Minimisasi Limbah B-3 (Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun) - PowerPoint PPT Presentation

1 / 28
About This Presentation
Title:

Minimisasi Limbah B-3 (Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun)

Description:

Minimisasi Limbah B-3 (Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun) Oleh Retno Gumilang Dewi, Ir MEnvEngSc Minimisasi Limbah Sebagai Salah Satu Strategi Pencegahan Pencemaran ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:1380
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 29
Provided by: TriYu
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Minimisasi Limbah B-3 (Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun)


1
Minimisasi Limbah B-3 (Bahan Kimia Berbahaya dan
Beracun)
  • Oleh
  • Retno Gumilang Dewi, Ir MEnvEngSc

2
Minimisasi Limbah Sebagai Salah Satu Strategi
Pencegahan Pencemaran Limbah B-3
  • Pencegahan Pencemaran (Pollution Prevention)
  • Pencegahan terbentuknya polutan di sumber
    pencemaran
  • minimisasi limbah (prevention-reduction,
    recycling-re-use-recovery)
  • pengolahan limbah (padat-cair-gas)
  • penanganan pada saat penyimpanan dan penanganan
    disposal.
  • Minimisasi Limbah
  • Reduksi limbah dari sistem produksi sebelum
    limbah mengalami proses pengolahan, penyimpanan,
    dan pembuangan akhir pada tingkat yang
    dimungkinkan dari segi volume maupun tingkat
    bahaya/toksisitas limbah yang bersangkutan.

3
Pollution Prevention Hierarchy
4
Minimisasi Limbah
5
Implementasi Minimisasi Limbah
  • Manfaat dan Kegunaan
  • Keuntungan ekonomi
  • Memenuhi peraturan yang berlaku
  • Mengurangi resiko hukum
  • Meningkatkan citra perusahaan

6
Strategi Minimisasi Limbah Pada Sistem Proses di
Industri
7
Penerapan Minimisasi Limbah Pada Sistem Proses
8
Perubahan Proses
  • Perubahan proses menggunakan teknologi inovatif
    untuk proses baru guna mendapatkan produk
    berkualitas sama tetapi limbah berkurang.
  • Modifikasi atau penggantian peralatan dapat
    mengurangi limbah dengan meningkatkan efisiensi
    peralatan.
  • Perubahan kondisi operasi melibatkan perubahan
    operasi peralatan proses, pengaturan temperatur,
    tekanan, laju alir, dan waktu tinggal.
  • Pengendali tambahan dan otomatisasi meningkatkan
    monitoring dan pengaturan parameter operasi untuk
    menjamin efisiensi yang tinggi.

9
(No Transcript)
10
(No Transcript)
11
(No Transcript)
12
(No Transcript)
13
SOURCE REDUCTION
  • Definisi
  • Source reduction, melibatkan pengurangan limbah
    di sumber pencemar dalam suatu proses, merupakan
    pilihan paling layak dalam hirarki pencegahan
    pencemaran.
  • Menghindari pembentukan limbah, source reduction
    mengurangi masalah penanganan pembuangan
    limbah.
  • Sumber potensial kehilangan bahan (material loss)
  • Loading Un-loading
  • Storage
  • Process

14
PERUBAHAN PROSEDUR
  • Perubahan prosedur di dalam managemen,
    organisasi, dan fungsi-fungsi personal produksi
  • Membutuhkan sedikit biaya kapital dan
    menghasilkan tingkat pengembalian investasi yang
    tinggi ? segala ukuran perusahaan dapat
    menerapkannya
  • Perubahan prosedur meliputi
  • Loss Prevention
  • Penanganan material
  • Perbaikan jadwal
  • Segregasi
  • Praktek yang melibatkan pegawai (personnel)

15
Loss Prevention
  • Mengurangi limbah dengan menghindari tumpahan dan
    kebocoran dari peralatan.
  • Cara yang paling efektif untuk mengurangi limbah
    yang dihasilkan oleh pembuangan.
  • Beberapa teknik dapat diterapkan, contoh
  • perancangan tangki yang sesuai dengan rancangan
    yang disyaratkan
  • memasang bendungan (dike) untuk menampung
    tumpahan dari tangki
  • memasang safety valve, dan lain-lain.

16
  • Penanganan bahan dan pelaksanaan inventori
  • Meliputi program mengurangi hilangnya material
    input karena kesalahan penanganan, habisnya shelf
    life bahan yang sensitif terhadap waktu
    (time-sensitive material)
  • Perubahan jadwal
  • Selama produksi batch berjalan dapat menurunkan
    frekuensi pembersihan peralatan dan tangki
  • Segregasi
  • Mengurangi volume limbah B-3 dengan mencegah
    tercampurnya limbah B-3 dan non B-3.
  • Menganjurkan semua pekerja melaksanakan
    aturan-aturan vital dalam program pencegahan
    pencemaran.
  • Pertama-tama para pekerja harus memahami mengapa
    prosedur pengelolaan limbah diterapkan.

17
PERUBAHAN TEKNOLOGI
  • Perubahan teknologi melibatkan modifikasi proses
    dan peralatan untuk mengurangi limbah, terutama
    pada tahap perancangan.
  • Modifikasi teknologi memerlukan personil dan
    biaya kapital lebih besar dibandingkan dengan
    perubahan prosedur.
  • Perubahan teknologi diterapkan setelah menelusuri
    semua perubahan prosedur yang mungkin.
  • Modifikasi teknologi
  • Perubahan proses
  • Peralatan, perpipaan, atau perubahan layout
  • Perubahan kondisi operasi
  • Penambahan otomatisasi atau pengendalian.

