Title: PATOLOGI LINGKUNGAN
1PATOLOGI LINGKUNGAN
- dr. Alphania Rahniayu, Sp.PA
- dr. Willy Sandhika, M.Si., Sp.PA (K)
- Bagian Patologi Anatomi
- Fakultas Kedokteran UNAIR
2- Paparan polutan pada manusia
- Xenobiotics
3(No Transcript)
4- Efek asap rokok tembakau
- Industrial and Agricultural Exposure
Pneumokoniosis, Pestisida - Polutan udara CO, Radon, Formaldehid
- Metals Timbal, Merkuri, Arsenik
- Efek Alkohol
- Drug Abuse
- Jejas Fisik Trauma Mekanik, Jejas Thermal,
Jejas Elektrik, Jejas Radiasi Ionik
5Asap Rokok - Tembakau
- Kanker
- paru, bronkhus 90
- laryng 82
- bibir, rongga mulut, faring 92
- esofagus 80
- kandung kemih dan saluran kemih 50
- cervix uteri 30
- pancreas 30
- lambung 20
- Bekerja sinergis dg gas Radon (bhn radioaktif dlm
tanah bangunan) Asbes ? Ca Paru
6Efek dari bahan2 dalam asap rokok
Bahan Efek
Tar Karsinogenesis
Polycyclic aromatic hydrocarbons Karsinogenesis
Nicotine Stimulasi dan depresi ganglionik tumor promotion
Phenol Tumor promotion iritasi mukosa
Benzopyrene Karsinogenesis
Karbon Monoksida Gangguan transport dan penggunaan oksigen
Formaldehyde Toksisitas terhadap silia iritasi mukosa
Oksida Nitrogen Toksisitas terhadap silia iritasi mukosa
Nitrosamine Karsinogenesis
7- Karsinogen pada asap rokok
8Asap Rokok - Tembakau
- Penyakit Jantung Iskhemik ? Myocard Infark
- Cardiac arrest (henti jantung mendadak)
- Penyakit cerebrovaskuler (stroke)
- Atherosklerosis (penyempitan pembuluh darah)
- Penyakit pernafasan khronis
- Bronkhitis khronis, emphysema
- Eksaserbasi bronkhitis, asthma pneumokoniosis
- Tukak peptik (luka pada lambung)
- Perokok pasif
- Kanker paru, penyakit jantung iskhemik, infark
myocard
9- Adverse Effects of Smoking
10- The effects of smoking on survival
11- Merokok Konsumsi Alkohol ? resiko kanker laring
meningkat
12- Resiko terkena kanker paru ditentukan oleh jumlah
rokok yang dihisap per hari
13Pneumokoniosis
- Reaksi paru non neoplastik terhadap inhalasi
debu partikel - Menyebabkan fibrosis paru yang luas dan progresif
(progressive massive fibrosis PMF ) - Patogenesis
- Partikel ? alveolar makrofag ? respons inflamasi
? Proliferasi fibroblast dan deposisi kolagen ?
Fibrosis paru
14- Tjdny Pneumoconiosis dipengaruhi oleh
- - jumlah partikel debu yang tertahan di paru dan
sal nafas ditentukan oleh konsentrasi
partikel di udara, durasi paparan, mekanisme
clearance dari host - - ukuran (Ø1-5 µm), bentuk dan berat partikel
- - solubilitas dan reaktivitas kimia partikel
- partikel kecil?larut dalam cairan paru?gtgt level
toksik? Acute Lung Injury - partikel lebih besar?sulit terlarut?fibrosis
- - adanya efek tambahan dari iritan lain (mis
merokok)
15Coal Workers Pneumoconiosis
- Simpel (sederhana) ? complicated
- PMF Progressive Masif Fibrosis Proses
Fibrosis pada paru yang makin meluas - Gejala insidious dan progresif (
perlahan-lahan, setelah terpapar bertahun -tahun,
namun tetap makin parah walaupun agen polutan
sudah dihindari) - Morfologi fibrosis paru yang luas warna hitam
(Black Lung Disease Penyakit Paru Hitam ) - Komplikasi hipertensi arteri pulmonalis dan cor
pulmonale (payah jantung kanan) - pnemokoniosis rematoid sindroma Caplan
- Emfisema paru
- Bentuk yg ringan anthrakosis - tidak ada
komplikasi
16Progressive massive fibrosis pada Coal workers
pneumoconiosis
- Scar kehitaman yang luas di lobus superior.
