BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Mien Danumihardja - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Mien Danumihardja

Description:

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Mien Danumihardja STANDAR KOPETENSI Mahasiswa memahami hakekat belajar dan pembelajaran beserta unsur dan pendekatannya serta mampu ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:699
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 138
Provided by: ibnu
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Mien Danumihardja


1
BELAJAR DAN PEMBELAJARANMien Danumihardja

2
STANDAR KOPETENSI
  • Mahasiswa memahami hakekat belajar dan
    pembelajaran beserta unsur dan pendekatannya
    serta mampu mengaplikasikannya dalam kegiatan
    belajar pembelajaran

3
BUKU SUMBER
  • 1. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan
    Pembelajaran
  • Jakarta Rineka Cipta
  • 2. Nana Sudjana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar
    Mengajar.
  • Bandung Sinar Baru
  • 3. W. Gulo.2002. Strategi Belajar Mengajar.
    Jakarta Gramedia
  • 4. Winkel. 1981. Psikologi Pengajaran. Jakarta
    Grasindo
  • 5. Depdikbud. 1981. Psikologi Pendidikan. Jakarta
    Ditjendikti
  • 6. Dinas P dan K Prop. Jawa Timur. 2003.
    Pengintegrasian Life
  • Skills ke Dalam Silabus Berdasarkan KBK
  • 7. Mohamad Nur., dkk. 1999. Teori Belajar.
    Surabaya University Press Universitas Negeri
    Surabaya

4
BELAJAR
  • APA YANG DIMAKSUD DENGAN BELAJAR ?
  • Belajar merupakan aktivitas kearah perubahan
    tingkahlaku melalui interaksi aktif individu
    terhadap lingkungan (pengalaman)

5
Bagaimana ciri-ciri belajar ?
  • 1. Dari segi proses
  • a. adanya aktivitas ( fisik, mental, emosional )
  • b. melibatkan unsur lingkungan
  • c. bertujuan kearah terjadinya
    perubahan tingkah laku (behavioral
    changes)
  • 2. Dari segi hasil
  • a. bersifat relatif tetap
  • b. diperoleh melalui usaha

6
Mengapa perlu belajar ?
  • 1. Potensi manusia bersifat
  • laten dan terbuka
  • 2. Pertumbuhan dan perkembangan
  • manusia lebih banyak terjadi
  • secara non instingtif/alamiah

7
PEMBELAJARAN
  • 1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran ?
  • Pembelajaran adalah penyediaan sistem lingkungan
    yang mengakibatkan terjadinya proses belajar pada
    diri siswa

8
Bagaimana ciri-ciri pembelajaran ?
  • 1. Adanya unsur guru
  • 2. Adanya unsur siswa
  • 3. Adanya aktivitas guru dan siswa
  • 4. Adanya interaksi antar guru siswa
  • 5. Bertujuan kearah perubahan
  • tingkah laku siswa
  • 6. Proses dan hasilnya terencana/ terprogram

9
Mengapa perlu pembelajaran ?
  • 1. Peristiwa belajar tidak selalu terjadi atas
    inisiatif diri individu
  • 2. Individu memerlukan bantuan untuk
    mengembangkan potensi yang ada pada dirinya
  • 3. Perlunya lingkungan yang kondusif guna
    mencapai perkembangan individu secara optimal

10
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses
dan hasil belajar-pembelajaran ?
  • 1. Guru
  • 2. Siswa
  • 3. tujuan
  • 4. Materi
  • 5.Instrumental
  • 6. lingkungan

11
Faktor guru
  • 1. Kondisi fisik
  • a. kondisi kesehatan fisik secara umum
  • b. kondisi fungsi inderawi
  • 2. Kondisi psikis
  • a. suasana kejiwaan
  • b. kompetensi paedagogis, kepribadian, sosial,
    profesional)

12
FAKTOR SISWA
  • 1. Kondisi Fisik
  • a. kondisi kesehatan fisik
  • secara umum
  • b. kondisi fungsi inderawi
  • 2. Kondisi Psikis
  • bakat, minat, kemampuan,
  • motivasi, situasi kejiwaan

13
FAKTOR TUJUAN
  • 1. Kejelasan
  • 2. Urgensi
  • 3. Tingkat kesulitan
  • 4. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa

14
FAKTOR MATERI
  • 1. Kejelasan
  • 2. Kemenarikan
  • 3. Sistematika
  • 4. Jenis materi

15
FAKTOR INSTRUMEN
  • 1. Kelengkapan
  • 2. Kuantitas
  • 3. Kualitas
  • 4. Kesesuaian

16
FAKTOR LINGKUNGAN
  • 1. Lingkungan fisik
  • Suhu dan kelembapan udara
  • 2. Lingkungan sosial
  • a. manusia
  • b. representasi manusia

17
TUJUAN BELAJAR - PEMBELAJARAN
18
Apa yang dimaksud dengan tujuan belajar -
pembelajaran ?
  • Tujuan belajar-pembelajaran merupakan
    perilaku yang diharapkan dapat dicapai siswa
    sehubungan dengan aktivitas belajar pembelajaran
    dilakukan

19
Apa urgensi penetapkan dan perumusan tujuan
belajar-pembelajaran ?
  • Penetapan dan perumusan tujuan belajar -
    pembelajaran sangat penting, karena sebagai
    dasar dalam
  • 1. Menyusun alat/instrumen evaluasi
  • 2. Menentukan materi yang diperlukan
  • 3. Memilih dan menentukan sarana (alat
  • pelajaran, alat peraga, media)
    yang diperlukan
  • 4. Memilih dan menetukan metode belajar
    pembelajaran yang diperlukan

20
Jenis tujuan dalam belajar pembelajaran
meliputi apa saja ?
  • 1. Tujuan kurikuler ( standart kompetensi)
    Menggambarkan perilaku internal dalam lingkup
    yang luas
  • 2. Tujuan pembelajaran umum (kompetensi dasar)
    Menggambarkan perilaku internal dalam lingkup
    yang relatif terbatas
  • 3. Tujuan pembelajaran khusus (indikator)
    Menggambarkan perilaku eksternal dalam lingkup
    yang spesifik

