Title: KULIAH KE-4 MK PENGANTAR ILMU KELUARGA (IKK 211- 3 SKS) MAHASISWA STRATA-1
1KULIAH KE-4MK PENGANTAR ILMU KELUARGA (IKK
211- 3 SKS) MAHASISWA STRATA-1
- DIPERSIAPKAN OLEH
- DR. IR. HERIEN PUSPITAWATI, MSC., MSC.
- DEPT. ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN
- FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
- 2014
2KULIAH PIK TEORI SOSIAL-KONFLIK
33 Memahami penerapan kerangka teori dalam kajian keluarga (Bu Herien Puspitawati) Teori Sosial Konflik (SC) dan Penerapannya Landasan Filosofis. Asumsi-asumsi Sifat Manusia. Fungsi dan Peran Keluarga. Penerapan SC dalam Kajian Keluarga. 3 x 50 (1 mg) 5, 6, 7
4KELUARGA MENURUT PARADIGMA SOSIAL-KONFLIK
- LATAR BELAKANG
- Beberapa kritikan terhadap teori
struktural-fungsional berkisar pada sistem sosial
yang berstruktur, dan adanya perbedaan fungsi
atau diferensiasi peran (division of labor). - Institusi keluarga dalam perspektif
struktural-fungsional dianggap melanggengkan
aspek-aspek ini. Ini dianggap sebagai cikal bakal
dari timbulnya ketidakadilan dalam masyarakat.
5- David Lockwood (1956) melontarkan kritik terhadap
teori Parsons. Menurutnya, teori Parsons terlalu
menekankan keseimbangan dan ketertiban. Ini
dianggap suatu pemaksaan bagi individu untuk
selalu melakukan konsensus agar kepentingan
kelompok selalu terpenuhi. - Selanjutnya, individu harus selalu tunduk pada
norma dan nilai yang melandasi struktur dan
fungsi sebuah sistem. Padahal menurut Lockwood,
suasana konflik akan selalu mewarnai masyarakat,
terutama dalam hal distribusi sumberdaya yang
terbatas. - Artinya, sifat dasar individu dianggapnya
cenderung selfish (mementingkan diri sendiri),
daripada mengadakan konsensus untuk kepentingan
kelompok. Sifat pementingan diri sendiri menurut
Lockwood akan menyebabkan diferensiasi kekuasaan
yang ada menimbulkan sekelompok orang menindas
kelompok lainnya. - Selain itu masing-masing kelompok atau individu
mempunyai tujuan yang berbeda-beda bahkan sering
bertentangan antara satu dan lainnya, yang
akhirnya akan menimbulkan konflik.
6Latar ..
- Teori Sosial Konflik muncul pada abad 19 dan 20
sebagai respon dari lahirnya dual revolution,
yaitu demokratisasi dan industrialisasi. - Mulai populer pada thn 1960an sejalan dengan
gelombang kebebasan individu di Barat, tetapi
telah berkembang sejak abad 17. - Sehingga munculah sosiologi konflik modern, di
Amerika khususnya, sebagai akibat dari realitas
konflik dalam masyarakat Amerika (Mc Quarrie,
1995 65). - DIVORCE RATE, UNHAPPY MARRIAGES ? INDIKATOR BAHWA
KELUARGA DALAM KEADAAN KONFLIK - ERA CELEBRATION OF SELF INTERESTS ? CULTURAL
REVOLUTION OF THE 60S ? ANTI SEGALA KEMAPANAN,
TERMASUK INSTITUSI KELUARGA
7- TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL LEBIH DIJADIKAN
PEGANGAN UNTUK KELUARGA KONSERVATIF - TEORI KONFLIK SOSIAL LEBIH DIJADIKAN PEGANGAN
BAGI KELUARGA KONTEMPORER
8TEORI KONFLIK SOSIAL
- Menonjolkan situasi konflik dan perubahan sosial
dalam melihat struktur sosial masyarakat, dimana
perspektif konflik dianggap sebagai the new
sociology sebagai kritik terhadap teori
struktural fungsional yang berkaitan dengan
sistem sosial yang terstruktur dan adanya
perbedaan fungsi dan diferensiasi peran (division
of labor).
9BENTUK KONFLIK SOSIAL
- KONFLIK PERAN DI DALAM KELUARGA
- KONFLIK KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
- KONFLIK KELAS DALAM MASYARAKAT (KELAS BORJUIS VS
PROLETAR KELAS GENDER KELAS SOSIAL EKONOMI) - KONFLIK ADAT VS PENDATANG
10- Sosiologi konflik mempunyai asumsi bahwa
masyarakat selalu dalam kondisi bertentangan,
pertikaian, dan perubahan. - Semua itu adalah sebagai bagian dari terlibatnya
kekuatan-kekuatan masyarakat dalam saling berebut
sumberdaya langka dengan menggunakan nilai-nilai
dan ide (Ideologi) sebagai alat untuk meraihnya
(Wallace Wolf, 1986).
