( Sampling - PowerPoint PPT Presentation

1 / 11
About This Presentation
Title:

( Sampling

Description:

Pd batuan sedimen: batulempung, serpih, napal, tuf napalan, batugamping, batupasir halus. Pada endapan turbidit (interval d-e). ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:89
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 12
Provided by: umiyati
Category:
Tags: batuan | jenis | sampling

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: ( Sampling


1
BAB II. PENELITIAN MIKROPALEONTOLOGI
PERSIAPAN PENELITIAN MIKROFOSIL
  • ( Sampling Preparasi Determinasi )
  • Untuk Penentuan Umur dan Lingkungan
    Pengendapan
  • Pengamatan singkapan di lapangan
  • Mengukur detil perubahan litologi sepanjang
    lintasan (bila perlu disertai foto)
  • Usahakan sampel yg diambil benar2 representatif,
    segar/tidak lapuk, insitu, butirannya halus
    kemungkinan mengandung fosil.
  • Menentukan bagaimana bagian mana yg terbaik
    sampel tsb akan disampling.
  • Catat lokasi sampling plot di buku
    lapangan/peta
  • Catat kedalaman sampling (sampel pemboran)
  • Pd batuan sedimen batulempung, serpih, napal,
    tuf napalan, batugamping, batupasir halus.
  • Pada endapan turbidit (interval d-e).

2
1. SAMPLING (pengambilan contoh batuan)
Karena ukurannya sangat kecil, sangat mudah
hancur (getas) maka diperlukan ketelitian dan
perhatian baik dalam sampling dan pemisahannya
dari material lain serta penyimpanannya.
  1. Sampel permukaan / bawah permukaan.
  2. Spot sampling Sistematis sampling
  • Masalah yang sering timbul pada saat sampling
  • Menentukan lokasi mikrofosil (karena kebanyakan
    setiap zona dapat diwakili oleh ketebalan yg
    hanya beberapa inci saja dan kadangkala menerus
    sampai mencapai ketebalan yang besar seperti pada
    lapisan serpih / batupasir.
  • Untuk zona horison yang tipis dapat saja
    terlewatkan dengan sangat mudah pada saat spot
    sampling dengan interval tertentu, shg contoh
    batuan yg seharusnya diambil menjadi terlewatkan.

3
P r o s e d u r S a m p l i n g
  • 1. Spot sampling
  • Interval jarak tertentu
  • Metode terbaik untuk penampang yg tebal dg jenis
    litologi yg seragam.
  • (pd lap.serpih yg tebal, batugamping dan
    batulanau).
  • Pada metode ini dapat ditambahkan dengan channel
    sample (parit sample)
  • sepanjang 30 cm pd setiap interval 1,5 meter.
  • Spot sampling juga dilakukan pada lapisan serpih
    yg tipis / sspn batulempung
  • pd batupasir / batugamping, serpih dg lensa
    tipis batugamping.
  • 2. Channel sample dilakukan
  • Pd penampang lintasan yg pendek (3-5 m) pd jenis
    litologi yg seragam /
  • perselingan batuan yg rapat.
  • Pd setiap perubahan unit litologi.
  • 3. Pada turbidit sistem, sampling dilakukan pada
    interval D-E
  • Krn pd interval ini, energi pengendapannya
    sangat rendah shg mikrofosil yg ada
  • menunjukkan waktu yg sama pd saat
    pengendapan sistem tsb.

4
Melimpah
Jarang
Kadang2 dijumpai
Jumlah rata2 mikrofosil yg dapat dijumpai pd
berbagai batuan (Bignot, 1982)
5
  • Kualitas Sampel
  • Bersih Alat sampling dan sampel bersih dari
    pengotor, masukkan dlm plastik.
  • Representatif komplit
  • Pisahkan sampel lapisan dg sisipan.
  • Ambil sekitar 200-500gr, utk batuan yg diduga
    sedikit fosilnya
  • Cukup bbrp gram untuk (nanoplankton)
  • Pasti Sampel dikemas dg baik (plastik/tahan
    air)
  • Tuliskan dg tinta tahan air no.sampel,
    lokasi/kedalam,jenis batuan,waktu sampling.
  • Jenis Sampel
  • Sampel permukaan Diambil langsung pd pengamatan
    singkapan (plot lokasi posisi stratigrafi di
    peta)
  • Sampel bawah permukaan diambil dr pemboran,
    macam-macamnya
  • Ditch cutting (sampel hancuran) lpsn pd kdlmn
    ttt dihancrkn, dipompa ke luar, dan ditampung.
  • Side-wall core (sampel sisi bor) dr sisi2
    dinding bor pd kedalaman ttt.
  • Core (inti bor) intervl kdlmn tertentu dr lpsn
    diambil scr utuh.

