N A M A : MUSTAKIM, SAg PANGKAT : KOMISARIS POLISI (KOMPOL) NRP : 62050458 JABATAN : KASAT PAM OBVIT TTL : JOMBANG / 18 MEI 1962 STATUS : - PowerPoint PPT Presentation

1 / 28
About This Presentation
Title:

N A M A : MUSTAKIM, SAg PANGKAT : KOMISARIS POLISI (KOMPOL) NRP : 62050458 JABATAN : KASAT PAM OBVIT TTL : JOMBANG / 18 MEI 1962 STATUS :

Description:

n a m a : mustakim, sag pangkat : komisaris polisi (kompol) nrp : 62050458 jabatan : kasat pam obvit – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:155
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 29
Provided by: kaltim1Ke
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: N A M A : MUSTAKIM, SAg PANGKAT : KOMISARIS POLISI (KOMPOL) NRP : 62050458 JABATAN : KASAT PAM OBVIT TTL : JOMBANG / 18 MEI 1962 STATUS :


1
N A M A MUSTAKIM, SAgPANGKAT
KOMISARIS POLISI (KOMPOL)NRP
62050458JABATAN
KASAT PAM OBVITTTL
JOMBANG / 18 MEI 1962STATUS
K4ALAMAT TIDAK
TETAPNO HP
081347136098DIK UMUM SD, SMP,
SMA DAN S1DIK POL SEBA
POLRI DAN SECAPA
2
STRATEGI DAN UPAYA MEWASPADAI SERTA
MENCEGAH KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA
3
Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 manyatakan bahwa negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agama dan kepercayaan itu.  
Peryataan tersebut mengandung arti bahwa
keanekaragaman pemeluk agama yang ada di
Indonesia diberi kebebasan untuk melaksanakan
ajaran agama sesuai dengan keyakinannya
masing-masing.   Namun demikian kebebasan
tersebut harus dilakukan dengan tidak mengganggu
dan merugikan umat beragama lain, karena
terganggunya hubungan antar pemeluk berbagai
agama akan membawa akibat yang dapat menggoyahkan
persatuan dan kesatuan bangsa.
Negara yang multi agama seperti Indonesia,
kerukunan hidup umat beragama merupakan salah
satu faktor pendukung terciptanya stabilitas dan
Ketahanan Nasional.   Karena itu kerukunan umat
beragama perlu dibina dan ditingkatkan agar tidak
menjurus kepada ketegangan yang dapat menimbulkan
perpecahan bangsa.
4
  • DASAR
  • a.undang undang dasar hn 1945 pasal29 ayat (1
    ) dan (2)
  • b.undang undang 2 thn 2002 tentang
    kepolisian
  • Negara Republik Indonesia.
  • c. Peraturan mentri dalam negri no 8 thn
    2006
  • tentang Forum Kerukunan Umat Beragama

5
ii. FAKTOR YG MEMPENGARUHI
  • FAKTOR INTEGRASI Agama mengajarkan
    persaudaraan,perdamaian dan budi pekerti
  • FAKTOR NON INTEGRASI Penyiaran agama yang
    tidak sesuai,Bantuan agama dari luar
    negri,perkawinan antar pemimpin Agama yang
    berbeda,Peringatan hari besar Agama dll

FAKTOR KEAGAMAAN
Kesenjangan Ekonomi,KEPENTINGAN Politik,Perbedaan
nilai sosial budaya,kemajuan iptek informasi dan
transparansi (era globalisasi )
FAKTOR NON KEAGAMAAN
6
STRATEGI DAN UPAYA MEWASPADAI SERTA
MENCEGAH KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA
INTERNAL

Konflik Sampit dan Sambas dipicu kecemburuan
sosial. Ambon Poso Ternate permasalahan isu
identitas (isu agama dengan isu Etnis)
Penghinaan atas keyakinan(agama)adanya kasuistik
individu disharmoni,komunikasi kebutuhan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
EKSTERNAL


D A S A R
  • Munculnya kerusuhan
  • Saling hasut nenghasut
  • Saling cacimaki,menyiksa,
  • mencederai,memperkosa
  • membunuh secara sadis
  • Melakukan pembakaran
  • merampas hak milik oranglain
  • ,mengusir ,menghilangkan
  • documen penting.

