POLITICAL CONTEXT - PowerPoint PPT Presentation

1 / 27
About This Presentation
Title:

POLITICAL CONTEXT

Description:

POLITICAL CONTEXT & DIPLOMATIC LANDSCAPES: ACTORS, ROLES & INTERESTS M.K. Rejim Lingkungan Internasional Program Sarjana Reguler Departemen Hubungan Internasional ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:164
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 28
Provided by: Irvan
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: POLITICAL CONTEXT


1
POLITICAL CONTEXT DIPLOMATIC LANDSCAPES
ACTORS, ROLES INTERESTS
  • M.K. Rejim Lingkungan Internasional
  • Program Sarjana Reguler Departemen Hubungan
    Internasional FISIP UI
  • Semester Gasal 2009-2010
  • Nurul Isnaeni

2
AKTOR
  • NEGARA
  • ORGANISASI INTERNASIONAL
  • KORPORASI MULTINASIONAL
  • ORGANISASI NON PEMERINTAH
  • KOMUNITAS EPISTEMIK

3
NEGARA
  • Subjek Hukum Internasional
  • Memegang kendali utama dalam proses formulasi
    kesepakatan perjanjian internasional serta
    implementasinya
  • Menentukan kebijakan perdagangan keuangan serta
    bantuan pembangunan internasional.
  • Menentukan agenda internasional
  • Mempertimbangkan keterlibatan aktor lain.

4
NEGARA
  • LEAD STATE
  • Melakukan inisiatif, komitmen kuat untuk
    kesuksesan rejim, dukungan politik pendanaan
    bagi negara lain.
  • SUPPORTING STATE
  • Sukseskan proposal negara pemimpin
  • SWING STATE
  • Mengajukan konsensi untuk setiap dukungan
  • VETO / BLOCKING STATE
  • Menolak proposal melemahkan efektivtas rejim

5
PERTANYAAN (1)
  • Faktor-faktor apa yang menentukan posisi
    diplomatik negara?
  • Faktor apa yang paling dominan?
  • Sejauhmana terjadi polarisasi antar negara?
  • Bagaimana peta aliansi negara-negara dalam
    negosiasi multilateral? Jelaskan dalam sebuah
    contoh kasus

6
References for further studies
  • Gareth Porter Janet W. Brown, Global
    Environmental Politics, Oxford, Westview Press,
    1996 (Bab 2 Nation-States Actors Roles and
    Interests, hal32-41)
  • Paul G. Haris (Eds.), International Environmental
    Cooperation Politics and Diplomacy in Pacific
    Asia, Colorado University Press of Colorado,
    2002. (Bab 6 Environmental Agreements in SEA
    Balancing Economic Interests and Regional
    Politics, hl133)

7
References for further studies
  • Richard N. Cooper, US Policy Towards the Global
    Environment dalam, A. Hurrell B. KIngsburry
    (Eds.), The International Politics of the
    Environment, Oxford University Press, 1992,
    hal.290
  • Nurul Isnaeni, Japan and Global Environmental
    Politics An Overview on Japans International
    Roles in Environmental Issues, MANABU (Journal
    of Japanese Studies), Vol.1, No.2, April/Juni
    2006.
  • Nurul Isnaeni, Bencana Hutan Gundul, Akankah
    Berakhir? Menelisik 2 Tahun Kebijakan Lingkungan
    SBY-JK), SPEKTRUM (Jurnal Kebijakan Publik dan
    Hubungan Internasional), Vol.IV, No.3, Juli 2007.

8
ORGANISASI INTERNASIONAL (1)
  • Berperan besar dalam proses pembentukan hukum
    lingkungan internasional (soft law hard law)
  • Berperan besar dalam mendukung proses penegakan
    aturan (hukum) dan regulasi internasional
  • OI Reservoir of legal and technical
    expertise

9
ORGANISASI INTERNASIONAL (2)
  • Menyediakan forum dialog, kerjasama dan
    koordinasi antar negara
  • Menjadi agen yang mengumpulkan, menyebarkan dan
    mempertukarkan informasi
  • Menjadi fasilitator bagi pengembangan hukum
    internasional
  • Mendorong kepatuhan (compliance) negara anggota
    terhadap standar kewajiban yg sudah disepakati
  • Menjadi fasilitator penyelesaian konflik

