PATOLOGI UMUM - PowerPoint PPT Presentation

1 / 102
About This Presentation
Title:

PATOLOGI UMUM

Description:

... (self-esteem). * Faktor Psikososial dalam Patologi ... Kedua cabang ilmu tersebut bertumpu pada pemeriksaan sel jaringan tubuh di bawah mikroskop ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:357
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 103
Provided by: admin84
Category:
Tags: patologi | umum | esteem

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: PATOLOGI UMUM


1
PATOLOGI UMUM
  • Disusun oleh
  • dr Mayang Anggraini Naga
  • Fakultas-Fisio-Terapi U-EU
  • JAKARTA
  • Revisi 2011

2
SESI 1a
  • PENGERTIAN UMUM
  • TENTANG
  • PATOLOGI

3
DESKRIPSI
  • Pembahasan meliput definisi patologi,
  • klasifikasi keadaan patologis, penyakit
  • akut dan kronis serta faktor-faktor
  • penyebab perubahan patologis.

4
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
  • Memahami batasan pengertian
  • - patologi
  • - keadaan patologis,
  • - klasifikasi keadaan sakit,
  • - faktor-faktor penyebab sakit dan
  • - perbedaan penyakit akut dan kronis.

5
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS POKOK BAHASAN
  • Mampu Menjelaskan
  • - Berbagai definisi dan Klasifikasi keadaan
    patologis/sakit
  • - Batasan pengertian penyakit akut dan kronis
  • - Faktor-faktor penyebab timbulnya
  • penyakit/sakit.

6
PATOLOGI
  • PATHOLOGY
  • Studi tentang penyakit,
  • - penyebabnya,
  • - mekanismenya dan
  • - efek
  • yang terjadi pada tubuh manusia
  • (Petikan dari AMA Encyclopedia of Medicine)

7
PATOLOGI (PA.THOLO.GY )
  • Penyakit (Disease)
  • Disease, L dis seperation, ease of aise
  • Gangguan fungsi atau struktur bagian, organ
  • atau sistem tubuh yang timbul akibat
  • kegagalan mekanisme penyesuaian diri
  • (adaptif) suatu organisme melawan stimuli
  • atau stress dengan memadai.
  • ( reaksi tubuh terhadap cedera, sakit/
    penyakit)

8
PATHOLOGY (Lanjutan-1)
  • 2. Suatu kesatuan khusus yang merupakan
  • total jumlah dari berbagai ekspresi satu
  • atau lebih proses patologik.
  • Penyebab kesatuan penyakitnya terwakili
  • oleh dasar proses patologik digabung
  • dengan faktor penyebab sekunder yang
  • penting.
  • (Sumber Blakistons New Gould Medical
    Dictionary)

9
Patologi (Lanjutan-2)
  • Dalam keadaan non-patologik (normal)
  • eksistensi tubuh bergantung kepada ribuan
  • upaya penyesuaian, yang terlaksana setiap
  • detik, melalui mekanisme homeostasis tubuh
  • sendiri, untuk menjawab perubahan yang terjadi
  • di luar tubuh.
  • (Contoh suhu udara luar terlalu dingin, di
    dalam
  • ruang terlalu panas, atau rasa haus karena kehi-
  • langan cairan tubuh dsb.)

10
FISIOLOGI (PHYSI.OLO.GY)
  • Ilmu yang menjelaskan tentang fungsi
  • organisme hidup atau bagian-bagiannya
  • sebagai perbedaannya dengan morfologi.
  • Patofisiologi adalah bidang ilmu gangguan
  • fungsi atau modifikasi fungsi akibat ulah
  • penyakit

11
FISIOLOGI (Lanjutan)
  • Proses
  • kesinambungan pemonitoran
  • dan
  • penyesuaian diri tubuh
  • termasuk bidang ilmu
  • Fisiologi
  • (Physiology)

12
PATOLOGI
  • (1) Studi tentang adaptasi terhadap
  • perubahan di lingkungan luar maupun
  • dalam yang kurang adequat
  • atau
  • (2) Studi ilmiah tentang
  • the way things go wrong
  • (W.G. Spector An introduction to General
    Pathology, 3rd ed. revised by T.D. Spector))

13
PATOLOGI (Lanjutan-1)
  • Ketidakmampuan menjawab stimuli bisa
  • berbentuk
  • 1. Kegagalan menjawab stimuli dengan
  • tepat yang sederhana.
  • atau
  • 2. Mekanisme adaptif yang berbalik
  • menyerang tubuhnya sendiri
  • Contoh Antibodi yang timbul menyerang/
  • merugikan tubuhnya sendiri (autoimunitas)

14
Patologi (Lanjutan -2)
  • Penyakit/sakit timbul akibat
  • 1. ? ketidakmampuan tubuh menjawab
  • stimuli,
  • atau
  • 2. ? hasil yang nampak akibat mekanisme
  • adaptif yang kurang menguntungkan
  • tubuhnya sendiri

15
Patologi (Lanjutan -3)
  • Contoh beberapa gangguan/penyakit
  • Ather.oma
  • Y. athere porridge oma tumor
  • menyempitnya pembuluh darah (p.d.)
  • akibat deposit lemak (atherosclerosis)
  • ? mengganggu aliran darah.
  • Atherosclerosis timbul akibat degenerasi lemak
  • dinding pembuluh darah yang terinfiltrasi zat
    lipid
  • (lemak) ? dinding menjadi kurang kuat menahan
  • tekanan.
  • (Y Yunani kuno, L latin)

16
Patologi (Lanjutan-4)
  • Cancer? merusak sel/jaringan
  • L. crab, kepiting tumor ganas
  • (malignant), bisa
  • - carcinoma atau sarcoma.
  • Throm.bosis ? penyumbatan pembuluh
  • darah Y. a becoming curdled
  • pembentukan thrombus. pl.thrombi, thrombos
  • bekuan darah yang terbentuk di dalam
  • jantung atau pembuluh darah akibat
  • lambatnya aliran atau perubahan
    permukaan
  • dinding pembuluh darah.

