METODOLOGI PENELITIAN - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

METODOLOGI PENELITIAN

Description:

METODOLOGI PENELITIAN DIDIK BUDIJANTO PUSLITBANG SISTEM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN DEPKES RI Perkembangan Metodologi Research Research : Usaha-2 untuk menemukan ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:4684
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 117
Provided by: Tosh128
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: METODOLOGI PENELITIAN


1
METODOLOGI PENELITIAN
  • DIDIK BUDIJANTO
  • PUSLITBANG SISTEM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
  • DEPKES RI

2
Perkembangan Metodologi Research
  • Research Usaha-2 untuk menemukan,
    mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
    pengetahuan, dimana usaha yang dilakukan dengan
    menggunakan Metode-2 Ilmiah.
  • Periode Perkembangan Met.Research ( Rummel) -
    Ada 4 Periode, Yaitu 1. Periode TRIAL AND
    ERROR - Tdk menggunakan dalil-2 deduksi
    yg logik. - Coba lagi coba lagi. -
    Problemanya tak dibatasi dg jelas. - Tata
    cara pemecahannya dicari sambil berjalan. 2.
    Periode AUTHORITY AND TRADITION - Pendapat
    pemimpin dijadikan Doktrin yg hrs diikuti. -
    The Master Always Says The Truth ( mis. Dunia
  • Copernicus )

3
Lanjutan ..
  • 3. Periode SPECULATION AND ARGUMENTATION -
    Doktrin penguasa mulai diragukan. - Diskusi
    debat untuk mencari kebenaran. - Spekulasi Vs
    Spekulasi. - Argumentasi Vs Argumentasi (
    Mis. Teori Darwin ) - Akal dan Ketangkasan lidah
    seolah menjadi Dewa. 4. Periode
    HYPOTHESIS EXPERIMENTATION - Membuat
    dugaan-2 / hipotesa-2. - Mengumpulkan
    fakta-2. - Analisis dilakukan dg hati-2,
    cermat tajam thd fakta. - Menggunakan alat
    ukur. - Menarik kesimpulan dengan cermat
    konsep-2 yang matang.

4
Berpikir Ilmiah ( John Dewey )
  • Ada 5 taraf, yaitu
  • 1. The Felt Need - orang kesulitan untuk
    menerangkan suatu kejadian /
  • fenomena.
  • 2. The Problem - Timbul masalah-masalah
    dan kemudian dirumuskan.
  • 3. The Hypothesis - Mengajukan
    kemungkinan-kemungkinan.
  • 4. Collection of Data as Evidence - Bukti-2
    , informasi-2 dikumpulkan dan diuji serta diolah.
  • 5. Concluding belief - Penyimpulan
    gagasan ( diterima / ditolak )
  • 6. General Value of the Conclusion ( Kelley) -
    Generalisasi populasi yang lebih besar

5
Alur Berpikir dalam Metodologi Research
  • Masalah ? Identifikasi Mslh ? Batasan ?
    Rumusan Masalah?
  • Tujuan Penelitian/ Manfaat ? Tinjauan Pustaka ?
    Kerngka Konsep / Hipotesis ? Metode Penelitian
    - Design Penelitian - Waktu /
    Lokasi - Populasi / Sample - Variabel
    / DO - Instrumentasi - Uji
    Coba - Pengumpulan Data - Analisis
    Data.
  • Hasil Penelitian ? Pembahasan ? Kesimpulan /
    Saran.

6
A. Menentukan Ruang Lingkup Masalah
  • APA ITU MASALAH ??? - Kesenjangan antara
    HARAPAN ( What Should Be) dengan KENYATAAN yang
    terjadi ( What Is ).
  • APA ITU HARAPAN ??? - Teori - Nilai
    Norma Aturan - Target - Program
  • APA ITU KENYATAAN ??? - Data
    Masyarakat - Realitas - Fenomena

7
Apakah Setiap Masalah Dapat Diteliti ???
  • Tidak setiap masalah perlu diteliti. -
    Masalah Manageable ( mslh yang hanya perlu
    dilakukan pengelolaan saja ). - Masalah
    Researchable ( mslh yang perlu diteliti ).
  • Bagaimana Ciri masalah Researchable ??? -
    Adanya kesenjangan antara yang seharusnya terjadi
    dengan yang terjadi. - Adanya suatu
    pertanyaan tentang mengapa kesenjangan
  • tersebut muncul. - SETIDAKNYA
    ada 2 jawaban yang mungkin dan jelas untuk
    pertanyaan tersebut.
  • Contoh Masalah yang tidak perlu dan perlu
    diteliti ?????

8
Masalah yang tidak perlu diteliti
  • Sebuah survei baru-2 ini dilakukan di suatu
    daerah X, yang menemukan 1000 wanita pemakai
    tetap Pil KB. Tetapi statistik pelayanan bulan
    lalu menunjukkan waktu itu tak seorangpun
    diantara wanita-2 itu menggunakan Pil KB (
    Situasi Masalah )
  • Semua wanita tersebut Seharusnya menggunakan pil
    KB, tetapi ternyata semua ( 1000 ) wanita
    tersebut tidak menggunakan Pil KB (
    Kesenjangan)
  • Faktor-faktor apa yang menyebabkan 1000 wanita
    tadi menghentikan penggunaan Pil KB tersebut ?? (
    Pertanyaan tentang Masalah )
  • Sebuah Banjir besar melanda daerah X tersebut dan
    menghentikan seluruh kegiatan penyediaan Pil KB
    baru ke daerah tersebut, sedang persediaan telah
    habis. ( Jawaban )
  • Karena hanya 1 kemungkinan jawaban, maka Masalah
    tersebut Tidak Perlu diteliti.

9
Masalah yang perlu diteliti
  • Daerah X selalu kebanjiran dalam musim hujan.
    Tahu hal tersebut maka program KB membentuk
    Sistem penyediaan logistik yang baru. Setiap
    pemakai Pil diberi persediaan selama musim hujan
    dan diberikan sebelum musim hujan. Selama musim
    hujan perahu motor disediakan untuk mengangkut
    persediaan baru ke pusat distribusi yang telah
    dipilih. Namun statistik pelayanan menunjukkan
    tidak adanya persediaan pil di daerah X. (Situasi
    Masalah )
  • Sistem Logistik yang baru mestinya bisa menjamin
    persediaan pil secara terus menerus, tetapi tetap
    tidak ada persediaan. ( Kesenjangan )
  • Mengapa sistem logistik yang baru telah gagal
    untuk menyampaikan pil KB kepada pemakai ? (
    Pertanyaan tentang masalah )
  • Ada bbrp kemungkinan jawaban 1. Pesanan
    untuk persediaan pil baru mungkin tidak dilakukan
    tepat
  • waktu. 2. Perahu-2 motor
    yang akan dipakai untuk mengangkut rusak. 3.
    Para pekerja lapangan tidak diberitahu sistem
    yang baru. (Jawaban )

10
Bagaimana menyatakan masalah Penelitian ?
  • Kalimat Pernyataan BUKAN kalimat keinginan.
  • Sebaiknya ada Data-data kuantitatif / obyektif
    (sumber data )
  • Keterangan tentang demensi tempat dimana terjadi,
    waktu, subyek ( spesifik, unik )
  • Sering disebut masalah empirik.
  • Model berpikirnya Induktif.
  • Contoh nulisnya bagaimana ??