Ketidak harmonisan rusaknya tempat ibadah.krisis
psikososial masyarakat,mengundang turun tangannya
keluarga
Rusaknya perumahan,lembaga pendidikan,perkantoran
sarana ibadah musnah/hancur,kehilangan harta
benda cacat,putus sekolah,penderitaan,keabnormalan
(menimbulkan luka endam)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI



Cara melakukan penanganan konflik di Sampit
Sambas ,Ambon Poso dan Ternatemelakukan
pendekatan yg berbeda beda yg arahnya membangun
perdamaian yg berkelanjutan,memberikan bantuan
material ,sembako ,penampungan,dialog toga tomas
melakukan penjagaan keamanan,sosialisasi
perdamaian(sikap saling menghargai
sesama,tenggang rasa tdk mengelompokkan diri mau
bergotong royong
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

7
Timbulnya Permasalahan
  1. Fanatisme yang berlebihan
  2. Kurang adanya Toleransi
  3. Saling menjelekkan
  4. Saling menghujat
  5. Adanya perbedaan faham
  6. Tempat ibadah

8
  • KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA,
  • TERJADI DI KARENAKAN BEBERAPA HAL
  • Pemahaman terhadap peraturan dan
    perundag-undangan yang masih rendah
  • Tingkat kesadaran hukum masyarakat masih kurang
  • Solidaritas antar umat beragama belum terbangun
    dengan baik
  • Penyelesaian setiap masalah tidak mengedepankan
    penyelesaian secara hukum formal atau cenderung
    bertindak destruktif dan membawa issu agama
    seperti Kristenisasi dan islamisasi indonesia.
  • Nasionalisme dan jiwa kebangsaan yang belum
    terbentuk oleh masyarakat oknum tertentu.

9
6. Kurangnya kerjasama sosial yang melibatkan
antar umat beragama seperti dalam upcara
perkawinan , upacara kematian, pembukaan lahan/
sawah, pembangunan sarana dan prasarana
umum. 7.Jarang sekali bahkan tidak perna saling
kunjung para tokoh agama baik ke gereja maupun
ke mesjid, seperti dalam acara pertemuan antar
tokoh dan acara biasa. 8.Faktor misi dakwah, yan
seharusnya menekankan kemanusiaan dan pemberdaan
umat, malah menyimpang ke hal-hal yang provokatif.
10
9.Faktor kerjasama antar tokoh agama, pemimpin
adat dan aparat pemerintah yang jarang sekali
berdialog. 10.Ada persepsi antar umat beragama,
bahwa perbedaan agama merupakan masalah yang
tidak lazim dan harus diperdebatkan 11.Ada
persepsi provokasi yang menimbulkan perpecahan,
baik oleh masyarakat, tokoh dan pemimpin maupun
piak ketiga.
11
III.FENOMENA DAN DAMPAK KONFLIK
Pluralisme Agama.Salah satu hal yang
mewarnai dunia dewasa ini adalah pluralisme
keagamaan, demikian ungkap Coward11 Pluralisme
merupakan sebuah fenomena yang tidak mungkin
dihindari. Manusia hidup dalam pluralisme dan
merupakan bagian dari pluralisme itu sendiri,
baik secara pasif maupun aktif, tak terkecuali
dalam hal keagamaan. Pluralisme keagamaan
merupakan tantangan khusus yang dihadapi
agama-agama dunia dewasa ini. Dan seperti
pengamatan Coward12, setiap agama muncul dalam
lingkungan yang plural ditinjau dari sudut agama
dan membentuk dirinya sebagai tanggapan terhadap
pluralisme tersebut. Jika tidak dipahami secara
benar dan arif oleh pemeluk agama, pluralisme
agama akan menimbulkan dampak, tidak hanya berupa
konflik antar umat beragama, tetapi juga konflik
sosial dan disintegrasi bangsa.
12
  • Bagi sebagian lainnya, pluralsime agama
    mengimplikasikan saling menghargai di antara
    berbagai pandangan dunia (wold-view) dan mengakui
    sepenuhnya perbedaan tersebut. Jika yang pertama
    menekankan kebebasan beragama individu, maka yang
    kedua menekankan pengakuan atas denominasi
    sebagai pemberi jawaban khas.
  • Tetapi, kenapa pula pemeluk agama monoteis
    justru inheren dengan intoleransi dan kekerasan?
    Menurut Rodney Stark, claim pemeluk agama
    monoteisme yang partikularistk-subjektif --bahwa
    agama yang dipeluknya adalah satu-satunya yang
    benar, yang hanya percaya pada satu Tuhan, Yang
    Esa dan Sejati (One True God)-- banyak memicu
    konflik. Stark menyoroti subjektivisme para
    pemeluk agama monoteistik (baik Yahudi, Kristen
    maupun Islam) yang memandang rendah agama lain.
    Melalui penelitiannya, Stark berkesimpulan, bahwa
    berbedaan agama dalam seluruh masyarakat berakar
    pada relung-relung sosial, kelompok-kelompok
    orang yang saling berbagi preferensi berkaiatan
    dengan intensitas keagamaan. Ketika beberapa
    agama partikularistik yang kuat saling mengancam
    antara satu dengan yang lain, maka konflik akan
    termaksimalisasikan, begitu pula tingkat
    intoleransi.Menurut Stark, pluralisme agama
    memang merupakan keniscayaan dan pluralisme dalam
    orde sosial dapat menjadi stabil selama dalam
    organisasi-organisasi keagamaan tidak terdapat
    satu pun dari padanya yang terlalu kuat.