17
Patologi (Lanjutan -5)
  • Stress ? menimbulkan gangguan lain
  • L. stringere. To bind tight .
  • Stress mengikat dengan ketat.
  • 1. Beban berat, tarikan, tekanan atau gangguan
  • mekanik lain.
  • 2. Pada ilmu kedokteran suatu stimulus/
  • stimuli yang demikian hebat sehingga
  • mengganggu homeostasis organ.

18
HOMEOSTASIS
  • Home.osta.sis
  • Y. homios like, stasis position
  • koordinasi proses fisiologi tubuh untuk
  • mempertahankan kemantapan status
    internal
  • organisme dalam menghadapi keadaan
  • perubahan lingkungan eksternal.
  • Efek samping mekanisme homeostasis ?
  • menimbulkan gangguan keseimbangan tubuh.

19
Patologi (Lanjutan-7)
  • Di dalam patologi tidak ada hukum adanya themes
  • Penyakit timbul
  • 1. sering sebagai kelanjutan mekanisme
  • survival yang terdahulu.
  • 2. akibat kegagalan adaptasi yang menim-
  • bulkan tekanan pada diri dan progresif.
  • 3. sebagai respons tubuh segera (dini) yang
  • terlalu berlebih terhadap even lingkungan
  • 4. akibat adanya duel patologis
  • (antara bakteri/kuman gtlt manusia)

20
KLASIFIKASI KEADAAN PATOLOGI
  • Dasar Klasifikasi
  • primer adalah defek
  • atau
  • jawaban badaniah yang terjadi
  • dan
  • bukan berdasarkan kausa (penyebab).

21
(1) Gejala inflamasi (radang/peradangan)
  • - Color (panas),
  • - Rubor (merah),
  • - Tumor (bengkak),
  • - Dolor (sakit) dan
  • ? - Fungsio-lesion (gangguan fungsi)
  • yang beratnya bergantung pada site
    inflamasi pada bagian tubuh yang
  • terkena.
  • (Five Cardinal Signs)

22
KLASIFIKASI KEADAAN PATOLOGI (Lanjutan-1)
  • Umumnya inflamasi diikuti akumulasi sel
  • darah putih (leukosit) yang tertarik ke site
  • inflamasi oleh zat kimiawi radang.
  • Sel darah putih (leukosit) ini diperlukan
  • untuk
  • (a) menghancurkan microba penyerang
  • dan juga diperlukan untuk
  • (b) perbaikan/ penyembuhan jaringan
  • yang rusak.

23
KLASIFIKASI KEADAAN PATOLOGI (Lanjutan-2)
  • Inflamasi yang kurang tepat bisa diatasi
  • dengan pemberian
  • - corticosteroid atau
  • - anti inflamasi non-steroid.
  • Contoh Rheumatoid arthritis,
  • Gangguan autoimune

24
KLASIFIKASI KEADAAN PATOLOGI (Lanjutan-2)
  • (2) Degenerasi -gt Perubahan fisis atau kimiawi
  • sel, jaringan atau organ yang mengurangi
  • efisiensi sel/jaringan/organ terkait.
  • Penyebab belum diketahui dengan pasti,
  • bisa akibat proses penyakit, bisa suatu
    gambaran lansia.
  • Sebab lain bisa cedera, pengurangan aliran
  • darah, keracunan, diet kurang gizi vitamin
  • tertentu.

25
KLASIFIKASI KEADAAN PATOLOGI (Lanjutan-3)
  • Neoplasia
  • Adalah istilah medis untuk tumor
  • pertumbuhan sel/jaringan baru, bisa
  • - malignant (ganas) bisa
  • - carcinoma (asal jaringan epitel)
  • - sarcoma (asal jaringan lunak)
  • - mix-tumor (campuran)
  • - benign (jinak)

26
Klasifikasi Patologi (Lanjutan-4)
  • (4) Kelompok penyakit congenital atau
  • hereditary (keturunan)
  • Congenital (Kongenital) hadir sejak dilahirkan.
  • Ini bisa diturunkan secara genetik, bisa
    karena ada infeksi atau kerusakan di dalam
    kandungan atau timbul saat dilahirkan (didapat
    di jalan lahir).
  • Hereditary (keturunan) Transmisi sifat bawaan
  • melalui mekanisme genetik.

27
Definition (Batasan Pengertian)
  • DISEASE (The Bantam Medical Dictionary 3rd ed)
  • A disorder with a specific cause and
  • recognizable signs and symptoms any
  • bodily abnormality
  • or
  • failure to function properly, except that
  • resulting directly from physical injury
  • (the later, however may open the way for
    disease).