21
Jenis-jenis perilaku yang menjadi dasar dalam
penentuan dan perumusan tujuan belajar-pembelajara
n meliputi apa saja ?
  • 1. Perilaku ranah kognitif
  • 2. Perilaku ranah afektif
  • 3. Perilaku ranah psikomotor

22
PERILAKU RANAH KOGNITIF
  • Jenis perilaku yang berkaitan dengan kemampuan
    mengingat dan berfikir (memecahkan masalah)

23
  • TERDIRI DARI 6 PERILAKU
  • 1. Pengetahuan (kemampuan mengingat dan
    mengenal suatu obyek)
  • Perilaku internal mengetahui ...........
  • Perilaku eksternal a.l menyebutkan,
    menunjukkan,
    mengidentifikasi
  • 2. Pemahaman (kemampuan menangkap makna suatu
    obyek)
  • Perilaku internal a.l memahami ..........,
    menginterpretasikan Perilaku eksternal
    a.l menjelaskan, menerangkan, memberi
    contoh

24
  • 3. Penerapan (kemampuan menerapkan dalam
    situasi yang baru/konkrit)
  • Perilaku internal a.l menggunakan..,membuat.
    .,
  • Perilaku eksternal a.l mendemonstrasikan,
    menghitung, membuktikan
  • 4. Analisis (kemampuan menguraikan suatu kesatuan
    kedalam bagian-bagian)Perilaku internal a.l
    menganalisis, merinciPerilaku eksternal a.l
    membandingkan, membagi, memilih

25
  • Sintesis (kemampuan mengintegrasikan
    bagian-bagian ke dalam satu kesatuan) Perilaku
    internal a. l menyususun..,Menghasilkan
  • Perilaku eksternal a. l merangkaikan,
    menyimpulkan
  • 6. Evaluasi (kemampuan melakukan penilaian
    terhadap suatu obyek tertentu)Perilaku internal
    a.l mempertimbangkan, menilaiPerilaku
    eksternal a. l membedakan, mengkritik

26
PERILAKU RANAH AFEKTIF
  • Jenis perilaku yang berkaitan dg nilai, norma,
    sikap, perasaan, kemauan

27
  • TERDIRI DARI 5 PRILAKU
  • 1. Penerimaan (adanya kesadaran dan perhatian
    terhadap stimulan yang datang )
  • Perilaku internal menunjukkan ..........
  • Perilaku eksternal mengikuti, menyatakan,
    menjawab,
  • 2. Partisipasi ( memberikan tanggapan secara
    verbal ataupun tindakan)
  • Perilaku internal mematuhi......., berperan
    secara aktif ...
  • Perilaku eksternal melaksanakan,
    menyumbangkan, melaporkan

28
  • 3. Penilaian/Penetuan sikap ( penyesuaian diri
    sesuai dengan penilaian yang telah dilakukannya)
  • Perilaku internal mengakui, menyepakati,
    menyukai, menghargai
  • Perilaku eksternal mengajak, menolak,
    melaksanakan, membela,
  • ikut serta
  • Organisasi (menghubungkan antar nilai menjadi
    suatu sistem nilai) Perilaku internal
    membentuk sistem nilai Perilaku eksternal
    merumuskan, mengatur,
  • 5. Pembentukan pola hidup (menjadikan sistem
    nilai sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam
    kehidupannya)
  • Perilaku internal menunjukkan
    ......melibatkan diri ........Perilaku eksternal
    memperlihatkan, Bertahan, membuktikan

29
merupakan perilaku yang menyangkut aspek
ketrampilan/gerakan
PERILAKU RANAH PSIKOMOTOR
30
  • TERDIRI DARI 7 PERILAKU
  • 1. Persepsi (kemampuan mengenal obyek motorik
    dengan panca indera)
  • Perilaku internal membedakan, menafsirkan,
  • Perilaku eksternal mengidentifikasi,
    membedakan, memilih
  • 2. Kesiapan (kemampuan mempersiapkan diri untuk
    melakukan suatu gerakan)
  • Perilaku internal berkonsentrasi, menyiapkan
    diri
  • Perilaku eksternal menunjukkan, mengawali,
    mempersiapkan
  • 3. Gerakan terbimbing (kemampuan melakukan
    gerakan dengan mengikuti contoh)
  • Perilaku internal meniru contoh
  • Perilaku eksternal mengikuti, memasang,
    mencoba, membuat

31
  • 4. Gerakan terbiasa (kemampuan melakukan gerakan
    tanpa melihat contoh)Perilaku internal
    terampilPerilaku eksternal memainkan,
    mendemonstrasikan, mengatur
  • 5. Gerakan kompleks ( kemampuan melakukan
    serangkaian gerakan secara tepat, lancar,
    luwes)Perilaku internal terampil
    ..............Perilaku eksternal memasang,
    membongkar, mendemonstrasikan

32
Penyesuaian pola gerakan (kemampuan menyesuaikan
gerakan dengan situasi dan kondisi yang
dihadapinya) Perilaku internal
menyesuaikan diri, bervariasiPerilaku eksternal
mengubah, mengatur, membuat
variasIPenciptaan pola gerakan (kemampuan
membuat pola gerakan baru)Perilaku internal
menciptakan sesuatu yang baruPerilaku eksternal
merancang, menciptakan, mendesain
33
TEORI-TEORI BELAJAR
34
BehavioristikThorndike
  • Pembelajaran dengan memberi stimulus kepada
    siswa agar menimbulkan respon yang tepat seperti
    yang kita inginkan. Hubungan stimulus dan respons
    ini bila diulang kan menjadi sebuah
    kebiasaan.selanjutnya, bila siswa menemukan
    kesulitan atau msalah, guru menyuruhnya untuk
    mencoba dan mencoba lagi (trial and error)
    sehingga akhirnya diperoleh hasil.

35
B. Kognitivisme Piaget
  • Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera
    siswa agar memperoleh pemahaman/insigh sedangkan
    pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan
    jalan menggunakan media/alat Bantu. Disamping itu
    penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi
    artinya menggunakan banyak metode.

36
C. Humanistic Eggen Kauchak
  • Dalam pembelajaran ini guru sebagai pembimbing
    memberi pengarahan agar siswa dapat
    mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai
    manusia yang unik untuk mewujudkan
    potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri.
    Dan siswa perlu melakukan sendiri berdasarkan
    inisiatif sendiri yang melibatkan pribadinya
    secara utuh (perasaan maupun intelektual) dalam
    proses belajar, agar dapat memperoleh hasil.

