MOSFET - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

MOSFET

Description:

Karena tegangan keluaran akan ditumpangkan pada tegangan dc pada drain VOQ atau VDSQ, maka VDSQ harus mempunyai harga yang dapat mengakomodasi tegangan keluaran. – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:1652
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 174
Provided by: Karn150
Category:
Tags: mosfet

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: MOSFET


1
MOSFET
  • Struktur dan operasi fisik dari MOSFET jenis
    enhancement

Gambar 1. Struktrur fisik transistor NMOS jenis
enhancement
2
  • Cara kerja tanpa tegangan gate
  • Tanpa tegangan gate akan ada 2 dioda yang
    diserikan secara back-to-back antara source dan
    drain. Kedua dioda ini akan mencegah adanya arus
    dari drain ke source jika vDS dipasang.
    Resistansi pada jalur antara drain dan source
    sangat tinggi (pada orde 1012 O).
  • Membuat kanal untuk aliran arus.

Gambar 2. Transistor NMOS jenis enhancement
dengan tegangan positif pada gate
3
  • Pemasangan tegangan vDS yang kecil.

Gambar 3. Transistor NMOS dengan vGS gt Vt dengan
tegangan vDS terpasang Konduktansi kanal
sebanding dengan vGS vt Arus iD sebanding
dengan vGS vt.
4
Gambar 4. Karakteristik iD vDS dari
MOSFET MOSFET bekerja seperti resistansi linier
yang dikendalikan oleh vGS. Untuk vGS Vt,
resistansinya tidak terhingga, dan harganya
menurun jika vGS melebihi Vt. Jadi, agar MOSFET
terkonduksi harus ada kanal induksi. Dengan
bertambahnya vGS melebihi Vt meningkatkan
kemampuan kanal, oleh karena itu MOSFET jenis ini
disebut MOSFET enchancement-type. Arus yang
meninggalkan source (is) sama dengan arus yang
memasuki drain (iD), jadi arus gate iG 0
5
  • Operasi bila vDS dinaikkan.

Gambar 5. Cara kerja transistor NMOS jenis
enhancement dengan meningkatnya vDS
6
Gambar 6. Hubungan iD dengan vDS pada transistor
NMOS jenis enhancement yang beroperasi dengan vGS
gt Vt vDSsat vGS - Vt
7
Gambar 7. Kenaikan vDS penyebabkan kanal menyempit
8
  • Perhatikan gambar dan sebuah strip pada gate
    yang berjarak x dari source. Kapasitansi strip
    ini CoxWdx. Untuk mendapatkan muatan pada strip
    ini, kalikan kapasitansinya dengan tegangan
    efektif antara gate dan kanal pada titik x yaitu
    vGS v(x) Vt v(x) adalah tegangan pada
    kanal di titik x.
  • dq - Cox (W dx)v\GS v(x) Vt
  • Tegangan vDS menghasilkan medan listrik
    sepanjang kanal. Medan listrik pada titik x

Medan listrik E(x) menyebabkan muatan elektron dq
bergerak ke arah drain dengan kecepatan
9
Hubungan iD - vDS
Gambar 8. Penurunan karakterisitk iD vDS pada
transistor NMOS
10
Walaupun dievaluasi pada titik tertentu, arus i
harus konstan pada semua titik di sepanjang
kanal. i harus sama dengan arus dari source ke
drain dan berlawan arah dengan arus dari drain ke
source (iD)
Harga arus pada ujung daerah trioda atau
permulaan daerah jenuh dapat diperoleh dengan
menggantikan vDSvGS Vt
µnCox disebut parameter transkonduktansi proses.
Dituliskan sebagai kn dan mempunyai dimensi
A/V2 kn µnCox
11
Jadi arus drain sebanding dengan perbandingan
lebar kanal dan panjang kanal, yang disebut
aspect ratio dari MOSFET
MOSFET kanal-p MOSFET kanal-p jenis
enchancement (PMOS), dibuat pada substrate
jenis n dengan daerah p pada drain dan source.
Cara kerjanya sama dengan NMOS hanya saja vGS,
vDS dan Vt negatif.
12
Complementary MOS atau CMOS
Gambar 9. Rangkaian terintegrasi CMOS Pada
teknologi CMOS, transistor NMOS
diimplementasiikan langsung pada substrate jenis
p, sedangkan transistor PMOS dibuat pada n-well.
Kedua divais diisolasi satu dengan lainnya dengan
oksida yang tebal sebagai insulator.
13
  • Karakteristik arus dan tegangan.
  • Lambang rangkaian

Gambar 10. Lambang MOSFET kanal n jenis
enhancement Pada FET kanal n drain selalu
positif dibandingkan dengan source
14
Gambar 11(a) MOSFET kanal n jenis enhancement
Gambar 11(b) Karakteristik iD vDS untuk divais
dengan kn(W/L) 1.0mA/v2
15
  • Kurva karakteristik menunjukkan 3 daerah kerja
  • daerah cutoff
  • daerah trioda
  • daerah jenuh.
  • Daerah jenuh dipakai bila FET bekerja sebagai
    penguat.
  • Daerah cutoff dan trioda digunakan bila FET
    bekerja sebagai saklar.
  • FET pada daerah cutoff jika vGS lt Vt
  • Pada daerah trioda
  • vGS Vt (induced channel)
  • vGD gt Vt (continuous channel)
  • vGD vGS vDS
  • vGS vDS gt Vt
  • vDS lt vGD Vt (continuous channel)
  • Jadi MOSFET kanal n jenis enchancement
    berkerja di daerah trioda jika vGS lebih besar
    dari Vt dan tegangan pada drain lebih rendah dari
    tegangan gate minimal sebesar Vt volt

16
Jika vDS cukup kecil, vDS2 dapat diabaikan.
rDS adalah resistansi linier yang dikendalikan
oleh vGS. Jika vGS VGS, maka
VOV gate-to-source overdrive volltage
17
MOSFET bekerja di daerah jenuh jika vGS
Vt (induced channel) vGD Vt (pinched-off
channel) vDS vGS Vt (pinched-off
channel) Jadi MOSFET kanal n jenis
enhancement bekerja pada daerah jenuh jika vGS
lebih besar dari Vt dan tegangan drain tidak
lebih kecil dari tegangan gate melebihi Vt volt
Batas antara daerah trioda dan daerah jenuh vDS
vGS Vt Arus iD pada keadaan jenuh
Pada keadaan jenuh arus iD tidak tergantung dari
tegangan drain, vDS arus iD ditentukan oleh
tegangan gate, vGS MOSFET menjadi sebuah sumber
arus ideal yang harganya dikendalikan oleh
vGS Catatan ini adalah model rangkaian ekivalen
sinyal besar Pada batas antara daerah trioda dan
daerah jenuh
18
Gambar 12. karakteristik iD - vGS transistor NMOS
jenis enhancement pada keadaan jenuh (Vt 1 V
dan kn(W/L) 1,0 mA/v2
19
Gambar 13. Rangkaian ekivalen model sinyal besar
dari NMOS pada daerah jenuh
20
Gambar 14. Level relatif tegangan terminal
transistor NMOS yang beroperasi pada daerah
trioda dan daerah jenuh.
21
Resistansi keluaran pada keadaan jenuh
Gambar 15. Kenaikan vDS melebihi vDSsat yang
menyebabkan titik pinch-off sedikit menjauh
dari drain vDS naik melebihi vDSsat, titik
pinched-off dari kanal bergeser menjauhi drain
menuju source, sehingga ada daerah depletion
antara drain dan ujung kanal. Akibatnya panjang
kanal akan berkurang. Keadaan ini disebut
channel-length modulation Karena iD berbanding
terbalik dengan panjang kanal, maka iD naik
dengan naiknya vDS. Untuk menghitung
ketergantungan iD pada vDS pada keadaan jenuh,
ganti L dengan (L ?L)
22
Diasumsikan (?L/L) ltlt 1 Jika ?L sebanding dengan
vDS ?L ?vDS ? parameter teknologi proses
dengan dimensi µm/V
23
Gambar 15. Efek vDS pada iD pada daerah
jenuh Ektrapolasi garis lurus pada kurva
karakteristik iD vDS akan memotong sumbu vDS
pada titik vDS - 1/? -VA. vA 1/? Untuk
suatu proses tertentu, VA sebanding dengan
panjang kanal L. VA VAL VA 5 50 V/µm
24
Catatan divais dengan kanal yang lebih pendek
lebih terpengaruh dengan efek channel-length
modulation.
Gambar 17. Model rangkaian sinyal besar dari
MOSFET kanal -n pada keadaan jenuh dengan adanya
resistansi ro
25
Channel-length modulation menyebabkan adanya
resistansi keluaran (tidak 8), ro
Dimana ID adalah arus drain tanpa memperhitungkan
channel-length modulation Resistansi keluaran
berbanding terbalik dengan arus bias dc, ID
26
  • Karakteristik MOSFET kanal p

