Title: RANGKAIAN DIGITAL Bab I Pengantar Sistem Digital Oleh : Indra Gunawan ST. M,Pd
1RANGKAIAN DIGITALBab IPengantar Sistem
DigitalOleh Indra Gunawan ST. M,Pd
2- Sistem Digital telah banyak diterapkan pada
hampir semua bidang kehidupan, mulai dari
komputer, PDA, alat komunikasi, televisi,
tape,VCD/DVD player, radio, piranti otomatis,
robot, teknologi kedokteran, teknologi
transportasi, hiburan, sampai dengan penjelajahan
ruang angkasa
3Rangkaian Elektronika
- Apa itu Rangkaian Elektronika?
- Kesatuan dari komponen-komponen elektronika baik
pasif maupun aktif yang membentuk suatu fungsi
pengolahan sinyal (signal processing) - Berdasarkan sifat sinyal yang diolah, ada 2 jenis
rangkaian elektronika - Rangkaian Analog rangkaian elektronika yang
mengolah sinyal listrik kontinyu - Rangkaian Digital rangkaian elektronika yang
mengolah sinyal listrik diskrit
4Definisi Rangkaian Digital
- Rangkaian Digital/Rangkaian Logika adalah
kesatuan dari komponen-komponen elektronika pasif
dan aktif yang membentuk suatu fungsi pemrosesan
sinyal digital - Komponen pasif dan aktif itu membentuk elemen
logika. Bentuk elemen logika terkecil adalah
Gerbang Logika (Logic Gates) - Gerbang Logika kesatuan dari komponen
elektronika pasif dan aktif yang dapat melakukan
operasi AND, OR, NOT
5Definisi Sistem Digital
- Sistem elektronika yang setiap rangkaian
penyusunnya melakukan pengolahan sinyal diskrit - Sistem Digital terdiri dari beberapa rangkaian
digital/logika,komponen elektronika, dan elemen
gerbang logika untuk suatu tujuan pengalihan
tenaga/energi
6Rangkaian Digital VS Sistem Digital
- Rangkaian Digital
- Bagian-bagiannya terdiri atas beberapa gerbang
logika - Outputnya merupakan fungsi pemrosesan sinyal
digital - Input dan Outputnya berupa sinyal digital
- Sistem Digital
- Bagian-bagiannya terdiri atas beberapa rangkaian
digital,gerbang logika, komponen lainnya - Outputnya merupakan fungsi pengalihan tenaga
- Input dan Outputnya berupa suatu tenaga/energi
7Representasi Besaran Digital
- Level Logika 0
- Tegangan listrik 0 0,8 Volt
- Titik potensial referensi 0 (ground)
- Dioda dengan reverse bias
- Transistor dalam keadaan mati (cut off)
- Saklar dalam keadaan terbuka
- Lampu atau LED dalam keadaan padam
- Level Logika 1
- Tegangan listrik 2 5 Volt
- Titik potensial catu daya (Vcc)
- Dioda dengan forward bias
- Transistor dalam keadaan jenuh (saturated)
- Saklar dalam keadaan tertutup
- Lampu atau LED dalam keadaan menyala
8Kelebihan Sistem Digital
- Sistem digital secara umum lebih mudah dirancang
- Penyimpanan informasi lebih mudah
- Ketelitian lebih besar
- Operasi dapat diprogram
- Untai digital lebih kebal terhadap derau (noise)
- Lebih banyak untai digital dapat dikemas dalam
keping IC
9Bentuk Gelombang Sinyal Digital
1
0
Waktu
Sisi Naik
Sisi Turun
10Perbedaan Isyarat Analog dan Isyarat Digital
11Materi
Sistem Bilangan. Aljabar Boolean.
Penyederhanaan Fungsi Boolean. Rangkaian
Kombinasional. Komponen MSI (Medium Scale
Integration). Komponen PLD (Programmable Logic
Device). Synchronous Sequential Logic.
Register. Counter. Random Accsess Memory
(RAM). Read Only Memory (ROM).
12- Sistem Bilangan
- 1. Bilangan Desimal
- 2. Bilangan Biner
- 3. Bilangan Oktal
- 4. Bilangan Hexadesimal
- 5. Bilangan BCD
13- Bilangan Desimal
- Bilangan Desimal adalah bilangan dengan basis 10,
- disimbulkan dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
- N an x 10n an-1 x 10n-1 . a1 x 101 a0
x - 100 a-1 x 10-1 a-2 x 10-2 . a-n x 10-n
14- Bilangan Biner
- Bilangan Biner adalah bilangan dengan basis 2,
- disimbulkan dengan 0, 1
- Untuk menjadikan bilangan biner menjadi bilangan
desimal - dengan cara sbb
- N an x 2n an-1 x 2n-1 . a1 x 21 a0 x
20 a-1 x 2-1 - a-2 x 2-2 . a-n x 2-n
15- Bilangan Desimal ke Bilangan Biner
- Bilangan Biner dapat dicari dari bilangan Desimal
dengan - membagi terus menerus dengan 2, sisa dari yang
terakhir - sampai yang pertama merupakan angka biner yang
didapat
16- Bilangan Oktal
- Bilangan oktal adalah bilangan dengan basis 8,
- disimbulkan dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
- Untuk menjadikan bilangan oktal menjadi bilangan
desimal - dengan cara sbb
- N an x 8n an-1 x 8n-1 . a1 x 81 a0 x
80 a-1 x 8-1 - a-2 x 8-2 . a-n x 8-n
17- Bilangan Desimal ke Bilangan Oktal
- Bilangan oktal dapat dicari dari bilangan Desimal
dengan - membagi terus menerus dengan 8, sisa dari yang
terakhir - sampai yang pertama merupakan angka biner yang
didapat
18- Bilangan Biner ke Bilangan Oktal
- Bilangan oktal dapat dicari dari bilangan biner
dengan - mengelompokan 3, 3, 3 dari kanan
19- Bilangan Hexadesimal
- Bilangan hexadesimal adalah bilangan dengan basis
16, disimbulkan - dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, b, C, D,
E, F - Untuk menjadikan bilangan hexadesimal menjadi
bilangan - desimal dengan cara sbb
- N an x 16n an-1 x 16n-1 . a1 x 161 a0
x 160 a-1x 16 -1 - a-2 x 16-2 . a-n x 16-n
20- Bilangan Biner ke Bilangan Hexadesimal
- Bilangan hexadesimal dapat dicari dari bilangan
biner - dengan mengelompokan 4, 4, 4 dari kanan
21(No Transcript)