Konflik Sosial - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Konflik Sosial

Description:

Konflik Sosial Down load materi di Dedidoank.WordPress.com Pendahuluan Benturan sosial demi benturan sosial sejak era reformasi berlangsung dengan mengambil bentuk ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:11830
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 29
Provided by: dedi1
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Konflik Sosial


1
Konflik Sosial
Down load materi di Dedidoank.WordPress.com
2
Pendahuluan
  • Benturan sosial demi benturan sosial sejak era
    reformasi berlangsung dengan mengambil bentuk
    aneka-rupa serta menyentuh hampir di segala aspek
    (frame of conflict) kehidupan masyarakat
    (konflik agraria, sumberdaya alam, nafkah,
    ideologi, identitas-kelompok, batas teritorial,
    dll)
  • Satu hal yang perlu dicatat adalah bawa apapun
    bentuk benturan sosial yang berlangsung akibat
    dari konflik sosial, maka akibatnya akan selalu
    sama yaitu stress sosial, kepedihan (bitterness),
    disintegrasi sosial yang seringkali juga disertai
    oleh musnahnya aneka aset-aset material dan
    non-material

3
  • Kehancuran asset asset non-material yang paling
    kentara ditemukan dalam wujud dekapitalisasi
    modal sosial
  • hilangnya trust di antara para-pihak yang
    bertikai,
  • rusaknya networking,
  • hilangnya compliance pada tata aturan norma dan
    tatanan sosial yang selama ini disepakati
    bersama-sama.
  • Konflik sosial bisa berlangsung pada aras
    antar-ruang kekuasaan. Terdapat tiga ruang
    kekuasaan yang dikenal dalam sebuah sistem sosial
    kemasyarakatan, yaitu ruang kekuasaan negara,
    masyarakat sipil atau kolektivitas-sosial, dan
    sektor swasta (Bebbington, 1997 dan Luckham,
    1998).
  • Konflik sosial bisa berlangsung di dalam setiap
    ruangan ataupun melibatkan agensi atau struktur
    antar-ruangan kekuasaan..

4
Masyarakat sipil atau Kolektivitas Sosial
ruang kekuasaan dimana konflik sosial mungkin
berlangsung
Swasta/badan ekonomi Berorientasi Profit
Negara/ Pemerintah
Tiga Ruang dimana konflik sosial dapat berlangsung
5
  • Dengan mengikuti model konflik sosial
    berperspektifkan ruang-kekuasaan dari Bebbington
    (1997), maka konflik sosial antar pemangku
    kekuasaan dapat berlangsung dalam tiga bentuk,
    yaitu
  • Warga masyarakat sipil atau kolektivitas sosial
    berhadap-hadapan melawan negara dan sebaliknya,
    Ex. Perlawanan Asosiasi pedagang kaki
    limaterhadap penggusuran pemprov DKI
  • Konflik sosial yang berlangsung antara warga
    masyarakat atau kolektivitas sosial melawan
    swasta dan sebaliknya, Ex. Perseteruan antara
    komunitas lokal melawan perusahaan pertambangan
    multinasional di Papua
  • Konflik sosial yang berlangsung antara swasta
    berhadap-hadapan melawan negara dan sebaliknya

6
Kedalaman dan Skala Konflik
  • Sebagai bagian dari proses-proses sosial, dalam
    banyak kasus dijumpai bahwa konflik sosial tidak
    berlangsung secara serta-merta.
  • Meski tipe konflik sosial yang bersifat
    spontaneous conflict tetap ada (misalnya
    tawuran para pendukung kesebalasan sepakbola yang
    sedang bertanding), namun jenis konflik yang
    serta-merta tersebut biasanya lebih mudah
    dikendalikan dan segera diredam, daripada yang
    bersifat konstruktif dan organized.

7
  • Ada sejumlah prasyarat yang memungkinkan konflik
    sosial dapat berlangsung, antara lain
  • Ada isyu-kritikal yang menjadi perhatian bersama
    (commonly problematized) dari para pihak berbeda
    kepentingan,
  • Ada inkompatibilitas harapan/kepentingan yang
    bersangkut-paut dengan sebuah obyek-perhatian
    para pihak bertikai,
  • Gunjingan/gossip atau hasutan serta fitnah
    merupakan tahap inisiasi konflik sosial yang
    sangat menentukan arah perkembangan konflik
    sosial menuju wujud riil di dunia nyata,
  • Ada kompetisi dan ketegangan psiko-sosial yang
    terus dipelihara oleh kelompok-kelompok berbeda
    kepentingan sehingga memicu konflik sosial lebih
    lanjut.
  • masa kematangan untuk perpecahan
  • clash yang bisa disertai dengan violence
    (kerusakan dan kekacauan).