13
  • Menurut Raimundo Panikkar, untuk memahami
    agama-agama orang lain secara komprehensif, kita
    harus memahami agamanya melalui bahasa aslinya.
    Kita tidak bisa mengabaikan perbedaan-perbedaan
    yang ada dalam masing-masing agama untuk menarik
    kesimpulan bahwa semua harus menjadi satu.
    Menurutnya, ada tiga macam sikap keagamaan
    manusia eksklusif, inklusif dan paralel/ plural.
    Sikap ekslusif artinya, seseorang menganggap
    bahwa hanya agamanya saja yang benar, sementara
    yang lain salah sikap inklusif artinya seseorang
    beranggapan, bahwa agamanya yang paling benar,
    tetapi agama lain juga mengandung kebenaran
    sikap plural artinya, seseorang menganggap bahwa
    semua agama sama dan mengandung kebenaran
    masing-masing.

14
IV. STRATEGI DAN UPAYA MEWASPADAI
Kebijakan Polri 1. Partnership building
(Membangun kemitraan ) 2. Memberdayakan
perpolisian masyarakat (Polmas ) 3. Menindak
dengan tegas masyarakat yang menjadi pelaku
tindak pidana.
15
Pengertian Kemitraan
  • Kemitraan adalah ungkapan terhadap hubungan
    kerjasama khususnya dalam pekerjaan

16
Faktor Yang Menghambat Kemitraan
  1. Pengalaman masyarakat yang tidak menyenangkan
    selama polisi bersifat militeristik.
  2. Anggapan masyarakat berhubungan dengan polisi
    akan ada tindakan paksaan, tekanan dan adanya
    ketakutan .
  3. Adanya tindakan sewenang-wenang dan
    penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh oknum
    polisi
  4. Melanggar Hak Asasi Manusia
  5. Korupsi

17
Strategi Membangun Kepercayaan
  • Upaya polisi membangun kepercayaan dan
    menciptakan kemitraan dengan masyarakat
  • Berbicara dengan kelompok-kelompok di lingkungan
    tersebut
  • Berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dan sosial
  • Bekerja dengan lembaga-lembaga sosial
  • Program extrakurikuler di sekolah
  • Polisi menjadi bagian dari budaya masyarakat

18
Polisi dengan Sistem Terbuka
Sistem terbuka berarti Polisi siap beri
informasi Masyarakat terlibat dalam proses
Perpolisian Berkomunikasi secara terbuka dengan
masyarakat Polisi harus memandang masyarakat
sebagai mitra
19
Keuntungan yang diperoleh masyarakat melalui
kemitraan dengan polisi dalam mencegah kejahatan
  • Komitmen terhadap pencegahan kejahatan
  • Pengetahuan masyarakat tentang kegiatan yang
    dilakukan polisi
  • Tanggung-jawab polisi terhadap masyarakat
  • Pelayanan polisi yang diharapkan.
  • Keterlibatan masyarakat terhadap tanggung jawab

20
Kemitraan dengan Masyarakat
Masyarakat seperti Keluarga, lingkungan dll. (
dan beberapa jenis kelompok lain) Kelompok
masyarakat berdasarkan kepentingan,seperti Kelomp
ok agama Sekolah Rumah sakit Kelompok sosial,
dll.
21
POLMAS
  • a. Dalam kehidupan masyarakat madani yang
    bercirikan demokrasi dan supremasi hukum,
    Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)
    harus mampu memberikan jaminan keamanan,
    ketertiban dan perlindungan hak asasi manusian
    kepada masyarakat serta dapat menunjukan
    transparasi dalam setiap tindakan, menjujung
    tinggi kebenaran, kejujuran, keadilan, kepastian
    dan manfaat sebagai wujud pertanggung-jawaban
    tehadap publik (akuntabilasi publik).

