Title: Perencanaan Pembelajaran Akta Mengajar IV
1Perencanaan PembelajaranAkta Mengajar IV
- ?
- Disusun olehHj. Syofiani, M.Pd.
- FKIP UNIVERSITAS BUNG HATTAJalan Sumatera,
Ulakkarang, Padang 25133 Telf.0751 447267
Faks.075141702
2Pengembangan Kurikulum
- Kurikulum 94
- Kurikulum Suplemen 99
- KBK
- KTSP
- Latar belakang terjadinya perubahan kurikulum,
- karena adanya inovasi kurikulum (reformasi
pendidikan) yaitu dengan dikeluarkannya kebijakan
pemerintah berupa undang-undang kependidikan - 1. UU No. 22 Th. 1999 tentang Pemerintahan daerah
- 2. UU No. 25 Th. 2000 tentang kewenangan
pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai
otonomi daerah
3Lanjutan
- 3. TAP MPR No. V/MPR/1999 tentang Arah Kebijakan
Pendidikan di Masa Depan - Pemberlakukan undang-undang tersebut menuntut
pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi
dalam penyelenggaraan pendidikan berupa - Perubahan pengelolaan pendidikan dari
sentralistik menjadi desentralistik. - Arus globalisasi yaitu karena perkembangan
iptekni dan perkembangan ekonomi berbasis
pengetahuan tentu dibutuhkan individu yang
memiliki kompetensi yang handal di bidangnya.
4Lanjutan
- 3. Rendahnya kualitas pendidikan.
- Laporan Bank Dunia (1992) berupa Studi IAEA
(Internasional Association for the Evaluation of
Educational Achievement) di beberapa negara Asia
ditemukan bahwa - a. Siswa kelas IV SD di Indonesia menduduki
peringkat terendah dalam bidang membaca yaitu
dengan nilai rata-rata (51,7), Hongkong (75,5),
Singapura (74,0), Thailand (65,1), Filipina
(52,6) - b.Untuk matematika urutan 34 dan IPA urutan 32
dari 38 negara peserta.
5Lanjutan
- 4. Isi kurikulum yang lebih mengedepankan sisi
akademik dan kurang memperhatikan sikap dan moral
siswa. Semua pelajaran menekankan pada penguasaan
materi tanpa membedakan hakikat mata pelajaran
tersebut. Contoh Agama dan PMP seharusnya lebih
menekankan pada aspek nilai dan sikap tapi
kenyataannya tidak. - Oleh sebab itu, munculnya perubahan kurikulum
yaitu kurikulum yang diarahkan kepada pendidikan
yang demokratis yang mampu melayani setiap
perbedaan dan kebutuhan individu serta membekali
siswa dengan sejumlah kompetensi
6Lanjutan
- Tentu dalam rangka bahwa pendidikan diharapkan
mampu melahirkan generasi yang mandiri, kritis,
rasional, cerdas, kreatif, dan memiliki kesabaran
dan mampu bersaing dan siap menghadapi berbagai
tantangan. - Untuk kepentingan itu diperlukan perubahan yang
mendasar salah satu adalah perubahan kurikulum
sebagai alat pencapaian tujuan pendidikan.
7Sekilas tentang KTSP
- KTSP Kurikulum Tidak Siap Pakai, Kurikulum
Kate Siape? dan banyak lagi anekdot yang
dimunculkan oleh guru. - KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah
kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan
yang sudah siap dan mampu mengembangkan dan
memperhatikan UU No. 20 Th. 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 36 -
8Lanjutan
- 1. Pengembangan kurikulum mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, - 2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversivikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah dan peserta didik. - 3. KTSP dasar dan menengah dikembangkan oleh
sekolah dan komite sekolah berpedoman pada
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi
serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat
BSNP.
9Pengertian Perencanaan (Tatap Muka II)
- Perencanaan pembelajaran adalah proses
penyusunan satuan acara pembelajaran atau rencana
program pembelajaran atau proses
penyusunan/penyempurnaan materi pembelajaran
untuk masing-masing kegiatan pembelajaran selama
satu semester.
10Lanjutan
- Perencanaan pembelajaran dilakukan untuk tiap
kegiatan pembelajaran yang terbagi atas beberapa
satuan kegiatan sesuai dengan kurikulum, peta
kurikulum dan silabus. - Gagne mengatakan bahwa sistem instruksional
adalah suatu set peristiwa yang mempengaruhi
peserta didik sehingga terjadi proses
pembelajaran. Suatu set peristiwa ini mungkin
digerakkan oleh pengajar sehingga disebut
pengajaran, mungkin digerakkan oleh siswa sendiri
dengan menggunakan buku, gambar atau media.
11Lanjutan
- Baik digerakan oleh guru maupun digerakkan oleh
siswa itu sendiri, kegiatan itu harus terencana
secara sistemetis untuk dapat disebut kegiatan
instruksional. - Jadi, Pengajaran atau pembelajaran adalah suatu
bentuk kegiatan instruksional. - Kegiatan yang dilakukan siswa dalam kehidupan
sehari-hari tanpa perencanaan sebelumnya disebut
pengalaman bukan kegiatan instruksional walaupun
kegiatan ini menyebabkan perubahan perilaku
siswa.
12Kegiatan Instruksional
- Merupakan komposisi bagian-bagian dan fungsi
masing-masing untuk mencapai tujuan instruksional
yang telah dirumuskan sebelumnya. Apabila salah
satu bagian tidak berfungsi dengan baik, tujuan
instruksional yang telah ditetapkan tidak dapat
dicapai dengan baik, karena itu kegiatan
instruksional disebut sistem. - Kegiatan instruksional dianalisis menjadi
subsistem-subsistem sebagai berikut Tujuan
instruksional, tes, strategi instruksional, bahan
instruksional dan evaluasi, di samping komponen
pengajar, siswa dan fasilitas.
13Lanjutan
- Karena itu Memecahkan Masalah Instruksional
perlu menguji fungsi setiap subsistem tersebut.
Untuk menguji subsistem dipergunakan analisis
sistem. Hasil pengujian memberikan petunjuk
subsistem yang perlu diganti atau diperbaiki.
Langkah selanjutnya adalah mensintesis sistem
baru dengan cara mengintekrasikan subsistem baru
tersebut dengan subsistem lain untuk mewujudkan
sistem yang lebih baik.
14Pendekatan Model Pengembangan Kurikulum (Modul
1)
- Ada dua model pendekatan
- Pendekatan Administratif (Administrative
Approach) - sistem komando (top-down) atau line staff model,
pengembangan kurikulum menetes ke bawah dari
pemegang kebijakan (Mentri, Dirjen Dikdasmen,
Ka.Dinas Pend.) - 2. Pendekatan Akar Rumput (Grassroots Approach)
- Sistem (bottom - Up) biasanya diawali dari
keresahan guru terhadap kurikulum yang berlaku,
guru memiliki kebutuhan dan keinginan untuk
menyempurnakan kur. (negara-negara berkembang
sudah menerapkan pend.ini karena kebijakan
pendidikan sudah bersifat desentralistik
(daerah/distrik) yaitu guru atau sekolah.