28
Definition (Batas Pengertian) (Lanjutan-1)
  • DISEASE
  • (The Signet Mosby Medical Encyclopedia,
    Rev. ed)
  • 1. A condition of abnormal function involving
  • any structure, part, or system of an
  • organism.
  • 2. A specific illness or disorder marked by a
  • specific set of signs and symptoms.
  • It may stem from
  • heredity infection diet environment

29
Penyakit Akut dan Kronis
  • ACUTE DISEASE
  • (PENYAKIT AKUT)
  • is one with symptoms that are
  • usually severe, but last only a short time.
  • The patient gets better, moves into a long-
  • term phase, or dies.
  • (Contoh influensa)

30
Penyakit Akut dan Kronis (Lanjutan(
  • CHRONIC DISEASE
  • (PENYAKIT KRONIS)
  • is one that persists over a long period
  • of time, but is often less severe than an
  • acute disease.
  • (Contoh Tuberculosis)

31
Definition (Lanjutan -2)
  • FUNCTIONAL DISEASE
  • has two meanings
  • 1. It may refer to a disease that affect
    function
  • or performance rather than body tissue.
  • 2. It may also be a condition with symptoms
  • of a physical disease or disorder although
  • careful examination fails to show any sign
  • of physical problems.

32
Definition (Lanjutan -3)
  • The symptoms of a functional disorder are as
    real as those of a physical disease.
  • - Headache,
  • - Lack of sexual function
  • (impotence),
  • - Certain heart problems, and
  • - Constipation
  • may be symptoms of functional disease.

33
Definition (Lanjutan-4)
  • Inter-current disease
  • is one that developed in and may after the
  • course of another disease.
  • Juanita J. Davis
  • (A Quick Reference to Medical Terminology)
  • Disease A pathological state manifested
    by
  • a group of signs and symptoms that
  • deviate from the normal structure and
  • function of the body organs.

34
Definition (Lanjutan-5)
  • W.G. Spector (An introduction to GENERAL
    PATHOLOGY, 3rd Edition)
  • What is disease?
  • It is often defined as disability, or in terms
  • of visible changes in bodily organs, but to
  • do this is to avoid the issue.
  • More usually, disease is partly the result
  • of an adaptive mechanism being turned
  • against the host instead of working to
  • his benefits.

35
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN PATOLOGIS
  • Di antaranya, meliput
  • - Pathogens (penyebab penyakit)
  • - Racun (poisonous) kimia
  • - Radiasi
  • - Inflamasi
  • - Degenerasi
  • - Akumulasi substansi abnormal
  • - Defek metabolik
  • - Gangguan nutrisi
  • - Carcinogens

36
Cabang Patologi
  • Cytopathology satu cabang sitologi yang
  • mempelajari perubahan patologi pada sel
  • Histopathology cabang histology yang
  • berhubungan dengan perubahan jaringan.
  • Kedua cabang ilmu tersebut bertumpu pada
  • pemeriksaan sel jaringan tubuh di bawah
  • mikroskop (Laboratorium PA Patologi-Anatomik)

37
Cabang Patologi
  • Post-mortem pathology yang berkembang
  • sejak abad ke 18 dan 19 menjadi dasar
  • pengembangan ilmu medis modern.
  • Melalui postmortem patologi memungkinkan
  • para ahli medis mengkaitkan simtoma
  • penyakit dengan perubahan yang terjadi
  • pada organ dalam tubuh ? ini memung-
  • kinkan para dokter menentukan akurasi
  • diagnoses berserta efek dari terapi yang
  • telah dijalankan.

38
AUTOPSY
  • A postmortem examination of the body, sometimes
    required by statute, sometime not.
  • In instance of unnatural death or death under
    suspicious circumstances, states require an
    autopsy to be performed by the country coroner,
    (not necessarily a physician) or the medical
    examiner, who is a physician with qualifications
    in pathology

39
Autopsy (Cont.-)
  • Some state require a report to the medical
    examiner in the case of any death occurring
    outside a hospital.
  • When the cause of death is not suspicious. but
    when examination of the organs after death will
    be useful for research or teaching hospitals and
    physicians must seek the next-of-kins permission
    for an autopsy.

40
SESI 1b
  • TEORI KESEHATAN SAKIT
  • (Black, 1993)
  • Petikan dari
  • Pathology
  • Implication for the Physical Therapist

41
DESKRIPSI
  • Pembahasan materi meliput teori kesehatan
  • mulai dari Pasteurs Germ Theory, Biomedical
  • Model, Homeostatic Multicausal Theories,
  • General Adaptation Syndrome, berikut
  • Psychological Theories

42
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS POKOK BAHASAN
  • Menjelaskan perbedaan teori-teori
  • - Pasteurs Germ Theory,
  • - Biomedical Model,
  • - Homeostatic Multicausal Theories
  • - General Adaptation Syndrome, dan
  • - Psychological Theories
  • terkait kesehatan

43
TEORI KESEHATAN (HEALTH) SAKIT
(ILLNESS)(Black, 1993)
  • Banyak teori tentang kausa sakit
  • Abad ke -19 ada Pasteurs Germ Theory ?
  • meningkatkan pengetahuan kita tentang penyakit
  • infeksi (ada mikroorganisme sebagai penyebab)
  • Teori Pasteur belum dapat menjelaskan sebab
  • semua penyakit yang kita temui.
  • Kuman penyebab penyakit banyak jenis bisa virus,
    bakteri, parasit protozoa dan helminthiasis.

