PATOLOGI LINGKUNGAN - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

PATOLOGI LINGKUNGAN

Description:

PATOLOGI LINGKUNGAN dr. Alphania Rahniayu, Sp.PA dr. Willy Sandhika, M.Si., Sp.PA (K) Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran UNAIR Jejas Radiasi Radiasi ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:147
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 80
Provided by: Willy158
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: PATOLOGI LINGKUNGAN


1
PATOLOGI LINGKUNGAN
  • dr. Alphania Rahniayu, Sp.PA
  • dr. Willy Sandhika, M.Si., Sp.PA (K)
  • Bagian Patologi Anatomi
  • Fakultas Kedokteran UNAIR

2
  • Paparan polutan pada manusia
  • Xenobiotics

3
(No Transcript)
4
  • Efek asap rokok tembakau
  • Industrial and Agricultural Exposure
    Pneumokoniosis, Pestisida
  • Polutan udara CO, Radon, Formaldehid
  • Metals Timbal, Merkuri, Arsenik
  • Efek Alkohol
  • Drug Abuse
  • Jejas Fisik Trauma Mekanik, Jejas Thermal,
    Jejas Elektrik, Jejas Radiasi Ionik

5
Asap Rokok - Tembakau
  • Kanker
  • paru, bronkhus 90
  • laryng 82
  • bibir, rongga mulut, faring 92
  • esofagus 80
  • kandung kemih dan saluran kemih 50
  • cervix uteri 30
  • pancreas 30
  • lambung 20
  • Bekerja sinergis dg gas Radon (bhn radioaktif dlm
    tanah bangunan) Asbes ? Ca Paru

6
Efek dari bahan2 dalam asap rokok
Bahan Efek
Tar Karsinogenesis
Polycyclic aromatic hydrocarbons Karsinogenesis
Nicotine Stimulasi dan depresi ganglionik tumor promotion
Phenol Tumor promotion iritasi mukosa
Benzopyrene Karsinogenesis
Karbon Monoksida Gangguan transport dan penggunaan oksigen
Formaldehyde Toksisitas terhadap silia iritasi mukosa
Oksida Nitrogen Toksisitas terhadap silia iritasi mukosa
Nitrosamine Karsinogenesis
7
  • Karsinogen pada asap rokok

8
Asap Rokok - Tembakau
  • Penyakit Jantung Iskhemik ? Myocard Infark
  • Cardiac arrest (henti jantung mendadak)
  • Penyakit cerebrovaskuler (stroke)
  • Atherosklerosis (penyempitan pembuluh darah)
  • Penyakit pernafasan khronis
  • Bronkhitis khronis, emphysema
  • Eksaserbasi bronkhitis, asthma pneumokoniosis
  • Tukak peptik (luka pada lambung)
  • Perokok pasif
  • Kanker paru, penyakit jantung iskhemik, infark
    myocard

9
  • Adverse Effects of Smoking

10
  • The effects of smoking on survival

11
  • Merokok Konsumsi Alkohol ? resiko kanker laring
    meningkat

12
  • Resiko terkena kanker paru ditentukan oleh jumlah
    rokok yang dihisap per hari

13
Pneumokoniosis
  • Reaksi paru non neoplastik terhadap inhalasi
    debu partikel
  • Menyebabkan fibrosis paru yang luas dan progresif
    (progressive massive fibrosis PMF )
  • Patogenesis
  • Partikel ? alveolar makrofag ? respons inflamasi
    ? Proliferasi fibroblast dan deposisi kolagen ?
    Fibrosis paru

14
  • Tjdny Pneumoconiosis dipengaruhi oleh
  • - jumlah partikel debu yang tertahan di paru dan
    sal nafas ditentukan oleh konsentrasi
    partikel di udara, durasi paparan, mekanisme
    clearance dari host
  • - ukuran (Ø1-5 µm), bentuk dan berat partikel
  • - solubilitas dan reaktivitas kimia partikel
  • partikel kecil?larut dalam cairan paru?gtgt level
    toksik? Acute Lung Injury
  • partikel lebih besar?sulit terlarut?fibrosis
  • - adanya efek tambahan dari iritan lain (mis
    merokok)

