STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN

Description:

Title: APPENDAGES CRUSTACEA Author: Kartono Last modified by: User Created Date: 3/23/2005 2:42:50 PM Document presentation format: On-screen Show (4:3) – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:248
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 22
Provided by: Kart197
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN


1
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN
  • INTEGUMEN ATAU KULIT DAN EKSOSKELETON
  • SISTEM OTOT
  • SISTEM ORGAN RESPIRASI ATAU PERTUKARAN GAS
  • SISTEM PENCERNAAN
  • SISTEM TRANSPORTASI INTERNAL
  • SISTEM SARAF
  • SISTEM ALAT INDRA
  • SISTEM ORGAN REPRODUKSI.

2
INTEGUMEN DAN EKSOSKELETON
  • Secara umum integumen Crustacea tersusun dari
    lima lapisan, mulai dari lapisan terluar kemudian
    ke dalam adalah sebagai berikut
  • Epikutikula
  • Eksokutikula
  • Endokutikula
  • Epidermis
  • Jaringan ikat

3
GAMBARAN SKEMATIS STRUKTUR INTEGUMEN CRUSTACEA
Esk eksokutikula, Enk endokutikula, Epd
epidermis, Epi lapisan epithelium Pen jaringan
ikat, PEE lapisan pertemuan antara eksokutikula
dan endokutikula, Lam lamina, Sap saluran pori.
(digambar ulang dengan penyederhanaan tanpa skala
berdasar Dall, dkk., 1990).
4
Kromatofor
  • Kromatofor adalah sel-sel yang mengandung pigmen
    di dalamnya.
  • LOKASI pada jaringan pengikat di bawah
    epidermis.
  • FUNSGI menentukan warna Crustacea.
  • Fungsi warna bermacam-macam tetapi biasanya
    berhubungan dengan termoregulasi dan penyamaran.
  • t.

5
STRUKTUR KROMATOFOR
  • Kromatofor biasanya berkelompok sehingga sering
    disebut sebagai organ kromatofor.
  • Memiliki lanjutan ke segala arah (radial).
  • Sel-selnya dapat tetap bebas satu sama lain dalam
    arti tidak memiliki sinsitia (tunggal
    sinsitium), ada pula yang memiliki sinsitium
    sehingga menyatu.
  • Pigmen dapat bermigrasi dalam sitoplasma untuk
    menyatu atau menyebar.
  • Pada beberapa udang satu kromatofor dapat
    mengandung lebih dari satu jenis pigmen yang
    berbeda, tetapi pada umumnya kromatofor bersifat
    monokromatik yaitu hanya mengandung satu jenis
    pigmen

6
WARNA CRUSTACEA
  • Pigmen merah, kuning, dan biru adalah derivat
    karoten yang berasal dari makanannya.
  • Pigmen coklat dan hitam adalah melanin.
  • Pigmen merah karotenoid yang disebut astaxantin
  • Astaxantin tidak tampak ketika hidup sebab
    bergabung dengan protein sehingga tampak biru.

7
PERUBAHAN STRUKTUR INTEGUMEN
Crustacea menjalani pertambahan ukuran tubuh
tidak secara kontinyu. Tubuh akan tumbuh secara
cepat segera setelah pergantian kulit (ecdysis).
Pada tahun 1939, Drach telah mengidentifikasi
lima stadium proses pergantian pada kepiting
yaitu (Dall, dkk., 1980) Stadium A ketika
eksoskeleton masih lunak Stadium B ketika
eksoskeleton masih lunak tetapi sudah cukup kuat
untuk mendukung hewannya Stadium C ketika
eksoskeleton sudah terbentuk lengkap, Stadium D
ketika terjadi persiapan pergantian kulit Stadium
E ketika kulit dilepas. Setiap stadium memiliki
struktur integumen yang berbeda satu sama lain.
8
Tahap perubahan struktur integumen dalam daur
pergantian kulit Crustacea.
9
SYSTEMA MUSCULARE
Gambar 5.4. Sistem otot abdomen udang peneid
(Penaeus japonica) 1. m. oculomotorius 2. m.
dorsolateralis anterior 3. m. adductor
mandibularis 4. m. rotator mandibularis 5. m.
extensor abdomis 6. m. flexor abdominis 7. m.
extensor obliquus 8. m. flexor obliquus 9. m.
extensor dorsalis 10. m. flexor caudalis 11 m.
thoracicoabdominis (Ikeda dkk. 1971).
10
SISTEM PERTUKARAN GAS
  • Tidak semua Crustacea memiliki organ pertukaran
    gas yang khusus.
  • Pada beberapa jenis Crustacea lapisan kutikulanya
    permeable dan berfungsi sebagai tempat pertukaran
    gas.
  • Pada Crustacea besar, perbandingan luas permukaan
    dan volume tubuh menjadi jauh lebih kecil,
    sehingga diperlukan organ khusus untuk tempat
    pertukaran gas.
  • Organ ini merupakan perluasan permukaan tubuh ke
    arah luar atau evaginasi dan disebut insang
    (branchia).
  • Insang selalu berkaitan dengan appendages tetapi
    lokasinya bervariasi demikian pula strukturnya.
    Pada Brachyura insang akan tampak di sebelah
    dorsal bila karapaks dibuka, sedang pada udang
    tampak di sebelah lateral.
  • Pada umumnya insang terlindung dalam suatu ruang,
    yaitu ruang insang (gill chamber, branchial
    chamber). Ruang insang ini terbentuk di antara
    karapaks dan dinding tubuh dan diventilasi oleh
    gerakan berbagai macam appendages.