44
PASTEURIZATION
  • A process devised to deal with a problem of the
    wine industry has been generally adopted as the
    most satisfactory treatment for milk. If milk is
    heated to63 66 degree C and kept at this
    temperature for 30 minutes (Holder process) or is
    heated to 71 degree C for at leat 15 seconds
    (High temperature short-time process), all
    vegetative pathogens are killed, spore-forming
    pathogens of no importance, in this context. The
    milk must then be rapidly cooled to 10 degree C
    or less, so that surviving organisms do not
    multiply.
  • The adequacy of the treatment which a specimen of
    milk has received can be tested by phosphatase
    test.

45
Teori Kesehatan Sakit (Lanjutan-1)
  • BIOMEDICAL MODEL
  • menjelaskan bahwa
  • penyakit (disease) adalah hasil dari
  • mal-fungsi organ-organ atau sel tubuh.
  • Model ini memberi batasan pengertian
  • bahwa
  • Kondisi yang disebut sebagai penyakit
  • adalah
  • Kondisi yang kausa khususnya jelas
  • disertai
  • Kumpulan gejala dan Simtom yang konsisten.

46
Teori Kesehatan Sakit (Lanjutan-1)
  • Biomedical Model ini terpaku pada
  • hubungan cause-and effect tanpa
  • memperhatikan komponen psikososial
  • dari penyakitnya,
  • di antaranya
  • reaksi sakit sesuai
  • - usia,
  • - pola hidup,
  • - kepribadian, atapun
  • - complaince terapi.

47
Teori Kesehatan Sakit (Lanjutan-2)
  • Angka kematian akibat epidemi yang pada zaman
  • dulu sangat tinggi, kini akibat penemuan
    antibiotika
  • (di antaranya penicilline, 1982 dll) berhasil
    diturunkan
  • dengan sangat bermakna.
  • Zaman dulu jarang ditemukan orang usia lanjut
  • ataupun orang dengan sakit infeksi kronik atau
  • sakit lain.
  • Pemanfaatan antibiotika ternyata merubah pola
  • penyakit yang kini kita hadapi ? resistensi
    antibiotika

48
Teori Kesehatan Sakit (Lanjutan-3)
  • Sejak abad 20, perhatian terhadap infeksi mulai
  • bergeser ke penyakit
  • - kanker,
  • - penyakit jantung, dan
  • - keadaan resistensi terhadap antibiotika.
  • Data USA 19.000 (dari total 58.000) kasus
  • meninggal (pasien rumah sakit) ternyata
  • meninggal akibat resistensi antibiotika.

49
HOMEOSTATIC MULTICAUSAL THEORIES
  • Teori ini memperhatikan dan memperhitungkan
  • faktor-2 lain yang berhubungan dengan sakit
  • dan kesehatan.
  • HOMEOSTATIK
  • kemampuan tubuh untuk mempertahankan
  • keseimbangan lingkungan internal tubuh
  • secara konstan terhadap pengaruh luar
  • (external) yang mengganggu.

50
Contoh
  • Kemampuan tubuh mempertahankan
  • - Suhu badan,
  • - Tekanan darah
  • - Kadar elektrolit dan cairan tubuh
  • - Kadar glucose serum
  • - Perbandingan O2 dan CO2 darah.

51
GENERAL ADAPTATION SYNDROME
  • Ini adalah
  • Sindrom respons tubuh terhadap stress
  • tanpa mempertimbangkan diagnosenya.
  • Contoh - kurang nafsu makan,
  • - berat badan turun.
  • - myalgia,
  • - rasa lelah dst.

52
GENERAL ADAPTATION SYNDROME (Lanjutan)
  • Badan/tubuh menjawab stress dalam usaha
  • untuk memelihara dan mengadaptasi melalui
  • Central Autonomic Nervous System.
  • (sistem saraf otonomik pusat)
  • Bila demand stress berkelanjutan maka
  • kapasitas adaptasinya akan terlampaui dan
  • pasien jatuh ke dalam keadaan sakit.

53
GENERAL ADAPTATION SYNDROME (Lanjutan)
  • Teori menggambarkan bahwa stress sebagai
  • kausa penyakit timbul karena
  • ? demand yang terlalu berat akan
  • ? memacu produk hormon adaptif
  • ? glukokortikoid dan mineralkortikoid ?
  • meninggi
  • ? keduanya akan menurunkan daya tahan
  • tubuh terhadap penyakit dan
  • menimbulkan kerusakan jaringan.

54
PSYCHOLOGICAL THEORIES
  • Teori ini menjelaskan integrasi fisiologik,
  • psikologik dan faktor sosial untuk dapat
  • menjelaskan timbulnya sakit.
  • Tingkat resistensi seseorang fisiologik,
  • psikologik dan bergantung kepada sejauh
  • mana kemampuannya menanggulanginya
  • (coping with).
  • Resistensi terhadap infeksi, alergi dan
  • kanker bergantung kepada sejauh mana
  • kesempurnaan kerja system imunitas
  • tubuhnya!

55
PSYCHOLOGICAL THEORIES (Lanjutan)
  • Pasien yang tidak tahan terhadap stress bisa
  • memiliki jawaban imunitas yang rendah ? bukti
  • ada pada ditemukannya ada gangguan aktivitas
  • natural killer cel
  • (Natural killer cel adalah satu jenis sel darah
  • putih leukosit khusus yang berkemampuan
  • menghancurkan virus dan sel kanker tanpa
  • mengenalnya terlebih dahulu virusnya.
  • Pada penyakit AIDS jenis sel inilah yang
  • terganggu kemampunanya membunuh HIV).

