Title: Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha dari semua ajaran lainnya?
1Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha
dari semua ajaran lainnya?
2Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha
dari semua ajaran lainnya?
3Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha
dari semua ajaran lainnya?
- Kepercayaan buta bukan hanya tidak dibutuhkan,
tetapi tidak dianjurkan. - Instead, questioning and investigating is
encouraged, so that we can make our own
informed decisions about the path we want to
take for ourselves.
4Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha
dari semua ajaran lainnya?
- Kepercayaan buta bukan hanya tidak dibutuhkan,
tetapi tidak dianjurkan. - Sebaliknya, bertanya dan meneliti dianjurkan,
sehingga kita dapat membuat keputusan tentang
jalan yang ingin kita lalui untuk diri kita
sendiri.
5Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha
dari semua ajaran lainnya?
- Kepercayaan buta bukan hanya tidak dibutuhkan,
tetapi tidak dianjurkan. - Sebaliknya, bertanya dan meneliti dianjurkan,
sehingga kita dapat membuat keputusan tentang
jalan yang ingin kita lalui untuk diri kita
sendiri.
6Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha
dari semua ajaran lainnya?
- Kepercayaan buta bukan hanya tidak dibutuhkan,
tetapi tidak dianjurkan. - Sebaliknya, bertanya dan meneliti dianjurkan,
sehingga kita dapat membuat keputusan tentang
jalan yang ingin kita lalui untuk diri kita
sendiri.
7Kalama Sutta
- The Buddha visited the village of Kesaputta and
was greeted by the people who lived there the
Kalamas. - They told Him that many holy men and ascetics
pass through their village, expounding their own
teachings and disparaging the teachings of
others. - The Kalamas asked the Buddha whose teachings they
should follow.
8Kalama Sutta
- Buddha mengunjungi desa Kesaputta dan disambut
oleh penduduk yang tinggal di sana Suku Kalama. - They told Him that many holy men and ascetics
pass through their village, expounding their own
teachings and disparaging the teachings of
others. - The Kalamas asked the Buddha whose teachings they
should follow.
9Kalama Sutta
- Buddha mengunjungi desa Kesaputta dan disambut
oleh penduduk yang tinggal di sana Suku Kalama.
- Mereka memberitahukan Beliau bahwa banyak orang
suci dan pertapa yang melewati desa mereka,
membabarkan ajaran mereka sendiri-sendiri dan
merendahkan ajaran yang lainnya. - The Kalamas asked the Buddha whose teachings they
should follow.
10Kalama Sutta
- Buddha mengunjungi desa Kesaputta dan disambut
oleh penduduk yang tinggal di sana Suku Kalama.
- Mereka memberitahukan Beliau bahwa banyak orang
suci dan pertapa yang melewati desa mereka,
membabarkan ajaran mereka sendiri-sendiri dan
merendahkan ajaran yang lainnya. - Suku Kalama bertanya pada Buddha tentang ajaran
siapa yang harus mereka ikuti.
11Kalama Sutta
- Kesaputta sekarang disebut Kesaria, suatu kota
kecil di negri Bihar, India. - A massive stupa was discovered in 1998 which is
now thought to be the largest and tallest
Buddhist stupa in the world. - Originally 150 ft. tall, it now stands at about
104 ft. which is still 1 foot taller than the
famous Borobodur Stupa in Indonesia.
12Kalama Sutta
- Kesaputta sekarang disebut Kesaria, suatu kota
kecil di negri Bihar, India. - Stupa yang sangat besar ditemukan pada tahun 1998
yang sekarang dianggap sebagai stupa Buddhis yang
terbesar dan tertinggi di dunia. - Originally 150 ft. tall, it now stands at about
104 ft. which is still 1 foot taller than the
famous Borobodur Stupa in Indonesia.
13Kalama Sutta
- Kesaputta sekarang disebut Kesaria, suatu kota
kecil di negri Bihar, India. - Stupa yang sangat besar ditemukan pada tahun 1998
yang sekarang dianggap sebagai stupa Buddhis yang
terbesar dan tertinggi di dunia. - Awalnya berkisar 150 kaki tingginya, sekarang
berdiri sekitar 104 kaki, masih lebih tinggi 1
kaki dari stupa Borobudur yang terkenal di
Indonesia.
