ENTOMOLOGI - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

ENTOMOLOGI

Description:

... sifat biologi dan ekologi Keterkaitannya dengan penyakit Teknik surveillance Kontrol dan pengukuran terhadap kontrol Arthropod borne diseases Sejak jaman ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:2524
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 30
Provided by: ikma10fkm
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: ENTOMOLOGI


1
  • ENTOMOLOGI
  • Suhintam Pusarawati drh. M.Kes
  • Departemen Parasitologi FK Unair
  • April 2011

2
Pendahuluan
  • Sejarah
  • Joseph Nott (1848)
  • yellow fever dan malaria disebarkan oleh
    nyamuk
  • Patrick Manson (1878)
  • elephenthiasis (Wuchereria bancrofti)
    disebarkan oleh vektor nyamuk spesies Culex
    quinquefasciatus
  • Ronald Ross (1897)
  • malaria disebarkan oleh vektor nyamuk
  • Problem kesehatan masyarakat di Indonesia
  • Dengue
  • Malaria
  • Filaria

3
  • Mempelajari Arthropoda
  • Penyebab langsung penyakit pada manusia
  • Arachnida (mites, spiders, scorpions)
  • Vektor penyakit (insect / arthropod borne
    diseases)
  • Konsep dasar entomologi
  • Morfologi
  • Taxonomi dan sistematika
  • Sifat-sifat biologi dan ekologi
  • Keterkaitannya dengan penyakit
  • Teknik surveillance
  • Kontrol dan pengukuran terhadap kontrol

4
  • Arthropod borne diseases
  • Sejak jaman dahulu
  • demam kuning (yellow fever)
  • plague (pes)
  • malaria
  • trypanosomiasis Afrika, penyakit chagas
  • filariasis limphatik
  • Baru dikenal pd akhir-akhir ini (Arthropod
    related disorders)
  • Lyme disease
  • Human granuloma ehrlichiosis.
  • Reemerging diseases malaria.

5
  • Arthropoda menyebabkan
  • Annoyance (gangguan, menjengkelkan)
  • Mengisap darah (hematopahagus)
  • Kebiasaan menggigit
  • lice, bedbugs, pinjal (fleas), lalat tsetse,
    nyamuk, sand flies, ticks
  • Berat-ringan tergantung
  • jumlah, ukuran, kebiasaan terbang sekitar mata,
    telinga, hidung.
  • Envenominasi (bersifat ringan berat)
  • Arthropoda beracun ? gigitan / sengat (sting)
  • tawon, spiders, scorpion
  • Produksi toxin (tersentuh atau teringesti). .
  • caterpillars mensekresi toksin ? kontak
    dermatitis.
  • Envenominasi pd kulit
  • kemerahan, rasa sakit, papula erytrematous

6
  • Reaksi alergi
  • Gigitan kutu, kutu busuk, pinjal, tawon, lebah,
    semut, nyamuk
  • Kontak alergi
  • kumbang (beetles)
  • ulat bulu (caterpillars) pd kulit.
  • Saluran respirasi (terhirup) ? partikel dari
    lipas, pinjal, mites
  • Tergantung sensitifitas penderita dan alergen ?
    ringan-berat
  • Invasi pada jaringan
  • Myasis
  • infestasi larva lalat pd jaringan manusia hidup.
  • Scabiosis
  • infestasi mites (Sarcoptes scabiei) pada kulit

7
  • Arthropoda vektor berbagai penyakit
  • (Arthropod
    borne diseases)
  • Arthropoda menularkan
  • Virus
  • Bakteri
  • Rickettsiae
  • Protozoa
  • Helminth.
  • Cara penularan
  • secara mekanik (vektor mekanik)
  • secara biologi (vektor biologi)
  • Kontaminasi makanan
  • Bagian setae, sisik (scale), kulit tubuh dll .
  • Lalat rumah.
  • Ketakutan terhadap Arthropoda enthomophobia