8
  • Konflik sosial bisa berakibat sangat luas dan
    berlangsung dalam jangka waktu lama, bila semua
    tahapan tersebut diorganisasikan dengan baik
    (organized social conflict) seperti yang terjadi
    antara Republik Indonesia melawan Gerakan Aceh
    Merdeka (GAM) beberapa waktu lalu
  • Dampak konflik dapat cepat ditekan perluasannya,
    jika sifatnya tidak terorganisasikan dengan baik
    (unorganized social conflict).

9
  • Jikalau dilihat dari perspektif kecepatan reaksi,
    maka konflik sosial dapat berlangsung dalam
    beberapa bentuk, yaitu
  • Gerakan sosial damai (peaceful collective action)
    yang berlangsung berupa aksi penentangan, yang
    dapat berlangsung dalam bentuk aksi korektif,
    mogok kerja, dll.
  • Demonstrasi (demonstrations) atau protes bersama
    (protest gatherings) adalah kegiatan yang
    mengekspresikan atas ketidaksepahaman yang
    ditunjukkan oleh suatu kelompok atas suatu isyu
    tertentu .
  • Aksi kolektif seperti ini biasanya diambil
    sebagai protes yang reaksioner yang dilakukan
    secara berkelompok
  • Kerusuhan dan huru-hara (riots), adalah
    peningkatan derajat keberingasan (degree of
    violence) dari sekedar demonstrasi

10
  • Pemberontakan (rebellions) adalah konflik sosial
    berkepanjangan yang biasanya digagas dan
    direncanakan lebih konstruktif dan
    terorganisasikan dengan baik
  • Pemberontakan bisa menyangkut perjuangan atas
    suatu kedaulatan atau mempertahankan kawasan
    termasuk eksistensi ideologi tertentu
  • Aksi radikalisme-revolusioner (revolutions)
    adalah gerakan penentangan yang menginginkan
    perubahan sosial secara cepat atas suatu keadaan
    tertentu
  • Perang adalah bentuk konflik antar negara yang
    sangat tidak dikehendaki oleh masyarakat dunia
    karena dampaknya yang sangat luas terhadap
    kemanusiaan

11
Bingkai Konflik Sosial
  • Coser (1967) mendefinisikan konflik sosial sbb
    social conflict is a struggle over values or
    claims to status, power, and scarce resources, in
    which the aims of the conflict groups are not
    only to gain the desired values, but also to
    neutralise, injure, or eliminate rivals.

12
  • Isyu-isyu kritikal yang membingkai konflik sosial
    yang seringkali dijumpai dalam sistem sosial (di
    segala tataran) adalah
  • Konflik antar kelas sosial (social class
    conflict) sebagaimana terjadi antara kelas
    buruh melawan kelas majikan dalam konflik
    hubungan-industrial
  • Modes of production conflict (konflik moda
    produksi dalam perekonomian) yang berlangsung
    antara kelompok pelaku ekonomi bermodakan
    (cara-produksi) ekonomi peasantry-tradisionalisme
    (pertanian skala kecil subsisten-sederhana)
    melawan para pelaku ekonomi bersendikan
    moral-ekonomi akumulasi profit dan eksploitatif.

13
  1. Konflik sumberdaya alam dan lingkungan (natural
    resources conflict) adalah konflik sosial yang
    berpusat pada isyu claim dan reclaiming
    penguasaan sumberdaya alam (tanah atau air)
    sebagai pokok sengketa terpenting, ex. Konflik
    agraria
  2. Konflik ras (ethnics and racial conflict) yang
    mengusung perbedaan warna kulit dan atribut
    sub-kultural yang melekat pada warna kulit
    pihak-pihak yang berselisih
  3. Konflik antar-pemeluk agama (religious conflict)
    yang berlangsung karena masingmasing pihak
    mempertajam perbedaan prinsip yang melekat pada
    ajaran masing masing agama yang dipeluk mereka
  4. Konflik sektarian (sectarian conflict), adalah
    konflik yang dipicu oleh perbedaan pandangan atau
    ideologi yang dianut antar pihak

14
  • Konflik politik (political conflict) yang
    berlangsung dalam dinamika olahkekuasaan (power
    exercise).
  • Gender conflict adalah konflik yang berlangsung
    antara dua penganut pandangan berbeda dengan
    basis perbedaan adalah jenis-kelamin
  • Para pihak mengusung kepentingan-kepentingan
    (politik, kekuasaan, ekonomi, peran sosial) yang
    berbeda dan saling berbenturan antara dua
    kelompok penyokong yang saling berseberangan
  • Konflik-konflik antar komunitas (communal
    conflicts), yang bisa disebabkan oleh berbagai
    faktor, seperti eksistensi identitas budaya
    komunitas dan faktor sumberdaya kehidupan
    (sources of sustenance).

