Title: E M U L S I : Karakteristik, Pembentukan dan Stabilisasi
1E M U L S I Karakteristik, Pembentukan dan
Stabilisasi
- Sri Raharjo
- Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
- Fakultas Teknologi Pertanian
- Universitas Gadjah Mada
2Sistem Emulsi yang stabil pada makanan mirip ILUSI
3Tipe Dispersi
Fase Kontinyu Fase Kontinyu Fase Kontinyu Fase Kontinyu
Padat Cair Gas
Fase Terdispersi Padat Glass (chocolate) Sol Asap (partikel sangat halus)
Fase Terdispersi Cair Emulsion (milk) Aerosol (spray cooking oil)
Fase Terdispersi Gas Solid foam (ice cream) Foam (beer) not possible
4Emulsi pada makanan
Berapakah proporsi air dan minyak pada produk
berikut ini ?
Jenis makanan Air () Minyak ()
Margarine 16 80
Butter 16 81
Mayonnaise 39.9 33.4
Sausage 44.6 31.2
Chocolate fudge 9.7 8.5
5Tantangan
Bagaimana dua fase cairan yang saling tidak
menyukai bisa bercampur selama penyimpanan agar
- kenampakan,
- tekstur,
- mouthfeel,
- rasa dan aroma bisa terjaga
6Pembentukan emulsi
oil in water emulsion water in oil emulsion
Diagram
Simbol oil/water o/w Water/oil w/o
Karakteristik penghantar listrik, dapat terencerkan dengan air terasa greasy, dapat terencerkan dengan minyak atau pelarut (solven)
Contoh susu margarine
7Klasifikasi emulsi
Berdasarkan persen volume dari fase internal
Vi volume fase internal Ve volume fase
eksternal
IPR lt 0.3 (low IPR) Contoh o/w
(susu, ice cream) w/o (butter, margarine)
0.3 lt IPR lt 0.7 (medium IPR) Contoh heavy
cream
IPR gt 0.7 (high IPR) Contoh
mayonnaise dan salad dressing
8Ukuran Dari Atom s/d Makanan
- Atoms (10-11 m)
- Molecules (10-10 m)
- Macromolecules (10-9 m)
- Micelles and membranes (10-8 m)
- Sel mikroorganisme (10-6m)
- Kasein misel (10-6m)
- Globula lemak susu cair (10-6m)
- Na-Kaseinat kristal (10-5m)
- Granula pati (10-5m)
- Kristal es pada es krim (10-5m)
- Jaringan (serabut otot 10-4 m)
- Bijian dan kacang (10-2m)
9Bisakah terlihat ?
- rata-rata ukuran sel tubuh 10 - 20 µm
- sel bakteri 1 - 2 µm
- virus 50 nm
- molekul protein 5 nm
Resolusi Jarak minimum dari dua titik yang
masih bisa terlihat terpisah dengan jelas
- mata manusia 250 µm
- mikroskop biasa 0.25 µm
- mikroskop elektron 0.2 nm
10(No Transcript)
11FLUID MOSAIC MODEL DARI MEMBRAN SEL Pulau
protein yang dikelilingi lautan lemak
Phospholipids
12(No Transcript)
13Suatu emulsi minyak dalam air dapat dibagi
menjadi tiga fase fase minyak, wilayah
antarmuka, dan fase air
Wilayah antarmuka
r
?