- Perluasan scar ke jar paru sekitar
- Retraksi pleura di sekitarnya
17CWP
- - Deposit luas pigmen karbon
- - progressive massive fibrosis
18Asbestosis
- Akibat terpapar debu asbes
- Simpel (sederhana) ? complicated
- Gejala mirip CWP (akibat fibrosis paru yang luas)
- Komplikasi hipertensi arteri pulmonalis, cor
pulmonale, sindroma Caplan, emfisema paru,
bronkhiektasi paru - reaksi pleura efusi pleura, adesi pleura
(fibrosis), plak fibrokalsifikasi pada pleura - Lokasi dimulai dari lobus inferior
- bersifat karsinogenik mesotelioma (kanker ganas
pleura), kanker paru (bronkhogenik karsinoma) - Morfologi fibrosis paru yg luas sabut asbes
(asbestos bodies)
19- Plak pada pleura akibat asbestosis
- Plak fibrokalsifikasi yang luas dan tersebar pada
permukaan pleura diafragma
20Mixed pneumoconiosis
- Plak tebal pada pleura berwarna putih ? paparan
thd asbestos - Deposit berat pigmen karbon.
21 22Silikosis
- Akibat terpapar debu silika
- gejala CWP
- Morfologi nodul kolagen luas pada paru
partikel silika (mikroskop polarisasi) X-ray?
nodul di lobus superior paru, eggshell
calcification (kalsifikasi pd KGB hilus) - Komplikasi
- Fibrosis paru yang luas
- Hipertensi arteri pulmonalis cor pulmonale
- bronkhitis khronis, emfisema
- sindroma kaplan
- TBC paru
23Silicosis
- Nodul silikotik multipel di bawah pleura
24Advanced silicosis
- Fibrosis menyebabkan penarikan pada lobus
superior berupa massa hitam - Penebalan pleura
25 26Beryliosis
- Akibat terpapar debu / uap berylium
- Beryliosis akut berupa pneumonitis kimia
eksudatif (keradangan paru dengan banyak eksudat) - Beryliosis khronis menimbulkan gambaran lesi
granulomatik pada paru (seperti Tbc) tanpa
nekrosis kaseosa selanjutnya akan mengalami
fibrosis yang progesif dan luas pada paru
27Pneumokoniosis Non - Kolagen
- Tanpa komplikasi fibrosis paru, cor pulmonale
maupun sindroma kaplan - Siderosis krn debu besi
- Stannosis krn debu timah putih (stannum)
- Baritosis krn debu barium
- Anthrakosis krn debu karbon
- Byssinosis krn debu kapas, katun, linen
- Asthma bronkhiale
- Alveolitis alergi extrinsik
28(No Transcript)
29Pestisida dan Insektisida
- 1. Organokhlorin, misal DDT (dichlordiphenyltric
hloroethane) - bersifat neurotoksik dan hepatotoksik
- gejala keracunan akut hipereksitabilitas,
delirium, kejang, depresi SSP, koma, kematian - keracunan khronis menimbulkan perlemakan hati
- 2. Organofosfat, misal Baygon
- bersifat neurotoksik, menimbulkan delayed
neuropati - bekerja sebagai inhibitor (penghambat) enzym
asetilkholin-esterase yg bekerja pada synaps
saraf - gejala kelumpuhan flaksid, aritmia jantung,
depresi respirasi, kematian - antidotum atropin sulfat
30Penyakit yang berkaitan dengan paparan pada
tempat kerja
31Karbon Monoksida
- Gas yang tidak berbau dan tidak iritasi, tidak
terdeteksi - Bersifat insidious, menyebabkan depresi SSP
- Mengikat hemoglobin 200 X lebih kuat daripada
oksigen ? membentuk Karboksi Hemoglobin - seluruh sel tubuh akan kekurangan O2 (hipoksia
sistemik) - Yang peka adalah sel otak, sel otot jantung,