11
Bab 1. Pendahuluan
  • 1.1. Latar Belakang Masalah
  • Pola morbiditas dan mortalitas di negara
    berkembang berbeda dengan di negara maju dan di
    Indonesia khususnya angka kematian perinatas
    masih tinggi. Angka kematian perinatal tersebut
    masih 40 per 1000 kelahiran hidup dan
    penyebabnya antara lain adalah Asfiksia
    Neonatorum ( 49 60 ), Infeksi ( 24-34 ),
    prematuritas atau BBLR ( 15-20 ), trauma
    persalinan ( 2-7 ) dan cacat bawaan ( 1-3 )
    sebagaimana disebutkan oleh Manuabe ( 1998
    ). Kematian perinatal disebabkan BBLR,
    frekuensinya di negara berkembang berkisar 10 -43
    . Menurut Maternal dan Perinatal mortality
    study, indikator BBLR th 2000 adalah 7 .
    Kematian perinatal pada BBLR atau prematur 8 kali
    lebih besar dari pada bayi normal. Angka kematian
    yg tinggi ini terutama disebabkan oleh seringnya
    dijumpai kelainan komplikasi neonatal sseperti
    sepsis, perdarahan intrakranial, asfiksia,
    aspirasi pneumoni, hypoglikemi dan ikterus (
    Mochtar R, 1998 ) Masalah dengan makna klinik
    yang besar dan berhubungan dengan BBLR adalah
    hyperbilirubinemia dengan manifestasi menjadi
    ikterus. Menurut Nelson (1994) frekuensi bayi
    yang menunjukkan ikterus ialah 50 pada bayi
    cukup bulan dan 70 pada bayi prematur atau
    BBLR.

12
Lanjutan ..
  • Di RS. Tjipto Mangunkusumo Jakarta neonatus
    cukup bulan rata-rata 50 dan bayi prematur atau
    BBLR rata-rata 70 menunjukkan gejala ikterus.
    Ikterus hendaknya dipandang sebagai suatu tanda
    bahaya bagi bayi dengan derajat bahaya bergantung
    kepada faktor-faktor yang mempengaruhi produksi,
    metabolisme dan ekskresi serta distribusi
    bilirubin yang terjadi setelah lahir. (Nelson,
    1994). Data yang diperoleh di RS Adadeh,
    Surabaya angka kelahiran prematur atau BBLR dari
    tahun 1996 2000 masih diatas 7 dan
    gambarannya sebagai berikut
  • Tabel 1.1. Data kelahiran BBLR di
    RS.Adadeh, Surabaya 1996-2000.

Tahun Jumlah Klh Jml. BBLR
1996 1337 95 7.10
1997 1552 100 6.44
1998 1443 99 6.86
1999 1497 113 7.50
2000 1743 130 7.45
13
Lanjutan
  • Data tambahan yang diperoleh bahwa angka
    kejadian ikhterus menempati urutan pertama
    disusul oleh asfiksia, GE, sepsis dan RDS (
    Respiratory Disease Syndrom ) untuk semua
    Neonatus. Sedangkan BBLR dengan ikterus
    gambarannya sbb
  • Tabel 1.2. Gambaran BBLR dengan Ikterus, tahun
    1996 2000 di
  • RS.Adadeh, Surabaya.

Tahun BBLR Ikterus
1996 95 7.10 72 75.78
1997 100 6.44 81 81
1998 99 6.86 76 76.76
1999 113 7.5 91 80.5
2000 130 7.45 110 84.61
14
Lanjutan
  • Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan
    bahwa angka kejadian BBLR yang menderita ikterus
    dari tahun 1996 2000 menunjukkan prosentase
    yang cukup tinggi dibandingkan frekuensi
    berdasarkan kepustakaan atau literatur yang ada
    yaitu pada BBLR rata-rata 70 . Berdasarkan
    data tersebut diatas penulis tertarik untuk
    mengangkat masalah Hubungan BBLR dengan
    terjadinya Ikhterus Neonatorum .

15
B. IDENTIFIKASI MASALAH / KAJIAN MASALAH
  • Merupakan proses REVIEW, analisis terhadap
    masalah yang timbul dengan menggunakan landasan
    berfikir teori.
  • Ada 2 pendekatan 1. Determinasi 2.
    Konsekuensi
  • Determinasi Dikaji betul determinan-2 apa
    yang berkaitan dengan masalah tersebut dan bisa
    diidentifikasi.
  • Konsekuensi Konsekuensi-konsekuensi apa
    saja yang bisa timbul akibat masalah tersebut
    jika tidak ditanggulangi.
  • Masalah teoritik
  • Model berfikir Deduktif
  • Setelahnya bisa diselipkan Batasan Masalah
    Penelitian.

16
Contoh Menuliskan dalam Proposal
  • 1.2. Identifikasi Masalah Penyebab ikterus
    neonatorum dapat dibagi menjadi 4 bagian. Sesuai
    Pedoman Diagnosis dan therapi Lab/UPF Ilmu
    Kesehatan Anak RSUD dr. Soetomo, Surabaya (1999)
    , yaitu 1. Produksi Bilirubin meningkat 2.
    Transportasi Bilirubin 3. Konjugasi Bilirubin dan
    4. Ekskresi Bilirubin. Selanjutnya Produksi
    Bilirubin meningkat dipengaruhi oleh Rh.ABO ,
    hemolisis, sepsis, Defisiensi enzim G-8-PD.
    Sedangkan Transportasi bilirubin dipengaruhi oleh
    obat-obatan, Defisiensi albumin, atau protein.
    Kemudian Konjugasi Bilirubin dipengaruhi oleh
    kejadian BBLR, Hypoglikemi dan asfiksia. Ekskresi
    Bilirubin dipengaruhi oleh adanya obstruksi.
  • 1.2.1. Rh ABO Rh ABO dapat mempengaruhi
    terjadinya Ikterus neonatorum melalui peningkatan
    produksi bilirubin. Menurut Askandar (2004)
    menyebutkan bahwa banyak faktor yang menyebabkan
    terjadinya peningkatan produksi bilirubin yang
    salah satunya adalah Rh ABO. Demikian pula
    Sancaka (2001) berpendapat bahwa makin meningkat
    produksi bilirubin bayi makin cenderung terjadi
    ikterus neonatorum dan Rh ABO sebagai satu faktor
    yang memicu peningkatan bilirubin tersebut.

17
Lanjutan .
  • 1.2.2. Hemolisis Hemolisis merupakan
    determinan terjadinya ikterus neonatorum melalui
    peningkatan produksi bilirubin. Soekirna (2001)
    menyebutkan bahwa terjadinya hemolisis pada tubuh
    bayi akan berefek pada meningkatnya produksi
    bilirubin yang selanjutnya dapat mengakibatkan
    terjadinya ikterus neonatorum. Demikian pula
    Krisdayanti (2005) menjelaskan bahwa bayi bayi
    yang dalam proses perkembangannya di dalam rahim
    mengalami hemolisis cenderung dilahirkan ikterus
    neonatorum. Hal ini disebabkan karena adanya
    hemolisis akan memicu terjadinya peningkatan
    produksi bilirubin yang pada gilirannya dapat
    terlihat adanya ikterus.
  • 1.2.3. Sepsis .idem caranya !!
  • 1.2.4. .dst..dst

18
C. BATASAN MASALAH PENELITIAN
  • Bisa dilakukan , bisa juga tidak perlu
    pembatasan.
  • Lebih memfokuskan pada masalah yang diteliti.
  • Contoh penulisannya
  • 1.3. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar
    belakang dan identifikasi masalah diatas dan
    untuk bisa memfokuskan masalahnya maka dibatasi
    pada masalah BBLR yang berkaitan dengan ikterus
    neonatorum.

19
D. Rumusan Masalah
  • Merupakan kalimat Interogatif ( Tanya ).
  • Secara umum sebagai berikut
  • Bagaimana gambaran .. ?
  • Apakah ada hubungan antara .?
  • Apakah ada perbedaan .?
  • Apakah ada pengaruh . Terhadap .?
  • Faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap
    ?
  • Contoh penulisan 1. Bagaimana gambaran
    kejadian BBLR di RS. Adadeh sby? 2. Bagaimana
    gambaran kejadian Ikterus neonatorum di RS.
    Adadeh sby ? 3. Apakah ada hubungan antara
    kejadian BBLR dan Ikterus neonatorum di RS
    Adadeh Sby ?