37
D. Social learning/Permodelan Albert Bandura
  • Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian
    dan pemodelan Bandura (1986) mengenal pasti empat
    unsure utama dalam proses pembelajaran melalui
    pemerhatian atau pemodelan, iaitu pemerhatian
    (attention), mengingat (retention), reproduksi
    (reproduction), dan penangguhan (reinforcement)
    motivasi (motivion). Implikasi daripada kaedah
    ini berpendapat pembelajaran dan pengajaran dapat
    dicapai melalui beberapa cara yang berikut
  • Penyampaian harus interktif dan menarik
  • Demonstasi guru hendaklah jelas, menarik,
    mudah dan tepat
  • Hasilan guru atau contoh-contoh seperti
    ditunjukkan hendaklah mempunyai mutu yang tinggi

38
E. Kontruktivis
  • proses individu menghubungkan dan
    mengasimilasikan pengetahuan/kecakapan/
  • pengalaman yang telah dimilikinya dengan
  • pengetahuan/kecakapan/pengalaman
  • baru sehingga terjadi rubahan/perkem-bangan

39
1. ALIRAN BEHAVIORISTIK
  • A. ASUMSI
  • Manusia dipandang sebagai organisme yang pasif.
    Prilaku manusia dikuasai oleh stimulus yang ada
    di lingkungannya. Oleh karena itu perilaku
    manusia dapat dikontrol/ dikendalikan melalui
    pemanipulasian lingkungan
  • B. CIRI-CIRI
  • 1. Mementingkan pengaruh lingkungan
  • 2. Mementingkan bagian-bagian
  • 3. Mementingkan peranan reaksi
  • 4. Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil
    belajar
  • 5. Mementingkan sebab-sebab pada waktu yang
    lalu
  • 6. Mementingkan pembentukan kebiasaan
  • 7. Dalam pemecahan masalah ciri khasnya adalah
    trial and error

40
  • Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori
    tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
    pengalaman
  • Teori ini lalu berkembang menjadi aliran
    psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah
    pengembangan teori dan praktik pendidikan dan
    pembelajaran yang dikenal sebagai aliran
    behavioristik. Aliran ini menekankan pada
    terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil
    belajar.
  • Teori behavioristik dengan model hubungan
    stimulus-responnya, mendudukkan orang yang
    belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau
    perilaku tertentu dengan menggunakan metode
    pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya
    perilaku akan semakin kuat bila diberikan
    penguatan dan akan menghilang bila dikenai
    hukuman.

41
  • Tokoh-tokoh aliran behavioristik di antaranya
    adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin
    Guthrie, dan Skinner. Berikut akan dibahas
    karya-karya para tokoh aliran behavioristik dan
    analisis serta peranannya dalam pembelajaran.

42
TEORI KONEKSIONISMEThorndikeBelajar
berlangsung melalui Pembiasaan/pembentukan
koneksi (asosiasi, bond) antara stimulus dengan
respon ( learning by selecting and connecting
atau trial and error learning ) berdasarkan
hukum tertentu a.l a. hukum kesiapan b.
hukum latihan/pengulanganc. hukum
efek/akibatS R Stimulus
bond Respon
43
B. TEORI KLASIKAL KONDISIONING Ivan Pavlov
  • Proses pembentukan tingkah laku melalui
    pemanipulasian lingkungan, yaitu secara
    berulangkali tingkah laku dipancing dengan
    sesuatu yang memang secara alami menimbulkan
    tingkah laku tersebut CS 1 US 1
    R 1 (UR)CS 2 US 2 R 2
    (UR) --------------------------------------------
    ---------CS 15 US 15 R 15 (UR
    CR)CS 16 US 16 R 16 (UR CR)
    --------------------------------------------------
    --- CS n R n ( CR)
  • Ada makanan, keluar air liur
  • Dibunyikan lonceng, tdk keluar air liur
  • Dibunyikan lonceng dan makanan, keluar air liur
  • Dibunyikan lonceng, keluar air liur

44
C. TEORI OPERAN CONDITIONING Skinner
  • Tingkah laku yang muncul karena stimulus
    tertentu akan lebih kuat jika diikuti dengan
    adanya stimulan penguat (reinforcing stimuli)ES
    RR RS OR
  • Eliciting Respondent Reinforcing
    OperanStimuli Response Stimuli Response
  • Operan Bertindak ke atas
  • Anjing akan mengangkat kedua kaki depan bila tahu
    akan diberi makan
  • Anak mengemas buku dgn rapi jika tahu akan diberi
    hadiah

45
Analisis teori Behavioristik
  • Pandangan teori behavioristik telah cukup lama
    dianut oleh para pendidik. Namun dari semua teori
    yang ada, teori Skinnerlah yang paling besar
    pengaruhnya terhadap perkembangan teori belajar
    behavioristik. Program-program pembelajaran
    seperti Teaching Machine, Pembelajaran
    berprogram, modul dan program-program
    pembelajaran lain yang berpijak pada konsep
    hubungan stimulus-respons serta mementingkan
    faktor-faktor penguat (reinforcement), merupakan
    program pembelajaran yang menerapkan teori
    belajar yang dikemukakan Skiner.
  • Teori behavioristik banyak dikritik Teori ini
    tidak mampu menjelaskan penyimpangan-penyimpangan
    yang terjadi dalam hubungan stimulus dan respon.
  • Pandangan behavioristik juga kurang dapat
    menjelaskan adanya variasi tingkat emosi siswa,
    Mereka tidak memperhatikan adanya pengaruh
    pikiran atau perasaan.
  • Teori behavioristik juga cenderung mengarahkan
    pebelajar untuk berfikir linier, konvergen, tidak
    kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori ini
    bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau
    shaping, yaitu membawa pebelajar menuju atau
    mencapai target tertentu, sehingga menjadikan
    peserta didik tidak bebas berkreasi dan
    berimajinasi.