14Kalama Sutta
- Kesaputta sekarang disebut Kesaria, suatu kota
kecil di negri Bihar, India. - Stupa yang sangat besar ditemukan pada tahun 1998
yang sekarang dianggap sebagai stupa Buddhis yang
terbesar dan tertinggi di dunia. - Awalnya berkisar 150 kaki tingginya, sekarang
berdiri sekitar 104 kaki, masih lebih tinggi 1
kaki dari stupa Borobudur yang terkenal di
Indonesia.
15(No Transcript)
16(No Transcript)
17Kalama Sutta
- Buddha memberitahu mereka bahwa bersikap meragui
dan bertanya adalah hal yang benar. -
- He did not say do not believe the others,
believe me. - Instead, the Buddha taught them the proper way to
discover the truth. - Thus, the Kalama Sutta is also known as the
Buddhist Charter of Free Enquiry.
18Kalama Sutta
- Buddha memberitahu mereka bahwa bersikap meragui
dan bertanya adalah hal yang benar. -
- Beliau tidak berkata Jangan mempercayai yang
lainnya, percayalah pada saya. - Instead, the Buddha taught them the proper way to
discover the truth. - Thus, the Kalama Sutta is also known as the
Buddhist Charter of Free Enquiry.
19Kalama Sutta
- Buddha memberitahu mereka bahwa bersikap meragui
dan bertanya adalah hal yang benar. -
- Beliau tidak berkata Jangan mempercayai yang
lainnya, percayalah pada saya. - Sebaliknya, Buddha mengajari mereka cara yang
baik dalam menemukan kebenaran. - Thus, the Kalama Sutta is also known as the
Buddhist Charter of Free Enquiry.
20Kalama Sutta
- Buddha memberitahu mereka bahwa bersikap meragui
dan bertanya adalah hal yang benar. -
- Beliau tidak berkata Jangan mempercayai yang
lainnya, percayalah pada saya. - Sebaliknya, Buddha mengajari mereka cara yang
baik dalam menemukan kebenaran. - Dengan demikian, Kalama Sutta juga dikenal
sebagai Piagam bebas menyelidiki umat Buddha.
21Kalama Sutta
- Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
pengujian lebih lanjut - Oral history or divine revelations
- Tradition
- Reports or rumours
- Scriptures or holy books
- Logical reasoning
- Philosophical reasoning
- Outward appearances
- One's own opinions
- Authorities or experts
- One's own teacher
22Kalama Sutta
- Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
pengujian lebih lanjut - Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
- Tradition
- Reports or rumours
- Scriptures or holy books
- Logical reasoning
- Philosophical reasoning
- Outward appearances
- One's own opinions
- Authorities or experts
- One's own teacher
23(No Transcript)
24Kalama Sutta
- Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
pengujian lebih lanjut - Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
- Tradisi Reports or rumours
- Scriptures or holy books
- Logical reasoning
- Philosophical reasoning
- Outward appearances
- One's own opinions
- Authorities or experts
- One's own teacher
25(No Transcript)
26(No Transcript)
27(No Transcript)
28Kalama Sutta
- Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
pengujian lebih lanjut - Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
- Tradisi
- Laporan atau rumor
- Scriptures or holy books
- Logical reasoning
- Philosophical reasoning
- Outward appearances
- One's own opinions
- Authorities or experts
- One's own teacher
29(No Transcript)
30(No Transcript)
31Kalama Sutta
- Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
pengujian lebih lanjut - Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
- Tradisi
- Laporan atau rumor
- Kitab suci atau buku-buku suci
- Logical reasoning
- Philosophical reasoning
- Outward appearances
- One's own opinions
- Authorities or experts
- One's own teacher
32Kalama Sutta
- Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
pengujian lebih lanjut - Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
- Tradisi
- Laporan atau rumor
- Kitab suci atau buku-buku suci
- Alasan yang bersifat logis
- Philosophical reasoning
- Outward appearances
- One's own opinions
- Authorities or experts
- One's own teacher
33(No Transcript)
