Islam Juga untuk Anak-anak - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Islam Juga untuk Anak-anak

Description:

Islam Juga untuk Anak-anak Semua bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, ibu bapaknyalah yang menjadikan ia yahudi, nasrani, atau majusi. (HR Bukhari) – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:3644
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 11
Provided by: OlehSo
Category:
Tags: anak | hukum | ilmu | islam | juga | untuk

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Islam Juga untuk Anak-anak


1
Islam Juga untuk Anak-anak
Semua bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, ibu
bapaknyalah yang menjadikan ia yahudi, nasrani,
atau majusi. (HR Bukhari)
  • Disiapkan oleh
  • O. Solihin
  • E-mail sholihin_at_gmx.net
  • Blog http//osolihin.wordpress.com

2
Tiga Jenis Pola Asuh Anak
  • Pola Asuh Koersif identik dengan hukuman dan
    pujian. Anak akan cenderung menjadi Si Pencari
    Perhatian dari orangtuanya.
  • Pola Asuh Permisif membiarkan anak memilih
    sendiri jalan hidupnya tanpa bimbingan dari
    orangtua karena merasa anak harus mandiri.
  • Pola Asuh Dialogis menyeimbangkan kebebasan dan
    keteraturan

3
Perhatian Orangtua Terhadap Anak
  • Orangtua perlu memahami apa yang dimaksud dengan
    pendidikan anak dan tujuannya.
  • Banyak menggali informasi tentang pendidikan
    anak.
  • Memahami kiat mendidik anak secara praktis.
    Dengan demikian setiap gejala dalam tahap-tahap
    pertumbuhan anak dapat ditanggapi dengan cepat.
  • Sebelum mentransfer nilai, kedua orangtua harus
    melaksanakan lebih dulu dalam kehidupan
    sehari-hari (menjadi teladan). Karena di usia
    kecil, anak-anak cerdas cenderung meniru dan
    merekam segala perbuatan orang terdekat.
  • Bersegera mengajarkan dan memotivasi anak untuk
    menghafal al-Quran. Kegunaannya di samping sejak
    dini mengenalkan Yang Maha Kuasa pada anak, juga
    untuk mendasari jiwa dan akalnya sebelum mengenal
    pengetahuan yang lain.
  • Menjaga lingkungan si anak, harus menciptakan
    lingkungan yang sesuai dengan ajaran yang
    diberikan pada anak.

4
Agar Anak Mandiri
  • Memberikan pemahaman kepada anak sesuai dengan
    tingkat perkembangan akalnya
  • Berbuatlah secara bijaksana. Tidak membiarkan
    bebas, tapi juga tidak mengekangnya.
  • Memberikan kasih sayang secara wajar, khususnya
    ketika memberikan pujian dan hadiah. Tidak
    berlebihan tapi juga tidak kurang. Rasulullah
    saw., sebagaimana dituturkan Abu Musa ra., pernah
    mendengar seorang laki-laki yang memuji seorang
    yang lain secara berlebihan. Lalu Beliau bersabda
    (yang artinya), Kamu telah mencelakakan orang
    itu! (HR al-Bukhari)

5
Mengajarkan Kemampuan Sosialisasi
  • Mengajak anak menghadiri kumpulan orang dewasa.
  • Melatih anak melaksanakan tugas rumah yang
    ringan.
  • Membiasakan anak mengucapkan Salam.
  • Menjenguk anak yang sakit.
  • Memilihkan teman yang baik.
  • Menghadiri acara/pertemuan yang disyariatkan.
  • Bermalam di rumah kerabat yang salih.

6
Agar Anak Mencintai Ilmu
  • Tanamkan bahwa menuntut ilmu adalah perintah
    Allah Swt.
  • Tanamkan bahwa al-Quran adalah sumber kebenaran
  • Ajarkan metode belajar yang benar menurut Islam
    mempelajari sesuatu dengan mendalam hingga
    dipahami apa yang dipelajari dengan benar
    Meyakini ilmu yang sedang dipelajari hingga bisa
    dijadikan dasar untuk berbuat dan sesuatu yang
    dipelajari bersifat praktis, bukan sekadar
    teoretis, hingga dapat menyelesaikan suatu
    masalah
  • Memilihkan guru dan sekolah yang baik bagi anak.
  • Mengajari anak untuk memuliakan para ulama.
  • Membiasakan seluruh keluarga membaca dan
    menghapal ayat-ayat al-Quran dan Hadis Nabi saw.
  • Membuat perpustakaan rumah, sekalipun sederhana.
  • Mengajak anak menghadiri majelis-majelis kaum
    dewasa.

