Title: SESI 10
1SESI 10
- Gangguan
- Sistem Organ Pernapasan
-
- Gangguan
- Sistem Organ Kardiovaskular
-
2DESKRIPSI
- Pembahasan materi meliput tentang gangguan
- yang bisa terjadi pada sistem respirasi alat
pernapasan atas dan bawah dan sistem
cardiovascular.
3TUJUAN UMUM
- Memahami fungsi dan gangguan yang timbul pada
sistem respirasi, gangguan alat pernapasan atas - dan bawah fungsi dan gangguan sistem jantung
- dan pembuluh, serta beda asma bronkial dan asma
- kardial
4TUJUAN KHUSUS, POKOK SUB-POKOK BAHASAN
- Menjelaskan
- Fungsi Sistem Organ Pernapasan, dan berbagai
- gangguan hidung, laring, faring, trakea,
bronkus, - alveoli paru.
- Fungsi Sistem Organ Kardiovaskular, dan
berbagai - gangguan Jantung dan pembuluh darah dan limfe.
- Asthma cardial dan Asthma bronchial
5GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN
- Gangguan Hidung
- Gangguan Faring
- Gangguan Laring
- Gangguan Trakea
- Gangguan Bronkus
- Gangguan Paru.
68.2.1 GANGGUAN HIDUNG
- Defek kongenital - Choanal atresia (bisa sesisi
bisa - dua-2)
- - Sifilis kongential ? gangguan
pertumbuhan tulang hidung.. - Infeksi - Common cold (viral) ? nasal
congestion. - - Bisul kecil.
- - Infeksi yang menjalar bisa ?
thrombosis sinus cavernosus ? fatal. - Cedera - Fraktur nasi (olah raga, jatuh,
terpukul) - - Epistaxis (pembuluh darah peka,
- infeksi atau cedera).
78.2.1 Gangguan Hidung (lanjutan-1)
- Tumor - Hemangioma (tumor jinak pembuluh darah)
- gt di rongga hidung bayi (bisa hilang spontan
- sebelum dewasa).
- - Basal cell carcinoma dan
squameous cell - carcinoma bisa timbul sekitar lobang hidung.
- - Tumor sekunder penjalaran dari tempat
lain. - Obstruksi hidung - Nasal polyo ? kongesti hidung
- - Kemasukan corpus aleinum
- (biji kacang, gundu dll)
88.2.1 Gangguan Hidung (lanjutan-2)
- Obat-2 Pemakai kokain (hisap) menggangu pembuluh
- darah selaput lendir ? perforasi septum nasi.
- Obat hisap hidung ? nasopharyngeal tumor
- Alergi - Rhinitis alergi paling umum ditemui.
- - Alergen serbuk tumbuhan,
- kotoran hewan,
- tungau rumah, dan
- spora jamur.
- Investigasi - Speculum (membuka lubang hidung)
- - X-ray untuk fraktur
- - Biopsi
98.2.2 PHARYNX (FARING)
- Bagian penghubung belakang mulut dengan hidung
- ke esofagus.
- Terdiri saluran otot dilapisi selaput lendir,
merupakan - bagian dari alat pernapasan dan pencernaan.
- Bagian atas - Nasopharynx yang menghubungkan
- cavum nasi ke palatum molle mulut.
- - Propharynx adalah bagian tengah dari
- nasopharynx ke bawah lidah
- - Laryngopharynx adalah bagian terbawah
- di belakang larynx dan bersatu
- dengan esophagus.
10Pharynx (Lanjutan)
- Gangguan
- Akut faringitis (sore throat) tertusuk dan
tertinggal - benda asing (contoh duri ikan)
-
- Faringoesofageal divertikulum (Zenkers
divertikulum) -
- Tumor ganas kanker laryngofaring dan orofaring
- terbanyak akibat rokok dan minuman keras.
- USA insiden penyakit kanker faring 6
kasus/100.000 - populasi/tahun. Meningkat sesuai usia, dan
- gt pada laki-laki
- Terapi operasi, radiasi dan obat antikanker
- Prognosa bergantung tipe sel, site tumor,
- derajat keganasan, stadium tumor,
- usia pasien
118.2.3 GANGGUAN LARING
- Gangguan laring
- Mengakibatkan - suara parau akibat mengganggu
- pita suara.
- - sulit napas, strudor,
sakit tenggorokan, - batuk-2.
- Defek kongenital - laringomalacia (tanda-2
stridor, suara berisik saat disusui, umumnya - menjadi kuat gt usia 2th.
