ilmu mengenai racun termasuk mendeteksi, mengisolasi, memisahkan dan menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif, cara kerja racun dalam tubuh dan bahan yang digunakan utk menetralkan. - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

ilmu mengenai racun termasuk mendeteksi, mengisolasi, memisahkan dan menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif, cara kerja racun dalam tubuh dan bahan yang digunakan utk menetralkan.

Description:

TOKSIKOLOGI ERLINA RUSTAM KERACUNAN TOKSIKOLOGI ilmu mengenai racun termasuk mendeteksi, mengisolasi, memisahkan dan menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:1105
Avg rating:3.0/5.0

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: ilmu mengenai racun termasuk mendeteksi, mengisolasi, memisahkan dan menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif, cara kerja racun dalam tubuh dan bahan yang digunakan utk menetralkan.


1
TOKSIKOLOGI ERLINA RUSTAM
KERACUNAN
TOKSIKOLOGI
  • ilmu mengenai racun termasuk mendeteksi,
    mengisolasi, memisahkan dan menganalisis secara
    kualitatif dan kuantitatif, cara kerja racun
    dalam tubuh dan bahan yang digunakan utk
    menetralkan.

2
Obat dan Racun
terpisah melalui dosis dan cara pemberian
Obat Adalah bahan atau campuran bahan yang
berasal dari hewan, tt-an atau zat kimia yang
dapat digunakan untuk mencegah, menghilangkan,
mengobati, mendiagnosa ataupun menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit dan juga untuk
mempercantik badan.
3
  • Racun
  • Adalah zat atau bahan yang bila masuk ke
    dalam tubuh melalui mulut, hidung ( inhalasi),
    suntikan dan absorbsi melalui kulit, atau
    digunakan terhadap organisme hidup dengan dosis
    relatif besar akan merusak kehidupan atau
    mengganggu dengan serius satu atau lebih organ
    atau jaringan

4
Jenis zat yang berpotensi sebagai racun berasal
dari
  1. Rumah tangga disinfektan, insektisida
  2. Pertanian pestisida
  3. Medis narkotika, obat keras dan obat lain
  4. Industri logam berat, asam dan basa kuat
  5. Alam bebas ganja, jamur, binatang berbisa

Dasar terjadi keracunan
  • kelainan genetik (primakuin, INH)
  • defisiensi enzim (pada neonatus prematur
    spt. Kloramfenikol)
  • interaksi obat

5
PENYEBAB KERACUNAN
  • Zat racun diproduksi oleh tumbuhan, hewan atau
    bakteri.
  • Phytotoxins
  • Zootoxins
  • Bacteriotoxins

6
  • Jenis-jenis Toksikologi
  • Toksikologi Deskriptif
  • Toksikologi Mekanistik
  • Toksikologi Regulatif
  • Toksikologi Forensik
  • Toksikologi Klinik
  • Toksikologi Kerja
  • Toksikologi Lingkungan
  • Ekotoksikologi

7
  • Toksikologi Deskriptif
  • Melakukan uji toksisitas untuk mendapat informasi
    yang digunakan untuk mengevaluasi resiko yang
    timbul oleh bahan kimia terhadap manusia dan
    lingkungan
  • Toksikologi Mekanistik
  • Menentukan bagaimana zat kimia menimbulkan efek
    yang merugikan pada organisme hidup

8
  • Toksikologi Regulatif
  • Menentukan apakah suatu obat mempunyai resiko
    yang rendah untuk dipakai sebagai tujuan terapi
  • Toksikologi Forensik
  • Mempelajari aspek hukum kedokteran akibat
    penggunaan bahan kimia berbahaya dan membantu
    menegakkan diagnosa pada pemeriksaan postmortem

9
  • Toksikologi Klinik
  • Mempelajari gangguan yang disebabkan substansi
    toksik, merawat penderita yang keracunan dan
    menemukan cara baru dalam penanggulangannya
  • Toksikologi Kerja
  • Mempelajari bahan kimia pada tempat kerja yang
    membahayakan pekerja dalam proses pembuatan,
    transportasi, penyimpanan maupun penggunaannya

