SESI 10 - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

SESI 10

Description:

B1 banyak pada alkoholic beri-beri. Obesitas juga mengganggu (mungkin ada hubungan dengan hipertensi, DM dan kolesterol) Gangguan aliran darah: gangguan pada ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:91
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 75
Provided by: admin84
Category:
Tags: sesi | alkoholic

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: SESI 10


1
SESI 10
  • Gangguan
  • Sistem Organ Pernapasan
  • Gangguan
  • Sistem Organ Kardiovaskular

2
DESKRIPSI
  • Pembahasan materi meliput tentang gangguan
  • yang bisa terjadi pada sistem respirasi alat
    pernapasan atas dan bawah dan sistem
    cardiovascular.

3
TUJUAN UMUM
  • Memahami fungsi dan gangguan yang timbul pada
    sistem respirasi, gangguan alat pernapasan atas
  • dan bawah fungsi dan gangguan sistem jantung
  • dan pembuluh, serta beda asma bronkial dan asma
  • kardial

4
TUJUAN KHUSUS, POKOK SUB-POKOK BAHASAN
  • Menjelaskan
  • Fungsi Sistem Organ Pernapasan, dan berbagai
  • gangguan hidung, laring, faring, trakea,
    bronkus,
  • alveoli paru.
  • Fungsi Sistem Organ Kardiovaskular, dan
    berbagai
  • gangguan Jantung dan pembuluh darah dan limfe.
  • Asthma cardial dan Asthma bronchial

5
GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN
  • Gangguan Hidung
  • Gangguan Faring
  • Gangguan Laring
  • Gangguan Trakea
  • Gangguan Bronkus
  • Gangguan Paru.

6
8.2.1 GANGGUAN HIDUNG
  • Defek kongenital - Choanal atresia (bisa sesisi
    bisa
  • dua-2)
  • - Sifilis kongential ? gangguan
    pertumbuhan tulang hidung..
  • Infeksi - Common cold (viral) ? nasal
    congestion.
  • - Bisul kecil.
  • - Infeksi yang menjalar bisa ?
    thrombosis sinus cavernosus ? fatal.
  • Cedera - Fraktur nasi (olah raga, jatuh,
    terpukul)
  • - Epistaxis (pembuluh darah peka,
  • infeksi atau cedera).

7
8.2.1 Gangguan Hidung (lanjutan-1)
  • Tumor - Hemangioma (tumor jinak pembuluh darah)
  • gt di rongga hidung bayi (bisa hilang spontan
  • sebelum dewasa).
  • - Basal cell carcinoma dan
    squameous cell
  • carcinoma bisa timbul sekitar lobang hidung.
  • - Tumor sekunder penjalaran dari tempat
    lain.
  • Obstruksi hidung - Nasal polyo ? kongesti hidung
  • - Kemasukan corpus aleinum
  • (biji kacang, gundu dll)

8
8.2.1 Gangguan Hidung (lanjutan-2)
  • Obat-2 Pemakai kokain (hisap) menggangu pembuluh
  • darah selaput lendir ? perforasi septum nasi.
  • Obat hisap hidung ? nasopharyngeal tumor
  • Alergi - Rhinitis alergi paling umum ditemui.
  • - Alergen serbuk tumbuhan,
  • kotoran hewan,
  • tungau rumah, dan
  • spora jamur.
  • Investigasi - Speculum (membuka lubang hidung)
  • - X-ray untuk fraktur
  • - Biopsi

9
8.2.2 PHARYNX (FARING)
  • Bagian penghubung belakang mulut dengan hidung
  • ke esofagus.
  • Terdiri saluran otot dilapisi selaput lendir,
    merupakan
  • bagian dari alat pernapasan dan pencernaan.
  • Bagian atas - Nasopharynx yang menghubungkan
  • cavum nasi ke palatum molle mulut.
  • - Propharynx adalah bagian tengah dari
  • nasopharynx ke bawah lidah
  • - Laryngopharynx adalah bagian terbawah
  • di belakang larynx dan bersatu
  • dengan esophagus.

10
Pharynx (Lanjutan)
  • Gangguan
  • Akut faringitis (sore throat) tertusuk dan
    tertinggal
  • benda asing (contoh duri ikan)
  • Faringoesofageal divertikulum (Zenkers
    divertikulum)
  • Tumor ganas kanker laryngofaring dan orofaring
  • terbanyak akibat rokok dan minuman keras.
  • USA insiden penyakit kanker faring 6
    kasus/100.000
  • populasi/tahun. Meningkat sesuai usia, dan
  • gt pada laki-laki
  • Terapi operasi, radiasi dan obat antikanker
  • Prognosa bergantung tipe sel, site tumor,
  • derajat keganasan, stadium tumor,
  • usia pasien

11
8.2.3 GANGGUAN LARING
  • Gangguan laring
  • Mengakibatkan - suara parau akibat mengganggu
  • pita suara.
  • - sulit napas, strudor,
    sakit tenggorokan,
  • batuk-2.
  • Defek kongenital - laringomalacia (tanda-2
    stridor, suara berisik saat disusui, umumnya
  • menjadi kuat gt usia 2th.
  • Radang Laringitis
  • Croup umum pasa anak lt 4 tahun
  • Epiglottidis ? life threatening pada
    anak-2.

