Pendidikan Nilai di Era Global - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Pendidikan Nilai di Era Global

Description:

Pendidikan Nilai di Era Global * * Pendekatan perkembangan moral kognitif (cognitive moral development approach) memberikan penekanan pada aspek kognitif dan ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:109
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 37
Provided by: Civ95
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Pendidikan Nilai di Era Global


1
Pendidikan Nilai di Era Global
2
Outline
  • Apa itu pendidikan?
  • Apa itu nilai?
  • Apa itu pendidikan nilai?
  • Apa itu global isasi?
  • Kecenderungan apa yang terjadi di era global?
  • Apa kaitannya dengan pendidikan nilai?
  • Mengapa masih perlu pendidikan nilai?
  • Bagaimana menyajikan pendidikan nilai?

3
Pendidikan
  • Pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup
    tumbuhnya anak-anak, yaitu menuntut segala
    kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar
    mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
    masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan
    kebahagiaan yang setinggi-tingginya (KH
    Dewantoro)
  • Intisari atau eidos dari pendidikan ialah
    pemanusiaan manusia-muda. Pengangkatan manusia
    muda ke taraf insani, itulah yang menjelma dalam
    semua perbuatan mendidik, yang jumlah dan
    macamnya tak terhitung (Driyarkara)
  • Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
    mewujudkan suasana belajar dan proses
    pembelajaran agar peserta didik secara aktif
    mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
    kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
    kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
    keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
    bangsa dan negara (UU No 20 tahun 2003)

4
Pendidikan
  • Pendidikan dapat dipandang dalam arti luas dan
    dalam arti teknis
  • Dalam artinya luas pendidikan menunjuk pada suatu
    tindakan atau pengalaman yang mempunyai pengaruh
    yang berhubungan dengan pertumbuhan atau
    perkembangan jiwa (mind), watak (character), atau
    kemampuan fisik (physical ability) individu.
  • Pendidikan dalam artian ini berlangsung terus
    (seumur hidup). Kita sesungguhnya belajar dari
    pengalaman seluruh kehidupan kita
  • Dalam arti teknis, pendidikan adalah proses
    dimana masyarakat, melalui lembaga-lembangan
    pendidikan (sekolah), dengan sengaja
    mentransformasikan warisan budayanya, yaitu
    pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keteramp
    ilan dari generasi ke generasi

5
Nilai
  • Nilai dalam bhs Inggris value, atau valere (bhs.
    Latin) yg bermakna harga
  • Sesuatu yang bernilai berart sesuatu itu berharga
  • Penghargaan/kualitas thd suatu hal yang dapat
    menjadi dasar penentu tingkah laku manusia karena
    sesuatu itu Menyenangkan (peasent), Berguna
    (useful), Memuaskan (satifing), Menguntungkan
    (profitable), Menarik (interesting), Keyakinan
    (belief)
  • Contoh nilai keadilan, kejujuran, tanggung
    jawab, keindahan, kerapian, keamanan,
    keharmonisan, dst
  • Karakteristik nilai realitas abstrak, normatif,
    berfungsi sebagai daya dorong manusia

6
Mozaik nilai
  • Ragam nilai meliputi klasifikasi nilai,
    kategori nilai dan hierarki nilai
  • Klasifikasi nilai nilai instrumental dan nilai
    terminal (means values end values) nilai
    ekstrinsik dan nilai instrinsik nilai personal
    dan nilai sosial nilai subyektif dan nilai
    obyektif nilai-nilai nurani (values of being)
    dan nilai-nilai memberi (values of giving)
  • Kategori nilai nilai teoritik, nilai ekonomis,
    nilai estetik, nilai sosial, nilai agama, nilai
    politik
  • Hierarki nilai nilai kenikmatan-nilai
    kehidupan-nilai kejiwaan-nilai kerohanian (Max
    Scheller) nilai inti-nilai sekuler-nilai
    operasional (James Lipman) nilai dasar-nilai
    instrumental-nilai praksis (Filsafat Pancasila)
  • Kategori nilai dasar nilai logis, nilai
    estetis, nilai etis (kebenaran, keindahan,
    kebaikan)