15
  • Konflik teritorial (territorial conflict) adalah
    konflik sosial yang dilancarkan oleh komunitas
    atau masyarakat lokal untuk mempertahankan
    kawasan tempat mereka membina kehidupan selama
    ini.
  • Inter-state conflict adalah konflik yang
    berlangsung antara dua negara dengan kepentingan,
    ideologi dan sistem ekonomi yang berbeda dan
    berbenturan kepentingan dengan pihak lain negara
  • Dalam kecenderungan global, inter-state conflict
    bisa berkembang menjadi regional conflict
    sebagaimana terjadi pada era perang dingin
    (Blok Uni Soviet vs Blok USA), atau peperangan di
    Balkan pada akhir dekade 1990an, dimana USA dan
    NATO menghabisi Serbia

16
Profil Konflik Sosial di Lingkungan Perkebunan
  • Masalah konflik lahan
  • Pertentangan antara pendatang dengan pribumi
  • Imbalancing dalam pengupahan
  • Tuntutan fasilitas hidup yang layak
  • Perselingkuhan

17
Potensi Konflik dalam Proses Pelaksanaan
Kemitraan Usaha Perkebunan
18
(No Transcript)
19
Resolusi Konflik
  • Pemetaan adalah langkah pertama in conflict
    management, pemetaan konflik membuat para pihak
    yang bertikai maupun intervenor (yang melakukan
    intervensidalam arti positif mediator, dalam
    arti negatif provokator) mendapatkan pemahaman
    yang lebih jelas mengenai akar konflik, nature
    dan dinamika konflik serta berbagai kemungkinan
    untuk mengakhiri atau memperpanjang konflik
  • Perlu disadari bahwa bagaimanapun juga konflik
    adalah sebuah proses sosial yang berubah terus
    menerus. Karenanya, pemetaan konflik juga harus
    dilakukan berulang-ulang

20
  • Peta konflik yang baik hendaklah meliputi
    conflict history, conflict context, conflict
    parties, issues, dynamics, dan alternative routes
    to solution. (Kenneth E. Boulding)
  • Hal lain yang menurut Boulding penting untuk
    disertakan pada peta itu adalah kemungkinan
    berbagai conflict regulation dan the using of the
    map.

21
  • Conflict history memuat berbagai akar konflik dan
    peristiwa-peristiwa besar yang menandai
    perjalanan konflik dari waktu ke waktu.
  • Hal ini penting untuk mengetahui mana yang
    merupakan hasil relasi interaktif antar-pihak
    yang terlibat dalam konflik (termasuk pihak
    ketiga), dan mana yang merupakan the origin
    conflict

22
  • Conflict context idealnya menjelaskan lingkup dan
    karakter konteks maupun setting yang melahirkan
    dan melatari konflik.
  • Mulai dari wilayah geografi, struktur politik,
    berbagai bentuk relasi (sosial, politik dan
    ekonomi), juga badan-badan otoritas, pola
    komunikasi dan jaringan, proses pengambilan
    keputusan di tingkat lokal, nasional, dan
    internasional.

23
  • Conflict parties menjelaskan mengenai pihak-pihak
    yang terlibat dalam sebuah konflik .
  • Kesalahan membaca siapa melakukan apa dan
    memperoleh apa dari sebuah medan konflik yang
    penuh intrik dan tarik menarik akan membuat peta
    konflik tak berguna sama sekali

24
  • Ada tiga jenis pihak dalam sebuah medan konflik
  • Primary party adalah pihak yang memiliki tujuan
    jelas dari konflik tersebut. Kelompok ini tampak
    secara terang-terangan melakukan aksi untuk
    menarik kepentingan dari pihak lawan
  • Secondary party adalah pihak yang tidak terlibat
    langsung, namun jelas memiliki kepentingan yang
    juga tidak sedikit dalam sebuah konflik
  • Interested third party adalah pihak yang memiliki
    kepentingan terhadap hasil akhir dari konflik
    apakah perdamaian atau perluasan konflik

25
  • Issues atau inti persoalan dalam sebuah konflik
    dapat diidentifikasi berdasar pada, setidaknya
    tiga penyebab utama
  • Ketidaksepakatan mengenai what is,
  • Ketidaksepakatan mengenai what is should be,
  • Ketidaksepakatan mengenai who will get what.

26
  • Dynamic. Hampir semua konflik sosial memiliki
    pola dinamika yang sama, mulai dari dinamika yang
    tampak dipermukaan, dinamika yang muncul, berubah
    dan dikembangkan, dinamika polarisasi, dinamika
    yang berputar seolah meninggalkan medan konflik
    namun sebenarnya kembali masuk menusuk, dan
    dinamika yang dihasilkan oleh praduga-praduga .

27
  • Yang tidak kalah penting juga di dalam resolusi
    konflik adalah mengembangkan gagasan gagasan
    positif yang menguntungkan para pihak yang
    bertikai di medan konflik
  • Sehingga dapat menghilangkan ketidaksepakatan
    diantara pihak yang konflik (perdamaian)
  • Tetapi jika kita ingin bermaksud untuk
    memperkeruh keadaan, maka gunakan berbagai cara
    untuk memanipulasi gagasan.

28
c u next session
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com