AGAMA dan PERUBAHAN SOSIAL - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

AGAMA dan PERUBAHAN SOSIAL

Description:

... dibanding agama-agama lain lanjutan aqidah pembebasan dan keselamatan filsafat hidup yang memberikan hak ... sejarah sosial dan sosiologi definisi ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:162
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 46
Provided by: ValuedA353
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: AGAMA dan PERUBAHAN SOSIAL


1
AGAMA dan PERUBAHAN SOSIAL
  • Oleh
  • Maiza Fikri, ST, M.M

2
DEFINISI AGAMA
  • MENGUNDANG PERDEBATAN POLEMIK (Ilmu Filsafat
    Agama, Teologi, Sosiologi, Antropologi, dan Ilmu
    Perbandingan Agama)
  • TIDAK ADA DEFINISI AGAMA YANG BISA DITERIMA /
    DISEPAKATI SEMUA KALANGAN
  • ADA 14 DEFINISI AGAMA YANG MENGETENGAHKAN
    BERBAGAI PERSAMAAN DAN PERBEDAAN

3
CONTOH DEFINISI AGAMA
  • DILIHAT DARI 2 ASPEK
  • SEBAGAI KEADAAN PSIKOLOGIS ?RELIGIUSITAS
  • KEPERCAYAAN ATAU IMAN KEPADA ZAT YANG
    BERSIFAT KETUHANAN YANG PATUT DITAATI DAN DISEMBAH

4
LANJUTAN CONTOH DEFINISI AGAMA
  • 2. SEBAGAI HAKIKAT EKSTERNAL
  • ADALAH SEPERANGKAT PANDUAN TEORITIS YANG
    MENGAJARKAN KONSEPSI KETUHANAN DAN SEPERANGKAT
    ATURAN PRAKTIS YANG MENGATUR ASPEK RITUALNYA

5
Lanjutan Definisi Agama (Sosiologi)
  • Sistem kepercayaan /sistem religi
  • Ada kelompok/komunitas/masyarakat yang menganut
    sistem kepercayaan/sistem religi
  • Ada pemimpin dan umat, ada strata sosial
  • Ada ritual bersama dan individu

6
Lanjutan Definisi Agama
  • Ada atribut bersama / kolektif dan individual
  • Ada tempat melakukan ritual
  • Ada waktu dan periodisasi ritual
  • Ada nilai dan norma

7
3 PENDEKATAN UNTUK MENDEFINISIKAN AGAMA
  • 1. INSTITUSI
  • 2. FUNGSI
  • 3. SUBSTANSI

8
PENDEKATAN INSTITUSI
  • DIGUNAKAN OLEH PARA AHLI SEJARAH SOSIAL DAN
    SOSIOLOGI
  • DEFINISI AGAMA
  • ? SUATU PANDANGAN HIDUP YANG
    INSTITUTIONALIZED YANG MUDAH DIBEDAKAN DARI YANG
    LAIN YANG SEJENIS DALAM HAL SISTEM
    KEMASYARAKATAN, KEYAKINAN, RITUAL, DAN ETIKA YANG
    ADA DALAM AJARAN

9
INSTITUSI KEAGAMAAN
  • Proses Pelembagaan / proses institusionalisasi
  • Pelembagaan yang melahirkan rutinisasi kharisma
    ? proses fundamental yang mendahului berdirinya
    organisasi keagamaan

10
LANJUTAN INSTITUSI AGAMA
  • Penyesuaian dengan masyarakat
  • Berlangsung pada 3 tingkat yang saling
    mempengaruhi antara ibadah, doktrin dan
    organisasi

11
Lanjutan Pelembagaan
  • Karena kebutuhan akan stabilitas dan
    kesinambungan, serta kebutuhan melestarikan isi
    keimanan
  • Kharisma yang ada secara individu diubah menjadi
    kharisma institusi

12
LANJUTAN KELEMBAGAAN
  • Kebutuhan untuk menjawab permasalahan yang timbul
    dari implikasi doktrin yang diajarkan

13
LANJUTAN PELEMBAGAAN
  • Kebutuhan untuk menafsirkan kembali implikasi
    ajaran-ajaran tradisional agar isinya tetap
    sesuai dengan situasi baru
  • Kebutuhan untuk mengatasi pengaruh ekstrinsik

