TEKNIK DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode (lanjutan pertemuan ke 2) Oleh : M. Andang N - PowerPoint PPT Presentation

1 / 39
About This Presentation
Title:

TEKNIK DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode (lanjutan pertemuan ke 2) Oleh : M. Andang N

Description:

TEKNIK DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode (lanjutan pertemuan ke 2) Oleh : M. Andang N * Bab 2 Teknik Digital * * Bab 2 Teknik Digital * Kode Excess-3 (XS ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:925
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 40
Provided by: ArmandS
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: TEKNIK DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode (lanjutan pertemuan ke 2) Oleh : M. Andang N


1
TEKNIK DIGITALBAB IISistem Bilangan dan Sistem
Kode(lanjutan pertemuan ke 2)Oleh M. Andang
N
2
Bilangan Pecahan Desimal
  • Representasi Bilangan Pecahan Desimal
  • (dm-1, di, , d1, d0, d-1, ... , dn) dengan di
    ? D
  • Sehingga suatu bilangan desimal pecahan akan
    mempunyai nilai
  • Contoh Bilangan 245,21
  • Koma desimal memisahkan pangkat positif dengan
    pangkat negatifnya.
  • Bilangan 245,21 berarti
  • (2 X 102) (4 X 101) (5 X 100) (2 X 10-1)
    (1 X 10-2)

3
Bilangan Pecahan Biner
  • Representasi bilangan biner pecahan
  • (dm-1, di, , d1, d0, d-1, ... , dn) dengan di
    ? B
  • Sehingga suatu bilangan biner pecahan akan
    mempunyai nilai
  • Contoh
  • 101,01 1x22 0x21 1x20 0x2-1 1x2-2
  • 4 0 1 0 0,25 5,25

4
Konversi Bilangan Biner Ke Desimal
  • Contoh Bilangan Bulat
  • 1010011 1 X 26 0 X 25 1 X 24 0 X 23 0 X
    22 1 X 21 1 X 20 64 0 16 0
    0 2 1
  • 83des
  • Contoh Bilangan Pecahan
  • 111,01 1 X 22 1 X 21 1 X 20 0 X 2-1 1 X
    2-2 4 2 1 0 0,25 7,25des

5
Konversi Bilangan Pecahan Desimal Ke Biner
  • Caranya Kalikan suatu bilangan desimal pecahan
    dengan 2. Bagian pecahan dari hasil perkalian ini
    dikalikan dengan 2. Langkah ini diulang hingga
    didapat hasil akhir 0. Bagian bulat dari setiap
    hasil perkalian merupakan bit yang didapat
  • Contoh Konversi 0,75 des ke Biner
  • 0,75 X 2 1,50 sisa 1 (MSB)0,50 X 2 1,00
    10 X 2 0,00 0 (LSB)
  • Jadi 0,75des 0,110bin

6
Bilangan Pecahan Oktal
  • Representasi bilangan pecahan oktal
  • (om-1, oi, , o1, o0, o-1, ... , on) dengan oi
    ? O
  • Sehingga suatu bilangan oktal pecahan akan
    mempunyai nilai

7
Konversi Bilangan Oktal ke Desimal
  • Contoh bilangan bulat
  • 1161okt 625des
  • 1161okt Berarti
  • 1 X 83 1 X 82 6 X 81 1 X 80
    51264481 625des
  • Contoh bilangan pecahan
  • 13,6okt 11,75des
  • 13,6okt Berarti
  • 1 X 81 3 X 80 6 X 8-1 8 3 0,75
    11,75des

8
Konversi Bilangan Desimal ke Oktal
  • Contoh Bilangan Bulat
  • 625des 1161okt
  • 625 / 8 78 sisa 1 (LSB)78 / 8 9 69
    / 8 1 11 / 8 0 1 (MSB)
  • Contoh Bilangan Pecahan
  • 0,1des 0,063.okt
  • 0,1 X 8 0,8 sisa 0 (MSB)0,8 X 8 6,4
    60,4 X 8 3,2 3 (LSB)