10
  • Toksikologi Lingkungan
  • Mempelajari dampak zat kimia yang berpotensi
    merugikan sebagai polutan lingkungan
  • Ekotoksikologi
  • Mempelajari efek toksik zat kimia terhadap
    populasi masyarakat

11
Toksikologi Ekperimental Pemakaian obat secara
kronik (anti hipertensi, obat TBC, kontrasepsi),
harus disertai data karsinogenik dan teratogenik
dari obat tersebut Pemakaian obat dalam waktu
pendek (obat cacing), harus memenuhi sarat
toksisitas akut
12
Klasifikasi Keracunan
1. menurut cara terjadinya keracunan
2. menurut mula terjadinya keracunan
  • Keracunan Akut
  • Keracunan Kronis

13
3. menurut organ terkena keracunan
  • Neurotoksik
  • Kardiotoksik
  • Nefrotoksik
  • Hepatotoksik

4. menurut jenis bahan kimia
  • Gol. Alkohol
  • Gol. Fenol
  • Gol. Logam berat

14
Accidental Poisoning Anak-anak balita
kebiasaan memasukan benda ke dalam mulut
(termasuk obat-obat yang menarik warna dan
rasanya, spt. Tablet berlapis gula, warna-warni
tablet dan sirup, serta aromanya),minyak tanah
dll.
15
Pada anak muda biasanya golongan opiat yang
disalahgunakan (untuk mencari kesenangan) Pada
orang dewasa golongan barbiturat, gol. Hipnotik
sedatif lain dan Obat nyamuk cair merupakan
pilihan utama bagi orang yang mengalami depresi
berat untuk bunuh diri
16
Self Poisoning Kecelakaan karena kurang
hati-hati dalam penggunaan Misal keracunan
pestisida atau insektisida Keracunan oleh toksin
tertentu (biasanya dihasilkan oleh mikroba) Misal
Enterotoksin yang dihasilkan oleh
kuman stafilokokus Toksin botulinum yang yang
terdapat dalam makanan kaleng yang sudah
rusak karena pengawetan tidak
sempurna
17
Keracunan yang disebabkan oleh makanan
sehari-hari yang mengandung racun Misal
Sianida dalam singkong Muskarin pada jamur
As.Jengkolat pada jengkol penyumbatan tubuli
ginjal hematuria dan anuria. Keracunan
Borax dan Formalin pengawetan makanan seperti
bakso, ikan tahu dsb.
18
Tanda-tanda keracunan
Tanda / gejala sangat tergantung kepada jenis
dan kekuatan kerja racun (potensi) serta tempat
kerja (organ sasaran) dari zat racun tersebut.
Banyak racun yang tidak menimbulkan gejala
spesifik, Mis. Koma dapat ditimbulkan oleh
keracunan hipnotik, stimulansia, gol. Salisilat,
antidepresi dsb.
19
Namun ada beberapa bahan kimia yang memberikan
tanda/gejala khusus bila terjadi keracunan Mis.
Gol. Hipnotik menimbulkan koma dengan tonus
dan reflek otot menurun Gol. Antikolinergik
menimbulkan gejala midriasis, takikardia, retensi
urin,halusinasi kulit merah dan panas LIHAT
TABEL 52-1 FT U I HAL 833
20
Yang perlu diperhatikan pada permulaan keracunan
  • Kesadaran
  • Respirasi
  • Tekanan darah
  • Kejang
  • Pupil mata
  • Jantung
  • Bising usus
  • Dll