56
GENETIC ASPECTS to DISEASE (Aspek Genetik
Penyakit) (Black, 1993)
  • Saat ini kemajuan di bidang biologi sudah
  • bisa menemukan gene yang berkemampuan
  • menyandi (encoding) gangguan tertentu.
  • Perkembangan gene-therapy memungkinkan
  • para ahli mengubah gene yang berubah sifat
  • agar penyakit tertentu tidak terjadi.

57
Dasar Gene Therapy
  • adalah
  • - Proses terapi yang ditujukan untuk
  • mereparasi atau mengganti sel yang
  • malfungsi dengan gene tepat, dan baik.
  • - Studi laboratorium saat ini sudah bisa
  • mengkoreksi sel imune sehingga trial
  • (ujicoba) klinik gene terapi menjadi
  • mungkin dilaksanakan.

58
GENETIC ASPECTS to DISEASE (Aspek Genetik
Penyakit) (Black, 1993) (Lanjutan-1)
  • Penelitian sedang dijalankan untuk terapi
  • - Cystic finrosis
  • - Kanker otak
  • - Duchennes muscular dystrophy
  • - Diabetes
  • - Hypercholesterolemia
  • - Hemophyllia
  • - Parkinsons disease, dan
  • - ADA deficiency (adenosine
    deaminase enzyme)

59
GENE
  • Gene a unit of the material of heredity.
  • In physical terms, a gene consists of a short
  • section of the substance DNA contained within
    the nucleus of a cell
  • In functional terms, a particular gene has a
  • specific influence on the workings of a cell,
    the
  • activities of the same gene in many different
  • cells specifies a particular physical or
  • biochemical feature of the whole body (For
  • example, hair, color or chemical step in
  • digestion of food).

60
WHERE DO YOUR GENES COME FROM?
  • A persons genes are inherited from his or her
  • parents. Half come from the mother and half
  • from the father, via the egg and sperm cells.
  • Each parent provides a different selection of
  • mix of his or her genes to each child, this
  • accounts for the marked differences in
  • appearance, health, and personality among
  • most brothers and sisters. Everyone holds a
  • copy of his or her genes within each body cell.

61
MUTANT GENES
  • Whenever a cell divides, copies of all of its
    genetic material are made for the two daughter
    cells by the process of DNA replication and
    chromosomal division. However, the copying
    process is not perfect, and very occasionally a
    fault occurs, leading to a small change
    (mutation) in the nucleic acid sequence, this, in
    turn, alters the structure of the DNA in one of
    the daughter cells and thus leads to a change
    in one of its genes. This mutant gene is then
    passed on each time the cell subsequently
    divides.

62
MUTANT GENES (Cont.-1)
  • If a gene mutation occurs during the formation of
    an egg or sperm cell that later takes part in
    fertilization, the person who develops from the
    fertilized egg will have the mutant gene in each
    of his or her cells.
  • Carrying a mutant gene can have variety effects.
    In some case, it affects the structure of the
    protein whose manufacture the gene directs.

63
MUTANT GENES (Cont.-2)
  • Depending on the importance of the protein and
  • the change in structure, this usually has a
  • disadvantageous effect, ranging from mild
  • to lethal. Moreover, the mutant gene may be
    passed on to some of the persons own children.
  • Diseases or disorders that result from such
  • mutant genes are known as genetic disorders.
  • Very rarely, genetic mutations occur that have a
  • positively beneficial effect.

64
(No Transcript)
65
SESI 1c
  • FAKTOR PSIKOSOSIAL
  • dalam
  • PATOLOGI

66
DESKRIPSI
  • Pembahasan materi meliput FAKTOR PSIKO-
  • SOSIAL terkait kelengahan, kepadatan
  • penduduk, kemiskinan, malnutrisi dan
  • lingkungan yang mempengaruhi kemudahan
  • timbulnya penyakit/sakitnya seseorang berserta
  • kemajuan iptek terkait temuan antibiotika dan
  • pola imunisai yang berhasil di bidang
  • pencegahan (prevensi) dan eradiksi penyakit
  • tertentu

67
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS POKOK BAHASAN
  • Mampu Menjelaskan
  • Pengaruh faktor-faktor psikososial terhadap
  • timbulnya keadaan sakit dan temuan iptek
  • untuk
  • - mengurangi,
  • - mencegah dan
  • - memberantas timbulnya penyakit.

68
FAKTOR PSIKOSOSIAL dalam PATOLOGI
  • Setiap orang tahu bahwa penyakit bisa
  • timbul akibat
  • - kelengahan,
  • - kepadatan penduduk,
  • - kemiskinan,
  • - malnutrisi dan
  • - lingkungan yang kotor.
  • Sebagian penduduk dunia ternyata masih
  • hidup terbelenggu di dalam lingkaran tersebut.