Gambar 18. MOSFET kanal p jenis enhancement
27
  • Untuk menginduksi sebuah kanal harus dipasang
    tegangan pada gate lebih kecil dari Vt.
  • vGS Vt (induced channel)
  • vSG Vt
  • Untuk bekerja di daerah trioda
  • vDS vGS Vt (continuous channel)

vGS, Vt dan vDS negatif µp 0,25 0,5
µn Untuk bekerja di daerah jenuh vDS vGS
Vt (pinched-off channel)
vGS, Vt, ? dan vDS negatif
28
Agar transistor PMOS bekerja, tegangan gate harus
dibuat lebih rendah dari tegangan source
sedikitnya sebesar Vt. Untuk bekerja di daerah
trioda, tegangan drain harus lebih besar dari
tegangan gate minimal sebesar Vt, jika tidak,
PMOS bekerja di daerah jenuh.
Gambar 19. Level relatif tegangan terminal
transistor PMOS yang beroperasi pada daerah
trioda dan daerah jenuh.
29
  • Peranan substrate the body effect
  • Dalam banyak pemakaian
  • substrate dihubungkan dengan source
  • pn junction antara substrate dan gate selalu
    off.
  • Pada keadaan ini substrate tidak berperan dalam
    kerja rangkaian.
  • Pada IC, banyak MOS menggunakan substrate yang
    sama. Agar junction antara substrate dan gate
    selalu off
  • Substrate dihubungkan ke tegangan yang paling
    negatif untuk rangkaian NMOS
  • Substrate dihubungkan ke tegangan yang paling
    positif untuk rangkaian PMOS
  • Akibatnya tegangan reverse-bias antara source
    dan body (VSB pada divais kanal n) akan
    mempengaruhi kerja divais.
  • Reverse bias ini akan
  • Memperlebar daerah depletion
  • Mengurangi kedalaman kanal
  • Agar kedalaman kanal tetap sama, vGS harus
    dinaikkan.

30
Efek dari VSB pada kanal dinyatakan dengan
perubahan Vt
Vt0 tegangan ambang untuk VSB 0 ff
parameter fisik biasanya 2ff 0,6 V ?
parameter proses pembuatan
q 1,6 x 10-19 C NA konsentrasi doping eS
permitivitas silikon 11,7 e0 11,7 x 8,854 x
10-12
31
  • Pengaruh suhu
  • Vt dan k sensitif terhadap suhu
  • Vt turun 2 mV/C
  • iD berkurang dengan naiknya suhu
  • Breakdown dan proteksi input
  • Breakdown terjadi jika tegangan drain naik
    mencapai harga dimana pn junction antara drain
    dan substrate mengalami breakdown avalanche.
  • Akibatnya akan ada peningkatan arus.
  • Keadaan ini terjadi pada tegangan 20 150 V.
  • Punch-through adalah efek lain dari breakdown.
  • Terjadi pada tegangan yang lebih rendah (20V).
  • Terjadi pada divais yang mempunyai kanal pendek
    yaitu pada saat tegangan drain naik ke suatu
    titik di mana daerah depletion sekitar drain
    melewati kanal dan mencapai source.
  • Arus drain akan naik dengan cepat.
  • Punch-through tidak menyebabkan kerusakan yang
    permanen.

32
  • Breakdown oksida gate terjadi bila tegangan
    melebihi 30V.
  • Breakdown ini menyebabkan kerusakan permanen pada
    divais
  • Penyebabnya adanya akumulasi muatan statik pada
    kapasitor gate yang dapat melebihi tegangan
    breakdown-nya.
  • Untuk mencegah akumulasi muatan statik pada
    kapasitor gate, dipasang alat proteksi pada
    terminal masukan dari IC MOS yang terdiri dari
    rangkaian dioda penjepit (clamping diodes)

33
Summary Transistor NMOS Simbol
  • Tegangan overdrive
  • vOV vGS Vt
  • vGS Vt vOV
  • Bekerja di daerah trioda
  • Kondisi
  • vGS Vt ? vOV 0
  • vGD Vt ? VDS vGS Vt ? vDS vOV

34
  • karakteristik i v
  • Untuk vDS ltlt 2(vGS Vt) ? vGS ltlt 2 vOV
  • Bekerja di daerah jenuh
  • Kondisi
  • vGS Vt ? vOV 0
  • vGD Vt ? vDS vGS Vt ? vDS vOV
  • Karakteristik i v

35
Model rangkaian ekivalen sinyal besar
dimana
Tegangan ambang
36
Parameter proses
Konstanta e0 8,854 x 10-12 F/m eOX 3,9 e0
3,45 x 10-11 F/m eS 11,7 e0 1,04 x 10-10
F/m q 1,602 x 10-19 C
37
Transistor PMOS Simbol
  • Tegangan overdrive
  • vOV vGS Vt
  • vSG Vt vOV
  • Bekerja di daerah trioda
  • Kondisi
  • vGS Vt ? vOV 0 ? vSC Vt
  • vGD Vt ? VDS vGS Vt ? vSD vOV

38
  • Bekerja di daerah jenuh
  • Kondisi
  • vGS Vt ? vOV 0 ? vSG Vt
  • vDG Vt ? vDS vGS Vt ? vDS vOV
  • Karakteristik i v
  • Mempunyai hubungan yang sama seperti pada
    transistor NMOS kecuali
  • µn, kn dan NA diganti dengan µp, kp dan ND
  • Vt, Vt0, VA, ? dan ? bernilai negatif
  • Model rangkaian ekivalen sinyal besar

39
  • Contoh soal
  • Sebuah MOSFET mempunyai Lmin 0,4µm, tOX 8
    nm, µn 450 cm2/Vs dan Vt 0,7 V.
  • Carilah COX dan kn.
  • Untuk MOSFET dengan W/L 8 µm/0,8µm, hitunglah
    harga VGS dan VDSmin yang diperlukan agar
    transistor bekerja di daerah jenuh dengan arus dc
    ID 100 µA
  • Untuk MOSFET pada (b), carilah harga VGS yang
    diperlukan agar MOSFET bekerja sebagai resistor
    1000 O untuk vDS yang sangat kecil
  • Jawab
  • a.

40
Untuk bekerja di daerah jenuh
Untuk MOSFET di daerah trioda dengan vDS sangat
kecil
41
  • Rangkaian MOSFET pada DC
  • Contoh soal

