Title: Economics 401 Intermediate Microeconomic Theory
1KETAHANAN PANGAN SUBSISTEM KETERSEDIAAN
Nuhfil Hanani AR Anggota Pokja Ahli Dewan
Ketahanan Pangan Nasional Ketua Pokja Ahli Dewan
Ketahanan Pangan Jawa Timur
2 Aku sehat karena panganku cukup, beragam,
bergizi seimbang, aman, dan halal
3- "The world's 200 wealthiest people have as much
money as about 40 of the global population, and
yet 850 million people have to go to bed hungry
every night."
4TEORI KETAHANAN PANGAN
5SUBSISTEM KETAHANAN PANGAN
Stabilitas Pangan ( food Stability)
Ketersediaan pangan (Food Availability)
Akses Pangan/Distribusi (Food Access)
Penyerapan pangan/konsumsi (Food Utilization)
6(No Transcript)
7(No Transcript)
8(No Transcript)
9Gangguan iklim
Hama dan penyakit tanaman
Bencana alam
Konflik, Perang. dll
10INDIKATOR KEBERHASILAN
ASPEK KETAHANAN PANGAN INDIKATOR UTCOME UKURAN
Ketersediaan pangan Ketersediaan energi perkapita minimal 2.200 Kilokalori/hari
Ketersediaan pangan Ketersediaan protein perkapita minimal 57 gram/har
Kemandirian pangan Ketergantungan impor Persentase impor terhadap kebutuhan
Cadangan pangan pemerintah Jumlah cangan pangan Minimal untuk 3 bulan
Stabilitas harga perbedaan harga antara musim panen dan non panen perbedaan maksimum 10 persen
Status Gizi Harapan hidup Tahun
Status Gizi Kematian bayi Kematian bayi per 1000 kelahiran (bayi)
Status Gizi Anemia gizi besi (AGB) Persen balita dengan Kadar Hb lt 11gr/dl
Status Gizi Gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI), Persen Anak usia sekolah dengan pembesaran kelenjar gondok
Status Gizi Kurang vitamin A (KVA) Persen balita dengan Serum retinol lt20 µg/dl
Status Gizi Balita gizi kurang dan buruk Persen balita gizi kurang dan buruk
Status Gizi Angka Kecukupan Energi Minimal 2.000 kkal/hari
Status Gizi Angka kecukupan Protein Minimal 52 gram/hari
Kerawanan pangan Pesen capaian AKE Sangat rawan (konsumsi energi lt 70 AKE), kerawanan ringan sampai sedang (konsumsi energi 70-90 AKE).
Diversifikasi konsumsi pangan Pola Pangan Harapan Skore PPH
Diversifikasi konsumsi pangan Keragaman pangan Indeks Entropy
Keamanan pangan Kasus keracunan pangan Jumlah kasus keracunan pangan
11PRODUKSI PANGAN DUNIA
12(No Transcript)
13Nuhfil Hanani
14Nuhfil Hanani
15(No Transcript)
16(No Transcript)
17(No Transcript)
18(No Transcript)
19Ketersediaan Lahan Per Kapita
Country Land for Food (1000 ha) Population (2002) Land/ Capita (m2)
Argentina 33.700 37.074 9089.9
Australia 50.304 19.153 26264.3
Bangladesh 8.085 123.406 655.2
Brazil 58.865 171.796 3426.4
Canada 45.740 30.769 14865.6
China 143.625 1282.172 1120.2
India 161.750 1016.938 1590.6
Indonesia 7.780 217.000 358.5
Thailand 31.839 60.925 5225.9
USA 175.209 285.003 6147.6
Vietnam 7.500 78.137 959.9
19
20Produksi pangan dunia tidak meningkat
Total Million tons
Million tons
Source Data from FAO 2003, 2005-07. .
21Stok pangan dunia menurun
22Stok Beras dan Gandum 1960-2007 (kg per capita)
1974
2007
23Perkembangan Harga pangan dunia
(As of Sept. 2008)
New trend?
Source Data from FAO 2008 and IMF 2008.
24Negara yang Berisiko karena Krisis Pangan Dunia
Source United Nations World Food Programme,2008
25Food Protests (2008)
Source United Nations World Food Programme
26Haiti food riot, April 2008
27Mexico
Argentina
28Pakistani women buy subsidized flour in Lahore.
The price of staple foods and fuel has risen
drastically in the country in the last few
months. Many people in Pakistan are now dependent
on state subsidies.