69
FAKTOR PSIKOSOSIAL dalam PATOLOGI (Lanjutan-1)
  • Orang juga tahu bahwa standard hidup
  • yang tinggi telah berhasil mengeradiksi
  • beberapa penyakit menular (communicable
  • diseases) riketsia, pes, typhus, cholera,
  • typhoid, demam nifas dan TB.
  • (Tahun 2008 ini di Indonesia terbukti
  • pemberantasan penyakit infeksi kurang
  • berhasil)

70
FAKTOR PSIKOSOSIAL dalam PATOLOGI (Lanjutan-2)
  • Orang juga tahu bahwa pola hidup tingkat tinggi
  • ternyata menimbulkan pola penyakit yang juga
  • berbahaya, di antaranya obesitas, trombosis
  • koroner.
  • McKeown (penganalisis pekerja)
  • menemukan bahwa hampir semua peningkatan
  • life expectancy yang mencolok, di kepulauan
  • Inggris abad 17 s/d 20, adalah terkait dengan
  • perubahan sosial
  • ketimbang kemajuan
  • ilmu medis atau patologi.

71
FAKTOR PSIKOSOSIAL dalam PATOLOGI (Lanjutan-2)
  • Kontribusi faktor-faktor terkait kemajuan ilmu
  • baru nampak nyata pada masa akhir-akhir ini,
  • walau demikian, urun efek antibiotika dan
  • kemoterapi ternyata hanya kecil bagi penang-
  • gulangan tuberculosis, pneumonia, dibanding
  • dengan hasil yang ditemui akibat perubahan
  • terkait peningkatan gizi, standard
  • perumahan, yang muncul saat pengem-
  • bangan industrialisasi berserta aksi
  • pemberantasan kemiskinan individu oleh
  • pemerintah.

72
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-3)
  • Walau demikian kita tidak boleh lupa bahwa
  • statistik populasi yang menunjukkan hasil
  • menonjol efek lptek medis terkait laju survival
  • populasi tetap menjadi perhatian para dokter.
  • Ini termasuk/ke bidang ilmu
  • PATOLOGI SOSIAL

73
Patologi Sosial yang klasik.
  • Kurang mendokumentasi
  • efek
  • - psikologik industrialisasi,
  • - urbanisasi dan
  • - pengaruh nuklir pada pria
  • maupun wanita.

74
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-4)
  • Setelah pangan dan papan terpenuhi, orang
  • senantiasa secara berkesinambungan akan
  • mengharapkan nasib kehidupannya akan lebih
  • baik dan lebih meningkat.
  • Perhatian tentang peran faktor psikososial pada
  • timbulnya penyakit cenderung meningkat.
  • Banyak penyakit terbukti akibat faktor
  • psikososial atau sosial sebagai pemicu.

75
Faktor Psikolososial dalam Patologi (lanjutan-5)
  • Kesulitan menghitung dan merinci berbagai
  • stress, even-even kehidupan atau kepribadian,
  • mengakibatkan sebagian besar kenyataan yang
  • ditemukan masih sulit dijelaskan.
  • Namun demikian, ada temuan tertentu yang bisa
  • dipastikan
  • Obervasi klinik membuktikan bahwa
  • faktor emosi berperan dalam penyakit
  • neoplastik.

76
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-6)
  • Studi membuktikan bahwa ada peningkatkan stress
  • pada kehidupan seorang wanita saat sebelum
    terkena
  • kanker payu dara.
  • Studi kepribadian membuktikan bahwa wanita kanker
  • payu dara berpribadi sangat pasif, kurang mampu
  • untuk mengekspresikan emosi keramahan ataupun
  • kemarahannya.

77
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-7)
  • Peningkatan frekuensi stress dalam masa hidup
  • juga ditemukan sebelum penderita mengindap
  • neoplasma lain, penyakit kronik lain
  • (di antaranya rheumatoid arthritis dan
    skisofrenia).
  • Ditemukan juga ada peningkatan bukti-2 bahwa
  • faktor lingkungan penunjang sosial termasuk
  • - keluarga,
  • - teman
  • dapat menjadi buffer stress individu.

78
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-8)
  • Temuan bahwa ada kanker tertentu dan
  • penyakit auto-imun dapat dimodifikasi oleh
  • keadaan psikososial individunya, memacu
  • riset tentang hubungan antara sistem imun
  • dengan psike manusia.
  • Respons imun manusia terbukti secara
  • experimen bisa ditekan secara invivo oleh
  • teknik psikologis hipnosis atau meditasi.

79
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-9)
  • Banyak studi mutakhir membuktikan bahwa
  • respons limfositik akan tertekan pada penyakit
  • yang disertai depresi dan bahwa aktivitas
  • natural-killer-cel (limfosit) tertekan rendah
    pada
  • individu yang tidak bisa beradaptasi terhadap
  • stress.
  • Studi ini menggambarkan tentang pentingnya
  • hubungan antara emosi dan penyakit dan
  • menyarankan pendekatan positif dalam hidup
  • untuk bisa memproteksi individu dari penyakit-2
  • tertentu.

80
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -10)
  • Bukti yang meyakinkan bahwa faktor aksi
  • psikososial sebagai causa primer pemicu
  • gangguan adalah kondisi serangan infark
  • miokard
  • Juga ditemukan adanya hubungan antara
  • variabel psikososial tertentu dengan
  • - kadar lipid,
  • - spasm arteria koroner,
  • - kontrol saraf autonom
  • terhadap sistem cardiovaskuler.

