LINGUISTIK KOGNITIF

1
LINGUISTIK KOGNITIF
2
Latar Belakang Munculnya Linguistik Kognitif

• Muncul pada tahun 1980-an. Tokoh aliran ini
  adalah George Lakkof, Mark Johnson , Ronald W
  Langacker dan yang lainnya.
• Linguistik kognitif memandang bahwa setiap
  fenomena bahasa pasti ada yang melatarbelakangi
  dan memotivasinya
• Linguistik kognitif menjadikan penampilan
  berbahasa sebagai objek kajiannya, yaitu
  pemakaian bahasa secara kongkret dalam situasi
  yang sebenarnya.
• Tujuan dan sasaran linguistik kognitif adalah
  berfokus pada pemotivasian hubunagn antara makna
  dan bentuk.
• Generalisasi dalam linguistik kognitif dilakukan
  secara induktif.
• Tolok ukur dalam linguitik kognitif adalah benar
  atau tidaknya suatu kalimat atau berterima atau
  tidaknya berdasarkan pada penutur pengguna
  bahasa.

3
Azas-azas Linguistik Kognitif

• Sebagian besar teori linguistik kognitif
  berazaskan pada berbagai konsep psikologi,
  seperti psikologi persepsi, psikologi kognitif
  dan psikologi gestalt yang mengatakan bahwa yagn
  dimaksud dengan totalitas adalah satu kesatuan
  yang utuh dengan ciri dan karakter totalitasnya.
• Teori gestalt dikenal ada dua macam yaitu secara
  ruang dan secara waktu.
• Kaliamt menurut gestalt bukan hanya sekedar
  penggabungan atau sekedar penjumlahan sederetan
  kata-kata saja tetapi merupakan totalitas dari
  setiap kata yang memiliki ciri dan fungsi yang
  terorganisir sehingga membentuk suatu kesatuan
  yang utuh.
• Teori ingatan menurut gestalt berlangsung melalui
  hukum asosiasi dan reproduksi

4
Penerapan Konsep Figure dan Ground

• Hukum kesadaran yang merupakan salah satu asumsi
  dari aliran gestalt menegaskan bahwa dalam
  menafsirkan suatu stimulus ada kecenderungan
  untuk mengambil sesuatu yang paling mudah dan
  paling memungkinkan, di antaranya ada konsep
  figure dan ground atau figur dan latar.
• Konsep figur dan latar digunakan dalam
  menafsirkan suatu kalimat dari sudut pandang yang
  berbeda.
• Ciri khas yang membedakan figur dan latar adalah
  sebagai berikut
• 1. Figur mempunyai bentuk, sedangkan latar
  tidak
• 2. Figur mempunyai garis pembatas yang
  mengelilinginya sedangkan
• latar terhampar luas (tanpa pembatas)
• 3. Figur nampak di bagian depan, sedangkan
  latar meluas dan melebar di belakangnya
• 4. Figur merupakan bentuk jadi, sedangkan
  latar merupakan bahannya
• 5. Figur lebih mudah dilihat dan
  diperhatikan sedangkan latar tidak

5
Perspektif Terhadap Bahasa

• Penerapannya dalam bahasa secara kongkret
• 1. Sudut Pandang dan Makna
• 2. Masalah arah
• 3. Penafsiran secara Subjektif dan Objektif
• 4. Penerapan figur dan latar

6
Kategorisasi dan Prototipe

• Hal lain yang berperan penting dalam linguistik
  kognitif adalah kategorisasi dan prototipe.
• Kategorisasi adalah proses manusia dalam
  mengelompokkan sesuatu hal atau perkara
  berdasarkan pada ciri khusu seperti sifat kesmaan
  atau karakter lainnya.
• Prototipe yaitu ciri khusus yang dimiliki oleh
  sesuatu hal atau perkara yang bisa membedakan
  dengan hal atau perkara yang lainnya.

7
Model Kajian Kosakata

• Linguistik kognitif memandang bahwa semuastruktur
  bahasa merupakan suatu lambang sehingga pada
  setiap bentuk bahasa dianggap mempunyai makna dan
  tidak ada bentuk tanpa makna.
• Sumbangan linguistik kognitif dalam penelitian
  kosakata sangat besar terutama dalam
  mendeskripsikan makna kata dalam semantik
  kognitifnya.
• Linguistik kognitif memandang bahwa makna suatu
  kata terutama dalam polisemi tidak muncul begitu
  saja melainkan ada yang memotivasi dan
  melatarbelakanginya.

8
Penerapan Gaya Bahasa

• Gaya bahasa dalam linguistik kognitif digunakan
  dalam menjelaskan perluasan makna suatu kata atau
  kalimat.
• Momiyama, honda dan Kashino berpendapat bahwa
  dalam mendeskripsikan perluasan makna bisa
  diwakili dengan tiga macam gaya bahasa, yakni
  metafora,metomini dan sinekdoke.