7
Nilai dan Pendidikan
  • Nilai adalah jantungnya pendidikan
  • Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah
    ketercapaian suatu nilai
  • Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya
    potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
    beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
    berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
    mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
    serta bertanggung jawab (ps 3 UU No 20 th 2003)
  • Tujuan pendidikan kita didominasi oleh nilai etis
    (moral) daripada rasional dan keindahan, namun
    dalam praktek internalisasi nilai etis kurang
    dibanding nilai rasionalitas

8
Pendidikan Nilai
  • Dalam arti luas bimbingan kepada peserta didik
    agar menyadari nilai kebenaran, kebaikan dan
    keindahan melalui proses internalisasi nilai dan
    pembiasaan bertindak
  • Dalam arti sempit bimbingan kepada peserta didik
    akan aspek /ranah/domain afektif
  • Pendidikan nilai dimaknai pula sebagai pendidikan
    afektif, pendidikan akhlak, pendidikan watak,
    pendidikan budi pekerti, pendidikan karakter,
    pendidikan kesusilaan, pendidikan moral
  • Tujuan pendidikan nilai 1) menerapkan
    pembentukan nilai pada anak, 2) menghasilkan
    sikap yang mencerminkan nilai, 3) membimbing
    perilaku yang konsisten dengan nilai (UNESCO,
    1994)

9
Pendidikan Nilai
  • Mengapa nilai kebaikan harus dibina dan
    dibimbing?
  • Karakter yang baik adalah lebih patut dipuji
    daripada bakat yang luar biasa. Hampir semua
    bakat adalah anugerah. Karakter yang baik adalah
    sebaliknya, tidak dianugerahkan kepada kita. Kita
    harus membangunnya sedikit demi sedikit- dengan
    pikiran, pilihan, keberanian dan usaha keras
    (John Luther)
  • Sesungguhnya semua manusia memiliki suara hati /
    kata hati/ suara batin/ hati nurani/ hati kecil
    yang mengajak kebaikan
  • Manusia diberi potensi baik dan buruk (jalan
    ketagwaan dan jalan keburukan) tergantung manusia
    itu sendiri mengusahakannya (QS Asy Syams 7-10)
  • Ada sebuah cerita dan film yang mengungkapkan hal
    tersebut

10
Cerita tentang karakter
  • Alkisah ada seorang kakek berkata kepada cucunya
    Dalam diri saya ada dua serigala, yaitu
    serigala baik dan jahat. Serigala yang baik tidak
    pernah menyerang. Ia hidup damai tenteram dengan
    semua yang ada di sekelilingnya. Ia hanya
    menyerang kalau memang ia harus mempertahankan
    diri, dan itu pun dilakukannya dengan baik dan
    adil.
  • Tetapi serigala yang satu ini, wah ! penuh
    dengan kemarahan. Kejadian sekecil apapun pasti
    akan membuatnya marah. Ia membenci dan memerangi
    siapa saja,walaupun tanpa alasan yang jelas. Ia
    tidak pernah bisa berpikir jernih, karena rasa
    kebencian dan kemarahannya telah menguasai akal
    sehatnya.
  • Lanjut kakek, Alangkah sulitnya hidup dengan dua
    jenis serigala yang ada di dalam diri kakek ini
    ,karena keduanya berusaha menguasai jiwa
    saya,dan saling bersaing. Kemudian sang cucu
    memandang kakeknya dengan penuh rasa ingin tahu,
    dan bertanya Serigala mana yang menang, kakek?
    Kakek menjawab dengan pandangan serius ,Yang
    menang tentu saja yang saya beri makan.
  • Filmnya apaan sih?

11
Status Pendidikan Nilai
  • Sebagai konsentrasi kajian ilmiah akademik
    konsentrasi Pendidikan Nilai pada Pendidikan Umum
    di SPs UPI
  • Mata pelajaran moral dan agama PKn, PAI, PAK,
    dst
  • Bidang studi pembulat mata kuliah dasar umum
  • Program integrasi program IMTAG, Lifeskill,
    Pendidikan Karakter, ESQ
  • Program ekstrakurikuler, berintikan kepribadian
  • Kurikulum tersembunyi/ the hidden curriculum
  • Keseluruhan dimensi pendidikan

