III MENGHITUNG NILAI RATA-RATA - PowerPoint PPT Presentation

1 / 36
About This Presentation
Title:

III MENGHITUNG NILAI RATA-RATA

Description:

Title: PowerPoint Presentation Last modified by: Ayah Created Date: 1/1/1601 12:00:00 AM Document presentation format: On-screen Show Other titles – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:97
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 37
Provided by: schoo160
Category:
Tags: iii | menghitung | nilai | rata | cara

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: III MENGHITUNG NILAI RATA-RATA


1
III MENGHITUNG NILAI RATA-RATA
  • Nilai Rata-rata
  • 1. Pengertian Nilai Rata-rata
  • Adalah merupakan penjelasan kelompok yang
    didasarkan nilai rata-rata dari kelompok
    tersebut. Maka individu-individu yang mewakili
    kelompok itu diharapkan tidak terjadi
    penyimpangan yang ekstrem sehingga bisa mewakili
    ( representatif) dari kelompok atau populasi /
    obyek penelitian
  • Teknik statistik untuk menjelaskan nilai
    rata-rata pada kelompok ini disebut tendency
    central (gejala pusat) dapat menggunakan tekhnik
    yaitu modus, median, mean
  • 2. Sifat Nilai Rata-rata
  • a. Modus Digunakan bila peneliti ingin cepat
    memberikan penjelasan kepada kelompok dengan
    hanya mempunyai data yang

2
populer pada kelompok saja. Teknik ini kurang
teliti karena merupakan penghitungan kasar.
  • b. Median digunakan bila ada data yang ektrem
    dalam kelompok
  • c. Mean digunakan bila dalam kelompok itu
    mempunyai data yang merata.
  • Namun demikian agar pembaca memberikan
    interpretasi sendiri maka ketiga tekhnik
    tersebut digunakan semua dan hasilnya juga
    disajikan semua

3
MENGHITUNG Data Modus, Median, Mean
DATA TUNGGAL
  • Modus
  • Merupakan tekhnik penjelasan kelompok yang
    dilaksanakan atas niai yang sedang populer ( yang
    sedang menjadi mode) atau yang sering muncul
    dalam kelompok tersebut.
  • Contoh Data kualitatif
  • 1. Kebanyakan pemuda Indonesia merokok
  • 2. Kebanyakan tentara berambut pendek
  • Contoh Data Kuantitatif
  • Hasil pencatatan umur pegawai di kanor X adalah
    sbb ( dalam tahun).
  • 20, 45, 60, 56, 45, 45, 20, 19, 57, 45, 45, 51,
    35.

4
Tabel data sbb
UMUR PEGAWAI JUMLAH
19 20 35 45 51 56 57 60 1 2 1 5 ( Modus) 1 1 1 1
JUMLAH 13
5
Median
  • Merupakan salah satu tekhnik pejelasan
    kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari
    kelmpok data yang telah disusun urutannya dari
    terkecil sampai terbesar atau sebaliknya. Mis
    kelompok umur sbb
  • 19, 20, 20, 35, 45, 45, 45, 45, 45, 51, 56,
    57,60. n ganjil
  • 180, 171, 170, 167, 166, 165, 164, 160, 147,
    145, cm (TB )
  • Bila n genap maka nilai dibagi dua
    sehingga
  • 166 165 165,5 artinya tinggi badan
    rata-rata kelompok
  • 2 itu 165,5

6
Mean mrupakan pejelasan kelompok yang didasarkan
atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut .
Rata-rata ( mean ) dapat dihitung dengan
menjumlah data seluruh individu dalam kelompok
itu kemudian dibagi n sehingga rumus sbb.
  • Me S X i
  • n
  • Ket Me Mean ( rata-rata )
  • S Epselon ( jumlah )
  • Xi Nilai x ke 1 sampai ke n
  • n jumlah individu / sampel/
    responden
  • Contoh tinggi badan ( cm )
  • (90 120160601801909018070160) 10
  • Me 1300 10 130. Me harus
    mewakili individu artinya data
  • jangan terjadi penyimpangan yang
    ektrem

7
  • Contoh penyimpangan yang ekstremPeghasilan
    rata-rata dari 8 penduduk adalah sbb ( ribu
    )70, 90, 90, 190, 600, 1200, 1800, 2000 755
    8ini tidak mewakili
    artinya 755 terlalu jauh dengan 70 ribu juga
    terlalu jauh dari 2000.
  • Maka akan lebih mewakili jika dihitung dengan
    tekhnik median sehingga
  • 190 600 395 ribu rupiah artinya 395 lebih
  • 2 dekat dengan 70 juga
    dengan 2000

