PERMINTAAN, PENAWARAN, HARGA DAN EKUILIBRIUM - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

PERMINTAAN, PENAWARAN, HARGA DAN EKUILIBRIUM

Description:

Hukum Permintaan : Jika harga suatu barang naik maka jumlah barang yang diminta terhadap barang tersebut turun, demikian pula sebaliknya (dengan asumsi ceteris paribus) – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:4045
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 155
Provided by: Windo47
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: PERMINTAAN, PENAWARAN, HARGA DAN EKUILIBRIUM


1
PERMINTAAN, PENAWARAN, HARGA DAN EKUILIBRIUM
  • Hukum Permintaan Jika harga suatu barang naik
    maka jumlah barang yang diminta terhadap barang
    tersebut turun, demikian pula sebaliknya (dengan
    asumsi ceteris paribus)
  • Permintaan seseorang atau masyarakat terhadap
    suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh
    beberapa factor yaitu
  • Harga barang itu sendiri
  • Harga barang-barang lain (barang substitusi dan
    barang komplementer)
  • Pendapatan rata-rata masyarakat
  • Selera masyarakat
  • Jumlah penduduk
  • Ramalan keadaan di masa yang akan datang

2
Demand scedule, Demand Curve and Demand function
  • Skedul Permintaan (Demand Skedul) merupakan
    tabulasi angka-angka yang menunjukkkan jumlah
    barang/jasa yang diminta pada berbagai tingkat
    harga.
  • Kurva permintaan (Demand Curve) adalah kurve yang
    menggambarkan hubungan antara harga dengan jumlah
    barang yang diminta.
  • Fungsi Permintaan (Demand Function) menunjukkan
    hubungan secara matematis antara harga dan jumlah
    yang diminta.

3
Gerakan Gerakan Kurve Permintaan
  • Pergerakan Sepanjang Kurve Permintaan (Shift
    Along The Demand Curve) menunjukkan bahwa
    bertambah atau berkurangnya permintaan terhadap
    suatu barang disebabkan oleh perubahan harga
    barang itu sendiri.
  • Pergeseran Kurve permintaan (Shift The Demand
    Curve) menunjukkan adanya perubahan permintaan
    terhadap suatu barang yang disebabkan oleh
    perubahan factor-faktor di luar hargabarang itu
    sendiri

4
Pengecualian Terhadap Hukum Permintaan
  • Kasus giffen, untuk barang inferior
  • Kasus Spekulasi
  • Kasus Palsu

5
Mekanisme Pasar (Teori Permintaan)
  • Gambar 1.2
  • Kurva permintaan daging (ceteris paribus)
  • Keterangan
  • P Harga daging
  • Permintaan Pasar dan Kurva Permintaan (market
    demand curve), menunjukkan hubungan antara jumlah
    barang yang diminta dari berbagai tingkat
    harganya.
  • Hukum Permintaan (law of demand), menyatakan
    bahwa jika harga naik maka jumlah permintaan
    turun, ceteris paribus. Atau sebaliknya.
  • Ceteris paribus, adalah asumsi bahwa
    faktor-faktor lain/selain harga dianggap konstan.
  • Permintaan pasar adalah akumulasi dari seluruh
    permintaan-permintaan individual
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu
    barang (x) Harga barang (x), Harga barang lain
    (y), Selera (T), Pendapatan (I), Ekpektasi (E)
    dan faktor non ekonomi

P 12 10 0
D
1.500 2.200 Q
6
Mekanisme Pasar (lanjutan)
Gambar 1.3a Kurva perubahan jumlah barang yang
diminta (ceteris paribus)
Gambar 1.3b Kurva Perubahan Permintaan

P P2 P0 P P1
P P0 P1
A
B
D2
D1
D0
D
0
0
Q0 Q1 Q
Q1Q Q0 Q2 Q
Faktor perubahan selain harga
Faktor perubahan harga barang
7
Mekanisme Pasar (contoh kasus)

Kasus 1.1 Permintaan suatu barang ditunjukkan
oleh persamaan Q 60 10P, dimana Q
adalah jumlah barang yang diminta dan P adalah
harga. Buatlah (a) skedul permintaan, (b)
gambarkan kurva permintaan barang tersebut.
(b) Berdasar skedul permintaan maka gambar
kurva, sbb
P 4 3 2
D Q 60 10P
Jawab (a) Skedul permintaan dapat
ditunjukkan dengan beberapa alternatif tingkat
harga

Harga (P) 2 3 4
Jumlah (Q) 40 30 20
0
Q
20 30 40
8
P Q




9
(No Transcript)
10
(No Transcript)
11
(No Transcript)
12
(No Transcript)
13
PENAWARAN
  • Dalam menawarkan barang dan jasa di pasar,
    penjual biasanya akan memperhatikan beberapa
    factor, diantaranya
  • harga barang itu sendiri
  • harga barang-barang lain
  • biaya untuk memperoleh factor-faktor produksi
  • tehnologi yang digunakan
  • intervensi pemerintah, termasuk pajak
  • tujuan-tujuan dari perusahaan tersebut
  • keadaan alam
  • Hukum Penawaran mengatakan bahwa apabila harga
    suatu barang meningkat maka jumlah barang yang
    ditawarkan akan bertambah sebaliknya apabila
    harga suatu barang turun maka jumlah barang yang
    ditawarkan akan turun.

14
Supply scedule, Supply Curve and Supply function
  • Skedul Penawaran (Supply Skedul) merupakan
    tabulasi angka-angka yang menunjukkkan jumlah
    barang/jasa yang ditawarkan pada berbagai tingkat
    harga.
  • Kurva Penawaran (Supply Curve) adalah kurve yang
    menggambarkan hubungan antara harga dengan jumlah
    barang yang ditawarkan.
  • Fungsi Penawaran (Supply Function) menunjukkan
    hubungan secara matematis antara harga dan jumlah
    yang ditawarkan.