Rancanglah rangkaian seperti pada gambar di
samping ini sehingga transistor bekerja pada ID
0,4 mA dan VD 0,5 V. Transistor NMOS mempunyai
Vt 0,7 V, µnCOX 100 µA/V2, L 1µm dan W 32
µm. Abaikan pengaruh channel-length modulation (?
0)
Gambar 20. Contoh soal
42
Jawab VD 0, 5 V gt VG ? NMOS bekerja pada
daerah jenuh.
VGS Vt VOV ID 0,4 mA 400 µA µnCOX
100 µA/V2 dan W/L 32/1
VOV 0,5V VGS Vt VOV 0,7 0,5 1,2 V VG
0 ? VS - 1,2 V
Untuk mendapatkan VD 0,5 V
43
Rancang rangkaian seperti gambar 21 untuk
mendapatkan arus ID 80 µA. Cari harga R dan
tegangan DC VD. Transistor NMOS mempunyai Vt
0,6 V, µnCOX 200 µA/V2, L 0,8 µm dan W 4µ.
(asumsikan ?0)
Gambar 21. Contoh soal
44
Jawab VDG 0 ?VD VG dan FET bekerja di daerah
jenuh
45
Rancanglah rangkaian pada gambar 22 agar tegangan
drain 0,1V. Berapakah resistansi antara drain
dan source pada titik kerja ini ? Vt 1 V dan
kn(W/L) 1 mA/V2.
Gambar 22. Contoh soal
46
Jawab VD VG 4,9 V dan Vt 1 V ? MOSFET
bekerja di daerah trioda. Jadi arus ID
47
Analisa rangkaian pada gamabr 23(a) untuk
menentukan tegangan di semua node dan arus di
semua cabang. Diketahui Vt 1 V dan kn(W/L) 1
mA/V2. (asumsikan ? 0)
Gambar 23. Rangkaian contoh soal
48
Gambar 23 (b) Rangkaian dengan analisis
terinci Jawab Karena arus gate 0, tegangan
gate
49
VG gt 0 ? transistor NMOS bekerja. Asumsikan
transistor bekerja di daerah jenuh. VG 5 V VS
ID x RS ID (mA) x 6 kO 6 ID VGS VG VS
5 6ID
Karena VD gt VG Vt, transistor bekerja di daerah
jenuh
50
Rancang rangkaian seperti pada gambar 24 sehingga
transistor bekerja di daerah jenuh dengan ID
0,5 mA dan VD 3 V. Transistor PMOS jenis
enchancement mempunyai Vt -1 V dan kp(W/L)
1 mA/V2. Asumsikan ? 0. Berapa harga terbesar
RO agar tetap bekerja di daerah jenuh?
Gambar 24 Contoh soal
51
Jawab MOSFET bekerja di daerah jenuh
ID 0,5 mA dan kpW/L 1 mA/V2 maka VOV -1
V (untuk PMOS Vt negatif) VGS Vt VOV - 1
1 - 2 V VS 5 V ? VG 3 V VG 3 V
dapat diperoleh dengan memilih harga RG1 dan RG2.
Salah satu kemungkinan RG1 2 MO dan RG2 3 MO
Bekerja pada mode jenuh VD harus lebih besar
dari VG sebanyak Vt VDmax 3 1 4 V RD
4/0,5 8 kO
52
Gambar 25. Rangkaian contoh soal
53
Transistor NMOS dan PMOS mempunyai kesesuaian
dengan kn(W/L) kp(W/L) 1 mA/V2, Vtn -Vtp
1 V. Asumsikan ? 0 untuk kedua transistor.
Carilah arus drain iDN dan iDP dan vO untuk vI
0 V, 2,5V dan -2,5V Jawab Gambar (b)
menunjukkan bila vI 0V. Kedua transistor
matched dan bekerja pada VGS 2,5V ? vO
0V Jadi QN dan QP bekerja dengan VGD 0 V ?
bekerja pada daerah jenuh. IDN IDP ½ x 1 x
(2,5 1)2 1,125 mA Gambar (c) menunjukkan
bila vI 2,5V. Transistor QP mempunyai VGS 0 V
? cutoff ? vO negatif ? VGD gt Vt ? bekerja pada
daerah trioda. IDN kn (Wn/Ln)(VGS Vt)VDS
1(2,5 (-2,5) 1vO (-2,5) IDN (mA)
(0 vO)/10 (kO) IDN 0,244 mA vO -2,44
V VDS -2,44 (-2,5) 0,06 V Gambar (d)
menunjukkan bila vI -2,5 V. Kasus ini kebalikan
dari kasus gambar (c). Transistor QN akan
cutoff ? IDN 0. QP bekerja pada daerah trioda
dengan IDP 2,44 mA dan vO 2,44 V
54
  • MOSFET sebagai Penguat dan Saklar
  • MOSFET sebagai penguat
  • Bekerja di daerah jenuh
  • Berperan sebagai sumber arus yang dikendalikan
    oleh tegangan (VCCS). Perubahan pada tegangan vGS
    akan mengubah arus drain iD.
  • MOSFET yang bekerja di daerah jenuh dapat
    dipakai untuk membuat penguat transkonduktansi
    (transconductance amplifier).
  • Yang diinginkan penguat linier jadi harus ada
    bias dc agar MOSFET bekerja pada VGS dan ID
    tertentu, kemudian ditumpangkan tegangan vgs yang
    akan diperkuat pada tegangan dc VGS. Dengan
    menjaga vgs kecil arus drain, id dapat dibuat
    sebanding dengan vgs

55
  • Cara kerja Sinyal Besar Karakteristik Transfer

Gambar 26(a) Struktur dasar rangkaian penguat
common source (b) Grafik yang digunakan untuk
menentukan karakteristik transfer penguat pada
gambar (a)
56
Gambar 26(c) Karakteristik transfer penguat pada
titik kerja Q
57
  • Penurunan karakteristik transfer secara grafis.
  • Pada rangkaian CS drain dihubungkan ke catu daya
    VDD melalui RD, sehingga diperoleh hubungan iD
    dan vDS sebagiai berikut

Secara kuantitatif,rangkaian bekerja sebagai
berikut vI vGS. Untuk vI lt Vt ? transistor
cutoff, iD 0, vO vDS VDD. Transistor
bekerja pada titik A. vI gt Vt ? transistor on,
iD meningkat, vO menurun. Karena vO bermula
dengan harga yang tinggi, transistor bekerja
dalam keadaan jenuh. Keadaan ini ditunjukkan oleh
garis beban antara titik A dan B. Untuk titik Q
tertentu, VIQ VGS dan VOQ VDSQ serta arus
IDQ.
58
  • vI lt Vt ? vDS vGS Vt ? MOSFET memasuki
    daerah kerja trioda. Pada kurva ditunjukkan
    dengan titik B yang memotong garis beban dengan
    kurva garis terputus yang mendefinisikan batas
    antara daerah jenuh dan daerah trioda. Ttitk B
    didefinisikan sebagai
  • VOB VIB Vt
  • Untuk vI gt VIB, transistor makin masuk ke daerah
    trioda.
  • Pada titik C, vI VDD, vOC biasanya kecil
    sekali.
  • Titik-titik pada kurva hubungan iD vDS di
    gambar 26(b) menghasilkan kurva transfer pada
    gambar 26(c)

59
  • MOSFET Bekerja Sebagai Saklar.
  • Jika MOSFET dipakai sebagai saklar, MOSFET
    bekerja pada titik-titik ekstrim dari kurva
    transfer.
  • MOSFET off bila vI lt Vt ? bekerja pada titiik
    antara X dan A dengan vO VDD.
  • Saklar on dengan vI mendekati VDD ? bekerja
    mendekati titik C dengan vO sangat kecil.
  • Jadi CS MOS dapat digunakan sebagai inverter
    logik dengan level tegangan low mendekati o
    danhigh mendekati VDD.
  • MOSFET Bekerja Sebagai Penguat Linier
  • MOSFET sebagai penguat ? bekerja di daerah
    jenuh.
  • MOSFET diberi bias dc pada titik di
    tengah-tengah kurva. Titik ini disebut titik
    kerja atau quiescent point.
  • Sinyal tegangan yang akan diperkuat,
    ditumpangkan pada tegangan dc VIQ. (lihat gambar
    26(c)).
  • Syarat linier
  • vi harus dijaga tetap kecil

60
Faktor penguatan
Cara memilih titik kerja. VDSQ harus lebih kecil
dari VDD dan lebih besar dari VOB sehingga dapat
mengakomodasi harga simpangan maksimum dan
simpangan minimum dari tegangan keluaran. Jika
VDSQ terlalu dekat dengan VDD, harga simpangan
maksimum sinyal keluaran akan terpotong
(clipped off). Pada keadaan ini dikatakan penguat
tidak mempunyai cukup headroom. Jika VDSQ
terlalu dekat dengan batas trioda, harga
simpangan minimum sinyal keluaran akan
terdistorsi. Pada keadaan ini dikatakan penguat
tidak mempunyai cukup legroom.
61
Gambar 27. Dua garis beban dan titik
kerjanya. Titik Q1 terlalu dekat dengan VDD, dan
titik Q2 terlalu dekat dengan batas daerah trioda.
62
  • Karakteristik transfer secara analisis.
  • Daerah cutoff, segmen XA
  • vI Vt dan vO VDD
  • Daerah jenuh, segmen AQB
  • vI Vt dan vO vI Vt.
  • asumsikan ? 0

63
Jadi penguatan tegangan sebanding dengan harga
RD, parameter transkonduktansi kn µnCOX,
aspect ratio dari transistor W/L, dan tegangan
overdrive pada titik bias VOV VIQ Vt Pada
titik Q vI VIQ dan vO VOQ\, VIQ Vt VOV,
jadi
Pada titik ujung daerah jenuh VOB VIB
Vt Daerah trioda, segmen BC vI Vt dan
vO vI - Vt
64
Untuk vO yang kecil, MOSFET bekerja sebagai
resistansi rDS (yang harganya ditentukan oleh
vI). Biasanya rDS ltlt RD, jadi
65
  • Contoh numerik
  • Pada rangkaian pada gambar (a), kn(W/L) 1
    mA/V2, Vt 1 V, RD 18 kO dan VDD 10 V
  • Jawab
  • Titik X vI 0 V vO 10 V
  • Titik A vI 1 V vO 10 V
  • Titik B vI VIB VOB Vt
  • VOB
    1
  • Masukan vO VOB pada persamaan di atas
  • 9 VOB2 VOB 10 0
  • VO 1 V
  • VI 1 1 2 V
  • d)Titik C gunakan persamaan berikut