8
Menghitung Data Bergolong
  • Contoh data hasil Test kemampuan managerial
    terhadap 100
  • pegawai di kantor X dengan distribusi sbb
  • DISTRIBUSI NILAI KEMAMPUAN MANAGERIAL 100 PEGAWAI
    DIKANTOR X

INTERVAL NILAI KEMAMPUAN FREKUENSI / JUMLAH
21 - 30 31 40 41 50 51 60 61 70 71 80 81 90 91 - 100 2 6 18 30 20 10 8 8
jumlah 100
9
a. Modus ( data bergolong )
  • Rumus
  • MO bp ( bi )
  • bi b2
  • MO Modus
  • b batas bawah klas interval dengan
    frekuensi terbanyak
  • p panjang klas interval
  • b1 frekuensi pada klas modus (frekuensi
    pada klas interval
  • terbanyak) dikurangi frekuensi klas
    interval terdekat
  • sebelumnya
  • b2 frekuensi klas modus dikurangi
    frekuensi klas interval
  • berikutnya

10
  • Hitungannya sbb
  • Klas modus adalah klas ke 4 , frekuensinya (
    f, 30 )
  • b 51 0,5 50,5
  • b1 30 18 12
  • b2 30 20 10 MO 50,5 10( 12
    ) 55, 95

  • 12 10
  • b. Menghitung Median
  • Rumus Md b p ( ½n F )

  • f
  • Md Median n jumlah
    smpel/data
  • b. batas bawah dimana median akan terletak
  • F jumlah semua frekuensi sebelum klas median
  • f frekuensi klas median

11
  • Cara menghitung
  • ½ n ½ x 100 50 klas median akan terletak
    pada interval ke 4
  • b batas bawah adalah 51 0,5 50,05
  • p panjang klas
    10
  • F 2 6 18 26
  • f frekuensi klas median
    30
  • Jadi Median 50,05 10 ( 50 26 )
    58,5

  • 30
  • C.Menghitung Mean
  • a Rumus x Sf N t
  • n
  • Ket x rata-rata
  • S jumlah
  • f frekuensi
  • Nt nilai tengah klas
  • n jml data

12
Contoh
  • Berat Badan Penderita TBC

no Berat Badan f Nt f Nt
1 2 3 4 5 6 7 8 -- 45 -- 50 -- 55 -- 60 -- 65 -- 70 -- 75 76 -- 80 4 4 1 2 5 7 5 2 43 48 53 58 63 68 73 78 172 192 53 116 315 476 365 156
jumlah 30 1.845 jadi x 1845 61,5 kg 30 jumlah 30 1.845 jadi x 1845 61,5 kg 30 jumlah 30 1.845 jadi x 1845 61,5 kg 30 jumlah 30 1.845 jadi x 1845 61,5 kg 30 jumlah 30 1.845 jadi x 1845 61,5 kg 30
13
Rata-rata Menggunakan Kode
  • Rumus ( b) x N t0 i ( S f d )
  • n
  • Ket x rata-rata
  • N t0 nilai titik tengah n jumlah
    pengamatan
  • d kode I interval klas
  • Langkah-langkah
  • Pilih satu titik klas sebagai titik nol yang
    diberi kode (d)
  • Pemilihan titik tengah boleh disembarang tempat
    tapi sebaiknya ditengah
  • Untuk diatas titik nol diberi tanda negatif
    secara berurutan sedangkan untuk titik dibawah
    titik nol diberi tanda positif
  • fd adalah hasil perkalian frekuensi dengan d

14
5. Hitung nilai tengah titik nol ( pertengahan
nilai tengah pada klas tersebut )
6.Bagilah hasil pada point C dengan jumlah
pengamatan dan kalikan dengan interval klas
( i ) kemudian hasilnya ditambah dengan
nilai tengah titik nol
  • Contoh rata-rata BB Px penyakit jantung di RS X
    2008

no Berat Badan f d fd ket
1 2 3 4 5 6 7 8 41 -- 45 46 -- 50 51 -- 55 56 -- 60 61 -- 65 66 -- 70 71 -- 75 76 -- 80 4 4 1 2 5 7 5 2 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 -16 -12 -2 -2 0 7 10 6 ( d )
JML 30 S -9
X 63 5 ( - 9/30 ) 61,5 kg
15
RANGE ( RENTANG )
  • Rentang merupakan ukuran despersi ( penyimpangan
    )
  • yang paling sederhana karena hanya melibatkan 2
    nilai
  • dalam distribusi . Yaitu nilai terbesar dan
    terkecil. Range
  • merupakan gambaran kasar tentang besarnya variasi
  • sehingga dengan range saja belum bisa mengetahui
    variasi
  • yang sebenarnya
  • Contoh
  • Distribusi berat badan dengan range yang sama
    tetapi mean berbeda
  • Range berbeda tapi mean sama

