Title: The Application Of Quality Function Deployment And Quality Control Circle In Increase The Product Quality In The Clay Roof-tile Production
1 The Application Of Quality Function Deployment
And Quality Control Circle In Increase The
Product Quality In The Clay Roof-tile Production
- Presentation Tugas Resume Jurnal Sebelum UAS
- (Pengendalian dan Penjaminan Mutu)
2- Disusun Oleh
- Widyawati (3333 080229)
- Kelas
- A (Reguler)
31. Abstrak
- Proses Produksi yang dilakukan dalam
produksi genteng tanah liat memiliki beberapa
teknis dan masalah non teknis. Masalah ini menyeba
bkan beberapa cacat dalam produksi
genteng seperti berpori, patah, retak,
goresan, dan gosong. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk memperbaiki atap-ubin sistem
produksi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan
dan teknologi proses.Hasil QFD adalah model,
skala, meja harus terbuat dari bahan yang
baik,memperhatikan aksentual pada saat itu,
keterampilan manusia, penggunaan ukuran tekan beto
n Alternatif perbaikan diperoleh dengan
menggunakan GKM adalah rasio komposisi
bahan, penggilingan dilakukan dengan 4 kali dalam
satu adonan, adonan bahan pencampuran merata, perh
atian untuk menekan sementara pencetakan, penguran
gan kadar air, drainase atap genteng pada saat
terbakar disesuai dengan standart tersebut. - Kata kunci Kualitas, Fungsi, Deployment,
Kontrol, Gugus Kendali Mutu
42. Introduction (Pendahuluan)
- Industri Pusat genteng di Malang terletak di desa
Wendit, produk ini lebih dikenal dengan nama
genteng Wendit. Ini genteng dari Wendit kurang
diminati, hal ini disebabkan oleh kualitas buruk
sehingga tidak dapat berkompetisi dengan pasar
domestik, konsumen lebih memilih untuk genteng
produk dari distrik lain, salah satunya adalah
genteng Tulung agung, dan Trenggalek. Jadi yang
dibutuhkan adalah melakukan bisnis untuk
menghasilkan produk atap genteng Wendit yang
berkualitas baik pada akhirnya dapat meningkatkan
daya saing. - Quality Function Deployment adalah desain metode
yang efisien dalam mengidentifikasi konsumen
kebutuhan dan menerjemahkan kebutuhan konsumer ke
karakteristik kinerja (teknis respon). Sementara
Metode control kualitas menggunakan gugus kendali
mutu dengan melakukan persiap proses produksi
sistematis dan berkelanjutan oleh menggunakan
konsep Deming, bentuk kualitas tim kontrol,
menemukan penyebab yang sangat berpengaruh, dan
memperoleh perbaikan rencana berdasarkan keinginan
konsumen disesuaikan dengan teknologi
proses sehingga menghasilkan genteng Wendit
dengan kualitas menurut konsumen memuaskan.
53. Landasan Teori
- Quality Function Deployment (QFD) Jenderal M
Katz, QFD adalah suatu sistem untuk mengembangkan
produksi baru yang mengarah kearah kualitas
produk atau jasa yang akan memenuhi kebutuhan
pelanggan. Selain itu QFD juga merupakan
metodologi untuk menerjemahkan kebutuhan
kebutuhan pelanggan ke dalam desain dan
menghasilkan kebutuhan pelanggan. Inti dari QFD
yang adalah matriks yang menghubungkan kebutuhan
(Whats) dan bagaimana produk desain untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan (hows). Menurut
Konsep Jepang Kualitas "Kualitas kontrol adalah
sistem sarana untuk ekonomi menghasilkan barang
atau jasa yang memenuhi Persyaratan pelanggan
(quality control adalah sistem yang ekonomis
menghasilkan barang atau layanan). Cohen (1995),
mendefinisikan QFD adalah saluran pembuangan
Metode yang digunakan indium struktur perencanaan
proses dan pengembangan produk untuk menentukan
spesifikasi dari keinginan pelanggan.
64. Metodeologi Penelitian
- Pada Tahap pertama dengan menggunakan akan QFD
adalah mengidentifikasi persyaratan konsumen dan
diterjemahkan ke dalam karakteristik teknis.Pada
tahap ini akan dibuat House of Quality (HOQ)
untuk menentukanTingkat kepentingan dan kepuasan
masing-masing kebutuhan konsumen.Seberapa besar
kinerja teknis kinerja (prioritas respon teknis). - Adapun langkah-langkah dalam metodology
penelitiun ini adlah - Menentukan kebutuhan pelanggan
- Membuat Matriks Perencanaan
- Merubah dari bahas pelanggan menjadi bahasa
teknis, - Menghubungkan antar bahasa teknis dengan
kebutuhan pelnggan - Menentukan hubungan antara bahasa teknis
- Menentukan prioritas utama dari respon teknis.