10
ORGANISASI INTERNASIONAL (3)
  • Menyediakan dana bantuan bagi proyek pembangunan,
    termasuk bantuan teknis utk mempertajam strategi
    pembangunan
  • Melakukan riset yang bertujuan untuk mempengaruhi
    birokrat lembaga pemerintahan untuk mengadopsi
    suatu kebijakan tertentu
  • Memfokuskan diri pada tekanan-tekanan yang
    bersifat normatif, misal isu pembangunan
    berkelanjutan

11
AGEN KHUSUS PBB
  • UNEP (Resolusi GA-2997, 15 Des.1972)
  • Menjalankan mandat Stockholm Plan menjadi
    koordinator, fasilitator dan katalisator
    program-program LH
  • CSD (Resolusi GA-47/191, 22 Des 1992)
  • Memonitor implementasi Agenda 21
    Mengintegrasikan kepentingan pembangunan LH dlm
    sistem PBB dan negara-negara anggota
  • GEF (November 1990)
  • Menyediakan dana bagi proyek-proyek LH
    (ivestasi, bantuan teknis, penelitian) di negara
    miskin yang berpengaruh pada kondisi lingkungan
    global

12
BRETTON WOODS INSTITUTION
  • Mempengaruhi strategi pembangunan kebijakan
    ekonomi negara-negara berkembang melalui
    dana-dana pinjaman pembangunan setiap tahunnya
  • Structural Adjustment Lending Shift resources
    from domestic consumption to the export sector
  • WB large scale, capital-intensive, centralized
    projects, and the basis of quantiable rate of
    return

13
WTO
  • Mengatur hampir semua aspek perdagangan, termasuk
    komoditi pertanian, jasa, teknologi, investasi
    dan perbankan.
  • Miliki enforcibility yang kuat dalam implementasi
    aturan-aturannya
  • Article XX -gt ambiguity
  • Proses dan metode produksi, internalisasi biaya
    lingkungan

14
PERTANYAAN (2)
  • Bagaimana mekanisme kerja agen-agen khusus
    tersebut?
  • Sejauhmana kinerja dan capaian tujuan mereka
    dalam mewujudkan visi pembangunan berkelanjutan?
  • Apa masalah-masalah utama yang dihadapi mereka
    dalam menjalankan peran dan fungsinya?

15
References for further studies of International
Organizations
  • Patricia Birnie Alan Boyle, International Law
    the Environment, 2nd Edition, Oxford Oxford
    University Press, 2002
  • (Bab 2 International Governance and the
    Formulation of Environmental Law Policy, hal.
    34-57)
  • Gareth Porter Janet W. Brown, Global
    Environmental Politics, Oxford, Westview Press,
    1996 (Bab 2 International Organizations as
    Actors, hal41-50)

16
KORPORASI MULTINASIONAL
  • Motor pertumbuhan ekonomi negara-negara maju dan
    berkembang.
  • 7000 -gt 37.000 TNCs (1970 -gt 2000)
  • 500 Top TNCs hasilkan 50 emisi dunia 20/500
    kuasai distribusi pestisida di dunia
  • 90 berbasis di negara-negara maju _gt kontrol
    sekitar 200.000 subsidiaries
  • 70 kontrol perdagangan dunia
  • 90 kuasai teknologi hak paten 70

17
KARAKTER TNCs
  • Profit oriented
  • Ambiguity dalam bersikap terhadap hukum/regulasi.
  • Bergantung pada kekuatan lobby terhadap
    pemerintah (dan aktor lain)
  • Berperan dalam inovasi teknologi ramah
    lingkungan, khususnya otomotif dan elektronik
  • Fenomena corporate environmentalism

18
PERTANYAAN (3)
  • Apakah kontrol TNCs terhadap pemerintah suatu
    yang absolut?
  • Bagaimana anda menilai corporate
    environmentalism?
  • Sudahkah transfer teknologi berjalan? Sejauhmana?
  • Apakah teknolgi sebuah jawaban (yang efektif)
    bagi permasalahan lingkungan?