15
Gerakan Gerakan Kurve Penawaran
  • Pergerakan Sepanjang Kurve Pernawaran (Shift
    Along The Supply Curve) menunjukkan bahwa
    bertambah atau berkurangnya penawaran terhadap
    suatu barang disebabkan oleh perubahan harga
    barang itu sendiri.
  • Pergeseran Kurve Pernawaran (Shift The Supply
    Curve) menunjukkan adanya perubahan
    penawaranterhadap suatu barang yang disebabkan
    oleh perubahan factor-faktor di luar hargabarang
    itu sendiri

16
Mekanisme Pasar (Teori Penawaran)
  • Gambar 1.4
  • Kurva Penawaran Daging (ceteris paribus)
  • Keterangan
  • P Harga daging
  • Q Jumlah Penawaran
  • Penawaran Pasar dan Kurva Penawaran Pasar, adalah
    keinginan dan kemampuan penjual menawarkan/
    memproduksi sejumlah barang pada berbagai tingkat
    harga.
  • Hukum Penawaran, hubungan antara jumlah barang
    yang ditawarkan terhadap perubahan harga adalah
    searah, ceteris paribus.
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran Biaya
    produksi, tingkat persaingan, teknologi,
    ekspektasi pasar dan faktor non ekonomi yang lain.

P 20 10
S
0
Q
4.500 6.000
17
Mekanisme Pasar (contoh kasus)
Kasus 1.2 Penawaran suatu barang ditunjukkan
dengan persamaan Q 5P 15, dimana Q
adalah jumlah barang yang ditawarkan dan P adalah
harga. Buatlah (a) skedul penawaran dan (b)
gambarkan dalam kurva.
(b) Berdasarkan skedul penawaran, kurva
penawaran, sbb
P
S Q 5P 15
4 3 2
Jawab (a) Skedul penawaran dapat ditunjukkan,
sbb
Harga (P) 2 3 4
Jumlah (Q) 25 30 35
25 30 35
0
Q
18
Mekanisme Pasar (lanjutan)
  • Gambar 1.5a
  • Perubahan jumlah barang yang ditawarkan (ceteris
    paribus)
  • Gambar 1.5b
  • Perubahan Penawaran

P
S1
P
S0
S
S2
P2 P0 P P1
P0 P1
Q1 Q2
Q1 Q0 Q Q2
0
0
Q
Q
Faktor perubahan harga
Faktor perubahan selain harga
19
Ekuilibrium Pasar
  • Perubahan Dalam Ekuilibrium
  • Keadaan keseimbangan dapat berubah jika
    factor-faktor diluar harga barang itu sendiri
    (cateris paribus) berubah. Ada beberapa factor
    diluar harga barang itu sendiri yang dapat
    mempengaruhi permintaan dan penawaran sehingga
    dapat menggeser ekuilibrium. Faktor tersebut
    yaitu
  • Jika permintaan bertambah (kurva permintaan
    bergeser ke kanan)
  • Jika permintaan berkurang (kurva permintaan
    bergeser ke kiri)
  • Jika penawaran bertambah (kurva penawaran
    bergeser ke kanan)
  • Jika penawaran berkurang (kurva permintaan
    bergeser ke kiri)

20
Mekanisme Pasar (lanjutan)
  • Penentuan Harga Pasar, interaksi antara
    permintaan pasar dan penawaran pasar akan
    menghasilkan harga (P) dan jumlah (Q)
    keseimbangan (ekuilibrium) pasar barang tersebut.
  • Secara grafik, keseimbangan pasar ditunjukkan
    pada titik perpotongan kurva penawaran dengan
    kurva permintaan.

Gambar 1.7 Terjadi Kelebihan Penawaran dan
kelebihan Permintaan
Gambar 1.6 Kurva keseimbangan pasar
P
P
S
S
K
L
P1
E
P
P
P2
M
N
D
D
Q
0
Q
0
Q
Q
21
Mekanisme Pasar (contoh kasus)
Kasus 1.3 Permintaan suatu barang ditunjukkan
dengan persamaan Q 60 10P dan penawaran
barang ditunjukkan dengan persamaan Q 5P 15.
dimana Q adalah jumlah barang dan P adalah harga.
Buatlah (a) skedul keseimbangan (ekuilibrium)
dan (b) gambarkan kurva keseimbangan permintaan
dan penawaran barang tersebut
Jawab (a) Skedul
P
Harga (P) 2 3 4
Jml Diminta 40 30 20
Jml Ditawarkan 25 30 35
S Q 5P 15
3
D Q 60 -10P
(b) Keseimbangan secara matematis Qs Qd 5P
15 60 10P 15P 45 Maka P 3 dan Q 30
Q
0
30
22
Harga Dasar (floor price)Harga Tertinggi
(ceiling price)
  • Suatu kebijakan pemerintah dalam perekonomian
    untuk mempengaruhi bekerjanya mekanisme pasar,
    yang bertujuan mengendalikan keseimbangan
    (ekuilibrium) pasar.
  • Harga dasar adalah harga eceran terendah yang
    ditetapkan oleh pemerintah terhadap suatu barang,
    disebabkan oleh melimpahnya penawaran barang
    tersebut di pasar.
  • Harga tertinggi adalah harga maksimum yang
    ditetapkan berkenaan dengan menurunnya penawaran
    barang di pasar, pemerintah melakukan operasi
    pasar.
  • Gambar 1.8 Kebijakan harga dasar dan harga
    tertinggi terhadap barang X.
  • P1 harga tertinggi (ceiling price)
  • P2 harga terendah (floor price)

P
Sx
P1
P2
Dx
Q
0
23
Kebijakan harga tertinggi (ceiling price),
efektif dalam melindungi konsumen dari gejolak
kenaikan harga tak terhingga. Kebijakan harga
melalui Operasi Pasar pada waktu tertentu,
pemerintah menambah jumlah barang yang ditawarkan
ke pasar.
Kebijakan harga terendah (floor price), efektif
melindungi produsen dari penurunan harga barang
sampai tak terhingga. Mekanisme kebijakan ini
dengan peran pemerintah untuk membeli surplus
produksi.
Gambar 1.10 Kebijakan harga terendah
Gambar 1.9 Kebijakan harga tertinggi
Sx
Sx1
P
P
Sx1
Sx2
Sx
P1
P2
Dx1
Dx
Dx
Q
Q
0
24
BAB IIELASTISITAS
  • Konsep dan penerapan
  • Elastisitas dalam analisis bisnis elastisitas
    permintaan, elastisitas penawaran.