20
E. Tujuan Penelitian
  • Tujuan Umum - Suatu pernyataan yang
    menggambarkan apa yang akan dicapai dari suatu
    penelitian - Menggunakan kata keadaan bukan
    kata kerja. - Misal Diketahuinya tingkat
    pengetahuan . Ditemukannya
    faktor-faktor yang mempengaruhi ..
    Meningkatnya pengetahuan, sikap
  • Tujuan Khusus - Pernyataan yang
    menunjukkan apa yang akan dilakukan untuk
    mencapai tujuan umum yang telah tersusun. -
    merupakan penjabaran dari tujuan umum. -
    menggunakan kata kerja, seperti
    Mengidentifikasi karakteristik ..
    Mengukur tingkat pengetahuan
    Menganalisis hubungan antara dan .. -
    Hindari kata kerja mempelajari , mengkaji ,
    menghargai dll.

21
Kunci Pokok Menyatakan Tujuan Penelitian
  • Selalu mengarah pada Pertanyaan Penelitian (
    Research Question).
  • Selalu mengarah pada mengapa penelitian dilakukan
    ? Apa yang diharapkan ??
  • Pergunakan kalimat aktif agar mudah dievaluasi.
  • Hindari penggunaan kata-kata menghargai,
    mengkaji, mempelajari.

22
Manfaat Penyusunan Tujuan Penelitian
  • Mengarahkan penelitian yang akan dilakukan
  • Menghindari pengumpulan data yang tidak perlu
  • Membantu penentuan metode analisis data yang
    diperlukan.

23
Contoh penulisan
  • Tujuan Umum - Diketahuinya hubungan
    antara kejadian ikterus neonatorum dengan BBLR
    di RS Adadeh Surabaya.
  • Tujuan Khusus - Mengidentifikasi kejadian
    ikterus neonatorum di RS Adadeh
    Surabaya. - Mengidentifikasi BBLR di RS
    Adadeh Surabaya. - Menganalisis hubungan antara
    kejadian ikterus neonatorum dengan BBLR di RS
    Adadeh Surabaya.

24
F. Manfaat Penelitian
  • Kaitkan dengan kegunaan secara teoritis dan
    praktis.
  • Kegunaan praktis adalah implikasi hasil evaluasi
    terhadap kebijakan dan sumbangannya terhadap
    implementasi program serta pemecahan masalahnya.
  • Kegunaan teoritis berkaitan dengan sumbangannya
    terhadap pengembangan dan penyempurnaan ilmu
    pengetahuan yang sudah ada.

25
TINJAUAN PUSTAKA
  • Review literatur yang berkaitan dg masalah.
  • Sebaiknya dilakukan sejak awal proses penelitian.
  • Isinya - Teori / konsep-2 dr masalah yg
    diteliti. (akhir alinea ada
    pemihakan) - Cara mengukur masalah -
    Alat ukur yang digunakan - Patofisiologi
    - Faktor-2 yang terkait dg masalah
  • 3 sumber utama text books , buku pedoman/manual
    , hasil penelitian /
    journal / majalah ilmiah
    dll.

26
Kerangka Konsep
  • Kumpulan konsep-konsep yang ingin diamati /
    diukur dalam penelitian.
  • Visualisasi dari hubungan variabel-2 yang akan
    diamati/ diukur melalui penelitian yang
    dilakukan.
  • Hasil rangkuman dari telaah pustaka
  • Dituangkan dalam bentuk diagram
  • Arah panah dalam diagram menunjukkan makna
    mempengaruhi atau hubungan antar variabel.
  • Sebaiknya diberi uraian ringkas tetapi jelas.
  • Sebaiknya diberi tanda variabel-2 yang diteliti
    dan yang tidak diteliti.
  • Dibawah diagram diberikan sumbernya.

27
Contoh Kerangka Konsep
  • Rh ABO
  • Hemolisis
    Produksi
  • Infeksi/sepsis
    Bilirubin
  • Defisiensi Enzim
    meningkat
  • G-8-PD
  • Obat-2an
    Transportasi
  • Defisiensi Albumin/
    Bilirubin
  • protein

    Ikterus


  • Neonatorum
  • BBLR
    Konjugasi
  • Hypoglikemi
    Bilirubin
  • Asfiksia
  • Obstruksi
    Ekskresi

  • Bilirubin
  • Ket
  • --- Tak diteliti Sumber
    Pedoman Diagnosis dan therapi RS. Dr soetomo

28
Hipotesis
  • Pernyataan tentang suatu dalil atau kaidah tetapi
    yang kebenarannya belum teruji secara empirik.
  • Jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan
    yang kebenarannya akan dibuktikan dg penelitian
    yang akan dilakukan
  • 4 Ciri Pokok Hipotesis a. Merupakan kalimat
    deklaratif b. Mengekspresikan korelasi 2
    variabel atau lebih. c. Mrpk jawaban tentatif
    terhadap permasalahan d. Memungkinkan untuk
    dibuktikan secara empirik.

29
Macam Hipotesis
  • Hipotesis Kerja / Alternatif / H1 -
    Hipotesis yang akan dibuktikan kebenarannya
    dengan penelitian yg akan dilakukan. -
    Misal Terdapat Hubungan antara dan .
    Terdapat pengaruh terhadap .
    Terdapat perbedaan antara ..
    Ada hubungan dg .
  • Hipotesis Null / Nihil - Kebalikan dari
    hipotesis alternatif. - Misal Tidak ada
    hubungan antara .. dan .
  • Hipotesis Tandingan - Hipotesis dr variabel
    luar yang mrpk tandingan var. pengaruh pada
    hipotesis kerja.

30
Contoh Penulisan Hipotesis
  • 3.1. Hipotesis Penelitian Hipotesis
    adalah ...
  • .. ( Nazarudin,2000)
  • Di dalam penelitian ini hipotesis
    yang akan dibuktikan adalah Ada hubungan
    antara kejadian BBLR dan Ikterus Neonatorum di
    RS Adadeh.

31
IV. Metode Penelitian
  1. Design Penelitian
  2. Waktu dan Lokasi penelitian
  3. Populasi dan sampel ( sampling)
  4. Variabel dan Definisi Operasional
  5. Instrumentasi
  6. Validitas dan Reliabilitas
  7. Pengumpulan Data
  8. Pengelolaan data Pengolahan data, analisis data
    dan penyajian data.

32
a. Design Penelitian
  • Beberapa Tipe Penelitian 1.
    Menurut Bidangnya Pen. Pendidikan Pen.
    Sejarah dll 2. Menurut Tempatnya Pen.
    Laboratorium Penelitian
    perpustakaan dll. 3. Menurut
    Pemakaian Pen. Dasar Pen. Terapan 4. Menurut
    Tujuan Umumnya Pen. Exploratif Pen.

    Developmental Pen. Verifikatif. 5. Menurut
    Tarafnya Pen. Deskriptif Pen.
    Inferensial. 6. Menurut Prosesnya Pen.
    Experimental Pen.
    Observasional.

33
Berdasarkan Proses Penelitian
  • Penelitian Experimental - - Penelitian yang
    observasinya dilakukan terhadap efek dari
    manipulasi / perlakuan peneliti terhadap satu
    atau sejumlah variabel subyek penelitian
  • - Ada 3 macam a. Experimental
    Murni b. Experimental Kuasi c. Pra
    Experimental
  • Penelitian Observasional - Penelitian yang
    observasinya dilakukan terhdp variabel subyek
    menurut keadaan APA ADANYA , tanpa ada
    manipulasi. - Dalam dunia epidemiologi disebut
    Survey. - Terdiri dari 2 macam a.
    Deskriptif b. Analitik ( cross sectional
    Case Control Kohort)

34
Penelitian Observasional
  • Observasi dilakukan pada fenomena kesehatan (
    faktor resiko dan efek ).
  • Belum dapat dikatakan mekanisme SEBAB AKIBAT.
  • Terdiri dari 2 survei Deskriptif dan Analitik.
  • Survei Deskriptif - bertujuan melakukan
    exploratif terhadap fenomena kesehatan masyarakat
    baik faktor resiko ataupun efek. - hanya
    menggambarkan sejelas mungkin, tanpa mencoba
    menganalisis bagaimana dan mengapa fenomena
    tersebut terjadi. - Misal survei BBLR ,
    Angka kematian ibu dll.

