KECANDUAN MEROKOK PENYEBAB DAN AKIBATNYA PADA MAHASISWI - PowerPoint PPT Presentation

1 / 8
About This Presentation
Title:

KECANDUAN MEROKOK PENYEBAB DAN AKIBATNYA PADA MAHASISWI

Description:

Title: MOTIVASI BELAJAR PADA ANAK LOPER KORAN Last modified by: corrbuser Created Date: 8/16/2006 12:00:00 AM Document presentation format: On-screen Show (4:3) – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:82
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 9
Provided by: openstorag9
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: KECANDUAN MEROKOK PENYEBAB DAN AKIBATNYA PADA MAHASISWI


1
KECANDUAN MEROKOK PENYEBAB DAN AKIBATNYA PADA
MAHASISWI
  • LATAR BELAKANG
  • TINJAUAN PUSTAKA
  • METODE PENELITIAN
  • HASIL PENELITIAN
  • KESIMPULAN

OLEH NOVI SETIANINGSIH (10503124)
2
I. LATAR BELAKANG
  • KECADUAN MEROKOK MENUNJUKKAN BAHWA KEBANYAKAN
    PEROKOK MUDA YANG MULAI DIPENGARUHI OLEH
    KEBIASAAN YANG MELIHAT BERAWAL DARI TEMAN-TEMAN
    MEREKA DAN LINGKUNGAN KELUARGA, DAN SERING
    DILIHAT JUGA MELALUI PERIKLANAN, MEDIA TEKNIK
    PEMASARAN YANG TELAH MEMPERKUAT KEBIASAAN MEROKOK
    TERSEBUT DAPAT MENCIPTAKAN KESAN BAHWA MEROKOK
    ADALAH NORMA SOSIAL YANG DAPAT DITERIMA OLEH
    KALANGAN MANUSIA PADA UMUMNYA. PADAHAL TELAH
    DINYATAKAN BAHWA MEREKA AKAN MENGALAMI KESULITAN
    YANG TERJADI JIKA TANPA MEROKOK SELAMA SEMINGGU,
    SEDANGKAN 72 PEMIKIRAN MEREKA AKAN MENGALAMI
    KESULITAN BERHENTI.
  • PERILAKU MEROKOK CENDERUNG UNTUK BERLANJUT
    MAUPUN MENINGKAT DIANTARANYA APABILA SALAH SATU
    ORANG TUANYA MEROKOK SERTA MEMILIKI TEMAN-TEMAN
    ATAU SAUDARA SEKANDUNG YANG MEROKOK. SEDANGKAN
    PADA PEREMPUAN APABILA SETIDAKNYA MEMPUNYAI TEMAN
    PEREMPUAN YANG MEROKOK SECARA SIGNIFIKAN
    MEMPENGARUHI MUNCULNYA PERILAKU MEROKOK,
    FREKUENSI MEROKOK DAN KESULITAN DALAM BERHENTI
    MEROKOK, SEDANGKAN AYAH ATAU TEMAN LAKI-LAKI YANG
    MEROKOK TIDAK MEMBERIKAN PENGARUH YANG
    SIGNIFIKAN. JADI KEMUNGKINAN BESAR PADA MAHASISWI
    YANG MEROKOK SANGAT BERPENGARUH DENGAN JUMLAH
    TEMAN DEKAT, SERTA TEMAN DEKAT PEREMPUAN YANG
    MEROKOK (

3
I. LATAR BELAKANG
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
  • MENURUT KRITERIA DSM IV KETERGANTUNGAN ZAT
    MENYEBABKAN KERUSAKAN YANG DISIGNIFIKAN SECARA
    KLINIS ATAU TERTEKAN. SEBAGAIMANA TELAH
    DIPERLIHATKAN MELALUI CIRI SESEORANG MENJADI
    KECANDUAN ROKOK JIKA SUDAH MENGALAMI
  • 1. TOLERANSI
  • 2. GEJALA PUTUS ZAT
  • 3. ADA KEINGINAN ATAU GAGAL TERUS MENERUS
  • 4. PENGGUNAAN SUBSTANSI DILANJUTKAN
  • MENURUT KLINKE MEEKER (DALAM ARITONANG,
    1997) BAHWA MOTIF PARA PECANDU ROKOK ADALAH
    RELAKSASI. DENGAN MEROKOK DAPAT MENGURANGI
    KETEGANGAN, MEMUDAHKAN KONSENTRASI, PENGALAMAN
    YANG MENYENANGKAN, DAN RELAKSASI. TERDAPAT 4
    TAHAP DALAM PERILAKU MEROKOK SEHINGGA MENJADI
    PEROKOK YAITU
  • TAHAP PERSIAPAN MEROKOK (PREPARATORY)
  • Tahap persiapan terjadi sebelum
    seseorang mencoba rokok. Beberapa aspek
    lingkungan sosial berpengaruh dalam pembentukan
    sikap, belief, dan intensi merokok yang semuanya
    diperoleh dari pengamatan pribadi terhadap orang
    tua atau kenalan yang merokok, juga akibat iklan
    di media massa.
  • 2. Tahap mulai mencoba merokok (initiation)
  • Tahap perintisan merokok yaitu tahap
    apakah seseorang akan meneruskan ataukah
    tidak terhadap perilaku merokok.
  • 3. Tahap menjadi perokok (becoming a smoker)