25
Elastisitas Permintaan
  • Mengidentifikasi sifat dari suatu produk terhadap
    faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain
  • Harga Produk, (-)
  • Harga Produk lain yang berhubungan,
  • Substitusi produk, (-)
  • Komplementer produk, ()
  • Penghasilan masyarakat,
  • Barang normal, ()
  • Barang inferior, (-)
  • Selera dan Preferensi konsumen, ()
  • Ekspektansi
  • Jumlah konsumen potensial dari suatu produk
  • Fungsi Permintaan,
  • Qdx f(Px, Py(s), Py(k), I, T, E, N)

26
Koefisien Elastisitas
  • Elastisitas Titik (point elasticity) titik A
    B B A
  • Secara matematis
  • ed Elastisitas permintaan
  • ?Q Perubahan quantitas
  • ?P Perubahan harga
  • Elastisitas Busur (Arc elasticity) busur CD
  • Secara matematis
  • ed Elastisitas permintaan
  • ?Q Perubahan quantitas
  • ?P Perubahan harga

P
P
P1
A
C
P1
B
D
P2
P2
Q
0
0
Q1
Q2
Q1
Q2
Q
27
Elastisitas Harga Permintaan
  • Kecenderungan perubahan permintaan barang X yang
    disebabkan perubahan harga barang X itu sendiri.

Persamaan Fungsi permintaan Qdx 60 -10Px
Titik Harga Quantitas
A 4 20
B 2 40
28
Hubungan Elastisitas Harga dengan Total Revenue
(TR)
P
Egt1 (elastis)
  • TR P x Q
  • Misalnya digunakan persamaan permintaan linear P
    a bQ maka,
  • TR (a-bQ) x Q aQ bQ2

.
E1 (uniter)
Elt1 (inelastis)
Q
0
Harga Egt1 E1 Elt1
P TR TR tetap TR
P TR TR tetap TR
29
Elastisitas Pendapatan
  • Kecenderungan perubahan permintaan yang
    disebabkan oleh perubahan pendapatan masyarakat.
  • Persamaan
  • Misalnya, jika penghasilan konsumen meningkat 10
    permintaan barang X meningkat sebesar 15.
    Koefisien elastisitas pendapatan terhadap
    permintaan barang X adalah
  • Barang Normal, EI positif
  • Barang Superior, EI positif
  • Barang Inferior, EI negatif

30
Elastisitas Silang
  • Kecenderungan perubahan permintaan suatu barang
    disebabkan terjadi perubahan harga barang lain.
  • Persamaan
  • Elastisitas silang dapat menunjukkan hubungan 2
    macam barang (komoditi) yang sifatnya
  • Substitusi, dengan koefisien ()
  • Komplementer, dengan koefisien (-)
  • Barang yang tidak saling berhubungan (netral)

31
P
P
Q
Q
Inelastis Sempurna Ed 0
Elastis Sempurna Ed
P
Q
Unitary elastis Ed 1
P
P
Q
Q
elastis Ed gt 1
Inelastis Ed lt 1
32
Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan
  • Nilai koefisien elastisitas berkisar antara nol
    dan tak terhingga. Berdasarkan nilai koefisien
    tersebut, elastisitas permintaan dikelompokkan
    menjadi lima macam, yaitu
  • Inelastis sempurna Suatu barang dikatakan
    inelastis sempurna apabila jumlah barang
    yang diminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harg
    a. Berarti nilai koefisien elastisitasnya adalah
    nol. Kurve permintaan barang inelastis sempurna
    adalah sebagai berikut
  • Elastis sempurna Suatu barang dikatakan
    elastis sempurna apabila seluruh barang
    tersebut yang ada di pasar bisa habis terbeli
    pada tingkat harga tertentu. Berarti nilai
    koefisien elastisitasnya adalah tak terhingga.
    Kurve permintaan barang elastis sempurna,
    digambarkan dalam

33
  • Elastisitas Tunggal (Unitary Elasticity) Suatu
    barangmempunyai elastisitas tunggal, jika
    perubahan harga 1 menyebabkan perubahan jumlah
    barang yang diminta juga sebesar 1. Berarti,
    koefisien elastisitasnya 1
  • Elastis Suatu barang bersifat elastis apabila
    persentase perubahan jumlah barang yang
    diminta melebihi persentase perubahan harganya. De
    ngan demikian koefisien elastisitasnya lebih
    besar dari satu ( gt1)
  • Tidak elastis ( Inelastis) Suatu barang
    bersifat inelastis apabila persentase perubahan
    jumlah barang yang diminta lebih kecil dari
    persentase perubahan harganya. Koefisien
  • permintaan barang tersebut berkisar antara nol
    dan satu (lt 1)

34
Elastisitas Penawaran
  • Kecenderungan perubahan jumlah yang ditawarkan
    produsen yang disebabkan oleh perubahan harga
    barang.
  • Secara prinsip pengukuran ratio perubahan yang
    terjadi dalam elastisitas penawaran akan sama
    dengan metode pengukuran dalam elastisitas
    permintaan.
  • Metode pengukuran Elastisitas Titik dan
    Elastisitas Busur.
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas
    Penawaran
  • Tingkat Subtitubilitas dengan produk lain.
  • Perubahan harga input.
  • Pertumbuhan modal perusahaan.
  • Kebijakan pemerintah pada perekonomian.
  • Persaingan.
  • Pertumbuhan pangsa pasar potensial.

35
Koefisien Elastisitas Penawaran ( ES )
perubahan jumlah barang yang ditawarkan ES
--------------------------------------------------
------ perubahan harga barang Secara spesifik
dapat dirubah menjadi persamaan berikut
QS / ½ (QS.1 QS.2) ES ------------------------
-- P / ½ ( P1 P2 )
36
Elastisitas dan Kurva Permintaan pada Dunia Nyata
  • Hubungan antara harga barang dengan jumlah barang
    yang diminta dapat berbentuk linear atau cembung
    ke arah origin (titik pusat)
  • Dua macam bentuk Kurva Permintaan.

