style
  • Simulasi difusi inovasi
  • Maksimisasi profit MR MC
  • 6. Scientific Method

21
BAGIAN II Science
Science
Norma Komunitas Ilmiah Seperangkat norma dan
nilai profesional yang diinternalisasi oleh
peneliti.
Metoda Ilmiah Prosedur yang ketat untuk
menghasilkan penelitian yang berkualitas
22
Science
  1. Pengetahuan (body of knowledge) yang
    terklasifikasi dan tersistematisasi
  2. Terorganisasi berdasar satu atau lebih teori
    sentral dan sejumlah prinsip umum
  3. Biasanya diekspresi secara kuantitatif
  4. Pengetahuan yang memungkinkan untuk memprediksi
    dan, dalam beberapa situasi, untuk mengendalikan
    kejadian di masa datang

23
Metoda Ilmiah
  1. Penilaian terhadap pengetahuan yang relevan
  2. Pembentukan konsep dan spesifikasi hipotesis
  3. Pengumpulan data
  4. Pengorganisasian dan analisis data dengan cara
    yang relevan
  5. Evaluasi dan pembelajaran dari temuan/hasil riset
  6. Penyebaran informasi riset
  7. Memberikan penjelasan
  8. Membuat prediksi
  9. Melakukan aktifitas pengendalian yang diperlukan

24
Norma Komunitas Ilmiah
  1. Universalism Penelitian dinilai semata-mata atas
    dasar sumbangannya terhadap ilmu pengetahuan
    tanpa melihat pihak yang melakukan penelitian dan
    tempat penelitian dilakukan
  2. Organized Skepticism Ilmuwan harus selalu
    bersikap kritis dan berhati-hati dalam menerima
    ide baru
  3. Disinterestedness Ilmuwan harus netral dan
    terbuka terhadap hal-hal baru.

25
Norma Komunitas Ilmiah (lanjutan)
  1. Communalism Pengetahuan ilmiah harus
    disebarluaskan dan dimiliki bersama. Temuan
    ilmiah merupakan milik publik yang dapat
    digunakan oleh semua orang. Proses riset harus
    dipaparkan secara rinci
  2. Honesty Merupakan norma budaya yang utama bagi
    seorang peneliti dan ilmuwan. Ketidak jujuran
    merupakan tabu besar.

26
Norma Komunitas Ilmiah (lanjutan)
  1. Communalism Pengetahuan ilmiah harus
    disebarluaskan dan dimiliki bersama. Temuan
    ilmiah merupakan milik publik yang dapat
    digunakan oleh semua orang. Proses riset harus
    dipaparkan secara rinci
  2. Honesty Merupakan norma budaya yang utama bagi
    seorang peneliti dan ilmuwan. Ketidak jujuran
    merupakan tabu besar.

27
ASPEK AKSIOLOGI / ETIS (OBJECTIVE, FOR WHAT,
VALUE)
  • 1. Tujuan umum mis. Ilmu kesehatan mempelajari
    semua aspek yang berkaitan dengan kesehatan
    untuk tetap sehat dan lebih sehat.
  • Tujuan khusus untuk mencari/mendapatkan
  • Kebenaran (Truth)
  • Pengetahuan (Knowledge)
  • Pemahaman (Understanding)
  • Penjelasan (Explanation)
  • Klasifikasi (Classification)
  • Peramalan (Prediction)
  • Pengendalian (Control)
  • Penerapan (Application)
  • Penemuan (Indention)
  • Produksi (Production)
  • 2. Nilai etis kebenaran, mis. Kesehatan yang
    lebih baik, bernilai etis dan estetis.