35
Lanjutan ..
  • Survei Analitik - Mencoba menggali
    bagaimana dan mengapa fenomena tersebut
    terjadi. - Ada 3 macam - Cross
    Sectional - Case Control - Kohort.
  • CROSS SECTIONAL - Faktor Resiko dan Efek
    diukur pada saat yang sama, sehingga tiap subyek
    penelitian hanya diobservasi 1 kali saja.

36
Rancangan Cross Sectional

  • Populasi
  • (
    Sampel )
  • Faktor Resiko
    Faktor Resiko
  • Efek Efek -
    Efek Efek -

37
Case Control
  • EFEK diukur/ ditentukan terlebih dahulu, yang
    selanjutnya ditelusuri secara RETROSPEKTIF untuk
    melihat / mengukur FAKTOR RESIKO.
  • Faktor Resiko

  • Retrospektif Efef
  • Faktor Resiko

    Populasi


  • (Sampel)
  • Faktor Resiko

  • Retrospektif Efek -
  • Faktor Resiko -

38
KOHORT
  • FAKTOR RESIKO terlebih dahulu ditentukan dan
    kemudian diikuti secara PROSPEKTIF tentang EFEK
    nya.


  • Efek
  • Faktor Resiko
    Prospektif
  • Populasi
    Efek
    -
  • (Sampel)


  • Efek
  • Faktor Resiko -
    Prospektif


  • Efek -

39
Penelitian EXPERIMENTAL
  • Secara garis besar terbagi menjadi 3, yaitu Pra
    Experimental (Palsu) Quasy Experimental dan
    Experimental Murni.
  • PRA EXPERIMENTAL
  • - Sebaiknya dihindari oleh para peneliti
    -Susunan rancangannya mirip experimental,
    sehingga terkecoh - Banyak variabel luar
    dan sumber invaliditas yang tidak
    terkendali - Ada 3 bentuk
  • Perlakuan Tunggal ( One Shoot Case Study)
  • ( X ) ? O
  • Perlakuan Ulang ( One Group Pre dan Post Test )
  • O ? ( x ) ? O

40
Lanjutan ..
  • 3) Perlakuan Statik
  • (x) ? O
  • ----------------------------------
  • (-) ? O
  • EXPERIMENTAL MURNI - Rancangan paling
    ideal - Pengelompokan subyek dilakukan secara
    Random. - Ada 3 bentuk
  • 1) Post Test Only Control Group -
    Paling sederhana, tapi cukup adekuat - Subyek
    dibagi 2 klp ( Studi dan Kontrol ) - Lebih
    sederhana , ekonomis dan alamiah.

41
Lanjutan
  • (x) ? 0
  • R ----------------------
  • (-) ? 0
  • 2) Experimental Ulang ( Pre-post test Control
    Group ) - Pengembangan rancangan exp.
    Sedrhana. - Semua variabel dan sumber
    invaliditas hampir seluruhnya terkendli. - Subyek
    dibagi 2 klp secara Random ( Studi Kontrol ) -
    Masing-2 diukur 2 kali ( pre dan post ) -
    Validitas tinggi ( dianjurkan pakai rancangan ini
    )
  • 0 (x) ? 0
  • R -----------------------------------------
  • 0 (-) ? 0

42
Lanjutan
  • 3) Experimental Solomon - Pengembangan 2
    rancangan sebelumnya. - Subyek dibagi 4
    klp. - Klp. 1 2 diberi uji PRE , dan klp.
    3 4 tidak diberi - Mengendalikan semua sumber
    invalid dan var luar. - rancangan paling
    unggul.
  • 0 ( x ) ? 0
  • R --------------------------------------
  • 0 ( - ) ? 0
  • R --------------------------------------
  • ( x ) ? 0
  • R ----------------------------------------
  • ( - ) ? 0

43
Lanjutan
  • EXPERIMENTAL KUASI - muncul krn adanya
    kesulitan randomisasi subyek - biasanya
    digunakan bila penelitian ke masy. / sosial. -
    Ada 4 bentuk
  • 1) Experimental Ulang non Random ( Non Randomized
    pre-post test) - seperti rancangan experimental
    ulang hanya pembagian kelompok tidak random.
  • 0 ( x ) ? 0
  • -----------------------------------------
    --
  • 0 ( - ) ? 0
  • 2) Experimental Seri ( Time Seri ) - Observ.
    Dilakukan bbrp kali sebelum dan sesudah
    intervensi. - Subyek perlakuan sekaligus subyek
    kontrol. - Biasanya dipakai unt. Pengujian obat
    atau pengobatan ttt. - Intrepretasi efek dilihat
    dari fluktuasi hasil pengukuran

44
Lanjutan .
  • 0 ? 0 ? 0 ? 0 ? ( x ) ? 0 ? 0 ? 0
  • 3) Experimental Seri Ganda - Pengembangan
    ranc. Experimental seri. - Lebih adekuat
    mengendalikan sumber invalid - Intrepretasi
    efek dg melihat perbedaan fluktuasi hasil obsv. 2
    klp.
  • 0 ? 0 ? 0 ? ( x ) ? 0 ? 0
    ? 0
  • ----------------------------------------------
    ----------------------------------
  • 0 ? 0 ? 0 ? ( - ) ? 0 ? 0
    ? 0
  • 4) Experimental Sampel Seri - Modifikasi
    experimental seri dan semua sumber invalid
    terkendali. - Biasanya membandingkan efektifitas
    obat baru dg yang lain.
  • ( Xp ? 0 ) ? (Xp ? 0 ) ? ( Xp ? 0 )

45
Contoh Penulisan di proposal
  • 4.1. Design Penelitian Desain penelitian
    adalah.. ..
  • .( Soekijo,2000) Di dalam
    penelitian ini design yang digunakan adalah
    observasional analitik jenis Cross Sectional,
    karena antara variabel independen (BBLR ) dan
    variabel dependen ( Ichterus ) diukur pada saat
    yang sama.
  • Gambar skema Cross
    Sectional

46
b. Waktu dan Lokasi Penelitian
  • Waktu Penelitian adalah - waktu pelaksanaan
    dan perencanaan mulai peneliti membuat proposal
    hingga menuliskan laporan penelitian / ujian
    KTI. - Dibuat dalam bentuk tabel kegiatan
    lebih sistematis.
  • Lokasi Penelitian adalah - tempat dimana
    penelitian akan dilakukan - perlu dituliskan
    alasan kenapa memilih tempat tersebut sebagai
    lokasi penelitian. - alasan dapat berupa
    kemudahan akses, administrasi dan utamanya kasus
    yang diteliti menonjol di daerah tersebut.

47
PENETAPAN SUBYEK PENELITIAN
  • A. PENETAPAN POPULASI
  • B. PENETAPAN CARA PEMILIHAN SAMPEL
  • C. PENETAPAN BESAR SAMPEL
  • A PENETAPAN POPULASI
  • Ada 2 hal yang perlu dipertimbangkan -
    Pertimbangan keterkaitan subyek dalam populasi
    dengan permasalahan penelitian. -
    Pertimbangan menyangkut prosedur atau jenis
    penelitian yang dilakukan.
  • Terdapat 3 hal yg perlu dimengerti dalam
    menetapkan Populasi - Identifikasi Kesatuan
    Analisis ( Unit analisis ) - Penetapan
    batas-batas keluasan Populasi - Pemahaman
    tentang kondisi subyek dalam populasi.