75. Langkah-langkah Gugus Kendali Mutu
- Mengidentifikasi cacat yang Kritis Untuk Kualitas
berdasarkan pada diagram pareto - Menganalisis penyebab cacat dengan kausalitas
Diagram (Diagram Tulang Ikan), - mengkompilasi faktor sistematis penyebab cacat
penampilan yang tergolong sebagai CTQ. - Kausalitas Gram dibuat berdasarkan pengintai data
dan diskusi dengan ahli, penyebab cacat akan
dianalisis dari beberapa faktor yaitu manusia,
material, mesin, metode kerja dan area. - Mengidentifikasi modus kegagalan yang merupakan
akar penyebab dari cacat terjadi, mengatur
tentang FMEA adalah dipandu dengan diagram
menggunakan kausalitas mana faktor - faktor dari
diagram kausalitas adalah kegagalan modus atau
mekanisme Kegagalan diFMEA kecepatan terakhir
adalah menghitung RPN (Risiko Prioritas Nomor)
yang adalah perkalian antara nilai-nilai,
Kejadian Keparahan dan deteksi. - Output yang dihasilkan dalam penelitian ini
adalah mengkompilasi rencana penyempurnaan dengan
mengembangkan alternatif perbaikan dengan tujuan
untuk mengurangi Kegagalan nilai RPN tertinggi
pada FMEA.Penentuan ini ditentukan alternatif
dengan braestorming antara ahli.
86.Hasil dan Penyelesaian
- Hasil perhitungan oleh konsumen dalam membeli
genteng berdasarkan nilai dari pentingnya
pelanggan adalah sebagai berikut - 1. Model
- Konsumen ingin model yang tidak monoton sehingga
dapat bervariasi sesuai dengan selera konsumen
atau Keinginan model ubin yang diinginkan,
atribut ini cukup penting diperhatikan karena
memiliki nilai 9.23. - 2. Keren/bagus
- Sedangkan nilai atribut keren/bagus adalah
bernilai 9.21 point dengan mnempati kdudukan
kedua. Keren untuk ubin memiliki pemahaman bahwa
dengan tanah liat kedirgantaraan genteng kamar
indium terasa dingin sehingga konsumen merasa
nyaman dari pada genteng beton dalam hal ini
dipengaruhi oleh perbedaan bahan diterapkan
antara ubin tanah liat dan beton. - 3. Ukuran
- Ukuran merupakan urutan ke tiga, dengan nilai
9.19 point
96.Goal/Tujuan
- Tujuannya adalah untuk menentukan dan
membandingkan nilai pentingnya pelanggan, tingkat
kepuasan pelanggan dan pesaing. Penentuan bidang
ini bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan
kinerja Wendit ubin untuk constomer.penentuan nila
i bidang tujuan tertentu oleh kasim dari Wendit ub
in antara yang terbatas, dari hal ini
dimaksudkan bahwa konsumen genteng
wendit terpuaskan dengan kualitas ubin.
107. Kesimpulan
- Perencanaan genteng dengan kualitas diperlukan
perhatian yang erfokus pada keinginan konsumen dan
penyempurnaan proses produksi pada
basis berkelanjutan. Penyempitan yang
perlu adalah Perhatian indium perencanaan ubin
dengan kualitas misalnya penyempurnaan model
menurut pasar, adaptasi skala,perangkat
printer atau meja harus terbuat dari material
terbaik, orang yang melakukan membagi katup pada
saat pencetakan, pria yangm elakukan proses
pencetakan harus berpengalaman, disesuaikan untuk
skala tekan beton, perbandingan ketepatan komposis
i bahan blok sudut standar, kibbling dilakukan
dengan 4 kali indium satu adonan, campuran
aksentual merata, memperhatikan bahan
baku adonan pada saat pencetakan,
pengurangan air kelas, drainase genteng diwaktu ac
e baking sesuai dengan standart.