sel tubulus ginjal dan sel hepatosit pada liver
32Karbon Monoksida
- Keracunan akut
- warna merah cherry pada kulit dan mukosa akibat
terbentuknya karboksi-hemoglobin - Otak mengalami edema dan bintik bintik
perdarahan - Gangguan memory, penglihatan, pendengaran
kemampuan berbicara - Keracunan khronis
- SSP mengalami hipoksia
- Identifikasi dengan mengukur kadar CO dalam
darah
33- Lebam mayat berwarna merah cerah (cherry-red)
pada kasus bunuh diri mengunci diri dalam mobil
dengan mesin yang menyala dan jendela tertutup
rapat
34- Radon
- Gas radioaktif, hasil peluruhan uranium
- Tersebar luas di dalam tanah dan di dalam ruangan
(indoor) - Masuk lewat saluran nafas ke dalam paru ? kanker
paru - Formaldehid ( Formalin )
- Iritasi akut pada mata saluran nafas atas
- Eksaserbasi asthma
- non carcinogenic
35Timbal Timah hitam (Lead)
- Diserap melalui pencernaan makanan atau saluran
nafas masuk peredaran darah. - 80 - 85 tulang gigi yg sedang tumbuh, 5 -
10 dalam darah, sisanya tersebar di seluruh
jaringan lunak. - Tampak garis timah pada epifise dan ginggiva
- Ekskresi lewat ginjal ltlt
- Sel darah merah anemia mikrositik hipokhromik
dg basofilik stippling (bintik2 berwarna biru
pada eritrosit)
36Timbal Timah hitam (Lead)
- Saraf edema otak, ensefalopati, ? kejang, koma
letal (anak), wrist drop foot drop (neuropati
demyelinasi saraf perifer) - GI tract akut abdomen (kolik timah)
- Ginjal nefritis tubulointerstitial khronis,
sindroma Fanconi (glikosuria, aminoaciduria,
fosfaturia) - gagal ginjal khronis - Gejala akut abdomen, kelelahan, nyeri sendi.
- Bayi anak gangguan perkembangan, krisis
ensefalopati - Dx anemia basofilik stippling
37- Efek keracunan Timbal pada
- Efek keracunan Timbal pada anak
38- Tulang rawan yang mengalami kalsifikasi pada
epifisis pergelangan tangan
39- MERKURI
- Intoksikasi khronis - penyakit Minimata
- Atrofi serebrum serebelum hilangnya neuron
- Pendengaran ?, buta, kelumpuhan spastik,
dementia, ataksia - Ginjal sindroma nefrotik (hipoalbuminemia,
proteinuria yg masif, edema anasarka) - ARSEN
- Keratosis arsenikal - kanker kulit
- neuropati perifer dg hilangnya myelin
- Angiosarkoma liver
40- Gambaran Patologis akibat keracunan Timbal pada
orang dewasa
41Pemakaian Alkohol (Etanol)
- Memakai alkohol dalam jumlah besar dapat
menyebabkan - Alkoholisme akut
- Depresi Susunan Saraf Pusat ataksia, mengantuk,
hilangnya rasa nyeri (anestesi), henti nafas
(respiratory arrest) - Gastritis akut ulcerasi lambung
- Alkoholisme khronis
- Liver perlemakan hati, hepatitis alkoholik
akut, sirosis hati alkoholik - Saluran pencernaan makanan gastritis, ulkus
gaster - Pancreas pankreatitis akut khronis
42(No Transcript)
43- Alkoholisme khronis
- Sistem saraf defisiensi thiamine (Vit B1)
khronis ? degenerasi sel saraf, atrofi serebelum
neuropati saraf perifer. Sindroma Wernick
ataksia, ophtalmoplegia, nistagmus. Sindroma
Korsakoff hilangnya kemampuan untuk mengingat - Sistem Kardio-vaskular cardiomyopati ?
pembesaran jantung, ? tekanan darah ? Hipertensi.
