Periode Lanjut Usia (Late Adulthood) Pertemuan 12 - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Periode Lanjut Usia (Late Adulthood) Pertemuan 12

Description:

... (katarak, age-related macular degeneration, glukoma), pendengaran ... Robert Sternberg bentuk khusus dari kecerdasan praktis disertai aspek moral. – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:250
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 26
Provided by: sabl74
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Periode Lanjut Usia (Late Adulthood) Pertemuan 12


1
(No Transcript)
2
Periode Lanjut Usia (Late Adulthood) Pertemuan
12
Matakuliah L0142/Psikologi Perkembangan Tahun
2007
3
Tujuan Pembelajaran
  • Mahasiswa dapat menghubungkan aspek perkembangan
    fisik, kognitif, dan psikososial dengan issue
    yang terkait pada periode lanjut usia

3
4
Materi Pembelajaran
  • Perkembangan fisik pada periode lanjut usia (late
    adulthood)
  • Perkembangan kognitif pada periode lanjut usia
    (late adulthood)
  • Perkembangan psikososial pada periode lanjut usia
    (late adulthood)

4
5
Usia Lanjut
  • Para peneliti lansia mengelompokkan lansia dalam
    3 kelompok young old ? 65-74 tahun, old old ?
    75-84 tahun, dan oldest old ? 85 tahun ke atas.
  • Klasifikasi yang lebih bermakna ? functional age
    seberapa baik seseoang berfungsi dalam fisik
    dan lingkungan sosial dibandingkan dengan orang
    lain pada kronologi usia yang sama.

6
I. Perkembangan Fisik
  • Perubahan Fisik
  • Beberapa sistem tubuh menurun dengan pesat.
    Lansia disertai dengan stess kronis, dapat
    menekan fungsi kekebalan tubuh, membuat lansia
    dapat terkena infeksi pernafasan.
  • Perubahan lain yang penting yang dapat berdampak
    pada kesehatan adalah turunnya reserve capasity.
  • Setelah usia 30 tahun, pada dasarnya otak
    berkurang beratnya, terus berkurang dengan cepat
    hingga usia 90 tahun, bisa kurang hingga 10.
    Kurangnya berat otak membuat berkurangnya neuron
    (sel saraf) dalam cerebral cortex, yaitu bagian
    otak yang mengatasi hampir semua tugas-tugas
    kognitif.

7
  • Beberapa lansia mengalami penurunan sensoris yang
    tajam, sementara ada juga yang tidak mengalami
    perubahan. Fungsi sensoris dan psikomotor yang
    dapat mengalami penurunan penglihatan (katarak,
    age-related macular degeneration, glukoma),
    pendengaran, kekuatan, ketahanan, keseimbangan,
    dan waktu reaksi.
  • Merupakan hal yang normal bila lansia cenderung
    kurang tidur dan mudah sekali terbangun. Namun
    masalah tidur tersebut dapat berbahaya bila
    mengalami insomnia kronis, karena bisa saja
    merupakan simptom depresi.
  • Dalam hal seksual, lansia masih dapat menikmati
    ekspresi seksual dan juga memuaskan bila lansia
    dan juga orang muda menganggap hal ini normal dan
    sehat.

8
  • Kesehatan Fisik dan Mental
  • Kesehatan yang buruk bukan konsekuensi yang tidak
    dapat dielakkan pada lansia. Bisa saja lansia
    memiliki kondisi kesehatan secara umum yang baik.
  • 4 penyebab kematian pada lansia di Amerika
    Serikat penyakit jantung, kanker, stroke, dan
    penyakit pernapasan bawah yang kronis. Pencegahan
    terhadap penyakit-penyakit ini dapat dilakukan
    melalui gaya hidup yang sehat.
  • Keterbatasan kemampuan dan aktivitas lansia dapat
    berupa activities of daily living (ADLs)
    seperti mengenakan pakaian, mandi, dsb, serta
    instrumental activities of daily living (IADLs)
    seperti berbelanja, pergi ke dokter seorang diri,
    dsb.

9
  • Masalah mental dan perilaku yang dapat dialami
    oleh lansia, diantaranya depresi, dementia
    (kemunduran fungsi kognitif dan perilaku yang
    disebabkan oleh fisik) ?penyakit Alzheimer dan
    penyakit Parkinson.