15Pendekatan lain
- 1. Pendekatan mata pelajaran
- 2. Pendekatan interdisipliner
- a. Pendekatan struktural
- b. Pendekatan fungsional
- c. pendekatan daerah (interfild)
- 3. Pendekatan integratif
- 4. Pendekatan berdasarkan sistem pengelolaan
- 5. Pendekatan pengembangan kurikulum berdasarkan
- fokus sasaran.
16lanjutan
- (1) Pendekatan mata pelajaran bertolak dari mata
pelajaran oleh masing-masing guru mata pelajaran.
Model ini biasanya hanya berdasarkan kebutuhan
guru mata pelajaran tsb. Pola ini lebih berbentuk
terpisah-pisah karena antara mata pelajaran tidak
saling berkaitan. Guru hanya bertanggung jawab
dengan mata pelajaran yang diampunya. - (2) Bertolak belakang dengan pendekatan (1) bahwa
antara satu mata pelajaran itu seharusnya saling
berhubungan, artinya mata pelajaran yang memiliki
ciri yang sama dipadukan menjadi satu bidang
studi, mis agama dengan PPKn. - (3) Pendekatan ini beertolak dari suatu
keseluruhan atau suatu kesatuan yang bermakna dan
berstruktur. Pendidikan anak adalah pendidikan
yang menyeluruh dalam rangka pembentukan pribadi
siswa yang terintegrasi, karena itu kurikulum
juga disusun untuk mengembangkan pribadi yang
utuh.
17Lanjutan
- (4) Pendekatan berdasarkan sistem pengelolaan,
artinya proses pembelajaran merupakan suatu
sistem yang dimulai dari penetapan tujuan
instruksional, strategi instruksional,
bahan/materi, media, dan evaluasi. Di samping
komponen yang lain yaitu pendidik, subjek didik,
dan fasilitas. - (5) Pendekatan yang berangkat dari apa sasaran
yang mau dicapai dengan pemberian seperangkat
materi pembelajaran. Misalnya, jika fokusnya
adalah bagaimana agar dalam pembelajaran siswa
yang lebih aktif tentu sasarannya adalah lebih
kepada kepentingan siswa.
18Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
- Pengembangan kurikulum merupakan proses yang
kompleks. Pengembangan kurikulum berbasis
kompetensi memfokuskan pada kompetensi tertentu,
berupa paduan pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang dapat didemostrasikan peserta didik sebagai
ujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajari.
19Pendekatan dalam pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi
- Pendekatan kompetensi merupakan pendekatan yang
menfokuskan pada penguasaan kompetensi tertentu
berdasarkan tahapan perkembangan peserta didik.
Setiap tahapan perkembangan memiliki potensi
bawaan yang dapat dikembangkan tetapi
pemekarannya sangat terantung pada kesempatan
yang ada dan kondisi lingkungan.
20- Guru SDLB/SMPLB/SMALB atau bentuk lain yang
sederajat harus memiliki(1) kualifikasi
akademik pendidikan minimum diploma empat (D-4)
atau sarjana (S-1), (2) latar belakang
pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang
sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan, dan
(3) sertifikasi profesi guru SDLB/SMPLB/SMALB. - Guru SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat
harus memiliki (1) kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-4) atau
sarjana (S-1), (2) latar belakang pendidikan
tinggi dengan program pendidikan yang sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan, dan (3)
sertifikasi profesi guru SMK/MAK.
21Kompetensi
- Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh siswa, atau guru
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. - Kompetensi meliputi 1. kompetensi pedagogik,
2. kompetensi kepribadian, 3. kompetensi
sosial, dan 4. kompetensi profesional.
22Standar Isi
- Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat
kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. - Isi memuat a. kerangka dasar dan struktur
kurikulum, b. beban belajar, c. kurikulum
tingkat satuan pendidikan, dan d. kalender
pendidikan/akademik.
23Standar Proses
- Standar proses memberikan pemahaman yang
saintifik tentang aktivitas pembelajaran yang
dapat menghasilkan pengalaman belajar yang
mandiri pada diri siswa, bukan hanya pengetahuan
yang bersifat hafalan turunan yang tidak
terkristal dalam diri pembelajar.
24Lanjutan
- Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
25- Guru dan satuan pendidikan hendaklah melakukan
- perencanaan proses pembelajaran, -
pelaksanaan proses pembelajaran, - penilaian
hasil pembelajaran, dan - pengawasan proses
pembelajaran - Perencanaan proses pembelajaran minimal meliputi
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,
materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar,
dan penilaian hasil belajar.
26- Pelaksanaan proses pembelajaran hendaklah
memperhatikan jumlah maksimal peserta didik per
kelas, beban mengajar per pendidik , rasio
maksimal buku teks pelajaran setiap peserta didik
dan rasio maksimal peserta didik per pendidik. - Sejalan dengan itu, penilaian hasil pembelajaran
hendaklah menggunakan berbagai teknik penilaian
sesuai dengan kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor dsb.) dasar yang harus dikuasai
peserta didik.
27Standar Kompetensi
- Standar kompetensi (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) lulusan digunakan sebagai pedoman
penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik
dan satuan pendidikan. - Kompetensi lulusan meliputi kompetensi seluruh
mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran - Standar komptensi lulusan untuk pendidikan dasar
dan menengah dimaksudkan untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, keperibadian, akhlak,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut. - .
28Model Pengembangan Kurikulum(Lanjutan Modul 1)
- Model dari Ralply W. Tyler. Bagaimana merancang
suatu kurikulum disesuaikan dengan tujuan dan
misi suatu institusi pendidikan. (Ada 4 hal yang
harus diperhatikan tujuan, pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan, pengorganisasian
pengalaman belajar dan pengembangan evaluasi) - Model Hilda Taba lebih menitikberatkan pada
bagaimana mengembangkan kurikulum sebagai suatu
proses perbaikan dan penyempurnaan kur. Langkah - 1. Pilot unit (diagnosa kebutuhan, formulasi
tujuan, memilih isi, mengorganisasi isi, memilih
pengalaman belajar, mengorganisasi pengalaman
belajar, menentukan alat evaluasi dan menguji
keseimbangan kurikulum.
29Lanjutan
- 2. Menguji coba unit eksprimen untuk menentukan
validitas dan kelayakan penggunaannya - 3. Merevisi dan mengkonsolidasi unit-unit
eksprimen. - 4. Mengembangkan seluruh kerangka kurikulum.