28
ASPEK EPISTEMOLOGI (WHY, HOW)
  • 1. Why misalnya ilmu kesehatan, masih banyak
    yang tidak sehat hingga ada keinginan mencari
    kebenaran ilmiah apa penyebabnya.
  • 2. How misalnya pemikiran dan pengkajian
    ilmiah/ hasil ilmiah yang disusun secara
    sistematik, dengan metode ilmiah untuk
    mendapatkan kebenaran tentang kesehatan.
  • Sistematik Disusun teratur berdasarkan sistim
  • Sistim Bagian-bagian yang berfungsi untuk I.P
  • Metode Cara untuk menemukan/membuktikan dan
    mengembangkan I.P.
  • Berkembang Berdasarkan hasil Metode Ilmiah dan
    bersifat terbuka
  • Universal Berlaku sama di mana saja
  • Terbuka Selalu dapat diuji kebenarannya secara
    ilmiah (diversifikasi) dengan penalaran maupun
    diuji ulang.
  • Mengenai sistim dan metode ini, pendapat Prof.
    Kuncaraningrat adalah sebagai berikut Sistem
    adalah susunan yang berfungsi dan bergerak suatu
    cabang ilmu niscaya mempunyai objeknya, dan objek
    yang menjadi sasaran itu umumnya dibatasi.
    Sehubungan dengan itu, maka setiap ilmu lazimnya
    mulai dengan merumuskan suatu batasan (definisi)
    perihal apa yang hendak dijadikan objek studinya.

29
BAB I HAKEKAT IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
  • Ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya,
    termasuk gejala-gejala alam Yang ada

fisika
kimia
Gejala-gejala alam
biologi
Rasa ingin tahu manusia merupakan awal sikap
ilmiah, karena ingin tahu lebih lanjut, apa,
bagaimana, mengapa peristiwa atau gejala itu. Ada
4 tahap perkembangan alam pikiran manusia sampai
lahirnya IPA mitos, penalaran, eksperimentasi
dan metode keilmuan.
30
1.1. M I T O S
Tahap ini terjadi karena keterbatasan manusia
dalam pengamatan, peralatan, dan cara berpikir
pada saat itu
Contoh
  • Peristiwa pelangi adalah selendang bidadari
    yang sedang turun ke bumi
  • Peristiwa gunung meletus adalah yang berkuasa
    dari gunung itu marah.

1.2. PENALARAN DEDUKTIF TAHAP RASIONALISME
Rasionalisme Aliran pemahaman untuk pemecahan
masalah menggunakan rasio atau daya nalar dalam
upaya memperoleh pengetahuan yang benar Penalaran
Deduktif suatu cara berpikir yang didasarkan
atas pernyataan yang bersifat umum untuk ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus, menggunakan pola
berpikir silogisme. Contoh Silogisme Semua orang
suatu saat mati (Premis mayor) Si A adalah
orang (Premis minor) Maka si A akan
mati (Kesimpulan)
31
1.3. PENALARAN INDUKTIF TAHAP EMPIRISME
Penalaran induktif Suatu cara berpikir untuk
menarik kesimpulan umum berdasarkan
pengamatan-pengamatan atas gejala-gejala yang
bersifat khusus Contoh Logam tembaga, logam
besi, logam aluminium jika dipanaskan bertambah
panjang Kesimpulan Semua logam jika dipanaskan
akan bertambah panjang Empirisme
Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang
diperoleh langsung dari pengalaman konkrit.
32
1.4. METODE KEILMUAN / ILMIAH
Merupakan perpaduan antara penalaran deduktif dan
penalaran induktif Pembentukan sikap ilmiah
  1. Memiliki rasa ingin tahu (kuriositas) yang tinggi
    dan kemampuan belajar yang besar
  2. Tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti
  3. Jujur
  4. Terbuka
  5. Toleran
  6. Skeptis
  7. Optimis
  8. Pemberani
  9. Kreatif

1.4.1. Langkah-langkah Metode Ilmiah
  1. Perumusan masalah
  2. Penyusunan hipotesis
  3. Pengujian hipotesis dengan eksperimentasi
  4. Penarikan kesimpulan