66
  • Kemudian beri .bias agar penguat bekerja pada
    titik kerja yang benar pada segmen daerah jenuh.
    Pada daerah ini vO 1 10 V. Dipilih titik
    kerja pada VOQ 4 V. Titik ini memungkinkan
    simpangan tegangan yang cukup pada kedua arah dan
    memberikan penguatan tegangan yang lebih besar
    dibandingkan dengan titik kerja yang terletak di
    tengah-tengah daerah jenuh (misal pada VOQ 5,
    5V).
  • Agar penguat bekerja pada tegangan keluaran dc
    4 V arus drain

Tegangan overdrive VOV
Jadi MOSFET harus bekerja pada VGS Vt VOV
1,816 V
67
Penguatan tegangan pada titik kerja ini
AV - 18 x 1 x (1,816 1)
-14,7 V/V Dipasangkan sinyal masukan gelombang
segitiga,vi 150 mV (peak-to-peak) yang
ditumpangkan pada tegangan bias dc VGSQ 1,816 V
seperti pada gambar di bawah ini
Gambar 28. Contoh soal
68
VGS terletak antara 1,741 V dan 1,891 V. Arus ID
pada vGS 1,741 ? iD ½ x 1 x (1,741 1)2
0,275 V vGS 1,816 ? iD ½ x 1 x (1,816 1)2
0,333 V vGS 1,891 ? iD ½ x 1 x (1,891 1)2
0,397 V Catatan perbedaan pada arah negatif
(0,333 0,275) 0,058 mA dan perbedaan pada
arah positif (0,397 0,333) 0,064 mA.
Perbedaan ini tidak sama karena kurva iD vGS
tidak linier sempurna. Tegangan keluaran pada
vGS 1,741 ? iD 0,275 V ? vO 10 0,275 x 18
5,05 V vGS 1,891 ? iD 0,397 V ? vO 10
0,397 x 18 2,85 V Jadi perbedaan pada arah
positif 1,05 V, sedangkan perbedaan pada arah
negatif 1,15 V yang diakibatkan karena
ketidaklinieran karakteristik transfer. Distorsi
non linier vO dapat dikurangi dengan mengurangi
amplitudo sinyal masukan. Catatan pilihlah
titik kerja di tengah-tengah daerah jenuh, agar
terjamin transistor tetap bekerja di daerah jenuh
dan distorsi non linier bisa diminimalkan.
69
Gambar 28 (b). Contoh soal
70
  • Bias pada rangkaian penguat.
  • Bias dengan menetapkan VGS
  • Cara yang paling mudah untuk memberi bias pada
    sebuah MOSFET ialah dengan menetapkan harga VGS
    pada suatu harga untuk mendapatkan harga ID yang
    diinginkan.
  • Cara ini bukan cara yang baik untuk memberi bias
    pada MOSFET.
  • Perhatikan

Harga ID tergantung dari harga Vt, COX, dan W/L
Vt dan µn tergantung pada suhu. Jadi jika harga
VGS tetap, harga ID sangat tergantung dari
suhu. Perhatikan gambar berikut ini.
71
Gambar 29. Penggunaan fixed bias pada jenis
divais yang sama.
72
Bias dengan menetapkan VGS dan menghubungkan
sebuah resistansi pada source
Gambar 30. Pemberian tegangan bias tetap, VG dan
sebuah resistor pada source. (a). Rangkaian
dasar (b). Pengurangan perubahan pada ID
73
Gambar 30(a) menunjukkan salah satu cara
pemberian bias untuk MOSFET diskrit yaitu dengan
memberikan tegangan dc pada gate, VG, dan sebuah
resistansi pada source. VG VGS RSID Jika VG
gtgt VGS, ID ditentukan oleh VG dan RS. Jika VG
tidak terlalu besar dibandingkan VGS, resistor RS
memberikan umpan balik negatif.yang berperan
untuk menstabilkan harga ID. Pada persamaan di
atas VG konstan ? jika ID naik ? VGS harus turun
? ID akan turun. Jadi RS bekerja untuk menjaga
kestabilan ID. RS disebut degeneration
resistance.
74
Contoh implementasi teknik ini
Gambar 30(c) Implementasi praktis dengan
menggunakan satu catu daya (d) Penggunakan
kapasitor coupling, CC antara sumber sinyal ke
gate (e) Implementasi praktis dengan dua catu daya
75
Rangkaian pada gambar 30(c) mendapatkan tegangan
VG dari sebuah catu daya VDD melalui sebuah
pembagian tegangan (RG1 dan RG2) Karena iG 0,
RG1 dan RG2 dapat dipilih besar sekali (orde MO),
sehingga MOSFET nampak mempunyai resistansi
masukan yang besar. Jadi sumber sinyal dapat
terhubung ke gate melalui kapasitor penghubung
(coupling capacitor), seperti terlihat pada
gambar 30(d). Kapasitor CC1 mem-blok dc sehingga
memungkinkan untuk menghubungkan sinyal vsig ke
masukan penguat tanpa mengganggu titik bias dc
dari MOSFET. Harga CC1 dipilih cukup besar
sehingga dapat dianggap sebagai hubung singkat
untuk semua frekuensi sinyal yang diinginkan. RD
dipilih sebesar mungkin untuk memperoleh
penguatan yang besar tetapi cukup kecil untuk
memungkinkan simpangan sinyal pada drain dengan
menjaga MOSFET tetap dalam keadaan jenuh.
76
Rangkaian pada gambar 30(e) adalah contoh
pemakaian dua catu daya untuk memberikan bias
pada MOSFET. Rangkaian ini adalah implementasi
dari persamaan di atas dengan menggantikan VG
dengan Vss. RG membuat ground dc pada gate dan
memberikan resistansi masukan yang tinggi yang
dapat dihubungkan ke sumber sinyal yang akan
terhubung ke gate melalui sebuah kapasitor
penghubung.
77
  • Contoh soal
  • Rancanglah rangkaian pada gambar 30(c) untuk
    mendapatkan arus drain dc ID 0,5 mA. MOSFET
    mempunyai Vt 1 V dan knW/L 1 mA/V2
    (asumsikan ? 0). VDD 15 V. Hitung berapa
    perubahan harga ID jika MOSFET diganti dengan
    MOSFET yang lain yang mempunyai knW/L yang sama
    tetapi Vt 1,5 V.
  • Jawab
  • rule of thumb untuk merancang rangkaian bias,
    pilihlah RD dan RS sehingga tegangan RD,
    tegangan pada transistor dan tegangan RS
    masing-masing adalah ? tegangan VDD. Untuk VDD
    15 V, VD 10 V dan VS 5 V.
  • Diketahui ID 0,5 mA, maka

78
  • VGS Vt VOV 1 1 2 V
  • VS 5 V ? VG VS VGS 5 2 7 V
  • Untuk mendapatkan VG 7 V ? dipilih RG1 8 MO
    dan RG2 7 MO.

Gambar 31, Rangkaian contoh soal
79
  • VD 10 V ? simpangan maksimum sinyal positif
    5V (sampai VDD) dan simpangan maksimum sinyal
    negatif -4 V (sampai (VG Vt)).
  • Jika transistor NMOS diganti dengan NMOS yang
    mempunyai Vt 1,5 V
  • ID ½ x 1 x (VGS Vt)2
  • VG VGS IDRS
  • 7 VGS 10 ID
  • ID 0,455 mA
  • ?ID 0,455 0,5 -0,045 mA 9

80
  • Bias menggunakan resistor umpan balik
    drain-ke-gate

Gambar 32. Bias menggunakan resistor umpan balik
drain-ke-gate Resistor RG (orde MO) menyebabkan
tegangan dc pada gate (VG) sama dengan tegangan
dc pada drain (VD) VGS VDS VDD RDID VDD
VGS RDID Jika ID meningkat ? VGS akan menurun
? ID menurun. Jadi umpan balik negatif melalui
RG akan menjaga kestabilan harga ID.
81
  • Bias menggunakan sumber arus yang konstan.