P
P
(a) Slope Konstan
(b) Elastisitas Konstan
Q aPb
Q a bP
D
D
Q
Q
0
0
37
BAB IICOST AND REVENUE
  • BY IKA WAHYUNI, SE
  • FAK. EKONOMI UNARS

38
PROFIT MAXIMIZATION
  • Asumsi ekulibrium perusahaan
  • P
  • Pengusaha bertindak rasional
  • Money cost of production serendah-rendahnya
  • Menghasilkan 1 macam brg, harga faktor produksi
    tertentu, semua unit produksi sama efisiennya,
    penawarannya elastis tak terhingga.

39
  • Berdasarkan asumsi tsb. Maka ekuilibrium
    perusahaan dapat ditentukan dari 2 hal
  • Revenue
  • Cost

40
KURVA TC DAN TR
  • TR,TC TC
  • A TR
  • W
  • Z
  • B
  • Y M Q

41
REVENUE
  • TR Total Revenue
  • MR Marginal Revenue
  • AR Average Revenue

42
P Qd TR MR AR
A 10 1 10 10 10
B 9 2 18 8 9
C 8 3 24 6 8
D 7 4 28 4 7
E 6 5 30 2 6
F 5 6 30 0 5
G 4 7 28 -2 4
43
TR dalam Kurva Permintaan
44
TR P.Q
45
MR
  • TR2 TR1 ? TR
  • Q2-Q1 ? Q
  • Q f(P)
  • TR P.Q
  • MR dTR d(PQ)
  • dQ dQ

46
Hubungan TR MR?MR TR
Q TR MR ?MR
1 10 10 10
2 18 8 18
3 24 6 24
4 28 4 28
5 30 2 30
6 30 0 30
7 28 -2 28
47
Hubungan Kurva TR dan MR
48
ARTR/Q
49
HARGA, TR, ELASTISITAS PERMINTAAN
ELASTIS UNITARY INELASTIS
HARGA NAIK TR TURUN TR TETAP TR NAIK
HARGA TURUN TR NAIK TR TETAP TR TURUN
50
Contoh
P QD TR
Rp. 70,- 500 kg Rp. 35.000,-
Rp. 60,- 700 kg Rp. 42.000,-
51
  • Ed ?Q/?P X P/Q
  • 200/-10 X 70/500
  • 2,8 ? elastis

52
P Q TR
Rp. 10,- 500 Rp. 5.000,-
Rp. 8,- 550 Rp. 4.400,-
53
  • Ed ?Q/?P X P/Q
  • 50/-2 X 10/500
  • -0,5 ? inelastis

54
COST OF PRODUCTION(COST)
  • Fixed Cost FC
  • Variabel Cost VC
  • Total Cost TC
  • Average Cost AC
  • Marginal Cost MC

55
Pengertian
  • Biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk
    dapat menghasilkan output
  • Nilai semua faktor produksi yang dipergunakan
    untuk menghasilkan (memproduksi) output
  • Biaya setiap output tergantung kepada 2 hal
    harga input, efisiensi perusahaan

56
lanjutan
  • Cost merupakan prakondisi untuk mengetahui laba
  • Laba diperlukan untuk mengetahui tingkah laku
    (behaviour) perusahaan
  • Pengetahuan akan biaya-biaya produksi itu perlu
  • Untuk melukiskan tingkah laku aktual perusahaan
  • Untuk meramalkan bgm tingkah laku perusahaan
    dalam menghadapi perb2 kondisi yang dihadapi.
  • Untuk membantu persh ybs. Dlm menentukan kebijk.
    Yg terbaik yg dpt dilakukannya dlm mencapai
    tujuannya (yakni mencapai laba maksimum
  • Untuk dpt memberikan penilaian betapakah caranya
    persh. Mengelola sumber2 (resources)

57
Dua jenis biaya produksi
  • 1. Biaya eksplisit adalah pengeluaran perusahaan
    yang berupa pembayaran dengan uang untuk
    mendapatkan faktor produksi dan bahan mentah yang
    dibutuhkan perusahaan.
  • Biaya implisit adalah perkiraan pengeluaran
    (biaya) atas faktor produksi yang dimiliki oleh
    perusahaan itu sendiri.

58
Jangka waktu analisis
  • 1. Jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana
    sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah
    jumlahnya
  • 2. Jangka panjang, yaitu jangka waktu dimana
    semua faktor produksi bersifat variabel

59
Klasifikasi Biaya
  • Biaya-Biaya Total TFC, TVC, TC
  • Biaya-Biaya rerata AFC, AVC,AC
  • Biaya marginal (marginal cost) MC

60
TFC
  • Rent
  • Insurance
  • Maintenance cost
  • Depriciation
  • Interest
  • Gaji (karyawan maupun pimpinan

61
TVC
  • Merupakan biaya variable resources
  • Besarnya berubah seiring dengan berubahnya output
    yang dihasilkan

62
TC TFC TVC
  • Merupakan penjumlahan biaya tetap dan biaya
    variabel
  • Berubah-ubah seiring dengan jumlah output yang
    dihasilkan

63
Q, TFC, TVC TC
Q TFC TVC TC
0 60 0 60
1 60 20 80
2 60 32 92
3 60 39 99
4 60 44 104
5 60 48 108
6 60 54 114
7 60 63 123
8 60 80 140
9 60 108 168
10 60 150 210
64
Kurva TFC, TVC, TC
65
Biaya Rerata
66
Q, AFC, AVC, AC mc
Q AFC AVC AC MC
0 - 0 - 60
1 60 20 80 20
2 30 16 46 12
3 20 13 33 7
4 15 11 26 5
5 12 9.6 21.6 4
6 10 9 19 6
7 8.56 9 17,56 9
8 7.5 10 17.5 17
9 6.67 12 18,67 28
10 6 15 21 42
67
Kurva AFC, AVC, AC MC
68
Karakteristik Penting Kurva Jangka Panjang
  • Dalam menggambarkan kurva biaya rata rata
    terdapat sifat penting yaitu bahwa kurva AVC dan
    AC akan dipotong oleh MC pada titik terendah di
    masing masing kurva
  • Dengan kata lain ketika kurva AVC dan AC turun
    maka kurva MC ada dibawah kedua kurva tersebut,
    dan jika AVC dan AC naik maka MC pasti terletak
    di atas kedua jurva tersebut.