33
Langkah-langkah metode ilmiah dapat digambarkan
sebagai berikut
34
1.4.2. Beberapa catatan tentang metode ilmiah
  1. Langkah-langkah dalam metode ilmiah saling
    berkaitan
  2. Dasarnya sama bagi disiplin keilmuan
  3. Khusus untuk kelompok ilmu
  4. Tujuan hanya kebenaran yang obyektif dan sementara

1.4.3. Keunggulan dan keterbatasan metode ilmiah
  • Keunggulan
  • Melatih kebiasaan berpikir yang sistematis, logis
    dan analitis
  • Memupuk sifat jujur, obyektif, terbuka, disiplin
    dan toleran
  • Menolak takhayul dan menolak pendapat tanpa bukti
    nyata.
  • Keterbatasan
  • Kebenaran ilmiah bersifat tentatif (sementara)
  • Sulit untuk memilih fakta yang benar-benar
    berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan.

35
  • Beberapa definisi ilmu pengetahuan (science)
    dapat bermacam-macam yaitu
  • J. Haberer 1972 Suatu hasil aktivitas
    manusia yang merupakan kumpulan teori, metode
    dan praktek dan menjadi pranata dalam
    masyarakat.
  • J.D. Bernal 1977 Suatu pranata atau metode
    yang membentuk keyakinan mengenai alam semesta
    dan manusia.
  • E. Cantote 1977 Suatu hasil aktivitas manusia
    yang mempunyai makna dan metode.1977 -1992
  • E.F. Schumacher The perfections of science
    are purely practical-the objective practical
    the objective, i.e. independent of character
    and interests of the operator, measurable,
    recordable and repeatable.
  • Prof. Burr Like the fields of physics,
    sciences are part of the organization of the
    universe and are influenced by the fast forces
    of space .
  • Cambridge-Dictionary 1995 Ilmu Pengetahuan
    adalah kumpulan pengetahuan yang benar,
    mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan
    sistim, met ode untuk berkembang serta berlaku
    universal yang dapat diuji kebenarannya.

36
1.5. PERANAN ILMU
  1. Mendeskripsikan (menyandra)
  2. Menjelaskan (eksplorasi)
  3. Memprediksi (meramal)
  4. Mengendalikan (mengontrol)

1.6. SARANA BERFIKIR ILMIAH
Meliputi Bahasa Logika Matematika Statistika
1.7. PENGERTIAN IPA
Meliputi 3 hal Produk, Proses dan Nilai/Sikap
Ilmiah
1.7.1. Produk IPA Data yang diperoleh melalui
observasi (1) Fakta (2) Konsep (3) Prinsip
(4) Hukum (5) Teori) 1.7.2. Proses
ilmiah Merumuskan masalah, hipotesis, uji
hipotesis, kesimpulan 1.7.3. Nilai dan sikap
ilmiah jujur, tekun, teliti, obyektif, terbuka,
dan sebagainya.
37
  • 1.Tujuan Ilmu - mencari kebenaran ilmu tertentu
    secara ilmiah
  • 2. Sistem Ilmu
  • Sistem Bagian-bagian atau elemen-elemen
    yang berfungsi saling berkaitan/interrelated
    untuk mewujudkan fungsi organ/ institusi/ilmu
    secara menyeluruh
  • Contoh
  • Sistem syarat
  • Fungsi kehidupan manusia
  • Sistem pencernaan Fungsi Kehidupan manusia
  • Sistem panca indera
  • Sistem vaskuler
  • Sistem penalaran / logika
  • Fungsi pengembangan ilmu
  • Sistem klasifikasi Fungsi pengembangan ilmu
    Sistem penulisan ilmiah
  • Sistem pembuktian
  • Statistika