Gambar 33 (a) Pemberian bias dengan menggunakan
sumber arus tetap Bias seperti pada gambar 33(a)
biasa digunakan pada MOSFET yang diskrit. RG
(dalam orde MO) membuat ground dc pada gate. RD
akan membuat tegangan dc pada drain pada harga
tertentu yang memungkinkan simpangan sinyal
keluaran yang diinginkan dengan menjaga MOSFET
tetap dalam keadaan jenuh.
82
Gambar 33(b) Implementasi sumber arus konstan
dengan current mirror. Intinya adalah
transistor Q1 yang drain-nya dihubungkan ke
gate-nya sehingga bekerja pada daerah jenuh.
Dengan asumsi ? 0
83
Arus drain Q1 dicatu oleh VDD melalui resistor R.
Arus melalui dianggap sebagai arus rujukann,
IREF. Dengan harga parameter dari Q1 dan IREF
yang diinginkan, kedua persamaan di atas dapat
digunakan untuk menghitung harga R. Pada
transistor Q2, harga VGS sama dengan VGS pada Q1,
Asumsikan bekerja pada daerah jenuh, arus drain
yang sama dengan arus rujukan akan
Jadi perbandingan antara arus I dan arus rujukan
sebanding dengan aspect ratio dari Q1 dan
Q2. Rangkaian ini dikenal dengan current mirror
84
Cara kerja dan model sinyal kecil
Gambar 34. Konsep rangkaian yang digunakan untuk
mempelajari cara kerja MOSFET sebagai penguat
sinyal kecil
85
  • Titik bias DC
  • Arus bias dc ID diperoleh dengan men-set sinyal
    vgs 0

Asumsikan ? 0 VD VDS VDD RDID Agar
bekerja pada daerah jenuh VD gt VGS Vt Arus
sinyal pada terminal drain vGS VGS vgs
86
  • Suku pertama dari persamaan itu adalah arus bias
    dc, ID. Suku kedua ada komponen arus yang
    sebanding dengan sinyal masukan vgs Suku ketiga
    sebanding dengan sinyal masukan kuadrat. Suku ini
    tidak diinginkan karena menunjukkan adanya
    distorsi non linier.
  • Untuk mengurangi distorsi non linier, sinyal
    masukan harus dijaga tetap kecil, jadi

Jika keadaan ini terpenuhi, maka iD ID id
Parameter yang menghubungkan id dan vgs adalah
transkonduktansi dari MOSFET (gm)
87
Gambar 35. Cara kerja sinyal kecil dari penguat
MOSFET jenis enhancement gm adalah koefisien
arah dari karakteristik iD vGS pada titik bias
atau titik kerja.
88
Penguatan tegangan
Komponen sinyal dari tegangan drain
Pengutan tegangan
Tanda negatif menunjukkan bahwa vd berbeda fasa
180 dengan vgs
89
Gambar 36. Tegangan total vGS dan vD untuk
rangkaian pada gambar 34 Agar MOSFET selalu
bekerja di daerah jenuh Harga minimum dari vD
harus lebih kecil dari vG, minimum sebesar
Vt Harga maksimum dari vD harus lebih kecil dari
VDD
90
  • Pemisahan analisis DC dan analisis sinyal.
  • Untuk sinyal kecil, besaran sinyal ditumpangkan
    pada besaran dc.
  • Misal arus total pada drain iD sama dengan arus
    dc ID ditambah arus sinyal id. Tegangan total
    pada drain vD VD vd
  • Jadi untuk menyederhanakan analisis dapat
    dipisahkan analisis dc dan analisis sinyal kecil.
  • Caranya
  • cari titik kerja dan hitung semua komponen dc.
  • lakukan analisis sinyal kecil

91
  • Model rangkaian ekivalen sinyal kecil.

Gambar 37(a). Model sinyal kecil untuk MOSFET
dengan mengabaikan channel length
modulation (b) Memasukkan pengaruh channel
length modulation
92
  • Model rangkaian ekivalen sinyal kecil.

Dilihat dari sisi sinyal, MOSFET berperan sebagai
sumber arus yang dikendalikan oleh tegangan
(VCCS) dengan sinyal masukan vgs antara gate dan
source dan menghasilkan arus gmvsg antara drain
dan source. Resistansi masukan sangat tinggi
(ideal 8) resistansi keluaran juga sangat
tinggi (asumsikan 8) Gambar 37(a) adalah model
rangkaian pengganti MOSFET untuk sinyal
kecil. Dalam analisis sinyal kecil semua sumber
tegangan dc diganti dengan hubung singkat dan
semua sumber arus dc diganti dengan hubung
terbuka. Pada gambar 37(a) diasumsikan arus
drain pada keadaan jenuh tidak tergantung dari
tegangan drain. Kenyataannya arus drain
tergantung dari tegangan drain. Hubungan ini
dinyatakan dengan adanya resistansi antara drain
dan source.
93
VA 1/? Model rangkaian yang lebih akurat
terlihat pada gambar 34(b).
Catatan gm dan ro tergantung pada titik bias dc
dari MOSFET
94
  • Transkonduktansi gm

gm sebanding dengan knµnCOX dan perbandingan
W/L. Jadi untuk mendapatkan gm yang besar, divais
harus pendek dan lebar. gm juga sebanding dengan
VOV VGS Vt . Catatan jika VGS dinaikkan ?
mengurangi simpangan tegangan sinyal pada drain.
95
Contoh soal
Gambar 39 Contoh soal rangkaian penguat Gambar
39(a) menunjukkan sebuah penguat MOSFET CS yang
mempunyai bias umpan balik drain ke gate. Sinyal
input, vi dihubungkan ke gate melalui kapasitor
yang besar. Sinyal keluaran pada drain
dihubungkan ke beban RL melalui sebuah kapasitor
besar lainnya. Transistor mempunyai Vt 1,5 V,
kn(W/L) 0,25 mA/V2 dan VA 50 V. Hitunglah
penguatan tegangan sinyal kecil, resistansi
masukan dan sinyal masukan maksimum. Anggap
kapasitor penghubung cukup besar sehingga akan
menjadi hubung singkat untuk frekuensi sinyal
yang diinginkan
96
  • Jawab
  • Tentukan titik kerja dc
  • ID ½ x 0,25 (VGS 1,5)2
  • Arus dc pada gate 0 ? tidak ada penurunan
    tegangan pada RG ? VGS VD
  • ID ½ x 0,25 (VD 1,5)2
  • VD 15 RDID
  • ID 1,06 mA dan VD 4,4 V

Gambar (b) rangkaian pengganti sinyal kecil
dari penguat. Kapasitor penghubung diganti dengan
hubung singkat, dan catu daya dc diganti dengan
hubung singkat ke ground. Karena RG besar sekali
(10 MO), arus yang melewatinya dapat diabaikan.
97
Gambar 39(b) Model rangkaian pengganti
vo - gmvgs (RD//RL//ro) vgs vi Av vo/vi
- gm(RD//RL//ro) - 0,725(10//10//47)
-3,3 V/V
98
  • Harga maksimum amplitudo vi agar MOSFET bekerja
    di daerah jenuh
  • vDS vGS Vt
  • vDSmon vGSmax Vt

Catatan pada arah negatif, amplitudo sinyal
masukan vGSmin 4,4 0,34 4,06 V lebih besar
dari Vt, jadi transistor tetap on
99
Model Rangkaian Ekivalen T
Gambar 39 Model rangkaian pengganti T untuk MOSFET
100
  • Gambar 39(a) rangkaian ekivalen sinyal kecil
    tanpa ro.
  • Gambar 39(b) ditambahkan sumber arus gmvgs seri
    dengan sumber arus semula.
  • Gambar 39(c) dibuat node baru, X, antara kedua
    sumber arus dan dihubungkan dengan terminal gate,
    G. Di sini ada sumber arus gmvgs di antara
    tegangan vgs. Sumber arus ini dapat digantikan
    dengan sebuah resistansi, 1/gm.
  • Gambar 39(d) rangkaian ekivalen T dengan ig
    0, id gmvgs dan is vgs/(1/gm) gmvgs.
  • Catatan resistansi antara gate dan source,
    dilihat ke arah gate adalah tidak terhingga.

101
Gambar 40(a) jika ada ro di antara drain dan
source. Gambar 40(b) model T alternatif dimana
sumber arus yang dikendalikan tegangan (VCCS)
diganti dengan sumber arus yang dikendalikan arus
(CCCS)
102
Pemodelan Body effect Pada MOSFET body effect
terjadi bila substrate tidak dihubungkan dengan
source. Untuk kanal n,substrate akan dihubungkan
dengan ground, sedangkan source tidak terhubung
dengan ground, sehingga ada tegangan vbs antara
substrate dan source. Pada kondisi ini substrate
beperan seperti gate kedua atau backgate untuk
MOSFET. Jadi sinyal vbs akan menambah sebuah
komponen pada arus drain, gmbvbs. gmb disebut
transkonduktansi body.
iD tergantung dari Vt dan Vt tergantung dari
VBS. gmb ?gm
Harga ? biasanya antara 0,1 0, 3
103
Gambar 41(b) adalah model sinyal kecil NMOS yang
dipakai jika substrate tidak dihubungkan dengan
source. Untuk PMOS, modelnya sama seperti di
atas, hanya yang dipakai VGS, Vt, VOV,
VA, VSB, ?, ? dan menggantikan kn dengan
kp.
104
  • Ringkasan
  • Model rangkaian pengganti sinyal kecil untuk
    MOSFET.
  • Transistor NMOS
  • Transkonduktansi
  • Resistansi keluaran
  • Transkonduktansi body

Transistor PMOS Semua persamaan untuk NMOS dapat
dipakai untuk PMOS dengan menggunakan VGS,
Vt, VOV, VA, VSB, ?, ? dan
menggantikan µn dengan µp.
105
Model rangkaian pengganti sinyal kecil tanpa body
effect (VSB 0)
Model rangkaian pengganti sinyal kecil tanpa body
effect (VSB ? 0)
106
  • Penguat MOSFET Satu Tingkat
  • Pada bagian ini yang akan dibahas adalah
    rangkaian penguat diskrit dari MOSFET dimana
    source selalu dihubungkan dengan substrate. Oleh
    karena itu pengaruh body effect tidak akan
    diperhitungkan. Dan juga dalam beberapa rangkaian
    ro akan diabaikan.
  • Struktur Dasar.