69
Syarat Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
  • Dengan memproduksikan barang pada tingkat dimana
    perbedaan diantara hasil penjualan total dengan
    ongkos total adalah yang paling maksimum.Atau
  • Dengan memproduksi barang pada tingkat dimana
    hasil penjualan marginal sama dengan biaya
    marginal.

70
Biaya Produksi Jangka Panjang ( semua faktor
produksi persifat variabel)
  • Biaya rata rata jangka panjang ( long rage
    average cost / LRAC) yaitu biaya rata
    rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat
    produksi apabila perusahaan dapat selalu merubah
    kapasitas produksinya.
  • Cara Membentuk Kurva LRAC Kurva LRAC dibentuk
    dengan menghubungkan berbagai titik pada kurva
    biaya rata rata jangka pendek terendah pada
    berbagai macam tingkat produksi. Titik
    bersinggungan tersebut merupakan biaya produksi
    yang paling optimum / minimum untuk berbagai
    tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha
    dalam jangka panjang.

71
Tabel dan Kurva Biaya Jangka Panjang
72
20 18 SAC1

SAC2 16

SAC4

SAC3 14

LAC 12 10 0 1 2
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
13 14
73
  • Persamaan Bentuk Kurva Rata Rata Jangka
    Pendek dan Jangka Panjang
  • Keduanya membentuk huruf U tetapi alasannya
    berbeda
  • SAC dikarenakan pengaruh hukum hasil
    lebih yang semakin berkurang.
  • LRAC Pengaruh skala ekonomis dan skala non
    ekonomis

74
Skala Ekonomis
  1. Spesialisasi faktor produksi
  2. Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan
    produksi lain
  3. Memungkinkan barang samping ( By- Products) di
    produksikan
  4. Perusahaan yang besar mendorong pengembangan
    kegiatan usaha diluar perusahaan, misalnya
    pemerintah terpancing membangun infrastruktur

75
Skala Tidak Ekonomis
  • Skala tidak ekonomis berarti pertambahan
    produksi menyebabkan biaya rata rata menjadi
    semakin tinggi karena terjadi penurunan
    efisiensi, penyebabnya
  • Organisasi perusahaan yang sangat besar sehingga
    menimbulkan kerumitan / kompleks
  • Pengambilan keputusan lamban , kaku dan lama

76
Bentuk Bentuk Kurva Biaya Rata Rata Jangka
Panjang
  • O
  • N
  • G
  • K
  • O
  • S


    AC
  • R
  • A
  • T
  • A
  • R
  • A
  • T
  • A

  • J U M L A H B A
    R A N G

77
  • Kenaikan produksi yang sedikit saja telah
    menimbulkan skala ekonomi yang sangat
    menguntungkan tetapi pada tingkat produksi yag
    rendah skala tidak ekonomis cepat terwujud.
    Biasanya terjadi pada industri dengan banyak
    perusahaan tetapi skala usahanya kecil kecil.

78
  • O
  • N
  • G
  • K

    AC
  • O
  • S
  • R
  • A
  • T
  • A
  • R
  • A
  • T
  • A

79
Pada awalnya skala ekonomis sangat menguntungkan
tetapi tidak berlangsung lama akan tetapi diikuti
oleh LRAC yang datar (skala tidak ekonomis belum
berlaku ). Setelah tingkat produksinya sangat
tinggi barulah skala tidak ekonomis berlaku .
Biasanya dalam industri itu terdiri beberapa
perusahaan besar dan perusahaan kecil
80
  • Industri biasanya terdiri
  • Dari sedikit perusahaan
  • Yang sangan besar
  • O
  • G
  • K
  • O


    AC
  • S
  • R
  • A
  • T
  • A
  • R
  • A
  • T
  • A

81
TEORI PERILAKU KONSUMEN
  • Model Utilitas Kardinal dan teori permintaan

82
Asumsi dalam Model Utilitas Kardinal
  • Kepuasan konsumen pada suatu barang dapat diukur
    dengan satuan uang.
  • Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan total.
  • Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran.
  • Berlaku hukum diminishing return.
  • Total Utility (TU),
  • Marginal Utility (MU),
  • Q Output
  • ?TU Perubahan total ulitity
  • ?Q Perubahan output

83
Fungsi Kepuasan Total
Tabel 3.1Hubungan antara jumlah barang yang
dikonsumsi (Q), TU dan MU
Q TU MU
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 15 28 39 48 55 60 62 .. 63 60 15 13 11 9 7 5 2 .. 1 -3
Fungsi TU 16Q Q2 Fungsi MU 16 2Q
Hubungan TU dan MU ditunjukkan dengan TU akan
meningkat bilamana MUgt0 (positif) dan TU maksimum
pada saat MU 0 selanjutnya TU akan menurun jika
MUlt0 (negatif)
84
Gambar 3.1 Kurva TU dan MU
TUx
TU max
TU 16Q Q2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0
Qx
MUx
MU 16 2Q
16
Qx
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
85
Kondisi Keseimbangan Konsumen dan Kurva
Permintaan Konsumen
  • Secara teoritis, konsumen akan memperoleh
    kepuasan total (TU) maksimum pada saat harga (P)
    sama dengan tambahan kepuasan (MU).
  • TUx max Px MUx
  • MUx Px jika Px 4 TUx 16Qx Qx2
  • 16 2Qx 4 16(6) - 62
  • 2Qx 16 4 96 36
  • Qx 6 60

86
Gambar 3.2 Kurva MU dan Kurva Permintaan terhadap
barang X
MUx
16
8
MUx 16 2Qx
4
0
4 6
Qx
MUx
A
8
B
4
D
Qx
0
4 6
87
Gambar 3.3 Kurva Permintaan Individu dan Kurva
Permintaan Pasar
  • Permintaan pasar adalah akumulasi (penjumlahan)
    dari permintaan-permintaan individual dari suatu
    barang X.