9
Konversi Bilangan Oktal ke Biner
  • Konversi bilangan oktal ke biner lebih mudah
    dibandingkan dengan konversi bilangan oktal ke
    desimal. Satu digit oktal dikonversi ke 3 bit
    biner
  • Contoh 1161okt 001001110001bin 1 1
    6 1
  • 001 001 110 001
  • Contoh 0,063okt 0,000110011bin 0 6
    3
  • 000 110 011

10
Konversi Bilangan Biner ke Oktal
  • Contoh Bilangan Bulat
  • 1001110001bin 1161okt 001 001 110 001
  • 1 1 6 1
  • Contoh Bilangan Pecahan
  • 0,000110011bin 0,063okt 000 110 011
  • 0 6 3

11
Bilangan Pecahan Heksadesimal
  • Untuk bilangan heksadesimal pecahan, representasi
    nilainya menjadi sebagai berikut,
  • (hm-1, hi, , h1, h0, h-1, ... , hn) dengan hi
    ? H
  • Sehingga suatu bilangan heksadesimal pecahan akan
    mempunyai nilai

12
Konversi Bilangan Heksadesimal ke Desimal
  • 271heks 625des
  • 271heks
  • 2 X 162 7 X 161 1 X 160 512 112 1
    625des
  • 0,Cheks 0,75des
  • 0,C heks
  • 0 X 160 12 X 16-1 0 0,75 0,75des

13
Konversi Bilangan Pecahan Desimal ke Heksadesimal
  • Konversi bilangan pecahan desimal ke heksadesimal
    dilakukan dengan cara mengalikan suatu bilangan
    desimal pecahan dengan 16. Bagian pecahan dari
    hasil perkalian ini dikalikan dengan 16. Langkah
    ini diulang hingga didapat hasil akhir 0. Bagian
    bulat dari setiap hasil perkalian merupakan digit
    yang didapat.
  • Contoh 0,75des 0,Cheks
  • 0,75 X 16 C
  • Contoh 0,1des 0,19 ...... heks
  • 0,10 X 16 1,6 sisa 1 (MSB)
  • 0,60 X 16 9,6 9
  • dst. (LSB)

14
Konversi Bilangan Heksadesimal ke Biner
  • Konversi bilangan heksadesimal ke biner lebih
    mudah dibandingkan konversi bilangan heksadesimal
    ke desimal. Satu digit heksadesimal dikonversi ke
    4 bit biner.
  • Contoh Bilangan Bulat271heks 1001110001bin
  • 2 7 1
  • 0010 0111 0001
  • Contoh Bilangan Pecahan
  • 0,19heks 0,00011001bin
  • 1 9
  • 0001 1001

15
Konversi Bilangan Biner ke Heksadesimal
  • Untuk bilangan bulat, kelompokkan setiap empat
    bit biner dari paling kanan, kemudian konversikan
    setiap kelompok ke satu digit heksadesimal. Untuk
    bilangan pecahan, kelompokkan setiap empat bit
    biner dari paling kiri, kemudian konversikan
    setiap kelompok ke satu digit heksadesimal.
  • Contoh Bilangan Bulat1001110001bin 271heks
  • 0010 0111 0001
  • 2 7 1
  • Contoh Bilangan Pecahan
  • 0,00011001bin 0,19heks
  • 0001 1001
  • 1 9

16
BCD (Binary Coded Desimal)
  • Sistem bilangan BCD hampir sama dengan sistem
    bilangan biner. Pada sistem bilangan ini, setiap
    satu digit desimal diwakili oleh empat bit biner.
    Sistem bilangan BCD biasanya digunakan untuk
    keperluan penampil tujuh segmen (seven-segment),
    seperti pada jam digital atau voltmeter.
  • Contoh
  • 625des 0110 0010 0101BCD
  • 6 2 5
  • 0110 0010 0101

17
Contoh Bilangan BCD
  • Contoh
  • 011101011000 BCD 758 10
  • 0111 0101 1000
  • 7 5 8
  • Contoh kasus
  • Umumnya, termometer digital menggunakan BCD
    untuk mengemudikan display 3 digit. Berapa banyak
    BCD yang dibutuhkan untuk mengemudikan display
    termometer 3 digit tersebut? Tampilkan bit untuk
    temperature 147 derajat!
  • Dibutuhkan 12 bit, dengan 4 bit untuk
    masing-masing digit.
  • Bit yang digunakan untuk menampilkan 147 derajat
    adalah 0001 0100 0111.