21
1. Kesadaran Penurunan kesadaran merupakan
petunjuk penting tentang beratnya keracunan.
Makin dalam koma ,makin berat keracunan dan
persentase kematian juga akan bertambah
Secara toksikologi penurunan kesadaran dibagi
atas 4 tingkat Tingkat I Penderita mengantuk
,tapi masih bisa diajak bicara. Tingkat II
Penderita sopor,bereaksi dengan rangsangan
minimal Tingkat III Penderita
sopor-komatus,bereaksi dengan rangsangan maks
Tingkat IV penderita koma, tidak ada reaksi
sama sekali
22
2. Respirasi. Salah satu penyebab kematian pada
keracunan adalah terhambatnya aliran nafas oleh
sekresi mukus seperti pada keracunan organo
pospat Depresi pernafasan sering penyebab
kematian pada keracunan obat-obat ssp.
3.Tekanan darah Penurunan tekanan darah sering
sering terjadi pada keracunan dan dapat pula
timbul syok tapi tidak begitu berat, bisa diatasi
dengan tindakan sederhana.Syok berat umumnya
berhubungan dengan kerusakan pusat vasomotor dan
prognosa yang jelek.
23
4. Kejang. Kejang merupakan tanda adanya
stimulansia pada ssp (mis,amfetamin) ,medula
spinalis (striknin), hubungan saraf otot
(insektisida organo pospat) 5.Pupil dan refleks
ekstramitas 6. Bising usus Perubahan bising
usus menyertai perubahan derajat kesadaran.Pada
derajat kesadaran tingkat III ,biasanya bising
usus negatif,dan tingkat IV selalu negatif.
dapat dipakai untuk pasien yang pura-pura
pingsan. 7. Lain-lain Gejala lain seperti
gangguan keseimbangan asam basa,air, tanda
kerusakan hati dan ginjal,retensi urin ,muntah
dan diare dll.
24
Terapi intoksikasi
Secara umum penanggulangan keracunan dengan cara
  • Terapi simtomatis,.
  • Mencegah absorbsi selanjutnya dari racun
  • Mempercepat pengeluaran racun dari
    tubuh.

25
A. Terapi simptomatik
Hilangkan gejala-gejala keracunan Pertahankan
fungsi vital Bila perlu beri antidotum tertentu
bila sudah diketahui jenis racunnya Mempercepat
ekskresi obat. Saliva dan sekret bronkus yang
berlebihan sering menyumbat saluran nafas
(terutama obat kolinergik). Tindakan pertama
Lakukan pembersihan mulut dan jalan nafas,
pasien dibaringkan dengan posisi miring
bergantian kanan dan kiri.Bila perlu berikan
bantuan pernafasan dengan respirator mekanik
26
B. Pencegahan absorbsi racun
1. Keracunan melalui kulit lakukan
pencucian dengan sabun dan air
(jangan gunakan pelarut organik) 2. Keracunan
melalui inhalasi segera pindahkan pasien
ke tempat yang segar dan udaranya
bersih
27
3. Keracunan peroral
  • Menimbulkan muntah (korek dinding farings
    belakang dengan spatel, atau memberikan apomorfin
    5-8 mg secara s.c.)
  • Bilas lambung dengan pipa karet berdiameter besar
    (mengeluarkan tablet yang belum hancur)
  • Pemberian pencahar (meningkatkan peristaltik usus
    shg penyerapan lebih lama)
  • Pemberian bubur karbon aktif (untuk menyerap
    obat/racun)

28
C. Mempercepat pengeluaran racun
  • Transfusi pengganti
  • Dialisis peritoneal
  • Diuresis paksa
  • Hemodialisis
  • Hemoperfusi

29
Cara Kerja racun
  • Racun yang bekerja lokal seperti zat korosif
    (asam dan basa kuat), menimbulkan nyeri hebat
    pada daerah yang terkena racun.
  • Racun yang bekerja sistemik, menyerang organ
    vital seperti susunan syaraf pusat, jantung,
    paru-paru, ginjal dan hati yang mempengaruhi
    seluruh sistem tubuh seperti narkotik yang
    menyerang ssp, as.oksalat menyerang kerja
    jantung, CO dan sianida menyerang sistem
    pernafasan, merkuri menyerang ginjal.

30
Sampel kasus keracunan
  • Sampel untuk mengetahui peristiwa keracunan
    adalah sisa racun, sisa makanan jika racun
    bercampur bahan makanan, bekas muntahan, urine
    dan feses.
  • Sampel dari korban adalah darah dan jaringan
    tubuh (terutama jika korban telah meninggal)
    seperti lambung dan isi lambung, hati dan organ
    lain yang diperlukan.

31
Terima Kasih
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com