34Kalama Sutta
- Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
pengujian lebih lanjut - Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
- Tradisi
- Laporan atau rumor
- Kitab suci atau buku-buku suci
- Alasan yang bersifat logis
- Alasan yang bersifat filosofis
- Outward appearances
- One's own opinions
- Authorities or experts
- One's own teacher
35(No Transcript)
36Kalama Sutta
- Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
pengujian lebih lanjut - Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
- Tradisi
- Laporan atau rumor
- Kitab suci atau buku-buku suci
- Alasan yang bersifat logis
- Alasan yang bersifat filosofis
- Penampilan luar
- One's own opinions
- Authorities or experts
- One's own teacher
37(No Transcript)
38(No Transcript)
39Kalama Sutta
- Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
pengujian lebih lanjut - Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
- Tradisi
- Laporan atau rumor
- Kitab suci atau buku-buku suci
- Alasan yang bersifat logis
- Alasan yang bersifat filosofis
- Penampilan luar
- Pendapat pribadi
- Authorities or experts
- One's own teacher
40Kalama Sutta
- Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
pengujian lebih lanjut - Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
- Tradisi
- Laporan atau rumor
- Kitab suci atau buku-buku suci
- Alasan yang bersifat logis
- Alasan yang bersifat filosofis
- Penampilan luar
- Pendapat pribadi
- Kekuasaan atau ahli
- One's own teacher
41(No Transcript)
42(No Transcript)
43Kalama Sutta
- Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa
pengujian lebih lanjut - Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan
- Tradisi
- Laporan atau rumor
- Kitab suci atau buku-buku suci
- Alasan yang bersifat logis
- Alasan yang bersifat filosofis
- Penampilan luar
- Pendapat pribadi
- Kekuasaan atau ahli
- Guru sendiri
44(No Transcript)
45Kalama Sutta
- Kepercayaan
- Blind faith - Dogmatic, unquestioning
- Wisdom faith - Receptive, enquiring
46Kalama Sutta
- Kepercayaan
- Kepercayaan buta - Dogmatic, unquestioning
- Wisdom faith - Receptive, enquiring
47Kalama Sutta
- Kepercayaan
- Kepercayaan buta - Dogmatic, unquestioning
- Kepercayaan yang bijak - Receptive, enquiring
48Kalama Sutta
- Kepercayaan
- Kepercayaan buta - Dogmatis, tanpa dapat
dipertanyakan - Kepercayaan yang bijak - Receptive, enquiring
49Kalama Sutta
- Kepercayaan
- Kepercayaan buta - Dogmatis, tanpa dapat
dipertanyakan - Kepercayaan yang bijak - Bersedia menerima,
bebas menyelidiki
50Kalama Sutta
- Kriteria penerimaan atau penolakan
- Observe, analyze and test it out for yourself.
- Does it agree with reason?
- Will it lead to harm or good for yourself
and others? - Will it lead to suffering or happiness for
yourself and others? - Will a wise person praise or disapprove of
it?
51Kalama Sutta
- Kriteria penerimaan atau penolakan
- Amati, selidiki dan cobalah untuk diri anda
sendiri. - Does it agree with reason?
- Will it lead to harm or good for yourself
and others? - Will it lead to suffering or happiness for
yourself and others? - Will a wise person praise or disapprove of
it?
52Kalama Sutta
- Kriteria penerimaan atau penolakan
- Amati, selidiki dan cobalah untuk diri anda
sendiri. - Apakah hal itu dapat diterima akal?
- Will it lead to harm or good for yourself
and others? - Will it lead to suffering or happiness for
yourself and others? - Will a wise person praise or disapprove of
it?
53Kalama Sutta
- Kriteria penerimaan atau penolakan
- Amati, selidiki dan cobalah untuk diri anda
sendiri. - Apakah hal itu dapat diterima akal?
- Akankah hal itu membawa pada kerugian atau
kebaikan untuk diri anda sendiri dan yang
lainnya? - Will it lead to suffering or happiness for
yourself and others? - Will a wise person praise or disapprove of
it?
54Kalama Sutta
- Kriteria penerimaan atau penolakan
- Amati, selidiki dan cobalah untuk diri anda
sendiri. - Apakah hal itu dapat diterima akal?