18
Tabel Konversi Antar Sistem Bilangan
  • Desimal Biner Oktal Heksadesimal BCD
  • 0 0000 0 0 00001 0001
    1 1 00012 0010 2 2 00103 0011
    3 3 00114 0100 4 4 01005 0101
    5 5 01016 0110 6 6 01107 0111
    7 7 01118 1000 10 8 10009 1001
    11 9 100110 1010 12 A 0001
    000011 1011 13 B 0001 000112 1100
    14 C 0001 001013 1101 15 D 0001
    001114 1110 16 E 0001 010015 1111
    17 F 0001 0101

19
Sistem Bilangan Biner Tidak Bertanda
  • Terdapat 2 sistem bilangan biner, yaitu bilangan
    biner tak bertanda dan bilangan biner bertanda.
    Pada sistem bilangan biner tak bertanda, hanya
    dikenal bilangan biner positif dan tidak
    diijinkan adanya bilangan biner negatif. Di sini
    semua bit digunakan untuk merepresentasikan suatu
    nilai.
  • Contoh
  • Bilangan biner 4 bit 1100.
  • A3 A2 A1 A0
  • 1 1 0 0
  • Pada bilangan biner tak bertanda di atas, nilai
    bilangan dihitung dari A3 sampai A0. Sehingga,
  • 1100bin 1 X 23 1 X 22 0 X 21 0 X 20
    12des

20
Sistem Bilangan Biner Bertanda
  • Pada bilangan biner bertanda, bit paling kiri
    menyatakan tanda, sehingga nilai bilangan
    dihitung dari A2 sampai A0
  • Contoh 1100bin
  • 100bin 1 X 22 0 X 21 0 X 20 4des
  • Jadi 1100 bin - 4 des
  • Pada sistem ini, bit paling kiri yaitu A3
    menyatakan tanda negatif atau positif nilai yang
    diwakilinya. Tanda positif diwakili oleh bit 0
    dan tanda negatif diwakili oleh bit 1
  • Bit A3 tersebut dinamakan bit tanda (sign bit),
    sedangkan bit-bit yang lain, yaitu bit A2 sampai
    A0 mewakili suatu nilai

21
Bilangan Biner Komplemen Satu
  • Terdapat 2 cara untuk mengubah suatu bilangan
    positif ke bilangan negatif, yaitu menggunakan
  • Sistem bilangan biner komplemen satu
  • Sistem bilangan biner komplemen dua
  • Cara pertama, merupakan cara yang paling mudah
    ditempuh. Dengan cara ini, untuk mengubah
    bilangan positif ke negatif cukup dilakukan
    dengan mengubah bit 0 ke 1 dan bit 1 ke 0 pada
    setiap bit suatu bilangan biner.

22
Contoh Bilangan Biner Komplemen Satu
  • Sebagai contoh, 101101 merupakan bilangan biner
    dengan nilai 45. Maka -45 sama dengan 010010.
  • 1 0 1 1 0 1? bilangan biner asli? ? ? ? ?
    ?0 1 0 0 1 0? bilangan biner
    komplemen satu
  • Sistem bilangan komplemen satu jarang digunakan
    karena tidak memenuhi satu kaedah matematis,
    yaitu jika suatu bilangan dijumlahkan dengan
    negatifnya, maka akan dihasilkan bilangan nol.
  • 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1
  • Pada contoh tersebut, 101101 010010 111111,
    sehingga 45 (-)45 ? 0.