15
Coal Workers Pneumoconiosis
  • Simpel (sederhana) ? complicated
  • PMF Progressive Masif Fibrosis Proses
    Fibrosis pada paru yang makin meluas
  • Gejala insidious dan progresif (
    perlahan-lahan, setelah terpapar bertahun -tahun,
    namun tetap makin parah walaupun agen polutan
    sudah dihindari)
  • Morfologi fibrosis paru yang luas warna hitam
    (Black Lung Disease Penyakit Paru Hitam )
  • Komplikasi hipertensi arteri pulmonalis dan cor
    pulmonale (payah jantung kanan)
  • pnemokoniosis rematoid sindroma Caplan
  • Emfisema paru
  • Bentuk yg ringan anthrakosis - tidak ada
    komplikasi

16
Progressive massive fibrosis pada Coal workers
pneumoconiosis
  • Scar kehitaman yang luas di lobus superior.
  • Perluasan scar ke jar paru sekitar
  • Retraksi pleura di sekitarnya

17
CWP
  • - Deposit luas pigmen karbon
  • - progressive massive fibrosis

18
Asbestosis
  • Akibat terpapar debu asbes
  • Simpel (sederhana) ? complicated
  • Gejala mirip CWP (akibat fibrosis paru yang luas)
  • Komplikasi hipertensi arteri pulmonalis, cor
    pulmonale, sindroma Caplan, emfisema paru,
    bronkhiektasi paru
  • reaksi pleura efusi pleura, adesi pleura
    (fibrosis), plak fibrokalsifikasi pada pleura
  • Lokasi dimulai dari lobus inferior
  • bersifat karsinogenik mesotelioma (kanker ganas
    pleura), kanker paru (bronkhogenik karsinoma)
  • Morfologi fibrosis paru yg luas sabut asbes
    (asbestos bodies)

19
  • Plak pada pleura akibat asbestosis
  • Plak fibrokalsifikasi yang luas dan tersebar pada
    permukaan pleura diafragma

20
Mixed pneumoconiosis
  • Plak tebal pada pleura berwarna putih ? paparan
    thd asbestos
  • Deposit berat pigmen karbon.

21
  • Asbestos Bodies

22
Silikosis
  • Akibat terpapar debu silika
  • gejala CWP
  • Morfologi nodul kolagen luas pada paru
    partikel silika (mikroskop polarisasi) X-ray?
    nodul di lobus superior paru, eggshell
    calcification (kalsifikasi pd KGB hilus)
  • Komplikasi
  • Fibrosis paru yang luas
  • Hipertensi arteri pulmonalis cor pulmonale
  • bronkhitis khronis, emfisema
  • sindroma kaplan
  • TBC paru

23
Silicosis
  • Nodul silikotik multipel di bawah pleura

24
Advanced silicosis
  • Fibrosis menyebabkan penarikan pada lobus
    superior berupa massa hitam
  • Penebalan pleura

25
  • Nodul silikotik

26
Beryliosis
  • Akibat terpapar debu / uap berylium
  • Beryliosis akut berupa pneumonitis kimia
    eksudatif (keradangan paru dengan banyak eksudat)
  • Beryliosis khronis menimbulkan gambaran lesi
    granulomatik pada paru (seperti Tbc) tanpa
    nekrosis kaseosa selanjutnya akan mengalami
    fibrosis yang progesif dan luas pada paru

27
Pneumokoniosis Non - Kolagen
  • Tanpa komplikasi fibrosis paru, cor pulmonale
    maupun sindroma kaplan
  • Siderosis krn debu besi
  • Stannosis krn debu timah putih (stannum)
  • Baritosis krn debu barium
  • Anthrakosis krn debu karbon
  • Byssinosis krn debu kapas, katun, linen
  • Asthma bronkhiale
  • Alveolitis alergi extrinsik