38
  • Faktor sistim
  • a. Ada seperangkat elemen tertentu (Assemblage of
    elements),
  • b. Elemen-elemen itu saling berkaitan secara
    teratur (Interrelated),
  • c. Ada mekanisme keterkaitan antar elemen itu dan
    merupakan suatu kesatuan organisasi.
  • d. Kesatuan organisasi itu berfungsi untuk
    mencapai suatu tujuan.
  • e. Menghasilkan sesuatu yang dapat diamati dan
    disaksikan (Genera-ting an observable product).
  • Sistematik berarti bahwa ilmu pengetahuan itu
    secara teratur dan tersusun hingga memberikan
    pengertian tentang hakikat, kebenaran dan
    pembuktian kebenaran.
  • Kebenaran/kesalahan dan atau kepastian itu dapat
    dipertanggungjawabkan berdasar pembuktian dengan,
    metode ilmiah.
  • Sistematika ilmu pengaturan sistematik ilmu
    hingga mudah di pelajari.
  • Sistematika ilmu dapat dibagi tiga
  • 1. Apa ilmu/ilmu baru itu dan sistematikanya ?
    (aspek ontologi)
  • 2. Untuk apa ilmu tersebut? (Sistematika tujuan
    aspek aksiologi / etika)
  • 3. Bagaimana metode mencapai tujuan
    tersebut/bagaimana dan mengapa menyusun
    Sistematika ilmu secara benar dan mudah
    dipelajari (aspek epistemologi).

39
  • 3. Metode
  • Yang dimaksudkan dengan metode yaitu metode
    ilmiah. Metode ilmiah ialah cara untuk
    mendapatkan atau menemukan pengetahuan yang benar
    dan bersifat ilmiah. Metode ilmiah mensyaratkan
    asas dan prosedur tertentu yang disebut kegiatan
    ilmiah misalnya penalaran, studi kasus dan
    penelitian.
  • Metode ilmiah dapat dengan penalaran dan
    pembuktian kebenaran ilmiah.
  • 3.1 Metode Ilmiah dengan penalaran dan
    kesimpulan atau pembuktian kebenaran
  • - Penalaran merupakan suatu proses penemuan
    kebenaran di mana tiap-tiap jenis penalaran
    mempunyai kriteria kebenarannya masing-masing
    (Suriasumantri, 1987).
  • - Penalaran adalah suatu proses berpikir dalam
    menarik suatu kesimpulan yang benar dan bukan
    hasil perasaan.
  • Penalaran merupakan kegiatan yang mempunyai ciri
    tertentu dalam penemuan kebenaran.
  • Dua ciri penalaran - Logis
  • - Analitis
  • a. Berpikir logis adalah kegiatan berpikir
    menurut pola, alur dan kerangka tertentu (frame
    of logic) yaitu, menurut logika
    deduksi-induksi rasionalism-empirism
    abstrak-kongkrit apriori-aposteriori.
  • b. Berpikir analitis adalah konsekuensi dari
    adanya suatu pola berpikir analisis-sintesis
    berdasarkan langkah-langkah tertentu (metode
    ilmiah/ penelitian).
  • Contoh dari yang sederhana misal benda tersebut
    benar pensil, air laut itu asin, buah yang
    diperam akan lebih cepat masak air mendidih
    temperaturnya 100C penyakit tuberkulosis itu
    disebabkan oleh basil. Contoh-contoh tersebut
    dapat dibuktikan kebenarannya mulai dari
    pengalaman dan penalaran sampai dengan
    penelitian/pembuktian kebenaran ilmiah.