81
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -11)
  • Tipe individu tertentu menunjukkan berisiko berat
  • terserang infark, yakni yang terklasifikasi ke
    tipe A.
  • Individu ini tergolong ke grup rentan penyakit
    dengan
  • sifat sangat
  • - ambisius,
  • - berpacu dengan waktu (melanggar lampu
  • lalu lintas, dsb.) dan
  • - mudah marah (tidak ramah)
  • Ini jelas ? memodifikasi perilaku tipe A dengan
  • miokard infark ? telah berhasil menurunkan
  • morbiditas dan mortalitas cardiovaskuler.

82
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -12)
  • Frued dan Pavlov mengenalkan konsep
  • psikosomatik medis yang menjelaskan
  • hubungan spesifik antara konflik yang tidak
  • disadari/kepribadian dengan penyakit-2
  • tertentu.
  • Pendapat ini telah digeser oleh konsep
  • multifaktoral penyakit, yang meliputi keyakinan
  • peran faktor psikososial dalam memicu timbulnya
  • serta mempengaruhi runtun jalannya berbagai
  • kondisi medis sakit.

83
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -13)
  • Dengan ini jelas bahwa
  • Psike dan Badaniah
  • tidak bisa lagi dipandang sebagai kesatuan
  • yang berbeda, dan hubungan rumit di antara
  • keduanya timbul pada berbagai tingkatan.
  • Patologi sosial mengacu ke penyakit individu
  • yang sebab utamanya ada pada
  • - tuntutan mendesak atau
  • - demand masyarakatnya, dan
  • tidak perlu seperti adanya even yang telah
  • menurunkan kemegahan Revolusi Industri.

84
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -14)
  • Even-even yang penuh stress termasuk
  • - kehilangan/ berdukacita,
  • - pindah tempat tinggal,
  • - perubahan/pindah kerja
  • ternyata dapat mengendapkan atau
  • memperberat keadaan sakit, tidak hanya
  • - depresi namun juga
  • - infeksi streptokoal faringitis,
  • - rheumatoid arthritis dan
  • - trauma cedera.

85
Contoh
  • Pada tipe sosio-patologik klasik,
  • penyakit akibat kondisi sosio-ekonomik
  • pada lingkungan yang maju telah bisa
  • ditekan/diatasi.
  • (Di UK, tahun 1986, mortalitas TB hanya
  • 523 dibanding dengan 250.000 akibat
  • penyakit jantung).

86
Faktor Psikososial dalam Patologim (lanjutan-15)
  • Komparasi di atas sangat menarik mengingat
    sebagian
  • kematian penyakit koroner trombosis dan kanker
  • kolon ternyata berkaitan dengan standard nutrisi
  • dan higiene ala barat, sedangkan penyebab
    kematian
  • akibat infeksi adalah sebaliknya.
  • Peningkatan mortalitas akibat penyakit iskemik
    jantung,
  • asma bronkiale berhubungan erat dengan turunnya
    laju
  • kematian yang causanya akibat kemiskinan, ? ini
  • menggambarkan seakan ada terjadi keseimbangan
  • ekologik.

87
Faktor Psikososial dalam Patologim (lanjutan-16)
  • Kematian terkait kelompok usia semua causa
    penyakit (morbiditas semua tingkatan usia dan
    mortalitas bayi) menunjukkan adanya hubungan erat
    antara kelas sosio-ekonomik.
  • Patologi-sosial menggolongkan subdivisi populasi
    berdasarkan kelas sosial dan ini merupakan aspek
    krusial. Sistem yang digunakan walau krusial
    namun valid ?

88
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -17)
  • ?
  • Kelompok sosial dibagi menjadi 5 subdivisi
  • (I) profesional.
  • (II) pekerja kurang profesional,
  • (III) pekerja non-manual dan pekerja manual
    terampil,
  • (IV) pekerja semi terampil dan
  • (V) pekerja tidak terampil.

89
Faktor Psikososial dan Patologi (Lanjutan-18)
  • Hasil ukuran merokok dan diet ternyata tidak
    bisa
  • dengan mudah menjelaskan semua perbedaan status
  • kesehatan antara berbagai tingkat kelompok kelas
  • Insiden depresi pada wanita setengah baya di
    dalam
  • kota terbukti 8 terjadi pada kelas menengah (I
    II)
  • dan 25 pada kelas IV dan V.
  • Brown, menjelaskan ini sebagai akibat komunikasi
  • perkawinan yang jelek, kurangnya kesempatan
  • membebaskan diri dari kesibukan mengurus anak
  • serta rendahnya penghargaan diri (self-esteem).

90
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -19)
  • Terbukti ada banyak ekpresi peningkatan
    morbiditas
  • (penyakit non-fatal) selain depresi.
  • Pada grup laki-laki 45-64 tahun ada peningkatan
  • dramatis laju penyakit akut maupun kronik
  • sedangkan di grup kelas sosial justru menurun.
  • Ini dapat dikaitkan dengan perbedaan laju
    konsultasi
  • medis yang dijalankan masing-masing grup.
  • Adalah kurang tepat bila kita hanya mengkaitkan
    hasil
  • ukuran statistik hanya dengan efek kemiskinan.

91
Faktor Psikososial dan Patologi (Lanjutan-20)
  • Hanya grup kelas V yang memang benar kelompok
  • miskin nutrisi dan sosial deprivation
    (perampasan/
  • kehilangan)
  • Sebagian besar perbedaan dapat dikaitkan dengan
  • okupasi dan pola hidup.
  • Sebagian faktor memang tidak dapat dihindari,
    dan
  • sebagian bisa diubah melalui pendidikan.
  • Ketidak keseimbangan mencolok antara grup kelas
    V
  • dengan grup kelas lain adalah memang suatu
  • ketimpangan sosial.