12
Gangguan Laring (Lanjutan)
  • Tumor Benign sering menyerang pita suara.
  • gtgt polyp (perokok, infeksi atau
    teregang).
  • Singers node
  • Gangguan lain
  • - Operasi kadang merusak saraf laring ?
    paralisis otot bicara ? suara hilang dan
    napas terganggu.
  • Investigasi - laringoskopi,
  • - biopsi,
  • - X-ray (baiknya tomography)

13
8.2.4 TRACHEA (TRAKEA)
  • Trachea terbentuk dari jaringan fibrosa dan
  • otot polos disertai 20 lingkaran tulang rawan
  • yang menjaga keutuhan rongga walau leher
  • berputar.
  • Dilapisi membrane sel goblet yang menghasilkan
  • sekret mukus disertai sel-sel bercilia (rambut
    getar) yang bergerak ke atas, sehingga kotoran
    yang
  • tertangkap lendir dapat didorong ke atas keluar
  • saluran.

14
Gangguan Trakea
  • - Tracheitis tersering akibat infeksi virus yang
  • bisa belanjut jadi laringitis, bronkitis.
  • Gejala utama sakit/sulit bernapas dan
    batuk-batuk parau.
  • - Obstruksi akibat adanya benda asing (ini
    memang
  • jarang karena rongga tersempit adalah laring,
  • sehingga benda asing yang mampu lewat laring
  • akan bisa langsung ke bronkus.
  • Obstruksi banyak akibat tumor atau jaringan
    parut
  • (akibat tracheostomy) ? suara nafas parau dan
  • berisik bervibrasi.
  • - Kongenital tracheoesophageal fistula (jarang)
  • - Cedera (tercekik) ? kolaps, fatal ? cito
    tracheostomy.

15
8.2.5 BRONCHUS (BRONKUS)
  • Pipa utama lanjutan trachea yang bercabang dua
  • bronki kanan dan kiri dan bercabang kecil-2
    disebut
  • bronkioli.
  • GANGGUAN
  • - Bronchitis akut atau kronis (gt pada perokok
  • dan udara)
  • - Bronchiolitis terbanyak akibat infeksi virus
  • (gt bayi dan anak-anak) (gtgt virus RSV)
  • - Bronchiectasis adanya pelebaran pipa bronchus
  • akibat terlalu teregang disertai
  • perusakan selaput lendir penutup,
  • akibat infeksi kronis.

16
Bronkus (Lanjutan)
  • Bronchopneumonia bentuk terumum pneumonia,
  • Beda dengan lobar penumonia atau
  • pneumococcal pneumonia adalah
  • pada ini radang menyeluruh tersebar
  • seluruh paru. ? fatal bila terjadi pada
  • pasien sedang sakit berat.

17
8.2.6 GANGGUAN PARU
  • Paru adalah organ yang setiap saat terekpose
    debu, kotoran udara, kuman, alergen yang masuk
    dengan udara ke saluran.
  • - Infeksi lanjutan dari tracheitis, bronchitis.
    gt virus, bakterial, ataupun fungal
    (aspergillosis, actinomycosis, histoplasmosis
    dan candidiasis.
  • - Alergi Bronchial asthma, gangguan sampai
    alveoli.
  • - Tumor kanker paru banyak pada perokok. Tumor
    ganas jarang
  • - Cedera luka tusuk ? pneumotoraks ? bisa
    kolaps paru

18
Gangguan Paru (Lanjutan-1)
  • Cedera keracunan debu, gas atau toxins lain-2.
  • Silicosis, asbestosis timbul akibat inhalas
  • zat terkait.? progresif fibrosis.
  • Gangguan aliran darah emboli paru ? fatal
  • RDS (respiratory distress syndrome) gt bayi dan
    manula.
  • Emphysema (dinding alveoli rusak sehingga
    pertukaran
  • udara terganggu (gt pada bronchitis kronis,
  • asthma).
  • Investigasi X-ray, bronchoscopy, PFT, analisis
    sputum,
  • darah, pemeriksaan fisik, kadang perlu
  • biospy.

19
Kanker Paru
  • - Salah satu dari sejumlah bentuk umum kanker
  • di USA.
  • - Kanker paru menduduki laju kematian kanker
  • tertinggi pada pria dan kedua pada wanita
  • (setelah kanker patu dara).
  • - Usia 65 tahunan pada pria dan 70 tahunan
  • pada wanita.
  • Causa Perokok terbesar (rokok dan cerutu, pipa
    rokok)
  • Perokok pasif juga terbukti berbahaya.
  • Lingkungan dengan polusi udara,
  • pekerja tambang atau asbestos
  • juga dapat sebagai causa kanker paru.