12
Global-isasi
  • Global artinya sejagat. Era global berarti era
    kesejagatan
  • Menurut Malcolm Waters (1995) ada tiga tema atau
    dimensi utama globalisasi yaitu economic
    globalization , political globalization dan
    cultural globalization.
  • Isu globalisasi meliputi economic, cultural dan
    environmental yang memiliki implikasi penting
    bagi suatu negara bangsa (Kate Nash, 2000).
  • Kecenderungan global menurut Asiz Wahab (2006)
    secara umum meliputi the global economy,
    technology and comunication dan population and
    environment
  • Dimensi Budaya globalisasi sebagai sebuah
    gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya
    tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya
    dunia atau world culture)

13
Dampak globalisasi bagi nilai
  • Globalisasi memunculkan pergeseran nilai, nilai
    lama meredup, muncul nilai baru
  • Globalisasi yang menyebabkan terjadinya interaksi
    antar budaya, disamping mampu memunculkan
    pengaruh positif tetapi juga telah menimbulkan
    pengaruh negatif, seperti semakin memudarnya
    penghargaan pada nilai budaya dan bahasa, nilai
    solidaritas sosial, kekeluargaan, rasa cinta
    tanah air, serta berbagai perilaku yang tidak
    sesuai dengan nilai, norma, dan pandangan hidup
    bangsa Indonesia. (RPJMN 2010-2014)
  • Proses globalisasi telah memperlemah atau
    melongsorkan bentuk-bentuk identitas kultural
    suatu bangsa (Kalidjernih, 2007)
  • Globalisasi menciptakan konflik nilai , nilai
    lokal versus nilai global goyang ngebor

14
Dampak globalisasi dalam Pendidikan
  • Pergeseran substansi pendidikan ke pengajaran.
    Makna pendidikan yang syarat dengan nilai-nilai
    moral bergeser pada pengajaran sebagai transfer
    pengetahuan
  • Pragmatisme dalam dunia pendidikan. Pendidikan
    sebagai proses hominisasi dan humanisasi, telah
    terdepak oleh nilai-nilai pragmatis demi mencapai
    tujuan materiil
  • Kokohnya paham behaviorisme dalam dunia
    pendidikan. Paham ini mengacu pada pertimbangan
    atribut atribut luar seperti perubahan perilaku
    yang dapat diamati, misal ukuran NILAI
  • Melemahnya peran-peran penting pelaku pendidikan
    (guru, ortu, tokoh) dan tripusat pendidikan
    (sekolah, keluarga dan masyarakat)

15
Declined of Value education In the 20th century ?
  • Berkembangnya paham evolusi Darwinisme yang
    memandang semua hal termasuk nilai/moral adalah
    berubah. Jadi tidak ada yang abadi dalam
    kehidupan ini termasuk nilai
  • Berkembangnya aliran positivisme radikal yang
    membedakan secara tegas antara fakta (teramati)
    dan nilai (tidak terukur) sehingga nilai adalah
    relatif dan privat,
  • Berkembanganya personalisme yang mengagungkan
    kebebasan, hak dan otonomi individu. Sebagai
    akibatnya terjadi delegitimasi otorias moral baik
    dari pihak keluarga, sekolah, lembaga agama dan
    negara
  • Tumbuhnya gagasan pluralisme yang bersifat
    pengakuan terhadap perbedaan termasuk perbedaan
    nilai yang dianut
  • Menguatnya sekulerisme, yang mana gagasan
    pendidikan nilai melanggar pemisahan antara
    lembaga agama dan negara (Thomas Lickona The
    Return of Character Education, 1993)

16
10 TANDA KEMUNDURAN BANGSA
  • 1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja.
  • 2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk.
  • 3. Pengaruh peer group yang kuat dalam tindak
    kekerasan.
  • 4. Meningkatnya perilaku yang merusak diri
    seperti narkoba, sex bebas dan alkohol.
  • 5. Kaburnya pedoman moral baik dan buruk.
  • 6. Penurunan etos kerja.
  • 7. Rendahnya rasa hormat kepada orangtua dan
    guru.
  • 8. Rendahnya rasa tanggungjawab baik sebagai
    individu dan warganegara.
  • 9. Ketidakjujuran yang telah membudaya.
  • 10. Adanya rasa saling curiga dan kebencian di
    antara sesama (Thomas Lickona)