46
2. TEORI BELAJAR ALIRAN KOGNITIF Jean Piaget
  • A. ASUMSI
  • Manusia sebagai organisme yang aktif yang
    menjadi sumber dari semua aktivitas. Tingkah laku
    manusia merupakan ekspresi dan akibat dari
    eksistensi internal manusia yang dapat diamati
  • B. CIRI-CIRI
  • 1. Mementingkan apa yang ada pada diri individu
  • 2. Mementingkan keseluruhan
  • 3. Mementingkan perenan fungsi kognitif
  • 4. Mementingkan keseimbangan dalam diri individu
  • 5. Mementingkan kondisi saat ini
  • 6. Mementingkan pembentukan struktur kognitif
  • 7. Dalam memecahkan masalah ciri khasnya adalah
    insight

47
  • Menurut Piaget pengetahuan (knowledge) adalah
    interksi yangterus menerus antara individu dengan
    lingkungan. Fokus perkembangan kognitif Piaget
    adalah perkembangan secara alami fikiran
    pembelajar mulai anak-anak sampai dewasa.
    Konsepsi perkembangan kognitif Piaget, duturunkan
    dari analisa perkembangan biologi organisme
    tertentu. Menurut Piaget, intelegen
    (IQkecerdasan) adalah seperti system kehidupan
    lainnya, yaitu proses adaptasi.
  • Ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan
    kognitif yaitu
  • 1) lingkungan fisik
  • 2) kematangan
  • 3) pengaruh social
  • 4) proses pengendalian diri (equilibration)
    (Piaget, 1977)
  • Tahap perkembangan kognitif
  • 1) Periode Sensori motor (sejak lahir 1,5 2
    tahun)
  • 2) Periode Pra Operasional (2-3 tahun sampai 7-8
    tahun)
  • 3) Periode operasi yang nyata (7-8 tahun sampai
    12-14 tahun)
  • 4) Periode operasi formal
  • Kunci dari keberhasilan pembelajaran adalah
    instruktur/guru/dosen/guru harus memfasilitasi
    agar pembelajar dapat mengembangkan berpikir
    logis.

48
A. Teori Gestalt
  • Sumber utama dalam belajar adalah dimengertinya
    hal-hal yang dipelajari. Pemahaman(insight )
  • Insight dipengaruhi oleh 1. Kemampuan dasar
    yang dimiliki2. Pengalaman yang relevan3.
    Situasi yang dihadapi
  • Proses insight dapat terjadi melalui periode
    mencari dan mencoba-coba. Simpance dimasukan ke
    kandang yang didlmnya terdapt 3 balok kayu dan di
    atas kandang diberikan pisang. Simpanse mencoba
    meraih pisang dan tdk terjangkau . Dr proses itu
    simpance memahami hub dia, balok dan pisang.
    Simpance menyusun balok agar bisa meraih pisang

49
B. Teori Pemrosesan Informasi. Gagne
  • Teori pemrosesan informasi merupakan teori
    kognitif tentang belajar yang menjelaskan
    bagaimana informasi diterima, disimpan, dan
    dipanggil kembali dari otak, bahwa dalam
    pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi,
    untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan
    keluaran dalam bentuk hasil belajar
  • Teori ini menggunakan analogi komputer yang
    digambarkan sebagai manusia. Komputer memproses,
    menyimpan dan mengingat

50
SKEMA PEMROSESAN INFORMASI
Memori jangka panjang
  • Register
  • pengindraan
  • Pemrosesan
  • awal
  • Perhatian
  • Perlu waktu

Stimulus Melihat Mendengar Meraba Membau Mencecap
recall
pengulangan
Memori jangka pendek
Lupa/hilang
Lupa/hilang
pengulangan
51
REGISTER PENGINDRAAN
Pemrosesan awal 1. Perhatian 2. Perlu waktu
  • Register
  • pengindraan

Stimulus Melihat Mendengar Meraba Membau mencecap
Lupa/hilang
Sesaat setelah stimulus diterima oleh indra, otak
segera memproses stimulus tsb. Gambaran yang ada
dalam otak (persepsi) tdk persis sama dengan yang
diterima oleh indra. persepsi merupakan
interpretasi seseorang thd stimulus yang telah
dipengaruhi oleh status mental, pengalaman masa
lalu, pengetahuan yang telah dimiliki, motivasi,
dll.
52
Lanjutan teori pemrosesan informasi
Register pengindraan
stimulus
Proses awal
  • Persepsi masuk dan berada dalam register
    penginderaan
  • dalam waktu yang relatif singkat (tidak lebih
    dari 2 detik).
  • Jika tidak ada pemrosesan lebih lanjut atau
    terdesak
  • informasi baru, maka informasi akan hilang/lupa,
    tetapi
  • jika ada pemrosesan lebih lanjut maka informasi
    akan
  • masuk dan tersimpan dalam memori jangka pendek.

lupa/hilang
53
SIFAT REGISTER PENGINDERAAN
  • 1. KAPASITAS TERBATAS
  • 2. WAKTU SANGAT SINGKAT (TDK LEBIH DARI 2
    DETIK)

54
PROSES AWAL
Pemrosesan awal
MEMORI jangka panjang
  • 1. Perlu perhatian
  • a. Pemusatan energi psikis terhadap obyek
    tertentu
  • b. kadar kesadaran yang menyertai aktivitas yang
  • sedang dilakukan
  • 2. Perlu waktu untuk sampai dalam kesadaran

55
HAL-HAL YANG MENARIK PERHATIAN
  • 1. Sesuatu yang lain dari yang lain
  • 2. Sesuatu yang mendadak datang atau yang
    mendadak hilang
  • 3. Sesuatu yang menyangkut diri si subyek

56
Implikasi dalam pembelajaran
  • Agar informasi tidak hilang/lupa dilakukan
    pemrosesan dengan membangkitkan perhatian, antara
    lain
  • A. untuk komunikasi lisan
  • 1.Mengulang
  • 2.Mengeraskan suara
  • 3.Memperlemah suara
  • 4.Melambatkan suara
  • 5.Pernyataan mohon diperhatikan !, ini
    penting ! dll
  • B. Untuk komunikasi tulis 1.
    pewarnaan