- Radang Laringitis
- Croup umum pasa anak lt 4 tahun
- Epiglottidis ? life threatening pada
anak-2.
12Gangguan Laring (Lanjutan)
- Tumor Benign sering menyerang pita suara.
- gtgt polyp (perokok, infeksi atau
teregang). - Singers node
-
- Gangguan lain
- - Operasi kadang merusak saraf laring ?
paralisis otot bicara ? suara hilang dan
napas terganggu. - Investigasi - laringoskopi,
- - biopsi,
- - X-ray (baiknya tomography)
138.2.4 TRACHEA (TRAKEA)
- Trachea terbentuk dari jaringan fibrosa dan
- otot polos disertai 20 lingkaran tulang rawan
- yang menjaga keutuhan rongga walau leher
- berputar.
- Dilapisi membrane sel goblet yang menghasilkan
- sekret mukus disertai sel-sel bercilia (rambut
getar) yang bergerak ke atas, sehingga kotoran
yang - tertangkap lendir dapat didorong ke atas keluar
- saluran.
14Gangguan Trakea
- - Tracheitis tersering akibat infeksi virus yang
- bisa belanjut jadi laringitis, bronkitis.
- Gejala utama sakit/sulit bernapas dan
batuk-batuk parau. - - Obstruksi akibat adanya benda asing (ini
memang - jarang karena rongga tersempit adalah laring,
- sehingga benda asing yang mampu lewat laring
- akan bisa langsung ke bronkus.
- Obstruksi banyak akibat tumor atau jaringan
parut - (akibat tracheostomy) ? suara nafas parau dan
- berisik bervibrasi.
- - Kongenital tracheoesophageal fistula (jarang)
- - Cedera (tercekik) ? kolaps, fatal ? cito
tracheostomy.
158.2.5 BRONCHUS (BRONKUS)
- Pipa utama lanjutan trachea yang bercabang dua
- bronki kanan dan kiri dan bercabang kecil-2
disebut - bronkioli.
- GANGGUAN
- - Bronchitis akut atau kronis (gt pada perokok
- dan udara)
- - Bronchiolitis terbanyak akibat infeksi virus
- (gt bayi dan anak-anak) (gtgt virus RSV)
- - Bronchiectasis adanya pelebaran pipa bronchus
- akibat terlalu teregang disertai
- perusakan selaput lendir penutup,
- akibat infeksi kronis.
-
16Bronkus (Lanjutan)
- Bronchopneumonia bentuk terumum pneumonia,
- Beda dengan lobar penumonia atau
- pneumococcal pneumonia adalah
- pada ini radang menyeluruh tersebar
- seluruh paru. ? fatal bila terjadi pada
- pasien sedang sakit berat.
178.2.6 GANGGUAN PARU
- Paru adalah organ yang setiap saat terekpose
debu, kotoran udara, kuman, alergen yang masuk
dengan udara ke saluran. - - Infeksi lanjutan dari tracheitis, bronchitis.
gt virus, bakterial, ataupun fungal
(aspergillosis, actinomycosis, histoplasmosis
dan candidiasis. - - Alergi Bronchial asthma, gangguan sampai
alveoli. - - Tumor kanker paru banyak pada perokok. Tumor
ganas jarang - - Cedera luka tusuk ? pneumotoraks ? bisa
kolaps paru -
18Gangguan Paru (Lanjutan-1)
- Cedera keracunan debu, gas atau toxins lain-2.
- Silicosis, asbestosis timbul akibat inhalas
- zat terkait.? progresif fibrosis.
- Gangguan aliran darah emboli paru ? fatal
- RDS (respiratory distress syndrome) gt bayi dan
manula. - Emphysema (dinding alveoli rusak sehingga
pertukaran - udara terganggu (gt pada bronchitis kronis,
- asthma).
- Investigasi X-ray, bronchoscopy, PFT, analisis
sputum, - darah, pemeriksaan fisik, kadang perlu
- biospy.
19Kanker Paru
- - Salah satu dari sejumlah bentuk umum kanker
- di USA.
- - Kanker paru menduduki laju kematian kanker
- tertinggi pada pria dan kedua pada wanita
- (setelah kanker patu dara).
- - Usia 65 tahunan pada pria dan 70 tahunan
- pada wanita.
- Causa Perokok terbesar (rokok dan cerutu, pipa
rokok) - Perokok pasif juga terbukti berbahaya.
- Lingkungan dengan polusi udara,
- pekerja tambang atau asbestos
- juga dapat sebagai causa kanker paru.