28
(No Transcript)
29
Pestisida dan Insektisida
  • 1. Organokhlorin, misal DDT (dichlordiphenyltric
    hloroethane)
  • bersifat neurotoksik dan hepatotoksik
  • gejala keracunan akut hipereksitabilitas,
    delirium, kejang, depresi SSP, koma, kematian
  • keracunan khronis menimbulkan perlemakan hati
  • 2. Organofosfat, misal Baygon
  • bersifat neurotoksik, menimbulkan delayed
    neuropati
  • bekerja sebagai inhibitor (penghambat) enzym
    asetilkholin-esterase yg bekerja pada synaps
    saraf
  • gejala kelumpuhan flaksid, aritmia jantung,
    depresi respirasi, kematian
  • antidotum atropin sulfat

30
Penyakit yang berkaitan dengan paparan pada
tempat kerja
31
Karbon Monoksida
  • Gas yang tidak berbau dan tidak iritasi, tidak
    terdeteksi
  • Bersifat insidious, menyebabkan depresi SSP
  • Mengikat hemoglobin 200 X lebih kuat daripada
    oksigen ? membentuk Karboksi Hemoglobin
  • seluruh sel tubuh akan kekurangan O2 (hipoksia
    sistemik)
  • Yang peka adalah sel otak, sel otot jantung,
    sel tubulus ginjal dan sel hepatosit pada liver

32
Karbon Monoksida
  • Keracunan akut
  • warna merah cherry pada kulit dan mukosa akibat
    terbentuknya karboksi-hemoglobin
  • Otak mengalami edema dan bintik bintik
    perdarahan
  • Gangguan memory, penglihatan, pendengaran
    kemampuan berbicara
  • Keracunan khronis
  • SSP mengalami hipoksia
  • Identifikasi dengan mengukur kadar CO dalam
    darah

33
  • Lebam mayat berwarna merah cerah (cherry-red)
    pada kasus bunuh diri mengunci diri dalam mobil
    dengan mesin yang menyala dan jendela tertutup
    rapat

34
  • Radon
  • Gas radioaktif, hasil peluruhan uranium
  • Tersebar luas di dalam tanah dan di dalam ruangan
    (indoor)
  • Masuk lewat saluran nafas ke dalam paru ? kanker
    paru
  • Formaldehid ( Formalin )
  • Iritasi akut pada mata saluran nafas atas
  • Eksaserbasi asthma
  • non carcinogenic

35
Timbal Timah hitam (Lead)
  • Diserap melalui pencernaan makanan atau saluran
    nafas masuk peredaran darah.
  • 80 - 85 tulang gigi yg sedang tumbuh, 5 -
    10 dalam darah, sisanya tersebar di seluruh
    jaringan lunak.
  • Tampak garis timah pada epifise dan ginggiva
  • Ekskresi lewat ginjal ltlt
  • Sel darah merah anemia mikrositik hipokhromik
    dg basofilik stippling (bintik2 berwarna biru
    pada eritrosit)

36
Timbal Timah hitam (Lead)
  • Saraf edema otak, ensefalopati, ? kejang, koma
    letal (anak), wrist drop foot drop (neuropati
    demyelinasi saraf perifer)
  • GI tract akut abdomen (kolik timah)
  • Ginjal nefritis tubulointerstitial khronis,
    sindroma Fanconi (glikosuria, aminoaciduria,
    fosfaturia) - gagal ginjal khronis
  • Gejala akut abdomen, kelelahan, nyeri sendi.
  • Bayi anak gangguan perkembangan, krisis
    ensefalopati
  • Dx anemia basofilik stippling

37
  • Efek keracunan Timbal pada
  • Efek keracunan Timbal pada anak

38
  • Tulang rawan yang mengalami kalsifikasi pada
    epifisis pergelangan tangan