17
Nilai apa yang diperlukan di era global
  • Martabat Manusia sebagai nilai tertinggi (UNESCO,
    1991) yang didalamnya mencakup
  • Nilai kesehatan kebersihan, kebugaran fisik,
    keharmonisan dengan alam
  • Nilai kebenaran pengetahuan, berfikir kritis,
    kreatif
  • Nilai kasih sayang integritas, kejujuran, kasih
    sayang, kebermaknaan diri, disiplin, spiritual
    (keyakinan kepada Tuhan)
  • Nilai tanggung jawab sosial saling menghormati,
    peduli, menghargai hak asasi, kedamaian, keadilan
    sosial, partisipasi publik
  • Nilai efisiensi ekonomi pemelihaaan sumber daya,
    etika kerja, produktivitas, kewirausahaan
  • Nilai nasionalisme rasa pesatuan, menghargai
    pahlawan, kebanggaan, tanggung jawab publik,
    solidaritas, cinta negara

18
Nilai apa yang diperlukan
  • Honesty, compassion, courage, kindness,
    self-control, cooperation, diligence or hard
    work, all the kinds of qualities that we need to
    both lead a fulfilling life and to be able to
    live together harmoniously and productively
    (Educating for Character by Thomas Lickona, 1992)
  • Jujur, Tanggung Jawab, Disiplin, Kerjasama, Adil,
    Visioner, dan Peduli sebagai The Seven Spiritual
    Core Values (Ary GA, ESQ 165)
  • Religius, Manusiawi, Bersatu, Demokratis dan Adil
    (Pancasila)

19
Karakter warga yang bagaimana?
  • the ability to look at and approach problem as a
    member of global society
  • the ability to work with others in a cooperative
    way and to take responsibility for ones rules
    /duties within society
  • the ability to understand, accept, appreciate anf
    tolerate cultural differences
  • the capacity to think in a critical and
    systematic way
  • the willingness to resolve conflict in a non
    violent manner
  • the willingness to change ones life style and
    consumption habits to protect the environment
  • the ability to be sensitive towards and to defend
    human rights (eg. rights of women, ethnic
    minorities) and
  • the willingness and ability to participate in
    politics at local, national and internasional
    levels (Cogan Derricot, 1998)

20
Pendidikan Moral pentingkah?
  • To educate a person in mind and not in morals is
    to educate a menace society (Theodore Roosevelt)
  • People dont naturally or spontaneously grow up
    to be morally excellent or practically wise. The
    become so, if at all, only as the result of life
    long personal and community effort (Aristotle)
  • Sejak kanak-kanak harus dibekali dengan
    pendidikan moral sehingga mereka bisa fall in
    love with virtue and hate vice (Plato)
  • Persoalan pokok yang dihadapi dalam sistem
    pendidikan nasional saat ini dan di masa yang
    akan datang adalah memperkokoh pendidikan budi
    pekerti melalui proses pengajaran, pengasuhan
    pemberian bimbingan kepada peserta didik.
    Pendidikan watak dan budi pekerti merupakan
    elemen dasar yang sangat penting dalam
    pembangunan karakter bangsa (Megawati SP, 2003)
  • Pendidikan nilai telah lama berkembang di
    indonesia melalui cerita dan nyanyian lokal

21
Pendidikan Nilai Pentingkah?
  • Hasil seminar Pusat Inovasi, Badan Penelitian dan
    Pengembangan (Balitbang) Kemendiknas (2004)
  • (1) Semua pembicara sependapat tentang
    pentingnya peranan Pendidikan Budi Pekerti dalam
    rangka pembinaan generasi muda
  • (2) Esensi Pendidikan Budi Pekerti sebenarnya
    telah ada dalam kurikulum yang berlaku saat ini,
    yang diajarkan melalui PMP dan PPKn, namun
    hasilnya belum sesuai dengan harapan masyarakat
  • 3) Untuk masa yang akan datang ada dua
    kemungkinan modus Pendidikan Budi Pekerti yang
    dapat dipilih, yakni pertama, berdiri sendiri
    sebagai suatu mata pelajaran, dan kedua
    terintegrasikan dalam mata pelajaran civics,
    pendidikan agama, dan mata pelajaran lain yang
    relevan. Namun demikian sebahagian besar para
    pembicara cenderung merekomendasikan untuk
    dipilih alternatif modus kedua