29Philippines
In Manila, the capital of the Philippines,
soldiers stand guard during the sale of
government rice. With the price of rice soaring,
the government is looking at ways to ensure none
of its citizens starve.
30Bangladesh Food queues have become longer as
prices have gone up. Fights over food frequently
break out in the queues.
31KRISIS PANGAN MENDATANG
32NERACA PANGAN DUNIA, 2025
Region Population 2025 Consumption/Capita Demand 2025 Production 2025 Balance 2025
South Asia 2021 237 549.7 524.6 -25.1
East and Southeast Asia 2387 338 1040.9 914.0 -126.9
Latin America 690 265 217.9 171.2 -46.7
Europe 799 634 506.5 619.4 112.9
North America 410 780 319.5 558.2 238.7
World 8039 363 3046.5 2977.7 -68.8
SOURCE www.worldbank.org
33PERUBAHAN KONDISI GLOBAL YANG TIDAK MENENTU
MENUNTUT KETAHANAN PANGAN YANG BERKELANJUTAN DI
INDONESIA
34KETERSEDIAAN PANGAN INDONESIA
34
35- INDONESIA MERUPAKAN NEGARA YANG MEMILIKI
KEANEKARAGAMAN HAYATI YANG BESAR NO. 2 DI DUNIA
SETELAH BRAZIL - 800 SPESIES TUMBUHAN PANGAN
- 1000 SPESIES TUMBUHAN MEDISINAL
- RIBUAN SPESIES MICRO ALGAE
- 77 Jenis Sumber Karbohidrat
- 75 Jenis Sumber Lemak/Minyak
- 26 Jenis Kacang-kacangan
- 389 Jenis Buah-buahan
- Jenis Sayuran
- 40 Jenis Bahan Minuman
- Jenis Rempah-rempah
- dan Bumbu-bumbuan
Nuhfil Hanani
36Kondisi Penggunaan Tanah
Indonesia memiliki luas daratan lebih kurang
190,.923 Juta Ha, seluas 70,8 Juta atau 37,1
Persen telah dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan
budidaya seperti Sawah, pertanian lahan kering,
perkebunan, budidaya non pertanian(permukimam,
industri,tambang dll) serta penggunaan-penggunaan
tanah lainnya (ladang, semak,padang rumput dll).
Seluas 120,2 juta Ha atau 62,9 persen masih
berupa hutan (hutan lebat, sejenis, belukar dll).
Berdasarkan intensitas penggunaan tanah untuk
kegiatan budidaya, Pulau Jawa telah mencapai 79,9
,disusul oleh Sumatera 46,7 . Sedangkan Papua
mempunyai intensitas penggunaan tanah terkecil
yakni 20
Persentase masing-masing penggunaan tanah
Bila dilihat berdasarkan kelompok penggunaan
tanah, maka penggunaan tanah semak, padang
rumput, alang-alang, tanah tandus, rusak dan
perairan tambak (dikelompokkan dalam penggunaan
lain) menempati urutan terluas kedua (13,9)
setelah Hutan, kemudian disusul oleh perkebunan (
8,5 ) pertanian Lahan Kering (7,8 )dan Sawah
(4,9)
nuhfil hanani
36
37PRODUKSI PANGAN INDONESIA
38( 4.8 Indonesia)
nuhfil hanani
38
39 SEBARAN PANGAN
40(No Transcript)
41(No Transcript)
42(No Transcript)
43(No Transcript)
44(No Transcript)
45(No Transcript)
46(No Transcript)
47Trend Produksi pangan nabati untuk padi dan
jagung konstan, sedangkan komoditas laiinya
cenderung menurun
48PRODUKSI PANGAN INDONESIA (LANJ)
49Trend Produksi pangan hewani meningkat
50KETERGANTUNGAN IMPOR PANGAN DI INDONESIA
51KETERSEDIAAN PANGAN PER KAPITA (KAL/KAPITA/HARI)
52KETERSEDIAAN PANGAN PER KAPITA (KKAL/KAPITA/HARI)
Minimum 57 gram
Minimum 2200
53(No Transcript)
54(No Transcript)
55ISU STRATEGIS KETERSEDIAAN PANGAN
56- Kapasitas produksi domestik, (1) laju peningkatan
produksi pangan cenderung melandai dengan
rata-rata pertumbuhan kurang satu persen
sedangkan pertambahan penduduk sebesar 1,2
setiap tahun (2) belum berkembangnya kapasitas
produksi pangan daerah dengan teknlogi sesifik
lokasi karena hambatan inrastruktur pertanian
(c) petani umumnya skala kecil (kurang dari 0,5
hektar) yang berjumlah 13,7 juta KK menyebabkan
aksesibilitasnya terbatas terhadap sumber