40
  • 3.2 Pembuktian Kebenaran Ilmiah
  • Secara ontologis keraguan timbul karena
    keterbatasan manusia. Filsafat ilmu pengetahuan
    berusaha mengubah "yang ada" dari "common sense"
    atau anggapan umum menjadi "yang ada" secara
    logis" atau "rasional".
  • Dulu mitos adalah anggapan umum yang dianggap
    benar berdasar kepercayaan tanpa pembuktian
  • Mitos
  • Misal Lepra kutukan
    Tuhan
  • Skeptik absolut
  • Kepastian ini dapat dilihat dengan mikroskop
    atau dengan metode lain dan berlaku universal.
  • Ratio
  • Misal Lepra Penyakit dengan
    causa
  • Ilmu pengetahuan M. Leprae (kepastian)
  • Jadi penyakit lepra yang dulu dianggap kutukan
    Tuhan, kini dapat dijelaskan sebagai berikut
    Aspek ontologi lepra adalah penyakit yang
    disebabkan oleh M. Leprae
  • Objek materi manusia
  • Objek formal penyakit lepra
  • Aspek epistemologi lepra adalah penyakit dengan
    causa M. Lepra (Why) dan menular dalam jangka
    lama (How) Aspek aksiologi, lepra adalah penyakit
    yang perlu diobati dan untuk menjaga martabatnya
    ditempatkan di leproseri (etis).

41
(No Transcript)
42
(No Transcript)
43
(No Transcript)
44
(No Transcript)
45
(No Transcript)
46
(No Transcript)
47
Research Paradigm
Radical Change
Radical Structuralist
Radical Humanist
Subjective
Objective
Interpretivist
Functionalist
Regulation
48
(No Transcript)
49
(No Transcript)
50
BAGIAN I Style of Thinking
Postulate
Authority and Tradition
Self-Evident Truth
Sumber Pengetahuan
Common Sense
Science
Personal Experience
Case Studies
Myth and Superstition
51
Style of Thinking
Rasionalisme
  • Postulational
  • Self-Evident Truth
  • Scientific Method
  • Method of Authority

Idealisme
Empirisisme
  • Literary (Case Study)
  • Untested Opinion

Eksistensialisme
52
KARYA TULIS ILMIAH
  • Istilah karya ilmiah digunakan untuk sebuah
    tulisan yang mendalam sebagai hasil mengkaji
    dengan metode ilmiah. Dalam hal ini bukan berarti
    bahwa tulisan itu selalu berupa hasil penelitian
    ilmiah. Sebagai contoh tulisan yang berupa
    petunjuk teknik atau bahkan cerita pengalaman
    nyata dan pengalaman biasa, yang bukan hasil
    penelitian ilmiah tetapi disajikan dalam bentuk
    yang mendalam sebagai hasil ilmiah. Itulah
    sebabnya tulisan tentang bagaimana bercocok tanam
    jagung, pemeliharaan ikan bandeng, proses
    pembuatan es, dapat disajikan secara ilmiah.

53
Ciri Tulisan Ilmiah
  • Ciri khas sebuah karya tulis yang disusun
    berdasarkan metode ilmiah ialah keobyektifan
    pandangan yang dikemukakan, dan kedalaman makna
    yang disajikan. Keobyektifan dan kedalaman, dua
    hal yang senantiasa diusahakan agar tulisan dapat
    dirasakan ilmiah. Sedangkan pengarang semata-mata
    mengungkapkan pernyataan dan pendapat berdasar
    ide yang mencuat dari dalam dirinya, tanpa
    didukung oleh data dan informasi yang jelas.

54
Kebaharuan Tulisan Ilmiah
  • Sebuah tulisan akan dirasakan ilmiah apabila
    tulisan itu mengandung kebenaran secara obyektif,
    karena didukung oleh informasi yang sudah teruji
    kebenarannya (dengan data pengamatan yang tidak
    subyektif) dan disajikan secara mendalam, berkat
    penalaran dan analisa yang mampu menukik ke dasar
    masalah. Tulisan ilmiah akan kehilangan
    keilmiahannya apabila yang dikemukakan ilmu
    (teori dan fakta) pengetahuan saja yang sudah
    diketahui oleh umum dan berulang kali
    dikemukakan.

55
Prasyarat Penulis Karya Ilmiah
  • Penulisan ilmiah menuntut adanya keterampilan
    khusus dari penulisannya, karena di samping harus
    mengumpulkan data, menganalisa data, dengan
    menggunakan metode ilmiah juga menyajikan dalam
    bentuk tulisan. Bahasa dalam karya ilmiah
    dituntut lugas/harfiah makna kata-katanya. Atau
    boleh dikatakan pembaca tidak menafsirkan arti
    kata-katanya satu persatu. Itulah sebabnya
    tulisan ilmiah mengandung makna denotataif.