8
Faktor - faktor berperan dalamvector borne
diseases
Organisme
Vektor
Hospes (Manusia)
Lingkungan fisik
Faktor biologi
9
Komponen - komponen yang berperan
  • Organisme penyebab penyakit
  • Spesies atau strain
  • Temperatur ? siklus ekstrinsik (
    malaria)
  • Vektor
  • Keperluan reproduksi
  • Temperatur dan kelembaban
  • Kontak dengan manusia
  • Kepekaan terhadap infeksi
  • Kebiasaan makan dan istirahat
  • Kemampuan (jarak) terbang
  • Distribusi musiman
  • Diapause (periode pertumbuhan,
    perkembangan)
  • Longevity (lamanya hidup)
  • Kemampuan bereaksi dengan
    insektisida

10
  • Hospes manusia
  • Imunitas.
  • Organisasi social (urban / rural)
  • Kondisi rumah, pembuangan air,
    pengadakan air
  • Pekerjaan
  • Sistim pertanian (pengairan)
  • Perpindahan penduduk (migrasi,
    transmigrasi)
  • Tindakan intervensi (parasit, vektor,
    lingkungan)
  • Lingkungan fisik
  • Temperatur, kelembaban
  • Curah hujan, Angin
  • Ketinggian, Topografi
  • Permukaan air di bawah tanah
  • Tanah
  • Penggunaan pestisida
  • Faktor biologi yang lain
  • Predator, Parasit, Patogen , Genetik

11
Siklus interaksi dinamik patogen,
vektor, hospes , lingkungan
Patogen Virus Bakteri Protozoa Nematoda Rickettia
Vektor Diptera (flies) Phtiraptera
(lice) Hemiptera (bugs) Siponaptera (fleas) Acari
(tick mites)
Hospes Mamalia (manusia) Burung Reptil Amphibi
V
Faktor lingkungan Faktor fisik Faktor
biologi Faktor sosio-ekonomi
Transmisi vector borne diseases
mekanik biologi
12
Arthropoda sebagai penyebab dermatitis
  • FAMILI SARCOPTIDAE
  • Spesies Sarcoptes scabiei var hominis
  • Penyakit scabies, gudik
  • Morfologi
  • Tubuh kepala dan badan yang bulat
  • Ukuran
  • betina 330-450 X 250-350 mikron
  • jantan 200-240 X 150-200 mikron
  • Kaki 4 pasang
  • dua pasang dibagian anterior
  • dua pasang di bagian posterior.
  • Ujung-ujung kaki terdapat bulu panjang dan
    diakhiri dg pulvilli yg seperti lonceng ( bell
    shaped).

13
  • Gejala kinis scabiosis
  • pd kulit yg tipis di sela-sela jari,
    lipatan-lipatan kulit axilla, lutut, siku,
    umbilicus, genitalia, mamae.
  • parasit membuat terowongan pd lapisan kulit
    stratum corneum
  • permukaan kulit tampak gelembung kecil, digaruk
    akan berdarah dan menyebabkan scab (bersisik).
  • rasa gatal yg intensif

14
Sarcoptes scabiei
  • Tungau betina bertelur, 3-4 hari menetas menjadi
    larva membuat terowongan baru dan dewasa dalam
    4 hari.
  • Cara penularan
  • kontak secara langsung (tungau dewasa berpindah).
  • menggunakan pakaian atau handuk penderita.
  • Kontrol dan pengobatan
  • Pakaian, seprai, handuk penderita dicuci dg air
    mendidih atau digodok.
  • Permethrin cream (5). 
  • Lindane lotion (1.0 )  

15
Mites sebagai penyebab alergi
  • Ada dua spesies
  • Dermatophagoides farinae
  • Dermatophagoides pteronyssinus.
  • Penyebab alergi (hause dust mites)
  • Menimbulkan gejala
  • gangguan respirasi bagian atas
  • pembengkaan mukosa hidung dan sinus
  • bersin
  • batuk
  • asma.
  • Protein dari tinja lebih allergenik dibanding dg
    mites.
  • Penyebaran
  • seluruh dunia terutama di lingkungan hangat dan
    lembab
  • di dalam rumah (di kasur, bantal, perabot rumah,
    karpet, dll)