22
  • b. Proses reformasi yang telah dan sedang
    berlangsung untuk menuju masyarakat sipil yang
    demokratis membawa berbagai perubahan didalam
    sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
    Polri yang saat ini sedang melaksanakan proses
    reformasi ,harus dapat menyesuaikan diri dengan
    perkembangan kehidupan masyarakat dengan cara
    merubah paradigma yang menitik-beratkan pada
    pendekatan yang proaktif dan mendapat dukungan
    publik dengan mengedepankan kemitraan dalam
    rangka pemecahan masalah-masalah sosial.

23
UPAYA YG DILAKUKAN
PENDEKATAN
PEMBENTUKAN
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Ormas
ormas Keagamaan, Kemitraan dll
-Pemerintah -Pemerintah kota -M U I
24
WASPADAILAH
Adanya pok2 tertentu yg mengambil keuntungan
dari situasi tdk kondusif, melihat kecenderungan
seperti itu potensi terjadinya suasana tdk
kondusif kemungkinan bisa terjadi,seperti yg
terjadi di daerah2 lain Untuk menjaga keamanan
serta mengawal bumi etam tercinta ini adalah
tanggung jawab kita semua,sangat salah jika
semuanya kita serahkan kepada pihak penegak
hukum, ingat harga sebuah perdamaian sangat
mahal Situasi aman dan nyamanmenjadi modal
sangat berharga bagi Kaltim dalam menjalankan
roda pembangunan. Bagaimana investor bisa
menanamkan modal jika mereka takut datang akibat
situasi keamanan yg terganggu. Bangsa dan negara
ini kita bangun bersama jangan sampai akibat
masalah parsial menjadi kendala kita dalam
mengemban tugas lebih besar untuk mencapai tujuan
bersama,jadi kita harus mewaspadai terhadap
berbagai upaya pihak tertentu untuk menciptakan
instabilitas dengan menciptakan permusuhan serta
upaya adu domba.
25
  • Cara mewaspadai.
  • Antar sesama Agama
  • Memberikan pemahaman tentang akidah yang benar
  • Peran Ulama dan Tokoh Agama sangat di perlukan
  • Perbedaan adalah suatu rah
  • Antar Umat Beragama
  • Peran Tokoh Agama sangat penting untuk
    memberikan pemahamanTentang Toleransi umat
    beragama
  • 2. Disetiap agama mengajarkan suatu kedamaian
    tidak ada satupun yang mengajarkan kekerasan.
  • 3. Dilakukan pertemuan secara berkala
    ,sehingga terjadi komunikasi yang baik
  • tapi bukan suatu ajang permusuhan

26
V.KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
  • Diwilayah kKaltim terdapat heterogenitas
    penduduk terdiri dari berbagai macam suku,agama
    dan adat istiadat
  • Adanya masyarakat pedalaman yang masih memeang
    kuat adat istiadatnya
  • Faktor2 yg dapat memicu timbulnya potensi
    konflik sara dan disintegrasi bangsa meliputi
    faktor politik ekonomi sosial dan budaya.
  • Untuk mengantisipasi terjadinya Konflik Sara dan
    disintegrasi bangsa dilakukan dengan upaya
    membangun pemolisian Masyarakat dan membangun
    FKPMKT (Forum Komunikasi Persaudaraan Masyarakat
    Kaltim)
  • Pemda perlu memprioritaskan peningkatan kualitas
    sumberdaya manusia terutama masyarakat pedalaman
    dalam hal meningkatkan pendidikan agama yang
    lebih memadai terutama di daerah2 terpencil atau
    tertinggal

27
DIHARAPKAN PERAN SERTA MASYARAKAT DAN PIHAK
PIHAK YANG TERKAIT UNTUK SELALU BERSAMA SAMA
DALAM MENJAGA KERUKUNAN ANTAR SESAMA MAUPUN UMAT
BERAGAMA TERCIPTANYA RASA
TENTRAM,AMAN,NYAMAN,DAN DAMAI. SEHINGGA
KEHIDUPAN BERBANGSA BERMASYARAKAT AKAN MENJADI
LEBIH HARMONIS,HUMANIS DAN DINAMIS.
SARAN
28
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com