11FOKUS DAN SKOPE ASUMSI
- Asumsi Dasar Manusia tidak mau tunduk pada
Konsensus. - Manusia adalah individu otonom yang mempunyai
kemauan sendiri tanpa harus tunduk kpd norma dan
nilai. Manusia secara garis besar dimotivasi
oleh keinginannya sendiri. - Konflik adalah endemik dalam grup sosial.
- Tingkatan masyarakat yang normal lebih cenderung
mempunyai konflik daripada harmoni. - Konflik merupakan suatu proses konfrontasi antara
individu, grup atas sumberdaya yang langka,
konfrontasi suatu pegangan hidup yang sangat
berarti. - KONSENSUS DAN NEGOSIASI adalah tehnik yang
digunakan untuk mengelola konflik.
12Empat hal yang Penting dalam Memahami Teori
Konflik Sosial
- Kompetisi (atas kelangkaan sumberdaya seperti
makanan, kesenangan, partner seksual, dan
sebagainya yang menjadi dasar interaksi manusia
bukanlah konsensus seperi yang ditawarkan
fungsionalisme, namun lebih kepada kompetisi. - Ketidaksamaan struktural, kuasa, perolehan yang
ada dalam struktur sosial. - Individu dan kelompok yang ingin mendapatkan
keuntungan dan berjuang untuk mencapai revolusi. - Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari
konflik antara keinginan (interest) yang saling
berkompetisi dan bukan sekadar adaptasi.
Perubahan sosial sering terjadi secara cepat dan
revolusioner daripada evolusioner.
13Paradigma Karl Marx
- Kegiatan ekonomi sebagai faktor penentu utama
semua kegiatan masyarakat, dan - Melihat masyarakat manusia dari sudut konflik di
sepanjang sejarahnya. - Marx, dalam Materialisme Historis-nya memasukkan
determinisme ekonomi sebagai basis struktur yang
dalam proses relasi sosial dalam tubuh masyarakat
akan menimbulkan konflik antara kelas atas dan
kelas bawah.
14Asumsi Karl Marx
- Relasi sosial walaupun sebuah sistem ?penuh
dengan kepentingan pribadi atau sekelompok orang - Sistem sosial secara sistematis ? menciptakan
konflik - Konflik adalah suatu yang tdk terhindarkan dlm
sebuah sistem sosial - Konflik akan terjadi dlm aspek pendistribusian
SDA yang terbatas, terutama kekuasaan (power)
15TOKOH TEORI SOSIAL KONFLIK
Orang yang paling berpengaruh dalam mengembangkan
paham materialisme. Ia percaya bahwa semua
makhluk hidup, termasuk manusia juga, terbentuk
dari substansi materi saja. Begitu pula
kesadaran dan ruh manusia. Ia timbul karena
adanya pergerakan partikel-partikel dalam otak.
Paham materialisme menganggap sifat dasar
manusia adalah semata-mata untuk memenuhi
kepentingan egonya (serigala bagi manusia
lainnya) (homo homini lupus), atau all against
all. Karenanya, kehidupan masyarakat diwarnai
dengan pola relasi dominasi dan penindasan.
THOMAS HOBBES (1588 1679)
16Karl Marx (1818-1883)
Marx menggantikan dialektika ideal menjadi
dialektika material, yang diambil dari filsafat
Fuerbach, sehingga sejarah merupakan proses
perubahan terus menerus secara material. Pada
abad ke 19 di Eropa dimana dia hidup, terdiri
dari kelas pemilik modal (borjuis) dan kelas
pekerja miskin sebagai kelas proletar. Kedua
kelas ini berada dalam suatu struktur sosial
hirarkhis, dan borjuis melakukan eksploitasi
terhadap proletar dalam sistem produksi
kapitalis. Dengan ini Marx mejadi orang yang
tidak tertarik pada agama
17KARL MARX (1818-1883)
- Pemahaman materialisme Konflik dlm masyarakat
bersumber dari aktivitas ekonomi masyarakat - Pola relasi materialistik dan ekonomi Basis dari
segala superstructure - Basis Pola Relasi Sosial
- Kondisi produksi sumberdaya alam ? jenis produksi
? menciptakan norma, hukum, agama dan budaya
berbeda-beda - Alat untuk memproduksi
- Pola relasi produksi dalam masyarakat ? status
kepemilikan
18Georg Simmel (18581918)
Sosiolog fungsionalis Jerman mencoba mendekati
teori konflik dengan menunjukkan bahwa konflik
merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang
mendasar berkaitan dengan sikap bekerja sama
dalam masyarakat.
