PENGANTAR FILSAFAT - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

PENGANTAR FILSAFAT

Description:

Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang picik dan dangkal dan membimbing manusia untuk berpikir secara luas dan mendalam. – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:3026
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 29
Provided by: lau882
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: PENGANTAR FILSAFAT


1
PENGANTAR FILSAFAT
  • Oleh
  • Drs. KUNTJOJO, M.Pd.
  • UNP Kediri
  • 2010

2
FILSAFAT
3
A. FAKTOR PENDORONG TIMBULNYA FILSAFAT
  • Keheranan
  • Banyak filsuf yg menyatakan bahwa rasa heran
    manusia (bhs Yunani thaumasia sebagai pendorong
    timbulnya filsafat.
  • Keheranan menyebabkan manusia berpikir untuk
    mendapatkan jawaban mengapa demikian.

4
  • 2. Kesangsian
  • Augustinus dan Rene Descartes menya-takan bahwa
    kesangsian merupakan sum-ber utama pemikiran.
  • Manusia merasa heran, kemudian ragu-ragu dengan
    kemampuan inderanya. Di mana kepastian dapat
    ditemukan. Untuk itulah manusia kemudian berpikir
    secara mendalam dan komprehensif.

5
  • 3. Kesadaran akan keterbatasan
  • Manusia menyadari bahwa dirinya sangat kecil dan
    lemah terutama jika dibandingkan dengan alam
    sekelilingnya.
  • Manusia merasa dirinya memiliki kemampuan yang
    sangat terutama pada saat menghadapi penderitaan.
  • Dengan kesadaran akan keterbatasannya, manusia
    mulai memikirkan bahwa di luar manusia yang
    terbatas pasti ada sesuatu yang tidak terbatas.

6
  • 4. Manusia memiliki rasa kagum (thauma) pada alam
    semesta dan isinya
  • Manusia merupakan makhluk yang memiliki rasa
    kagum pada apa yang diciptakan oleh Sang
    Pencipta.
  • Kekaguman tsb. kemudian mendorong manusia untuk
    berusaha mengetahui alam semesta itu sebenarnya
    apa, bagaimana asal usulnya (masalah kosmologis).
    Ia juga berusaha mengetahui dirinya sendiri,
    mengenai eksistensi, hakikat, dan tujuan
    hidupnya.
  •  

7
B. PENGERTIAN FILSAFAT
  • 1. Tinjauan Secara Etimologis

PHILO
PHILOSOPHIA
PHILOSOPHY
SOPHIA
8
Lanjutan .
  • PHILO love
  • PHILEIN to love
  • SOPHIA wisdom
  • PHILOSOPHIA love of wisdom
  • PHILOSOPHY cinta akan kebijaksaan (love of
    wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya.

9
Lanjutan .
  • Istilah filsafat yang merupakan terjemahan dari
    philolophy (bahasa Inggris) berasal dari bahasa
    Yunani philo (love of ) dan sophia (wisdom). Jadi
    secara etimologis filsafat artinya cinta atau
    gemar akan kebajikan (love of wisdom).
  • Cinta artinya hasrat yang besar atau yang
    berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh.
    Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau
    kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti
    hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan
    kebenaran sejati. Demikian arti filsafat pada
    mulanya.

10
2. Definisi Filsafat
  • Menurut Immanuel Kant
  • Filsafat merupakan pengetahuan yang menjadi
    pokok pangkal dari segala pengetahuan, yang di
    dalamnya tercakup masalah epistemologi (filsafat
    pengetahuan) yang menjawab persoalan apa yang
    dapat kita ketahui.

11
Lanjutan ..
  • Menurut N. Driyarkara
  • Filsafat adalah permenungan yg sedalam-dalamnya
    tentang sebab-sebab ada dan berbuat
    permenungan tentang kenyataan yg
    sedalam-dalamnya, sampai mengapa
  • yang penghabisan.

12
3. Esensi Pengertian Filsafat
  • 1. Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu
    pandangan sistematik serta lengkap tentang
    seluruh realitas.
  • 2. Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir
    dan dasar secara nyata.
  • 3. Upaya untuk menentukan batas-batas dan
    jangkauan pengetahuan sumber daya, hakikatnya,
    keabsahan-nya, dan nilainya.
  • 4. Pemikiran kritis atas pengandaian-pengandaian
    dan
  • pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh
    berbagai bidang pengetahuan.

13
C. CIRI-CIRI FILSAFAT
  1. Komprehensif/Menyeluruh Pemikiran filsafat
    merupakan pemikiran yg luas, tak membatasi diri
    dan bukan hanya ditinjau dari satu sudut pandang
    saja.
  2. Mendasar/radikal Pemikiran filsafat merupakan
    pemikiran yg dalam sampai pada hasil yg
    fundamental atau esensial.
  3. Konseptual Berpikir filsafat adalah berpikir
    melampau batas pengalaman hidup sehari-hari

14
Lanjutan ..
  • 4. Koheren dan konsisten Koheren artinya sesuai
    dengan kaidah-kaidah berpikir logis dan konsisten
    artinya tak mengandung kontradiksi.
  • 5. Bebas Berpikir filsafat adalah berpikir
    secara bebas, bebas dari prasangka sosial,
    kepentingan politik, dst.

15
D. OBJEK FILSAFAT
  • Objek material filsafat adalah segala sesuatu
    yang ada, yang meliputi ada dalam kenyataan,
    ada dalam pikiran, dan yang ada dalam kemungkinan
    (Lasiyo dan Yuwono, 1994 6).
  • Objek formal filsafat adalah hakikat dari segala
    sesuatu yang ada (Lasiyo dan Yuwono, 1994 6).