39
  • MERKURI
  • Intoksikasi khronis - penyakit Minimata
  • Atrofi serebrum serebelum hilangnya neuron
  • Pendengaran ?, buta, kelumpuhan spastik,
    dementia, ataksia
  • Ginjal sindroma nefrotik (hipoalbuminemia,
    proteinuria yg masif, edema anasarka)
  • ARSEN
  • Keratosis arsenikal - kanker kulit
  • neuropati perifer dg hilangnya myelin
  • Angiosarkoma liver

40
  • Gambaran Patologis akibat keracunan Timbal pada
    orang dewasa

41
Pemakaian Alkohol (Etanol)
  • Memakai alkohol dalam jumlah besar dapat
    menyebabkan
  • Alkoholisme akut
  • Depresi Susunan Saraf Pusat ataksia, mengantuk,
    hilangnya rasa nyeri (anestesi), henti nafas
    (respiratory arrest)
  • Gastritis akut ulcerasi lambung
  • Alkoholisme khronis
  • Liver perlemakan hati, hepatitis alkoholik
    akut, sirosis hati alkoholik
  • Saluran pencernaan makanan gastritis, ulkus
    gaster
  • Pancreas pankreatitis akut khronis

42
(No Transcript)
43
  • Alkoholisme khronis
  • Sistem saraf defisiensi thiamine (Vit B1)
    khronis ? degenerasi sel saraf, atrofi serebelum
    neuropati saraf perifer. Sindroma Wernick
    ataksia, ophtalmoplegia, nistagmus. Sindroma
    Korsakoff hilangnya kemampuan untuk mengingat
  • Sistem Kardio-vaskular cardiomyopati ?
    pembesaran jantung, ? tekanan darah ? Hipertensi.
  • Sindroma alkohol fetal retardasi mental dan
    gangguan pertumbuhan
  • Pemakaian alkohol dalam jumlah sedikit ?
    menimbulkan efek protektif ( ? HDL cholesterol, ?
    agregasi platelet )

44
  • Komplikasi Alkoholisme Kronik

45
(No Transcript)
46
  • Wernicke encephalopathy
  • Bercak2 perdarahan pada corpus mammilare otak ?
    komplikasi penyalahgunaan alkohol kronik dgn
    akibat defisiensi Thiamine

47
  • Metabolisme Ethanol

48
Alcohol Yang Lain
  • Methanol
  • Dimetabolisme membentuk formaldehid asam
    formiat
  • Intoksikasi terjadi asidosis metabolik, muntah,
    penglihatan kabur sampai buta depresi respirasi
  • Dosis letal 20 cc
  • Ethylene Glycol
  • Dosis letal 1,4 ml / kg BB
  • Dimetabolisme membentuk aldehid, glikolat,
    oksalat laktat
  • Intoksikasi gagal ginjal akut
  • Keracunan methanol ethylene glycol dapat
    diobati dengan Ethanol (untuk memperlambat
    produksi bahan metabolit toksik)

49
Drug Abuse
  • 1. CNS (Central NervousSystem) Depressant
  • 2. CNS Stimulant amfetamin, cocain
  • 3. Opioid heroin, morfin, codein
  • 4. Halusinogen marijuana, hasish
  • CNS Depressant
  • Menyebabkan depresi susunan saraf pusat
    mengantuk, tidur, kesadaran menurun, koma,
    kematian
  • Ethanol alkohol
  • Obat golongan barbiturate spt Phenobarbital
  • Obat golongan benzodiazepine spt diazepam,
    nitrazepam
  • Pemakaian terus menerus akan timbul efek
    tolerans

50
  • Common Drugs of Abuse

51
Cocain
  • Menyebabkan stimulasi Susunan Saraf Pusat
  • Bersemangat, tidak mengantuk
  • vasokonstriksi, takikardia and tekanan darah ?
  • Pada CNS ? mem-blok reuptake dopamin, timbul
    euphoria, paranoia, hipertermia
  • Pada saraf simpatik (saraf adrenergic) ? mem-blok
    reuptake Epinefrine Nor Epinefrine
    hipertensi, aritmia jantung, infark jantung,
    perdarahan dan infark otak
  • Intoksikasi khronis
  • Perforasi septum nasi
  • ? kapasitas difusi paru
  • Pembesaran jantung (dilated cardiomyopathy)