- 5. Implementasi dan desiminasi kurikulum
30- Model Pengembangan Kurikulum dari Olivia,
Kurikulum harus bersifat sederhana, komprehensif,
dan sistematik. - Menetapkan dasar filsafat
- Menganalisis kebutuhan masyarakat
- Merumuskan tujuan umum kurikulum
- Merumuskan tujuan khusus kurikulum
- Mengorganisasi rancangan implementasi kurikulum
- Menjabarkan kurikulum dalam tujuan umum
pembelajaran - Merumuskan tujuan khusus pembelajaran
31- 8. Menetapkan dan menyeleksi strategi
pembelajaaran - 9. Menyeleksi dan menyempurnakan teknik penilaian
- 10. Mengimplementasikan strategi pembelajaran
- 11. Mengevaluasi pembelajaran
- 12. Mengevaluasi kurikulum
32- Model yang dikembangkan Beauchamp
- a. Menetapkan wilayah atau area yang melakukan
perubahan suatu kurikulum. - b. Menetapkan pihak-pihak yang akan terlibat
dalam proses kurikulum. - Menetapkan prosedur yang akan ditempuh, yaitu
dalam hal merumuskan tujuan umum dan tujuan
khusus, memilih isi dan pengalaman belajar serta
menetapkan evaluasi - d. Implementasi kurikulum.
- e. Melaksanakan evaluasi kurikulum.
33Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum (Modul 2)
- Analisis dan diagnosis kebutuhan (kebutuhan
siswa, stakeholders, dan harapan pemerintah) - Perumusan tujuan yang berhierarki
(kompleks-khusus dan opersional) - Pemilihan dan pengorganisasian materi
- Pemilihan dan pengorganisasian pengalaman
belajar. - Evaluasi kurikulum.
34Lanjutan Perumusan Tujuan (langkah 2)
Tujuan Dokumen Lembaga Penjab.
Tujuan Nasional UUD 45 MPR, DPR, Presiden Presiden
Tujuan Pen.Nas. GBHN, UUSPN Depdiknas Mendiknas
Tujuan Instruksional Kur/GBPP TK,SD,SMTP,SMU/SMK dan PT Kepsek/Dir./Rektor
Tujuan Kurikuler Kur./GBPP Bidang Studi Guru
Tujuan Instruksional RPP Pembelajaran Guru
35Lanjutan
Domain Kognitif (Bloom) Domain Afektif Domain Psikomotor
Pengetahuan Pemahaman Aplikasi Sistesis Analisis Evaluasi Penerimaan Penaggapan Penilaian Pengorganisasin Karakteristik nilai Gerak refleks Gerak dasar Ket. Perseptual Ket. Fisik Gerak ket. Komunikasi nondiskursif.
36Lanjutan Pemilihan dan Pengorganisasian Materi
- Materi kurikulum harus dipilih berdasarkan tujuan
- Materi dipilih karena memang berharga
- Materi dipilih karena berguna
- Materi dipilih karena bermanfaat
- Materi sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa.
- Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana agar
materi tersebut sesuai dengan minat dan kebutuhan
siswa. -
37Lanjutan Pemilihan dan Pengorganisasian
Pengalaman Belajar
- Pemilihan pengalaman belajar dapat dilakukan
dengan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan
teknik pembelajaran. Pengalaman yang dipilih
harus sesuai dengan tujuan pembelajaran,
memuaskan siswa, melibatkan semua siswa, dan satu
pengalaman belajar dapat mencapai tujuan yang
berbeda. - Evaluasi Kurikulum dilakukan untuk (1) apakah
sudah mencapai tujuan pembelajaran dan (2) apakah
kurikulum yang dikembangkan dapat diperbaiki dan
bagaimana cara memperbaikinya?
38Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum (Modul 3)
- Prinsip berorientasi pada tujuan, artinya tujuan
merupakan arah bagi pengembg. komponen lainnya
(materi, metode, evaluasi) utk mencapai tiga
ranah. - Prinsip kontinuitas, perlu ada kesinambungan
antara materi dgn. jenjang dan jenis
prog.pendidikan - Prinsip fleksibilitas, baik untuk guru/siswa.
- Prinsip integritas, adanya keterpaduan shg.dapat
mengembangkan life skill siswa.
39Analisis Kebutuhan dan Tujuan PembelajaranModul 2
- Analisis kebutuhan pembelajaran.
- Pengertian analisis kebutuhan.
- Kebutuhan adalah kesenjangan yang diperoleh dari
membandingkan keadaan saat ini dengan keadaan
yang seharusnya. Dengan perkataan lain, setiap
keadaan yang kurang dari yang seharusnya
menunjukkan adanya kebutuhan.
40- b. Langkah-langkah mengidentifikasi kebutuhan
pembelajaran. - Menentukan kesenjangan penampilan siswa.
- Mengidentifikasi bentuk kegiatan pembelajaran
yang paling tepat. - Menentukan populasi sasaran yang dapat mengikuti
kegiatan pembelajaran tersebut. - TAMBAHANNYA DALAM SLIDE LAIN!!!
41Tujuan Pembelajaran UmumModul 2
- Bloom membagi tujuan pembelajaran menjadi tiga
kawasan - Kognitif, mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi
sesuatu. - Afektif, sikap penerimaan, memberikan respon,
penilaian, pengorganisasian, karakteristik - Psikomotor, keterampilan melakukan gerak.
- Kalimat dengan kata kerja yang operasional untuk
memudahkan mengukur ketercapaian dan perubahan
tingkah laku siswa dapat diamati. - Ctt. Siswa dapat menjelaskan atau menguraikan
lebih tepat digunakan daripada siswa dapat
mengerti atau mengetahui.
42- Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam kalimat
dengan kata kerja yang operasional dapat dikur
ketercapaiannya, perubahan tingkah laku dapat
diamati melalui tindakan. - Contoh TPU
- 1. Siswa dapat menjelaskan fungsi oksigen bagi
makhluk hidup - 2. Siswa akan dapat menerapkan.
- 3. Siswa akan dapat mendemonstrasikan .
- Bandingkan kata kerja berikut ini menyusun,
menggunakan, mendemonstrasikan - Memahami, mengetahui, merasakan
43Analisis Pembelajaran, Perilaku dan Karakteristik
Awal Siswa (Modul 3)
- A. Analisis Pembelajaran
- Proses penjabaran perilaku umum menjadi perilaku
khusus yang tersusun secara logis dan sistimatis. - Dengan melakukan analisis pembelajaran, akan
tergambar susunan perilaku khusus dari yang
paling awal sampai yang paling akhir.