16
E. PERANAN FILSAFAT
SEBAGAI PENDOBRAK
FILSAFAT
SEBAGAI PEMBEBAS
SEBAGAI PEMBIMBING
17
1. FILSAFAT SBG. PENDOBRAK
  • Berabad-abad lamanya intelektualitas manusia
    tertawan dalam penjera tradisi dan kebiasaan.
  • Dalam penjara tersebut, manusia terlena dalam
    alam mistik yang penuh sesak dgn hal-hal yang
    serba rahasia yang terungkap lewat berbagai
    mitos.
  • Kehadiran filsafat telah mendobrak pintu dan
    tembok tradisi. Meski pendobrakan itu membutuhkan
    waktu yang cukup panjang.

18
2. FILSAFAT SBG. PEMBEBAS
  • Filsafat bukan sekedar mendobrak pintu penjara
    tradisi yang penuh dgn mitos, tetapi juga membawa
    manusia keluar dari kekangan tsb.
  • Filsafat membebaskan manusia dari belenggu cara
    berpikir mistis . Filsafat membebaskan manusia
    dari ketidak tahuan dan kebodohannya.
  • Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir
    yang tidak kritis, yang membuat manusia mudah
    menerima kebenaran semu yang menyesatkan.

19
3. FILSAFAT SBG. PEMBIMBING
  • Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir
    mistis dengan membimbing manusia untuk berpikir
    secara rasional.
  • Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir
    yang picik dan dangkal dan membimbing manusia
    untuk berpikir secara luas dan mendalam.
  • Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir
    yang tak teratur dan tak jernih dan membimbing
    manusia untuk berpikir secara sistematis dan
    logis.

20
F. ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
  • 1. IDEALISME
  • Idealisme adalah suatu ajaran/faham atau aliran
    yang menganggap bahwa
  • realitas ini terdiri atas roh-roh (sukma) atau
    jiwa, ide-ide dan pikiran atau yang
  • sejenis dengan itu.

21
Lanjutan ..
  • Aliran ini merupakan aliran yang sangat penting
    dalam perkembangan sejarah pikiran manusia.
  • Mula-mula dalam filsafat Barat kita temui dalam
    bentuk ajaran yang murni dari Plato. yang
    menyatakan bahwa alam, cita-cita itu adalah yang
    merupakan kenyataan sebenarnya.
  • Adapun alam nyata yang menempati ruang ini
    hanyalah berupa bayangan saja dari alam idea itu.

22
Lanjutan ..
  • 2. MATERIALISME
  • Materialisme merupakan faham atau aliran yang
    menganggap bahwa dunia ini tidak ada selain
    materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah
    satu.
  • Pada abad pertama masehi faham Materialisme tidak
    mendapat tanggapan yang serius, bahkan pada abad
    pertengahan, orang menganggap asing terhadap
    faham Materialisme ini. Baru pada jaman
    Aufklarung (pencerahan), Materialisme mendapat
    tanggapan dan penganut yang penting di Eropah
    Barat.

23
Lanjutan .
  • 3. DUALISME
  • Dualisme adalah ajaran atau aliran/faham yang
    memandang alam ini terdiri atas dua macam hakekat
    yaitu hakekat materi dan hakekat rohani.
  • Kedua macam hakekat itu masing-masing bebas
    berdiri sendiri, sama azazi dan abadi.
  • Perhubungan antara keduanya itu mencipta-kan
    kehidupan dalam alam. Contoh yang paling jelas
    tentang adanya kerja sama kedua hakekat ini
    adalah terdapat dalam diri manusia.

24
Lanjutan .
  • 4. EMPIRISME
  • Empirisme berasal dari kata Yunani yaitu
    "empiris" yang berarti pengalaman inderawi. Oleh
    karena itu empirisme dipahami sbg pandangan yg
    memandang pengalaman sebagai sumber utama
    pengenalanan dan yang dimaksudkan dengannya
    adalah baik pengalaman lahiriah yang menyangkut
    dunia maupun pengalaman batiniah yang menyangkut
    pribadi manusia.

25
Lanjutan ..
  • 5. RASIONALISME
  • Rasionalisme adalah merupakan faham atau aliran
    atau ajaran yang berdasarkan ratio, ide-ide yang
    masuk akal.Selain rasio, tidak ada sumber
    kebenaran yang hakiki.
  • Zaman Rasionalisme berlangsung dari pertengahan
    abad ke XVII sampai akhir abad ke XVIII. Pada
    zaman ini hal yang khas bagi ilmu pengetahuan
    adalah penggunaan yang eksklusif daya akal budi
    (ratio) untuk menemukan kebenaran.

26
Lanjutan ..
  • 6. FENOMENALISME
  • Secara harfiah Fenomenalisme adalah aliran atau
    faham yang menganggap bahwa Fenomenalisme
    (gejala) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran.
  • Fenomenalisme bergerak di bidang yang pasti. Hal
    yang menampakkan dirinya dilukiskan tanpa
    meninggalkan bidang evidensi yang langsung.
  • Fenomenalisme adalah suatu metode pemikiran, "a
    way of looking at things".

27
G. CABANG-CABANG FILSAFAT
  • METAFISIKA (filsafat tentang hal ada)
  • LOGIKA (filsafat tentang berpikir)
  • ETIKA (filsafat tentang pertimbangan moral)
  • ESTETIKA (filsafat tentang keindahan)
  • EPISTEMOLOGI (filsafat tentang pengetahuan)
  • FILSAFAT ILMU
  • FILSAFAT PENDIDIKAN
  • FILSAFAT SEJARAH
  • FILSAFAT MATEMATIKA
  • FILSAFAT POLITIK

28
Thanks for your attention
  • Any Questions ?
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com