23
Bilangan Biner Komplemen Dua
  • Komplemen dua Komplemen satu 1
  • Contoh, 101101 merupakan bilangan biner dengan
    nilai 45. Maka -45 sama dengan 010010
  • 1 0 1 1 0 1 ? biner asli? ? ? ? ? ?0 1 0 0 1 0
    ? biner komplemen satu 1 0 1 0 0 1 1 ?
    biner komplemen dua

24
Pengubahan Bilangan Biner Negatif Menjadi
Bilangan Biner Positif
  • Pengubahan bilangan biner negatif menjadi
    bilangan biner positif dilakukan dengan
    mengurangi bilangan tersebut dengan satu kemudian
    mengubah bit 0 ke 1 dan bit 1 ke 0 pada setiap
    bitnya.
  • Contoh
  • 0 1 0 0 1 1 ? biner komplemen dua 1
    -0 1 0 0 1 0 ? biner komplemen
    satu? ? ? ? ? ?1 0 1 1 0 1 ? biner asli

25
Kaidah Matematis Bilangan Biner Komplemen Dua
  • Sistem bilangan biner komplemen dua banyak
    digunakan dalam sistem digital dan komputer
    karena memenuhi kaidah matematis, yaitu jika
    suatu bilangan dijumlahkan dengan negatifnya,
    maka akan dihasilkan bilangan nol.
  • 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 11 0 0 0 0 0 0? bawaan
    1 tidak digunakan
  • Pada contoh tersebut, bit 1 paling depan
    merupakaan bit bawaan dan tidak digunakan. Jadi
    101101 010011 000000, sehingga 45 (-)45 0.

26
Representasi Bilangan Biner Komplemen Dua
  • Pada suatu bilangan biner komplemen dua, harus
    diperhatikan bit tandanya
  • Jika bit tanda sama dengan 0, maka bit sesudahnya
    merupakan bentuk bilangan biner asli
  • Jika bit tanda sama dengan 1, maka bit sesudahnya
    merupakan bentuk bilangan biner komplemen dua
  • Contoh
  • 0101101 45des (101101Biner asli)
  • 1010011 -45desĀ  (010011Komplemen 2)

27
Bilangan Biner Komplemen Dua Khusus
  • Terdapat kasus khusus pada sistem bilangan biner
    komplemen dua. Jika suatu bilangan biner
    mempunyai bit tanda 1, namun bit di belakangnya
    0 semua, maka nilai bilangan tersebut adalah -2N,
    dimana N merupakan jumlah bit yang mewakili suatu
    nilai.
  • Contoh
  • 10bin -21 -2des
  • 1000bin -23 -8des
  • 10000000bin -27 -128des

28
Format Penulisan Bilangan Biner
  • Bilangan biner biasanya diformat dengan panjang
    bit tertentu. Panjang bit yang biasa digunakan
    adalah 2, 4, 8, 16 ... dan seterusnya, atau
    menurut aturan 2n dengan n bilangan bulat positif
  • Namun tetap dimungkinkan bilangan biner dengan
    format di luar ketentuan tersebut demi
    kepraktisan atau tujuan khusus.

29
Format Bilangan Biner Komplemen Dua Positif
  • Pengubahan format bilangan biner komplemen dua
    dari panjang n-bit menjadi m-bit dengan nltm
    mengikuti aturan berikut
  • Pengubahan format bilangan biner komplemen dua
    positif dilakukan dengan menambahkan bit 0 di
    depannya.
  • Contoh
  • 4 0100 ? format 4 bit 0000 0100 ? format 8
    bit 0000 0000 0000 0100 ? format 16 bit

30
Format Bilangan Biner Komplemen Dua Negatif
  • Pengubahan format bilangan biner komplemen dua
    negatif dilakukan dengan menambahkan bit 1 di
    depannya.
  • Contoh
  • -4 1100 ? format 4 bit 1111 1100 ? format 8
    bit 1111 1111 1111 1100 ? format 16 bit
  • Perlu diingat pada contoh di atas bahwa bit
    paling depan merupakan bit tanda, sehingga pada
    format 4 bit hanya ada 3 bit yang
    merepresentasikan suatu nilai.