16
Poison Arthropod
  • Order Arachnida
  • Scorpion menghasilan racun toxalbumin bersifat
  • neurotoksin
  • hemolisin
  • hemorrhagin
  • agglutinin tergantung species
  • koagulan
  • cardiac toxin
  • vascular toxin
  • Spiders (Aranea)
  • (1). Systemic arachnidism
  • (2). Necrotic arachnidism
  • Order Hymenoptera lebah, tawon dan semut

17
  • Myasis
  • Myasis investasi larva lalat (maggots) pd
    vertebrata (manusia) hidup pd periode tertentu,
    makan jaringan mati, jaringan hidup atau cairan
    tubuh.
  • Myasis diklasifikasikan
  • Spesifik larva hanya menginvestasi jaringan
    hidup (obigat parasit jaringan), telur atau larva
    pd luka kulit, kulit normal, lubang hidung.
  • Semispesifik larva secara normal
    menginvestasi tubuh binatang yg mati,
    kadang-kadang telur atau larva didepositkan pd
    jaringan nekrotik hospes yg masih hidup juga pd
    jaringan hidup.
  • Accidental larva dapat termakan dan masuk
    dalam jaringan saluran pencernaan atau jaringan
    genitourinari.
  • Pembagian myasis secara anatomi (lokasi jaringan
    yg diinvestasi)
  • intestinal
  • cutaneus (subcutaneous)
  • nasal
  • opthalmik
  • telinga dll.

18
ORDO ACARINAFamili IXODIDAE (Hard ticks)
  • Species
  • Dermacentor andersoni
  • Dermacentor variabilis
  • Ixodes holocyclus
  • Tick paralisis
  • toxin yg mempengaruhi susunan syaraf pusat dan
    neuromuscular junction.
  • Dikeluarkan oleh kelenjar saliva
  • Toxaemia ditandai dg gejala yg cepat
  • peningkatan suhu sampai 40ºC
  • ascending paralysis
  • kesulitan menelan dan respirasi
  • kematian karena kelumpuhan syaraf pernafasan
    dan jantung

19
Kelas Insecta (Hexapoda)
  • Orde Anoplura (sucking lice)
  • Orde Siponaptera (fleas)
  • Orde Blattaria (cockroaches)
  • Orde Heteroptera (true bugs)
  • Orde Coleoptera (beetles)
  • Orde Hymenoptera (bees, wasps, ants)
  • Orde Lepidoptera (moths, butterflies)
  • Orde Diptera (flies)

20
Orde Anoplura (sucking lice)
  • Pediculus humanus capitis
  • Pediculus humanus corporis
  • Tubuh pipih dorso-ventral
  • Kepala kecil dibanding thorax, sepasang anthena
  • Thorax, abdomen bersegmen, terdapat spiracel
    (lubang pernafasan)
  • 3 pasang kaki yang berkuku (claw)
  • Phtirus pubis
  • Habitat pada rambut pubis
  • Tubuh lebih pendek dari pada Pediculus humanus
  • Ukuran 1-2 mm, warna putih keabu-abuan
  • Kaki kuat, berkuku menyerupai ketam (crab
    lice)
  • Kaki pertama lebih kecil dari pada kaki yang
    lain.

21
  • Peranan medis kutu badan
  • Diperkirakan penular AIDS atau HIV.
  • Epidemic typhus (Rickettsia prowazekii ) di
    Eropa, Afrika, Asia
  • Epidemic relapsing fever (Borrelia recurrentis)
    di Afrika Timur.
  • Kontrol dan pemberantasan
  • Kutu badan (body lice)
  • pakaian disiram air mendidih atau direbus.
  • Insektisida
  • 10 DDT (dichloro-diphenil trichloroethane)
  • 1 lindane / gama HCH (hexachlorocyclohexane)
  • 1 malathion.
  • Kutu kepala insektisida bentuk lotion
  • 0,5 malathion
  • 0,5 carbaryl (mematikan telur, nympha, dewasa).
  • 1 lindane .
  • Phtiriasis (pedikulosis pubis)
  • DDT 10
  • mencukur rambut kemaluan.