Gambar 42. Struktur dasar rangkaian penguat
diskrit yang menggunakan MOSFET
107
Parameter Karakteristik Penguat Rangkaian
  • Definisi
  • Resistansi masukan tanpa beban
  • Resistansi masukan

108
  • Penguatan tegangan hubung terbuka
  • Penguatan tegangan
  • Penguatan arus hubung singkat
  • Penguatan arus
  • Transkonduktansi hubung singkat

109
  • Resistansi keluaran dari penguat
  • Resistansi keluaran

110
  • Penguatan tegangan hubung terbuka menyeluruh
  • Penguatan tegangan menyeluruh

Rangkaian pengganti A.
111
B
C
112
Persamaan
113
  • Contoh soal
  • Sebuah penguat transistor dicatu dengan sebuah
    sumber sinyal yang mempunyai tegangan hubung
    singkat, vsig 10 mV dan resistansi dalam Rsig
    100 kO. Tegangan vi pada masukan penguat dan
    tegangan keluaran vo diukur dengan dan tanpa
    resistansi beban RL 10 kO terhubung ke keluaran
    penguat, Hasil ukur itu sbb
  • vi (mV) vo (mV)
  • Tanpa RL 9 90
  • Dengan RL 8 70
  • Carilah parameter penguat
  • Jawab
  • Untuk RL 8

114
Jika RL 10 kO dihubungkan dengan keluaran
penguat
115
(No Transcript)
116
Dari rangkaian pengganti A
Dari rangkaian pengganti A
117
  • Penguat Common-Source (CS)

Gambar 43. Rangkaian penguat common
source Sinyal yang akan diperkuat adalah
tegangan masukan vsig, yang mempunyai resistansi
masukan Rsig. CC1 berfungsi untuk memblok dc
dari sinyal masukan, sehingga tidak mengganggu
bias dc. Kapasitor ini disebut coupling
capacitor Bila sumber sinyal dapat memberikan
jalur dc ke ground, gate dapat dihubungkan
langsung dengan sumber tegangan. Dalam hal ini RG
dan CC1 dapat dihilangkan
118
  • Cs adalah kapasitor bypass yang fungsinya untuk
    mem-bypass resistansi keluaran dari sumber arus
    I. Kapasitor ini juga membuat grounduntuk
    siinyal atau ac ground.
  • CC2 adalah coupling capacitor yang
    menghubungkan sinyal keluaran dengan beban RL,
    jadi vo vd.
  • RL dapat berupa resistansi beban atau resistansi
    masukan dari tingkat penguat berikutnya bila
    penguat yang akan dianalisa adalah salah satu
    penguat dari rangkaian penguat bertingkat.
  • Untuk menentukan karakteristik dari penguat CS
    yaitu resistansi masukan, penguatan tegangan dan
    resistansi keluaran, gunakan rangkaian pengganti
    sinyal kecil, seperti pada gambar (b).

119
Gambar 43(b). Rangkaian ekivalen penguat untuk
analisis sinyal kecil Penguat ini bersifat
unilateral. Oleh karena itu Rin tidak tergantung
dari RL, jadi Rin Ri. Dan Rout tidak tergantung
dari Rsig, jadi Rout Ro. Analisis
120
Penguatan menyeluruh dari sumber sinyal sampai
beban
Untuk menentukan resistansi keluaran penguat,
vsig di-set 0. Jadi vsig dihubung singkat.
ro gtgt RD ? pengaruh ro dalam penguatan tegangan
sedikit berkurang dan adanya penurunan pada Rout
121
Gambar 43(c) Model sinyal kecil MOSFET yang
diterapkan langsung pada rangkaian yang memakai
simbol MOSFET.
122
  • Penguat Common-Source dengan Resistansi Source

Gambar 44(a) Penguat common source dengan
resistansi Rs pada source
123
Gambar 44(b) Transistor diganti dengan rangkaian
pengganti model T Untuk rangkaian yang mempunyai
resistansi yang terhubung source, rangkaian
pengganti yang digunakan adalah rangkaian
pengganti model T, karena resistansi source akan
tampak seri dengan. 1/gm Rin Ri RG
124
  • Keuntungan menggunakan RS
  • Harga RS dapat digunakan untuk mengendalikan
    besaran sinyal vgs dan memastikan bahwa vgs tidak
    terlalu besar.
  • Memperlebar bandwidth
  • RS berperan sebagai umpan balik negatif.
  • Kelemahan menggunakan RS penurunan penguatan
    tegangan.

RS mengurangi id dengan faktor (1 gmRS)
125
RS mengurangi penguatan tegangan dengan faktor
(1gmRD) ? source degeneration
resistance Penguatan dari gate ke drain adalah
perbandingan antara resistansi total pada drain,
(RD//RL), dengan resistansi total pada source
(1/gm) RS
126
Penguat Common-Gate
Gambar 45 (a) Rangkaian penguat common gate
127
  • Pada penguat Common-Gate (CG) gate dihubungkan ke
    ground. Sinyal masukan dipasangkan di source dan
    sinyal keluaran diambil dari drain, dan gate
    merupakan terminal bersama masukan dan keluaran.
  • Gate dihubungkan ke ground
  • tegangan ac dan dc sama dengan nol,
  • resistor R\G 0
  • Kapasitor CC1 dan CC2 mempunyai fungsi yang sama
    seperti pada penguat CS
  • Rangkaian pengganti untuk sinyal kecil
    menggunakan model T. Model rangkaian pengganti
    ini dapat dilihat pada gambar (b).
  • Pada rangkaian pengganti ini tidak ada ro.
  • Resistansi masukan

128
Gambar 45(b) Rangkaian ekivalen sinyal kecil
untuk rangkaian pada gambar 45(a) Karena
rangkaian adalah unilateral Rin tidak tergantung
dari RLdan Rin Ri. Karena gm pada orde 1 mA/V,
resistansi masukan dari penguat CG relatif rendah
(pada orde 1 kO) dan jauh lebih rendah
dibandingkan dengan resistansi masukan pada
penguat CS. Selanjutnya kehilangan sinyal yang
cukup besar terjadi pada coupling sinyal ke
masukan penguat CG, karena
129
Untuk menjaga agar kehilangan kekuatan sinyal
tetap kecil, resistansi sinyal, Rsig harus kecil.
130
  • Penguat CG non iverting
  • Resistansi masukan CG rendah
  • Penguatan tegangan penguat CG lebih kecil
    dibandingkan CS dengan faktor (1 gmRsig)
  • Perhatikan gambar (c)penguat CG dicatu dengan
    sumber arus sinyal isig yang mempunyai resistansi
    dalam Rsig. Ini adalah rangkaian ekivalen Norton
    dari sumber sinyal yang dipakai pada gambar (a).

131
Gambar 45(c). Penguat common gate dicatu dengan
sinyal masukan
Rsig gtgt 1/gm, jadi
132
  • Rangkaian mempunyai resistansi masukan yang
    relatif kecil, gm, ke sumber arus sinyal masukan,
    sehingga menghasilkan peredaman sinyal yang
    sangat kecil pada masukan. MOSFET akan
    menghasilkan kembali arus ini pada terminal drain
    pada resistansi keluaran yang lebih tinggi.
    Rangkaian berperan sebagai penguat arus penguatan
    tunggal (unity-gain current amplifier) atau
    current follower. Inilah pemakaian CG yang paling
    populer yang dapat dipakai pada rangkaian
    cascode.
  • Penggunaan lainnya dari CG memanfaatkan
    kinerjanya pada frekuensi tinggi,
  • Resistansi masukan yang kecil dapat merupakan
    keuntungan dalam pemakaian pada frekuensi sangat
    tinggi, dimana hubungan sinyal masukan dapat
    disamakan dengan sebuah saluran transmisi dan
    1/gm resistansi masukan dari penguat CG dapat
    berfungsi sebagai resistansi terminasi dari
    saluran transmisi.