44Lanjutan
- B. Jenis-jenis Tujuan pembelajaran dan
Perumusannya - 1. Domain Kognitif
- Pengetahuan pada akhir pembelajaran IPS siswa
dapat menyebutkan nama ibukota propinsi di
Indonesia - Pemahaman pada akhir pembelajaran siswa dapat
menjelaskan tujuan kehidupan berdemokrasi di
Indonesia - Penerapan pada akhir pembelajaran ekonomi siswa
dapat menggunakan berbagai model pembukuan dalam
pencatatan biaya - Analisis pada kahir pembelajaran IPA siswa dapat
memilah mana sampah organik dan non-organik - Sintesis pada akhir pembelajaran IPA siswa dapat
menyimpulkan akibat yang ditimbulkan karena
pencemaran tanah - Evaluasi pada akhir pembelajaran Ekonomi siswa
dapat menyusun perencanaan organisasi suatu
perusahaan
45Lanjutan 2. Domain Afektif
Jenis Perilaku Kemampuan internal Kt. Kerja Operasional
Penerimaan Menunjukkan. Mis kesadaran, kemauan Menanyakan, memilih, mengikuti dll
Pemberian respon Mengakuai . Perbedaan, kepentingan Memberi, menyatakan, menempatkan
penilaian Menerima suatu nilai, menyukai, menghargai Melaksanakan, menyatakan pendapat,
pengorganisasian Membentuk sistem nilai, bertanggung jawab Merumuskan, menghubungkan, menyusun
Karakteris tik Menunjukkan . Kepercayaan diri dll. Bertindak, menyatakan, melayani, membuktikan
46Lanjutan
Peniruan Menafsirkan ransangan, kepekaan . Memilih, membedakan, mempersiapkan,
penggunaan Menyiapkan diri sec. fisik Memulai, mengawali, bereaksi, ..
ketepatan Berkonsentrasi utk. menghasil Mempraktikkan, memainkan, mengerjakan, berbuat
perangkaian Merangkaikan . Memasang, membongkar, mempolakan
naturalisasi Menghasilkan karya cipta Membangun, membuat, mencipta, menghasilkan karya.
47Analisis Pembelajaran
- Konsep Analisis Pembelajaran
- Proses menjabarkan perilaku umum menjadi perilaku
khusus yang tersusun secara logis dan sistematis.
Keg. tersebut dimaksudkan untuk mengidentifikasi
perilaku khusus yang dapat menggambarkan perilaku
umum secara lebih rinci. - Perilaku khusus yang dilakukan lebih dahulu dari
perilaku yang lain karena sebab sbb. - Kedudukannya sebagai perilaku prasyarat
- Perilaku yang menurut gerakan fisik berlangsung
lebih dahulu - Perilaku yang menurut proses psikologis muncul
lebih dahulu.
48Empat Macam Struktur Perilaku
- Struktur hierarkikal, kedudukan dan perilaku yang
menunjukkan bahwa satu perilaku hanya dapat
diberikan bila perilaku yang lain telah dikuasi
siswa (mata pelajaran pra syarat) - Struktur prosedural, kedudukan perilaku yang
menujukkan satu seri urutan penampilan dan tidak
ada yang menjadi pra syarat. - Struktur pengelompokan, perilaku yang tidak
memp.ketergantungan antara satu dgn.lain. - Struktur kombinasi, gabungan antara ketiga
struktur di atas.
49Perilaku
- Kognitif adalah perilaku yang merupakan hasil
proses berfikir (pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis dan
evaluasi.(Bloom) - Gagne, kawasan kognitif terdiri dari
keterampilan intelektual, strategi kognitif,
informasi verbal.
50Perilaku psikomotor
- Perilaku yang muncul oleh hasil kerja tubuh
manusia. Berupa gerakan tubuh, berlari, melompat,
melempar, berputar, memukul, dan menendang. - Dave membagi perilaku psikomotor (Peniruan,
penggunaan, ketepatan, perangkaian dan
naturalisasi).
51Perilaku Afektif
- Perilaku yang dimunculkan seseorang sebagai
pertanda kecenderungan untuk membuat pilihan atau
keputusanuntuk bereaksi di dalam lingkungan
tertentu. Misalnya, mengangguk kepala tanda
setuju, meloncat kegirangan tanda senang.
Perilaku ini terdiri dari lima tingkatan yaitu
penerimaan, pemberian respon, penilaian,
pengorganisasian dan karakterisasi/pengalaman
52Langkah-langkah Melakukan Analisis Pembelajaran
- Menuliskan perilaku umum yang ada dalam TPU
- Mengidentifikasi setiap perilaku khusus (TPK)
- Menyusun atau menguraikan prilaku khusus TPK
- Menambah perilaku khusus atau mengurangi jika
perlu - Menuliskan setiap perilaku khusus dalam suatu
lembar kartu. - Menyusun kartu dan menempatkan dalam strutur
hirarkhi, prosedural atau pengelompokan. - Jika perlu tambahkan dengan perilaku khusus lain
- Menempelkan kartu di atas kertas lebar sesuai
dengan letak kartu yang telah anda susun. - Meneliti kemungkinan hubungan perilaku umum yang
satu dengan yang lain, - Memberi nomor urut, dimulai dati yang terjauh
samapai yang terdekat dengan perilaku umum - Mendiskusikan peta atau bagan yang anda buat
dengan teman sejawat.
53Penerapan Analisis Pembelajaran
- Manfaat,
- 1.Memberikan informasi peta atau struktur
mata pelajaran secara lengkap. Ini akan
memudahkan guru untuk mengontrol materi
pembelajaran - 2.Menginformasikan sistimatika pembelajaran
sesuai kebutuhan siswa - 3.Mengetahui secara pasti keterkaitan setiap
perilaku - 4.Memudahkan guru untuk mengontrol tes yang akan
dikembangkan. - TUGAS HALAMAN 3.14
- ANALISIS PEMBELAJARAN ATAU PETA KOMPETENSI
54Mengidentifikasi Perilaku dan Karakteristik Awal
Siswa
- 1. Konsep
- Suatu kemampuan yang telah dimiliki siswa sebelum
mempelajari suatu materi yang baru. Kemampuan
dapat berupa pengetahuan, keterampilan atau sikap
yang berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari. - 2. Teknik dalam Melakukan Analisis Perilaku
Siswa kuesioner, interview, observasi. - Sumber untuk memperoleh informasi ttng.perilaku
awal siswa (1) siswa, (2) guru, (3) pengelola
pendidikan -
553. Pengertian karakteristik Awal Siswa
- Potret atau gambaran kemampuan siswa yang
berkenaan dengan latar belakang siswa. Artinya,
guru harus mempertimbangkan materi dan strategi
yang cocok dengan apa yang dibutuhkan siswa. - 4. Komponen dalam Menganalisis Karakteristik Awal
Siswa - Pengalaman siswa
- Pengetahuan siswa
- Kegemaran siswa
- Kondisi fisik siswa
- Lingkungan keluarga siswa
- Lingkungan sosial
- Status sosial siswa
565. Teknik Menganalisis Karakteristik Awal Siswa
- Kuesioner bisa berupa tes yang berisi
pertanyaan - Interview wawancara secara terstruktur
- Observasi pengamatan terhadap proses
pembelajaran - Tes secara lisan atau tulisan (objektif dan
essay)
57Perumusan Tujuan Pembelajaran Khusus Modul 4
- TPK tujuan pembelajaran yang dibuat guru untuk
keperluan mengajar dalam satu kali proses
pembelajaran dan harus dicapai siswa. - TPK merupakan rincian kompetensi yang lebih
spesifik dari TPU (untuk mencapai kompetensi yang
ada dalam TPU, siswa harus menguasai seluruh
kompetensi yang ada dalam TPK - Rumusan TPK harus jelas, pasti, dan dapat diukur.