20
Tipe Morfologi Sel Kanker Paru
  • Tipe terumum
  • 1. Squameous cell carcinoma
  • 2. Small (oat) cell carcinoma
  • 3. Large cell carcinoma
  • (1,2, dan 3 banyak pada perokok)
  • 4. Adenocarcinoma (jarang pada perokok)
  • yang masing-masing memiliki pola
  • pertumbuhan berbeda.
  • Gejala Batuk kronis,
  • hemaptoe,
  • sesak,
  • sakit dada dan
  • bengek.

21
Astma Bronkiale
  • Serangan berulang sewsak napas dengan
  • tanda khas suara napas wheezing saat expirasi
  • dengan tingkat berat serangan yang berubah-ubah
  • dari jam ke jam, hari ke hari.
  • Umumnya timbul sejak kecil yang akan meringan
  • saat menginjak dewasa.
  • Bronchial asthma adalah sebutan bagi asma
  • familiar.

22
Asthma Bronkiale
  • Causa
  • ada 2 tipe
  • 1. Intrinsik tidak ada sebab luar
  • 2. Ekstrinsik ada sebab luar (alergik terhadap
    sesuatu, pollens ? rhinitis alergik)
  • Yang intrinsik timbul pada usia lebih lanjut
    yang umumnya dimulai setelah terkena infeksi
    saluran
  • napas.
  • Faktor emosi, stress dan ansietas dapat memicu
    timbulnya serangan.
  • Prevensi imunoterapi.

23
8.2.7 Pulmonary (Respiratory) Function Test
  • Test Fungsi Paru
  • Kumpulan prosedur yang digunakan untuk evaluasi
    fungsi paru dan memastikan adanya gangguan paru
    tertentu.
  • Test ini dilaksanakan sebelum operasi besar paru
    (lobectomy) agar memastikan pasien tidak akan
    cacat akibat reduksi kapasitas parunya.
  • Spirometry serta pengukuran volume paru
    dilaksanakan untuk mengetahui restriksi ekspansi
    (pengembangan) normal paru,atau untuk deteksi
    obstruksi uadra.

24
Pulmonary (Respiratory) Function Test (Lanjutan)
  • Peak-flow meter untuk mengukur derajat
    bronkospasm.
  • Blood gases test (perbandingan O2 dan CO2) untuk
    memaparkan efisiensi pertukaran gas paru.
  • Test diffusing capacity untuk menunjukkan
    efisiensi penyerapan gas ke dalam darah, ini
    untuk mengukur volume CO yang diekspirasi setelah
    menghisap gas dengan volume tertentu.2424

25
8.3 GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER
  • Sistem Kardiovaskuler
  • Fisiologi Jantung Darah Tinggi
  • Sirkulasi Sistemik Gangguan Jantung
  • Penyakit Jantung Koroner
  • Infark Jantung
  • Hipotensi
  • Astma Kardial

26
8.3 GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER
  • SISTEM KARDIO-VASKULER
  • Setiap sel organ tubuh menerima energi dari
    substansi makanan yang akan mencapai sel
  • setelah makanan tercerna masuk tubuh.
  • Makanan menyimpan/mengandung energi statis yang
    dapat diubah menjadi energi aktif untuk keperluan
    gerak kerja.
  • Konversi energi statis ? energi aktif terjadi
    melalui proses kimiawi catabolisme pada saat
    makanan bertemu dengan O2.

27
SISTEM KARDIO-VASKULER (Lanjutan)
  • Setiap sel memerlukan supply makanan O2
  • yang cukup untuk mendapatlan cukup energi
  • agar tubuh bisa melakukan kerja normal
  • Alat transportasi makanan dan O2 adalah
  • aliran darah (hemoglobin eritrosit) dalam
  • sirkulasi kardiovaskuler
  • Pengambilan O2 dari udara, ke dalam
    hemoglobin
  • di eritrosit aliran darah, melalui inspirasi
    sistem
  • pernapasan ? paru (aveoli)
  • Supply makan di dapat dari sistem pencernaan
    yang menyalurkan makanan tercerna melalui
    aliran darah vena portal kembali ke jantung

28
8.3 Cardiovasular Circulatory System
(Lanjutan-1)
  • Sistem aliran darah yang memasok (supply)
  • O2 serta Nutrisi (Nutrients) ke seluruh
    jaringan
  • (tissue) tubuh dan mengangkut CO2 serta
  • produk Sampah lain ke luar jaringan tubuh,
  • adalah
  • (1) Jantung (CARDIA)
  • (2) Pembuluh darah (VASA)
  • ? bertanggungjawab atas keseimbangan aliran
  • darah yang teratur ke seluruh jaringan tubuh.