31
Sistem Kode
  • Data yang diproses dalam sistem digital umumnya
    direpresentasikan dengan kode tertentu
  • Terdapat beberapa sistem kode
  • Kode BCD
  • Kode Excess-3 (XS-3)
  • Kode Gray
  • Kode 7 Segment
  • Kode ASCII

32
Mengapa Sistem Kode ?
  • Sistem Bilangan hanya dapat menyajikan bilangan
    positif saja
  • Sistem Kode dapat menyajikan berbagai macam jenis
    data seperti bilangan, simbol, maupun huruf
  • Sistem Kode dapat menyajikan bilangan positif
    maupun bilangan negatif

33
Kode BCD (Binary Coded Decimal)
  • Kode BCD ditulis menggunakan kode biner 4 bit
    untuk merepresentasikan masing-masing digit
    desimal dari suatu bilangan
  • Contoh
  • 5 2 9 Desimal
  • 0101 0010 1001 BCD
  • Dalam Kode BCD terdapat 6 buah kode yang tidak
    dapat digunakan (Invalid Code) yaitu
    1010,1011,1100,1101,1110,1111
  • Sehingga hanya ada 10 buah kode yang valid,yaitu
    kode-kode untuk menyajikan bilangan desimal 0 - 9

34
Kode Excess-3 (XS-3)
  • Untuk menyusun kode XS-3 dari suatu bilangan
    desimal, masing-masing digit dari suatu bilangan
    desimal ditambah dengan 3, kemudian hasilnya
    dikonversi seperti BCD
  • Contoh
  • Ubah bilangan desimal 12 ke kode XS-3
  • 1 2 Desimal
  • 3 3
  • 4 5
  • 0100 0101 XS-3

35
Invalid Code XS-3
  • Ada 6 kode XS-3 yang tidak dapat digunakan atau
    Invalid Code, Yaitu 0000, 0001, 0010, 1101, 1110,
    dan 1111
  • Contoh
  • Ubah kode XS-3 0111 0001 1010 ke desimal !
  • 0111 0001 1010 XS-3
  • 7 1 10
  • 3 - 3 - 3
  • 4 -2 7 Desimal (invalid)

36
Kode Gray
  • Kode Gray biasanya digunakan sebagai data yang
    menunjukkan posisi dari suatu poros mesin yang
    berputar
  • Cara mengubah bilangan desimal ke kode Gray
  • Contoh Ubah bilangan desimal 13 ke kode Gray !
  • 13 Desimal
  • abaikan bawaannya
  • 1 1 0 1
  • 1 0 1 1 kode Gray

37
Kode 7-Segment
  • Adalah piranti yang digunakan untuk menampilkan
    data dalam bentuk desimal
  • Setiap segment dari peraga 7-segment berupa LED
    yang susunannya membentuk suatu konfigurasi
    tertentu seperti angka 8
  • Ada 2 jenis peraga 7-segment
  • Common Cathode, sinyal tinggi (1)-LED nyala
  • Common Anodhe, sinyal rendah (0)-LED nyala

38
Kode ASCII
  • Singkatan dari American Standard Code for
    Information Interchange
  • Adalah kode biner untuk merepresentasikan
    bilangan, huruf, dan simbol, sehingga biasa
    disebut juga kode Alfanumerik
  • Dalam komunikasi data memungkinkan terjadi
    kesalahan pada bagian-bagian data. Untuk
    mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan tersebut
    ditambahkan Bit Paritas (Parity Bit) yang
    ditempatkan sebagai MSB

39
Bit Paritas
  • Ada 2 Bit Paritas
  • Bit Paritas Genap
  • Bit Paritas Ganjil
  • Bit Paritas Genap Nilai bit paritas dipilih
    sedemikian rupa sehingga jumlah bit 1 dalam suatu
    kode ASCII (termasuk bit paritasnya) berjumlah
    genap
  • Contoh Kode ASCII untuk C adalah 1000011
  • Bit paritas genapnya 11000011
  • Bit Paritas Ganjil Nilai bit paritas dipilih
    sedemikian rupa sehingga jumlah bit 1 dalam suatu
    kode ASCII (termasuk bit paritasnya) berjumlah
    ganjil
  • Contoh Kode ASCII untuk C adalah 1000011
  • Bit paritas ganjilnya 01000011
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com