6
2. PREPARASI
  • Proses mengubah sampel menjadi bahan siap untuk
    dianalisis.
  • Contoh Utk Foram Kecil dan Ostracoda
  • Ambil 100-300 gr sampel.
  • Ditumbuk halus dg kayu / palu karet.
  • Dimasukkan dlm mangkok dilarutkan dg peroksida
    / H2O2 (10-15)
  • secukupnya untuk memisahkan mikrofosil dari
    matrik yg melingkupinya.
  • Biarkan selama 10-20 jam hingga tidak ada reaksi
    yg terjadi.
  • Dicuci dg air biasa/rinso, sambil diremas.
  • Dikeringkan dulu, baru di saring dg Mesh
    30-80-100 atau
  • Langsung cucisring di Mesh (30-80-100), residu
    Mesh 80-100 dikeringkan.
  • Setelah kering di masukkan di plastik berlabel
    yg disediakan.
  • Siap di determinasi.
  • Jenis preparasi tergantung tujuan analisis
  • Foraminifera kecil ostracoda (Metode residu)
  • Foraminiefra besar (Thin section fsl lepas dan T
    s of rock)
  • Nannoplankton (Metode poles/tnp saring atau
    suspensi dgn srg)
  • Pollen (Lab khusus)

7
 
SAMPEL BATUAN
Lunak (Blempung, napal, bpasir
Keras Kompak (batugamping)
Pelepasan foram dr sedimen (direndam dg lrt.H202)
Pencucian pngayaan (dg air kran)
Pembuatan sayatan tipis
Pengeringan hasil cucian (dlm oven, 30oC
Pemisahan foram dr hasil cucian
Analisis (dg mikroskop stereo/polarisasi)
Analisis (mikroskop stereo)
Diagram alir untuk preparasi foraminifera
8
3. OBSERVASI / DETERMINASI
Pengamatan morfologi detil mikrofosil dgn
mikroskop. Hasil preparasi (baik yg berupa
residu/sayatan) diamati dengan mikroskop
(polarisasi, binokuler, Mikroskop elektron/SEM)
9
DETERMINASI
  • Tahap akhir pekerjaan mikropaleontologist di
    laboratorium,selanjutnya yaitu sintesis.
  • Tujuan determinasi untuk menentukan nama genus
    - spesies dr mikrofosil yg
  • diamati, dg mengobservasi seluruh sifat2 fisik
    dan kenampakan optik mikrofosil tsb.
  • Alat yang digunakan
  • Mikroskop binokuler lampu
  • Kuas kecil / jarum besar.
  • Plate / slide berlubang sebagai tempat fosil.
  • Cawan (tempat menabur fosil).
  • Kertas lembar diskripsi pinsil.

Orbulina Globigerinatella
Globigerina Globorotalia (G.)
Globigerinoides Globorotlia (T.)
Globoqudrina Truncorotaloides
Pulleniatina Hantkenina
Sphaeroidinellopsis Cribrohantkenina
Sphaeroidinella Hastigerina
Genus-genus penting foram plankton
10
  • Diskripsi foram plankton
  • Hidup mengambang
  • Susunan kamar planispiral / trochospiral /
    modifikasi keduanya.
  • Bentuk Test
  • Kamar
  • Suture
  • Komposisi test gamping hyalin
  • Jumlah kamar (V)
  • (D)
  • Aperture jenis primer/sekunder,
  • posisinya umbilical, interiomarginal,
  • Hiasan
  • permukaan test smooth, punctate
  • aperture
  • suture
  • umbilical
  • peripheri
  • N a m a Globorotalia (T)

11
CARA PENULISAN
Contoh Globigerina tripartita KOCH, 1926
Genus spesies penemu thn
publikasi I
  • Globorotalia elevata (BROTZEN), 1934 artinya
    spesies elevata telah dipublikasikan
  • sebelumnya oleh orang lain sbg bagian dari
    genus Rotalia.
  • Globorotalia (Globorotalia) margaritae BOLLI and
    BEMUDEZ, 1965
  • sub-genus
  • Globorotalia (G.) tumida flexuosa (KOCH), 1923
    .. sub-spesies
  • Terebratula cf. gibbosa (confer dibandingkan,
    disebandingkan)
  • Terebratula aff. gibbosa (affinis mirip tapi
    tdk identik)
  • Terebratula sp. (spesies/tunggal)
  • Terebratula spp. (spesies/jmak)
  • Coccolithus streckerii Takayama Sato n.sp.
    (pnls pnrbit I ..gtC s T S, 1986)
  • Globorotalia (G.) crassula viola Blow n.subsp.
    (pnls pnrbit I .gtG (G.) c v B, 1969)
  • Miogypsina s.l. (sensu lato dlm arti luas)
  • Miogypsina s.s. (sensu stricto dlm arti sempit)
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com