    2. cetak tebal

    3. cetak
    miring, dll

57
MEMORI JANGKA PENDEKShort Term Memory
Memori Jangka pendek
  • Persepsi yang telah diproses ditransfer ke memori
    jangka pendek
  • Memori jangka pendek kapasitasnya terbatas ( 5
    9 bits (hal yang berbeda dlm satuan waktu
    tertentu/ 10-20 menit)
  • Informasi yang masuk ke memori jangka pendek
    dapat berasal dari register pengindraan atau dari
    memori jangka panjang dan sering terjadi secara
    bersamaan

pengulangan
lupa
58
LANJUTAN MEMORI JANGKA PENDEK
  • penyimpanan dilakukan dengan rehearsal
    (mengucapkan secara berulangkali)
  • Jika dalam waktu 30 detik tidak ada pengulangan
    maka informasi akan hilang/dilupakan
  • Semakin lama informasi berada dalam memori
    jangka pendek semakin besar kesempatan untuk
    masuk ke dalam memori jangka panjang

59
Implikasi dalam pembelajaran
  • 1. Tidak terlalu cepat dalam penyampaian
    informasi satu ke yang lain (kesempatan
    rehearsal, dan tidak terdesak informasi
    berikutnya)
  • 2. Tidak terlalu banyak ide dalam satu kali
    penyampaian, kecuali telah ada informasi pengait
    dalam memori jangka panjang
  • 3. Memberikan waktu/kesempatan berfikir ketika
    harus menjawab pertanyaan

60
Memori jangka panjang
memori Jangka panjang
Pengulangan pengkodean
recall
61
Lanjutan
  • 1. Memori jangka panjang merupakan bagian dari
    sistem memori untuk meyimpan informasi dalam
    kurun waktu yang panjang dengan kapasitas yang
    besar
  • 2. informasi yang telah tersimpan dalam memori
    jangka panjang tidak pernah akan terlupakan.
    Kemungkinan yang terjadi adalah kehilangan
    kemampuan untuk menemukan kembali (recall)

62
Mengapa lupa ?
  • 1. Persepsi tidak diproses lebih lanjut
  • 2. Informasi dalam memori jangka pendek tidak
    ditranfer ke dalam memori jangka panjang
  • 3. Distorsi recall
  • 4. Interferensi ( tercampur atau terdesak oleh
    informasi lain)

63
Mengapa ingat ?
  • 1. Efek pertama (perhatian masih penuh) dan efek
    terakhir (tidak terinferensi informasi lain)
  • 2. Belajar informasi baru lebih mudah bila
    sebelumnya telah mempelajari hal serupa

64
C. TEORI KONSTRUKTIVISTIK
  • Dasar pandangan
  • Perubahan kognitif hanya terjadi jika konsepsi-
    konsepsi yang telah dimiliki sebelumnya diolah
    melalui suatu proses ketidakseimbangan dalam
    upaya memahami informasi baru
  • Menurut teori ini proses individu menghubungkan
    dan mengasimilasikan pengetahuan/kecakapan/pengala
    man yang telah dimilikinya dengan
  • pengetahuan/kecakapan/pengalaman baru sehingga
    terjadi rubahan/perkem-bangan

65
Prinsip teori kostruktivistik 1. pembelajaran
sosial, siswa belajar melalui interaksi dengan
orang dewasa dan teman sebaya yang lebih
mampu2. zona perkembangan terdekat, siswa
belajar konsep paling baik apa bila konsep itu
berada pada zona perkembangan terdekat
mereka3. pemagangan kognitif, siswa secara
bertahap memperoleh keahlian melalui
interaksinya dengan mereka yang telah menguasai
bidangnya4. scaffolding, siswa diberikan
tugas-tugas kompleks, sulit dan realistik
untuk kemudian diberikan bantuan secukupnya
untuk menyelesaikan tugas- tugas tersebut
66
IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN
  • Dasar pembelajaran adalah bahwa dalam diri siswa
    sudah ada pengetahuan, pemahaman, kecakapan,
    pengalaman tertentu
  • Melalui proses pembelajaran siswa menambah,
    merevisi, atau memodivikasi pengetahuan,
    pemahaman, kecakapan, pengalaman lama menjadi
    pengetauan,pemahaman, kecakapan, pengalaman yang
    baru ( proses konstruksi)
  • 3. Guru berperan memvasilitasi terjadinya proses
    konstruksi

67
Ciri-ciri pembelajaran konstruktivisme
  • Menekankan pada proses belajar bukan mengajar
  • Berpandangan bahwa belajar merupakan suatu
    proses, bukan menekankan hasil
  • Mendorong berkembangnya rasa ingin tahu secara
    alami pada siswa
  • Mendorong siswa untuk melakukan penyeledikan
  • Penilaian belajar lebih menekankan pada kinerja
    dan pemahaman siswa
  • Memberi kesempatan pada siswa untuk membangun
    pengetahuan dan pemahaman baru yang didasarkan
    pada pengalaman yang nyata

68
Skema Pembelajaran Berdasar Teori Konstruktivistik
  • .

Siswa dengan pengetahuan, pemahaman, kecakapan,
pengalaman
struktur kognitif lama
peran guru menvalitasi terjadinya proses
kontruksi siswa
proses pembelajaran
Siswa menambah merevisi, memodivikasi pengetahuan,
pemahaman, kecakapan, pengalaman,
proses konstruksi
struktur kognitif baru
69
MOTIVASI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA DALAM
PEMBELAJARAN
70
Pengertian motivasi
  • Perkataan MOTIVASI adalah berasal daripada
    perkataan Bahasa Inggeris - "MOTIVATION".
    Perkataan asalnya ialah "MOTIVE" yang juga telah
    dipinjam oleh Bahasa Melayu / Bahasa Malaysia
    kepada MOTIF, yakni bermaksud TUJUAN. Di dalam
    surat khabar, kerap pemberita menulis ayat "motif
    pembunuhan". Perkataan motif di sini boleh kita
    fahami sebagai sebab atau tujuan yang mendorong
    sesuatu pembunuhan itu dilakukan.