48
Penetapan Subyek Penelitian, Lanjutan .
  • Unit Analisis - Satuan subyek terkecil
    yang akan diamati dalam penelitian. - Bisa
    Individu, pedukuhan, puskesmas, institusi,
    kelompok dll.
  • Batas Keluasan Populasi - Aspek geografis
    (Kab., Prop., Nas ) - Aspek Subyek sendiri (
    Laki, wanita, ras dll ) - Penyakit
    subyek. - Sangat membantu dalam tehnik
    pemilihan sampel.
  • Kondisi Subyek - Menyangkut ciri
    populasi, terutama tentang sifat homogenitasnya.

49
Contoh penulisan populasi
  • 4.3. Populasi Penelitian Populasi adalah
    keseluruhan
  • . ( Latipun, 1999) Di
    dalam penelitian ini populasi yang digunakan
    adalah seluruh bayi yang dilahirkan di RS adadeh
    Surabaya periode januari sampai juni 2006.

50
REPRESENTATIVITAS SAMPEL
  • Homogenitas Populasi
  • 2. Jumlah Sampel yang Dipilih
  • 3. Banyaknya Karakteristik Subyek yang akan
    Dipelajari
  • 4. Adekuatitas Tehnik Pemilihan Sampel

51
Penetapan Subyek Penelitian , Lanjutan
  • B. Penetapan Cara Pemilihan Sampel
  • PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL
  • Probability Sampling 1. Simple Random
    Sampling 2. Sistematik Random Sampling 3.
    Stratified Random Sampling 4. Cluster Random
    Sampling 5. Multistage Random Sampling
  • B. Non Probability Sampling 1.Convenience
    atau accidental Sampling 2.Purposive
    Sampling 3.Judgment Sampling 4. Expert
    Sampling 5. Quota Sampling

52
Lanjutan..
  • 1. Simpel Random Sampling - Populasinya
    dianggap homogen - Ada daftar list unit
    populasi - Bisa dengan lotre atau table
    random Keuntungan -
    mudah - Estimator populasi
    unbias Kerugian - Dapat
    menyebar jauh atau mengumpul - perlu list
    seluruh populasi

53
Lanjutan .
  • 2. Sistematik Random Sampling - mirip dengan
    Simple Random Sampling - lebih merata penyebaran
    sampelnya - perlu interval sampling -
    interval populasi jumlah sampel.

54
Lanjutan .
  • 3. Stratified Random Sampling - jika
    populasinya heterogen - Variabilitas ANTAR
    STRATA besar, variabilitas unit sampel DALAM
    STRATA kecil. - Terbagi 3 macam a.
    jika unit sampel dalam strata SAMA SIMPLE
    STRATIFIED RANDOM b. jika jumlah unit
    sampel dalam strata TIDAK SAMA tapi
    variabilitas kecil PROPORTIONAL
    STRATIFIED RANDOM c. jika jumlah unit
    sampel BEDA dan variabili- tas
    Besar NEYMAN STRATIFIED RANDOM

55
Lanjutan .
  • 4. Cluster Random Sampling - jika
    variabilitas ANTAR CLUSTER kecil dan variabilitas
    ANTAR INDIVIDU dalam CLUSTER besar - Biaya lebih
    murah daripada SRS dan Stratified. - Randomisasi
    terjadi untuk memilih cluster ( 1 thp) - seluruh
    anggota cluster masuk sebagai anggota sampel
    penelitian (1 tahap).

56
Lanjutan ..
  • Convenience atau Accidental Sampling - Sampel
    yg terdiri dari unit / individu yang mudah
    ditemui. - Metode ini tidak
    mempermasalahkan apakah sampel yg diambil
    mewakili populasi atau tidak. - Dirancang untuk
    melihat fenomena di masyarakat secara mudah.
  • Purposive Sampling - Sampling yang
    dilakukan berdasarkan keputusan peneliti, yang
    menurut pendapatnya nampak mewakili
    populasi.

57
Lanjutan
  • Judgment Sampling - Sampel ditentukan oleh
    petugas pengumpul data saat pengumpulan di
    lapangan.
  • Expert Sampling - Penentuan sampel
    dilakukan oleh sejumlah pakar - karena
    kepakarannya mereka dianggap dapat memilihkan
    sampel.
  • Quota sampling - Jumlah atau besar
    sampel ditentukan dahulu tanpa perhitungan
    statistik. - Jatah.

58
PENENTUAN BESAR SAMPEL
  • Perlu adanya teori sampling
  • Melibatkan rumus statistik ? tetapi tidak semua
    penelitian.
  • Pada Penelitian Deskriptif ? bisa menggunakan Non
    Probability Sampling ( Tak perlu rumus statistik
    )
  • Penelitian Analitik / Experimental /Inferensial ?
    menggunakan Probability Sampling ( Perlu rumus
    Statistik)

59
Ketentuan Umum yg perlu diperhatikan
  • Untuk menaksir parameter atau menguji hipotesis.
  • Data yang digunakan mrpk kontinyu atau
    kategorikal / diskrit.
  • Untuk penelitian Observasional atau Experimental
  • Berapa Presisi yang dikehendaki
  • Adakah nilai parameter populasi yang diketahui.

60
Rumus Besar Sampel ( Simpel Random Sampling /
Sistematik Random Sampling)
  • Populasi Finite ( terbatas )
  • N P Q. Z2½a
  • a) n --------------------------
  • (N-1) d2 Z2½a PQ
  • Keterangan
  • N Jumlah Populasi
  • n Jumlah sampel
  • P Proporsi kejadian yg dipelajari
  • Q 1-P
  • d Presisi / kesalahan yg bisa ditoleransi.

61
Lanjutan .
  • b) N P Q
  • n -------------------
  • (N-1) D PQ
  • Ket.
  • N Populasi
  • n jumlah sampel
  • D B2 / 4 ? B Presisi
  • P Proporsi kejadian yg dipelajari.
  • Q 1 - P

62
Lanjutan ..
  • 2. Populasi Infinite ( tidak terbatas )
  • Z2½a P Q
  • n ------------------ ( data Proporsi /
    Kategorikal)
  • atau
  • Z2½a s²
  • n ------------------ ( data Kontinyu)
  • Ket.
  • n Jumlah sampel
  • d Presisi
  • Z nilai standart Normal ( 1,96)
  • P Proporsi kejadian yg dipelajari
  • s² Varian

63
Variabel dan Definisi Operasional
  • Variabel adalah - Konsep yang mempunyai
    variabilitas - Segala sesuatu yang bervariasi.
  • Macam Variabel 1. Variabel yang
    mempengaruhi 2. Variabel yang dipengaruhi.
  • A. Variabel Bebas Var.pengaruh
    var.perlakuan - Variabel yg bila dalam suatu
    saat berada bersama dengan variabel lain,
    variabel lain tersebut berubah dalam variasinya.

64
Lanjutan
  • B. Variabel tak Bebas var. tergantung var.
    efek - Variabel yang berubah karena variabel
    bebas
  • Var. Bebas
    Var. Tergantung
  • C. Variabel Perantara Var. Interviening
    Penghubung. - Variabel yang menjebatani pengaruh
    variabel bebas dengan variabel tergantung.
  • Var. Bebas Var. antara
    Var. tergantg

65
Lanjutan .
  • D. Variabel Pendahulu - Variabel bebas
    yang berpengaruh pada variabel tergantung, tetapi
    sekaligus berpengaruh pula pada variabel bebas
    lainnya.
  • Var.Pendahulu
  • Var. Bebas
    Var. Tergantg

66
Lanjutan
  • E. Variabel Pra Kondisi - Variabel yang
    keberadaannya merupakan pra syarat bagi
    bekerjanya suatu variabel bebas terhadap variabel
    tergantung.
  • Var. Pra
    Kondisi
  • Var. Bebas
    Var. Tergantg

67
Contoh
  • Tingkat Pendidikan
  • Status Ekonomi
  • Sanitasi Lingkungan
  • Status Gizi anak
  • Angka diare anak
  • A D II. A
    D
  • B E
    C
  • C
    B E
  • A
  • B C D
    E

68
Hubungan Antar Variabel
  • Ada 3 macam hubungan 1. Hubungan
    Simetris 2. Hubungan Asimetris 3.
    Hubungan Timbal Balik
  • Hub. Simetris - Hub. Antar 2 variabel,
    tetapi tidak ada mekanisme pengaruh mempengaruhi
    / masing-2 mandiri.
  • 2. Hub. Asimetris - Hub. 2 variabel
    dimana variabel satu mempengaruhi variabel
    lainnya.
  • 3. Hub. Timbal-Balik - Hub. 2 variabel
    yang saling pengaruh mempengaruhi.

