Title: presentation loading
15
24
33
42
51
6presentation loading
7File Loaded
Waiting for process
8Perbandingan persepsi konsumen rokok merk A Mild
dengan menggunakan pendekatan Brand Awareness dan
Perceived Quality (Studi Kasus pada Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Malang).
Di bawah bimbingan Bpk. Rahmad Wijaya, SE, MM
JURUSAN MANAJEMENUniversitas Muhammadiyah Malang
Presentasi Seminar Pemasaran
9Perbandingan persepsi konsumen rokok merk A Mild
dengan menggunakan pendekatan Brand Awareness dan
Perceived Quality
Presented by Zikrullah Adhari M. Adek
Lukmana Dicky Pranadipa Yumanda Tegar
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Malang 2009
10Latar Belakang
Situasi pasar saat ini semakin kompetitif
dengan persaingan yang semakin meningkat pula
diantara para produsen. namun sayangnya informasi
tentang kualitas-kualitas produk yang ada di
pasaran sangat minimum sekali. Dalam
mengkonsumsi produk A Mild biasanya para
mahasiswa memperhatikan keunggulan/ kualitas
(Perceived Quality) peda merek produk A Mild,akan
tetapi tidak sedikit yang tertarik untuk
mengkonsumsi pruduk A Mild karena sudah mengenal
produk tersebut (Brand Awareness) sehingga lebih
merasa nyaman. Untuk itu peneliti merasa
tertarik untuk melakukan penelitian perbandingan
mengenai persepsi konsumen dalam mengkonsumsi
merk A Mild dengan menggunakan pendekatan Brand
Awareness (kesadaran merek) dan Perceived Quality
(persepsi kualitas). Karena pada umumnya dalam
kehidupan sehari-hari bayak perokok yang
mengukur Brand Equity A Mild menggunakan
pendekatan Brand Awareness (kesadaran merek) dan
Perceived Quality (persepsi kualitas) baik secara
langsung maupun tidak langsung.
11Tujuan Penelitian
- Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah - Untuk mengetahui adakah perbandingan persepsi
konsumen rokok A Mild dengan menggunakan
pendekatan Brand awareness dan Perceived Quality
bagi mahasiswa Universtas Muhammadiyah Malang.
12Manfaat Penelitian
- Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini
adalah - Manfaat teoritis
- Bagi pembaca, penelitian ini bermanfaat untuk
menambahpengetahuan mengenai pentingnya peran
Brand awareness dan Perceived Quality bagi sebuah
produk. - Bagi peneliti, sebagai wahana latihan
pengembangan kemampuan dan penerapan teori yang
diperoleh dalam perkuliahan. - Manfaat Praktis
- Diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan
dalam pengambilan keputusan dan penentuan
strategi-strategi selanjutnya yang lebih
efektifuntuk memenangkan persaingan di pasar.
13Penelitian Terdahulu Untuk
mempermudah proses penelitian, maka peneliti
menggunakan hasil penilitian terdahulu sebagai
bahan pertimbangan. Penelitian terdahulu yang
digunakan peneliti sebagi acuan adalah penelitian
yang dilakukan oleh Robertus Sola Asisi (2007)
berjudul analisis perbandingan brand equity
indomie dengan mie sedaap. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Deskriptif Prosentase danUji Beda T-Test yaitu
dengan suatu teknik statistik untuk menguji
hipotesis tentang ada tidaknya perbedaan yang
signifikan antara dua kelompok sampel dengan
jalan perbedaan rata-rata (mean).Variabel
variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah . Brand awareness, Brand Association,
Perceived Quality, Brand Loyalty. Apabila
dibandingkan dengan penelitian terdahulu terdapat
beberapa persamaan dan perbedaan dengan
penelitian sekarang. Keduanya sama sama
melakukan penelitian pada brand equity akan
tetapi dengan jumlah variabel dan objek yang
berbeda.
14Landasan Teori
- Definisi Brand (merek)
- Brand atau merek adalah janji penjual untuk
menyampaikan kumpulan sifat, manfaat, dan jasa
spesifik secara konsisten kepada pembeli (Kotler,
Armstrong, 1997 283).
15- American Marketing Association mendefinisikan
brand sebagai nama, tanda, simbol, rancangan,
atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau
jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan
untuk membedakannya dari produk pesaing (Kotler,
2002 460). Dengan demikian dapat disimpulkan
brand adalah identitas tambahan dari suatu produk
yang tak hanya membedakannya dari produk pesaing
namun merupakan janji produsen atau kontrak
kepercayaan dari produsen kepada konsumen dengan
menjamin konsistensi bahwa sebuah produk akan
selalu dapat menyampaikan nilai yang diharapkan
konsumen dari sebuah produk.
16- Menurut Aaker (1997), brand equity adalah
seperangkat aset dan liabilitas merek yang
berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya,
yang menambah atau mengurangi nilai yang
diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada
perusahaan atau para pelanggan perusahaan.
Brand Equity
17- Brand equity adalah kekuatan merek atau
kesaktian merek yang memberikan nilai kepada
konsumen (Simamora, 2001 67). - Brand equity adalah, kekuatan merek yang
menjanjikan nilai yang diharapkan konsumen atas
suatu produk sehingga akhirnya konsumen akan
merasa mendapatkan kepuasan yang lebih bila
dibanding produk-produk lainnya.