71
KASUS
  • 1. Beberapa siswa tetap bersemangat mengikuti
    pelajaran, sementara yang lain ingin pelajaran
    segera berakhir
  • 2. Sebagian siswa bekerja keras mengerjakan
    tugas, sementara yang lainnya asyik bermain
  • 3. Terdapat siswa tidak puas dengan nilai B
    sementara yang lainnya cukup puas dengan nilai C

72
Apa yang dimaksud motivasi belajar ?
  • Motivasi belajar merupakan proses internal yang
    mengaktifkan, membimbing, dan mempertahankan
    perilaku belajar dalam rentang waktu tertentu
  • Motivasi belajar adalah kekuatan yang mendorong
    seseorang untuk melakukan aktivitas belajar

73
Motivasi
  • Apa yang ..............?
  • membuat orang berbuat
  • membuat orang tetap berbuat
  • menetukan arah perbuatan

74
APA URGENSI MOTIVASI BAGI KEPENTINGAN BELAJAR ?
  • 1. Motivasi menentukan arah tindakan seseorang
    dalam belajar ( analogi seperti kemudi mobil)
  • 2. Motivasi menentukan intensitas/kadar tindakan
    seseorang dalam belajar ( analogi seperti mesin
    mobil)

75
Jenis motivasi meliputi apa saja ?
  • 1. Dari segi sifat
  • a. motivasi dasar ( dorongan untuk memenuhi
  • kebutuhan dasar hidup manusia yang bersifat
    biologis/jasmaniah)
  • b. motivasi sosial ( dorongan untuk memenuhi
    kebutuhan sosial manusia )
  • c. motivasi religius ( dorongan untuk memenuhi
    kebutuhan religi )

76
  • 2. Dari segi sumber
  • a. Motivasi internal, berfungsinya
    motivasi karena bersumber dari
  • dalam diri individu
  • b. Motivasi eksternal, berfungsinya
    motivasi karena bersumber dari
  • luar diri individu

77
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi
belajar ?
  • 1. Faktor internal
  • a. kepribadian siswa
  • b. kemampuan
  • 2. Faktor eksternal
  • a. karakteristik tugas
  • b. insentif
  • c. perilaku guru
  • d. setting pembelajaran

78
APA TUGAS GURU TERKAIT DENGAN MOTIVASI BELAJAR ?
  • MOTIVASI BELAJAR
  • SISWA
  • MEMBANGKITKAN MENGEMBANGKAN
  • MEMELIHARA MENINGKATKAN

79
BAGAIMANA CARANYA ?
  • 1. Mengemukakan arti pentingnya hal yang
    dipelajari
  • 2. Mengkaitkan materi dengan latar belakang
    kehidupan siswa
  • Menimbulkan perasaan ingin tahu (penasaran)
  • 4. penggunaan multi metode/media
  • 5. mengemukakan tujuan ( jelas, penting,
  • memungkinkan untuk dicapai)

80
PRINSIP BELAJAR DAN IMPLIKASINYA DALAM
PEMBELAJARAN
81
PENDEKATAN PEMBELAJARAN(CBSA)
  • A. SIFAT CBSA
  • CBSA bersifat NON dikotomis
  • tetapi bersifat kontinum

82
lanjutan sifat CBSA
tinggi
diskusi
Aktifitas siswa
ceramah
tinggi
aktivitas guru
rendah
83
B. Rasional
  • 1. Aktivitas dalam diri pelajar merupakan salah
    satu unsur dari hakekat belajar
  • 2. Ragam pengalaman memperkuat efektivitas
    belajar
  • 3. Keterlibatan dalam persoalan yang dipelajari
    merupakan sumber motivasi belajar siswa
  • 4. Mengkonkritkan konsep abstrak sehingga
    mempermudah untuk dipelajari
  • 5. Hasil belajar optimal memerlukan pengalaman
    langsung dan motivasi internal

84
C. Ciri ciri
  • 1. Pembelajaran lebih berpusat pada siswa
  • 2. Guru berperan sebagai pembimbing dalam
    mewujudkan terjadinya pengalaman belajar siswa
  • 3. Guru aktif melakukan tindakan pembelajaran
  • 4. Siswa aktif melakukan tindakan belajar

85
D. Idikator Kadar CBSA ( Mc. Keachie)
  • 1. Keterlibatan siswa dalam menentukan tujuan
    belajar pembelajaran
  • 2. Kadar afektif dalam belajar pembelajaran
  • 3. Partisipasi siswa dalam belajar
    pembelajaran
  • 4. Kohesivitas kelas
  • 5. Perbuatan siswa yang salah/kurang relevan
  • 6. Keterlibatan siswa dalam pengambilan
    keputusan
  • 7. Jumlah waktu yang digunakan untuk
    menanggulangi masalah siswa

86
E. Saran
HINDARI PENGGUNAAN
GUNAKAN
AKTIFITAS NON PRODUKTIF
AKTIFITAS PRODUKTIF
  1. Menulis
  2. Membaca
  3. Mengamati grafik
  1. Membuat laporan
  2. Meringkas
  3. Menafsirkan grafik

87
Pendekatan Ketrampilan Proses (PKP)
  • 1. Arti Ketrampilan proses
  • Yang dimaksud ketrampilan proses adalah
    ketrampilan proses kerja ilmiah yang diperlukan
    siswa untuk mengelola hasil belajarnya

88
Lanjutan PKP
  • 2. Macam Ketrampilan Proses
  • a. Ketrampilan dasar
  • b. ketrampilan lanjut (integratif)

89
KETRAMPILAN PROSES DASAR
  • 1) Mengamati (melihat, mendengar, meraba,
    membau,mencecap)
  • 2) mengklasifikasi (mengelompokkan,
    mengkontraskan, mencari persamaan, perbedaan
    )
  • 3) Mengenterpretasikan ( menaksir, menyimpulkan)

90
Lanjutan ketrampilan proses dasar
  • 4) Memprediksi ( emperkirakan kecenderungan)
  • 5) menerapkan ( menggunakan ....)
  • 6) mengkomunikasikan ( mempresentasikan,
  • melaporkan, memperagakan, mendiskusikan)

91
KETRAMPILAN PROSES LANJUT(Ketrampilan melakukan
penelitian)
  • 1) mencari, menemukan, mengidentifikasi masalah,
    merumuskan masalah
  • 2) mengidentifikasi variabel
  • 3) merumuskan hipotesis
  • 4) membuat instrumen
  • 5) pengumpulan data
  • 6) menganalisa data 7) menyimpulkan

92
PENGERTIAN PEMBELAJARAN DENGAN PKP
  • Suatu bentuk pembelajaran yang didalamnya
    memberi pengalaman pada siswa dalam proses kerja
    ilmiah