- Sindroma alkohol fetal retardasi mental dan
gangguan pertumbuhan - Pemakaian alkohol dalam jumlah sedikit ?
menimbulkan efek protektif ( ? HDL cholesterol, ?
agregasi platelet )
44- Komplikasi Alkoholisme Kronik
45(No Transcript)
46- Wernicke encephalopathy
- Bercak2 perdarahan pada corpus mammilare otak ?
komplikasi penyalahgunaan alkohol kronik dgn
akibat defisiensi Thiamine
47 48Alcohol Yang Lain
- Methanol
- Dimetabolisme membentuk formaldehid asam
formiat - Intoksikasi terjadi asidosis metabolik, muntah,
penglihatan kabur sampai buta depresi respirasi - Dosis letal 20 cc
- Ethylene Glycol
- Dosis letal 1,4 ml / kg BB
- Dimetabolisme membentuk aldehid, glikolat,
oksalat laktat - Intoksikasi gagal ginjal akut
- Keracunan methanol ethylene glycol dapat
diobati dengan Ethanol (untuk memperlambat
produksi bahan metabolit toksik)
49Drug Abuse
- 1. CNS (Central NervousSystem) Depressant
- 2. CNS Stimulant amfetamin, cocain
- 3. Opioid heroin, morfin, codein
- 4. Halusinogen marijuana, hasish
- CNS Depressant
- Menyebabkan depresi susunan saraf pusat
mengantuk, tidur, kesadaran menurun, koma,
kematian - Ethanol alkohol
- Obat golongan barbiturate spt Phenobarbital
- Obat golongan benzodiazepine spt diazepam,
nitrazepam - Pemakaian terus menerus akan timbul efek
tolerans
50 51Cocain
- Menyebabkan stimulasi Susunan Saraf Pusat
- Bersemangat, tidak mengantuk
- vasokonstriksi, takikardia and tekanan darah ?
- Pada CNS ? mem-blok reuptake dopamin, timbul
euphoria, paranoia, hipertermia - Pada saraf simpatik (saraf adrenergic) ? mem-blok
reuptake Epinefrine Nor Epinefrine
hipertensi, aritmia jantung, infark jantung,
perdarahan dan infark otak - Intoksikasi khronis
- Perforasi septum nasi
- ? kapasitas difusi paru
- Pembesaran jantung (dilated cardiomyopathy)
52- Efek Kokain pada proses neurotransmisi
- ? Kokain menghambat reuptake dopamin dan NE
pada sistem saraf pusat dan tepi
53Heroin
- Dijual dalam bentuk campuran (dengan talcum atau
kinin), dosis tidak diketahui (tidak sama),
disuntikkan secara intravena atau subkutan - Menyebabkan euphoria, halusinasi, somnolen
sedasi (mengantuk) - Sudden death oleh karena depresi respirasi,
arithmia jantung cardiac arrest, edema paru - Paru edema, emboli septik, abses paru, infeksi
oportunistik, terbentuk granuloma benda asing
akibat talcum - Infeksi kulit subkutan, katub jantung, liver
paru AIDS - Lesi pada kulit abses, selulitis, ulserasi,
jaringan parut (scar), hiperpigmentasi
thrombosis vena - Ginjal amyloidosis Glomerulosclerosis fokal ?
sindroma Nefrotik ? gagal ginjal khronis
54Marijuana
- Mengandung THC ( tetra-hydrocannabinol ) yang
bermanfaat untuk - ? tekanan intra-okular pada glaukoma
- ? rasa mual pada kemoterapi kanker
- Kognitif psikomotor ? disorientasi waktu,
kecepatan dan jarak ? kecelakaan - Laringitis, faringitis, bronkhitis, batuk, suara
parau, gejala mirip asthma - Denyut jantung tekanan darah ?, angina pektoris
(nyeri dada akibat iskhemia jantung) - Kerusakan khromosom pada germ cell (sel benih) ?
cacat bawaan
55(No Transcript)
56- Bacterial Endocarditis
- Brain Abces
-
57JEJAS FISIK
58TRAUMA MEKANIK
- Abrasion (Lecet) scrapping/rubbing ?
terlepasnya lapisan superficial kulit (epidermis) - Contusion (Lebam) terbentur benda tumpul ?
kerusakan pembuluh darah ekstravasasi eritrosit
? perdarahan di jar lunak - Laceration (laserasi) Robeknya jaringan akibat
trauma benda tumpul ? bridging - Luka insisi ( Incised wound ) trauma benda
tajam ? panjang luka gt kedalaman luka ? -
bridging - Luka tusuk (Stab wound) trauma benda tajam
(benda panjang) ? kedalaman luka gt panjang luka ?