56
Karya Tulis
  • Hasil dari suatu penelitian dapat ditulis dalam
    berbagai bentuk tulisan ilmiah seperti karya
    tulis, paper, report, skripsi atau tesis,
    desertasi, dan sebagainya.
  • Karyatulis ialah karya ilmiah yang disusun siswa
    Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) untuk
    melengkapi syarat-syarat mengikuti Evaluasi
    Belajar Tahap akhir (EBTA). Karyatulis harus
    bersifat pemecahan persoalan dari suatu tema.

57
Paper
  • Paper ialah hasil penelitian ilmiah yang ditulis
    oleh seseorang sebagai bahan pertanggungjawaban
    yang dibebankan kepadanya. Kadang-kadang seorang
    mahasiswa menyusun paper untuk dipertanggungjawabk
    an kepada dosennya kalau ia ingin lulus dari
    sesuatu mata kuliah tertentu. Begitu pula
    kadang-kadang seorang pejabat atau seorang ahli
    diminta membuat paper untuk bahan seminar atau
    simposium, kalau ia ditunjuk sebagai pemrasaran
    atau pembahas utama.

58
Report/Laporan
  • Report atau laporan, juga merupakan karya tulis
    dari hasil suatu tugas atau penelitian, yang
    harus diserahkan pada suatu instansi. Berbeda
    dengan paper biasanya report kalau sudah
    diserahkan tidak lagi dipertanggungjawabkan.
    Khusus bagi lingkungan perguruan tinggi report
    ini biasanya diminta dari hasil kerja mahasiswa
    sesuai dengan profesi atau spesialisasinya
    masing-masing.

59
Skripsi
  • Skripsi dan tesis sebenarnya sama, hanya
    istilahnya saja yang berbeda. Tetapi ada beberapa
    pihak yang sengaja membedakan antara skripsi
    dengan tesis, dengan alasan isi dan mutu tesis
    harus lebih baik daripada skripsi. Oleh sebab itu
    skripsi dianggap sebagai tulisan ilmiah yang
    merupakan bagian dari syarat-syarat untuk meraih
    gelar sarjana muda, dari suatu perguruan tinggi.

60
Thesis
  • tesis dianggap sebagai tulisan ilmiah yang
    merupakan bagian dari syarat-syarat ujian untuk
    mencapai gelar sarjana lengkap, dari suatu
    perguruan tinggi buah skripsi hendaknya mahasiswa
    bahwa melaksanakan penelitian empiris, dan untuk
    menyusun tesis hendaknya mahasiswa mengadakan
    penelitian yang bersifat studi eksperimental.
    Analisa statistik akhir-akhir ini juga sering
    digunakan baik pada skripsi maupun pada tesis.

61
Disertasi
  • Disertasi yaitu suatu tulisan ilmiah yang biasaya
    dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh
    gelar doktor dalam suatu cabang ilmu pengetahuan.
    Desertasi ini biasanya dipertahankan oleh
    penyusun promovendus di depan para guru besar
    dari suatu lingkungan perguruan tinggi. Dalam
    hubungan ini biasanya promenvendus biasanya
    didampingi oleh suatu konsultan yang biasanya
    disebut promotor dan seorang pembantu konsultan
    yang disebut co-promotor.

62
KESALAHAN DALAM MENULIS ILMIAH
63
LANJUT
64
KESALAHAN STRUKTUR
65
(No Transcript)
66
(No Transcript)
67
Kesalahan Bahasa! Perhatikan Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 1988)
68
(No Transcript)
69
ABSTRAK
70
SIMPULAN
71
LANJUT
72
Presentasi
73
Kemampuan Presentasi
74
Hal2 yang perlu diperhatikan
75
Manajemen Waktu
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com