29
Struktur dan Fungsi terdiri dari
  • (1) Sirkulasi sistemik (systemic Circulation)
    ?
  • menyuplei darah ke seluruh sel tubuh
  • kecuali paru.
  • (2) Sirkulasi paru (Pulmonary Circulation)
  • Sirkulasi Kecil ? aliran darah ke paru
  • untuk REOXYGENATION (CO2 yang
  • di-expirasi dan O2 yang di-inspirasi) darah.
  • (O2 diikat dalam darah oleh Fe-hemoglobin
  • yang merupakan bagian eritrosit).

30
Dari mana, dengan cara bagaimana sel tubuh
memperoleh makanan O2?
  • Dari luar tubuh masuk melalui
  • Sistem Pencernaan
  • dan
  • Sistem pernapasan
  • yang
  • dialirkan ke sel-sel seluruh tubuh
    melalui
  • Sistem Kardiovaskuler

31
Struktur dan Fungsi Sistem Kardiovaskuler
(Lanjutan)
  • Darah ? Jantung ? Pembuluh darah
  • melalui Sistem K-V juga
  • Produk sampah dalam bentuk
  • CO2 dan Urea ? dibuang ke luar
  • tubuh lewat
  • Sistem Pernafasan (Respiratory System) (CO2)
    dan
  • Sistem Perkemihan (ureum) (Urinary System)

32
8.3.2 Fisiologi Jantung / Tekanan Darah
  • Detak/denyut jantung (Heart beat)
  • suara jantung.
  • Ada 2 fase suara jantung
  • (1) Diastole (saat relaksasi)
  • (2) Systole (saat kontraksi)
  • Diastole terjadi pada saat dinding ventrikel
    jantung
  • relaksasi, katub tricuspid (kanan) dan katub
  • mitral (kiri) membuka.
  • Systole terjadi pada saat dinding ventrikel
    jantung
  • kontraksi, katub tricuspid dan mitral menutup.

33
Tensi (Tekanan) Darah
  • Gerak relaksasi
  • gerak kontraksi desakan darah.
  • Relaksasi ? mengisi (ke dalam jantung)
  • Kontraksi ? memompa ke luar jantung
  • Tekanan darah SYSTOLE / DIASTOLE
  • Kekuatan pompa tersebut
  • Desakan (Tensi) darah pada pembuluh darah.

34
8.3.1 Fisiologi Jantung / Tekanan Darah
(Lanjutan-1)
  • Sirkulasi Sistem dimulai dari
  • Darah O2 kadar tinggi dari Sirkulasi Paru
  • masuk ke Atrium (serambi) jantung kiri
  • ? dipompa keluar ? masuk ke Ventricle (bilik)
    jantung kiri masuk ke
  • ? Aorta ? Cabang Arteriae ? Arteriolae
  • ? jaringan (capillary network).
  • Sifat dinding kapiler darah yang tipis permeable
  • ? memudahkan O2 dan nutrisi mampu merembes dari
    darah ke jaringan.

35
8.3.1 Fisiologi Jantung / Tekanan Darah
(Lanjutan-2)
  • Darah CO2 Sampah di seluruh kapiler tubuh
    (Deoxigenation) ? venulae ? vena
  • ? ikut aliran darah balik melalui venae cavae
  • (ada 2 Vena utama VC Superior dan Inferior)
  • darah ikut aliran balik ke Serambi kanan jantung
  • ? ke Bilik Kanan jantung, dipompa jantung
  • ? masuk ke sirkulasi pulmoner di sini
  • CO2 dilepas dan O2 diikat oleh Hb darah
  • masuk ke VV pulmonary, kemudian kembali
  • ? ke Atrium kiri ?kembali ke Sirkulasi Sistemik
  • ? dipompa keluar ? aorta ? ke seluruh tubuh,
  • (cabang pertama arteria koroner ? ke jantung
    sendiri)

36
8.3.2 Sirkulasi Sistemik
  • (Lihat susunan organ sistem digesti)
  • Di dalam sirkulasi sistemik ada by-pass ke sel
    hati
  • melalui aliran sirkulai portal (Portal
    Circulation),
  • kapiler kaya akan nutrients hasil serapan dari
  • lambung dan usus ? venulae ?venea ? vena portal
  • ? vena/venulae ? kapiler hati ? sel hati, di
    sini
  • terjadi
  • proses storage
  • ke sirkulasi umum
  • vena cava inferior ? ke jantung

37
8.3.2 Sirkulasi Sistemik (Lanjutan)
  • Perjalanan dari jantung ke jaringan tubuh
  • dengan bantuan kekuatan pompa tekanan tinggi
  • (arteriae)
  • Perjalanan kembali dari jaringan tubuh ke
    jantung
  • melalui vena (klep) dengan tekanan rendah tanpa
  • kekuatan pompa.
  • Aliran balik diatur oleh gerak otot tungkai
    atas dan
  • bawah yang menekan dinding vena/katub ?
  • kembali ke jantung.
  • ? Perlu bantuan gerak tungkai!