Px
Px
Px
(b) Konsumen B
(c) Pasar
(a) Konsumen A
15
10
DPasar
DB
DA
Qx
10
30
10
10
40
Qx
Qx
88
Surplus Konsumen
Adalah selisih diantara harga tertinggi dari
kemampuan konsumen untuk meminta sejumlah barang
dengan harga pasar yang lebih rendah dengan
jumlah barang yang diminta lebih banyak.
Px
A
Surplus Konsumen
E
Pm
0
Qx
Qx
89
Realitas Model Utilitas Kardinal
  • Asumsi tentang utilitas suatu barang sangat sulit
    diterapkan.
  • Rasionalitas konsumen terpengaruh oleh sikap
    emosional konsumen, seperti pengaruh iklan,
    lingkungan, gengsi .
  • Konsumen memutuskan membeli produk jika harga dan
    manfaat produk sama atau sebanding.
  • Atribut suatu barang sebagian dapat diukur dengan
    kualitas dan harga produk.

90
Teori Perilaku Konsumen(lanjutan)
  • Bab IV Model Kurva Indiferens

91
Asumsi-asumsi model kurva indiferens
  • Model utilitas secara ordinal (kepuasan konsumen
    tidak dapat diukur dalam satuan apapun)
  • Utilitas Konsumen f (barang X, Y, Z, )
  • Keseimbangan kepuasan konsumen
  • Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis
    anggaran (budget line)

92
Bentuk Kurva Indiferens
Qy
A
Y1
B
Y2
IC
Qx
0
X1
X2
Kurva Indiferens biasa juga disebut Kurva
kepuasan sama
93
Karakteristik Kurva Indiferens
  1. Menunjukkan kepuasan sama diantara semua produk
    yang dikonsumsi.
  2. Preferensi kepuasan konsumen bertingkat secara
    konsisten.
  3. Kepuasan konsumen ditandai dengan semakin
    banyaknya barang yang dikonsumsi.
  4. Kepuasan konsumen dicapai dari setiap kombinasi
    barang yang menghasilkan kepuasan total.

94
Ciri-ciri Kurva Indiferens
  • Turun dari kiri atas ke kanan bawah untuk
    kombinasi antara barang X dan Y.
  • Mempunyai slope yang negatif, cembung ke arah
    origin.
  • Tidak saling berpotongan.
  • Kumpulan kurva indiferens menjadi kurva
    indiferens map.

95
Karakteristik dan ciri-ciri Kurva Indiferens
Y
Y
A
K
Y1
L
D
B
Y2
IC2
C
Y3
N
IC1
IC1
M
IC2
X1 X2 X3 X4
0
0
X
X
96
Marginal Rate of Substitution (MRS)
  • Menunjukkan jumlah barang Y yang rela dikurangi
    disebabkan konsumen menambah jumlah barang X.

Y
Titik X Y
A 1 9
B 2 6
C 3 4
D 4 3
E 5 2
9 6 4 3 2
A
-3
B
-2
C
D
-1
E
-1
X
0
1 2 3 4 5
97
Garis Anggaran (Budget Line)
  • Merupakan batasan (constrain) kemampuan konsumen,
    secara umum satuan uang (M)
  • Px(Qx) Py(Qy) M
  • jika konsumen ingin menggunakan semua anggaran
    yang tersedia
  • Px(Qx) Py(Qy) M

Y
M/PY
Garis Anggaran
M/PX
0
X
98
Kurva Anggaran dan Perubahan Anggaran
Y
Y
X
0
0
A1
A2
X
A1
A2
Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya
jumlah Y dan Jumlah X, disebabkan oleh Naiknya
Anggaran Konsumen
Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya
jumlah X, Y tetap, disebabkan oleh Turunnya harga
barang X
99
Menentukan Jumlah Kepuasan Konsumen
Y
D
B
C
IC3
Y
IC2
A
IC1
0
X
X
  • IC1 dengan titik A dan B menunjukkan kepuasan
    Konsumen belum optimal,
  • IC2 dengan titik C konsumen mencapai titik
    optimum
  • IC3 dengan titik D anggaran konsumen tidak
    mencukupi untuk memenuhi kebutuhan barang X dan Y.

100
Keseimbangan konsumen
  • Pada titik singgung antara kurva indiferens
    konsumen dengan garis anggaran.
  • Secara matematis slope kurva kurva indiferens
    sama dengan slope kurva garis anggaran, (-Px/Py)

101
Pengaruh Perubahan Pendapatan Konsumen terhadap
Keseimbangan Konsumen
Y
ICC
  • Income Consumption Curve (ICC), kombinasi produk
    yang dikonsumsi untuk memberikan kepuasan
    (utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai
    tingkat pendapatan.
  • Kurva Engel, menunjukkan hubungan antara
    pendapatan konsumen dengan jumlah barang yang
    dikonsumsi

IC3
IC2
IC1
X
A1 A2 A3
0
Y
I3
Kurva Engel
I2
I1
0
X1 X2 X3
X
102
Pengaruh Perubahan Harga terhadap Keseimbangan
Konsumen
Y
  • Price Consumption Curve (PCC), kombinasi barang
    atau jasa yang dikonsumsi oleh konsumen yang
    memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada
    konsumen pada berbagai tingkat harga.
  • Kurva permintaan konsumen individual diturunkan
    dari titik-titik pada kurva PPC, menggambarkan
    jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat
    harga.

PCC
IC3
IC2
IC1
0
A1 A2 A3
X
Px
Px1 Px2 Px3
D
Qx
0
Qx1Qx2 Qx3
103
Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
Y
  • Efek Substitusi, bilamana terjadi kenaikan harga
    barang X akan menyebabkan naiknya permintaan
    barang Y.
  • Efek Pendapatan, Naiknya harga barang X berakibat
    penurunan relatif pendapatan konsumen.

A
B
C
IC2
IC1
X
0
X1 X3 X2 A1 A2 A2
Keterangan X1X2 total efek X1X3 efek
substitusi X3X2 efek pendapatan
104
Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
  • Barang Inferior, Kenaikan pendapatan konsumen
    akan menurunkan jumlah barang X yang diminta.

Y
Keterangan X1X2 total efek X1X3 efek
substitusi X3X2 efek pendapatan
A
B
IC2
C
IC1
X
0
X1 X2 X3
A1 A2 A3
105
Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
  • Barang Giffen, sifatnya menyerupai barang
    inferior, sifat khususnya adalah jika harga
    barang inferior turun jumlah permintaan juga akan
    turun.