92
Faktor Psikososial dan Patologi (Lanjutan-21)
  • Di UK terbukti perbedaan laju mortalitas dan
    morbiditas
  • antara grup-kelas-kelas tersebut membesar dalam
  • dua dekade akhir, walau jumlah individu di grup
  • kelas V telah menurun.
  • Laju morbiditas dan mortalitas pada pria tak
    memiliki
  • pekerjaan dalam semua grup kelas juga menunjukan
  • peningkatan dibandingkan dengan yang memiliki
  • pekerjaan.

93
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -22)
  • Ini memaparkan bahwa faktor lingkungan dan
  • ekonomik berperan lebih besar dalam menentukan
  • tingkat kesehatan suatu negara dibanding dengan
  • apa yang dapat diraih oleh hanya pelayanan
  • kesehatan saja.
  • Mau tidak mau harus diakui bahwa even dalam
    utopia
  • sosial dapat kita temui proporsi populasi yang
    tingkat
  • kesehatan dan ekspektansi hidupnya di bawah
    rerata
  • akibat kekurangan/ ketimpangan kesejahteraan
  • individunya.

94
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -23)
  • Contoh
  • Yang dapat terungkap oleh kemajuan iptek
  • medis adalah bahwa satu masalah klinis sulit
  • yang ditemukan para dokter adalah depresi
  • yang dialami wanita usia setengah baya yang
  • telah menikah.
  • Mungkin saja akibat nikahnya pada usia
  • terlalu dini, hidup cukup, namun setelah usia
  • lanjut merasa ditinggalkan, diabaikan dan
  • tidak diperlukan lagi oleh anak-anaknya, dan
  • ia tidak memiliki kepandaian atau keterampilan
  • untuk mengisi waktu hidupnya.

95
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -24)
  • Wanita kelompok ini harus bisa menerima
  • dan hidup ramah dengan depresinya.
  • Memang bisa dibantu dengan obat antidepresi
    namun
  • ini harus disadari hanya suatu upaya penyembuhan
  • simtomatis saja, bukan causalis, yakni tidak
    menghi-
  • langkan penyebabnya

96
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -25)
  • Tipe kedua patologi sosial meliputi aplikasi
  • metoda analisis masalah sosio-ekonomik
  • yang terbukti mampu memperjelas pengertian
  • tentang penyakit.
  • Yang menjadi salah satu titik tumpu patologi
    adalah
  • deteksi kegagalan adaptasi yang progresif yang
  • jelas merupakan lingkaran spiral inflasi
    gaji-biaya hidup.

97
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -26)
  • Keberhasilan survival suatu masyarakat tidak
    hanya
  • bergantung hanya pada kesuksesan ekonomiknya.
  • Contoh
  • Suatu negara yang begitu makmur dan
  • negara jirannya sangat melarat untuk
  • dapat membeli barang produknya.
  • Bisa diharap pelanggan baru memang
  • akan muncul namun adaptasi tidak dapat
  • seimbang, pengangguran, kekayaan dan
  • keamanan akan sulit dilindungi.

98
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -27)
  • Dalam perubahan yang demikian pengertian
  • survival masyarakat dibatasi oleh pemegangan
  • teguh hukum dan kebebasan individual yang
  • bergantung pada karateristik seperti
  • - rasa iba (compassion) yang berlebih dan
  • - kompetitif yang kurang,
  • yang tidak menguntungkan, pada lapisan
  • sosio-ekonomik yang berbeda.

99
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -28)
  • Kontribusi final yang bisa dihasilkan patologi
    kepada
  • sosiologi, mungkin adalah keadaan pembuat
    keraguan
  • ilmu yang memprediksi masa depan.
  • Dulu manusia tidak terbayang hidup tanpa pes,
  • jalur perdangangan yang melebar, dan urbanisasi
  • ternyata membuka pintu bagi berbagai penyakit
  • infeksi menular.

100
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -29)
  • Ternyata setelah kepanikan pada abad ke 17,
  • wabah pes tidak lagi menakutkan, variola telah
  • terhapus dari dunia.
  • Kini kita direpotkan oleh
  • - HIV,
  • - Avian-flu,
  • - Narkoba dsb.

101
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -30)
  • Sejarah tentang penyakit menunjukkan bahwa
  • semua prediksi yang didasarkan pada
  • kecenderungan yang terjadi masa kini dapat
  • dipastikan akan salah, dan keyakinan manusia
  • tentang adanya intervensi yang lebih Maha
  • Tinggi, yang lebih bisa menjadi hipotesis
    bernilai
  • prediksi yang berharga, ketimbang pandangan
  • terhadap even yang sedang berjalan saat ini.

102
Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -31)
  • Dalam mempelajarai arah ke mana maryarakat
  • hendak menuju beserta dampak efek yang akan
  • terjadi pada pasiennya serta diri dokternya
    sendiri,
  • para dokter dan personel kesehatan lain harus
  • mengenal bahwa yang pasti adalah dia senantiasa
  • tidak dapat memastikan.
  • (W.G. Spector, Revised by TgtDgt Spector, An
    Introduction to GENERAL PATHOLOGY, 3RD Editon,
    Churchill Livingtone)
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com