38
8.3.3 GANGGUAN JANTUNG
  • Gangguan jantung menduduki angka kematian
    tertinggi di daerah negara maju ? menurunkan
    kualitas hidup.
  • GANGGUAN
  • - Genetik yang paling mengganggu adalah
    hiperlipidemia yang rentan menimbulkan arteri
    osklerosis ? gangguan jantung koroner ? infark
    otot jantung (Myocard infarct).
  • - Kongenital abnormalitas struktur, defek
    septal jantung, katup abnormal.
  • Sebagian bisa dioperasi.

39
Gangguan Jantung (Lanjutan-1)
  • Infeksi Endokarditis mudah terjadi pada
  • rheumatic fever atau jantung yang
  • defek kongenital ? kerusakan klep jantung
  • ? mitral atau aortik insufisiensi.
  • Kardiopathy juga bisa akibat viral.
  • Tumor jarang terjadi.
  • Ada myxoma benign.
  • Kadang sarcoma.
  • Tumor sekunder bisa dari payu dara, paru.
  • Sering di otot jantung atau endocardium
  • ? kongesti jantung.

40
8.3.3 Gangguan Jantung (Lanjutan -2)
  • - Cardiomyopathy kelemahan otot jantung
  • bisa herediter bisa didapat setelah lahir
  • akibat kurang vitamin atau alkoholism
  • atau infeksi viral.
  • Myocarditis bisa akibat viral atau racun dari
  • kumannya, bisa juga (walau jarang)
  • akibat obat, radiasi terapi.
  • - Cedera trauma tumpul (kecelakaan kendaraan
  • ? tertekan di antara kemudi mobil dan
  • tulang punggung) ? 2/3 terjadi ruptur
  • jantung ? maka pakailah seat-belt. Luka tusuk
    sering fatal.
  • Luka tembak hanya 10 yang sampai rumah
  • sakit masih hidup.

41
8.3.3 Gangguan Jantung (Lanjutan -3)
  • Gangguan Nutrisi otot jadi tipis dan lemah
    akibat
  • kekurangan protein-kalori.
  • Defisiensi vit. B1 banyak pada alkoholic
  • ? beri-beri.
  • Obesitas juga mengganggu (mungkin ada
  • hubungan dengan hipertensi, DM dan
    kolesterol)
  • Gangguan aliran darah gangguan pada arteris
  • koronaria akibat atherosceloris ? angina
  • pectoris ? infrak miokard.
  • Keracunan yang paling beracun bagi otot jantung
    adalah alkohol ? cardiomyopathy (otot
  • jantung membesar ? gagal jantung).

42
8.3.3 Gangguan Jantung (Lanjutan-2)
  • - obat-obat obat-2 tertentu termasuk obat -
    antikanker (doxorubicin)
  • - anti depresant tricyclic,
  • bisa mengganggu irama detak jantung
  • dan merusak otot secara permanent,
  • juga obat jantung sendiri ada yang bisa
  • menimbulkan gangguan.
  • - Gangguan lain-2
  • - Penyakit koroner ? cardiomyopathy.
  • - Defek kongenital, aritmia jantung, heart
    block, gagal jantung, cor-pulmonale
    (emphysema) yang meningkatkan gangguan
    aliran darah.

43
Pemeriksaan
  • - ECG
  • - X-ray (imaging)
  • - echocardiography
  • - CT-scan
  • - cardiac catherization
  • - test darah dan
  • - biopsy jantung.

44
Most Common Signs Symptoms of CARDIOVASCULAR
DISEASE
  • Chest pain or discomfort.
  • 2. Neck and/or arm pain or discomfort
  • Palpitation
  • Dyspnea
  • Syncope
  • Fatigue
  • Cough
  • Cyanosis
  • Edema
  • Claudication

45
Cardiovascular Signs Symptoms by SYSTEM
  • System Symptom
  • General Weakness
  • Fatigue
  • Weight change
  • Poor exercise tolerance
  • Integumentary Pressure ulcers,
  • loss of body hair
  • CNS Headaches, impaired vision,
  • dizziness or syncope

46
Cardiovascular Signs and Symptoms by System
(lanjutan)
  • System Symptom
  • Respiratory Labored breathing,
  • produced cough
  • Cardiovascular Chest pain, palpitation,
    edema, claudication
  • Genitourinary Urinary frequency, nocturia,
  • concentrated urine, decreased
    urinary output
  • Musculoskeletal Myalgia, muscular fatigue,
    edema
  • Gastrointestinal Nausea vomiting