11Mengenai House of Quality (HOQ)
12Definisi QFD
HOQ
QFD
Jepang
Dikembangkan pada tahun 1972
13Definisi QFD (2)
HOQ
- Quality function deployment (QFD) dikembangkan di
Jepang oleh Yoji Akao pada tahun 1972. Untuk
menerjemahkan voice of customer ke dalam proses
pengembangan produk, QFD menggunakan format
matrik. - QFD adalah sebuah sistem pengembangan produk yang
dimulai dari mendesain, proses manufaktur sampai
produk tersebut ke tangan konsumen, di mana
pengembangan produk berdasarkan kepada kehendak
konsumen.
14Definisi QFD Menurut Para Ahli
HOQ
- QFD merupakan metodologi untuk menterjemahkan
keinginan dan kebutuhan konsumen ke dalam suatu
rancangan produk yang memiliki persyaratan teknis
dan karakteristik kualitas tertentu (Akao, 1990
Urban, 1993). - QFD adalah metodologi terstruktur yang digunakan
dalam proses perancangan dan pengembangan produk
untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan
keinginan konsumen, serta mengevaluasi secara
sistematis kapabilitas produk atau jasa dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (Cohen,
1995). - QFD adalah sebuah sistem pengembangan produk yang
dimulai dari merancang produk, proses manufaktur,
sampai produk tersebut ke tangan konsumen, dimana
pengembangan produk berdasarkan keinginan
konsumen (Djati, 2003).
15Manfaat QFD
HOQ
Desain, Pemasok Material mentah, Produksi/
manufaktur, distribusi, pelayanan produk
Quality Function Deployment meliputi semua
elemen Disamping!
Disesuaikan dengan keahlian dan pengalaman
didalam mengembangkan produk secara keseluruhan
untuk memenuhi Customer needs dan harapan-harapan
konsumen
16Manfaat QFD
HOQ
Penggunaan metodologi QFD dalam proses
perancangan dan pengembangan produk merupakan
suatu nilai tambah bagi perusahaan. Sebab
perusahaan akan mempunyai keunggulan kompetitif
dengan menciptakan suatu produk atau jasa yang
mampu memuaskan konsumen.
17Manfaat QFD (2)
HOQ
- Manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari
penerapan QFD dalam proses perancangan produk
adalah (Dale, 1994) - Meningkatkan keandalan produk
- Meningkatkan kualitas produk
- Meningkatkan kepuasan konsumen
- Memperpendek time to market
- Mereduksi biaya perancangan
- Meningkatkan komunikasi
- Meningkatkan produktivitas
- Meningkatkan keuntungan perusahaan
18Hierarki Matrik QFD
HOQ
- Dengan menggunakan metodologi QFD dalam proses
perancangan dan pengembangan produk, maka akan
dikenal empat jenis tahapan, yaitu - Tahap Perencanaan Produk (House of Quality)
- Tahap perencanaan komponen (Part Deployment)
- Tahap perencanaan proses (Proses Deployment)
- Tahap perencanaan produksi (Manufacturing/producti
on Planning)
19Hierarki Matrik QFD
HOQ
- Dengan menggunakan metodologi QFD dalam proses
perancangan dan pengembangan produk, maka akan
dikenal empat jenis tahapan, yaitu - Tahap Perencanaan Produk (House of Quality)
- Tahap perencanaan komponen (Part Deployment)
- Tahap perencanaan proses (Proses Deployment)
- Tahap perencanaan produksi (Manufacturing/producti
on Planning)
20Hierarki Matrik QFD (2)
HOQ
Policy formulation Opportunity identification
Strict development Manufacturing
QFD mengintegrasikan proses pengembangan produk
21Tahap 1- House Of Quality (HOQ)
1
Tahap Perencanaan Produk
22House of Quality (HOQ)
HOQ
Tahap pertama
Voice of customer gt spesifikasi teknis
spesifikasi teknis gt proses manufaktur
Benchmarking
23House of Quality (HOQ) (2)
HOQ
- Rumah kualitas atau biasa disebut juga House of
Quality (HOQ) merupakan tahap pertama dalam
penerapan metodologi QFD. - Secara garis besar matriks ini adalah upaya untuk
mengkonversikan voice of customer secara langsung
terhadap persyaratan teknis atau spesifikasi
teknis dari produk atau jasa yang dihasilkan. - Perusahaan akan berusaha mencapai persyaratan
teknis yang sesuai dengan target yang telah
ditetapkan, dengan sebelumnya melakukan
benchmarking terhadap produk pesaing. - Benchmarking dilakukan untuk mengetahui
posisi-posisi relatif produk yang ada di pasaran
yang merupakan kompetitor.