- TPK adalah dasar, dan pedoman bagi seluruh
pengembangan pembelajaran selanjutnya.Perumusan
TPK adalah titik awal yang sesungguhnya dari
proses pengembangan pembelajaran - TPK hanya mengandung satu kompetensi
- Dalam TPK harus dapat diukur pencapaiannya dengan
tes
58Prinsip Merumuskan TPK
- Rumusan TPK harus mengandung satu pengertian
(menggunakan kata kerja aktif/operasional dan
hasilnya dapat diamati/dilihat oleh mata) - Berorentasi pada hasil belajar yang dapat diukur
dan bukan proses belajar, artinya rumusan TPK
harus menggambarkan kemampuan yang diperoleh
siswa (tiga domain) dan dapat diukur tingkat
pencapaian melalui tes.
59Lanjutan Contoh Kata Kerja dalam Merumuskan TPK
Operasional Non-operasional
Menjelaskan Mengetahui
Menerapkan Menghayati
60Merumuskan Tujuan Pembelajaran KhususKegiatan
Belajar 2 halaman 4.11
- Rumusan TPK dengan format ABCD
- Audience, siswa yang akan belajar harus
dirumuskan secara jelas. - Behavior, perilaku spesifik yang dimunculkan
siswa setelah selesai proses pembelajaran terdiri
dari 2 bagian yaitu kata kerja dan objek
(menyanyikan lagu, menggambarkan peta
propinsi) - Condisi, alat yang digunakan siswa pada waktu
diberikan tes (dengan aba-aba pimpinan paduan
suara, dengan diberi peta Indonesia) - Degree, tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai
perilaku berupa angka atau dengan kalimat (dengan
sempurna, tanpa salah, minimal 90)
61Hubungan TPK dengan Hasil Belajar
- Rumusan TPK yang baik dapat mengidentifikasi isi
pelajaran yang akan diberikan guru. - Rumusan TPK mengandung unsur B yaitu perilaku
yang diharapkan dicapai siswa pada akhir
pelajaran. - Rumusan perilaku terdiri dari dua hal yaitu kata
kerja dan objek - Objek menunjukkan topik atau pokok bahasan dari
isi pelajaran. - Setiap topik bahasan diuraikan menjadi subpokok
bahasan.
62Evaluasi Hasil BelajarModul 5
- 1. Pengertian Evaluasi
- Kegiatan mengetahui apakah suatu program telah
berhasil dan efisien atau tidak. - Berapa skor yang diperoleh siswa, mengkajinya dan
menyimpulkan hasil kajian apakah memuaskan/tidak,
lulus/tidak. - Evaluasi (Bloom) pengumpulan kenyataan secara
sistematis untuk menetapkan apakah dalam
kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa
dan menetapkan sejauhmana perubahan dalam diri
siswa.
63Perbedaan antara Evaluasi, Pengukuran, dan Tes
- Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk
mendapatkan informasiberupa data kuantitatif.
Salah satu alat ukurnya tes dan hasilnya
dinamakan skor. - Tes merupakan alat ukur instrumen atau prosedur
pengukuran yang dipergunakan untuk mengetahui
kemajuan dan perubahan yang terjadi pada siswa
setelah mengikuti pembelajaran
64Makna Evaluasi
- Bagi siswa, mengetahui kemampuannya sehingga
dapat mengambil langkah-langkah yang sesuai
dengan penguasaan bahan pembelajaran - Bagi guru, memberi petunjuk bagi guru mengenai
keadaan siswa, materi, strategi, dan metode
pembelajaran - Bagi pembimbing, agar dapat memberikan proses
bimbingan yang lebih terarah sesuai hasil
evaluasi - Bagi orang tua, untuk melihat sejauhmana kemajuan
yang diperoleh anak mereka.
65Tujuan dan Fungsi Evaluasi
- Untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai
tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa
sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya. - Fungsi adalah untuk penempatan siswa, pemberian
umpan balik, mendiagnosis kesulitan belajar,
menentukan kelulusan siswa - Bentuk tes adalah
- 1. Tes penempatan, menempatkan siswa sesuai
dengan kemampuannya - 2. Tes formatif, disajikan di tengah pembelajaran
untuk memonitgor kemajuan belajar siswa - 3. Tes Diagnostik, mendiagnosa kesulitan belajar
siswa untuk dicarikan solusinya - 4. Tes sumatif, diberikan pada akhir proses
pembelajaran
66Lanjutan
- Teknik dan Alat Evaluasi
- Ada beberapa teknik yang dapat digunakan. Teknik
dan alat yang digunakan harus disesuaikan dengan
tujuan melakukan evaluasi, waktu yang tersedia,
sifat tugas yang dilakukan, banyaknya materi. - Teknik evaluasi yang dapat digunakan
- 1. Tes, terdiri dari tes tertulis, lisan dan
perbuatan. - 2. Observasi atau pengamatan
- 3. Wawaancara hampir sama dengan tes lisan.
67Menyusun Tes Acuan Patokan (TAP)
- Konsep TAP
- Butir tes yang mengacu pada tujuan pembelajaran
atau untuk mengukur tingkat penguasaan siswa
terhadap perilaku yang terdapat dalam TPK. Skor
yang dicapai siswa ditafsirkan sebagai tingkat
penguasaan siswa terhadap perilaku yang
diukurnya. Hasil tes ditafsirkan dengan
membandingkan persentase skor yang dicapai siswa
dengan skor maksimum.