47
8.3.4. INVESTIGATION (pemeriksaan)
  • AUSCULTATION
  • Auscul.tation (L, auscultareto listen to)
  • ? Mendeteksi mengkaji SUARA (bunyi) yang
    ditimbulkan oleh berbagai organ tubuh
  • ? Untuk membantu penentuan keadaan
  • Fisik organ yang terkait (untuk organ jantung,
  • paru).
  • (Lihat contoh-2 cara auscultasi)

48
Auscutation Procedure
  • Dasar beberapa organ tubuh menimbulkan suara
  • (bunyi) pada saat menjalankan fungsinya,
  • di antaranya
  • 1. Suara gerak fluid (cairan) (lambung, usus).
  • 2. Gerak buka-tutup katuk jantung.
  • 3. Aliran udara melalui saluran napas, paru
  • Hadirnya suara abnormal gangguan/ penyakit
  • pada jaringan terkait.
  • 4. Suara detak jantung janin dalam kandungan
    ibu
  • termasuk salah satu pemeriksaan rutin saat
  • kehamilan dan persalinan..

49
8.3.4 HEART IMAGING TECHNIQUES (lanjutan -1)
  • Di antaranya Chest X-ray
  • Echocardiography
  • Cardi.oggra.phy
  • (1) Analisis aksi jantung dengan instrumen
  • yang merekam gerak jantung.
  • (2) Gambaran deskristip jantung.
  • Echo- Pantulan suara (gema)
  • Coronary anggi.ogra.phy ? Aggeion (Y
    vessel)
  • (1) Menentukan struktur (susunan) p. darah/p.
    limfe
  • tanpa bedah/operasi
  • (2) Ro ? dengan suntikan zat radio-opaque.

50
8.3.4 Pemeriksaan (lanjutan -2)
  • - CT Scanning (CAT, CAT Axial T) (computerized
    tomography)
  • - MRI
  • Cardiac Catheterization
  • Blood Tests
  • Biopsy otot jantung (jarang)
  • Electrocardiography (ECG, EKG) ?
    E.lectro.cardi.oggraphy
  • (Y, elektron Y, kardia Y, Grapheien)
  • Teknik perekaman (recording) khusus dan
  • interpretasi aktivitas jantung

51
8.3.4 Pemeriksaan (lanjutan -3)
  • Electrocardiogram (E.lectro.cardi.o.gram)
  • Hasil rekaman (gram gambar) pemeriksaan
  • dengan teknik EKG
  • Electrocardiographe (E.lectro.cardi.o.gram
  • Instrumen perekam grafik (gambar) permanent
  • yang dihasilkan oleh aliran listrik voltage
    rendah
  • dari denyut (detak) jantung pada bagian-bagian
  • tubuh.

52
8.3.5 CORONARY HEART DISEASE
  • Timbul bila ada ATHEROMA (deposit
  • lemak/Plaque) di rongga pembuluh darah ARTERIA
  • CORONARIA (arteri yang mensuplei darah ke
  • jantung).
  • Atheroma menimbulkan penyempitan ruang
  • pembuluh ? mengurangi volume aliran darah
  • (CO2) ke tempat tujuan.
  • Gejala
  • - Serangan ANGINA, timbul bisa saat
  • - Latihan fisik
  • - Emosional stres
  • - Kerusakan bisa fatal/permanent.

53
CORONARY HEART DISEASE (Lanjutan)
  • Terapi
  • (1) Rubah gaya hidup
  • (2) Obat-2 ? mengurangi serangan/ sumbatan
  • (3) Bila disertai Hypertension/ cholesterol
    tinggi
  • ? obat khusus.

54
Risk Factors Coronary Artery Disease
  • Modifiable Risk Factors
  • Physical inactivity cigarette smoking
  • elevated serum cholesterol high blood
    pressure.
  • No-modifiable Risk Factors
  • Age male sex family history race.
  • Contributing Factors
  • Obesity discriminatory medicine response to
    stress diabetes hormonal status alcohol
    consumption.

55
Non-atherosclerotic Causes of Coronary
Artery Obstruction
  • Kawasakis disease
  • Coronary embolism
  • Infective endocarditis
  • Prosthetic valves
  • Cardiac myxoma
  • Cardiopulmonary bypass
  • Coronary arteriography
  • Insulin resistance syndrome (hyperinsulinemia)
  • Trauma to coronary arteria
  • Penetrating Non-penetrating

56
Non-atherosclerotic Causes of Coronary Artery
Obstruction (Lanjutan)
  • Arteritis Syphilis
  • Polyarteritis nodosa
  • Lupus erythematosus
  • Rheumatoid arthritis
  • Connective tissue disease
  • Radiotherapy
  • Arteritis Syphilis
  • Polyarteritis nodosa
  • Lupus erythematosus
  • Rheumatoid arthritis
  • Connective tissue disease
  • Radiotherapy

57
8.3.6. TERAPI
  • OPERASI Angioplasty (Balon Catheter)
  • Coronary Bypassed
  • PREVENSI Faktor penyebab risiko gtgt
  • - familiar, oleh karenanya
  • Cegahlah!
  • (1) Rokok ? meningkatkan atheroma
  • (2) Obesity ? meningkatkan atheroma
  • ? Strain meninggi pada otot
    jantung, butuh O2 gtgt
  • (3) gt fat pada diet ? Atheroma (herediter, gtgt
    diet)
  • (4) Kurang latihan fisik (olahraga), bila
    teratur latihan
  • akan menurunkan kebutuhan O2.