19Max Weber (1864-1920)
Pemikir sosial Jerman, mungkin adalah orang yang
di zamannya paling merasa tertantang oleh
determinisme ekonomi Marx yang memandang segala
sesuatu dari sisi politik ekonomi. Berbeda dengan
Marx, Weber dalam karya-karyanya menyentuh secara
luas ekonomi, sosiologi, politik, dan sejarah
teori sosial. Weber menggabungkan berbagai
spektrum daerah penelitiannya tersebut untuk
membuktikan bahwa sebab-akibat dalam sejarah tak
selamanya didasarkan atas motif-motif ekonomi
belaka.
20C. Wright Mills (1916-1962)
Sosiolog Amerika 1960-an mengecam fungsionalisme
melalui kritiknya tentang elit kekuasaan di
Amerika saat itu. Mills melakukan riset terhadap
struktur kekuasan Amerika, suatu hubungan
dominatif, dimana stuktur sosial dikuasi elit dan
rakyat adalah pihak ada di bawah kontrol
politisnya (militer, politisi, dan para pengusaha
(ekonomi). Mills (1959) menyatakan bahwa
struktural-fungsionalisme (Parsonian) dalam
keluarga, justru telah menimbulkan konflik peran
karena kedudukan para perempuan dianggap sebagai
budak kecil tercinta.
21Ralf Dahrendorf (1950-an...)
Sosiolog Jerman, yang menerangkan konflik kelas
dalam masyarakat industrial pada tahun 1959 yang
sangat berbeda dari teori Marx karena ia
menganalisis konflik tanpa memperhitungkan
politik ekonomi yang ada (apakah kapitalisme atau
sosialisme). Jika Marx bersandar pada pemilikan
alat produksi, maka Dahrendorf bersandar pada
kontrol atas alat produksi. Dalam terminologi
Dahrendorf, pada masa pos-kapitalisme,
kepemilikan akan alat produksi (baik sosialis
atau kapitalis) tidak menjamin adanya kontrol
atas alat produksi.
22Ralf Dahrendorf
- Masyarakat ada 2 wajah Konsensus dan Konflik,
tetapi lebih mengutamakan wajah konflik - Hub. Dialektika antar kelas mirip dengan praksis
Marx, tetapi bukan semata-mata kepemilikan SD
tetapi kekuasaan juga. - Dalam relasi sosial ada ICA (Imperatively
Coordinated Association) Perkumpulan Koordinasi
yang dilandasi bentuk-bentuk perintah yang sangat
penting - Setiap unit social ada ICA, dimana dg adanya
diferensiasi kekuasaan atau peran, pola relasi
sosial antara atasan dan bawahan mendapat
legitimasi oleh organisasi itu sendiri ? terpaksa
tunduk karena hukum/ norma atau hukum yang baru
23Randall Collins (1941-)
24TOKOH-TOKOH LAIN .
- RANDAL COLLINS (1975, 1987)
- -APLIKASI TEORI MARX DAN ENGELS DALAM KELUARGA
DENGAN CARA MENGKRITIK MODEL S-F - -SF MELANGGENGKAN SISTEM PATRIARKI ?STRUKTUR
VERTIKAL ? KONFLIK? KERUNTUHAN KELUARGA ?KELUARGA
HORIZONTAL - -PADA STABILITAS DAN KESATUAN TERBENTUK BUKAN
KARENA AZAS HARMONI DAN KONSENSUS, TETAPI OLEH
PEMAKSAAN (ICA) - -RELASI SOSIAL DALAM KELUARGA ADALAH KONFLIK,
KARENA SIFAT ALAMI MANUSIA ADALAH SELF-INTEREST - -KEDUDUKAN PRIA SEBAGAIBORJUIS, DAN WANITA
SEBAGAI PROLETAR
25 DAVID COOPER (1970) THE DEATH OF
FAMILY -KELUARGA ADALAH PENJARA, ALAT UNTUK
MENERAPKAN IDEOLOGI EKSPLOITASI, MERUSAK
SPONTANITAS DAN INISIATIF INDIVIDU
26DASAR TEORINYA ADA SEJAK FREDERICH ENGELS MENULIS
BUKU ORIGINS OF THE FAMILY, PRIVATE PROPERTY,
AND THE STATE (1884)
NO PRIVATE PROPERTY
HUNTING GATHERING
PRIVATE PROPERTY
AGRARIS (MENETAP)
KELUARGA PATRIARKI
HASIL PERTANIAN MENINGKAT
MONETERISASI EKONOMI
INDUSTRIALISASI
KAPITALISME
27- -PERTENTANGAN KELAS BERASAL DARI
KELUARGA -PENINDASAN KELAS BERASAL DARI
KELUARGA -DISTRIBUSI POWER DALAM KELUARGA TIDAK
MERATA (KARENA BERDASARKAN PATRIARKHI) -POWER
BERDASARKAN USIA DAN GENDER -POWER ADALAH
SUMBERDAYA TERBATAS? SUMBER KONFLIK
KELUARGA PATRIARKI
KAPITALISME
POWER TIDAK MERATA SEMUA MENURUT ATURAN, PERAN
DAN FUNGSI FAMILY/ COMMUNITY INTERSTS
POWER TIDAK MERATA SURVIVAL FOR THE FITTEST
INDIVIDUAL INTEREST
28- MODE OF PRODUCTION ?