14
LANJUTAN PELEMBAGAAN
  • Pemujaan atau ibadah tetap merupakan monopoli
    pengurus dan pemuka agama
  • Bertumpu pada doktrin yang telah digariskan

15
LANJUTAN PELEMBAGAAN
  • Kebutuhan menentukan dan mengajarkan serta
    merupakan saluran yang terlembaga di dalam
    mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan
    atau apapun yang dituhankan
  • Kebutuhan proses rutinisasi (ibadah, doktrin,
    organisasi, power relationship)

16
LANJUTAN PELEMBAGAAN
  • Kebutuhan proses pemantapan kembali
  • pengalaman keagamaan di kala
  • memuja Tuhan atau yang dituhankan

17
LANJUTAN PELEMBAGAAN
  • Diperlukan organisasi keagamaan
  • Penguatan keimanan dan umat (kohesivitas umat)
  • Penyebaran doktrin agama
  • Proses memperbanyak umat

18
PENDEKATAN FUNGSI
  • PARA AHLI SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI ADA YANG
    MENDEFINISIKAN AGAMA DARI SUDUT FUNGSI SOSIALNYA
    ? YAITU SUATU SISTEM KEHIDUPAN YANG MENGIKAT
    MANUSIA DALAM SATUAN-SATUAN ATAU
    KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL, ADA SITUASI SOSIAL
  • PENDEKATAN INI DIDUKUNG OLEH EMILE DURKHEIM,
    ROBERT N. BELLAH, THOMAS LUCKMANN, DAN CLIFFORD
    GEERTZ

19
ADA SITUASI SOSIAL
  • Pendiri agama dan penganut nya sering datang dari
    berbagai latar-belakang sosial, Strata sosial
    masyarakat
  • Ada perbedaan fungsi, nilai dan norma

20
LANJUTAN SITUASI SOSIAL
  • Ada perbedaan pandangan, gaya hidup, kebutuhan,
    tanggapan dan motivasi yang ragam
  • Muncul keragaman aliran dan sekte dalam satu
    agama

21
PENDEKATAN SUBSTANSI
  • DIDEFINISIKAN OLEH PAKAR TEOLOGI, FENOMENOLOGI
  • MEREKA MENGUTAMAKAN ASPEK SUBSTANSINYA YANG
    SANGAT ASASI ? YAITU SESUATU YANG SAKRAL (The
    Sacred)
  • PENDUKUNGNYA RUDOLF OTTO, DAN MIRCEA ELIADE

22
PERLUASAN DEFINISI AGAMA
  • ADA KECENDERUNGAN BARU DIKALANGAN PARA AHLI DARI
    BERBAGAI DISIPLIN ILMU UNTUK MEMPERLUAS DEFINISI
    AGAMA HINGGA MENCAKUP SEMUA JENIS KEPERCAYAAN DAN
    KEYAKINAN SERTA IDEOLOGI
  • BERSIFAT THEISTIC (KETUHANAN) MAUPUN YANG TIDAK
    BERKETUHANAN (NON-THEISTIC)
  • TOKOHNYA JOHN HICK

23
LANJUTAN PERLUASAN DEFINISI AGAMA
  • DIKENAL SEBAGAI AGAMA ALTERNATIF
  • TERMINOLOGI PAUL TILLICH ? QUASI-RELIGIONS (
    IDEOLOGI YANG MIRIP AGAMA ATAU IDEOLOGI PENGGANTI
    AGAMA )
  • NINIAN SMART ? WORLDVIEWS ( ADALAH FILSAFAT HIDUP
    ATAU PANDANGAN DUNIA )

24
AGAMA DALAM ARTI LUAS
  • MENCAKUP SEMUA JENIS AGAMA, KEPERCAYAAN, SEKTE
    MAUPUN BERBAGAI JENIS IDEOLOGI MODERN SEPERTI ?
    HUMANISME, SEKULARISME, NASIONALISME, DLL

25
PANDANGAN JOHN HICK
  • LEBIH DIKENAL DENGAN TERMINOLOGI PLURALISME AGAMA
  • BERANGKAT DARI PENDEKATAN SUBSTANTIF
  • ? YANG MENGUNGKUNG AGAMA DALAM RUANG PRIVAT YANG
    SANGAT SEMPIT
  • ? MEMANDANG AGAMA LEBIH SEBAGAI KONSEP HUBUNGAN
    MANUSIA DENGAN KEKUATAN SAKRAL TRANSENDENTAL DAN
    BERSIFAT METAFISIK KETIMBANG SEBAGAI SUATU SISTEM
    SOSIAL