22
Sumber Nilai?
  • Nilai dan dari sumber apa pendidikan nilai?
  • Nilai dapat bersumber dari agama, nilai bersama
    (common values) dan dari khasanah lokal
  • Pada masa Orde Baru, sumber pendidikan nilai
    selalu dikaitkan dengan nilai-nilai dasar
    Pancasila (sebagai filosofi atau pandangan-dunia
    bangsa Indonesia) yang kemudian disajikan dalam
    mata pelajaran PMP-PPKn
  • Kecenderungan yang terjadi, pendidikan moral
    terlalu negara-sentris, deduktif, kering, hambar,
    bahkan cenderung ideologis dan pro-status quo
  • Di negara sekuler, pendidikan nilai dilaksanakan
    melalui pelajaran pendidikan kewarganegaraan,
    sedang di negara agama pendidikan nilai
    dilaksanakan melalui pelajaran agama (Syarkawi,
    2006)
  • Bagaimana pendidikan nilai di Indonesia pada
    kondisi sekarang?

23
Pendekatan Pendidikan Nilai
  • Pendekatan dalam pendidikan moral dibedakan
    menjadi tiga (3) yaitu
  • Pendekatan Lawrence Kolhberg disebut Cognitive
    Moral Development
  • Pendekatan L Metccalf dan Iman al Ghozalli
    disebut Affektive Moral Development
  • Pendekatan Albert Bandura dan Skiner disebut
    Behavior Moral Development

24
Pendekatan Lain
  • Ada lima pendekatan dalam pendidikan nilai yakni
  • (1) Pendekatan penanaman nilai (inculcation
    approach),
  • (2) Pendekatan perkembangan moral kognitif
    (cognitive moral development approach),
  • (3) Pendekatan analisis nilai (values analysis
    approach),
  • (4) Pendekatan klarifikasi nilai (values
    clarification approach), dan
  • Pendekatan pembelajaran berbuat (action learning
    approach) (Superka, et. al. 1976).
  • Tiap model memiliki kelebihan dan kekurangan
  • Pendekatan penanaman nilai dan model Affektive
    Moral Development telah lama berkembang di
    Indonesia, yang masyarakatnya memiliki tradisi
    lisan

25
Pendekatan penanaman nilai (inculcation approach)
  • pendekatan yang memberi penekanan pada penanaman
    nilai-nilai dalam diri siswa.
  • pendekatan ini sebenarnya merupakan pendekatan
    tradisional
  • pendekatan ini dipandang indoktrinatif, tidak
    sesuai dengan perkembangan kehidupan demokrasi
  • Pendekatan ini mungkin tidak sesuai dengan alam
    pendidikan Barat yang sangat menjunjung tinggi
    nilai-nilai kebebasan individu
  • namun, pendekatan ini digunakan secara meluas
    dalam berbagai masyarakat, terutamanya dalam
    penanaman nilai-nilai agama dan nilai-nilai
    budaya

26
Pendekatan klarifikasi nilai (values
clarification approach)
  • memberi penekanan pada usaha membantu siswa dalam
    mengkaji perasaan dan perbuatannya sendiri
  • menanamkan nilai kepada subyek didik dengan
    melalui kesadarannya sendiri
  • dapat dikatakan bahwa teknik ini mengikuti aliran
    konstruktivisme

27
Contoh Klarifikasi Nilai
  • Guru menyajikan ttg gotong royong (dg cerita,
    gambar, film, dsb)
  • Apa sajakah nilai-nilai yg terkandung dalam
    kegiatan gotong royong?
  • Nilai kerjasama
  • Nilai kepedulian sosial
  • Nilai tanggung jawab, dll

28
Pendekatan analisis nilai (values analysis
approach)
  • memberikan penekanan pada perkembangan kemampuan
    siswa untuk berpikir logis dengan cara
    menganalisis masalah yang berhubungan dengan
    nilai-nilai sosial
  • lebih menekankan pada pembahasan masalah-masalah
    yang memuat nilai-nilai sosial

29
Langkah langkah Analisis Nilai
  1. Penyajian Cerita
  2. Identifikasi Fakta
  3. Menguji Posisi Siswa
  4. Mengkaji akibat
  5. Menguji alasan
  6. Mengubah cerita
  7. Menyimpulkan
  8. Tindak lanjut