68Tes Acuan Norma (TAN)
- Tes ini disusun untuk menentukan kedudukan atau
posisi peserta tes terhadap kelompok perilaku
yang ada dalam TPK. Perilaku di sini adalah
kedlompok siswa dalam kelas, sekolah, propinsi
atau nasional. - Untuk menyusun tes ini harus dilihat daya pembeda
tertentu, tingkat kesulitan, dan perlu dilakukan
uji-coba terhadap tes., maksudnya butir tes hanya
dapat dijawab dengan benar oleh seluruh atau
sebagian siswa yang lebih pandai dan tidak ada
atau hanya sebagian kecil oleh siswa yang kurang
pandai.
69Perbedaan dan Persamaan TAN dan TAP
- Persamaannya
- Keduanya mempersyaratkan rumusan perilaku secara
spesifik - Keduanya disusun dari sampel butir tes yang
relevan - Keduanya menggunakan bentuk tes yang sama
- Keduanya memiliki ketentuan tes yang sama
- Keduanya dinilai validtas dan reliabelitasnya
- Keduanya digunakan dalam bidang pendidikan
70Lanjutan
TAN TAP
Mengukur sejumlah perilaku dengan sedikit butir tes untuk setiap perilaku Mengukur perilaku khusus dalam jumlah terbatas dengan banyak butir tes untuk setiap perilaku
Menekankan perbedaan di antara peserta tes Menekankan perilaku apa yang dapat/tidak dilakukan siswa
Mementingkan butir tes yang mempunyai tingkat kesulitan sedang Mementingkan butir tes yang relevan dengan perilaku tanpa peduli tingkat kesulitannya
Digunakan untuk tes survei Untuk tes penguasaan
Penafsiran membutuhkan pendefenisian kelompok Penafsiran membutuhkan pendefenisian perilaku
71Penyusunan TAP
- Langkah penyusunan TAP
- Menentukan maksud tes memberikan umpan balik
bagi siswa tentang hasil belajarnya (tes
formatif) dan menilai efektivitas sistem
pembelajaran secara keseluruhan (tes awal dan tes
akhir) - Membuat tabel spesifikasi untuk setiap butir tes
yang disebut kisi-kisi penyusunan tes (tabel 1). - Menulis butir tes
- 4. Mengelompokkan butir soal sesuai dengan
jenisnya - 5. Menulis petunjuk
- 6. Menulis kunci jawaban
72lanjutan
- 7. Melakukan uji coba tes
- 8. Menganalisis hasil uji coba
- 9. Merevisi tes.
- TAP digunakan untuk
- Mengukur tingkat pencapaian siswa setelah selesai
proses pembelajaran untuk satu mata pelajaran
(tes akhir) - Mengukur tingkat penguasaan siswa sebelum dimulai
proses pembelajaran (tes awal) - Mengetahui kemajuan siswa selama proses
pembelajaran (tes formatif)
73Strategi PembelajaranModul 6
- Hakikat Strategi Pembelajaran
- Menjelaskan komponen umum suatu set bahan
pembelajaran dan prosedur yang akan digunakan
secara bersama-sama untuk menghasilkan hasil
belajar tertentu anak didik. - Komponen umum strategi pembelajaran
- Kegiatan pra-pembelajaran
- Penyajian informasi
- Partisipasi anak didik
- Tes
- Tindak lanjut.
74Unsur Strategi Pembelajaran
- Urutan kegiatan pembelajaran
- Metode pembelajaran
- Media pembelajaran
- Waktu yang dialokasikan
- Strategi pembelajaran disusun untuk mencapai
tujuan pembalajaran tertentu dan harus disusun
sesuai dengan TKP.
75lanjutan
- Komponen Strategi Pembelajaran
- Urutan kegiatan pembelajaran meliputi
- Pendahuluan penjelasan singkat tentang isi,
penjelasan relevansi isi materi dengan pengalaman
siswa, penjelasan tujuan pembelajaran - Penyajian uraian, contoh, latihan
- Penutup tes formatif dan tindak lanjut
- 2. Metode pembelajaran
- 3. Media pembelajaran berupa media cetak dan
non-cetak, audio visual.
76Metode Pembelajaran
- Hakikat Metode Pembelajaran
- Konsep
- Cara yang telah direncanakan oleh guru untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran, artinya
adanya upaya yang sistematis. - Metode berbeda dengan strategi.
- Metode harus dapat dijadikan ujung tombak dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. - Metode salah satu komponen dalam strategi
pembelajaran - Misalnya metode diskusi untuk pembelajaran bahasa
Indonesia, tetapi waktu yang tersedia tidak cukup
tentu saja tidak akan bermanfaat secara optimal
untuk meningkatkan kompetensi berbahasa siswa.
77lanjutan
- Metode berfungsi sebagai cara dalam menyajikan
(menjelaskan, memberi contoh, dan memberi
latihan) isi pelajaran kepada anak didik untuk
mencapai tujuan. - Jadi guru harus dapat mengkombinasikan beberapa
metode dalam satu rangkaian pembelajaran agar
hasil pembelajaran lebih baik. - Pilihlah metode yang dapat memberikan kesenangan
atau kegembiraan kepada anak didik.
78Lanjutan
- B. Pemilihan Metode Pembelajaran
- Perlu diingat bahwa tidak ada satu pun metode
yang efektif untuk semua mata pelajaran.Setiap
metode pada dasarnya akan efektif hanya untuk
materi atau tujuan tertentu. - Dalam pemilihan metode harus mengetahui dulu apa
tujuan yang akan dicapai, jenis materi, dan anak
didik yang akan mengikuti pembelajaran. - Artinya, harus disesuaikan anatara metode yang
digunakan dengan TPK yang dirumuskan guru. Dalam
hal ini dengan melihat kata kerja dari TPK
tersebut.
79LanjutanContoh pemilihan metode dengan rumusan
TPK
Metode Kemampuan dalam TPK
Ceramah Menjelaskan konsep, prinsip, prosedur
Demontrasi Melakukan suatu ketr. Berdasarkan standar prosedur tertentu
Penampilan Melakukan suatu keterampilan
Diskusi Menganalisis/memecahkan masalah
Praktikum Melakukan suatu keterampilan
80Media dan Sumber BelajarModul 7
- Konsep Media
- Segala bentuk yang dapat digunakan untuk
menyalurkan informasi. Artinya, apapun yang akan
digunakan untuk menyalurkan pesan disebut media,
dapat juga media yang dirancang secara khusus
untuk mencapai tujuan, atau media yang sudah
tersedia di alam atau di lingkungan kita.
81Tujuan Penggunaan Media
- Membantu guru dalam menyampaikan pesan
- Memberikan pengalaman belajar yang berbeda
- Meransang minat siswa dan menumbuhkan sikap dan
ketr.tertentu dalam - Meniciptakan situasi pembelajaran yang sulit
dilupakan siswa, - Mewujudkan situasi belajar yang efektif
- Meningkatkan motivasi belajar siswa.