26
LANJUTAN PANDANGAN HICK
  • SEJATINYA, SEMUA AGAMA ADALAH MANIFESTASI-MANIFEST
    ASI DARI REALITAS YANG SATU
  • BAHWA AGAMA-AGAMA BESAR MERUPAKAN PERSEPSI DAN
    KONSEPSI YANG BERBEDA SEKALIGUS MERUPAKAN RESPON
    YANG BERAGAM TERHADAP YANG REAL ATAU YANG MAHA
    AGUNG, DARI DALAM PRANATA KULTURAL MANUSIA YANG
    BERVARIASI

27
LANJUTAN PANDANGAN HICK
  • SEMUA AGAMA SAMA
  • TIDAK ADA AGAMA YANG LEBIH BAIK DARI YANG LAIN
  • PENDEKATAN SUBSTANTIF MENIMBULKAN PROSES
    PENGEBIRIAN DAN REDUKSI PENGERTIAN AGAMA YANG
    SANGAT DAHSYAT
  • PEMIKIRAN PERSAMAAN AGAMA ( dalam hal
    eksistensi riil agama-agama maupun aspek esensi
    dan ajarannya / syariat )

28
LANJUTAN PANDANGAN HICK
  • PLURALISME AGAMA ? DIHARAPKAN UNTUK TERCAPAINYA
    SUATU KEHIDUPAN BESAMA ANTAR AGAMA YANG HARMONIS,
    PENUH TOLERANSI, DAN SALING MENGHARGAI

29
MUNCULNYA PLURALISME AGAMA
  • BANYAK DAN BERAGAM
  • SECARA UMUM DAPAT DIKLASIFIKASIKAN DALAM DUA
    FAKTOR UTAMA, YAITU
  • ? FAKTOR INTERNAL ( IDEOLOGIS )
  • ? FAKTOR EKSTERNAL ( SOSIO-POLITIS DAN ILMIAH
    )

30
FAKTOR INTERNAL ( IDEOLOGIS )
  • TIMBUL AKIBAT TUNTUTAN AKAN KEBENARAN YANG MUTLAK
    (absolute truth claims) DARI AGAMA-AGAMA ITU
    SENDIRI, BAIK DALAM MASALAH AQIDAH, SEJARAH
    MAUPUN DALAM MASALAH KEYAKINAN ATAU DOKTRIN
    KETERPILIHAN

31
LANJUTAN FAKTOR IDEOLOGIS
  • ( THE DOCTRINE OF CHOSENNES ATAU DIVINE SELECTION
    )
  • ADANYA KEYAKINAN SESEORANG YANG SERBA MUTLAK DAN
    ABSOLUT BAHWA APA YANG DIYAKINI DAN DIIMANINYA
    ITU ADALAH YANG PALING BENAR DAN PALING SUPERIOR
    (sifat alami)

32
LANJUTAN FAKTOR IDEOLOGIS
  • KEYAKINAN AKAN ABSOLUTISME DAN KEMUTLAKAN INI
    BERLAKU DALAM HAL AQIDAH, MAZHAB, DAN IDEOLOGI (
    baik yang berasal dari wahyu Allah maupun dari
    sumber lainnya )

33
LANJUTAN FAKTOR IDEOLOGIS
  • ABSOLUTISME AGAMA INI HAMPIR TIDAK ADA YANG
    MEMPERTANYAKAN ATAU MEMPERTENTANGKANNYA
  • PD ERA MODERN (DEKADE AKHIR ABAD KE-20) MUNCUL
    PEMIKIRAN RELATIVITAS AGAMA DIKALANGAN PEMIKIR
    KAUM INTELEKTUAL

34
LANJUTAN FAKTOR IDEOLOGIS
  • RELATIVISME AGAMA MUNCUL SEBAGAI SEBUAH IDEOLOGI
    BARU ATAU AGAMA BARU MENGGANTIKAN FAHAM
    ABSOLUTISME AGAMA
  • HAL INI MEMPERPARAH ISU PERTENTANGAN ANTAR
    KEYAKINAN-KEYAKINAN ABSOLUT