24Struktur Matrik pada HOQ
HOQ
25STEP 1 Menentukan keinginan customer
HOQ
- Cara mengumpulkan keinginan customer
- interview customer
- observasi customer
- dll
26STEP 2 Menyebarkan Kuesioner
HOQ
- Menyebarkan kuesioner kepada pelanggan untuk
mengidentifikasi tingkat kepentingan pelanggan
untuk masing-masing dimensi mutu. Dengan asumsi
data sudah valid dan reliable, masukkan
nilai-nilai tersebut ke dalam kolom tingkat
kepentingan pada rumah kualitas
27STEP 3 Menerjemahkan
HOQ
- Menerjemahkan seluruh tingkat kebutuhan dan
keinginan pelanggan atau requirements (whats ) ke
dalam karakteristik desain yang dapat di ukur
(Hows), yang menunujukkan bagaimana manajemen
perusahaan melakukan tahap desain guna memenuhi
permintaan konsumen terhadap produk atau jasa.
28STEP 4 Membuat matrix interaksi
HOQ
- Terjemahkan WHATs kedalam HOWs
- Nilai kekuatan interaksi
- Interaksi kuat (9)
- Interaksi biasa (3)
- Interaksi lemah (1)
- Matrix interaksi menentukan prioritas untuk
product development
29(No Transcript)
30STEP 5 Menentukan target
HOQ
- Menentukan terhadap masing-masing karakteristik
desain yang ada, yang akan diusahakan
pencapaiannya guna memenuhi keinginan dan
kebutuhan konsumen. - Target perusahaan yang telah ditentukan dapat
ditingkatkan atau diturunkan sesuai dengan
perkembangan yang diinginkan. Untuk memenuhi
kebutuhan akan informasi tersebut, dapat
digunakan tanda panah sebagai berikut - Berarti semakin besar nilai, semakin baik
- Berarti semakin kecil nilai, semakin baik
- Berarti nilai target yang telah ditentukan adalah
terbaik
31STEP 6 Corelation Matrix
HOQ
- Membentuk matriks korelasi yang menunjukkan
hubungan antar masing-masing karakteristik desain
yang ada. Adapun hubungan/korelasi yang dapat
terjadi diuraikan berikut ini, dengan
masing-masing lambang penulisan yang berbeda-beda
- Korelasi sangat positif
- Korelasi positif
- Korelasi sangat negatif
- Korelasi negatif
- Korelasi yang diperoleh digambarkan pada bagian
atas dari rumah kualitas yang berbentuk segitiga
simetri (atap rumah)
32STEP 7 Tingkat Kesulitan
HOQ
- Menentukan tingkat kesulitan manajemen dalam
melaksanakan karakteristik desain beserta target
yang ada. Tingkat kesulitan ini menggunakan skala
1 sampai dengan 5, yang diletakkan dibawah
hubungan antara karakteristik desain dengan
karakteristik konsumen pada rumah kualitas.
33STEP 8 Membandingkan
HOQ
- Menetukkan perbandingan antara perusahaan kita
dengan perusahaan pesaing berdasarkan
karakteristik kebutuhan pelanggan yang ada
sehingga diketahui mana yang lebih baik dan mana
yang kurang baik. - Informasi ini diperoleh dengan menyebarkan
kuesioner secara langsung kepada pelanggan yang
mengenal dengan baik semua perusahaan yang
ersangkutan tersebut. Butir-butir pertanyaan
kuesioner sama dengan butir-butir kuesioner dalam
survey tingkat kepentingan. Data ini diletakkan
pada bagian kanan dari rumah kualitas.
34STEP 9 Parameter
HOQ
- Perhitungan beberapa parameter pada bagian
kanan dari rumah kualitas yaitu - Goal
- Improvement ratio
- Sales point
- Row Weight
- Normalized row weight
35STEP 10 Matrik Hubungan Whats Dengan Hows
HOQ
- Dengan menempatkan nilai-nilai yang berupa angka
pada matriks hubungan whats dengan hows, maka
seluruh penilaian dapat disusun berdasarkan
kepentingan relatif dari setiap keinginan
konsumen. Pengurutan penilaian-penilaian ini akan
menunjukkan item-item mana yang paling penting
menurut pendapat konsumen dan item-item mana yang
harus diberikan perhatian penuh berdasarkan
pertimbangan pada tahap ini.
36Quality Funcition Deployment (QFD) -Rumah 1
37