22
  • Orde Siponaptera (fleas / pinjal)
  • Ctenocephalides felis
  • Ctenocephalides canis
  • Xenophsylla cheopis
  • Pullex irritans

23
Orde Siphonaptera
  • Xenophsylla cheopis
  • Tidak terdapat oral comb dan pronotal comb
  • Kepala membulat
  • Ocular bristles terletak di depan mata
  • Gb. bawah organ kelamin betina (seminal
    receptacle)
  • Pullex irritans
  • Ocular bristles terletak di bawah mata

24
Orde Siponaptera
  • Ctenocephalides felis
  • Terdapat oral (genal) comb dan pronotal comb pada
    thorax.
  • Duri pertama dan duri kedua pada oral comb sama
    panjang.
  • Kepala kecil, memanjang
  • Ctenocephalides canis
  • Terdapat oral (genal) comb dan pronotal
  • comb pada thorax.
  • Duri pertama pada oral comb lebih kecil
  • / pendek dibandingkan dengan duri kedua.

25
  • Peranan medis vektor penyakit
  • Plaque (black death / bubonic plaque) ? Yersinia
    pestis.
  • Murin typhus (Rickettsia typi)
  • Tularemia (Francisella tularensis)
  • Ctenocephalides canis dan C. felis
  • Hospes perantara cacing pita Dipylidium caninum
    dan Hymenolepis diminuta.
  • Flea dermatitis disebabkan gigitan pinjal.
  • Kontrol
  • Insektisida bentuk bubuk untuk membunuh pinjal
  • digunakan secara langsung pada pinjal dalam
    sarang atau yang lari.
  • diazinon
  • fenitrothion 2
  • gamma HCH 3
  • carbaryl 5
  • malathion
  • 10 DDT

26
Orde Heteroptera
Kontrol
  • Cimex hemipterus
  • Cimex hemipterus
  • Tubuh pipih dorso ventral
  • Ukuran 4 mm
  • Warna coklat kemerahan
  • Berbau khas
  • Probosis bersegmen, bila tidak digunakan flexi ke
    bawah
  • Sepasang anthena
  • Tipe mulut piercing sucking.

27
  • Peranan bidang kedokteran
  • Gigitan ? rasa gatal, papular urticaria
  • Menularkan penyakit
  • hepatitis B (secara mekanik)
  • Vector virus HIV. (virus tidak mengalami
    replikasi)
  • Pengendalian dan pemberantasan Cimex
  • tempat persembunyian di vacuum dan cuci dg
    detergent
  • semprot Insektisida residual
  • organoclorine
  • 2 malathion
  • 1 carbaryl
  • 0,5 diazinon
  • dikombinasi 0.1-0,2 pyrethrin (sintetik
    pyrethroid)
  • keluar dari persembunyiannya

28
Orde Blattaria
  • Periplaneta americana
  • Ukuran tubuh 3-4 cm
  • Berwarna coklat tua kemerahan
  • Anthena panjang (filiform)
  • Sayap berkembang baik (dapat terbang)
  • Blatta orientalis
  • Ukuran tubuh 2-3 cm
  • Warna coklat hitam dg bintik hitam
  • Sayap lebih pendek, betina sayap rudimenter
  • Blattela germanica
  • Ukuran 2-2,5cm, warna coklat muda.
  • Pronotum terdapat dua garis hitam longitudinal
  • Sayap sempurna, menutup seluruh dorsal abdomen

29
  • Peranan medis Ordo Blattaria
  • Vektor mekanik
  • Protozoa intestinal
  • Entamoeba histolytica
  • Entamoeba coli
  • Endolimax nana
  • Giardia lamblia
  • Balantidium coli
  • Helmint
  • Ascaris lumbricoides,
  • Trichuris trichiura
  • Enterobius vermicularis
  • Vektor penyakit bakterial
  • Diphteria
  • Antrax,
  • Tetanus
  • Tuberculosis
  • Salmonella typosa.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com