35
LANJUTAN FAKTOR IDEOLOGIS
  • DALAM KONTEKS IDEOLOGI INI, UMAT MANUSIA TERBAGI
    MENJADI DUA BAGIAN
  • ? MEREKA YANG BERIMAN DENGAN TEGUH TERHADAP
    WAHYU LANGIT ATAU SAMAWI
  • ? MEREKA YANG TIDAK BERIMAN KECUALI HANYA
    KEPADA KEMAMPUAN AKAL (RASIONALITAS)

36
LANJUTAN FAKTOR IDEOLOGIS
  • MEREKA YANG BERIMAN PADA WAHYU SAMAWI, MEYAKINI
    ADANYA ESENSI WUJUD YANG GAIB, METAFISIK, ATAU
    KEKUATAN TRANSENDENTAL YANG ADA DIBALIK KEKUATAN
    ALAM

37
LANJUTAN FAKTOR IDEOLOGIS
  • KELOMPOK PERTAMA INI TERJEBAK DALAM PERBEDAAN
    PENDAPAT YANG TAK MUNGKIN DIKOMPROMIKAN SAMA
    SEKALI DALAM MENENTUKAN SIAPA/APA ESENSI ZAT YANG
    GAIB, BAIK DALAM ASPEK BILANGAN, SUBSTANSI MAUPUN
    EKSISTENSINYA

38
LANJUTAN FAKTOR IDEOLOGIS
  • KELOMPOK KEDUA, SAMA SEKALI TIDAK MENGIMANI
    SEMUA YANG GAIB DAN DIANGGAP TIDAK RASIONAL
    (TIDAK DAPAT DIBUKTIKAN MELALUI PANCA INDERA)

39
FAKTOR KETERPILIHAN
  • KEYAKINAN SEBAGAI BANGSA TERPILIH OLEH TUHAN
    MERUPAKAN SUATU AQIDAH YANG HAMPIR DIDAPATI DALAM
    SEMUA AGAMA

40
LANJUTAN FAKTOR KETERPILIHAN
  • AQIDAH INI SANGAT PEKA DAN BERPERAN PENTING DALAM
    MEMBENTUK KESADARAN EMOSIONAL UMAT BERAGAMA
  • AQIDAH INI LEBIH DIKENAL PADA AGAMA SAMAWI
    (Yudaisme, Kristen, Islam) DIBANDING AGAMA-AGAMA
    LAIN

41
LANJUTAN
  • AQIDAH PEMBEBASAN DAN KESELAMATAN
  • FILSAFAT HIDUP YANG MEMBERIKAN HAK EKSKLUSIF
    KEPADA SUATU BANGSA/UMAT ATAS PEMBEBASAN DAN
    KESELAMATAN (SALVATION)

42
FAKTOR EKSTERNAL
  • ADANYA GERAKAN KAJIAN ILMIAH MODERN TERHADAP
    AGAMA-AGAMA (STUDI PERBANDINGAN AGAMA)
  • CONTOHNYA ORIENTALISME
  • KAJIAN PARA AHLI BARAT TERHADAP AGAMA-AGAMA TIMUR

43
LANJUTAN
  • KESIMPULAN PENTING DARI KAJIAN PERBANDINGAN AGAMA
    (secara historis, fenomenologis, sosiologis,
    psikologis, dan filosofis) ADALAH BAHWA
    AGAMA-AGAMA DUNIA HANYA MERUPAKAN EKSPRESI ATAU
    MANIFESTASI YANG BERAGAM DARI SUATU HAKIKAT

44
LANJUTAN
  • METAFISIK YANG ABSOLUT DAN TUNGGAL
  • DENGAN KATA LAIN, SEMUA AGAMA ADALAH SAMA
  • PREMIS YANG MENDASARINYA ? BAHWASANYA AGAMA
    ADALAH SIKAP DAN RESPONS MANUSIA

45
LANJUTAN
  • PREMIS YANG MENDASARINYA ? BAHWASANYA AGAMA
    ADALAH SIKAP DAN RESPONS MANUSIA TERHADAP SUATU
    HAKIKAT KETUHANAN YANG ABSOLUT
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com