Y
Keterangan X1X2 total efek X1X3 total
substitusi X2X3 efek pendapatan
B
IC2
A
C
IC1
X
X2 X1 X3 A1 A2 A3
0
106
Menurunkan Kurva Permintaan Model Kurva
Indiferens
Y
  • Barang Normal dan Superior, berlakunya hukum
    permintaan (hubungan negatif) dan efek pendapatan
    berhubungan positif.
  • Barang inferior, berlaku hukum permintaan tetapi
    efek pendapatan negatif.

B
A
IC2
IC1
0
X
X1 X2 A1 A2
Px
A
Px1
B
Px2
Dx
Qx
0
X1 X2
107
Menurunkan Kurva Permintaan Model Kurva
Indiferens
Y
B
IC2
  • Barang Giffen, sifat sama dengan barang inferior,
    tetapi bertentangan terhadap hukum permintaan.

A
IC1
0
X
X2 X1 A1 A2
Px
Dx
Px1
A
Px2
B
Qx
0
X2 X1
108
Perilaku Produsen
  • Bab V Teori Produksi

109
Skema Proses Produksi
Input (X1, X2, )
Aktivitas Produksi
Output (Barang atau Jasa)
  • Produksi merupakan konsep arus (flow consept),
    bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah
    barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam
    suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas
    barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.

110
Tujuan Perusahaan
  • Maksimisasi Sumberdaya (Tenaga Kerja)
  • Maksimisasi Output (Penjualan)
  • Maksimisasi Growth (Pertumbuhan)
  • Kategori Kegiatan Produksi
  • Produksi sesuai pesanan (custom-order production)
  • Produksi massal yang kaku (rigid mass production)
  • Produksi massal yang fleksibel (flexible mass
    production
  • Proses atau aliran produksi (process or flow
    production)

111
Fungsi Produksi
  • Model matematis yang menunjukkan hubungan antara
    jumlah faktor produksi (input) yang digunakan
    dengan jumlah barang atau jasa (output) yang
    dihasilkan.
  • Fungsi Produksi Total (Total Product) TP
  • TP ? Q f(L, K) L tenaga kerja, K Modal
  • Produksi rata-rata (Average Product) AP
  • APL TP/L atau APK TP/K
  • Produksi Marjinal (Marginal Product) MP
  • MPL ?TP/?L atau MPK ?TP/?K

112
Tabel Skedul Fungsi Produksi (Hipotesis)
113
Hubungan Kurva TP, APL dan MPL
114
The Law of Diminishing Return
  • Hukum yang menyatakan berkurangnya tambahan
    output dari penambahan satu unit input variabel,
    pada saat output telah mencapai maksimum.
  • Asumsi yang berlaku
  • Hanya ada satu unit input variabel, input yang
    lain tetap.
  • Teknologi yang digunakan dalam proses produksi
    tidak berubah.
  • Sifat koefisien produksi adalah berubah-ubah.

115
Tahap-tahap Proses Produksi
Tahap II
Tahap III
Tahap I
116
Kemajuan Teknologi dan Perubahan Kurva Produksi
117
Kurva Isoquant
  • Kurva yang menghubungkan titik kombinasi input
    untuk menghasilkan tingkat output yang sama.

K
A
B
C
Isoquant (I)
K0
D
L
0
L0
118
Berbagai kemungkinan kombinasi input pada kurva
Isoquant
119
Bentuk-bentuk khusus Kurva Isoquant
120
Marjinal Rate of Technical Substitution (MRTS)
  • Jumlah input L yang dapat disubstitusikan
    terhadap input K agar tingkat output yang
    dihasilkan tidak berubah.
  • Menunjukkan tingkat penggantian marjinal yang
    semakin kecil sepanjang pergerakan ke bawah kurva
    isooquant.

121
Kendala Anggaran Produsen (Kurva Isosocost)
  • Anggaran tertinggi yang mampu disediakan produsen
    untuk membeli input yang digunakan dalam proses
    produksi dihubungkan dengan harga input.
  • PKK PLL C atau
  • PKK PLL C

K
C/PK
Isocost
0
L
C/PL
122
Kurva Isocost dengan Perubahan Harga Input dan
Perubahan Pendapatan
123
Kombinasi Input Variabel Biaya Terendah (Least
Cost Combination)
  • Terjadi pada titik singgung antara kurva isoquant
    dengan kurva isocost.
  • Secara matematis
  • Kondisi penggunaan input variabel yang dapat
    meminimumkan biaya

K
D
C/PK
B
E
K
I1
A
I2
I3
C/PL
0
L
L
124
Berbagai kombinasi input dengan biaya terendah
Titik-Titik kombinasi input dengan Biaya terendah
(least cost combination) Dihubungkan diperoleh
garis perluasan Produksi ( production expantion
path)
125
Fungsi Produksi Cobb-Douglas
  • Analisis yang menghubungkan input dan output, Q
    AKaLb
  • Nilai konstanta A, a dan b membedakan proses
    produksi satu dengan yang lain, menunjukkan
    teknologi yang digunakan.
  • Nilai a menunjukkan elastisitas input K.
  • Nilai b menunjukkan elastisitas input L.
  • Skala produksi
  • Increasing return to scale, a b gt 1
  • Constant return to scale, a b 1
  • Decreasing return to scale, a b lt 1
  • Perbandingan penggunaan input, jika a gt b
    (capital intensive) atau a lt b (Labor intensive)

126
BENTUK-BENTUK STRUKTUR PASAR KONSUMEN
127
  • Pasar Persaingan Sempurna
  • Pasar persaingan tidak sempurna
  • Monopoli
  • Oligopoli
  • Monopolistik

128
Pasar Persaingan Sempurna(Perfect Competition)
129
  • Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika
    jumlah produsen sangat banyak sekali dengan
    memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan
    jumlah konsumen yang banyak.
  • Contoh produknya adalah seperti beras, gandum,
    batubara, kentang, dan lain-lain.