10
II. Perkembangan Kognitif
  • Inteligensi/Kecerdasan
  • Apakah kecerdasan lansia menurun ? ? tergantung
    pada kemampuan yang diukur. Bisa saja ketika
    pengukuran tidak memahami instruksi karena
    keterbatasan pendengaran dan penglihatan.
    Sehingga tes kecerdasan dengan batasan waktu
    sulit untuk dilakukan pada lansia.
  • Tes kecerdasan untuk lansia ? Wechsler Adult
    Intelligence (WAIS). Cara lain yang dapat
    dilakukan melalui dual-process model ? mengukur 2
    dimensi kecerdasan, yaitu mechanics of
    intelligence dan pragmatics of intelligence. Cara
    untuk cope pada lansia ? selective optimization
    with compensation (SOC).

11
  • Memory/Ingatan
  • Gagalnya mengingat sesuatu seringkali menjadi
    tanda penuaan. Seperti halnya fungsi kognitif
    lainnya, sebenarnya ingatan mengalami penurunan
    yang perlahan dan sangat beragam kondisinya.
  • Ingatan Jangka Pendek (STM) ? mengalami sedikit
    penurunan pada sensory memory sedangkan working
    memory mengalami penurunan yang besar.
  • Ingatan Jangka Panjang (LTM) ? episodic memory
    mengalami kemunduran, semantic memory mengalami
    penurunan yang kecil, dan procedural memory tidak
    dipengaruhi oleh bertambahnya usia. Priming dapat
    meningkatkan ketiga jenis LTM.

12
  • Wisdom/Kearifan
  • Penelitian wisdom terfokus pada
  • social judgments/penilaian sosial ? prototipe
    orang arif dan mencari kesamaan diantara mereka.
  • personality/kepribadian ? Jung dan Erikson
    memandang wisdom sebagai puncak dari pertumbuhan
    dan perkembangan ego sepanjang hidup
  • cognitive expertise/kemampuan kognitif ?
    meliputi insight dan awareness
  • Robert Sternberg ? bentuk khusus dari kecerdasan
    praktis disertai aspek moral.
  • Paul Bates dkk ? dual-process model yang
    melibatkan wisdom dalam kecerdasan pragmatis
    (intelligence pragmatics).

13
III. Perkembangan Psikososial
  • Kepribadian
  • Perubahan dan stabilitas kepribadian dapat diukur
    melalui berbagai cara average levels within
    individuals rank-order comparisons.
  • Kepribadian merupakan merupakan prediktor yang
    kuat dari emosi dan kesejahteraan (well being)
    subyektif. Dalam studi longitudinal, emosi
    negatif menurun seiring dengan bertambahnya usia,
    sedangkan emosi positif cenderung stabil hingga
    lansia kemudian menurun secara bertahap.

14
  • Menurut Erikson, prestasi tertinggi pada lansia
    adalah ego integrity atau integritas diri, sebuah
    prestasi yang didasarkan pada refleksi hidupnya.
    Pada tahap ego integrity vs despair ? lansia
    perlu evaluasi dan menerima kehidupannya seperti
    mereka menerima kematian. Virtue tahap ini
    wisdom ? menerima kehidupan yang telah dihidupi
    tanpa penyesalan.
  • Model Coping
  • Coping pada lansia untuk memiliki kondisi
    kesehatan mental yang positif, yaitu
  • adaptive defenses
  • cognitive appraisal model, terdiri atas

15
  • problem focus coping
  • emotion focus coping ? proaktif, pasif
  • 3. Selective optimization with compensation (SOC)
  • Model Lansia Sukses dan Optimal
  • 3 komponen utama lansia sukses menghindari
    penyakit atau disease-related disability, menjaga
    fungsi kognitif dan fisik, serta keterlibatan
    aktif dalam sosial dan aktivitas produktif.
  • Disengagement theory ? hal yang normal lansia
    menolak terlibat secara sosial dan lebih tertarik
    pada diri sendiri
  • Activity theory ? semakin aktif lansia, semakin
    panjang umur

16
  • Continuity theory ? orang perlu untuk menjaga
    hubungan antara masa lalu dan masa kini.

17
Gaya Hidup dan Kehidupan Sosial
  • Faktor orang melakukan pensiun adalah karena
    kesehatan dan pertimbangan finansial.
  • Pensiun bukanlah suatu peristiwa tunggal
    melainkan proses.
  • Continuity theory mengemukakan bahwa orang yang
    menjaga aktivitasnya dan gaya hiudpnya sejak dini
    dapat beradaptasi dengan baik.
  • 3 pola gaya hidup family-focused lifestyle,
    balanced investment, dan serious leisure.