-
20Tipe Morfologi Sel Kanker Paru
- Tipe terumum
- 1. Squameous cell carcinoma
- 2. Small (oat) cell carcinoma
- 3. Large cell carcinoma
- (1,2, dan 3 banyak pada perokok)
- 4. Adenocarcinoma (jarang pada perokok)
- yang masing-masing memiliki pola
- pertumbuhan berbeda.
- Gejala Batuk kronis,
- hemaptoe,
- sesak,
- sakit dada dan
- bengek.
21 Astma Bronkiale
- Serangan berulang sewsak napas dengan
- tanda khas suara napas wheezing saat expirasi
- dengan tingkat berat serangan yang berubah-ubah
- dari jam ke jam, hari ke hari.
-
- Umumnya timbul sejak kecil yang akan meringan
- saat menginjak dewasa.
- Bronchial asthma adalah sebutan bagi asma
- familiar.
-
22Asthma Bronkiale
- Causa
- ada 2 tipe
- 1. Intrinsik tidak ada sebab luar
- 2. Ekstrinsik ada sebab luar (alergik terhadap
sesuatu, pollens ? rhinitis alergik) - Yang intrinsik timbul pada usia lebih lanjut
yang umumnya dimulai setelah terkena infeksi
saluran - napas.
- Faktor emosi, stress dan ansietas dapat memicu
timbulnya serangan. - Prevensi imunoterapi.
238.2.7 Pulmonary (Respiratory) Function Test
- Test Fungsi Paru
- Kumpulan prosedur yang digunakan untuk evaluasi
fungsi paru dan memastikan adanya gangguan paru
tertentu. - Test ini dilaksanakan sebelum operasi besar paru
(lobectomy) agar memastikan pasien tidak akan
cacat akibat reduksi kapasitas parunya. - Spirometry serta pengukuran volume paru
dilaksanakan untuk mengetahui restriksi ekspansi
(pengembangan) normal paru,atau untuk deteksi
obstruksi uadra.
24Pulmonary (Respiratory) Function Test (Lanjutan)
- Peak-flow meter untuk mengukur derajat
bronkospasm. - Blood gases test (perbandingan O2 dan CO2) untuk
memaparkan efisiensi pertukaran gas paru. - Test diffusing capacity untuk menunjukkan
efisiensi penyerapan gas ke dalam darah, ini
untuk mengukur volume CO yang diekspirasi setelah
menghisap gas dengan volume tertentu.2424
258.3 GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER
- Sistem Kardiovaskuler
- Fisiologi Jantung Darah Tinggi
- Sirkulasi Sistemik Gangguan Jantung
- Penyakit Jantung Koroner
- Infark Jantung
- Hipotensi
- Astma Kardial
26 8.3 GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER
- SISTEM KARDIO-VASKULER
- Setiap sel organ tubuh menerima energi dari
substansi makanan yang akan mencapai sel - setelah makanan tercerna masuk tubuh.
- Makanan menyimpan/mengandung energi statis yang
dapat diubah menjadi energi aktif untuk keperluan
gerak kerja. - Konversi energi statis ? energi aktif terjadi
melalui proses kimiawi catabolisme pada saat
makanan bertemu dengan O2. -
-
27SISTEM KARDIO-VASKULER (Lanjutan)
- Setiap sel memerlukan supply makanan O2
- yang cukup untuk mendapatlan cukup energi
- agar tubuh bisa melakukan kerja normal
- Alat transportasi makanan dan O2 adalah
- aliran darah (hemoglobin eritrosit) dalam
- sirkulasi kardiovaskuler
- Pengambilan O2 dari udara, ke dalam
hemoglobin - di eritrosit aliran darah, melalui inspirasi
sistem - pernapasan ? paru (aveoli)
- Supply makan di dapat dari sistem pencernaan
yang menyalurkan makanan tercerna melalui
aliran darah vena portal kembali ke jantung
288.3 Cardiovasular Circulatory System
(Lanjutan-1)
-
- Sistem aliran darah yang memasok (supply)
- O2 serta Nutrisi (Nutrients) ke seluruh
jaringan - (tissue) tubuh dan mengangkut CO2 serta
- produk Sampah lain ke luar jaringan tubuh,
- adalah
- (1) Jantung (CARDIA)
- (2) Pembuluh darah (VASA)
- ? bertanggungjawab atas keseimbangan aliran
- darah yang teratur ke seluruh jaringan tubuh.
29Struktur dan Fungsi terdiri dari
- (1) Sirkulasi sistemik (systemic Circulation)
? - menyuplei darah ke seluruh sel tubuh
- kecuali paru.
- (2) Sirkulasi paru (Pulmonary Circulation)
- Sirkulasi Kecil ? aliran darah ke paru
- untuk REOXYGENATION (CO2 yang
- di-expirasi dan O2 yang di-inspirasi) darah.
- (O2 diikat dalam darah oleh Fe-hemoglobin
- yang merupakan bagian eritrosit).
30 Dari mana, dengan cara bagaimana sel tubuh
memperoleh makanan O2?
- Dari luar tubuh masuk melalui
- Sistem Pencernaan
- dan
- Sistem pernapasan
- yang
- dialirkan ke sel-sel seluruh tubuh
melalui - Sistem Kardiovaskuler
31Struktur dan Fungsi Sistem Kardiovaskuler
(Lanjutan)
- Darah ? Jantung ? Pembuluh darah
- melalui Sistem K-V juga
- Produk sampah dalam bentuk
- CO2 dan Urea ? dibuang ke luar
- tubuh lewat
- Sistem Pernafasan (Respiratory System) (CO2)
dan - Sistem Perkemihan (ureum) (Urinary System)
328.3.2 Fisiologi Jantung / Tekanan Darah
- Detak/denyut jantung (Heart beat)
- suara jantung.
-
- Ada 2 fase suara jantung
- (1) Diastole (saat relaksasi)
- (2) Systole (saat kontraksi)
-
- Diastole terjadi pada saat dinding ventrikel
jantung - relaksasi, katub tricuspid (kanan) dan katub
- mitral (kiri) membuka.
-
- Systole terjadi pada saat dinding ventrikel
jantung - kontraksi, katub tricuspid dan mitral menutup.
33Tensi (Tekanan) Darah
- Gerak relaksasi
- gerak kontraksi desakan darah.
- Relaksasi ? mengisi (ke dalam jantung)
- Kontraksi ? memompa ke luar jantung
- Tekanan darah SYSTOLE / DIASTOLE
- Kekuatan pompa tersebut
-
- Desakan (Tensi) darah pada pembuluh darah.
348.3.1 Fisiologi Jantung / Tekanan Darah
(Lanjutan-1)
- Sirkulasi Sistem dimulai dari
- Darah O2 kadar tinggi dari Sirkulasi Paru
- masuk ke Atrium (serambi) jantung kiri
- ? dipompa keluar ? masuk ke Ventricle (bilik)
jantung kiri masuk ke - ? Aorta ? Cabang Arteriae ? Arteriolae
- ? jaringan (capillary network).
- Sifat dinding kapiler darah yang tipis permeable
- ? memudahkan O2 dan nutrisi mampu merembes dari
darah ke jaringan.
358.3.1 Fisiologi Jantung / Tekanan Darah
(Lanjutan-2)
- Darah CO2 Sampah di seluruh kapiler tubuh
(Deoxigenation) ? venulae ? vena - ? ikut aliran darah balik melalui venae cavae
- (ada 2 Vena utama VC Superior dan Inferior)
- darah ikut aliran balik ke Serambi kanan jantung
- ? ke Bilik Kanan jantung, dipompa jantung
- ? masuk ke sirkulasi pulmoner di sini
- CO2 dilepas dan O2 diikat oleh Hb darah
- masuk ke VV pulmonary, kemudian kembali
- ? ke Atrium kiri ?kembali ke Sirkulasi Sistemik
- ? dipompa keluar ? aorta ? ke seluruh tubuh,
- (cabang pertama arteria koroner ? ke jantung
sendiri)
36 8.3.2 Sirkulasi Sistemik
- (Lihat susunan organ sistem digesti)
- Di dalam sirkulasi sistemik ada by-pass ke sel
hati - melalui aliran sirkulai portal (Portal
Circulation), - kapiler kaya akan nutrients hasil serapan dari
- lambung dan usus ? venulae ?venea ? vena portal
- ? vena/venulae ? kapiler hati ? sel hati, di
sini - terjadi
- proses storage
- ke sirkulasi umum
- vena cava inferior ? ke jantung
378.3.2 Sirkulasi Sistemik (Lanjutan)
- Perjalanan dari jantung ke jaringan tubuh
- dengan bantuan kekuatan pompa tekanan tinggi
- (arteriae)
- Perjalanan kembali dari jaringan tubuh ke
jantung - melalui vena (klep) dengan tekanan rendah tanpa
- kekuatan pompa.
- Aliran balik diatur oleh gerak otot tungkai
atas dan - bawah yang menekan dinding vena/katub ?
- kembali ke jantung.
- ? Perlu bantuan gerak tungkai!
38 8.3.3 GANGGUAN JANTUNG
- Gangguan jantung menduduki angka kematian
tertinggi di daerah negara maju ? menurunkan
kualitas hidup. - GANGGUAN
- - Genetik yang paling mengganggu adalah
hiperlipidemia yang rentan menimbulkan arteri
osklerosis ? gangguan jantung koroner ? infark
otot jantung (Myocard infarct). - - Kongenital abnormalitas struktur, defek
septal jantung, katup abnormal. - Sebagian bisa dioperasi.
-
39Gangguan Jantung (Lanjutan-1)
- Infeksi Endokarditis mudah terjadi pada
- rheumatic fever atau jantung yang
- defek kongenital ? kerusakan klep jantung
- ? mitral atau aortik insufisiensi.
- Kardiopathy juga bisa akibat viral.
-
- Tumor jarang terjadi.
- Ada myxoma benign.
- Kadang sarcoma.
- Tumor sekunder bisa dari payu dara, paru.
- Sering di otot jantung atau endocardium
- ? kongesti jantung.
408.3.3 Gangguan Jantung (Lanjutan -2)
- - Cardiomyopathy kelemahan otot jantung
- bisa herediter bisa didapat setelah lahir
- akibat kurang vitamin atau alkoholism
- atau infeksi viral.
- Myocarditis bisa akibat viral atau racun dari
- kumannya, bisa juga (walau jarang)
- akibat obat, radiasi terapi.
- - Cedera trauma tumpul (kecelakaan kendaraan
- ? tertekan di antara kemudi mobil dan
- tulang punggung) ? 2/3 terjadi ruptur
- jantung ? maka pakailah seat-belt. Luka tusuk
sering fatal. - Luka tembak hanya 10 yang sampai rumah
- sakit masih hidup.
-
418.3.3 Gangguan Jantung (Lanjutan -3)
- Gangguan Nutrisi otot jadi tipis dan lemah
akibat - kekurangan protein-kalori.
- Defisiensi vit. B1 banyak pada alkoholic
- ? beri-beri.
- Obesitas juga mengganggu (mungkin ada
- hubungan dengan hipertensi, DM dan
kolesterol) - Gangguan aliran darah gangguan pada arteris
- koronaria akibat atherosceloris ? angina
- pectoris ? infrak miokard.
- Keracunan yang paling beracun bagi otot jantung
adalah alkohol ? cardiomyopathy (otot - jantung membesar ? gagal jantung).
428.3.3 Gangguan Jantung (Lanjutan-2)
- - obat-obat obat-2 tertentu termasuk obat -
antikanker (doxorubicin) - - anti depresant tricyclic,
- bisa mengganggu irama detak jantung
- dan merusak otot secara permanent,
- juga obat jantung sendiri ada yang bisa
- menimbulkan gangguan.
- - Gangguan lain-2
- - Penyakit koroner ? cardiomyopathy.
- - Defek kongenital, aritmia jantung, heart
block, gagal jantung, cor-pulmonale
(emphysema) yang meningkatkan gangguan
aliran darah. -
43Pemeriksaan
- - ECG
- - X-ray (imaging)
- - echocardiography
- - CT-scan
- - cardiac catherization
- - test darah dan
- - biopsy jantung.
44Most Common Signs Symptoms of CARDIOVASCULAR
DISEASE
- Chest pain or discomfort.
- 2. Neck and/or arm pain or discomfort
- Palpitation
- Dyspnea
- Syncope
- Fatigue
- Cough
- Cyanosis
- Edema
- Claudication
45Cardiovascular Signs Symptoms by SYSTEM
- System Symptom
- General Weakness
- Fatigue
- Weight change
- Poor exercise tolerance
- Integumentary Pressure ulcers,
- loss of body hair
- CNS Headaches, impaired vision,
- dizziness or syncope
46 Cardiovascular Signs and Symptoms by System
(lanjutan)
- System Symptom
- Respiratory Labored breathing,
- produced cough
- Cardiovascular Chest pain, palpitation,
edema, claudication - Genitourinary Urinary frequency, nocturia,
- concentrated urine, decreased
urinary output - Musculoskeletal Myalgia, muscular fatigue,
edema - Gastrointestinal Nausea vomiting
478.3.4. INVESTIGATION (pemeriksaan)
- AUSCULTATION
- Auscul.tation (L, auscultareto listen to)
- ? Mendeteksi mengkaji SUARA (bunyi) yang
ditimbulkan oleh berbagai organ tubuh - ? Untuk membantu penentuan keadaan
- Fisik organ yang terkait (untuk organ jantung,
- paru).
- (Lihat contoh-2 cara auscultasi)
48Auscutation Procedure
- Dasar beberapa organ tubuh menimbulkan suara
- (bunyi) pada saat menjalankan fungsinya,
- di antaranya
- 1. Suara gerak fluid (cairan) (lambung, usus).
- 2. Gerak buka-tutup katuk jantung.
- 3. Aliran udara melalui saluran napas, paru
- Hadirnya suara abnormal gangguan/ penyakit
- pada jaringan terkait.
- 4. Suara detak jantung janin dalam kandungan
ibu - termasuk salah satu pemeriksaan rutin saat
- kehamilan dan persalinan..
498.3.4 HEART IMAGING TECHNIQUES (lanjutan -1)
- Di antaranya Chest X-ray
- Echocardiography
- Cardi.oggra.phy
- (1) Analisis aksi jantung dengan instrumen
- yang merekam gerak jantung.
- (2) Gambaran deskristip jantung.
- Echo- Pantulan suara (gema)
- Coronary anggi.ogra.phy ? Aggeion (Y
vessel) - (1) Menentukan struktur (susunan) p. darah/p.
limfe - tanpa bedah/operasi
- (2) Ro ? dengan suntikan zat radio-opaque.
-
508.3.4 Pemeriksaan (lanjutan -2)
- - CT Scanning (CAT, CAT Axial T) (computerized
tomography) - - MRI
- Cardiac Catheterization
- Blood Tests
- Biopsy otot jantung (jarang)
- Electrocardiography (ECG, EKG) ?
E.lectro.cardi.oggraphy - (Y, elektron Y, kardia Y, Grapheien)
- Teknik perekaman (recording) khusus dan
- interpretasi aktivitas jantung
518.3.4 Pemeriksaan (lanjutan -3)
- Electrocardiogram (E.lectro.cardi.o.gram)
- Hasil rekaman (gram gambar) pemeriksaan
- dengan teknik EKG
- Electrocardiographe (E.lectro.cardi.o.gram
- Instrumen perekam grafik (gambar) permanent
- yang dihasilkan oleh aliran listrik voltage
rendah - dari denyut (detak) jantung pada bagian-bagian
- tubuh.
52 8.3.5 CORONARY HEART DISEASE
- Timbul bila ada ATHEROMA (deposit
- lemak/Plaque) di rongga pembuluh darah ARTERIA
- CORONARIA (arteri yang mensuplei darah ke
- jantung).
- Atheroma menimbulkan penyempitan ruang
- pembuluh ? mengurangi volume aliran darah
- (CO2) ke tempat tujuan.
- Gejala
- - Serangan ANGINA, timbul bisa saat
- - Latihan fisik
- - Emosional stres
- - Kerusakan bisa fatal/permanent.
53CORONARY HEART DISEASE (Lanjutan)
- Terapi
- (1) Rubah gaya hidup
- (2) Obat-2 ? mengurangi serangan/ sumbatan
- (3) Bila disertai Hypertension/ cholesterol
tinggi - ? obat khusus.
-
54 Risk Factors Coronary Artery Disease
- Modifiable Risk Factors
- Physical inactivity cigarette smoking
- elevated serum cholesterol high blood
pressure. - No-modifiable Risk Factors
- Age male sex family history race.
- Contributing Factors
- Obesity discriminatory medicine response to
stress diabetes hormonal status alcohol
consumption.
55 Non-atherosclerotic Causes of Coronary
Artery Obstruction
- Kawasakis disease
- Coronary embolism
- Infective endocarditis
- Prosthetic valves
- Cardiac myxoma
- Cardiopulmonary bypass
- Coronary arteriography
- Insulin resistance syndrome (hyperinsulinemia)
- Trauma to coronary arteria
- Penetrating Non-penetrating
56Non-atherosclerotic Causes of Coronary Artery
Obstruction (Lanjutan)
- Arteritis Syphilis
- Polyarteritis nodosa
- Lupus erythematosus
- Rheumatoid arthritis
- Connective tissue disease
- Radiotherapy
- Arteritis Syphilis
- Polyarteritis nodosa
- Lupus erythematosus
- Rheumatoid arthritis
- Connective tissue disease
- Radiotherapy
578.3.6. TERAPI
- OPERASI Angioplasty (Balon Catheter)
- Coronary Bypassed
- PREVENSI Faktor penyebab risiko gtgt
- - familiar, oleh karenanya
- Cegahlah!
-
- (1) Rokok ? meningkatkan atheroma
- (2) Obesity ? meningkatkan atheroma
- ? Strain meninggi pada otot
jantung, butuh O2 gtgt - (3) gt fat pada diet ? Atheroma (herediter, gtgt
diet) - (4) Kurang latihan fisik (olahraga), bila
teratur latihan - akan menurunkan kebutuhan O2.
58 8.3.7 TYPE OF ANGINA PECTORIS
- ANGINA PECTORIS
- Serangan sakit daerah dada akibat ischemia
pada jaringan otot jantung. - Insidens tepat angina pectoris belum dikethaui,
ditemukan serangan umum pada usia 65 gt 65
tahun, gt pria dari wanita. - TYPES of ANGINA PECTORIS
- Chronic (stable) angina (classic, exertional
angina, timbul saat stress emotional atau
fisik), - mudah diatasi dengan istirahat dan
nitroglycerin. - Keadaan konstan selama 60 hari.
- Apabila dalam 60 hari timbul kembali New
- onset.
59TYPE OF ANGINA PECTORIS (Lanjutan)
- Nocturnal angina (serangan membangunkan pasien
- malam hari)
- Post-infarction angina
- Pre-infarction angina (unstable) progresive
angina - or crescendo angina (unpredictable)
- Prinzmetals (variant) angina (gejala sama,
serangan timbul akibat spasme arteria
coronary) - Resting angina (decubitus) (paroxysmal, tidak
- terpengaruh oleh exercise, tidak hilang
- dengan istirahat)
608.3.8 CAUSE of MYOCARDIAL ISCHEMIA
- DECREASED OXYGEN SUPPLY
-
- Vessels Artherosclerotic narrowing
- Inadequate collateral circulation
- Spasm due to smoking,
- emotion, or cold
- Coronsry arteritis
- Hypertension
- Hypertrophic cardiomyopathy
61 INCREASED OXYGEN DEMANDHyperthyroidism
Arterovenous fistula ThyrotoxicosisExercise/exer
tion Emotion/excitement Digestion of large meal
- Circulation Factors Blood Factors
- Arrhythmia (Tensi darah menurun) Anemia
- Hypoxemia
- Aortic stenosis Polycetemia
- (viscositet me-
- ninggi)
- Hypotention
62 8.3.7 CAUSES of MYOCARDIAL INFARCTION (lanjut.1)
- Coronary thrombus (Blood clot)
- Atheroslerosis
- Rheumatic heart disease
- Endocarditis
- Aortic stenosis
- Prosthetic mitral or aortic valve
- Prolonged vasospasm
- Hypotension (inadequate myocardial blood flow)
638.3.7 CAUSES of MYOCARDIAL INFARCTION (lanjut.2)
- Dislodged calcium plaque from calcified aortic or
mitral valve. - Excessive metabolic demand
- Vasculitis
- Aortic root or coronary artery dissection
- Aortitis
- Pengguna kokain.
64 TISSUE CHANGES AFTER MYOCARDIAL INFARCTION
- TIME
- After MI TISSUE CHANGES
- 6-12 hr ? No gross changes healing process
has not begun. - 18-24 hr ? Inflammatory response
intercellular - enzyme release
- 2-4 days ? Visible necrosis proteolytic
- enzymes remove debris
- catecholamins lipolysis and
- glucogenolysis elevate plasma
- glucose and increase free fatty
- acids to assist depleted myocardium
- recovery from anaerobic state.
-
65TISSUE CHANGES AFTER MYOCARDIAL INFARCTION
(Lanjutan)
- 4-10 days Debris cleared collagen matrix
lade down - 10-14 days Weak, fibrotic scar tissue with
beginning - revascularization area vulnerable to stress.
- 6 weeks Scarring usually complete tough,
elastic - scar replaces necrotic myocardium unable
- to contract and relax like healthy myocardial
tissue. - 4-10 days Debris cleared collagen matrix
lade down - 10-14 days Weak, fibrotic scar tissue with
beginning - revascularization area vulnerable to stress.
- 6 weeks Scarring usually complete tough,
elastic - scar replaces necrotic myocardium unable
- to contract and relax like healthy myocardial
- tissue.
66 8.3.8 BLOOD PRESSURE LEVELS for ADULTS
- SYSTOLIC DIASTOLIC
- CATEGORY (mm Hg) (mmHg)
- Normal lt 130 lt 85
- High Normal 130-139 85-89
- Hypertension Stage 1 (mild) 140-159
90-99 - Stage 2 (moderate) 160-179
100-109 - Stage 3 (severe) 180-209
110-119 - Stage 4 (very severe) /gt 210
/gt 120 - For adult aged 18 years and older not taking
antihypertension drugs and not acutely ill - (From the 5Th Report of the Joint National
Committee on Detection, Evaluation and Treatment
of High Blood Pressure (JNCW) Arch Intern Med.
153 154-183, 1993).
67 RISK FACTORS of PRIMARY
(ESSENTIAL) HYPERTENSION
- MODIFIABLE
- High sodium intake (causes water retention,
increasing blood volume) - Obesity (associated with increased intravascular
volume) - Hypercholestrolemia increased serum
triglycerides levels - Smoking (nicotine restricts blood vessels)
- Chronic abuse of alcohol (increases plasma
catecholamines) -
68 RISK FACTORS of PRIMARY (ESSENTIAL)
HYPERTENSION (Cont.-)
- MODIFIABLE (Cont.-)
- Continues emotional stress (stimulates
sympathetic - nervous system)
- Sedentary lifestyle
- NONMODIFIABLE
- Positive family history
- Age (advanced), Sex (male), Race (black
- (Adapted from Walsh. E. Management of persons
with vascular problems. Medical-Surgical Nursing
Concepts Clinical Practice., ed 5, 1995)
69 CAUSES of SECONDARY
HYPERTENSION
- Coartation of the aorta
- Pheochromocytoma (a rare catecholamine
- secreting tumor)
- Alcohol abuse
- Pregnancy induced
- Thyrotoxicosis
- Increased intracranial pressure from tumors or
trauma. - Collagen disease
70CAUSES of SECONDARY HYPERTENSION (Cont.-)
- Endocrine disease Acromegaly
- Diabetes
- Hyperthyroidism Hypothyroidism
- Renal disease (e.g. connective tissue diseases,
- diabetic retinopathy)
- Effects of drugs (e.g. - oral contraceptives,
- - cyclosporine,
- - cocaine)
71Causes of Secondary Hypertension (Cont.-2)
- Acute Stress Surgery
- Psychogenic (hyperventilation)
- Alcohol withdrawal
- Burns, Pancreatitis
- Sickle cell crisis
- Neurogenic Disorders Brain tumor
- Respiratory acidosis
- Encephalitis
- Sleep apnea
- Guillain-Barre syndrome
- Quadriplegia
- Lead poisoning
- (Adapted from Kaplan NM Systemic hypertension
mechanisms and diagnosis. In Braunwald E. heart
Disease A Textbook of Cardiovascular Medicine
ed. 4. 1992)
72 CAUSES OF ORTHOSTATIC HYPOTENSION
- Volume depletion (DM, sodium or potassium
depletion) - Venous pooling (pregnancy, varicosities of the
leg) - Side effects of medication (anti-hypertensives)
- Prolonged immobility
- Starvation
- Performing the Valsalva maneuver
- Sluggish normal regulatory mechanisms (anatomic
variation, altered body chemistry) - Secondary to other conditions (endocrine or
metabolic disorders, disease of central or
peripheral nervous system) - Standing
- Sitting
- Supine
- BP 140/80 BP 124/76 BP 104/68
- Pulse 80 Pulse 86 Pulse 98
73ASTHMA CARDIALE
- Sulit bernapas akibat adanya timbunan cairan di
- paru sehingga menimbulkan bronchospasm dan
- napas berbunyi wheezing.
- Kondisi timbul akibat reduksi efisiensi pompa
jantung - kiri (pada gagal jantung) ? kongesti dan
meningkatkan - tekanan di dalam sirkulasi darah paru dan
timbunan - cairan.
- Penyebab memang berbeda dengan asthma
- bronchiale, namun dua kondisi ini menunjukkan
gejala - yang sama yakni
- - napas wheezing,
- - sulit dan sesak bernapas.
74Cardiac Asthma (Cont.-)
- Pada X-ray bisa nampak cairan di paru.
- Terapi ditujukan kepada gagal jantung.
- Bisa juga diberi bronchodilatator.
- Penyebab memang berbeda dengan asthma bronchiale,
- namun dua kondisi ini menunjukkan gejala yang
- sama yakni
- - napas wheezing,
- - sulit dan sesak bernapas.
- Pada X-ray bisa nampak cairan di paru.
- Terapi ditujukan kepada gagal jantung.
- Bisa juga diberi bronchodilatator.