69
Tingkat Pengukuran Variabel
  • 1. Variabel Nominal ( Skala Nominal ) -
    variabel yang variasinya tidak menunjukkan
    perurutan atau kesinambungan ( Berdiri sendiri
    ) - Misal gol. Darah , jenis kelamin , suku
    bangsa dll.
  • 2. Variabel Ordinal ( Skala Ordinal ) -
    Variabel yang batas variasi nilai satu ke yang
    lain tidak jelas, sehingga yg dapat dibandingkan
    hanya penjenjangan ( lebih tinggi, sama, lebih
    rendah ). - Misal tingkat pendidikan, tingkat
    kesembuhan dll.
  • 3. Variabel Interval ( Skala Interval ) -
    Variabel yg batas variasi nilai satu dg yang lain
    JELAS, jarak SAMA dan bisa dibandingkan. -
    memiliki sifat-2 nominal, ordinal tp tidak punya
    nilai NOL absolut. - Misal Suhu , IQ
    dll.

70
Lanjutan
  • 4. Variabel Rasio ( Skala Rasional) -
    Disamping intervalnya jelas, dan mempunyai nilai
    NOL Absolut. - Misal Usia, panjang, Berat
    badan dll.

Tk. Ukuran Beda Jen-jang Jarak Nol Abslt.
Nomin-al v - - -
Ordinal v v - -
Interval v v v -
Rasio v v v v
71
Lanjutan .
  • Definisi Operasional ( DO ) - Setiap
    variabel yang terlibat dalam penelitian HARUS di
    definisi operasionalkan. - Definisi meliputi
    Pengertian , Cara pengukuran, Alat ukur, Hasil
    pengukuran, Skala ukur variabel. - Haruslah
    dibuat sebelum formulir pengumpulan data
    dikembangkan. - Gunakan cara pengukuran dan
    alat ukur standar yang validitas dan
    reliabilitasnya sudah terjamin. - Sedapat
    mungkin gunakan variabel kontinyu.

72
Contoh penulisan
  • 4.4. Variabel Penelitian Variabel adalah
  • .. ( Ucup, 2004)
  • Di dalam penelitian ini yang bertindak sebagai
    variabel dependen adalah kejadian ikterus,
    sedangkan sebagai variabel independennya adalah
    BBLR.

73
Contoh penulisan DO
Variabel Pengertian Hasil Ukur Skala ukur
BBLR 2. Ichterus Berat Bayi Lahir yang ditimbang segera setelah dilahirkan lt 2500 gr diukur dengan menimbang secara langsung menggunakn timbangan standart (Teco). ( diukur dgn melihat kartu status bayi di rekam medik puskesmas ) Keadaan bayi yang tubuhnya mengalami kelebihan bilirubin shg berwarna kekuningan diukur dg melihat dari catatan mediknya 0. BBLR, jika lt 2500 grm. 1. Tidak BBLR, jika gt 2500 gr atau gram 0. Tidak Ichterus 1. Ichterus Nominal Rasio Nominal
74
INSTRUMENTASI ( Pengembangan Formulir pengumpulan
data )
  • Tujuan 1. Mendaptkan informasi yg
    relevan dg tujuan survei. 2. Mendaptkan
    informasi dg reliabilitas dan validitas yg
    tinggi.
  • Isi Pertanyaan 1. tentang fakta ( umur,
    pendidikan, agama dll ) 2. tentang pendapat dan
    sikap 3. tentang informasi 4. tentang
    persepsi diri.
  • Susunan formulir ( Umum ) 1. Informed
    consent 2. Identitas subyek 3. Waktu ,
    tempat dan suasana wawancara 4. Identitas
    pengumpul data 5. Data.

75
Informed Consent
  • Persetujuan subyek untuk ikut serta dalam
    penelitian
  • Dapat berupa verbal consent atau written consent
    ( unt. Prosedur invasif / penggunaan informasi
    sensitif harus written consent )
  • Harus dibahas dan disetujui oleh Komisi Etik
    setempat.
  • Struktur - tujuan penelitian -
    manfaat langsg tak langsg unt. Subyek - apa
    yg diharapkn dr subyek ( lama wawancara, prosedur
    yg hrs dilakukan dll ) - Jaminan
    kerahasiaan data tdk adanya efek negatif jk
    subyek menolak ikut dlm penelitian. - Hak
    subyek unt. Menolak ikut serta dlm penelitian kpn
    saja serta menolak unt. Menjawab bbrp
    pertanyaan. - Nama alamat yg dpt dihubungi jk
    subyek ingin informasi atau alami efek samping
    akibat penelitian. - Pernyataan dan tanda
    tangan subyek dan pewawancara.

76
Lanjutan ..
  • Identitas Subyek - Nama tidak perlu
    ditulis - Tiap subyek diberi nomer identitas
    secara sistematis Stand. - No. identitas subyek
    dicantumkan pada tiap hal. Form.
  • Waktu , Tempat dan Suasana Pulta - Waktu
    mulai dan berakhirnya wawancara - Tempat
    wawancara ( unt. Pertanyaan sensitif, tempat
    wawancara menentukan validitas jwbn mis
    pert. Narkoba pd remaja di wawancara di rumah
    ) - Suasana wawancara ( bahasa yg digunakan ,
    siapa saja yg hadir pd waktu wawancara )
  • Identitas Pengumpul data - Tiap pengumpulan
    data diberikan no. identitas yg unik. - No
    identitas ini dituliskan pada formulir data (
    memudahkan koreksi data jk perlu wawancara
    ulang , menilai bias dlm wawancara)

77
Pengaturan Kuesioner / Formulir
  • Sebaiknya sudah dilengkapi dengan Kode dan kotak
    Kode - kode hrs konsisten unt. Semua
    pertanyaan / pernyataan. - sediakan kode khusus
    yg seragam unt. Tiap pertanyaan unt jawaban
    tidak tahu, lupa dan tidak bersedia menjawab.
  • Tentukan apakah pertanyaan harus dibaca seperti
    yg tertulis atau boleh diinterpretasikan oleh
    pewawancara - jika hrs dibacakan, gunakan
    bahasa sehari-hari, jika perlu bahasa daerah
    setempat yg biasa digunakan subyek.
  • Tampilan Fisik pertanyaan/ pernyataan - tiap
    pertanyaan hrs terpisah - jawaban hrs berada
    tepat dibawah/ disamping pertanyaan - tiap
    kategori pertanyaan hrs jelas, terpisah dan
    berbeda satu dg yl. - lompatan pertanyaan hrs
    jelas - ukuran huruf hrs jelas dan mudah
    terbaca - setiap pertanyaan dan halaman hrs
    diberi nomer - perhatikan pertanyaan yg dapat
    memiliki jawaban ganda.

78
Contoh Pertanyaan dengan jawaban ganda
  • Dari mana ibu pertama kali mendengar tentang
    oralit ? (Beri tanda pada jawaban
    yang pertama diucapkan) a. Teman atau
    keluarga b. Kader c. Tenaga
    Kesehatan d. Televisi
  • Dari mana ibu mendengar tentang oralit
    ? Ya Tidak a.
    Teman atau keluarga .
    b. Kader
    . c. Tenaga kesehatan
    .. d. Televisi
    .
    e. Radio
    . .