- Akankah hal itu membawa pada kerugian atau
kebaikan untuk diri anda sendiri dan yang
lainnya? - Akankah hal itu membawa pada penderitaan atau
kebahagiaan untuk diri anda sendiri dan yang
lainnya? - Will a wise person praise or disapprove of
it?
55Kalama Sutta
- Kriteria penerimaan atau penolakan
- Amati, selidiki dan cobalah untuk diri anda
sendiri. - Apakah hal itu dapat diterima akal?
- Akankah hal itu membawa pada kerugian atau
kebaikan untuk diri anda sendiri dan yang
lainnya? - Akankah hal itu membawa pada penderitaan atau
kebahagiaan untuk diri anda sendiri dan yang
lainnya? - Akankah orang bijak memuji atau mencelanya?
56Kalama Sutta
- Kriteria penerimaan atau penolakan
- Apabila ya, terimalah dan jadikan teladan hidup.
57Kalama Sutta
- Tiga hal untuk dihindari
- Greed
- Hatred
- DelusionThese are the causes of harm to
others and ourselves, and keep us from peace and
happiness.
58Kalama Sutta
- Tiga hal untuk dihindari
- Ketamakan
- Hatred
- DelusionThese are the causes of harm to
others and ourselves, and keep us from peace and
happiness.
59Kalama Sutta
- Tiga hal untuk dihindari
- Ketamakan
- Kebencian
- DelusionThese are the causes of harm to
others and ourselves, and keep us from peace and
happiness.
60Kalama Sutta
- Tiga hal untuk dihindari
- Ketamakan
- Kebencian
- KebodohanThese are the causes of harm to
others and ourselves, and keep us from peace and
happiness.
61Kalama Sutta
- Tiga hal untuk dihindari
- Ketamakan
- Kebencian
- Kebodohan Ini adalah penyebab kerugian pada
orang lain dan diri kita sendiri, dan menjauhkan
diri kita dari kedamaian dan kebahagiaan.
62Kalama Sutta
- Empat Sifat Kediaman Brahma
- Loving-Kindness / Metta
- Compassion / Karuna
- Sympathetic joy / Mudita
- Equanimity / Upekkha
- Or the Four Brahma Viharas
63Kalama Sutta
- Empat Sifat Kediaman Brahma
- Cinta kasih / Metta
- Compassion / Karuna
- Sympathetic joy / Mudita
- Equanimity / Upekkha
- Or the Four Brahma Viharas
64Kalama Sutta
- Empat Sifat Kediaman Brahma
- Cinta kasih / Metta
- Belas kasih / Karuna
- Sympathetic joy / Mudita
- Equanimity / Upekkha
- Or the Four Brahma Viharas
65Kalama Sutta
- Empat Sifat Kediaman Brahma
- Cinta kasih / Metta
- Belas kasih / Karuna
- Bersimpati / Mudita
- Equanimity / Upekkha
- Or the Four Brahma Viharas
66Kalama Sutta
- Empat Sifat Kediaman Brahma
- Cinta kasih / Metta
- Belas kasih / Karuna
- Bersimpati / Mudita
- Keseimbangan batin / Upekkha
- Or the Four Brahma Viharas
67Kalama Sutta
- Empat Sifat Kediaman Brahma
- Cinta kasih / Metta
- Belas kasih / Karuna
- Bersimpati / Mudita
- Keseimbangan batin / Upekkha
- Atau Empat Brahma Vihara
68Kalama Sutta
- Cinta kasih / Metta
- Keinginan yang ditujukan pada semua makhluk,
tanpa kondisi dan tanpa pengecualian, agar
senantiasa dalam keadaan baik dan bahagia.
69Kalama Sutta
- Belas kasih / Karuna
- Keinginan yang ditujukan pada semua makhluk,
tanpa kondisi dan tanpa pengecualian, agar
terbebas dari penderitaan.
70Kalama Sutta
- Bersimpati / Mudita
- Berbahagia dan ikut bergembira atas kebaikan,
kebahagiaan dan kesuksesan orang lain.