11
LOKASI INSANG
12
TIGA TIPE INSANG PADA MALACOSTRACA.
13
SISTEM PENCERNAAN
  • Dalam garis besarnya saluran pencernaan setelah
    rongga mulut terdiri atas esophagus,
    proventrikulus (ventrikel) usus tengah, dan
    rectum atau usus belakang.
  • Pada Decapoda mulut terletak di bagian ventral
    kepala dan dilengkapi dengan berbagai bagian
    mulut.
  • Bagian anterior dan posterior rongga mulut
    dibatasi oleh suatu evaginasi atau tonjolan dari
    dinding tubuh, mulut disebut labrum dan di bagian
    posterior disebut paragnatha .
  • Enam pasang appendages yang bergabung dengan
    mulut yaitu mandibula, maksila I dan II, serta
    maksiliped I, II, dan III. Dari keenam pasang
    appendages tersebut yang terbesar dan dengan
    mudah tampak dari luar adalah maksiliped III.
  • Bagian setelah mulut adalah esophagus, bagian ini
    pada umumnya sangat pendek. Esofagus bermuara di
    lambung atau proventrikulus yang ukurannya cukup
    besar.

14
MODEL SALURAN PENCERNAAN PADA DECAPODA
15
SISTEM TRANSPORTASI INTERNAL
  • Sistem transportasi internal atau sistem
    hemolimfa pada Decapoda terdiri atas darah yang
    disebut hemolimfa, jantung, sistem arteria,
    kapiler, dan sinus venosus. Darah pada Crustacea
    mengandung hemosit, pigmen respirasi yang disebut
    hemosianin, dan plasma sebagai larutannya.
  • Dari jantung darah disalurkan ke bagian-bagian
    tubuh melalui tujuh arteria utama yaitu
  • Satu aorta anterior
  • Sepasang arteria latero-anterior
  • Sepasang arteria hepatica (arteria lateralis)
  • Satu aorta posterior (arteria dorso-abdominal)
  • Satu arteria sternal

16
SYSTEMA NERVOSUM
  • Crustacea memiliki pusat saraf berupa otak yang
    terdiri atas protocerebrum, deuterocerebrum, dan
    triterocerebrum.
  • Pada Crustacea ada kecenderungan mengalami proses
    sefalisasi dengan berfusinya beberapa ganglia.
    Berbagai macam tingkat sefalisasi dapat dijumpai
    pada taksa anggota Crustacea.
  • Pada beberapa anggota Crustacea ada yang ganglia
    segmentalnya masih independen, sedang pada taksa
    lain bergabung membentuk ganglion subesofagial.
    Ganglion rasaksa (besar) ditemukan di CNS
    (central nervous system) pada beberapa kelompok
    Crustacea.

17
ORGANA SENSORIA
  • Organ sensor atau indra pada Crustacea meliputi
    mata, statosist (statocyst), seta sensor, dan
    proprioreseptor (proprioreceptor).
  • Hampir semua Crustacea memiliki mata, hanya saja
    ada yang berupa ocellus, kumpulan ocelli, atau
    sudah berupa mata majenuk. Ocelli biasanya ada
    pada stadium pertama larva yaitu nauplius, atau
    sebagai mata median. Sekelompok ocelli yang
    terdapat di median kemudian disebut sebagai mata
    naupliar.

18
SISTEMA EXCRETORIA
19
STATOSIST
  • Statosist adalah reseptor keseimbangan, berjumlah
    sepasang dan terletak pada antenna, abdomen,
    uropoda, atau ada juga yang di telson.
  • Statosist berupa suatu ruang, di dalamnya
    terdapat benda kecil yang disebut statolith.
    Statolith terletak di suatu hamparan setae
    mekanoreseptor, dengan demikian perubahan letak
    statolith dapat terdeteksi.
  • Statolith dapat merupakan hasil sekresi, tetapi
    pada umumnya adalah segumpal butiran pasir yang
    menggumpal.
  • Hampir semua Decapoda memiliki statosist pada
    masing-masing sendi pangkal antenna I.
  • Staosist Decapoda merupakan suatu rongga yang
    penuh berisi air.
  • Statolit tersusun dari butiran-butiran pasir yang
    disatukan oleh semen hasil sekresi epithelium
    pada statosist. Statolith ini cukup berat dan
    terletak pada hamparan seta, tidak statis
    sehingga dapat bergerak atau berubah posisinya.
    Statolit menekan seta karena gaya gravitasi.

20
SISTEM REPRODUKSI
  • Pada umumnya Crustacea bersifat gonokoristik
    (gonochoristic), tetapi ada juga yang bersifat
    hermafrodit.
  • Fertilisasi pada umumnya internal, dan pada
    kebanyakan jenis juga terjadi kopulasi. Pada
    beberapa jenis ada spermatofor dan fertilisasi
    tidak terjadi secara langsung. Biasanya terdapat
    penis untuk mentransfer sperma.
  • Kebanyakan penis merupakan modifikasi dari suatu
    appendages, disebut gonopod, dan digunakan untuk
    memasukkan sperma ke tubuh betina. Dalam
    perkawinan beberapa jenis Crustacea jantan
    menggunakan antena atau appendages thorax
    anterior untuk memegang hewan betina. Beberapa
    jenis Crustacea, hewan jantan menunggu hewan
    betina melakukan pergantian kulit sebelum
    melakukan kopulasi.

21
KEANEKARAGAMAN CRUSTACEA
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com