18
  • Di negara berkembang, lansia biasanya tinggal
    dengan anaknya yang dewasa atau cucu. Lansia
    yang sudah tidak memiliki pasangan lagi, biasanya
    tinggal dengan anaknya, tinggal seorang diri,
    atau bahkan kemudian tinggal di panti jompo.
  • Mistreatment terhadap lansia terbagi dalam 6
    kategori
  • Physical abuse
  • Sexual abuse
  • Emotional atau psychological abuse
  • Financial atau material explotation
  • Neglect
  • Self-neglect

19
Kehidupan Personal Lansia
  • Semakin tua, para lansia tidak banyak
    menghabiskan waktu dengan orang lain. Sebenarnya
    relasi sosial dengan orang lain pada lansia
    tetaplah penting. Beberapa keuntungan dari relasi
    sosial pada lansia
  • Penurunan fungsi kognitif yang rendah
  • Dukungan emosi untuk menjada kepuasan hidup
    ketika menghadapi stress dan trauma
  • Meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan

20
Ragam Relasi pada Lansia
  • Perkawinan yang tetap langgeng hingga lansia
    dinilai memiliki kepuasan yang lebih besar. Namun
    untuk memperoleh perkawinan ini mengalami banyak
    tantangan seperti kondisi fisik yang menurun dari
    pasangan sehingga harus merawatnya dan dapat
    mengalami isolasi.
  • Lansia yang menjadi duda lebih banyak yang
    menikah kembali daripada lansia yang menjadi
    janda.
  • Lansia lebih banyak menghabiskan waktu bersama
    dengan sahabatnya daripada dengan keluarganya.

21
  • Lansia bisa mendapatkan dukungan besar dari
    anaknya seperti ia dulu merawat anaknya. Namun
    ada juga yang mengalami depresi karena tidak
    ingin membebani anak.
  • Biasanya pada periode lansia ini, cucu mereka
    sudah semakin besar dan akhirnya mereka jarang
    bertemu. Namun saat cucu dewasa dan menjadi orang
    tua, mereka memiliki peran yang baru yaitu
    sebagai kakek/nenek buyut.

22
Rangkuman
  • Perkembangan fisik seperti perubahan fisik, otak,
    fungsi sensoris dan psikomotor banyak yang
    mengalami penurunan. Namun ada juga lansia yang
    tidak mengalami perubahan yang berarti.
  • Lansia masih dapat menikmati ekspresi seksual dan
    merasakan kepuasan dalam aktivitas seksual.
  • 4 penyakit penyebab kematian lansia penyakit
    jantung, kanker, stroke, pernapasan bawah kronis.
    Pencegahannya melalui gaya hidup sehat.
  • Selain penyakit fisik, lansia bisa mengalami
    masalah mental dan perilaku yang disebabkan oleh
    kondisi fisik seperti dementia, Alzheimer, dan
    Parkinson.

23
  • Tidak bisa dikatakan bahwa kecerdasan pada lansia
    pasti menurun, tergantung pada kemampuan apa yang
    diukur.
  • Pengukuran kecerdasan lansia dapat dilakukan
    melalui Wechsler Adult Intelligence (WAIS) dan
    dual process model.
  • Ingatan Jangka Pendek (STM) baik sensory
    working memory mengalami penurunan. Sedangkan
    Ingatan Jangka Panjang (LTM) mengalami penurunan
    yang besar (episodic memory) dan kecil (semantic
    memory). Namun tidak mengalami kemunduran pada
    procedural memory.

24
  • Penelitian terhadap wisdom difokuskan pada 3 hal
    social judgments, personality, dan cognitif
    expertise.
  • Beragam pandangan mengenai wisdom yang melibatkan
    aspek inteligensi (Sternberg dan Bates dkk).
  • Pada lansia, emosi negatif menurun sedangkan
    emosi positif stabil namun akhirnya menurun
    secara bertahap.
  • Tahap ego integrity vs despair menurut Erikson.
    Keberhasilan meraih integritas diri dan
    penerimaan diri memperoleh virtue wisdom.
  • Tahap kepribadian dari Erikson ? integrity vs
    despair, menerima kehidupannya, virtue wisdom.
  • 3 besar cara coping adaptive defenses,
    cognitive appraisal model, dan Selective
    optimization with compensation (SOC).

25
  • 3 pola gaya hidup lansia family-focused
    lifestyle, balanced investment, dan serious
    leisure.
  • 6 kategori mistreatment terhadap lansia
    physical abuse, sexual abuse, emotional atau
    psychological abuse, financial atau material
    explotation, neglect, dan self-neglect
  • Walaupun merasa sudah tua, para lansia tetap
    harus menjalin relasi dengan orang lain karena
    dapat mendukung fungsi kognitif, emosi, dan
    kesehatan.
  • Lansia dapat memiliki kehidupan perkawinan yang
    langgeng, menjadi duda-janda, menghabiskan waktu
    lebih banyak dengan sahabat, tidak ingin
    membebani anak, serta memiliki peran sebagai
    kakek-nenek atau kakek-nenek buyut.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com