79
Jenis Pertanyaan
  • 1. Pertanyaan Tertutup - kemungkinan
    jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan
    responden tidak diberi kesempatan memberikan
    jawaban lain.
  • 2. Pertanyaan Terbuka - kemungkinan
    jawabannya tidak ditentukan dahulu dan responden
    bebas memberikan jawaban.
  • 3. Pertanyaan Kombinasi Terbuka dan Tertutup
    - kemungkinan jawaban sudah ditentukan tetapi
    kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
  • 4. Pertanyaan Semi Terbuka - jawaban sudah
    tersusun, tetapi masih ada kemungkinan tambahan
    jawaban.

80
Petunjuk Umum Pembuatan Pertanyaan
  • Tiap pertanyaan harus bersifat mutually exlusive.
    Contoh Apa alasan ibu tidak pergi ke
    puskesmas ? a. Jauh b. mahal c. pelayanan
    jelek
  • Kadang-2 diperlukan pertanyaan penapis. Contoh
    Berapa orang anak ibu ? Siapa saja namanya?
  • Beritahu responden / subyek jika ganti topik.
  • Mulai dengan pertanyaan yang sederhana dahulu.
  • Pertanyaan sulit / sensitif ditanyakan
    terakhir. Misal pertanyaan tentang keadaan
    ekonomi ditanyakan terakhir.
  • Hindari penggunaan kata-kata yang sulit ( hrs
    jelas khusus) Contoh Bagaimana status ibu ?
  • Hindari pertanyaan yang mendua arti. Contoh
    Apakah ibu senang ke Bidan atau Puskesmas ?

81
Lanjutan
  • Hindari pertanyaan yang mengandung
    sugesti. Contoh Apakah ibu setuju bila anak
    ibu diimunisasi ?
  • Hindari pertanyaan presumasi. Contoh Merek
    susu bubuk apa yang ibu berikan kepada
  • bayi ibu ?
  • CONTOH KUESIONER !!!!!

82
Uji Coba Kuesioner
  • Tujuan Uji coba
  • Mengetahui apakah pertanyaan tertentu perlu
    dihilangkan
  • Mengetahui apakah pertanyaan tertentu perlu
    ditambah
  • Apakah tiap pertanyaan dpt dimengerti subyek dg
    baik pewawancara dpt menyampaikannya dg mudah
  • Apakah urutan pertanyaan perlu dirubah
  • Berapa lama wawancara memerlukan waktu.
  • Dilakukan pada orang yg mirip karakteristiknya dg
    subyek penelitian.
  • Dilakukan oleh pengumpul data
  • Sebaiknya dilakukan diskusi antar subyek untuk
    menilai apakah subyek memiliki pengertian yg sama
    dg peneliti / pewawancara ttg informasi yang
    ditanyakan
  • Lakukan perbaikan yg diperlukan sesuai hasil uji
    coba.
  • KHUSUS untuk instrumen yg mengukur kondisi
    PSIKOLOGIS seseorang ( motivasi, sikap, prilaku,
    kognisi, kepuasan dll ) maka dilakukan UJI
    VALIDITAS dan RELIABILITAS.

83
Pelatihan Pengumpul Data
  • Harus dilakukan pelatihan pengumpul data untuk
    standarisasi. TIDAK ADA KUESIONER YG MUDAH
    ATAU PERTANYAAN YG MUDAH
  • Dalam pelatihan hrs dibahas semua pertanyaan /
    informasi yg dikumpulkan secara satu per satu.
  • Dilakukan main peran dan jg praktek lapangan.
  • Sediakan waktu dan budget yang memadai untuk
    pelatihan pengumpul data ? sangat menentukan
    kualitas data yg terkumpul.
  • Sebelum pelatihn dimulai HARUS sdh siap PEDOMAN
    PENGUMPULAN DATA, yg akan dipakai sbg rujukan
    interviewer jika ragu-2 atau bingung (
    standarisasi)

84
Uji Validitas dan Reliabilitas Pengukuran
  • Validitas dlm Metodologi Penelitian 1.
    Validitas Penelitian 2. Validitas Pengukuran
  • Bagaimana kaitan antara keduanya ?
  • Apa pengertian dari masing-2 tsb ?
  • Validitas pengukuran berkaitan dengan 3 unsur,
    yaitu Alat ukur (instrumen) , metode ukur dan
    pengukur.
  • Validitas penelitian terdiri dari 2 jenis, yaitu
    Validitas Dalam (Internal Validity) dan Validitas
    Luar ( External Validity ).
  • Kaitan antara ke 2 validitas tersebut ( Slide
    berikut !!)

85
Validitas dan Reliabilitas
  • Adekuatitas
  • Ranc.
    Penelitian

  • Alat Ukur
  • Validitas Penelitian Validitas
    Metode Ukur

  • Pengukuran
  • - Internal
  • - External

  • Pengukur


86
Validitas Pengukuran


  • Validitas
  • Validitas
    Muka
  • Isi

  • Validitas

  • Logik
  • Validitas Validitas
  • Pengukuran Konstruk

  • Validitas

  • Validitas
    Prediktif

  • Kriteria

  • Validitas

  • Konkiren

87
Validitas Penelitian
  • Validitas INTERNAL - Sejauh mana perubahan
    yang diamati dalam suatu penelitian ( T.U
    Experimental ) benar-benar hanya terjadi karena
    intervensi bukan faktor lain ?
  • ( Berkaitan dengan Design Penelitian )
  • Validitas EXTERNAL - Sejauh mana hasil
    suatu penelitian dapat digeneralisasikan pada
    populasi induk ?
  • ( Berkaitan dengan Sampling )

88
Validitas Pengukuran
  • Validitas pengukuran ??? - Apakah pengukuran
    yg dilakukan (dg metode dan alat yg dipilih )
    benar-2 mengukur variabel yg dikehendaki ? Jika
    YA ( ketepat ukuran ) - Apakah
    pengukuran tersebut berlangsung dg cermat dan
    teliti ? Jika YA (ketelitian )
  • VALIDITAS ISI - validitas yang diestimasi
    lewat pengujian terhadap isi kuesioner /
    instrumen dengan analisis rasional atau
    profesional judgment.

89
Lanjutan .
  • VALIDITAS ISI - validitas yang diestimasi
    lewat pengujian terhadap isi kuesioner /
    instrumen dengan analisis rasional atau
    profesional judgment. - Pertanyaan
    Sejauh mana isi kuesioner / instrumen
    mencerminkan ciri variabel yg hendak diukur -
    Penilaian secara subyektif individual, tidak
    melibatkan perhitungan statistik.
  • Validitas Muka - tipe validitas yang
    paling rendah signifikansinya krn hanya
    didasarkan pada penilaian thd format penampilan
    kuesioner / instrumen.
  • Validitas Logik - validitas yg
    menunjukkan sejauh mana isi kuesioner / instrumen
    merupakan representasi dan ciri variabel yg
    hendak diukur.

90
Lanjutan ..
  • VALIDITAS KONSTRUK - tipe validitas yang
    menunjukkan sejauh mana kuesioner / instrumen
    mengungkap suatu konstruk teoritik yang hendak
    diukur. - memerlukan tehnik statistik.
  • VALIDITAS KRITERIA - tipe validitas yang
    menghendaki tersedianya kriteria eksternal yg
    dpt dijadikan dasar pengujian skor instrumen /
    kuesioner. - dilakukan penghitungan korelasi
    antara skor instrumen dg skor kriteria.
  • Validitas Prediktif - tipe validitas yg
    dipakai untuk instrumen/ kuesioner
    performansi di waktu yg akan datang ( mis
    seleksi mhsw baru, penempatan karyawan dll
    ). - perlu waktu lama, biaya besar dan skor
    instrumen diperoleh saat ini tapi skor kriteria
    y.a.d.
  • Validitas Konkuren - bila skor instrumen
    dan skor kriteria dpt diperoleh dlm wkt yang
    sama.