5
  • Tahap ini menjelaskan apabila seseorang telah
    mengkonsumsi rokok sebanyak 4 batang per
    hari maka mempunyai kecenderungan
    menjadi perokok.
  • 4. Tahap mempertahankan kebiasaan merokok
    (smoking maintenance)
  • Pada tahap ini gabungan faktor psikologis
    dan mekanisme biologis secara bersama sama
    mempertahankan kebiasaan merokok.
  • Menurut Sarafino (1998) ada beberapa faktor
    penting yang menyebabkan seseorang menjadi
    perokok yaitu
  • a. Modelling
  • Modeling yang di maksud adalah meniru
    perilaku orang yang dianggap sebagai panutan
    seperti orang tua, saudara dan teman ataupun
    artis. Orang-orang ini sangat berperan dalam
    proses pencarian identitas seseorang.
  • b. Saran teman
  • Saran teman adalah sesuatu ajakan
    yang datang dari teman-teman sebaya. Rokok yang
    di anggap sebagai penerimaan dalam kelompok akan
    melekat sebagai suatu kebiasaan apabila di
    konsumsi terus-menerus.
  • c. Smokers image
  • Smokers image tentang merokok
    diasosiasikan dapat memberikan daya tarik atau
    ketertarikan antara lain jenis, terlihat matang,
    dewasa, gagah, dan menggairahkan.

6
III. METODE PENELITIAN
  • Studi kasus merupakan suatu bentuk penelitian
    (inquiry) atau studi tentang suatu masalah yang
    memiliki sifat kekhususan (particularity), dapat
    dilakukan dengan baik dengan pendekatan
    kualitatif maupun kuantitatif, dengan syarat
    perseorangan (individual) maupun kelompok, bahkan
    masyarakat luas (Heru Basuki, 2006).
  • TEKNIK PENGUMPULAN DATA MENGGUNAKAN
  • METODE WAWANCARA TERSTRUKTUR, yaitu pertanyaan
    yang diajukan pewawancara dilakukan secara ketat
    sesuai dengan daftar pertanyaan yang telah
    disiapkan (Heru Basuki, 2006).
  • ALAT BANTU PENGUMPUL DATA
  • Pedoman wawancara
  • Alat perekam (TAPE RECORDER)
  • TEKNIK ANALISA DATA
  • Organisasi Data
  • Pengkodean Terbuka
  • Analisa Tematik

7
IV. HASIL PENELITIAN
  • IDENTITAS SUBJEK SETTING PENELITIAN
  • Subjek I (Perempuan, 22 tahun)
  • Significant others W (Perempuan, 22 tahun)
  • HASIL PENELITIAN
  • Subjek sudah tergolong dalam kategori perokok.
    Dapat dilihat dari banyaknya rokok yang dihisap
    subjek dalam sehari sudah melebihi dari 14 batang
    rokok, yang hal tersebut sudah masuk dalam
    kategori perokok.
  • subjek mendapat pengaruh merokok diawali dari
    seringnya salah satu dari anggota keluarga subjek
    merokok adapun hal tersebut merupakan pengaruh
    awal dari subjek memiliki keinginan menjadi
    perokok yang kemudian teman-teman subjek sebagian
    besar adalah perokok baik laki-laki ataupun
    perempuan.
  • PEMBAHASAN
  • Subjek memiliki ketergantungan pada rokok
    sehingga jika dirinya dengan cepat meninggalkan
    kebiasaan merokoknya tersebut maka akan semakin
    bertambah sulit untuk berhenti karena jika
    dirinya berhenti merokok maka akan semakin
    bertambah ia merokok karena gejala-gejala yang
    dirasa oleh subjek.

8
V. PENUTUP
  • KESIMPULAN
  • Subjek penelitian memiliki ketergantungan
    merokok yang sudah dapat dikatakan perokok berat
    karena dapat dihitung melalui jumlah rokok yang
    dihisap subjek.
  • Subjek penelitian yang memiliki kebiasaan
    merokok sulit dihentikan karena banyak faktor
    yang berpengaruh agar subjek tetap merokok salah
    satunya dari lingkungan teman-teman subjek yang
    sebagian besar perokok.
  • .

II. SARAN Subjek penelitian disarankan lebih
memperhatikan kesehatan tubuh diri sendiri agar
dapat menjadi lebih sehat dan tidak mudah
dipengaruhi oleh gangguan-gangguan kesehatan lain
yang dirasa. Untuk peneliti selanjutnya
diharapkan perlu diadakan penelitian yang lebih
mendalam sehingga dapat mengetahui permasalahan
yang dihadapi oleh subjek penelitian dan
memberikan solusi yang lebih baik.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com