perforasi, penetrasi
59(No Transcript)
60THERMAL INJURY
- 1. Luka bakar permukaan tubuh
- 1.1. Efek lokal eritema, bula, infeksi,
selulitis, phlebitis - 1.2. Efek sistemik
- Shock hipovolemik neurogenik
- Hilangnya protein dalam darah edema
generalisata termasuk edema paru - Gagal ginjal akut
- Shock septik ( sepsis )
- Ulkus gastro duodenal akut
- Pneumonia
- Terjadinya status Hypermetabolic
61- 2. Luka bakar pada saluran nafas
- akibat uap panas pada gedung yg terbakar ?
terjadi kerusakan sepanjang saluran nafas sampai
paru dengan akibat - Obstruksi jalan nafas sebagian atau total
- Pneumonitis oleh karena gas NO
- ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)
- Bronchopneumonia
- Perdarahan intra-alveolar dan
- Atelectasis (mengempisnya jaringan paru)
62Patologi Luka Bakar
- Derajat I
- Pelebaran pembuluh darah pada lapisan dermis
- Derajat II
- Nekrotik epidermis bula
- Derajat III
- Nekrotik pada epidermis dan dermis
63- Hyperthermia
- Heat cramp hilangnya elektrolit lewat keringat
? terjadi kram pada otot bergaris (voluntary
muscle) - Heat exhaustion kegagalan sistem kardiovaskuler
untuk mengatasi hipovolemia ? terjadi syncope - Heat stroke disebabkan temperatur tinggi yg
disertai kelembaban yg tinggi, terjadi kegagalan
mekanisme termoregulasi (spt di padang gurun atau
akibat latihan yang berlebihan) ? terjadi - Gagal ginjal akut ARDS
- Hipoksia ? kerusakan sel otak
- Koagulasi intravaskuler yang tersebar (DIC
disseminated intravascular coagulation)
gangguan irama jantung (aritmia)
64- Hypothermia
- Reaksi lokal
- Pendinginan lambat vasokonstriksi,
permeabilitas pembuluh darah ? - edema tungkai
(trench foot) ? atrofi fibrosis - Pendinginan cepat jejas iskhemik degenerasi
saraf perifer ? terjadi infark gangren tungkai
bawah - Reaksi sistemik
- ? proses metabolisme
- Hilangnya kesadaran, denyut jantung menurun
(bradikardi), fibrilasi jantung, kegagalan
sirkulasi - kematian
65JEJAS LISTRIK (Electrical Injury)
- Kerusakan jaringan bergantung pada
- Resistensi jaringan
- Intensitas arus listrik
- Dapat terjadi
- Luka bakar
- Fibrilasi ventrikel jantung ? cardiac arrest
- Robeknya organ tubuh ( akibat listrik arus kuat
spt petir )
66Jejas Radiasi Radiasi Ionik
- Efek radiasi pada manusia
- Dewasa
- anemia aplastik, neoplasma pada kulit, otak dan
sistem hematopoitik - Anak
- kelainan thyroid, tumor thyroid, leukemia dan
limfoma - Janin
- retardasi mental, kelainan kongenital, leukemia
dan tumor solid lainnya
67- Efek radiasi pada jaringan
- Jaringan tulang, tulang rawan, otot dan saraf
perifer ? bersifat resisten terhadap radiasi
(radio resisten) - Sel hematopoitik, sel benih (germ cell), sel
epitel saluran pencernaan, sel epitel skuamous,
sel endotel pembuluh darah dan sel limfosit ?
sangat peka terhadap radiasi (radiosensitif)
68Perubahan Seluler Pada Jejas Radiasi
- Perubahan akut
- Nekrosis sel / jaringan (dosis tinggi gt 10 Gy)
- Nekrosis terjadi hanya sel yang berproliferasi
(dosis menengah 1 -2 Gy) - Tidak ada perubahan histopatologi ( dosis rendah
lt 0,5 Gy ) akan tetapi dapat terjadi kerusakan
subselular pada DNA ? terjadi apoptosis - Perubahan lambat (jangka panjang)
- Mutasi DNA, kelainan khromosom, mutasi gen ?