Fase minyak
Fase air
14Perbandingan Ukuran (r), luas permukaan (AS), dan
jumlah droplet (n)
r (?m) As (m2g-1) n (g-1)
0.1 33 2.6 x 1014
0.2 16 3.3 x 1013
0.5 6.5 2.1 x 1012
1 3.3 2.6 x 1011
2 1.6 3.3 x 1010
5 0.65 2.1 x 109
10 0.33 2.6 x 108
20 0.16 3.3 x 107
50 0.065 2.1 x 106
15?l Persentase volume droplet yang terisi oleh
volume lapisan antarmuka
r (?m) ?l () ? 2 nm ?l () ? 5 nm ?l () ? 10 nm
0.1 5.77 13.62 24.87
0.2 2.94 7.14 13.62
0.5 1.19 2.94 5.77
1 0.60 1.49 2.94
2 0.30 0.75 1.49
5 0.12 0.30 0.60
10 0.06 0.15 0.30
20 0.03 0.07 0.15
50 0.01 0.03 0.06
? Tebal lapisan antarmuka
16Pengaruh ukuran droplet minyak/air terhadap waktu
yang diperlukan molekul kecil untuk terdifusi
keluar dari droplet
Radius (?m) Half-time (s)
0.1 6.6 x 10-7
0.5 1.6 x 10-5
1 6.6 x 10-5
5 1.6 x 10-3
10 6.6 x 10-3
50 1.6 x 10-1
17Stabilisasi emulsi dengan emulsifier
- Tegangan antar muka
- Interaksi ionik
- Partikel halus
- Makromolekul
18Tegangan antarmuka
Dalam bentuk curah Antarmuka cair-cair Ketika terbentuk emulsi
19Tegangan antarmuka
20Yang sejenis cenderung menjadi satu
- Dua fase yang tidak bisa bercampur akan
menimbulkan antarmuka - Molekul-molekul dari fase yang sama saling tarik
menarik lebih kuat dari pada dengan molekul dari
fase yang berbeda - Berarti kesatuan fase yang sama cenderung
dipertahankan
21Contoh DataTegangan Permukaan
Dengan Udara /mN m-1 Dengan Air /mN m-1
Air 72 0
Etanol 22 0
Minyak nabati 34 27
22Tegangan Antar Permukaan Air-Minyak (dynes/cm)
Jenis Minyak 25?C 75?C
Triolein 14.6 13.5
1,3-Dioleo-2-palmitin 14.5 12.5
Kacang (screw press) 18.1 -
Kacang (solvent extracted) 18.5 -
Biji kapas (screw press) 14.9 -
Olive 17.6 -
Kelapa 12.8 -
23Interaksi ionik
- Interaksi netto antara partikel yang terdispersi
adalah jumlah dari
gaya tarik van der Waals dan gaya tolak
elektrostatik
Bila gara tarik gt gaya tolak ? tidak stabil
Bila gara tarik lt gaya tolak ? stabil
24Interaksi ionik
- Sistem emulsi agar tetap stabil memerlukan
kondisi bermuatan netral - Surfaktan ionik memberikan lapisan yang bermuatan
sehingga keseluruhan permukaan emulsi menjadi
netral
25Partikel halus
- Partikel halus dari silika, garam basa, dan
rempah bisa menstabilkan emulsi melalui adsorpsi
pada interface - Keseimbangan tegangan permukaan antara padatan
dan minyak, dan antara padatan dan air
26Makromolekul
- Protein dan gum membentuk film di permukan
butiran teremulsi yang mencegah terjadinya
coalescence
27Destabilisasi Emulsi
Sistem emulsi dapat di-destabilisasi melalui
mekanisme berikut
- Creaming
- Flocculation
- Coalescence
- Ostwald Ripening
28Creaming
- Selama penyimpanan, adanya perbedaan densitas
antara minyak dan air, terdapat kecenderungan
fase minyak untuk terkonsentrasi di atas sistem
emulsi
29Polydisperse vs Monodisperse
30Creaming
- Bila ada perbedaan densitas, maka dua fase dalam
emulsi cenderung akan memisah - Minyak lebih kecil densitasnya ( 0.8)
dibandingkan dengan air (1.0 ) - Buoyancy force (Hukum Archimedes)
- Friction force (Hukum Stokes)
- Gerakan dari droplet lt1 mm/hari, tidak terjadi
creaming
31Flocculation
- Flocculation diartikan sebagai proses dimana dua
atau lebih droplet saling menempel tanpa
kehilangan identitas
32Flocculation vs Coalescence
33Coalescence
- Coalescence merupakan proses ketika dua atau
lebih droplet bergabung dan membentuk droplet
yang lebih besar
34(No Transcript)
35Ostwald Ripening
- Ostwald ripening terjadi pada emulsi dimana
droplet bertabrakan dengan yang lain dan
membentuk droplet yang lebih besar dan yang lebih
kecil - Droplet berukuran kecil cenderung menjadi makin
kecil
36Distribusi Ukuran Partikel Pada Emulsi yang Stabil
20
18
16
Boost
14
12
Frequency ()
10
8
6
4
2
0
0.01
0.1
1
10
100
Particle size (um)
37Distribusi Ukuran Partikel Pada Sedimentasi
20
18
16
Chocolate milk
14
12
10
Frequency ()
8
6
4
2
0
0.01
0.1
1
10
100
Particle size (um)
38Distribusi Ukuran Partikel Pada Coalescence dan
Creaming
20
16
12
Volume frequency ()
8
4
0
0.01
0.1
1
10
100
Particle size (µm)
39Sedimentasi bahan padatan dan creaming
Creaming
Sediment
40Apa yang terjadi pada emulsi selama penyimpanan?