19
References for further studies
  • Ian Rowlands, Transnational Corporations and
    Global Environmental Politics, in Josselin
    Wallace (Eds.), Non-State Actors in World
    Politics, Palgrave Publishers, 2001
  • Jed Greer Kenny Bruno, Greenwash The Reality
    Behind Corporate Environmentalism, Penang Third
    World Network, 1996
  • Peter Utting, The Greening of Business in
    Developing Countries Rethoric, Reality and
    Prospects, London Zed Books, 2002 (Bab 7
    Environmental Regulation of TNCs Needs and
    Prospects)

20
ORGANISASI NON PEMERINTAH
  • Independen secara politik dan kelembagaan thd
    pemerintah bisnis
  • 1980an, fenomena pertumbuhan NGO di level
    internasional maupun nasional/lokal
  • Bersandar pada kekuatan jaringan, spesialisasi
    isu dan kedekatan pada grass-roots
  • Aset utama legitimasi, transparansi dan
    transnasionalisme

21
KATEGORISASI NGOs
  • International NGOs (INGOs)
  • memiliki perwakilan di beberapa negara.
    Struktur dapat berupa federasi, atau sebuah
    organisasi yang terpusat
  • Misal Friends of the Earth International
    (FOEI), berbasis di Amsterdam, konfederasi 33 NGO
    di tingkat nasional
  • National NGOs
  • Di AS telah berakar sejak akhir abad ke-19
    punya program internasional, pendekatan hukum,
    ekonomi.
  • Misal Sierra Club, the NWF, EDF, NRDC
  • Environmental Think Tanks
  • Keberadaannya didukung oleh para ahli,
    program2 riset dan
  • publikasi ilmiah. Misal WWI, WRI

22
PERTANYAAN (4)
  • Bagaimana profil NGOs di negara berkembang?
  • Adakah features yang membedakan antara NGOs di
    negara-negara berkembang dan di negara-negara
    maju?
  • Bagaimana (sejauhmana) anda menilai keberhasilan
    peran NGOs, baik dalam mempengaruhi proses
    perundingan ataupun reformasi kebijakan?
  • Apakah hubungan NGOs State atau NGOs
    Corporations selalu diametral?

23
References for further studies
  • Lorraine Elliot, the Global Politics of the
    Environment, New York New York University Press,
    2004. (Bab 5 Global Environmental Governance
    Democratization and Local Voices -Global Civil
    Society- hal 119-125
  • Gareth Porter Janet W. Brown, Global
    Environmental Politics, Oxford, Westview Press,
    1996 (Bab 2 Nongovernmental Organizations as
    Actors, hal41-50)
  • Thomas Princen Matthias Finger Environmental
    NGO in World Politics Linking te Local and the
    Global, Routledge, London, 1994

24
KOMUNITAS EPISTEMIK
  • Jaringan profesional dengan keahlian dan
    kemampuan yang telah diakui dalam bidang
    tertentu serta miliki tuntutan kewenangan atas
    pengetahuan yang berhubungan dengan kebijakan
    dalam wilayah / bidang isu tertentu.
  • Miliki kesamaan atas norma/prinsip cara pandang
    thd suatu masalah, metodologi dalam mencari akar
    permasalahan solusinya, bgm hrs memformulasikan
    rekomendasi kebijakan
  • Scientific Assessment -gt legitimasi politik

25
PERTANYAAN (5)
  • Apakah Komunitas Epistemik dapat dianggap sebagai
    sebuah kelompok kepentingan / kelompok penekan?
  • Sejauhmana pertimbangan politik dan ilmiah dapat
    diselaraskan?
  • Bagaimana (sejauhmana) anda menilai peran mereka
    dalam perundingan internasional? Ambil contoh
    kasus untuk menjelaskan.

26
References for further studies
  • Lorraine Elliot, the Global Politics of the
    Environment, New York New York University Press,
    2004. (Bab 5 Science and Environmental
    Governance, hal. 114-119)
  • Stephen H. Schneider, et.all (Eds.), Climate
    Change Policy A Survey, Washington Island
    Press, 2002 (Bab 2 Uncertainty and Climate
    Change, hal.53)

27
Additional References
  • Andreas Pramudianto, Diplomasi Lingkungan Teori
    dan Fakta, Jakarta, Universitas Indonesia Press,
    2008 (Bab 3 dan 4)
  • Nurul Isnaeni, Pembangunan Berkelanjutan dan
    Peran Strategis Kelompok Bisnis-Industri, GLOBAL
    (Jurnal Politik Internasional), Vol 5, No.1,
    November 2002)
  • Daniel C. Esty, Pivotal States and the
    Environment dalam Robert Chase, Emily Hill and
    Paul Kennedy (Eds), The Pivotal States A New
    Framework for U.S. Policy in the Developing
    World, New York WW Norton, 1999
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com