130
Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
  • Terdapat banyak perusahaan dan setiap perusahaan
    menghasilkan barang yang homogen.
  • Perusahaan memiliki kebebasan masuk (free entry)
    atau keluar (free exit) dari pasar.
  • Setiap produsen dan konsumen memiliki informasi
    yang sempurna mengenai pasar.
  • Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
  • Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan
    penawaran (demand and supply)

131
Lanjutan
  • Posisi tawar konsumen kuat
  • Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
  • Sensitif terhadap perubahan harga
  • Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

132
Kurva Permintaan Pasar dan Kurva Permintaan
Individual
133
Kurva Biaya Produksi Perusahaan
  • Perilaku biaya produksi pada pasar persaingan
    sempurna
  • Biaya Produksi perusahaan bersifat menaik
    (increasing) dan menurun (decreasing)

Biaya
MC
AC
AVC
0
Q
134
Pendapatan perusahaan dan Laba
  • Produk yang terjual merupakan pendapatan bagi
    perusahaan.
  • Laba perusahaan adalah selisih pendapatan
    terhadap biaya produksi (p TR TC), TR gt TC
    Laba, TR lt TC Rugi dan TR TC break-even.
  • Konsep Laba yang lain adalah Normal Profit dan
    Economic Profit.
  • Normal Profit adalah keuntungan yang diharapkan
    (expected rate of return) dari investasi.
  • Economic Profit adalah besarnya keuntungan yang
    melebihi Normal Profit.
  • Tingkat pengembalian normal (normal rate of
    return), total biaya produksi sudah terkandung
    keuntungan sebesar keuntungan normal.
  • Kondisi Laba atau Rugi bagi perusahaan, (a)
    menentukan jumlah output yang dihasilkan, (b)
    perbandingan harga (P) dengan biaya rata-rata
    (AC).
  • Keuntungan Maksimum atau Kerugian Minimum (P
    MC). jika P gt AC laba maksimum,
    sedangkan P AC break-even dan P lt AC laba
    minimum.

135
Kondisi Perusahaan memperoleh laba maksimum
P
MC
AC
Keunt Maks
D P AR MR
P1
AVC
Normal Profit
AC1
0
Q1
136
Kondisi Perusahaan Break-Even Point
P
MC
AC
D P AR MR
P2 AC2
AVC
Q
0
Q2
137
Kondisi Perusahaan Rugi Minimum
P
AC
MC
Rugi Minimum
AC3
AVC
D P AR MR
P3
Q
0
Q3
138
Kondisi Perusahaan Shut-Down Point
P
AC
MC
AC4
AVC
D P AR MR
P4
Q
0
Q4
139
Kurva Penawaran Individu Perusahaan
P
AC
MC
AVC
D P AR MR
P
Q
0
Q
140
Pasar Monopoli (Monopoly Market)
141
  • Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar
    konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau
    penjual.
  • Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan
    listrik negara (pln), perusahaan kereta api
    (perumka), dan lain sebagainya

142
Karakteristik Pasar Monopoli
  • Hanya terdapat produsen/perusahaan tunggal,
    sehingga produk tidak memiliki substitusi.
  • Ada hambatan bagi perusahaan baru untuk masuk
    pasar tersebut.
  • Perusahaan berperan sebagai penentu harga produk
    di pasar (price-maker).
  • Hanya terdapat satu penjual atau produsen
  • Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan
    dikuasai oleh perusahaan monopoli

143
Lanjutah
  • Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk
    kepentingan hajat hidup orang banyak
  • Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena
    peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya
    yang sulit didapat
  • Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya
    alternatif pilihan
  • Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses

144
Sebab-Sebab Timbulnya Pasar Monopoli
  • Barrier to entry (penghalang bagi produsen lain
    masuk.
  • Faktor alamiah (natural monopolies)
  • Skala ekonomi suatu perusahaan
  • Menguasai faktor produksi
  • Faktor legal (legal monopolies)
  • UUD, UU suatu negara/pemerintah
  • Hak paten suatu produk
  • Frenchising, perusahaan asing pada suatu negara

145
Kurva permintaan pasar dan kurva permintaan
individu perusahaan
146
Penerimaan Marjinal (MR) dan Harga Output
Formulasi elastisitas harga-permintaan (e)
Hubungan matematis antara harga produk (P) dan
penerimaan marjinal (MR)
147
Kurva Biaya Produksi Perusahaan
Biaya
MC
AC
AVC
0
Q
148
Penentuan Harga Perusahaan Monopoli
  • Fungsi penerimaan total (total revenue)
  • TR f(Q) P x Q
  • TC f(Q) FC VC
  • Slope TR MR
  • Slope TC MC
  • Perusahaan Monopoli akan berproduksi pada tingkat
    output, MC MR (Keseimbanga Perusahaan Monopoli)
  • Harga Produk ditentukan dengan menarik garis
    lurus hingga kurva permintaan (D)

149
Penentuan Harga Perusahaan Monopoli
  • Harga (P) gt biaya rata-rata (AC), perusahaan
    monopoli akan memperoleh keuntungan (Laba)
    maksimum.
  • Harga (P) biaya rata-rata (AC), perusahaan
    monopoli akan memperoleh keuntungan (laba) normal
    (normal profit).
  • Harga (P) lt daripada biaya rata-rata (AC),
    perusahaan monopoli akan memperoleh kerugian
    minimum.

150
(No Transcript)
151
Kondisi Perusahaan Rugi Minimum
P
MC
AC
AC
AVC
P
D
MR
Q
0
Q
Perusahaan Rugi, P lt AC, Rugi minimum pada P dan
Q Besarnya Rugi Perusahaan, p (P - AC) x Q
152
Perbedaan Pasar Persaingan Sempurna dengan Pasar
Monopoli
  • Harga barang di pasar monopoli umumnya lebih
    tinggi.
  • Jumlah output pasar monopoli lebih sedikit.
  • Efisiensi penggunaan input di pasar monopoli
    lebih rendah.
  • Kekuatan penentuan harga (price taker) di pasar
    monopoli.

153
Monopoli Bilateral Satu penjual dan satu pembeli
  • Proses pembentukan harga produk pada monopoli
    bilateral,

P
MCD
MCS
PS
PD
D
MRS
Q
0
QS QD
154
Pengaturan Monopoli
  • Pengaturan melalui harga
  • Pengaturan melalui Pajak atas Laba

MC
P1
P
AC
P AC
MC
P
MR
D
AC
Q
0
Q
P1
p
pA (Laba sebelum pajak)
MR
D
pB (Laba setelah pajak)
0
Q
Q1
Q
Q
0
Q
155
Kebijakan Diskriminasi Harga Monopoli
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com