133
  • Penguat Common-Drain atau Source-Follower
  • Input antara gate dan drain
  • Output antara source dan drain

Gambar 46(a) Penguat common drain atau source
follower Karena drain berfungsi sebagai ground
dari sinyal, maka tidak ada RD. Sinyal masukan
dihubungkan ke gate MOSFET melalui CC1 dan
keluaran pada source MOSFET dihubungkan ke
resistor beban RL melalui CC2.
134
Karena RL terhubung seri dengan terminal source,
maka rangkaian pengganti model T yang digunakan,
seperti yang terlihat pada gambar 46(b)
Gambar 46(b) Rangkaian pengganti sinyal kecil
135
Biasanya ro gtgt 1/gm, sehingga penguatan tegangan
hubung terbuka dari gate ke source, Avo, hampir
sama dengan satu (unity). Jadi tegangan pada
source mengikuti tegangan pada gate. Oleh karena
itu rangkaian ini juga disebut source
follower. Pada rangkaian diskrit, ro gtgtRL, jadi
136
Gambar 46(c) analisis rangkaian yang dilakukan
langsung pada rangkaian source follower
Penguatan tegangan menyeluruh
Gv mendekati satu untuk RGgtgtRsig, rogtgt1/gm dan
rogtgtRL
137
Gambar 46(d) Rangkaian untuk menentukan
resistansi keluaran Rout
138
  • Walaupun source-follower mempunyai umpan balik
    dalam yang besar, Rin tidak tergantung dari RL
    (Ri Rin) dan Rout tidak tergantung dari Rsig
    (Ro Rout).
  • Kesimpulan
  • Source follower mempunyai
  • Resistansi masukan yang sangat besar
  • Resistansi keluaran yang relatif kecil
  • Penguatan yang mendekati satu
  • Dipakai sebagai unity-gain voltage buffer
    amplifier yaitu menghubungkan sumber sinyal
    tegangan yang mempunyai besaran yang cukup besar
    tetapi mempunyai resistansi dalam yang sangat
    tinggi ke resistansi beban yang rendah.
  • Dipakai sebagai tingkat keluaran pada penguat
    bertingkat yang fungsinya memberikan penguat
    secara keseluruhan resistansi keluaran yang
    rendah sehingga memungkinkan untuk mencatu arus
    beban yang besar tanpa menghilangkan penguatan.

139
Ringkasan dan Perbandingan Karakteristik Penguat
DIskrit MOS Satu TingkatCommon Source
140
Common Source dengan Resistansi Source
ro diabaikan
141
Common Gate
ro diabaikan
142
Common-Drain atau Source Follower
143
  • Kesimpulan
  • Konfigurasi CS adalah konfigurasi yang terbaik
    untuk mendapatkan penguatan yang besar.
  • Dengan adanya RS pada source, CS mendapatkan
    berbagai perbaikan, antara lain penambahan lebar
    bidang frekuensi, tetapi penguatannya akan
    berkurang
  • Penguat CG mempunyai resistansi masukan yang
    kecil, kinerja yang baik sekali pada frekuensi
    tinggi dan penguatan tunggal (unity gain). Banyak
    dipakai pada penguat cascode.
  • Pemakaian source follower atau CD adalah sebagai
    buffer tegangan yang menghubungkan sumber dengan
    resistansi tinggi ke beban yang mempunyai
    resistansi rendah dan sebagai tingkat keluaran
    dari penguat bertingkat.

144
CMOS Digital Logic Inverter
Gambar 47 Inverter CMOS Inverter CMOS terdiri
dari 2 jenis MOSFET enchancement yang matched,
QN dari jenis n dan QP dari jenis p. Body dari
masing-masing transistor dihubungkan ke
masing-masing source sehingga tidak ada
body-effect
145
Cara Kerja Rangkaian
  • Gambar 48 Cara kerja inverter CMOS jika vi tinggi
  • Rangkaian dengan vi VDD (level logika 1)
  • (b) Konstruksi grafis untuk menentukan titik
    kerja
  • (c) Rangkaian pengganti.

146
Gambar 48 menunjukkan keadaan ketika vi VDD,
terlihat kurva karakteristik untuk QN dengan vGSN
VDD (iD i dan vDSN vO.) Pada kurva
karakteristik QN ditumpangkan kurva beban, yaitu
kurva iD vSD dari QP untuk kasus vSGP 0
V. Karena vSGP lt Vt, kurva beban merupakan
garis lurus horizontal dengan level arus hampir
nol. Titik kerja adalah perpotongan antara kedua
kurva. Terlihat bahwa tegangan keluaran hampir
nol ( lt 10 mV) dan arus yang melalui kedua divais
juga hampir nol. Ini berarti disipasi daya pada
rangkaian kecil sekali (lt 1 µW) Catatan walaupun
QN bekerja dengan arus hampir nol dan tegangan
drain-source juga nol, titik kerja berada pada
segmen yang tajam pada kurva karakteristik iD
vDS. Sehingga QN menyediakan jalur beresistansi
rendah antara terminal keluaran dan ground.
Besarnya resistansi tersebut adalah
Gambar 48(c) menunjukkan rangkaian ekivalen dari
inverter jika masukan tinggi. vO VOL 0 V dan
disipasi daya 0
147
  • Gambar 49 Cara kerja inverter CMOS jika vi rendah
  • Rangkaian dengan vi 0 V (level logika 0)
  • (b) Konstruksi grafis untuk menentukan titik
    kerja
  • (c) Rangkaian pengganti.

148
Gambar 49 menunjukkan keadaan ketika vi 0 V.
Karakteristik iD vDS nya hampir merupakan
garis lurus horizontal dengan level arus hampir
nol. Kurva beban adalah karakteristik iD vSD
dari divais kanal p dengan vSGP VDD. Terlihat
pada gambar, pada itik kerja tegangan keluaran
hampir sama dengan VDD ( 10 mV lebih rendah dari
VDD) dan arus yang melalui kedua divais juga
hampir nol. Ini berarti disipasi daya pada
rangkaian kecil sekali (lt 1 µW) Di sini QP
menyediakan jalur beresistansi rendah antara
terminal keluaran dan catu dc VDD. Besarnya
resistansi tersebut adalah
Gambar 49(c) menunjukkan rangkaian ekivalen dari
inverter jika masukan rendah. vO VOH VDD dan
disipasi daya 0 QN disebut juga pull down
divais karena dapat menarik arus beban yang
relatif besar, sehingga menarik tegangan keluaran
turun menuju nol QP disebut juga pull up divais
karena dapat memberikan arus beban yang relatif
besar, sehingga menarik tegangan keluaran naik
menuju VDD
149
Kesimpulan 1.Tegangan keluaran adalah 0 dan VDD,
jadi simpangan sinyal maksimum ? noise margin
yang lebar. 2. Disipasi daya statik untuk kedua
keadaan sama dengan nol 3. Ada jalur antara
terminal keluaran dengan ground (pada keadaan
keluaran rendah) dan dengan VDD (pada keadaan
keluaran tinggi). Jalur beresistansi rendah ini
menjamin bahwa tegangan keluaran 0 V dan VDD
tidak tergantung harga perbandingan W/L atau
parameter divais lainnya. Resistansi keluaran
yang rendah membuat inverter kurang sensitif
terhadap efek derau dan gangguan lainnya. 4.
Divais pull-up dan pull-down memberikan inverter
kemampuan driving yang tinggi pada kedua
keadaan. 5. Resistansi masukan inverter adalah
tidak terhingga (iG 0). Jadi inverter dapat
men-drive sejumlah inverter sejenis tanpa
berkurangnya level sinyal, tetapi akan
mempengaruhi kecepatan waktu perubahan (switching
time).
150
The Voltage Transfer Characteristic Untuk QN
Untuk QP
Inverter CMOS biasanya dirancang untuk mempunyai
Vtn Vtp Vt dan kn(W/L)n kp(W/L)p.
151
Catatan µp 0,3 0,5 µn, jadi untuk membuat
k(W/L) kedua divais sama, maka lebar divais
kanal p dibuat dua atau tiga kali lebar divais
kanal n.
Dengan k(W/L) kedua divais sama maka inverter
akan mempunyai karakteristik transfer yang
simetris dan kemampuan current-driving yang sama
untuk kedua arah (pull-up dan pull-down) Dengan
QN dan QP matched, inverter CMOS mempunyai VTC
seperti pada gambar 50. Seperti yang terlihat,
kurva VTC mempunyai 5 segmen yang berhubungan
dengan kombinasi mode operasi yang berbeda.dari
QN dan QP. Segmen BC QN dan QP bekerja pada
daerah jenuh. Karena resistansi keluaran pada
keadaan jenuh yang terbatas diabaikan, maka
inverter mempunyai penguatan tidak terhingga pada
segmen ini. Dari sifat simetris, segmen vertikal
terjadi pada vI VDD/2 dan batas-batasnya adalah
vO(B) VDD/2 Vt dan vO(C) VDD/2 - Vt
152
Gambar 50. Voltage Transfer Characteristic dari
Inverter CMOS
153
Selain VOL dan VOH, ada dua titik lagi pada kurva
yang menentukan noise margin dari inverter,
yaitu, VIL dan VIH. Kedua titik ini didefinisikan
sebagai titik di mana penguatan sama dengan
satu. Untuk menentukan VIH QN pada daerah
trioda dan QP pada daerah jenuh.
VIL dapat ditentukan dengan cara yang sama,
sehingga diperoleh persamaan simetris
154
Noise margin dapat ditentukan sebagai berikut
Jadi, VTC yang simetris menghasilkan noise margin
yang sama. Jika QN dan QP tidak matched, VTC
tidak akan simetris dan noise margin tidak akan
sama.
155
Operasi dinamik Kecepatan operasi sebuah sistem
digital ditentukan oleh waktu tunda propagasi
dari gerbang logika yang digunakan untuk membuat
sistem tersebut. Karena inverter adalah gerbang
logika dasar dari teknologi IC digital, waktu
tunda propagasi inverter merupakan parameter
dasar dalam menentukan karakteristik teknologi
IC.
  • Gambar 51 Operasi dinamik dari inverter CMOS
    dengan beban kapasitif
  • rangkaian
  • gelombang masukan dan keluaran