- MENCIPTAKAN KONDISI IDEOLOGI, POLITIK, DAN MORAL
?RELATIVITAS SUPERSTRUCTURE ? DAPAT DIUBAH-UBAH
TERGANTUNG KEPENTINGAN
29Superstructure -agama/budaya
- Penciptaan Kelas-Kelas (S-F) INI
YANG DIROBOHKAN OLEH SOSIAL-KONFLIK
Division of Labor
Mode of Production
Masyarakat Berkelas- Kelas/ Hirarkis
-Kelas pemilik vs. kelas pekerja -kapitalis/borjui
s vs. proletar -Tuan vs. budak -Penguasa vs.
rakyat
30PROPOSISI OLEH MARX
- Semakin tidak merata distribusi sumberdaya atau
kekuasaan yang jumlahnya terbatas, semakin tinggi
tingkat konflik antara kelompok dominan dan
kelompok subordinat dalam sebuah sistem. - Semakin besar kesadaran kaum subordinat akan
kepentingan kolektifnya, mereka akan
mempertanyakan legitimasi ketidakadilan dalam
distribusi kekayaan dan kekuasaan. - Apabila kesadaran kelompok semakin tinggi dengan
tingkat emosionalnya yang marah dan lebih
terorganisasi dengan baik, maka semakin besar
kemungkinan mereka untuk mengadakan konflik
langsung dengan kelompok dominan. - Semakin tinggi tingkat konflik, semakin besar
polarisasi antara kelompok subordinat dan ordinat
dalam sebuah sistem. - Semakin terpolarisasi antarkedua kelompok
tersebut, semakin tinggi tingkat kekerasan yang
ditimbulkan oleh konflik. - Semakin tinggi tingkat kekerasan, semakin besar
perubahan struktural yang terjadi dan akan
terjadi redistribusi sumberdaya yang terbatas
tersebut.
31Ringkasan Proposisi ?Kekuasaan (Power) adalah
Sumberdaya terbatas ? inilah yang menciptakan
konflik ?Perubahan dimulai dari proses penyadaran
adanya ketidakseimbangan sistem keadilan?konflik
terbuka mirip dengan konsep Marx Namun
Dahrendorf mengatakan konflik tidak pernah
berakhir terus menerus sehingga menciptakan
dinamika masyarakat sepanjang jaman KONFLIK ?
KELOMPOK PEMENANG ? KELAS PENGUASA ?ICA
(Imperatively Coordinated Association)
?KONFLIK?DST.