30
Contoh cerita untuk analisis nilai
  • Pada waktu pulang sekolah Amir dan Hasan
    menemukan dompet di jalan. Setelah dibuka,
    ternyata berisi KTP dan uang sebesar Rp 500.000,-
    beserta surat surat berharga si pemiliknya yaitu
    Pak Subrata. Hasan ingat bahwa ibunya sakit keras
    dan biaya untuk berobat tidak ada. Maka atas
    kesepakatan mereka berdua, uang tsb dipakai untuk
    membelikan obat. Dompet serta isi lainnya
    disimpan Hasan.
  • Semenjak menemukan dompet itu, Amir dan Hasan
    selalu gelisah. Ahkirnya sepakat mereka
    mengembalikan sisa uang serta isi dompet tsb
    kepada pemiliknya. Setelah bertemu pak Subrata,
    Hasan mengutarakan maksud baiknya, yaitu
    menemukan dompet di jalan dan yg sebagian uangnya
    telah dipakai untuk membelikan obat bagi ibunya
    yg sedang sakit. Namun apa yg terjadi, pak
    Subrata marah-marah. Bahkan mereka dituduh
    mencuri.

31
Analisis Nilai
  • Penyajian cerita
  • Anak-anak, pagi ini Pak guru punya cerita
    bagus, sekarang dengarkan dg seksama
  • 2. Mengidentifikasi fakta
  • Jelas cerita tadi, anak-anak?
  • Apa judul cerita tadi?
  • Siapa saja yg ada dalam cerita tsb?, dsb

32
Analisis Nilai
  • 3. Menguji Posisi Siswa
  • Bagaimana sikap Ibu Hasan dalam cerita tsb?, dst
  • 4. Mengkaji akibat
  • Bagaiman akibat dari sikap dan tindakan Pak
    Subrata?
  • 5. Menguji alasan
  • Bagaimana seandainya kamu menjadi Amir?

33
Analisis Nilai
  • 6. Mengubah cerita
  • Nah, anak-anak kita sudah menyepakati bagaimana
    kita harus bersikap. Selanjutnya marilah kita
    ubah bagaimana cerita itu seharusnya
  • 7. Menyimpulkan
  • Apa yg dapat kamu simpulkan dari cerita tadi ?
    (mengarah pada nilai dan norma)
  • 8. Tindak lanjut

34
Pendekatan perkembangan moral kognitif (cognitive
moral development approach)
  • memberikan penekanan pada aspek kognitif dan
    perkembangannya.
  • mendorong siswa untuk berpikir aktif tentang
    masalah-masalah moral dan dalam membuat
    keputusan-keputusan moral.
  • didasarkan pada dilemma moral dengan menggunakan
    metoda diskusi kelompok
  • dimulai dengan penyajian cerita yang mengandung
    dilemma. Dalam diskusi tersebut, siswa didorong
    untuk menentukan posisi apa yang sepatutnya
    dilakukan oleh orang yang terlibat, apa
    alasan-alasannya.
  • memberi kebebasan penuh kepada siswa untuk
    berpikir dan sampai pada kesimpulan yang sesuai
    dengan tingkat perkembangan moral reasoning
    masing-masing

35
Contoh cerita untukpenalaran moral (pend.
Kognitif)
  • Sekelompok wisatawan sedang menikmati keindahan
    danau dg sebuah perahu. Tiba-tiba perahu oleng
    dan akhirnya terbalik. Seluruh penumpangnya
    terlempar ke danau. Mereka berteriak meminta
    pertolongan.
  • Saat itu kamu yg juga sebagai salah satu
    penumpang perahu bisa bertahan dg cara memegang
    sebilah papan yg kebetulan mengambang di danau
    itu. Didekatmu ada seorang anak kecil, seorang
    gadis dan kakek yg minta tolong agar bisa
    berpegangan pada papan itu. Namun jika papan itu
    digunakan untuk 3 orang tidak muat bahkan bisa
    tenggelam. Papan itu hanya muat untuk dua orang
    yaitu kamu dan seorang lagi yg ditolong. Dalam
    keadaan darurat seperti ini , siapa yg harus kamu
    utamakan untuk ditolong?

36
Pendekatan pembelajaran berbuat (action learning
approach)
  • memberikan kesempatan kepada siswa untuk
    melakukan perbuatan-perbuatan moral, baik secara
    perseorangan maupun secara bersama-sama dalam
    suatu kelompok.
  • melibatkan siswa sekolah menengah atas dalam
    melakukan perubahan-perubahan sosial
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com