18
PERUBAHAN BAHAN YANG DIGUNAKAN Perubahan
material input dalam beberapa kasus membantu
program pencegahan pencemaran dengan mengurangi
material-material limbah yang memasuki
proses. Perubahan material input dimasukkan ke
dalam kategori substitusi dan pemurnian
material. PERUBAHAN PRODUK Perubahan produk
dilakukan oleh pembuat produk dengan maksud
mengurangi limbah yang dihasilkan dari penggunaan
produk termaksud.
19
Permasalahan Penerapan Source Reduction
  • Hambatan
  • Biaya besar
  • Harus memenuhi kualitas produk, karena kualitas
    tidak dapat dikorbankan sebagai usaha pollution
    prevention

20
Recycling atau Daur Ulang Bahan
21
Definisi Daur Ulang
  • Daur ulang bertujuan memanfaatkan kembali
    material limbah.
  • Suatu material dapat dimanfaatkan jika digunakan
    (use), digunakan kembali (resuse) , recycle (daur
    ulang), atau reklamasi (reclaim).
  • Daur ulang berupa penggunaan dan/atau penggunaan
    kembali dengan cara mengembalikan material limbah
    ke proses asal sebagai pengganti bahan baku atau
    ke proses yang lain sebagai bahan baku.
  • Daur ulang dengan cara reklamasi merupakan
    pengolahan limbah untuk pengambilan kembali
    material berharga untuk regenerasi.
  • Daur ulang dilakukan (1) Preconsumer dan (2)
    Postconsumer.
  • Bagian ini hanya menjelaskan daur ulang
    preconsumer.

22
Siklus Material dan Daur Ulang Sumberdaya
23
Pilihan Pelaksanaan Daur Ulang
1. Pemanfaatan kembali (reuse) langsung
on-site 2. Pengambilan kembali (recovery)
on-site 3. Pengambilan kembali (recovery) off
site 4. Dijual untuk dimanfaatkan kembali
off-site 5. Pengambilan kembali energi
24
(No Transcript)
25
Reuse dan Recovery On-Site
  • REUSE
  • Pemanfaatan kembali termasuk menemukan
    keuntungan lain yang bermanfaat untuk proses yang
    berbeda.
  • Faktor yang perlu dipertimbangkan
  • Komposisi kimia efeknya dalam pemanfaatan
    kembali
  • Nilai ekonomi limbah yang dimanfaatkan kembali
  • Ketersediaan dan konsistensi limbah untuk
    dimanfaatkan
  • RECOVERY ON-SITE
  • Daur setempat (on-site) secara langsung
    menghasilkan sedikit limbah dan merupakan
    pengurangan gabungan dalam pelaporan dan
    pembuktian limbah.

26
Pengambalilan Kembali (RECOVERY) OFF-SITE Jika
limbah dalam jumlah sedikit dihasilkan on-site,
pengambilan kembali off-site lebih
dikehendaki. Dijual Dimanfaatkan Kembali
OFF-SITE Alternatif daur ulang on- site dan
off-site Pertukaran limbah Umumnya
menguntungkan secara ekonomi Generator
(penghasil) dapat mengurangi biaya pembuangan
limbah Perusahaan pembeli dapat mengurangi biaya
bahan baku Energy Recovery Pengambilan kembali
energi melalui penggunaan limbah sebagai bahan
bakar pelengkap atau bahan bakar pengganti
27
TEKNOLOGI DAUR ULANG
  • Metode pengolahan diterapkan untuk pengambilan
    kembali fasa uap-cair, fasa padat-cair, fasa
    cair-cair, dan zat yang terlarut.
  • Pemisahan Cair-Cair
  • Ekstraksi cair-cair memisahkan dan mengambil
    kembali zat-zat organik terlarut dari aliran
    limbah aquatik dan non-aquatik.
  • Dekantasi untuk memisahkan dua cairan tidak
    saling larut dan memiliki massa jenis berbeda.
  • Pemisahan Uap-cairan
  • Distilasi fasa cair untuk recovery zat organik
    dari limbah B-3.
  • Evaporasi limbah yang mengandung slurry, lumpur,
    aliran berisi padatan tersuspensi/terlarut, dan
    aliran berisi cairan non-volatil.
  • Absorpsi Gas melibatkan satu/lebih komponen
    campuran gas terlarut dalam cairan. Contoh
    pengambilan amonia dari campuran amonia dan udara
    dengan menggunakan air.

28
Recovery zat-zat terlarut dan Pertukaran Limbah
  • Pengambilan Kembali Zat Terlarut
  • Pemisahan Membran, melibatkan reverse osmosis dan
    ultra-filtrasi dengan menggunakan membran
    selektif.
  • Pertukaran Ion, untuk pemisahan dengan
    konsentrasi terlarut dari kation dan anion logam,
    anion anorganik, asam-asam organik, dan amina
    organik dari aliran limbah cair.
  • Presipitasi, memanfaatkan perubahan kesetimbangan
    ionik untuk menghasilkan presipitat tak larut.
  • Pertukaran Limbah (Waste Exchange)
  • Pertama kali diterapkan dan sekarang umum di
    Eropa. Di Amerika sering tidak diterima oleh
    industri, karena masalah tanggung jawab.
  • Limbah dari satu industri seringkali merupakan
    bahan baku untuk proses atau industri lain.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com