permodalan, teknologi, sarana produksi dan pasar
(d) banyak dijumpai kasus terhambatnya
distribusi sarana produks khususnya pupuk
bersubsidi, (e) ) lambatnya penerapan teknologi
akibat kurang insentif ekonomi dan masalah
sosial petani - Kelestarian sumberdaya lahan dan air Saat ini
tingkat alih fungsí lahan pertanian ke non
pertanian (perumahan, perkantoran dll) di
Indonesia diperkirakan 106.000 ha/5 th . Kondisi
sumber air di Indonesia cukup memperihatinkan,
daerah tangkapan air yakni daerah aliran sungai
(DAS) kondisi lahannya sangat kritis akibat
pembukaaan hutan yang tidak terkendali. Defisit
air di Jawa sudah terjadi sejak tahun 1995 dan
terus bertambah hingga tahun 2000 telah mencapai
52,8 milyar m3 per tahun. Sejak 10 tahun
terakhir terjadi banjir dengan erosi hebat dan
ancaman tanah longsor pada musim hujan bergantian
dengan kekeringan hebat pada musim kemarau. Bila
laju degradasi terus berjalan maka tahun 2015
diperkirakan defisit air di Jawa akan mencapai
14,1 miliar m³ per tahun
57- Cadangan pangan. Adanya kondisi iklim yang tidak
menentu sehingga sering terjadi pergeseran
penanaman, masa pemanenan yang tidak merata
sepanjang tahun, serta sering timbulnya bencana
yang tidak terduga (banjir, longsor, kekeringan,
gempa) memerlukan sistem pencadangan pangan yang
baik. Saat ini belum optimalnya (1) sistem
cadangan pangan daerah untuk mengantisipasi
kondisi darurat bencana alam minimal 3 (tiga)
bulan , (2) cadangan pangan hidup (pekarangan,
lahan desa, lahan tidur, tanaman bawah tegakan
perkebunan), (3) kelembagaan lumbung pangan
masyarakat dan lembaga cadangan pangan komunitas
lainnya, (4) sistem cadangan pangan melalui
Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan ataupun lembaga
usaha lainnya
58Banyak daerah rawan terhadap bencana alam
Daerah rawan bencana gunung berapi
59Daerah rawan bencana tsunami
60Daerah rawan bencana gempa
61- Meninggal 31 orang
- Rumah rusak berat 858, 1.850 rusak ringan
- Tambak rusak 10.262 ha.
- Lahan persawahan 66.222 ha rusak dan sekitar
23.986 ha puso
62STRATEGI
A. Strategi Memantapkan Ketersediaan Pangan
berbasis Kemandirian
- Peningkatan Kapasitas produksi domestik, melalui
(1) pengembangan produksi pangan sesuai dengan
potensi daerah, (2) peningkatan produksi dan
produktivitas komoditas pangan dengan teknologi
spesifik lokasi, (3) pengembangan dan menyediakan
benih/bibit unggul dan jasa alsintan, (4)
peningkatan pelayanan dan pengawasan pengadaan
sarana produksi, (5) peningkatan layanan kredit
yang mudah diakses petani - Pelestarian sumberdaya lahan dan air, melalui
(1) pengendalian alih fungsi lahan pertanian
ke non-pertanian untuk mewujudkan lahan abadi,
(2) sertifikasi lahan petani, (3) konservasi dan
rehabilitasi sumberdaya lahan dan air pada
daerah aliran sungai (DAS), (4) pengembangan
sistem pertanian ramah lingkungan (agroforestry
dan pertanian organik), (5) pemantapan kelompok
pemakai air untuk peningkatan pemeliharaan
saluran irigasi, (6) penataan penggunaan air
untuk pertanian, pemukiman dan industri, (7)
pengembangan sistem informasi bencana alam dalam
rangka Early Warning System (EWS), (8)
rehabilitasi dan konservasi sumberdaya alam, (9)
perbaikan dan peningkatan jaringan pengairan
63- Penguatan cadangan pangan pemerintah dan
masyarakat/komunitas, melalui (1) pengembangan
sistem cadangan pangan daerah untuk
mengantisipasi kondisi darurat bencana alam
minimal 3 (tiga) bulan , (2) pengembangan
cadangan pangan hidup (pekarangan, lahan desa,