52
  • Efek Kokain pada proses neurotransmisi
  • ? Kokain menghambat reuptake dopamin dan NE
    pada sistem saraf pusat dan tepi

53
Heroin
  • Dijual dalam bentuk campuran (dengan talcum atau
    kinin), dosis tidak diketahui (tidak sama),
    disuntikkan secara intravena atau subkutan
  • Menyebabkan euphoria, halusinasi, somnolen
    sedasi (mengantuk)
  • Sudden death oleh karena depresi respirasi,
    arithmia jantung cardiac arrest, edema paru
  • Paru edema, emboli septik, abses paru, infeksi
    oportunistik, terbentuk granuloma benda asing
    akibat talcum
  • Infeksi kulit subkutan, katub jantung, liver
    paru AIDS
  • Lesi pada kulit abses, selulitis, ulserasi,
    jaringan parut (scar), hiperpigmentasi
    thrombosis vena
  • Ginjal amyloidosis Glomerulosclerosis fokal ?
    sindroma Nefrotik ? gagal ginjal khronis

54
Marijuana
  • Mengandung THC ( tetra-hydrocannabinol ) yang
    bermanfaat untuk
  • ? tekanan intra-okular pada glaukoma
  • ? rasa mual pada kemoterapi kanker
  • Kognitif psikomotor ? disorientasi waktu,
    kecepatan dan jarak ? kecelakaan
  • Laringitis, faringitis, bronkhitis, batuk, suara
    parau, gejala mirip asthma
  • Denyut jantung tekanan darah ?, angina pektoris
    (nyeri dada akibat iskhemia jantung)
  • Kerusakan khromosom pada germ cell (sel benih) ?
    cacat bawaan

55
(No Transcript)
56
  • Bacterial Endocarditis
  • Brain Abces

57
JEJAS FISIK
58
TRAUMA MEKANIK
  • Abrasion (Lecet) scrapping/rubbing ?
    terlepasnya lapisan superficial kulit (epidermis)
  • Contusion (Lebam) terbentur benda tumpul ?
    kerusakan pembuluh darah ekstravasasi eritrosit
    ? perdarahan di jar lunak
  • Laceration (laserasi) Robeknya jaringan akibat
    trauma benda tumpul ? bridging
  • Luka insisi ( Incised wound ) trauma benda
    tajam ? panjang luka gt kedalaman luka ? -
    bridging
  • Luka tusuk (Stab wound) trauma benda tajam
    (benda panjang) ? kedalaman luka gt panjang luka ?
    perforasi, penetrasi

59
(No Transcript)
60
THERMAL INJURY
  • 1. Luka bakar permukaan tubuh
  • 1.1. Efek lokal eritema, bula, infeksi,
    selulitis, phlebitis
  • 1.2. Efek sistemik
  • Shock hipovolemik neurogenik
  • Hilangnya protein dalam darah edema
    generalisata termasuk edema paru
  • Gagal ginjal akut
  • Shock septik ( sepsis )
  • Ulkus gastro duodenal akut
  • Pneumonia
  • Terjadinya status Hypermetabolic

61
  • 2. Luka bakar pada saluran nafas
  • akibat uap panas pada gedung yg terbakar ?
    terjadi kerusakan sepanjang saluran nafas sampai
    paru dengan akibat
  • Obstruksi jalan nafas sebagian atau total
  • Pneumonitis oleh karena gas NO
  • ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)
  • Bronchopneumonia
  • Perdarahan intra-alveolar dan
  • Atelectasis (mengempisnya jaringan paru)

62
Patologi Luka Bakar
  • Derajat I
  • Pelebaran pembuluh darah pada lapisan dermis
  • Derajat II
  • Nekrotik epidermis bula
  • Derajat III
  • Nekrotik pada epidermis dan dermis

63
  • Hyperthermia
  • Heat cramp hilangnya elektrolit lewat keringat
    ? terjadi kram pada otot bergaris (voluntary
    muscle)
  • Heat exhaustion kegagalan sistem kardiovaskuler
    untuk mengatasi hipovolemia ? terjadi syncope
  • Heat stroke disebabkan temperatur tinggi yg
    disertai kelembaban yg tinggi, terjadi kegagalan
    mekanisme termoregulasi (spt di padang gurun atau
    akibat latihan yang berlebihan) ? terjadi
  • Gagal ginjal akut ARDS
  • Hipoksia ? kerusakan sel otak
  • Koagulasi intravaskuler yang tersebar (DIC
    disseminated intravascular coagulation)
    gangguan irama jantung (aritmia)

64
  • Hypothermia
  • Reaksi lokal
  • Pendinginan lambat vasokonstriksi,
    permeabilitas pembuluh darah ? - edema tungkai
    (trench foot) ? atrofi fibrosis
  • Pendinginan cepat jejas iskhemik degenerasi
    saraf perifer ? terjadi infark gangren tungkai
    bawah
  • Reaksi sistemik
  • ? proses metabolisme
  • Hilangnya kesadaran, denyut jantung menurun
    (bradikardi), fibrilasi jantung, kegagalan
    sirkulasi - kematian

65
JEJAS LISTRIK (Electrical Injury)
  • Kerusakan jaringan bergantung pada
  • Resistensi jaringan
  • Intensitas arus listrik
  • Dapat terjadi
  • Luka bakar
  • Fibrilasi ventrikel jantung ? cardiac arrest
  • Robeknya organ tubuh ( akibat listrik arus kuat
    spt petir )

66
Jejas Radiasi Radiasi Ionik
  • Efek radiasi pada manusia
  • Dewasa
  • anemia aplastik, neoplasma pada kulit, otak dan
    sistem hematopoitik
  • Anak
  • kelainan thyroid, tumor thyroid, leukemia dan
    limfoma
  • Janin
  • retardasi mental, kelainan kongenital, leukemia
    dan tumor solid lainnya

67
  • Efek radiasi pada jaringan
  • Jaringan tulang, tulang rawan, otot dan saraf
    perifer ? bersifat resisten terhadap radiasi
    (radio resisten)
  • Sel hematopoitik, sel benih (germ cell), sel
    epitel saluran pencernaan, sel epitel skuamous,
    sel endotel pembuluh darah dan sel limfosit ?
    sangat peka terhadap radiasi (radiosensitif)

68
Perubahan Seluler Pada Jejas Radiasi
  • Perubahan akut
  • Nekrosis sel / jaringan (dosis tinggi gt 10 Gy)
  • Nekrosis terjadi hanya sel yang berproliferasi
    (dosis menengah 1 -2 Gy)
  • Tidak ada perubahan histopatologi ( dosis rendah
    lt 0,5 Gy ) akan tetapi dapat terjadi kerusakan
    subselular pada DNA ? terjadi apoptosis
  • Perubahan lambat (jangka panjang)
  • Mutasi DNA, kelainan khromosom, mutasi gen ?
    transformasi maligna (efek karsinogenik) dapat
    berupa kanker kulit, leukemia, sarkoma tulang
    dan kanker paru. Pada anak kanker payudara
    kanker thyroid

69
  • Kematian sel endotel pembuluh darah dapat
    menyebabkan ? gangguan fungsi organ yang menetap
    (delayed organ dysfunction) berupa
  • atrofi sel parenkhim organ
  • iskhemia oleh karena kerusakan vaskuler
  • Fibrosis
  • FIBROSIS
  • Terbentuk jaringan parut
  • hilangnya fungsi organ
  • Dapat disebabkan oleh nekrosis akut sel
    parenkhim pada organ yang tidak dapat melakukan
    regenerasi
  • Merupakan komplikasi lanjut dari radio terapi