32CENDERUNG VERTICAL
CENDERUNG HORIZONTAL
STRUKTURAL-FUNGSIONAL
SOSIAL-KONFLIK
ATURAN NORMA SANGAT KUAT ADA PEMAKSAAN
NORMA-ATURAN ADA ATURAN KELASPOWER
ADA STRATA SOSIAL (BORJUIS-PROLETARLAKI-LAKI-PERE
MPUAN)
ATURAN NORMA BARU (NORMA LAMA DIROBOHKAN)
INDIVIDUAL-SELF INTEREST ADA KESETARAAN SOSIAL
33- PRAKSIS UNTUK PERUBAHAN STRUKTURAL
- Jargon - Anti kapitalisme
- - Anti kemapanan/ Anti Status-Quo
- - Anti keluarga/ norma-norma konservatif
- - Agama adalah opium
- - Demi Keadilan dan Kesetaraan/
Persamaan hak - - Pembebasan kaum tertindas/
subordinasi - KOMUNISME, SOSIAL-DEMOKRASI,
- WELFARE-STATE
-
-
34PERBEDAAN PRAKSIS / APLIKASI TEORI
STRUKTURAL-FUNGSIONAL DAN SOSIAL-KONFLIK DALAM
KEHIDUPAN KELUARGA DAN MASYARAKAT
35KETERANGAN STRUKTURAL-FUNGSIONAL SOSIAL-KONFLIK
PENYIMPANGAN (DEVIANCE) DIANGGAP SEBAGAI PENYAKIT MASYARAKAT YANG HARUS DILURUSKAN SESUAI DENGAN NORMA-NORMA LAMA YANG DIANUT BERGENERASI DIANGGAP SEBAGAI DINAMIKA MASYARAKAT YANG NORMAL, DAN HARUS DIWADAHI SESUAI DENGAN DINAMIKA MASYARAKAT SEBAGAI NORMA YANG BARU
FREE SEX HARUS DIKAWINKAN (SIAP TIDAK SIAP, SUKA TIDAK SUKA) BOLEH SAJA LIVING TOGETHER, NORMA BARU MUNCUL TIDAK HARUS MENIKAH KALAU BELUM SIAP
HUBUNGAN GAY LESBIAN DIANGGAP SEBAGAI PENYAKIT MASYARAKAT YANG HARUS DILURUSKAN (DISEMBUHKAN SECARA SPIRITUAL/ PSIKOLOGIS) DIANGGAP SEBAGAI DINAMIKA MASYARAKAT YANG NORMAL, DAN HARUS DIWADAHI (ADA PERKAWINAN GAY LESBIAN) ADA HUKUM BARU
PERCERAIAN SEBISA MUNGKIN DIHINDARKAN AGAMA KATOLIK TIDAK BOLEH CERAI SEUMUR HIDUP CERAI MERUPAKAN GEJALA NORMAL DALAM MASYARAKAT
PERKAWINAN ANTAR AGAMA TIDAK DIPERBOLEH ADA ATURAN YANG SANGAT KETAT DIPERBOLEHKAN, AGAMA SENDIRI-SENDIRI
PERAN GENDER DIDASARKAN SISTEM PATRIARKHI KELUARGA ADALAH SANGAT PENTING ADA KEMAPANAN SISTEM DIDASARKAN KESETARAAN DAN EGALITER KELUARGA TIDAK PENTING BAHKAN ANTI KELUARGA ANTI KEMAPANAN
36RINGKASAN TEORI KONFLIK SOSIAL
- Teori konflik muncul sebagai respon dari lahirnya
dual revolution, yaitu demokratisasi dan
industrialisasi, sehingga kemunculan sosiologi
konflik modern merupakan akibat dari realitas
konflik dalam masyarakat. Teori konflik adalah
alternatif dari ketidakpuasaan terhadap analisis
fungsionalisme struktural yang menilai masyarakat
dengan paham konsensus dan integralistiknya - Beberapa tokoh teori sosial konflik adalah Thomas
Hobbes, Karl Marx, Georg Simmel, Max Weber, C.
Wright Mills, Ralf Dahrendorf, Lewis Coser dan
Randall Collins - Asumsi dasar teori konflik adalah masyarakat atau
organisasi berfungsi sedemikian di mana individu
dan kelompoknya berjuang untuk memaksimumkan
keuntungan yang diperolehnya secara tak langsung
dan tak mungkin dihindari adalah perubahan sosial
yang besar seperti revolusi dan perubahan tatanan
politik.
37RINGKASAN.
- Menurut perspektif sosial-konflik, hubungan yang
penuh konflik terjadi juga dalam keluarga. Peran
yang dilembagakan oleh institusi keluarga,
menurut persepsi konflik sosial telah menciptakan
pola relasi yang opresif. Menurut teori ini,
situasi konflik dalam kehidupan sosial tidak
dianggap sebagai sesuatu yang abnormal atau
disfungsional, tetapi bahkan dianggap sesuatu
yang alami dalam setiap proses sosial. Adanya
konflik bersumber dari struktur dan fungsi
keluarga itu sendiri. Seorang suami dengan
kedudukannya sebagai kepala keluarga akan
menimbulkan konflik terbuka dengan istrinya yang
mempunyai kedudukan ibu rumah tangga. - Teori sosial konflik menawarkan keluarga sebagai
wahana alternatif efektif untuk pengembangan
sumberdaya manusia tanpa resiko penolakan dan
tantangan. Pendukung teori dan ideologi konflik
justru menganggap keluarga sebagai sumber
malapetaka, kesengsaraan, dan ketidakadilan,
terutama bagi perempuan.
38TERIMA KASIH