Title: Perancangan Mekanika Perpatahan Elastis Lurus (Linear Elastic Fracture Mechanics, LEFM)
1Perancangan Mekanika Perpatahan Elastis Lurus
(Linear Elastic Fracture Mechanics, LEFM)
Bab 5 Ellyawan Arbintarso
2Bentuk-Bentuk Perpatahan
- Tiga bentuk mode pembebanan untuk meretakkan
komponen (a) Mode I, mode terbuka (b) Mode II,
mode luncuran (c) Mode III, mode sobekan. - a b
c
3- Untuk beberapa permasalahan rancangan praktis
(mode I murni). - Pertama-tama kita harus menguji bagaimana
mekanika perpatahan elastis lurus (LEFM) secara
efektif digunakan dalam contoh perancangan,
kemudian kita akan memberikan penyelesaian
analitik untuk beberapa kasus sederhana secara
umum menggunakan tes geometri, diikuti dengan
suatu pengolahan ketangguhan patah dari bahan
teknik yang secara umum digunakan
4Filosofi Rancangan Berdasarkan pada Mekanika
Perpatahan Elastis Lurus
- Salah satu prinsip pokok dari mekanika perpatahan
adalah dimana perpatahan tidak stabil terjadi
ketika Faktor Intensitas Tegangan (FIT) mencapai
suatu nilai kristis KIc, disebut juga ketangguhan
patah (fracture toughness).
5Mekanika Perpatahan Elastis Lurus
- KIc menampilkan kemampuan yang melekat dari suatu
bahan untuk menghadapi suatu intensitas medan
stress yang diberikan pada ujung retakan dan
untuk bertahan dari pertambahan perpanjangan
retak tarik. - Sehingga suatu retak akan menjalar (dibawah mode
I murni), kapanpun faktor intensitas tegangan KI
(dimana karakteristik kekuatan khusus dari
permasalahan yang diberikan) mencapai suatu
konstanta bahan KIc
6Mekanika Perpatahan Elastis Lurus
- Dengan asumsi mekanika perpatahan elastis lurus
(LEFM), pada titik pertumbuhan retak yang mulai
terjadi - (ukuran retak a dalam banyak kasus, merujuk pada
setengah total panjang retak)
7Mekanika Perpatahan Elastis Lurus
- Sehingga untuk rancangan suatu peretakan, atau
potensial retak, struktur, seorang insinyur harus
memutuskan variabel rancangan apa yang dapat
dipilih, sebagai hanya, dua variabel yang dapat
ditetapkan, dan yang ketiga harus ditentukan.
8Mekanika Perpatahan Elastis Lurus
- Variabel rancangan adalah
- Sifat bahan (seperti baja khusus tahan cairan
korosi) ? Kc ditentukan. - Tingkat tegangan rancangan (dimana mungkin
dipengaruhi oleh pertimbangan berat) ? ?
ditentukan.
9Faktor Intensitas Tegangan
- Gambar 1 Panel Takikan Sisi Tunggal Tarik
(Single Edge Notch Tension, SENT)
10Faktor Intensitas Tegangan
- Panel Takikan Sisi Tunggal Tarik (SENT) untuk L/W
2, gambar. 1 - Kita meneliti dimana faktor ? untuk retak kecil
(a/W ltlt 1) adalah lebih besar dari pada 1 dan
pendekatannya adalah 1,12
11Faktor Intensitas Tegangan
- Gambar 2 Panel Takikan Sisi Ganda Tarik (Double
Edge Notch Tension, DENT)
12Faktor Intensitas Tegangan
- Panel Takikan Sisi Ganda Tarik (DENT), untuk L/W
2, gambar. 2
13Faktor Intensitas Tegangan
- Gambar 3. Lengkung Tiga Titik (Three Point Bend,
TPB)
14Faktor Intensitas Tegangan
- Lengkung Tiga Titik (TPB), Gambar. 3
15Faktor Intensitas Tegangan
- Gambar 4. Benda uji Tekan Tarik (Compact Tension
Specimen, CTS)
16Faktor Intensitas Tegangan
- Benda uji Tekan Tarik (CTS), gambar 4. mengunakan
Standar Metode Tes ASTM E-399 (399 n.d) untuk
Ketangguhan Patah Bidang Regangan dari bahan
Logam.
17Faktor Intensitas Tegangan
- Kita catat bahwa hal ini tidak ditemukan
persamaan yang tepat dalam standar ASTM, tetapi
merupakan persamaan yang agak sama dalam bentuk
standar