156
(c) Trayektori dari titik kerja bila input menuju
level tinggi dan kapasitor dikosongkan
(discharge) melalui QN (d) Rangkaian ekivalen
selama kapasitor dikosongkan. Pada gambar 51(a)
kapasitor C merupakan jumlah kapasitor dalam QN
dan QP, kapasitor kawat interkoneksi antara
keluaran inverter dan masukan dari gerbang logika
lainnya dan kapasitor masukan total dari beban
ini. Asumsikan inverter mempunyai masukan pulsa
ideal (waktu naik dan turun sama dengan nol) dan
inverter simetris.
157
Gambar 51(c) menunjukkan trayektori titik kerja
pada saat pulsa masukan naik dari VOL 0 V ke VOH
VDD pada waktu t 0. Pada saat t 0-,
tegangan keluaran sama dengan VDD dan kapasitor
terisi (charged) sampai tegangan VDD. Pada t 0,
vI naik menuju VDD ? QP off. Dari sini
rangkaian ekivalen seperti pada gambar 50(d)
dengan harga awal vO VDD. Jadi titik kerja pada
t 0 adalah titik E, dimana QN pada keadaan
jenuh dan mengalirkan arus yang besar. Ketika C
dikosongkan, arus pada QN tetap konstan sampai vO
VDD Vt (titik F). Sebutkan bagian selang
pengosongan ini tPHL1
Setelah titik F, QN bekerja pada daerah trioda
sehingga arus sama dengan
158
Bagian selang pengosongan ini dapat dinyatakan
sebagai
Ganti iDN dengan persamaan sebelumnya dan susun
kembali persamaan diferensial, diperoleh
Untuk mendapatkan komponen waktu tunda tPHL pada
saat vO menurun dari (VDD Vt) ke titik 50, vO
VDD/2, intregrasikan kedua sisi persamaan.
Sebutlah komponen waktu tunda ini tPHL2.
Gunakan
159
Jadi
Jumlahkan kedua komponen tPHL, maka diperoleh
Biasanya Vt 0,2 VDD. maka
Dengan cara yang sama akan diperoleh tPLH
Waktu tunda propagasi sama dengan harga rata-rata
dari tPHL dan tPLH
160
  • Untuk mendapatkan waktu tunda propagasi yang
    rendah, yang berarti kecepatan operasi yang lebih
    tinggi
  • C harus minimum
  • Gunakan parameter transkonduktansi proses k yang
    lebih tinggi
  • Perbandingan W/L dari transistor harus lebih
    besar
  • VDD harus lebih tinggi.
  • Aliran arus dan disipasi daya

Gambar 52.Kurva arus-tegangan masukan pada
inverter CMOS
161
Pada saat inverter CMOS berpindah posisi, arus
mengalir melalui hubungan seri QN dan QP. Gambar
52 menunjukkan arus sebagai fungsi dari tegangan
vI. Arus mencapai puncaknya pada tegangan ambang
perpindahan (switching threshold), Vth vI vO
VDD/2. Arus ini menyebabkan disipasi daya
dinamik dalam inverter CMOS. Tetapi, komponen
yang lebih penting dari disipasi daya dinamik
adalah dari arus yang mengalir pada QN dan QP
pada saat inverter diberi beban sebuah kapasitor
C. Perhatikan gambar 51(a) Pada t 0-, vO
VDD dan energi yang tersimpan pada kapasitor
adalah ½ VDD2. Pada t 0, vI naik menuju VDD, QP
off dan QN on. Transistor QN mengosongkan
kapasitor, dan pada akhir selang pengosongan,
tegangan kapasitor akan berkurang menuju nol.
Jadi selama selang pengosongan, energi ½VDD2
hilang dari kapasitor C dan didisipasikan pada
transistor QN. Pada setengah perioda lainnya
ketika vI turun menuju nol. Transistor QN off
dan QP on dan mengisi kapasitor. Arus yang
dicatu oleh QP pada C adalah i yang datang dari
catu daya VDD. Jadi energi yang diambil dari catu
daya selama perioda pengisian
162
Q muatan yang disuplai ke kapasitor. Q
CVDD Jadi energi yang diambil dari catu daya sama
dengan CVDD2. Pada akhir selang pengisian,
tegangan kapasitor akan menjadi VDD, jadi energi
yang tersimpan pada kapasitor menjadi ½CVDD2
Selama selang pengisian, setengah energi yang
diambil dari catu daya, ½CVDD2, didisipasikan
pada QP. Dari penjelasan di atas terlihat pada
setiap perioda ½CVDD2, didisipasikan pada QN dan
½CVDD2 didisipasikan pada QP. Jika inverter
berpindah kondisi dengan kecepatan f siklus per
detik, maka disipasi daya dinamik
Frekuensi kerja berkaitan dengan waktu tunda
propagasi. Makin rendah waktu tunda propagasi,
makin tinggi frekuensi kerja rangkaian dan makin
tinggi disipasi daya pada rangkaian. Salah satu
nilai yang mengukur kualitas rangkaian adalah
delay-power product (DP)
163
DP PDtp joule DP biasanya konstan untuk
rangkaian digital dengan teknologi tertentu dan
dapat dipakai untuk membandingkan teknologi yang
berbeda. Makin kecil harga DP makin efektif
teknologi yang digunakan. DP adalah energi yang
didisipasikan pada satu siklus kerja. Jadi untuk
CMOS dimana hampir semua disipasi daya adalah
dinamik, DP CVDD2.
164
  • Ringkasan karakteristik penting dari sebuah
    inverter logika CMOS
  • Resistansi keluaran gerbang
  • Ketika vO rendah
  • Ketika vO tinggi

Tegangan ambang gerbang Titik pada VTC dimana vI
vO
165
Arus perpindahan dan daya disipasi
Noise margin Untuk divais yang matched, yaitu
Waktu tunda propagasi Untuk Vt 0,2 VDD
166
MOSFET Jenis Depletion
Gambar 53(a)Lambang MOSFET jenis
depletion Gambar 53(b) Lambang MOSFET jenis
depletion dengan substrate terhubung ke source
167
  • MOSFET Jenis Depletion
  • MOSFET jenis depletion mempunyai struktur yang
    mirip dengan jenis enchancement dengan satu
    perbedaan utama yaitu MOSFET jenis depletion
    mempunyai kanal yang secara fisik dibuat pada
    substrate, Jadi tidak perlu menginduksi kanal,
    artinya tanpa ada vGS, arus iD akan mengalir jika
    ada vDS.
  • Kedalaman kanal dan konduktivitasnya dapat
    dikendalikan oleh vGS. Jika vGS positif, kanal
    akan semakin kuat dengan menarik elektron lebih
    banyak, jika vGS negatif, kanal akan semakin
    dangkal dan konduktivitasnya menurun.
  • Tegangan vGS negatif mengurangi (deplete)
    pembawa muatan pada kanal dan mode ini disebut
    depletion mode.
  • Semakin negatif vGS, semakin berkurang pembawa
    muatan pada kanal, sehingga mencapai harga dimana
    kanal kehabisan semua pembawa muatannya dan iD
    sama dengan nol walaupun vDS tetap ada. Harga ini
    adalah harga tegangan ambang untuk MOSFET kanal
    n jenis deplesi.

168
MOSFET jenis depletion dapat bekerja dalam mode
enchancement dengan memasangkan tegangan vGS
positif dan dalam mode depletion dengan
memasangkan vGS n
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com