71Kalama Sutta
- Keseimbangan batin / Upekkha
- Menerima dan tidak terpengaruh oleh 8 kondisi
duniawi - Gain and lossHonour and disgracePraise and
blamePleasure and pain
72Kalama Sutta
- Keseimbangan batin / Upekkha
- Menerima dan tidak terpengaruh oleh 8 kondisi
duniawi - Perolehan dan KerugianHonour and disgracePraise
and blamePleasure and pain
73Kalama Sutta
- Keseimbangan batin / Upekkha
- Menerima dan tidak terpengaruh oleh 8 kondisi
duniawi - Perolehan dan Kerugian Berkedudukan dan tak
berkedudukanPraise and blamePleasure and pain
74Kalama Sutta
- Keseimbangan batin / Upekkha
- Menerima dan tidak terpengaruh oleh 8 kondisi
duniawi - Perolehan dan Kerugian Berkedudukan dan tak
berkedudukanSanjungan dan hujatanPleasure and
pain
75Kalama Sutta
- Keseimbangan batin / Upekkha
- Menerima dan tidak terpengaruh oleh 8 kondisi
duniawi - Perolehan dan Kerugian Berkedudukan dan tak
berkedudukanSanjungan dan hujatan - Kebahagiaan dan penderitaanPleasure and pain
76Kalama Sutta
- Empat Jaminan
- If there is an after-life, there will be a good
rebirth. - If there is no after-life, the present life will
be happy and free from troubles. - If harm befalls an evil-doer (kamma), one will be
safe from harm. - If no harm befalls an evil-doer (no kamma), one
is still pure and happy.
77Kalama Sutta
- Empat Jaminan
- Apabila ada kehidupan yang akan datang, akan ada
kelahiran ulang yang baik. - If there is no after-life, the present life will
be happy and free from troubles. - If harm befalls an evil-doer (kamma), one will be
safe from harm. - If no harm befalls an evil-doer (no kamma), one
is still pure and happy.
78Kalama Sutta
- Empat Jaminan
- Apabila ada kehidupan yang akan datang, akan ada
kelahiran ulang yang baik. - Apabila tidak ada kehidupan yang akan datang,
kehidupan sekarang penuh kebahagiaan dan bebas
dari masalah. - If harm befalls an evil-doer (kamma), one will be
safe from harm. - If no harm befalls an evil-doer (no kamma), one
is still pure and happy.
79Kalama Sutta
- Empat Jaminan
- Apabila ada kehidupan yang akan datang, akan ada
kelahiran ulang yang baik. - Apabila tidak ada kehidupan yang akan datang,
kehidupan sekarang penuh kebahagiaan dan bebas
dari masalah. - Apabila kejahatan menimpa pembuat kejahatan
(kamma), maka dirinya aman dari hasil kejahatan. - If no harm befalls an evil-doer (no kamma), one
is still pure and happy.
80Kalama Sutta
- Empat Jaminan
- Apabila ada kehidupan yang akan datang, akan ada
kelahiran ulang yang baik. - Apabila tidak ada kehidupan yang akan datang,
kehidupan sekarang penuh kebahagiaan dan bebas
dari masalah. - Apabila kejahatan menimpa pembuat kejahatan
(kamma), maka dirinya aman dari hasil kejahatan. - Apabila tiada kejahatan yang menimpa pembuat
kejahatan (tiada kamma), dirinya bebas dari noda
dan berbahagia.
81Kalama Sutta
- Kesimpulan
- Avoid intolerance and dogmatism
- Be tolerant and open-minded!
- Avoid blind faith
- Question and investigate!
82Kalama Sutta
- Kesimpulan
- Hindari sikap tidak toleransi dan dogmatis
- Be tolerant and open-minded!
- Avoid blind faith
- Question and investigate!
83Kalama Sutta
- Kesimpulan
- Hindari sikap tidak toleransi dan dogmatis
- Sikap toleransi dan terbuka!
- Avoid blind faith
- Question and investigate!
84Kalama Sutta
- Kesimpulan
- Hindari sikap tidak toleransi dan dogmatis
- Sikap toleransi dan terbuka!
- Hindari kepercayaan buta
- Question and investigate!
85Kalama Sutta
- Kesimpulan
- Hindari sikap tidak toleransi dan dogmatis
- Sikap toleransi dan terbuka!
- Hindari kepercayaan buta
- Bertanya dan investigasi!
86- Dipersiapkan oleh T Y Lee
- www.justbegood.net