82Manfaat Media
- 1. memperlancar interaksai antara guru dan siswa
- 2. Proses belajar menjadi lebih menarik
- 3. Proses belajar menjadi lebih interaktif
- 4. Jumlah waktu mengajar dapat dikurangi
- 5. Meningkatkan kualitas hasil belajar
- 6. Proses pembelajaran dapat dilakukan di mana
dan kapan saja - 7. Menimbulkan sikap positif siswa terhadap
proses pembelajaran.
83Jenis Media Pembelajaran
- Media Tradisonal, berupa visual diam yang
diproyeksikan, visual yang tidak diproyeksikan,
audio, multimedia, visual dinamis yang
diproyeksikan, bahan cetak, permainan, realia. - Media mutakhir, berupa media berbasisi
telekomunikasi, media berbasis mikroprososer.
84Pemilihan Media Pembelajaran
- Sesuai dengan tujuan
- Pertimbangan biaya
- Kesesuaian media dengan metode
- Kesesuaian media dengan karakteristik siswa
- Pertimbanagn praktis
- Kemudahan teknis
85Sumber Belajar
- Konsep Sumber Belajar
- Sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak
langsung sehingga memberikan kemudahan bagi siswa
dalam belajar. - Sesuatu yang mendukung terjadinya belajar yang
meliputi sistem pelayanan, bahan pembelajaran,
dan lingkungan. - Tiga komponen utama dalam sumber belajar
- Sistem pelayanan
- Bahan pelajaran
- Memberdayakan lingkungan
86Jenis-jenis Sumber Belajar
- Sistem Pelayanan
- Sistem Pelayanan Individual auditorial, visual,
dan kinestik - Sistem Pelayanan Klasikal, yang secara
bersama-sama dapat dimanfaatkan oleh semua siswa. - 2. Bahan Pembelajaran ada dua
- Bahan pembelajaran yang dirancang sesuai dengan
tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, jenis
kemampuan siswa. - Bahan yang tidak dirancang secara khusus yang
bahannya sudah ada.
87Lanjutan
- 3. Lingkungan
- Lingkungan belajar tidak terbatas pada keberadaan
fisiknya saja (tersedianya berbagai objek dan
suasana) tapi juga meliputi subjek yang ada di
lingkungan tersebut. - Lingkungan harus kondusif, artinya memenuhi
syarat untuk terciptanya proses belajar yang baik.
88Faktor-faktor Penting dalam Pemilihan Sumber
Belajar
- Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
- Kesesuaian dengan karakteristik siswa
- Kesesuaian dengan jenis materi atau pengetahuan
yang akan dipelajari - Kemudahan untuk melakukannya
- Kepraktisan dalam pengorganisasian
- Kemampuan guru dalam melakukan
- Kesiapan siswa dalam belajar
89Seleksi dan Organisasi Materi PembelajaranModul 8
- Bentuk Kegiatan dan Bahan Pembelajaran
- Bentuk Kegiatan Pembelajaran
- 1. Guru sebagai fasilitator dan siswa belajar
sendiri (kegiatan mandiri) banyak dilakukan oleh
SLTP Terbuka, UT, pendidikan jarak jauh. Bahan
belajar berupa modul. - Di samping itu model ini juga dapat dilaksanakan
dalam kelas biasa.
902. Guru sebagai penyaji
- Guru sebagai penyaji materi pelajaran yang
dipilih dan dikembangkan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. - Model kegiatan ini dapat berlangsung dalam
kelas konvensional - Bahan ajar berupa buku pelajaran yang sudah
dikembangkan, LKS, video pembelajaran, kaset
audio, dan program komputer.
91B. Bentuk bahan Pembelajaran
- Bahan pembelajaran mandiri
- Terdiri dari materi belajar yang akan digunakan
siswa, pedoman siswa, dan pedoman mengajar
termasuk tes. - Tidak tergantung kepada guru
- 2. Bahan Pembelajaran Konvensional
- Bahan pembelajaran yang banyak digunakan
sekolah pada umumnya. Pada umumnya semua bahan
tersebut sudah ada yaitu berupa buku pelajaran.
92Jenis-jenis Pemilihan Materi
- Jenis Pemilihan Materi
- Materi tersebut harus menarik, bermanfaat, tidak
terlalu berat, mempunyai kontribusi untuk
mempelajari materi yang lainnya bagi siswa. - Materi dalam kawasan kognitif
- Materi yang berhubungan dengan kerja otak yang
secara hierarkis mulai dari kemampuan dasar
sampai dengan kemampuan yang paling ting (Bloom)
93Lanjutan
- Mengingat dihafalkan saja berupa nama-nama,
tanggal - Menjelaskan meliputi konsep, prinsip, hukum,
sebab-akibat - Menerapkan menuntut adanya penerapan dalam bentuk
yang konkret, berupa pembuktian prosedur,
langkah-langkah, proses, urutan. - Menganalisis berhubungan dengan kemampuan
berpikir deduktif berupa gejala, hubungan sebab
akibat, fenomena-fenomena. - Mensistesis kemampuan menggeneralisasi atau
berpikir induktif berupa membuat laporan,
rangkuman, kesimpulan - Mengevaluasi kemampuan membuat keputusan berupa
kemampuan yang paling tinggi
942. Materi Domain Afektif
- Materi pembelajaran yanag sangat sarat dengan
nilai-nilai moral, sikap, dan perilaku siswa. - Pembelajaran afektif idealnya harus selalu
berhenti pada pembentukan suatu kebiasaan dalam
diri siswa. - Siswa jangan hanya berlaku baik jika berada
dalam pengawasan guru saja. - Jenis materi berupa materi yang berkaitan
dengan nilai-nilai, kebiasaan, sikap, apresiasi,
serta kemampuan yang berkaitan dengan interaksi
sosial.
953. Materi Domain Psikomotor
- Pembelajaran harus bersifat bertahap agar dapat
memperoleh hasil yang maksimal - Jenis materi berkaitan dengan otot, keterampilan
motorik, atau gerak yang membutuhkan koordinasi
otot. - Misalnya siswa diajarkan bermain basket. Pada
tahap awal siswa akan meniru permainan basket
guru, kemudian tahap berikutnya siswa berlatih
menggunakan teknik-teknik yang diajarkan
96B. Pemilihan Materi
- Ada tiga indikator dalam pemilihan materi
pelajaran - Tujuan pembelajaran yang akan dicapai (TPK)
- Karakteristik siswa
- Kompetensi yang akan dicapai
971. Tujuan Pembelajaran Khusus
- TPK dirumuskan dengan berisi empat unsur (ABCD).