93
SKEMA PKP DALAM PEMBELAJARAN

PENGETAHUAN SIKAP, NILAI, KETRAMPILAN
OUT PUT
PROSES
INPUT
KETRAMPILAN PROSES KERJA ILMIAH
MELAKUKAN PROSES KERJA ILMIAH
94
RASIONAL
  • 1. Iptek berkembang pesat, siswa tidak cukup
    hanya mengandalkan apa yang diberikan di sekolah,
    siswa perlu belajar diluar sekolah. Oleh
    karenanya pembelajaran disekolah harus
    mengembangkan kemauan dan kemampuan untuk
    belajar. Siswa tidak hanaya bersifat konsumtif
    tetapi juga produktif dalam bidang iptek

95
Lanjutan rasional
  • 2. Kebenaran ilmu pengetahuan bersifat
    relatif, oleh karenanya perlu senantiasa
    untuk dipertanyaakan dan diperbaharui
  • 3. Hasil belajar optimal memelukan pengaalaman
    langsung dan motivasi internal

96
CIRI CIRI PKP
  • 1. Pembelajaran tidak hanya berorientasi pada
    hasil tetapi juga berorientasi pada proses
    (keterlibatan siswa dalam proses kerja ilmiah)
  • 2. Menampakkan aktivitas siswa dalam bentuk
    ketrampilan kerja ilmiah
  • 3. Materi pembelajaran berupa bahan mentah
    untuk selanjutnya diproses dalam pembelajaran

97
PENDEKATAN LIFE SKILL
  • 1. Arti life skill
  • Yang dimaksud life skill adalah kecakapan
    siswa dalam menghadapi persoalan hidup secara
    wajar tanpa tertekan, dan secara proaktif dan
    kreatif dapat mencari dan menemukan solusinya

98
Macam Life Skills
Self Awareness
Personal Skills
Thinking Skills
General Life Skills
Social Skills
Life Skills
Academic Skills
Specific Life Skills
Vocational Skills
99
Self Awareness
  • Kesadaran
  • Sbg. makhluk Tuhan
  • Akan eksistensi diri
  • Akan potensi diri

100
  • Thinking Skill
  • Kecakapan
  • Menggali informasi
  • Mengolah informasi
  • Mengambil keputusan
  • Memecahkan masalah

101
  • SOSIAL SKILLS
  • KECAKAPAN KOMUNIKASI LISAN
  • KECAKAPAN KOMUNIKASI TULIS
  • KECAKAPAN BEKERJASAMA

102
Academic Skills
  • kecakapan
  • mengidentifikasi variabel
  • menghubungkan variabel
  • merumuskan hipotesis
  • melaksanakan penelitian

103
Lanjutan macam life skills
  • VOCATIONAL SKILLS

Kecakapan dalam bidang pekerjaan tertentu
104
Life Skills dalam Jenjang Pendidikan
SMK
VOCATIONAL LIFE SKILLS
ACADEMIC LIFE SKILLS
SMU
GENERAL LIFE SKILLS
TK/SD/SMP
105
Contoh pengintegrasian komponen life skills dalam
silabus
  • Standar kompetensi
  • siswa mampu menulis berbagai jenis wacana,
    surat, dan isi ringkas suatu bacaan

106
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
  • Kompetensi dasar
  • Siswa mampu
  • menggunakan EYD
  • menggunakan kalimat efektif
  • membuat berbagai surat resmi

107
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
  • Materi Pokok
  • macam dan karakteristik surat
  • surat undangan
  • surat penawaran
  • surat perijinan
  • surat permohonan

108
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
  • Pengalaman belajar
  • 1. Masing-masing siswa mengumpulkan sedikitnya
    4 macam surat
  • ketrampilan
  • menggali informasi, sadar akan eksistensi
    diri, dan sadar akan potensi diri

109
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
  • 2. siswa berdiskusi kelompok untuk menentukan
    karakteristik setiap macam surat
  • Ketrampilan
  • mengolah informasi, bekerjasama, berkomunikasi
    lisan, berkomunikasi tulis, mengambil keputusan

110
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
  • 3. siswa presentasi hasil diskusi kelompok
  • ketrampilan
  • berkomunikasi lisan

111
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
  • 4. Siswa menyimpulkan tentang karakteristik
    setiap macam surat
  • ketrampilan
  • mengambil keputusan

112
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
  • 5. Masing-masing siswa mempraktekkan membuat
    salah satu macam surat
  • Ketrampilan
  • Komunikasi lisan, kesadaran akan eksistensi
    diri, kesadaran akan potensi diri

113
KESULITAN BELAJAR
114
1. ARTI KESULITAN BELAJAR
  • Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang
    ditandai oleh adanya hambatan-hambatan dalam
    mencapai tujuan belajar baik yang disadari,
    tidak disadari, bersifat fisiologis, psikologis,
    maupun sosiologis.

115
2. CIRI-CIRI KESULITAN BELAJAR
  • hasil belajar dibawah passing grade
  • hasil belajar dibawah potensi yang dimilikinya
  • hasil belajar tidak sebanding dengan usahanya
  • lambat dalam melakukan tugas belajar

116
Lanjutan ciri-ciri kesulitan belajar
  • menunjukkan sikap yang kurang/tidak wajar
    (misalnya acuh tak acuh, menentang,
    berpura-pura )
  • Menunjukkan prilaku yang kurang/tidak wajar (
    misalnya membolos, sering datang terlambat,
    tidak mengerjakan tugas
  • Menunjukkan gejala emosional yang tidak/kurang
    wajar ( misalnya mudah marah, mudah
    tersinggung, murung )

117
3. LATAR BELAKANG KESULITAN BELAJAR
  • a. Faktor intern
  • 1) Kelemahan fisik
  • a) Kurang berfungsinya panca indera
  • b) Sakit
  • c) Cacat tubuh/pertumbuhan yang kurang
    sempurna

118
Lanjutan latar belakang kesulitan belajar
  • 2) Kelemahan mental baik bawaan maupun
  • pengalaman (misal IQ rendah, gangguan
    mental)
  • 3) Kelemahan emosional (misalnya immaturity,
    pobia)
  • 4) Kebiasaan dan sikap yang salah ( misalnya
    bamyak melakukan tindakan yang tidak relefan,
    sering bolos, sering tidak masuk)
  • 5) Tidak memiliki pengetahuan dan ketrampilan
    dasar yang diperlukan

119
Lanjutan latar belakang kesulitan belajar
  • b. Faktor eksternal
  • 1) kurikulum yang tidak sesuai dengan
    karakteristik siswa
  • 2) kelemahan dalam sistem instruksional
  • 3) terlampau berat beban belajar
  • 4) sering pindah sekolah
  • 5) kelemahan dalam lingkungan keluarga
  • 6) terlampau banyak kegiatan di luar kelas

120
PENDEKATAN THD KESULITAN BELAJAR
  • Kesulitan belajar bukan hanya masalah
    instruksional-paedagogis tetapi juga masalah
    psikologis, karena kesulitan belajar berakar dari
    aspek psikologis terutama gangguan kepribadian
    dan penyesuaian diri oleh karena itu bantuan yang
    diberikan disamping bersifat instruksional-paedago
    gis juga diperlukan bantuan psikologis yang
    bersifat terapiutik.