58
8.3.7 TYPE OF ANGINA PECTORIS
  • ANGINA PECTORIS
  • Serangan sakit daerah dada akibat ischemia
    pada jaringan otot jantung.
  • Insidens tepat angina pectoris belum dikethaui,
    ditemukan serangan umum pada usia 65 gt 65
    tahun, gt pria dari wanita.
  • TYPES of ANGINA PECTORIS
  • Chronic (stable) angina (classic, exertional
    angina, timbul saat stress emotional atau
    fisik),
  • mudah diatasi dengan istirahat dan
    nitroglycerin.
  • Keadaan konstan selama 60 hari.
  • Apabila dalam 60 hari timbul kembali New
  • onset.

59
TYPE OF ANGINA PECTORIS (Lanjutan)
  • Nocturnal angina (serangan membangunkan pasien
  • malam hari)
  • Post-infarction angina
  • Pre-infarction angina (unstable) progresive
    angina
  • or crescendo angina (unpredictable)
  • Prinzmetals (variant) angina (gejala sama,
    serangan timbul akibat spasme arteria
    coronary)
  • Resting angina (decubitus) (paroxysmal, tidak
  • terpengaruh oleh exercise, tidak hilang
  • dengan istirahat)

60
8.3.8 CAUSE of MYOCARDIAL ISCHEMIA
  • DECREASED OXYGEN SUPPLY
  • Vessels Artherosclerotic narrowing
  • Inadequate collateral circulation
  • Spasm due to smoking,
  • emotion, or cold
  • Coronsry arteritis
  • Hypertension
  • Hypertrophic cardiomyopathy

61
INCREASED OXYGEN DEMANDHyperthyroidism
Arterovenous fistula ThyrotoxicosisExercise/exer
tion Emotion/excitement Digestion of large meal
  • Circulation Factors Blood Factors
  • Arrhythmia (Tensi darah menurun) Anemia
  • Hypoxemia
  • Aortic stenosis Polycetemia
  • (viscositet me-
  • ninggi)
  • Hypotention

62
8.3.7 CAUSES of MYOCARDIAL INFARCTION (lanjut.1)
  • Coronary thrombus (Blood clot)
  • Atheroslerosis
  • Rheumatic heart disease
  • Endocarditis
  • Aortic stenosis
  • Prosthetic mitral or aortic valve
  • Prolonged vasospasm
  • Hypotension (inadequate myocardial blood flow)

63
8.3.7 CAUSES of MYOCARDIAL INFARCTION (lanjut.2)
  • Dislodged calcium plaque from calcified aortic or
    mitral valve.
  • Excessive metabolic demand
  • Vasculitis
  • Aortic root or coronary artery dissection
  • Aortitis
  • Pengguna kokain.

64
TISSUE CHANGES AFTER MYOCARDIAL INFARCTION
  • TIME
  • After MI TISSUE CHANGES
  • 6-12 hr ? No gross changes healing process
    has not begun.
  • 18-24 hr ? Inflammatory response
    intercellular
  • enzyme release
  • 2-4 days ? Visible necrosis proteolytic
  • enzymes remove debris
  • catecholamins lipolysis and
  • glucogenolysis elevate plasma
  • glucose and increase free fatty
  • acids to assist depleted myocardium
  • recovery from anaerobic state.

65
TISSUE CHANGES AFTER MYOCARDIAL INFARCTION
(Lanjutan)
  • 4-10 days Debris cleared collagen matrix
    lade down
  • 10-14 days Weak, fibrotic scar tissue with
    beginning
  • revascularization area vulnerable to stress.
  • 6 weeks Scarring usually complete tough,
    elastic
  • scar replaces necrotic myocardium unable
  • to contract and relax like healthy myocardial
    tissue.
  • 4-10 days Debris cleared collagen matrix
    lade down
  • 10-14 days Weak, fibrotic scar tissue with
    beginning
  • revascularization area vulnerable to stress.
  • 6 weeks Scarring usually complete tough,
    elastic
  • scar replaces necrotic myocardium unable
  • to contract and relax like healthy myocardial
  • tissue.