lahan tidur, tanaman bawah tegakan perkebunan),
(3) menguatkan kelembagaan lumbung pangan
masyarakat dan lembaga cadangan pangan komunitas
lainnya, (4) pengembangan sistem cadangan pangan
melalui Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan ataupun
lembaga usaha lainnya
64RENCANA AKSI
Pemantapan Ketersediaan Pangan dan Kemandirian
Pangan
RENCANA AKSI INDIKATOR KEBERHASILAN Satuan 2008 Base 2009 Target Pelaksana
Melakukan perwilayahan komoditas pangan Persentase kabupaten yang menyusun Persen
Mengintensifkan areal tanam Luas areal tanam Hektar
Meningkatkan produktivitas Produktifitas per hektar Ku/ha
Meningkatkan populasi ternak (ternak besar, kecil dan unggas) Jumlah populasi ternak ekor
Meningkatkan produksi hasil ternak (daging , telur, susu) Produksi Daging Telur Susu ton ton Ltr
Meningkatkan produksi perikanan Produksi Ton
Mengembangkan tanaman pangan diantara tanaman kehutanan dan perkebunan Produksi Ton
Mengembangkan dan menyediakan benih unggul Jumlah penangkar) buah
65Pemantapan Ketersediaan Pangan dan Kemandirian
Pangan (lanjutan)
RENCANA AKSI INDIKATOR KEBERHASILAN Satuan 2008 Base 2009 Target Pelaksana
Mengembangkan sistem usahatani melalui pola kemitraan Jumlah petani pola kemitraan orang
Mengembangkan dan menyediakan UPJA /Unit pelayanan jasa alsintan Terbentuknya UPJA Mandiri buah
Penggalakan penggunaan pupuk organik Areal yang menggunakan pupuk organik Hektar
Peningkatan kelembagaan Layanan sarana produksi Jumlah lembaga usaha saprodi buah
Pengawasan mutu sarana produksi Jumlah kasus pemalsuan saprodi Kali/ tahun
Pengembangan sistem kredit yang mudah diakses petani Jumlah kredit yang tersalurkan Juta rupiah
66Program Pelestarian sumberdaya lahan dan air
RENCANA AKSI INDIKATOR KEBERHASILAN Satuan 2008 Base 2009 Target Pelaksana
Mengendalikan alih fungsi lahan pertanian ke non-pertanian Laju konversi lahan per tahun Persen
Melakukan sertifikasi lahan petani Jumlah lahan petani yg bersertifikat Persen
Melakukan konservasi /rehabilitasi sumberdaya lahan dan air pada daerah aliran sungai (DAS) Hutan yang direhabilitasi Persen
Mengembangkan sistem pertanian Agroforestry pada daerah aliran sungai Bertambahanya luas hutan masyarakat Hektar
Mengembangkan pertanian ramah lingkungan Jumlah kelompok tani yang menerapkan teknologi ramah lingkungan Klompok
Melakukan pembinaan kelompok pemakai Air Jumlah Kelompok petani pemakai air (P3A) aktif Klompok
Melakukan sistem informasi bencana alam dalam rangka early warning system (EWS) Persentase Kabupaten/kota yang mempunyai Sistem Persen
Melakukan perbaikan dan meningkatkan jaringan pengairan Persentase panjang Jaringan irigasi dalam kondisi baik Persen
67Program Cadangan pangan
RENCANA AKSI INDIKATOR KEBERHASILAN Satuan 2008 Base 2009 Target Pelaksana
Mengembangkan sistem cadangan pangan pemerintah tingkat kabupaten/kota untuk antisipasi kondisi darurat Jumlah cadangan pemerintah setahun Ton
Mengembangkan cadangan pangan hidup melalui intensifikasi pekarangan Jumlah pekarangan intensif Hektar
Menguatkan kelembagaan lumbung pangan masyarakat Jumlah lumbung Klompok
Mengembangkan cadangan pangan melalui LUEP/LPG, Jumlah cadangan pangan yang berasal dari LPG/LUEP ton
Mengembangkan Bank padi Jumlah cadangan pangan Ton
Mengembangkan cadangan pangan Desa Jumlah desa yg mengembangkan cadangan pangan Desa buah
Mengembangkan cadangan pangan RT Jumlah RT yg mengembangkan cadangan pangan RT RT
68TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA