Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha dari semua ajaran lainnya? - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha dari semua ajaran lainnya?

Description:

Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha dari semua ajaran lainnya? The freedom of enquiry – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:210
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 87
Provided by: TYL60
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha dari semua ajaran lainnya?


1
Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha
dari semua ajaran lainnya?
  • The freedom of enquiry

2
Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha
dari semua ajaran lainnya?
  • Kebebasan menyelidiki

3
Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha
dari semua ajaran lainnya?
  • Kepercayaan buta bukan hanya tidak dibutuhkan,
    tetapi tidak dianjurkan.
  • Instead, questioning and investigating is
    encouraged, so that we can make our own
    informed decisions about the path we want to
    take for ourselves.

4
Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha
dari semua ajaran lainnya?
  • Kepercayaan buta bukan hanya tidak dibutuhkan,
    tetapi tidak dianjurkan.
  • Sebaliknya, bertanya dan meneliti dianjurkan,
    sehingga kita dapat membuat keputusan tentang
    jalan yang ingin kita lalui untuk diri kita
    sendiri.

5
Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha
dari semua ajaran lainnya?
  • Kepercayaan buta bukan hanya tidak dibutuhkan,
    tetapi tidak dianjurkan.
  • Sebaliknya, bertanya dan meneliti dianjurkan,
    sehingga kita dapat membuat keputusan tentang
    jalan yang ingin kita lalui untuk diri kita
    sendiri.

6
Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha
dari semua ajaran lainnya?
  • Kepercayaan buta bukan hanya tidak dibutuhkan,
    tetapi tidak dianjurkan.
  • Sebaliknya, bertanya dan meneliti dianjurkan,
    sehingga kita dapat membuat keputusan tentang
    jalan yang ingin kita lalui untuk diri kita
    sendiri.

7
Kalama Sutta
  • The Buddha visited the village of Kesaputta and
    was greeted by the people who lived there the
    Kalamas.
  • They told Him that many holy men and ascetics
    pass through their village, expounding their own
    teachings and disparaging the teachings of
    others.
  • The Kalamas asked the Buddha whose teachings they
    should follow.

8
Kalama Sutta
  • Buddha mengunjungi desa Kesaputta dan disambut
    oleh penduduk yang tinggal di sana Suku Kalama.
  • They told Him that many holy men and ascetics
    pass through their village, expounding their own
    teachings and disparaging the teachings of
    others.
  • The Kalamas asked the Buddha whose teachings they
    should follow.

9
Kalama Sutta
  • Buddha mengunjungi desa Kesaputta dan disambut
    oleh penduduk yang tinggal di sana Suku Kalama.
  • Mereka memberitahukan Beliau bahwa banyak orang
    suci dan pertapa yang melewati desa mereka,
    membabarkan ajaran mereka sendiri-sendiri dan
    merendahkan ajaran yang lainnya.
  • The Kalamas asked the Buddha whose teachings they
    should follow.

10
Kalama Sutta
  • Buddha mengunjungi desa Kesaputta dan disambut
    oleh penduduk yang tinggal di sana Suku Kalama.
  • Mereka memberitahukan Beliau bahwa banyak orang
    suci dan pertapa yang melewati desa mereka,
    membabarkan ajaran mereka sendiri-sendiri dan
    merendahkan ajaran yang lainnya.
  • Suku Kalama bertanya pada Buddha tentang ajaran
    siapa yang harus mereka ikuti.

11
Kalama Sutta
  • Kesaputta sekarang disebut Kesaria, suatu kota
    kecil di negri Bihar, India.
  • A massive stupa was discovered in 1998 which is
    now thought to be the largest and tallest
    Buddhist stupa in the world.
  • Originally 150 ft. tall, it now stands at about
    104 ft. which is still 1 foot taller than the
    famous Borobodur Stupa in Indonesia.

12
Kalama Sutta
  • Kesaputta sekarang disebut Kesaria, suatu kota
    kecil di negri Bihar, India.
  • Stupa yang sangat besar ditemukan pada tahun 1998
    yang sekarang dianggap sebagai stupa Buddhis yang
    terbesar dan tertinggi di dunia.
  • Originally 150 ft. tall, it now stands at about
    104 ft. which is still 1 foot taller than the
    famous Borobodur Stupa in Indonesia.

13
Kalama Sutta
  • Kesaputta sekarang disebut Kesaria, suatu kota
    kecil di negri Bihar, India.
  • Stupa yang sangat besar ditemukan pada tahun 1998
    yang sekarang dianggap sebagai stupa Buddhis yang
    terbesar dan tertinggi di dunia.
  • Awalnya berkisar 150 kaki tingginya, sekarang
    berdiri sekitar 104 kaki, masih lebih tinggi 1
    kaki dari stupa Borobudur yang terkenal di
    Indonesia.

14
Kalama Sutta
  • Kesaputta sekarang disebut Kesaria, suatu kota
    kecil di negri Bihar, India.
  • Stupa yang sangat besar ditemukan pada tahun 1998
    yang sekarang dianggap sebagai stupa Buddhis yang
    terbesar dan tertinggi di dunia.
  • Awalnya berkisar 150 kaki tingginya, sekarang
    berdiri sekitar 104 kaki, masih lebih tinggi 1
    kaki dari stupa Borobudur yang terkenal di
    Indonesia.

15
(No Transcript)
16
(No Transcript)
17
Kalama Sutta
  • Buddha memberitahu mereka bahwa bersikap meragui
    dan bertanya adalah hal yang benar.
  • He did not say do not believe the others,
    believe me.
  • Instead, the Buddha taught them the proper way to
    discover the truth.
  • Thus, the Kalama Sutta is also known as the
    Buddhist Charter of Free Enquiry.

18
Kalama Sutta
  • Buddha memberitahu mereka bahwa bersikap meragui
    dan bertanya adalah hal yang benar.
  • Beliau tidak berkata Jangan mempercayai yang
    lainnya, percayalah pada saya.
  • Instead, the Buddha taught them the proper way to
    discover the truth.
  • Thus, the Kalama Sutta is also known as the
    Buddhist Charter of Free Enquiry.

19
Kalama Sutta
  • Buddha memberitahu mereka bahwa bersikap meragui
    dan bertanya adalah hal yang benar.
  • Beliau tidak berkata Jangan mempercayai yang
    lainnya, percayalah pada saya.
  • Sebaliknya, Buddha mengajari mereka cara yang
    baik dalam menemukan kebenaran.
  • Thus, the Kalama Sutta is also known as the
    Buddhist Charter of Free Enquiry.

20
Kalama Sutta
  • Buddha memberitahu mereka bahwa bersikap meragui
    dan bertanya adalah hal yang benar.
  • Beliau tidak berkata Jangan mempercayai yang
    lainnya, percayalah pada saya.
  • Sebaliknya, Buddha mengajari mereka cara yang
    baik dalam menemukan kebenaran.
  • Dengan demikian, Kalama Sutta juga dikenal
    sebagai Piagam bebas menyelidiki umat Buddha.

21
Kalama Sutta
  • Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
    pengujian lebih lanjut
  • Oral history or divine revelations
  • Tradition
  • Reports or rumours
  • Scriptures or holy books
  • Logical reasoning
  • Philosophical reasoning
  • Outward appearances
  • One's own opinions
  • Authorities or experts
  • One's own teacher

22
Kalama Sutta
  • Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
    pengujian lebih lanjut
  • Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
  • Tradition
  • Reports or rumours
  • Scriptures or holy books
  • Logical reasoning
  • Philosophical reasoning
  • Outward appearances
  • One's own opinions
  • Authorities or experts
  • One's own teacher

23
(No Transcript)
24
Kalama Sutta
  • Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
    pengujian lebih lanjut
  • Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
  • Tradisi Reports or rumours
  • Scriptures or holy books
  • Logical reasoning
  • Philosophical reasoning
  • Outward appearances
  • One's own opinions
  • Authorities or experts
  • One's own teacher

25
(No Transcript)
26
(No Transcript)
27
(No Transcript)
28
Kalama Sutta
  • Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
    pengujian lebih lanjut
  • Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
  • Tradisi
  • Laporan atau rumor
  • Scriptures or holy books
  • Logical reasoning
  • Philosophical reasoning
  • Outward appearances
  • One's own opinions
  • Authorities or experts
  • One's own teacher

29
(No Transcript)
30
(No Transcript)
31
Kalama Sutta
  • Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
    pengujian lebih lanjut
  • Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
  • Tradisi
  • Laporan atau rumor
  • Kitab suci atau buku-buku suci
  • Logical reasoning
  • Philosophical reasoning
  • Outward appearances
  • One's own opinions
  • Authorities or experts
  • One's own teacher

32
Kalama Sutta
  • Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
    pengujian lebih lanjut
  • Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
  • Tradisi
  • Laporan atau rumor
  • Kitab suci atau buku-buku suci
  • Alasan yang bersifat logis
  • Philosophical reasoning
  • Outward appearances
  • One's own opinions
  • Authorities or experts
  • One's own teacher

33
(No Transcript)
34
Kalama Sutta
  • Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
    pengujian lebih lanjut
  • Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
  • Tradisi
  • Laporan atau rumor
  • Kitab suci atau buku-buku suci
  • Alasan yang bersifat logis
  • Alasan yang bersifat filosofis
  • Outward appearances
  • One's own opinions
  • Authorities or experts
  • One's own teacher

35
(No Transcript)
36
Kalama Sutta
  • Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
    pengujian lebih lanjut
  • Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
  • Tradisi
  • Laporan atau rumor
  • Kitab suci atau buku-buku suci
  • Alasan yang bersifat logis
  • Alasan yang bersifat filosofis
  • Penampilan luar
  • One's own opinions
  • Authorities or experts
  • One's own teacher

37
(No Transcript)
38
(No Transcript)
39
Kalama Sutta
  • Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
    pengujian lebih lanjut
  • Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
  • Tradisi
  • Laporan atau rumor
  • Kitab suci atau buku-buku suci
  • Alasan yang bersifat logis
  • Alasan yang bersifat filosofis
  • Penampilan luar
  • Pendapat pribadi
  • Authorities or experts
  • One's own teacher

40
Kalama Sutta
  • Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
    pengujian lebih lanjut
  • Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
  • Tradisi
  • Laporan atau rumor
  • Kitab suci atau buku-buku suci
  • Alasan yang bersifat logis
  • Alasan yang bersifat filosofis
  • Penampilan luar
  • Pendapat pribadi
  • Kekuasaan atau ahli
  • One's own teacher

41
(No Transcript)
42
(No Transcript)
43
Kalama Sutta
  • Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
    pengujian lebih lanjut
  • Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
  • Tradisi
  • Laporan atau rumor
  • Kitab suci atau buku-buku suci
  • Alasan yang bersifat logis
  • Alasan yang bersifat filosofis
  • Penampilan luar
  • Pendapat pribadi
  • Kekuasaan atau ahli
  • Guru sendiri

44
(No Transcript)
45
Kalama Sutta
  • Kepercayaan
  • Blind faith - Dogmatic, unquestioning
  • Wisdom faith - Receptive, enquiring

46
Kalama Sutta
  • Kepercayaan
  • Kepercayaan buta - Dogmatic, unquestioning
  • Wisdom faith - Receptive, enquiring

47
Kalama Sutta
  • Kepercayaan
  • Kepercayaan buta - Dogmatic, unquestioning
  • Kepercayaan yang bijak - Receptive, enquiring

48
Kalama Sutta
  • Kepercayaan
  • Kepercayaan buta - Dogmatis, tanpa dapat
    dipertanyakan
  • Kepercayaan yang bijak - Receptive, enquiring

49
Kalama Sutta
  • Kepercayaan
  • Kepercayaan buta - Dogmatis, tanpa dapat
    dipertanyakan
  • Kepercayaan yang bijak - Bersedia menerima,
    bebas menyelidiki

50
Kalama Sutta
  • Kriteria penerimaan atau penolakan
  • Observe, analyze and test it out for yourself.
  • Does it agree with reason?
  • Will it lead to harm or good for yourself
    and others?
  • Will it lead to suffering or happiness for
    yourself and others?
  • Will a wise person praise or disapprove of
    it?

51
Kalama Sutta
  • Kriteria penerimaan atau penolakan
  • Amati, selidiki dan cobalah untuk diri anda
    sendiri.
  • Does it agree with reason?
  • Will it lead to harm or good for yourself
    and others?
  • Will it lead to suffering or happiness for
    yourself and others?
  • Will a wise person praise or disapprove of
    it?

52
Kalama Sutta
  • Kriteria penerimaan atau penolakan
  • Amati, selidiki dan cobalah untuk diri anda
    sendiri.
  • Apakah hal itu dapat diterima akal?
  • Will it lead to harm or good for yourself
    and others?
  • Will it lead to suffering or happiness for
    yourself and others?
  • Will a wise person praise or disapprove of
    it?

53
Kalama Sutta
  • Kriteria penerimaan atau penolakan
  • Amati, selidiki dan cobalah untuk diri anda
    sendiri.
  • Apakah hal itu dapat diterima akal?
  • Akankah hal itu membawa pada kerugian atau
    kebaikan untuk diri anda sendiri dan yang
    lainnya?
  • Will it lead to suffering or happiness for
    yourself and others?
  • Will a wise person praise or disapprove of
    it?

54
Kalama Sutta
  • Kriteria penerimaan atau penolakan
  • Amati, selidiki dan cobalah untuk diri anda
    sendiri.
  • Apakah hal itu dapat diterima akal?
  • Akankah hal itu membawa pada kerugian atau
    kebaikan untuk diri anda sendiri dan yang
    lainnya?
  • Akankah hal itu membawa pada penderitaan atau
    kebahagiaan untuk diri anda sendiri dan yang
    lainnya?
  • Will a wise person praise or disapprove of
    it?

55
Kalama Sutta
  • Kriteria penerimaan atau penolakan
  • Amati, selidiki dan cobalah untuk diri anda
    sendiri.
  • Apakah hal itu dapat diterima akal?
  • Akankah hal itu membawa pada kerugian atau
    kebaikan untuk diri anda sendiri dan yang
    lainnya?
  • Akankah hal itu membawa pada penderitaan atau
    kebahagiaan untuk diri anda sendiri dan yang
    lainnya?
  • Akankah orang bijak memuji atau mencelanya?

56
Kalama Sutta
  • Kriteria penerimaan atau penolakan
  • Apabila ya, terimalah dan jadikan teladan hidup.

57
Kalama Sutta
  • Tiga hal untuk dihindari
  • Greed
  • Hatred
  • DelusionThese are the causes of harm to
    others and ourselves, and keep us from peace and
    happiness.

58
Kalama Sutta
  • Tiga hal untuk dihindari
  • Ketamakan
  • Hatred
  • DelusionThese are the causes of harm to
    others and ourselves, and keep us from peace and
    happiness.

59
Kalama Sutta
  • Tiga hal untuk dihindari
  • Ketamakan
  • Kebencian
  • DelusionThese are the causes of harm to
    others and ourselves, and keep us from peace and
    happiness.

60
Kalama Sutta
  • Tiga hal untuk dihindari
  • Ketamakan
  • Kebencian
  • KebodohanThese are the causes of harm to
    others and ourselves, and keep us from peace and
    happiness.

61
Kalama Sutta
  • Tiga hal untuk dihindari
  • Ketamakan
  • Kebencian
  • Kebodohan Ini adalah penyebab kerugian pada
    orang lain dan diri kita sendiri, dan menjauhkan
    diri kita dari kedamaian dan kebahagiaan.

62
Kalama Sutta
  • Empat Sifat Kediaman Brahma
  • Loving-Kindness / Metta
  • Compassion / Karuna
  • Sympathetic joy / Mudita
  • Equanimity / Upekkha
  • Or the Four Brahma Viharas

63
Kalama Sutta
  • Empat Sifat Kediaman Brahma
  • Cinta kasih / Metta
  • Compassion / Karuna
  • Sympathetic joy / Mudita
  • Equanimity / Upekkha
  • Or the Four Brahma Viharas

64
Kalama Sutta
  • Empat Sifat Kediaman Brahma
  • Cinta kasih / Metta
  • Belas kasih / Karuna
  • Sympathetic joy / Mudita
  • Equanimity / Upekkha
  • Or the Four Brahma Viharas

65
Kalama Sutta
  • Empat Sifat Kediaman Brahma
  • Cinta kasih / Metta
  • Belas kasih / Karuna
  • Bersimpati / Mudita
  • Equanimity / Upekkha
  • Or the Four Brahma Viharas

66
Kalama Sutta
  • Empat Sifat Kediaman Brahma
  • Cinta kasih / Metta
  • Belas kasih / Karuna
  • Bersimpati / Mudita
  • Keseimbangan batin / Upekkha
  • Or the Four Brahma Viharas

67
Kalama Sutta
  • Empat Sifat Kediaman Brahma
  • Cinta kasih / Metta
  • Belas kasih / Karuna
  • Bersimpati / Mudita
  • Keseimbangan batin / Upekkha
  • Atau Empat Brahma Vihara

68
Kalama Sutta
  • Cinta kasih / Metta
  • Keinginan yang ditujukan pada semua makhluk,
    tanpa kondisi dan tanpa pengecualian, agar
    senantiasa dalam keadaan baik dan bahagia.

69
Kalama Sutta
  • Belas kasih / Karuna
  • Keinginan yang ditujukan pada semua makhluk,
    tanpa kondisi dan tanpa pengecualian, agar
    terbebas dari penderitaan.

70
Kalama Sutta
  • Bersimpati / Mudita
  • Berbahagia dan ikut bergembira atas kebaikan,
    kebahagiaan dan kesuksesan orang lain.

71
Kalama Sutta
  • Keseimbangan batin / Upekkha
  • Menerima dan tidak terpengaruh oleh 8 kondisi
    duniawi
  • Gain and lossHonour and disgracePraise and
    blamePleasure and pain 

72
Kalama Sutta
  • Keseimbangan batin / Upekkha
  • Menerima dan tidak terpengaruh oleh 8 kondisi
    duniawi
  • Perolehan dan KerugianHonour and disgracePraise
    and blamePleasure and pain 

73
Kalama Sutta
  • Keseimbangan batin / Upekkha
  • Menerima dan tidak terpengaruh oleh 8 kondisi
    duniawi
  • Perolehan dan Kerugian Berkedudukan dan tak
    berkedudukanPraise and blamePleasure and pain 

74
Kalama Sutta
  • Keseimbangan batin / Upekkha
  • Menerima dan tidak terpengaruh oleh 8 kondisi
    duniawi
  • Perolehan dan Kerugian Berkedudukan dan tak
    berkedudukanSanjungan dan hujatanPleasure and
    pain 

75
Kalama Sutta
  • Keseimbangan batin / Upekkha
  • Menerima dan tidak terpengaruh oleh 8 kondisi
    duniawi
  • Perolehan dan Kerugian Berkedudukan dan tak
    berkedudukanSanjungan dan hujatan
  • Kebahagiaan dan penderitaanPleasure and pain 

76
Kalama Sutta
  • Empat Jaminan
  • If there is an after-life, there will be a good
    rebirth.
  • If there is no after-life, the present life will
    be happy and free from troubles.
  • If harm befalls an evil-doer (kamma), one will be
    safe from harm.
  • If no harm befalls an evil-doer (no kamma), one
    is still pure and happy.

77
Kalama Sutta
  • Empat Jaminan
  • Apabila ada kehidupan yang akan datang, akan ada
    kelahiran ulang yang baik.
  • If there is no after-life, the present life will
    be happy and free from troubles.
  • If harm befalls an evil-doer (kamma), one will be
    safe from harm.
  • If no harm befalls an evil-doer (no kamma), one
    is still pure and happy.

78
Kalama Sutta
  • Empat Jaminan
  • Apabila ada kehidupan yang akan datang, akan ada
    kelahiran ulang yang baik.
  • Apabila tidak ada kehidupan yang akan datang,
    kehidupan sekarang penuh kebahagiaan dan bebas
    dari masalah.
  • If harm befalls an evil-doer (kamma), one will be
    safe from harm.
  • If no harm befalls an evil-doer (no kamma), one
    is still pure and happy.

79
Kalama Sutta
  • Empat Jaminan
  • Apabila ada kehidupan yang akan datang, akan ada
    kelahiran ulang yang baik.
  • Apabila tidak ada kehidupan yang akan datang,
    kehidupan sekarang penuh kebahagiaan dan bebas
    dari masalah.
  • Apabila kejahatan menimpa pembuat kejahatan
    (kamma), maka dirinya aman dari hasil kejahatan.
  • If no harm befalls an evil-doer (no kamma), one
    is still pure and happy.

80
Kalama Sutta
  • Empat Jaminan
  • Apabila ada kehidupan yang akan datang, akan ada
    kelahiran ulang yang baik.
  • Apabila tidak ada kehidupan yang akan datang,
    kehidupan sekarang penuh kebahagiaan dan bebas
    dari masalah.
  • Apabila kejahatan menimpa pembuat kejahatan
    (kamma), maka dirinya aman dari hasil kejahatan.
  • Apabila tiada kejahatan yang menimpa pembuat
    kejahatan (tiada kamma), dirinya bebas dari noda
    dan berbahagia.

81
Kalama Sutta
  • Kesimpulan
  • Avoid intolerance and dogmatism
  • Be tolerant and open-minded!
  • Avoid blind faith
  • Question and investigate!

82
Kalama Sutta
  • Kesimpulan
  • Hindari sikap tidak toleransi dan dogmatis
  • Be tolerant and open-minded!
  • Avoid blind faith
  • Question and investigate!

83
Kalama Sutta
  • Kesimpulan
  • Hindari sikap tidak toleransi dan dogmatis
  • Sikap toleransi dan terbuka!
  • Avoid blind faith
  • Question and investigate!

84
Kalama Sutta
  • Kesimpulan
  • Hindari sikap tidak toleransi dan dogmatis
  • Sikap toleransi dan terbuka!
  • Hindari kepercayaan buta
  • Question and investigate!

85
Kalama Sutta
  • Kesimpulan
  • Hindari sikap tidak toleransi dan dogmatis
  • Sikap toleransi dan terbuka!
  • Hindari kepercayaan buta
  • Bertanya dan investigasi!

86
  • Dipersiapkan oleh T Y Lee
  • www.justbegood.net
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com