121
TEKNIK PENGUNGKAPAN KESULITAN BELAJAR
  1. Observasi
  2. Tes hasil belajar
  3. Tes diagnostik
  4. Tes bakat/minat
  5. Angket/kuesioner

122
UPAYA PENANGANAN KESULITAN BELAJAR
  • Penanganan secara instruksional paedagogis
  • a. pembelajaran ulang
  • b. program pengayaan
  • c. pembelajaran individual
  • d. penyediaan pelajaran pilihan
  • 2. Penangan secara psikologis melalui layanan BP
    yang bersifat terapiutik

123
Kurikulum Pembelajaran
124
A. Pengertian Kurikulum
  • 1. Secara etimologis
  • a. kurikulum berasal dari kata curere (bhs.
    Latin)
  • yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh
    pelari
  • b. kurikulum berasal dari kata chariot (bhs.
    Yunani) yang berarti kereta pacu yang membawa
    seseorang dari start sampai finish

125
Lanjutan pengertian kurikulum
  • 2. Secara terminologis
  • a. Kurikulum dalam arti sempit
  • kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang
    harus ditempuh untuk mencapai program/tingkat
    pendidikan tertentu
  • kurikulum dalam arti sempit memunculkan
    istilah kegiatan kurikuler,
    ko-kurikuler, dan ekstra kurikuler

126
Lanjutan pengertian kurikulum
  • b. kurikulum dalam arti luas
  • kurikulum adalah seperangkat pengalaman yang
    diperlukan untuk mencapai suatu tujuan
    pendidikan tertentu
  • Menurut UU No 20 Th 2003 tentang Sistem
    Pendidikan Nasional kurikulum adalah
    seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
    tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
    digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
    kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
    pendidikan tertentu.

127
B. KOMPONEN KURIKULUM
  • 1. Tujuan
  • Tujuan sebagai komponen dari kurikulum berupa
    kemampuan/kompetensi yang diharapkan dikuasai
    siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
  • kejelasan rumusan tujuan penting karena
    digunakan sebagai dasar dalam menentukan
    materi, bentuk kegiatan, sarana, organisasi,
    dan evaluasi

128
Lanjutan komponen kurikulum
  • 2. Komponen isi/materi
  • isi/materi berupa bahan yang harus diajarkan
    oleh guru/ dipelajari oleh siswa
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah terkait
    dengan
  • a. kedudukan umum, akademik, profesi/vokasi
  • b. sifat materi kognitif, afektif,
    psikomotorik
  • c. urutan mudah-sukar, kronologis, deduktif
    induktif
  • d. sumber materi benda, tempat, orang, barang
    cetakan

129
Lanjutan komponen kurikulum
  • 3. Komponen strategi
  • Komponen strategi berupa bentuk kegiatan/ pe
  • ngalaman yang diperlukan ( tanya jawab,
  • diskusi, eksperimen, observasi, simulasi
    dll.)
  • 4. Komponen organisasi
  • Komponen organisasi berupa model penyusunan
  • dan penyajian isi/materi

130
Lanjutan komponen kurikulum
  • a. Terpisah (subject centered curiculum)
  • materi disusun dan disampaikan dalam bentuk mata
    pelajaran-mata pelajaran yang terpisah antara
    satu dengan yang lain
  • b. Gabungan (broad field curiculum)
  • materi disusun dan disampaikan dalam bentuk
    bidang studi yang merupakan gabungan dari materi
    yang serumpun/sejenis

131
Lanjutan komponen kurikulum
  • c. Terpadu (integrated curiculum)
  • materi disusun dan disampaikan dalam bentuk
    kegiatan yang bersifat wholistik
  • 4. Komponen evaluasi
  • Komponen evaluasi berupa kegiatan mengetahui
  • proses dan hasil pembelajaran yang menyangkut
  • efektifitas, efisiensi, relevansi, dan
    produktifitas

132
C. ASAS KURIKULUM
  • 1. asas filosofis
  • 2. asas sosio-kultural-religius
  • 3. asas psikologis
  • 4. asas perkembangan IPTEK

133
D. PRINSIP KURIKULUM
  • 1. Prinsip relefansi
  • kesesuaian antara kurikulum dengan
  • dunia kerja, perkembangan masyarakat, lingkungan
    kehidupan siswa, serta kesesuaian antara tujuan
    isi pengalaman - evaluasi

134
Lanjutan prinsip kurikulum
  • 2. Prinsip efektifitas
  • kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan
  • targetnya.
  • dalam rangka mencapai efektifitas dapat
    dilakukan dengan
  • penataran, pemilihan dan penggunaan
  • media yang tepat.

135
Lanjutan komponen kurikulum
  • 3. Prinsip efisiensi
  • kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan
  • tenaga, biaya, waktu yang digunakan
  • 4. Prinsip kesinambungan
  • kesinambungan antar tingkat pendidikan
    (vertikal), antar materi (horisontal)

136
Lanjutan komponen kurikulum
  • 5. Prinsip fleksibelitas
  • memungkinkan untuk dapat disesuaikan dengan
    sikon pada saat pelaksanaannya

137
E. TUGAS GURU DALAM BIDANG KURIKULUM
  • 1. Merencanakan kegiatan
    belajar-pembelajaran ( tujuan materi
    pengalaman/strategi evaluasi)
  • 2. Melaksanakan kegiatan belajar -
    pembelajaran
  • 3. Melakukan evaluasi kegiatan belajar -
    pembelajaran
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com