16
Distribusi BB Mahasiswa
Distribusi Nilai Ujian
no Kelompok I Kelompok II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 40 43 49 60 60 64 65 65 66 70 40 41 40 40 43 45 50 52 55 70
582 474
no Kelompk I Klmpok II
1 2 3 4 5 40 45 50 55 60 10 25 55 70 90
250 250
17
Ket tabel diatasBB Mhs nilai ujianrange
30 range 30
rata-rata 50 rata-rata 50rata-rata 58,2
rata-rata 47,4 range 20 range
80
  • UKURAN KUARTIL
  • Data yang telah disusun menjadi suatu distribusi
    dibagi
  • mejadi 4 bagian yang sama atau disebut kuartil (
    K ) Kuartil
  • I disebut K 1 merupkan 25 dari seluruh
    distribusi. K 2
  • Merupkan 50 dan K 3 75 dari bagian
    distribusi.
  • Kelebihan kuartil adalah
  • 1. Kuartil menggunakan 50 bagian tengah hingga
    tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem.
  • 2. Posisi K1, K 2, K 3, dapat dihitung deviasi
    terhadap median

18
Tabel Rentang antar Kuartil
25
25
K1
K2 K3
  • Selisih antara K3 --- K1 disebut rentang antar
    kuartil ( inter
  • kuarti range ) yang sama dengan 50 bagian
    tengah dari
  • seluruh distribusi , sedangkan setengah antar
    kuartil
  • disebut simpangan kuartil ( quartile Deviation )
  • Cara menghitung rentang kuartil simpangan
  • Setelah data didistribusi tersusun, tentukan
    letak juga nilai dari K1 dan K3 berada, dengan
    meggunakan rumus
  • I. Letak K3 ¾( n 1 ) K1 ¼( n1 )
  • II Nilai K3 atau K1 L b ( S L )
  • L nilai sebelum K3 atau K1. S nilai dimana
    K3 dan K1 berada
  • b kekurangan unit untuk mencapai K3 atau k 1

19
Contoh mengetahui rentang kuartil ( kolesterol )
data tunggal150, 152, 160, 165, 167, 169,
171, 174, 175, 593 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
  • 1 Menentukan Letak
  • K3 ¾( 10 1 ) 8,25 8 K1 ¼(
    101 ) 2,75 3
  • ( berada antara 8 9 berada
    antara 2 3 )
  • 2. Nilai K3 171 0,25 ( 174 171 )
  • 171 0,25 x 3
    171 0,75 171,75
  • Nilai K1 152 0,75 ( 160 152)
  • 152 0,75 x8
    152 6 158
  • Jadi rentang kuartil adalah 171,75 158 13,75

20
Rentang Data Bergolong
  • Untuk menghitung data rentang kuartil pada data
    bergolong
  • Maka Letak kuartil diubah menjadi jumlah unit
  • Letak ? ( K x n ) / 4.
  • Nilai Kuartil K k L i ( x f kum )

  • f
  • L tepi bawah klas dimana kuartil berada
  • i interval klas
  • f kum frekuensi kumulatif sebelum kuartil
  • f frekuensi dimana kuartil berada
  • x letak kuartil

21
Data kuartil bergolong ( frekuensi distribusi
kumulatif penderita
hepatitis )
no umur f f kum
1 2 3 4 5 6 7 10 -- 19 20 -- 29 30 -- 39 40 -- 49 50 -- 59 60 -- 69 70 -- 79 2 23 15 11 9 5 2 2 25 40 51 60 65 67
jml 67
22
Letak K 3 ( 3 x 67 ) / 4 50,25 terletak
antara kelas 5 6Letak K 1 ( 1 x 67 ) / 4
16, 75 terletak antara kelas 1 2Nilai kuartil
K3 49,5 10 ( 50,25 51 ) / 9
49,5 0,83 48,67Nilai
Kuartil K1 19,5 10 ( 16,75 2 ) / 23
19,5 6,41 25,91 jadi rentang
kuartil adalah 48,67 25, 91 22,76
  • Desil ( Decile )
  • Bila data yang telah disusun menjadi distribusi
    dan dibagi
  • menjadi 10 bagian yang sama maka disebut decil.
  • Prinsip penghitungan sama dengan penghitungan
    untuk
  • Kuartil. Dengan menghitung desil kita akan
    mendapat
  • informasi yang lebih teliti dibanding kuartil.