91
Lanjutan .
  • RELIABILITAS - Apakah pengukuran yg
    dilakukan berkali-kali pada obyek yang sama
    menghasilkan skor yang sama ? Jika YA
    (konsistensi/ stabilitas). - Apakah skor yg
    diperoleh dg pengukuran tersebut merupakan skor
    yg sebenarnya ? Jika YA ( Akurasi ). -
    Seberapa banyak penyimpangan skor hasil
    pengukuran dari skor sesungguhnya ? Jika
    sedikit sekali ( Precicion ).
  • TEHNIK PENGUKURAN 1. Ukur Ulang ( test and
    re test pararel test ). 2. Sekali Ukur (
    genap-ganjil belah-tengah kuder richardson
    alpha cronbach hoyt )

92
Pengumpulan Data
  • Secara garis besar ada 4 macam 1.
    Wawancara 2. Observasi 3.
    Angket 4. Penelusuran Data sekunder.
  • Wawancara - salah satu metode pengumpulan
    data yang dilakukan dengan bertanya langsung
    kepada sumber informasi (responden). - cara
    yg banyak dilakukan. - Wawancara ditentukan
    oleh pewawancara, responden, lingkungan, topik
    wawancara.

93
Lanjutan .
  • Pewawancara - berpakaian sederhana, rapi,
    tidak menggunakan make up dan perhiasan
    berlebihan. - rendah hati dan hormat dg
    responden - ramah dalam bertutur kata ( tetapi
    jangan terlalu banyak berbasa-basi) -
    sikap penuh pengertian dan netral terhadap
    responden. - sanggup menjadi pendengar yang
    baik.
  • Lingkungan - tempat, waktu, adanya orang
    ke 3, sikap masyarakat umumnya. - pilih
    waktu yg tepat unt. Wawancara dan hindari
    adanya orang ke 3.

94
Lanjutan ..
  • Metode Wawancara ada 2 - wawancara
    terstruktur dan langsung. - Wawancara mendalam
    ( Depth Interview)
  • Observasi - kegiatan unt mendapatkan
    informasi dg cara mengamati obyek yang diteliti
    dg menggunakan tehnik yang paling sederhana yaitu
    secara visual sampai menggunakan peralatan rekam
    yang canggih seperti foto, video dll. -
    dibedakan menjadi 3 obsv. Sistematik, obsv.
    Partisipatif, obsv. Experimental.
  • Observasi Sistematik pengamatan yang langsung
    dilakukan terhadap obyek penelitian ( biasanya di
    survey lapangan) dan mempunyai struktur atau
    kerangka yang jelas.

95
Lanjutan
  • Dalam obsv. Sistematik yang diamati tidak semua
    kegiatan tetapi sebagian saja sesuai dengan
    tujuan penelitian.
  • Observasi Partisipatif - Observar (
    pengamat) benar-benar ikut ambil bagian dalam
    kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang diamati.
    Misal pengamatan perilaku tk.becak , pengamat ya
    menjadi TUKANG BECAK. - Bentuk partisipatif
    Partisipasi parsial , Partisipasi penuh,
    Partisipasi Intensif, Partisipasi permukaan.
  • Observasi Experimental - Biasanya
    dilakukan pada desain penelitian
    experimental. - Pengamatan dilakukan untuk
    mengetahui perubahan-2 yg terjadi akibat
    intervensi yg dilakukan.

96
Lanjutan
  • Keunggulan Tehnik Observasi - Banyak peristw
    psikis penting yang tak mungkin dapat diperoleh
    dengan metode wawancara. - Subyek yg sangat
    sibuk biasanya tidak keberatan jk diamati dr pada
    diminta untuk diwawancarai atau mengisi
    kuesioner. - Dimungkinkan diadakan
    pencatatan secara serempak dg menggunakan bbrp
    pengamat yg trampil. - Relatif lebih mudah
    dilaksanakan.
  • Kelemahan Tehnik Observasi - Diperlukan
    waktu yg lamaunt. Memperoleh perubahan yg
    terjadi. - Dapat muncul kesan Over
    Acting - Subyektivitas pengamat sering tidak
    dapat dihindari.

97
Lanjutan ..
  • Kesalahan dlm Pengamatan - Pengamat
    mengikut sertakan emosi dan prasangka-2
    nya. - Obsv dilakukan dg tergesa-gesa. -
    Keputusan berdasarkan standar dan pengalaman
    pribadi pengamat.
  • Metode Angket - Biasanya dilakukan dg
    mengirimkan via pos / kurir - Responden dimunta
    untuk mengisi sendiri kuesionernya, ok petunjuk
    pengisian harus rinci dan jelas pada setiap
    pertanyaan. - Drop Out nya tinggi, jadi
    haruslah sangat hati-2 jika menggunakan metode
    ini.
  • Penelusuran Data sekunder - penelusuran
    dokumen, publikasi, catatan klinik atau pribadi.
    ( Hati-2 dg kualitas datanya).

98
Sumber kesalahan
  • 1. Sampling Error 2. Non Sampling Error.
  • SAMPLING ERROR - Timbul krn suatu sampel
    tidak dapat memberikan informasi yang lengkap
    tentang suatu populasi. - Pengendaliannya
    merancang survei scr cermat.
  • NON SAMPLING ERROR - Timbul bukan karena
    proses pengambilan sampel. - Lebih Sulit
    dikendalikan - Penyebabnya Non Respone ,
    In Accurate respon
    dan Selection Bias.

99
Lanjutan .
  • Non Response - timbul jika Unit sampling
    yang telah ditetapkan lewat metode sampling TIDAK
    BISA diukur atau DIWAWANCARAI karena berbagai
    macam alasan.
  • In Accurate Response - timbul jika Unit
    sampling yang telah ditetapkan BERHASIL
    DIWAWANCARAI , namun respon yang diberikan tidak
    sesuai dengan daftar pertanyaan yang diajukan.
  • Selection Bias - timbul bila Unit Sampling
    yang telah ditetapkan TIDAK BERHASIL DITEMUI ,
    yang selanjutnya diganti dg tetangga sebelahnya.

100
Cara Mengatasi Non Sampling Error
  • Call Back - dapat mengurangi kesalahan
    Non Response. - dilakukan pada saat yang
    berbeda. - minimal hingga 3 kali.
  • Reward and Incentives - bisa dalam bentuk
    uang kontan atau produk barang yang
    dikonsumsi responden.
  • Pewawancara terlatih - ketrampilan
    pewawancara berhubungan langsung dg kuantitas
    dan kualitas data.
  • Editing Data
  • Susunan Kuesioner / alat ukur

101
PENGELOLAAN DATA
  1. Pengolahan Data - Editing -
    Koding - Entry - Cleaning
  2. Analisis Data - Univariat -
    Bivariat - Lanjut
  3. Penyajian Data

102
Pengolahan Data
  • Editing - Kegiatan yang sudah bisa dilakukan
    saat pengumpulan data dilapangan.
    - Pintu awal untuk menjaga kualitas data,
    karena hasil analisis data sangat
    tergantung dari kualitas data. - Aspek
    yang dilihat Kelengkapan Jawaban, keterbacaan
    tulisan, kesesuaian jawaban.
  • Koding - Usaha
    mengklasifikasikan jawaban-jawaban/ data yang
    ada umumnya dengan angka. - Perlu
    adanya buku koding ( jika variabel banyak /
    besar)
  • Entry - Pemasukan data bisa
    manual (kartu tabulasi) atau komputer (
    exel , epi info, SPSS dll)
  • Cleaning - Pembersihan data sebelum
    analisis - proses terakhir menjaga
    kualitas data

103
Analisis Data
  • Pentingnya Jenis Data - untuk pemilihan
    analisis statistik, karena jenis analisis
    statistik spesifik untuk jenis data tertentu.
  • Tahapan analisis - Analisis Univariat ( 1
    variabel ) - Analisis Bivariat ( 2 Variabel
    ) - Analisis lanjut ( 2 variabel atau lebih )
  • Analisis Univariat - Fungsi - apakah
    data sdh layak dianalisis ? - Bagaimana
    gambaran data yg dikump? - Apakah data
    optimal untuk analisis lanjt? - Data Nominal
    Ordinal Distribusi Frekue
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com