18Brand Awareness (kesadaran merek)
Brand Asociation (asosiasi merek)
Brand Equity
Perceived Quality (persepsi kualitas)
Brand Loyalty (Kesetiaan merek)
19A. Brand Awareness
- Brand awareness adalah kemampuan konsumen untuk
mengingat suatu brand dan yang menjadikannya
berbeda bila dibandingkan dengan brand lainnya.
20Kategori ini termasuk merek yang tetap tidak
dikenal walaupun sudah dilakukan pengingatan
kembali lewat bantuan
Unware of brand
Brand Recognition
meliputi merek produk yang dikenal konsumen
setelah dilakukan pengingatan kembali lewat
bantuan
Brand Awareness
suatu produk yang diingat konsumen tanpa harus
dilakukan pengingatan kembali, diistilahkan
dengan pengingatan kembali tanpa bantuan
Brand Recall
Top of Mind
meliputi merek produk yang pertama kali muncul
dibenak konsumen pada umumnya
21B. Brand Asociation
-
- Adalah sesuatu yang berkaitan dengan ingatan
mengenai sebuah produk. -
22- Menurut Simamora (2001 82), asosiasi merek yang
menciptakan nilai bagi perusahaan dan para
pelanggannya juga dapat digunakan untuk - Membantu memproses / menyusun informasi
- Membedakan / memposisikan merek
- Membangkitakan alasan untuk membeli
- Menciptakan sikap / perasaan positif
- Memberikan landasan bagi perluasan
23C. Perceived Quality
-
- Perceived quality adalah persepsi pelanggan
terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk
atau layanan ditinjau dari fungsinya secara
relatif dengan produk-produk lain. - (Simamora, 2001 78).
24Manfaat yang diberikan perceived quality
(Darmadi.D, Sugiarto, Tony Sitinjak, 2001 101)
Alasan membeli
Diferensiasi dan pemosisian produk
Perluasan Merek (brand extension)
25D. Brand Loyalty
- Menurut Aaker (1997), loyalitas merek merupakan
satu ukuran keterkaitan seseorang pelanggan pada
sebuah merek.
26Switcher/ price buyer
merupakan tingkatan loyalitas yang paling dasar.
pembeli yang puas dengan produk, atau setidaknya
tidak mengalami ketidakpuasan dan membeli merek
produk tertentu karena kebiasaan.
Habitual buyer
Tingkatan loyalitas merek
orang yang puas, namun mereka memikul biaya
peralihan.
Satisfied buyer
Liking the brand
pembeli yang sungguh-sungguh menyukai
merek-merek tersebut.
pelanggan yang setia.
Committed buyer
27Kerangka Pikir
Brand Awareness (kesadaran merek)
Brand Asociation (asosiasi merek)
Brand Equity
Perceived Quality (persepsi kualitas)
Brand Loyalty (Kesetiaan merek)
28Hipotesis
Diduga ada perbedaan penilaian pada masing-masing
orang dalam mengkonsumsi produk sampoerna A Mild
yang di pengaruhi oleh pemahaman brand awareness
dan perceived quality.
29METODE PENELITIAN
- Lokasi dan Objek penelitian
- Lokasi penelitian ini adalah Universitas
Muhammadiyah Malang, alasan dalam pemilihan
lokasi ini karena pertama, banyak mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Malang merupakan perokok
aktif. Jadi tidak sulit bagi peneliti untuk
mendapati mahasiswa yang pernah merokok A Mild.
Sehingga, mamudhakan dalam pembbagian kusioner.
Kedua, Universitas Muhammadiyah Malang adalah
tempat studi peneliti. Peneliti telah mengenal
karakteristiknya sehingga diharapkan memperoleh
hasil penelitian yang berkualitas.ketiga, adanya
faktor- faktor lain seperti keterbatasan waktu,
tenaga, dan biaya dari peneliti.
30- POPULASI
- Menurut Azwar (200177), populasi didefinisikan
sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai
generalisasi hasil penelitian. Dalam penelitian
ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Malang yang pernah
mengkonsumsi rokok A Mld. Oleh karena itu,
populasi ini merupakan populasi yang tak terbatas
karena tidak dapat diketahui secara pasti jumlah
sebenarnya dari mahasiswa yang pernah
mengkonsumsi A Mild.
31SAMPEL
Sampel merupakan bagian atau jumlah cuplikan
tertentu yang diambil dari satu populasi dan
diteliti secara rinci dan informasi yang
diperoleh diterapkan pada keseluruhan populasi
(Santoso dan Tjiptono, 2001 80). Ukuran sampel
dalam penelitian ini diteatapkan peneliti sebesar
100 responden. Penelitian ini menggunakan teknik
accidental sampling, metode ini merupakan
prosedur sampling yang memilih sampel dari orang
atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses
bila dipandang orang tersebut cocok sebagai
sumber data. (Santoso dan Tjiptono, 2001 90).
32Metode Pengumpulan Data
- 1. Metode dokumentasi
- Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data
dari buku-buku referensi dan jurnal serta majalah
dan tabloid yang berhubungan dengan penelitian. - 2. Metode kuesioner
- Dalam penelitian ini metode kuesioner digunakan
untuk memperoleh informasi dari mahasiswa yang
pernah merokok A Mild melalui pertanyaan-pertanyaa
n yang mengungkap tentang gambaran persepsi awal
pada saat iangin mengkonsumsi rokok A Mild.
33Terima Kasih