- Partikel selalu bergerak disebut Brownian
Movement - Terjadi tabrakan antar partikel (jutaan tabrakan
tiap detiknya) - Terjadi interaksi antar ingredien
- Partikel terkenai gaya gravitasi sepanjang waktu
41Bagaimana nasib partikel yang berada dalam sistem
emulsi ?
- Globula lemak flocculation and creaming
- Bahan padatan (mis garam mineral) Sedimentasi
- Ineteraksi makromolekul
42STOKES LAW
The rate of movement of particles can be
determined by
43Memanfaatkan Prinsip-prinsip dari Stokes Law
- Dapatkan ukuran partikel sekecil mungkin
- Tingkatkan viskositas medium pendispersi
- Kurangi perbedaan densitas
- Kombinasi dari tiga hal di atas
44Contoh Penerapan STOKES LAW
Misal kita memiliki sistem emulsi sebagai berikut
45Penerapan Stokes Law
Misalkan tinggi wadah adalah 10 cm.
Dari Stokes Law akan diperoleh lama waktu untuk
globula minyak bergerak ke permukaan dan partikel
garam kalsium menuju ke dasar adalah
Globula minyak 75 hari
Garam kalsium 14.5 menit
(Diasumsikan efek interaksi di dalam sistem
emulsi sangat kecil sehingga bisa diabaikan)
46Bagaimana cara memperoleh kondisi emulsi yang
stabil ?
- Perlu tahu ukuran dan densitas partikel (misal
globula lemak, garam mineral and partikel coklat)
dalam emulsi - Gunakan kondisi homogenisasi yang optimum untuk
memperoleh ukuran partikel terkecil (akan
dipengaruhi oleh konsentrasi dan jenis protein
pengemulsinya and surfaktan dengan berat molekul
rendah, jika digunakan) - Gunakan kombinasi hidrokoloid (stabilizer) yang
sesuai untuk memodifikasi viskositas emulsi
47Stabilizer
- Emulsi bisa distabilkan dengan meningkatkan
viskositas fase kontinyu - Gelatin dan gum mampu meningkatkan viskositas
fase air sehingga bisa menstabilkan emulsi o/w - Stabilizer juga mengikat air dan mengurangi
aktivitasnya pada fase kontinyu, sehingga
interfacial tension menurun dan menghasilkan
emulsi yang stabil
48EMULSIFIER
49Mengapa emulsifier?
- Air tidak bisa saling melarut dengan minyak
- Memerlukan pengadukan untuk mendispersikan
- Dispersi minyak dan air thermodynamically
unstable - Emulsifier diperlukan untuk memfasilitasi
terbentuknya emulsi
50Emulsifiers atau Surfactants
- Emulsifier merupakan komponen berada di permukaan
antara dua cairan yang tak bercampur, menurunkan
tegangan permukaan antar fase dan memfasilitasi
pembentukan sebuah emulsi
51Emulsifiers
- Molekul aktif permukaan
- Terdiri dari bagian suka-air hidrofilik dan
suka-minyak lipofilik - Menurunkan tegangan permukaan
- Orientate at oil/water or air/water interface
- Berinteraksi dengan ingredients lain (seperti
pati, protein)
52Produksi Emulsifier Dunia ( relatif)
53Pembuatan beberapa emulsifier penting
LEMAK
ASAM LEMAK
GLISEROL
MONO(DI)GLISERIDA
POLIGLISEROL
ASAM LEMAK
DIACETYLATED TARTARIC ACID ANHYDRIDE
ASAM LAKTAT
ASAM LAKTAT
PGE
DATEM
GLP
SSL, CSL
54EmulsifierSurface active agent
55Pemilihan Emulsifier
- Sistem HLB (hydrophilic-lipophilic balance)
- HLB 1 s/d 50
- HLB gt 10 berarti lebih hydrophilic
- HLB lt 10 berarti lebih lipophilic
- HLB 4 s/d 6 sesuai untuk emulsi w/o
- HLB 8 s/d 18 sesuai untuk emulsi o/w
56Emulsifiers karakteristik kimia
- Nilai Iodine
- Nilai keasaman
- Nilai saponifikasi
- Sifat asam lemak
57Emulsifiers karakteristik fisik
- Bentuk fisik
- Titik leleh