23
Contoh Hasil pemeriksaan kolesterol darah 10
orang Px Hypertensi, sbb150, 152, 160, 165,
167, 169, 171, 174, 175, dan 180 1 2
3 4 5 6 7 8 9
10
  • Letak Dd data ke d ( n 1 ) / 10
  • Letak data D itu bisa dihitung mulai dat no 2 s/d
    9
  • letak D4 4 ( 10 1 ) /10 4,4 antara data 4
    5
  • letakD9 9(101 ) /10 9,9 antara data 9 10
  • Rumus Nilai D Dd L b( S - L )
  • L nilai sebelum Dd
  • S Nilai dimana D berada
  • B kekurangan unit untuk mencapai Dd

24
Nilai D4 adalah 1600,6(165-160) 160 3
163Nilai D9 adalah 175 0,1 ( 180 175 0
175 0,5 175,5Rentang decil adalah 175,5
163 12,5
  • Persentil ( Percentile )
  • Persentil adalah suatu distribusi dibagi mejadi
    100 bagian
  • yang sama, dengan demikian akan mendapatkan 99
    bagian
  • yang sama. Pada prinsipnya penghitungannya sama
  • dengan decile dan kuartil. Dengan persentil akan
  • mendapatkan hasil yang lebih cermat.
  • Letak Pp ( Pp ) ke p ( n1 ) / 100
  • Nilai Pp L b ( S - L )
  • L Nilai sebelum Pp
  • S Nilai dimana Pp berada
  • b kekurangan unit untuk mencapai Pp

25
Contoh pemeriksaan BB dari 15 orang penyakit
jantung45, 46, 47, 48, 50, 51, 54, 55, 56, 57,
59, 60, 61, 63, 65 1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13 14 15
  • Bila seseorang pasien dikatakan mempunyai BB yang
  • Terletak pada percentile 30 maka berapakah
    berat
  • badannya
  • Jawab Letak P30 30 ( 15 1) / 100 4,8
  • berada pada data antara 4 5
  • Nilai P30 4,8 0,7 ( 50 48 )
  • 4, 8 1,4 49,4

26
DEVIASI RATA-RATA. ( Mean deviasi)
  • Pada prinsipnya simpangan rata-rata merupakan
    modifikasi
  • dari ukuran rata-rata, yaitu apabila rata-rata (
    mean) adalah
  • jumlah pengamatan setiap individu dibagi dengan
    banyak
  • nya pengamatan, sedangkan pada simpangan
    rata-rata
  • Adalah jumlah selisih antara hasil setiap
    pengamatan
  • dengan rata-rata dibagi dengan banyaknya
    pengamatan
  • Simpangan rata-rata bermanfaat untuk mengetahui
    variasi
  • yang terjadi di dalam suatu kelompok pengamatan
    atau
  • membandingkan tingkat variabilitasnya dalam dua
    kelompok
  • atau lebih.
  • Rumus Mean Deviation ( MD ) adalah
  • MD S X X
  • n

27
Rumus Mean Deviation ( MD ) adalah MD S X
X n
  • Contoh
  • Berat badan 2 kelompok penderita yang
    masing-masing
  • terdiri dari 5 orang

Kelompok I Kelompok I Kelompok I Kelompok II Kelompok II Kelompok II
BB Kg Mean selisih BB Kg Mean selisih
40 45 50 55 60 50 10 5 0 5 10 25 35 55 60 75 50 25 15 5 10 25
250 30 250 80
28
Kelompok I Kelompok II X 50
X 50 X
X 30 X - X 80
MD 30/5 6 MD 80/5 16
  • Dari hasil perhitungan diatas dinyatakan bahwa
    variablitas
  • kelompok 2, adalah 3 X lebih besar dari pada
    kelompok 1