- Hasil belajar dapat diukur
- Perubahan tingkah laku dapat diamati
- Kata kerja yang digunakan harus yang operasional
- Perhatikan kata benda yang mengikuti kata kerja
tsb. - Contoh dapat menjelaskan hukum bejana
berhubungan
982. Karakteristik siswa sebagai indikator
- Rumusan TPK sudah jelas yang akan menjadi sasaran
belajar - Karakteristik berupa data-data tentang strata
atau jenjang pendidikan siswa - Pemilihan materi disesuaikan dengan kemampuan
siswa, pengalaman siswa, budaya masyarakat di
mana siswa bereada, potensi daerah. - Mis. Siswa SMU Negeri I Padang kelas X, Siswa
MAN Koto Baru Solok
993. Kompetensi
- TPK dikembangkan dari hasil analisis kompetensi.
- TPK yang sudah dirumuskan dengan langkah-langkah
penerapannya dalam berbagai aspek kehidupan maka
TPK itu sudah menjadi suatu kompetensi - Misl. Siswa SLTP Negeri V kelas VIII dapat
menjelaskan fungsi mengkudu - Contoh di atas sudah mengandung kompetensi yang
dapat diharapkan yaitu berupa manfaat bagi siswa
yang berupa wujud dari kompetensi
100Pengembangan Rencana PembelajaranHakikat
Pengembangan Rencana PembelajaranModul 9
- Hubungan Kurikulum dengan Pembelajaran
- Hakikat Kurikulum
- A plan for learning, pengalaman yang
direncanakan, pengalaman yang tidak direncanakan
(Hidden Curriculum) - Merupakan sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh siswa untuk memperoleh ijazah - Rencana yang memberikan pedoman dalam
pembelajaran - Pengalaman siswa di sekolah (intelektual,
emosional, sosial) - Seperangkat rencana pembelajaran
1012. Hakikat Pembelajaran
- Suatu proses komunikasi transaksional yang
bersifat timbal balik, abik antara guru dengan
siswa, siswa dengan siswa, untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. - Proses sebab akibat, guru sebagai figur sentral
harus dapat menetapkan strategi pembelajaran yang
tepat untuk mendorong terjadinya pembelajaran - Siswa sebagai subjek utama, guru harus
memperhatikan kesiapan siswa, tingkat kematangan
siswa, dan cara belajar siswa.
102Konsep dasar pembelajaran Modul 9
Tujuan Univ. Nasional, institusional,
Kurikuler Instruksio- nal
Mengajar Guru
Hubungan Sebab akibat
Menyampai Kan, me- motivasi, Memoni tor,
meng- evaluasi
Belajar
Perubahan Perilaku (K,A,P)
Bentuk keg.belajar
Sumber bahan ajar
103Konsep Silabus
- Merupakan penyusunan desain pembelajaran yang
berisikan garis-garis besar pembelajaran atau
penjabaran lebih lanjut standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang ingin dicapai melalui
pengalaman belajar dengan materi pokok yang perlu
dipelajari siswa. - Hal yang harus dipahami untuk memperoleh silabus
yang berkualitas - Pengertian, manfaat, format, sistematika,
komponen, kemasan silabus, dan sistem penilaian.
104Lanjutan
- 2. Langkah-langkah penyusunan silabus dan format
silabus. - Prinsip-prinsip penyusunan silabus
- Relevansi, ada keterkaitan antara kompetensi yang
diharapkan dengan pengalaman belajar - Konsistensi, taat azas atau ajeg antara
keseluruhan komponen yang ada dalam silabus - Adequate, kecukupan materi yang dipelajari dengan
kompetensi yang ingin dicapai.
105Lanjutan
- 4. Ilmiah, artinya silabus dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan dengan
memperhatikan perkembangan dan kebutuhan peserta
didik - 5. Sistematis, artinya ada keterkaitan
antarmateri. -
106PENYUSUNAN SILABUS
- Dalam menyusun desain pembelajaran berbasis
kompetensi ada 3 pertanyaan yang harus diajukan - Kompetensi apa yang harus dicapai? Hal ini
menyangkut materi dan indikator - Bagaimana cara memberikan pengalaman belajar
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan? Hal
ini menyangkut strategi, metoe, media, bahan
ajar, an lingkungan belajar. - Bagaimana kita mengetahui bahwa kompetensi yang
kita ajarkan telah dikuasai siswa? Hal ini
menyangkut evaluasi atau penilaian.
107Manfaat Silabus
- Sebagai pedoman dalam pengembangan rancangan dan
pelaksanaan pembelajaran serta penilaian lebih
lanjut - PENGALAMAN BELAJAR
- Merupakan aktivitas yang akan dilakukan siswa
- dalam berintegrasi dengan bahan ajar, hal ini
dapat - dilakukan di dalam dan di luar kelas ataupun di
luar - sekolah dengan metoe yang bervariasi, dalam hal
- ini memperhatikan kemampuan awal dan kondisi
- siswa. Pengalaman belajar hendaknya memuat
kecakapan hidup yang harus imiliki siswa.
108Langkah-langkah Penyusunan Silabus dan Sistem
Penilaian
- 1. Penulisan identitas (nama sekolah, mata
pelajaran, kelas, dan semester) - 2. Standar kompetensi diambil pada dokumen
kurikulum sesuai dengan mata pelajaran - 3. Kompetensi dasar, diambil pada dokumen
kurikulum yang sesuai dengan mata pelajaran. - 4. Materi pokok dan uraian materi pilih pokok
sebagaimana tercantum dalam dokumen kurikulum.
Materi pelajaran dapat berupa fakta, prinsip, dan
prosedur
109Lanjutan
- Fakta nama objek, tempat, orang, lambang/simbol,
peristiwa sejarah, dan komponen benda. - Konsep pengertian, defenisi
- Prinsip dalil, rumus, paradigma
- Prosedur Berupa langkah-langkah mengerjakan
sesuatu
110Standar Isi
- Standar Isi mencakup lingkup materi dan tingkat
kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. - Kompetensi dasar sejumlah kompetensi yang harus
dicapai siswa - Kompetensi dasar diukur dengan indikator hasil
belajar. - Indikator dijadikan sebagai acuan apakah
kompetensi yang diharapkan sudah tercapai atau
belum.
111Contoh
Standar Kompetensi Kompetensi dasar Indikator
Memaknai Lingkungan kehidupan manusia 1. Mendeskripsikan beragam bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan 2. Mendeskripsikan kehidupan pada masa pra-aksara di Indonesia Menguraikan Menujukkan Menjelaskan 1. Mengurutkan 2. Menggambarkan 3. Menulis ulang 4. menafsirkan
112Contoh Format Silabus
- Nama Sekolah
- Mata Pelajaran
- Kelas
- Semester
- Standar Kompetensi
Dasar Kompe-tensi Materi Pokok dan uraian materi Strategi Pembelajaran Alokasi Waktu Sumber Pembelajar- an
113(No Transcript)