70
(No Transcript)
71
(No Transcript)
72
EFEK RADIASI PADA BERBAGAI SISTEM ORGAN
  • Sistem hematopoitik limfoid ? sangat rentan
  • limfopenia, granulositopenia, trombositopenia
  • Sumsum tulang (Bone marrow ) ? sangat sensitif
  • Eritrosit ? resisten namun usianya hanya 90 hari
    ? anemia
  • Organ resisten kelenjar tiroid, paratiroid,
    hipofisa, adrenal, liver, tulang tulang rawan
    dewasa
  • Jejas subletal dapat menyebabkan transformasi
    maligna
  • Kanker kulit, leukemia, osteogenic sarkoma
    kanker paru
  • Melewati periode laten 10-20 tahun

73
  • Otak
  • dewasa nekrosis fokal dan demyelinisasi
  • Medula spinalis nekrosis dan demyelinisasi ?
    terjadi paraplegia
  • janin hancurnya sel neuron (sel saraf) sel
    glia
  • Kulit
  • eritema, edema, deskuamasi, dispigmentasi,
    epidermis atrofi dengan hiperkeratosis
  • Dermatitis radiasi
  • Kanker kulit squamous cell Ca, basal cell Ca
    (basalioma)
  • Paru
  • edema, pneumonitis radiasi, ARDS (acute
    respiratory distress sindrome), fibrosis
    interstitial
  • ? insiden kanker paru

74
  • Kelenjar limfe
  • Hilangnya jaringan, atrofi fibrosis
  • Saluran Pencernaan Makanan
  • Iskhaemia khronis, kerusakan mukosa, ulserasi,
    atrofi fibrosis ? striktur obstruksi
  • Gonad - sangat sensitif terjadi destruksi pada
  • testis spermatogonia, spermatid, sel sperma
  • Ovaries sel benih (germ cell), ovum
  • Atrofi fibrosis

75
Radiasi Pada Seluruh Tubuh
  • Sindroma Hematopoitik (dosis rendah)
  • Limfopenia, neutropenia ? mudah terkena infeksi
  • trombositopenia ? perdarahan spontan
  • selanjutnya anemia
  • Sindroma Gastro intestinal (dosis menengah)
  • mual, muntah, diare ? dehidrasi
  • sepsis, shock ? kematian selang 3-4 hari
  • Sindroma serebral (dosis tinggi)
  • kejang, koma, kematian selang beberapa jam
  • Efek jangka panjang (dosis sangat rendah)
  • leukemia, kanker payudara thyroid
  • Kelainan kongenital microcephali
  • Retardasi mental

76
  • Gambaran morfologi akibat dari jejas radiasi

77
Jejas Radiasi
  • RADIASI ULTRAVIOLET
  • Disebabkan rusaknya lapisan Ozone (oleh gas
    Chloro-Fluoro-Carbon /CFC dan NO2 )
  • Efek akut eritema, keradangan dermis
  • Efek jangka panjang solar elastosis, actinic
    keratosis, penuaan dini pada kulit kanker kulit
  • RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
  • Berasal dari medan listrik tegangan tinggi,
    mikrowave dan telpon seluler
  • ? insiden leukemia pada anak ( ? )
  • Memicu terjadinya tumor otak ( ? )

78
PERUBAHAN TEKANAN ATMOSFER
  • High - altitude illness terjadi pada pendaki
    gunung disebabkan oleh menurunnya tekanan
    oksigen
  • Blast injury akibat bertambahnya tekanan pada
    atmosfer (air blast) atau dalam air (immersion
    blast) ? robeknya organ internal dalam cavum
    thoraks atau abdomen
  • Emboli udara atau gas komplikasi dari scuba
    diving, penggunaaan respirator dan terapi oksigen
    hiperbarik
  • Penyakit dekompresi ( Penyakit Caison ) terjadi
    pada penyelam laut dalam atau pekerja bawah laut.

79
TERIMA KASIH Semoga bermanfaat
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com