29
Standar Deviasi ( Deviation Standart )
  • Simpangan baku merupakan ukuran dispersi yang
    sngat
  • penting dan sangat banyak digunakan dalam
    statistik.
  • Penyimpangan atau selisih nilai hasil pengamatan
    dengan rata-rata dapat menghasilkan nilai yang
    negatif, untuk menghindari hal ini tanpa
    memperhatikan nilai aljabarnya maka hasilnya
    dipangkatkan 2 sehingga hasilnya menjadi positif.
  • jumlah seluruh selisih hasil pengamatan dengan
    rata-rata
  • yang telah dipangkatkan dua dibagi dengan jumlah
  • pengamatan disebut VARIANS, bila varians ini
    ditarik akar
  • maka akan menghasilkan STANDAR DEVIATION. Dengan
  • kata lain standar deviasi adalah akar dari
    varians

30
Rumus Varians a2 S( X - µ )2 / nDeviasi
standar a ? ( X - µ )2 / na deviasi
standar x hasil pengamatanµ rata-rata n
banyaknya pengamatan
  • Caramenghitung
  • Data mentah disusun secara berurutan
  • Jumlahkan hasil pengamatan
  • Bagilah sigma X dengan banyaknya pengamatan(Sx/N
    µ)
  • Kurangkan hasil pengamatan dengan rata-rata
  • Pangkatkan hasil no 4
  • Jumlahkan hasil no 5
  • Bagilah hasil no 5 dengan banyaknya pengamatan
  • Hasil no 7 ditarik akarnya

31
Contoh hasil pemeriksaan gula darah 10 orang
sbb
no Gula darah X (rata-rata) X - X (X - X)2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 70 72 76 77 78 79 80 85 86 81 78,4 -8,4 -6,4 -2,4 -1,4 -0,4 0,6 1,6 6,6 7,6 2,6 70,56 40,97 5,76 1,96 0,16 0,36 2,56 43,56 57,76 6,76
jml 784 230,40
32
Varians 230,40 23,04
10SD ? 23,04 4,8 mg
  • KOEFISIEN VARIASI ( coefisien of variation )
  • Standar deviasi tidaklah bisa umtuk dua variasi
    dengan
  • satuan yang berbeda, karena standar deviasi hanya
  • bisa untuk membedakan atau menghitung dispersi
    absolut.
  • Cara yang lebih tepat untuk mrnghitung dua
    variasi dengan
  • satuan yang berbeda adalah dengan tekhnik
    koefisien
  • Variasi, yaitu dengan mengadakan perbandingan
    secara
  • relatif
  • Rumus KV ( SD/ X ) x 100

33
Rumus KV ( SD/ X ) x 100
  • Contoh 1
  • Seorang analis A dalam sehari rata-rata mampu
    memeriksa
  • 40 sampel darah dengan deviasi sandar/ tingkat
    kesalahan
  • Analis B mampu Memeriksa 160 sampel dengan
    deviasi
  • Standar/ tingkat kesalahan 15. Sepintas dapat
    dilihat
  • analis B mempunyai variasi kesalahan lebih besar
    dibanding
  • Dengan analis A. tetapi analis B mampu memeriksa
    sampel
  • darah 4 kali lebih besar dari pada analis A
    sehingga
  • perbandingannya dapat dilihat sbb
  • Analis A KV ( 5/40 ) x 100 12,5
  • Analis B KV ( 15/160 ) x 100 9,4
  • Kesimpulan analis B mempunyai deviasi variasi
    lebih kecil
  • dibanding analis A

34
Contoh 2 ( Data Kelompok )Berat Badan
No Kelompok 1 Kelompok 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 10 12 14 16 18 20 27 30 35 25 30 40 45 50 55 60 65 70 75 80
jml 207 570
35
Ket KV ( SD/ X ) x 100Kelompok
I Kelompok IIn 10 n 10x 20,7 x
57SD 7,52 SD 15,5KV ( 7,52 / 20,7 ) x
100 KV ( 15,5/57) x 100
36,33 27,2
  • Contoh 3Hasil pemeriksaan suhu dan nadi dari
    sekelompok PX fibris
  • Suhu x 38,5 c Nadi x 120 / menit
  • SD 1,5 SD 6
  • KV (1,5/38,5)x 1003,9 KV ( 6/120) x
    100 5
  • Kesimpulan nadi mempunyai variasi kira-kira 1,3
    kali lebih
  • besar dibanding suhu.

36
Dari kedua contoh diatas dapat disimpulkan 1.
KV dapat dipergunakan untuk membandingkan satu
variabel dari dua kelompok yang sama.2.
Membandingkan dua variabel dari satu kelompok
dengan satuan yang berbeda3. KV juga dapat
untuk mengetahui homogenitas dari suatu
kelompok, yaitu apa bila koefisien variasi kurang
dari 10 maka kelompok tersebut dianggap
cukup homogen
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com