Bab 9 Masalah bedah umum - PowerPoint PPT Presentation

1 / 24
About This Presentation
Title:

Bab 9 Masalah bedah umum

Description:

Author: amy.auge Last modified by: LKK Created Date: 11/29/2006 2:51:06 AM Document presentation format: On-screen Show (4:3) Other titles: Arial Times New Roman ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:103
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 25
Provided by: amy1193
Learn more at: http://www.edukia.org
Category:
Tags: bab | bedah | masalah | spo2 | umum

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Bab 9 Masalah bedah umum


1

Bab 9Masalah bedah umum
2

Studi Kasus Hamid
  • 14 tahun anak laki-laki mengalami kecelakaan
    antara sepeda motor
  • dengan mobil.

3
Hamid adalah pembonceng sepeda motor dan tidak
mengenakan helm. Kecepatan kendaraan diperkirakan
50 km/jam. Dia terlempar ke arah mobil dan
meluncur di jalanan sepanjang beberapa meter
sebelum akhirnya membentur bangunan yang ada di
tepi jalan. Dia mengalami kehilangan kesadaran
sementara. Dia kemudian dibonceng menggunakan
sepeda motor lainnya dan dibawa ke rumah
sakit. Pada saat kedatangan dia masih sadar akan
tetapi mengalami distres. Terdapat deformitas
yang nyata pada kaki kirinya, abrasi di seluruh
bagian punggungnya dan sisi badan bagian kiri.
Dia mengeluh nyeri di leher, dada, dan paha kiri.
Respirasinya mencapai 50 kali permenit dengan
resesi intercostalis dan berkurangnya gerakan
dada bagian kanan. Pengisian kapiler 3 detik, dan
denyut jantung 148 kali per menit, dan tekanan
darah sistoliknya adalah 85.
4
Apa langkah-langkah Anda untuk menangani anak
dalam kondisi ini?
5
Tahap-tahap manajemen atau tata laksana anak
sakit (Rujuk hal. xxi, Bagan 1)
  • Triase
  • Tindakan kegawatan/ emergensi
  • Riwayat dan pemeriksaan
  • Pemeriksaan laboratorium, bila diperlukan
  • Diagnosis (utama and sekunder)
  • Tindakan/ pengobatan
  • Monitoring/ pemantauan dan perawatan pendukung
  • Penilaian/ pemeriksaan ulang
  • Rencana pulang

6
Apakah tanda-tanda emergency (bahaya) atau tanda
prioritas/ penting yang anda temukan?
7
Triase
  • Tanda prioritas (Rujuk hal. 3)
  • Gizi buruk
  • Udema kaki
  • Telapak tangan pucat
  • Bayi muda
  • Letargi, lesu
  • Irritable/ peka and lemah
  • Luka bakar mayor
  • Ada distres pernapasan
  • Adanya surat rujukan segera
  • Tanda emergency (Rujuk hal. 2)
  • Obstruksi pernafasan
  • Distres pernapasan berat
  • Tanda-tanda syok
  • koma
  • kejang
  • Dehidrasi berat

8
Triase
  • Tanda prioritas (Rujuk hal. 3)
  • Gizi buruk
  • Udema kaki
  • Telapak tangan pucat
  • Bayi muda
  • Letargi, lesu
  • Irritable/peka and lemah
  • Luka bakar mayor
  • Ada distres pernapasan
  • Adanya surat rujukan segera
  • Tanda emergency (Rujuk hal. 2)
  • Obstruksi pernafasan
  • Distres pernapasan berat
  • Tanda-tanda syok
  • koma
  • kejang
  • Dehidrasi berat

9
Triase
  • Jalan napas paten, tidak ada stridor
  • Pernapasan RR 50, interkostal resesi, pergerakan
    dada kanan menurun
  • Sirkulasi perifer dingin, tekanan darah sistolik
    85, nadi148 x/ menit
  • Tulang Servikal diimobilisasi sesegera dengan
    hard collar