66
8.3.8 BLOOD PRESSURE LEVELS for ADULTS
  • SYSTOLIC DIASTOLIC
  • CATEGORY (mm Hg) (mmHg)
  • Normal lt 130 lt 85
  • High Normal 130-139 85-89
  • Hypertension Stage 1 (mild) 140-159
    90-99
  • Stage 2 (moderate) 160-179
    100-109
  • Stage 3 (severe) 180-209
    110-119
  • Stage 4 (very severe) /gt 210
    /gt 120
  • For adult aged 18 years and older not taking
    antihypertension drugs and not acutely ill
  • (From the 5Th Report of the Joint National
    Committee on Detection, Evaluation and Treatment
    of High Blood Pressure (JNCW) Arch Intern Med.
    153 154-183, 1993).

67
RISK FACTORS of PRIMARY
(ESSENTIAL) HYPERTENSION
  • MODIFIABLE
  • High sodium intake (causes water retention,
    increasing blood volume)
  • Obesity (associated with increased intravascular
    volume)
  • Hypercholestrolemia increased serum
    triglycerides levels
  • Smoking (nicotine restricts blood vessels)
  • Chronic abuse of alcohol (increases plasma
    catecholamines)

68
RISK FACTORS of PRIMARY (ESSENTIAL)
HYPERTENSION (Cont.-)
  • MODIFIABLE (Cont.-)
  • Continues emotional stress (stimulates
    sympathetic
  • nervous system)
  • Sedentary lifestyle
  • NONMODIFIABLE
  • Positive family history
  • Age (advanced), Sex (male), Race (black
  • (Adapted from Walsh. E. Management of persons
    with vascular problems. Medical-Surgical Nursing
    Concepts Clinical Practice., ed 5, 1995)

69
CAUSES of SECONDARY
HYPERTENSION
  • Coartation of the aorta
  • Pheochromocytoma (a rare catecholamine
  • secreting tumor)
  • Alcohol abuse
  • Pregnancy induced
  • Thyrotoxicosis
  • Increased intracranial pressure from tumors or
    trauma.
  • Collagen disease

70
CAUSES of SECONDARY HYPERTENSION (Cont.-)
  • Endocrine disease Acromegaly
  • Diabetes
  • Hyperthyroidism Hypothyroidism
  • Renal disease (e.g. connective tissue diseases,
  • diabetic retinopathy)
  • Effects of drugs (e.g. - oral contraceptives,
  • - cyclosporine,
  • - cocaine)

71
Causes of Secondary Hypertension (Cont.-2)
  • Acute Stress Surgery
  • Psychogenic (hyperventilation)
  • Alcohol withdrawal
  • Burns, Pancreatitis
  • Sickle cell crisis
  • Neurogenic Disorders Brain tumor
  • Respiratory acidosis
  • Encephalitis
  • Sleep apnea
  • Guillain-Barre syndrome
  • Quadriplegia
  • Lead poisoning
  • (Adapted from Kaplan NM Systemic hypertension
    mechanisms and diagnosis. In Braunwald E. heart
    Disease A Textbook of Cardiovascular Medicine
    ed. 4. 1992)

72
CAUSES OF ORTHOSTATIC HYPOTENSION
  • Volume depletion (DM, sodium or potassium
    depletion)
  • Venous pooling (pregnancy, varicosities of the
    leg)
  • Side effects of medication (anti-hypertensives)
  • Prolonged immobility
  • Starvation
  • Performing the Valsalva maneuver
  • Sluggish normal regulatory mechanisms (anatomic
    variation, altered body chemistry)
  • Secondary to other conditions (endocrine or
    metabolic disorders, disease of central or
    peripheral nervous system)
  • Standing
  • Sitting
  • Supine
  • BP 140/80 BP 124/76 BP 104/68
  • Pulse 80 Pulse 86 Pulse 98

73
ASTHMA CARDIALE
  • Sulit bernapas akibat adanya timbunan cairan di
  • paru sehingga menimbulkan bronchospasm dan
  • napas berbunyi wheezing.
  • Kondisi timbul akibat reduksi efisiensi pompa
    jantung
  • kiri (pada gagal jantung) ? kongesti dan
    meningkatkan
  • tekanan di dalam sirkulasi darah paru dan
    timbunan
  • cairan.
  • Penyebab memang berbeda dengan asthma
  • bronchiale, namun dua kondisi ini menunjukkan
    gejala
  • yang sama yakni
  • - napas wheezing,
  • - sulit dan sesak bernapas.

74
Cardiac Asthma (Cont.-)
  • Pada X-ray bisa nampak cairan di paru.
  • Terapi ditujukan kepada gagal jantung.
  • Bisa juga diberi bronchodilatator.
  • Penyebab memang berbeda dengan asthma bronchiale,
  • namun dua kondisi ini menunjukkan gejala yang
  • sama yakni
  • - napas wheezing,
  • - sulit dan sesak bernapas.
  • Pada X-ray bisa nampak cairan di paru.
  • Terapi ditujukan kepada gagal jantung.
  • Bisa juga diberi bronchodilatator.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com