transformasi maligna (efek karsinogenik) dapat
berupa kanker kulit, leukemia, sarkoma tulang
dan kanker paru. Pada anak kanker payudara
kanker thyroid
69- Kematian sel endotel pembuluh darah dapat
menyebabkan ? gangguan fungsi organ yang menetap
(delayed organ dysfunction) berupa - atrofi sel parenkhim organ
- iskhemia oleh karena kerusakan vaskuler
- Fibrosis
- FIBROSIS
- Terbentuk jaringan parut
- hilangnya fungsi organ
- Dapat disebabkan oleh nekrosis akut sel
parenkhim pada organ yang tidak dapat melakukan
regenerasi - Merupakan komplikasi lanjut dari radio terapi
70(No Transcript)
71(No Transcript)
72EFEK RADIASI PADA BERBAGAI SISTEM ORGAN
- Sistem hematopoitik limfoid ? sangat rentan
- limfopenia, granulositopenia, trombositopenia
- Sumsum tulang (Bone marrow ) ? sangat sensitif
- Eritrosit ? resisten namun usianya hanya 90 hari
? anemia - Organ resisten kelenjar tiroid, paratiroid,
hipofisa, adrenal, liver, tulang tulang rawan
dewasa - Jejas subletal dapat menyebabkan transformasi
maligna - Kanker kulit, leukemia, osteogenic sarkoma
kanker paru - Melewati periode laten 10-20 tahun
73- Otak
- dewasa nekrosis fokal dan demyelinisasi
- Medula spinalis nekrosis dan demyelinisasi ?
terjadi paraplegia - janin hancurnya sel neuron (sel saraf) sel
glia - Kulit
- eritema, edema, deskuamasi, dispigmentasi,
epidermis atrofi dengan hiperkeratosis - Dermatitis radiasi
- Kanker kulit squamous cell Ca, basal cell Ca
(basalioma) - Paru
- edema, pneumonitis radiasi, ARDS (acute
respiratory distress sindrome), fibrosis
interstitial - ? insiden kanker paru
74- Kelenjar limfe
- Hilangnya jaringan, atrofi fibrosis
- Saluran Pencernaan Makanan
- Iskhaemia khronis, kerusakan mukosa, ulserasi,
atrofi fibrosis ? striktur obstruksi - Gonad - sangat sensitif terjadi destruksi pada
- testis spermatogonia, spermatid, sel sperma
- Ovaries sel benih (germ cell), ovum
- Atrofi fibrosis
75Radiasi Pada Seluruh Tubuh
- Sindroma Hematopoitik (dosis rendah)
- Limfopenia, neutropenia ? mudah terkena infeksi
- trombositopenia ? perdarahan spontan
- selanjutnya anemia
- Sindroma Gastro intestinal (dosis menengah)
- mual, muntah, diare ? dehidrasi
- sepsis, shock ? kematian selang 3-4 hari
- Sindroma serebral (dosis tinggi)
- kejang, koma, kematian selang beberapa jam
- Efek jangka panjang (dosis sangat rendah)
- leukemia, kanker payudara thyroid
- Kelainan kongenital microcephali
- Retardasi mental
76- Gambaran morfologi akibat dari jejas radiasi
77Jejas Radiasi
- RADIASI ULTRAVIOLET
- Disebabkan rusaknya lapisan Ozone (oleh gas
Chloro-Fluoro-Carbon /CFC dan NO2 ) - Efek akut eritema, keradangan dermis
- Efek jangka panjang solar elastosis, actinic
keratosis, penuaan dini pada kulit kanker kulit - RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
- Berasal dari medan listrik tegangan tinggi,
mikrowave dan telpon seluler - ? insiden leukemia pada anak ( ? )
- Memicu terjadinya tumor otak ( ? )
78PERUBAHAN TEKANAN ATMOSFER
- High - altitude illness terjadi pada pendaki
gunung disebabkan oleh menurunnya tekanan
oksigen - Blast injury akibat bertambahnya tekanan pada
atmosfer (air blast) atau dalam air (immersion
blast) ? robeknya organ internal dalam cavum
thoraks atau abdomen - Emboli udara atau gas komplikasi dari scuba
diving, penggunaaan respirator dan terapi oksigen
hiperbarik - Penyakit dekompresi ( Penyakit Caison ) terjadi
pada penyelam laut dalam atau pekerja bawah laut.
79TERIMA KASIH Semoga bermanfaat