(Rujuk hal. 9, 19 )
10
  • Pemeriksaan primer/ utama
  • Pemeriksaan kepala sampai kaki
  • Pantau status neurologis (skor) AVPU sadar dan
    distres
  • Tulang servikal daerah tengah servikal nyeri
  • Dada Klavikula kanan nyeri/ pernafasan di paru
    kanan atas menurun
  • Tidak ada perubahan pada trakhea atau apex
    (normal)
  • Abdomen dan punggung lembut dan tidak nyeri
  • Kaki rotasi eksternal pada kaki kiri, bengkak
    pada paha kanan
  • (Rujuk hal. 4 ff)

11
Apa pemeriksaan yang dibutuhkan?
12
Pemeriksaan awal
  • Chest X-ray - supinasi
  • Foto tulang servikal
  • Abdominal - normal
  • Pelvis - normal
  • Paha kiri

13
Tulang servikal
  • apakah
  • Adekuat X-ray?
  • posisi?
  • B tulang?
  • C kartilago?
  • D diskus?

14
X-ray dada
15
Femur
16
Apa diagnosis akhir Anda?
  • Multi-trauma
  • Pneumothorax (sisi kanan)
  • Fraktur femur distal
  • Kemungkinan injuri tulang servikal
  • Abrasi
  • Kemungkinan trauma abdomen

17
Apa tindakan emergency yang dibutuhkan Hamid?
  • Oksigen dengan menggunakan 10 L/menit
  • Memasang infus 2 kanul IV large bore (Rujuk
    hal. 334 ). Ambil darah untuk
  • - Cross-match 2 unit darah
  • - Hb 9g/dL
  • - Glukosa 6mmol/L
  • - Infus cepat Na Cl 20ml/kg
  • Insersi kateter interkostal ke dalam dada
    kanan(ditempatkan anterior) (Rujuk hal. 344 )
  • Ulang X-ray dada untuk melihat kemungkinan
    pneumothoraks
  • Immobilisasi tungkai kiri /- blok saraf femoral
    (Rujuk hal. 271)

18
Apa perawatan pendukung yang dibutuhkan?
19
Perawatan pendukung
  • Analgesik (Rujuk hal. 295 )
  • Kateter urin
  • Transfusi darah tidak diperlukan pada kasus ini
    selama syok teratasi dengan pemberian cairan IV
    dan drainage pneumothoraks, dan Hb 9 g/dL (Rujuk
    hal. 296)
  • Nutrisi diberikan apabila injuri abdomen telah
    disingkirkan dan kondisi Hamid stabil

20
Apa pemantauan yang harus dilakukan?
21
Monitoring/pemantauan
  • Lakukan penilaian ulang ABC
  • Status neurologis (skor AVPU)
  • cek kembali HB
  • X-ray dada setiap hari
  • (Rujuk hal. 272, 19)

22
Pemantauan
  • Monitor setiap tanda injuri
  • Membaik
  • komplikasi
  • kegagalan pengobatan
  • Observasi lebih sering untuk
  • Nadi, tekanan darah, SpO2 jika tersedia
  • Undulasi level cairan pada selang dada
  • Cek sensasi, kekuatan, nadi dan pengisian
    kapiler kembali
  • pada kaki
  • nyeri abdomen
  • (Rujuk hal. 272, 19 )

23
Perencanaan pulang dan perawatan lanjutan
  • Melepas selang dada
  • Fraktur stabil
  • tulang servikal adekuat tercapai, lepas hard
    collar
  • Diet normal diperbolehkan
  • kontrol nyeri analgesik oral

24
Ringkasan
  • Hamid, anak laki-laki, umur 14 tahun mengalami
    multiple trauma. Ia mengalami pneumothoraks,
    fraktur femur dan abrasi. Ia mengalami cedera
    otak ringan.
  • Nyeri pada lehernya berasal dari cedera jaringan
    lunak perifer. Tulang servikal tidak cedera dan
    tulang belakang tidak berisiko
  • Komplikasi abdomen tidak terjadi.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com