- Ukuran partikel
- Pembawa (carrier)
- Nilai HLB
58Emulsifiers karakteristik ikatan
Fat base
Tidak Jenuh
Jenuh
Nilai Iodine
Rendah
Tinggi
Block Prill Bead Fine powder
Bentuk fisik
Paste Liquid
Titik leleh
Tinggi
Rendah
59Kisaran Nilai HLB
Di and Monoglyceride 2.1
Lactylated Monoglyceride 2.4
PGME / Mono and diglyceride 2.6
Glycerol Mono-oleate 3.3
Mono-Diglycerides 4.0
Soaped Mono-Diglyceride 5-6
Sorbitan Monostearate 4.2
Triglycerol Monostearate 4.7
Polysorbate 65 10.5
Triglycerol Mono-oleate 13.0
Ethoxylated monoglyceride 13.5
Polysorbate 60 14.9
Polysorbate 80 15.0
60Pemilihan Emulsifier
- Sistem PIT (phase inversion temperature)
- Bila suhu meningkat maka gaya hidrofobik menjadi
makin kuat - Emulsifier yang mudah larut dalam air pada suhu
rendah bisa menjadi lebih larut dalam minyak bila
suhu dinaikkan - Nilai PIT berkorelasi dengan HLB dan stabilitas
emulsi
61Contoh Emulsifier
- Molekul kecil
- Mono dan digliserida
- Sucrose esters
- Sorbitan esters
- Polysorbates (Tween)
- Stearoyl lactylates
- Lecithin
- Molekul besar
- Protein (bovine serum albumin, laktoglobulin,
ovalbumin)
62Mono- dan Digliserida
- Sangat lipophilic, HLB 1 s/d 10
- Diperoleh dari transesterifikasi gliserol dan
triasilgliserida - Digunakan pada produk bakery, frozen desserts,
icings, topping, dan peanut butter
63Sucrose esters
- Mono-, di-, dan tri- ester sukrosa dan asam lemak
- Biasanya memiliki HLB 7 s/d 13
- Mono-ester HLB gt 16 untuk emulsi o/w
- Di-ester sesuai untuk emulsi w/o
- Tri-ester HLB 1
64Sorbitan ester
- Yang diijinkan untuk makanan hanyalah sorbitan
monostearate - Diperoleh dari reaksi sorbitol dan asam stearat
- Dikenal dengan nama komesial SPAN 60
- HLB 4,7
65Polysorbates
- Polyoxyethylene sorbitan esters
- Diperoleh dari reaksi sorbitan ester dan ethylene
oxide - Polysorbate 60 (polyoxyethylene sorbitan
monostearate / TWEEN 60, HLB 14.9) - Polysorbate 80 (polyoxyethylene sorbitan
monooleate / TWEEN 80, HLB 15.0)
66Stearoyl lactylates
- Ionic emulsifier
- Paling hydrophilic emulsifier
- Ester asam laktat dan monogliserida dan
mengandung Ca atau Na - Membentuk ikatan yang kuat dengan gluten
- Digunakan pada produk bakery
67Lecithin
- Amphipilic emulsifier
- Campuran phospholipid
- Diperoleh secara komersial dari kedelai
- Bisa dimodifikasi untuk mendapatkan kisaran HLB
yang lebar - Digunakan pada bakery, chocolate, confectionery
products
68Aplikasi Emulsifier
- Margarine
- Mengapa digunakan emulsifier ?
- Margarine mengandung 16 air, emulsi w/o,
memperbaiki stabilitas emulsi selama penyimpanan - Emulsifier yang mana ?
- Mono- dan digliserida dengan asam lemak rantai
panjang
- Ice Cream
- Mengapa digunakan emulsifier ?
- Merupakan emulsi o/w, perlu distabilkan dengan
emulsifier sebelum pembekuan, selama pembekuan
emulsifier mengendalikan destabilisasi emulsi - Emulsifier yang mana ?
- Polysorbate
69Aplikasi Emulsifier
- Produk bakery
- Mengapa digunakan emulsifier ?
- Membantu pencoklatan yang seragam, memperbaiki
retensi air, memperbaiki kelembutan - Emulsifier yang mana ?
- Stearoyl lactylates
- Konfeksioneri
- Mengapa digunakan emulsifier pada coklat ?
- Mengurangi pemakaian cocoa butter, memperbaiki
mouthfeel, dan mengurangi kelengketan dengan
bahan pengemas - Emulsifier yang mana ?
- Lecithin