7
Menumbuhkembangkan Daya Nalar
  • Usia 0-6 tahun masa untuk menyerap informasi dan
    pembiasaan lewat keteladanan (penanaman akidah
    secara sederhana dan penyampaian informasi Islam
    yang ringan)
  • Usia Pra Baligh (7 tahun) s.d baligh Masa
    mempersiapkan anak untuk menerima tugas-tugasnya
    sebagai hamba Allah Swt. serta membekali anak
    dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam
    menghadapi kehidupan (lanjutan penanaman akidah
    dan informasi Islam, serta mulai dikenalkan
    tentang keterampilan dalam kehidupan)

8
Mendidik Anak Taat Syariat
  • Tumbuhkan kecintaan pertama dan utama kepada
    Allah.
  • Arahkan anak untuk mengidolakan pribadi
    Rasulullah.
  • Ajak anak terbiasa menghapal, membaca, dan
    memahami al-Quran.
  • Tanamkan kebiasaan beramal untuk meraih surga dan
    kasih sayang Allah.
  • Siapkan reward (penghargaan) dan sanksi yang
    mendidik untuk amal baik dan amal buruknya.
  • Yang terpenting, Anda menjadi teladan dalam
    beribadah dan beramal salih.
  • Ajarkan secara bertahap hukum-hukum syariah
    sebelum usia balig.
  • Ramaikan rumah, mushola, dan masjid di lingkungan
    Anda dengan kajian Islam, dimana Anda dan anak
    Anda berperan aktif.
  • Ajarkan anak bertanggung jawab terhadap
    kewajiban-kewajiban untuk dirinya, keluarganya,
    lingkungannya, dan dakwah Islam.

9
Bila Harus Menghukum Anak
  • Jangan terlalu sering
  • Memberikan penjelasan dari apa yang diperbuat dan
    akibatnya (konsekuensi)
  • Konsisten dan tidak membuat ancaman-ancaman palsu
  • Tidak mempermalukan anak di muka umum
  • Jika harus menggunakan hukuman fisik, harus
    terarah dan terkendali. Sabda Rasulullah saw.
    Suruhlah anak-anakmu mengerjakan sholat pada
    usia 7 tahun dan pukullah mereka (tapi tidak
    melukai) pada usia 10 tahun bila mereka tidak
    sholat. (HR al-Hakim dan Abu Dawud)

10
Keteladanan Kunci Pendidikan
  • Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah
    itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
    orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
    (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
    Allah. (QS al-Ahzab 33 21)
  • Barang siapa yang memberikan contoh yang baik
    dalam Islam maka baginya pahala atas perbuatan
    baiknya dan pahala orang-orang yang mengikutinya
    hingga hari kiamat. Yang demikian itu tidak
    menghalangi pahala orang-orang yang mengikutinya
    sedikitpun. Dan barang siapa yang memberikan
    contoh yang buruk didalam Islam maka baginya dosa
    atas perbuatannya dan dosa orang-orang yang
    mengikutinya hingga hari kiamat. Yang demikian
    itu tanpa mengurangi sedikitpun dosa orang-orang
    yang mengikutinya (HR Muslim)
  • Bila terlihat kerusakan pada diri anak-anak,
    mayoritas penyebabnya adalah bersumber dari orang
    tuanya. (Ibnu Qayyim al-Jauziyah)
  • "Semasa kecilku, ayah tanamkan ketaqwaan kepada
    Allah dan rasa takut akan hari akhirat. Engkau
    tak pernah memarahiku, namun kehidupan
    sehari-harimu telah menjadi teladanku, bagaimana
    prilaku orang yang ingat akan hari akhir
    (testimoni Sayyid Qutb untuk ayahnya)
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com