ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG ANSIETAS - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG ANSIETAS

Description:

Title: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG ANSIETAS Author: User Last modified by: COMPAQ Created Date: 3/26/2003 10:36:28 PM Document presentation format – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:1144
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 32
Provided by: pakiroelF
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG ANSIETAS


1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG ANSIETAS
2
Pengertian Ansietas
  • Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas
    dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan
    tak berdaya (helplessness).
  • Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin
    dialami.
  • Individu mempersepsikan kepribadiannya terancam.
  • Manusia muali merasakan sejak bayi
  • Berhenti kalau mati.

3
Karakteristik Ansietas
  • Mpk emosi dan bersifat subyektif.
  • Sumber tdk jelas (takut sumber jelas).
  • Bisa ditularkan
  • Terjadi akibat adanya ancaman pada harga diri,
    identitas diri.
  • Perlu adanya keseimbangan antara keberanian dan
    kecemasan

4
Tingkat Ansietas
  1. Ansietas ringan pd kehidupan sehari-hari.
    Individu sadar. Lahan persepsi meningkat
    (mendengar, melihat, meraba lebih dari
    sebelumnya). Perlu untuk memotivasi belajar,
    pertumbuhan, dan kreativitas.
  2. Ansietas sedang lahan persepsi menyempit
    (melihat, mendengar, meraba menurun dpd sblmnya).
    Fokus pd perhatian segera.

5
  1. Ansietas berat lahan persepsi sangat sempit,
    hanya bisa memusatkan perhatian pd yg detil, tdk
    yg lain. Semua perilaku ditujukan untuk
    menurunkan ansietas.
  2. Panik hilang kontrol, hanya bisa menurut perintah

6
Panik
  • Hilang kontrol
  • Tak bisa melakukan sesuatu tanpa perintah atau
    arahan.
  • Disorganisasi kepribadian.
  • Meningkatnya aktivitas motorik
  • Menurunnya kemampuan menghubung-hubungkan.
  • Distrosi persepsi
  • Hilangnya pikiran rasional
  • Hilangnya komunikasi dan fungsi efektif.
  • Bila berlangsung berkepanjangan menyebabkan
    exhaustion kematian

7
Rentang Respon Ansietas
Adaptif Maladap tif
Antisi pasi Ringan Sedang Berat Panik
8
Pengkajian
  • Faktor Predisposisi
  • Faktor Presipitasi
  • Mekanisme Koping
  • Perilaku

9
Faktor Predisposisi
  • Teori Psikoanalisa ansietas mpk konflik elemen
    kepribadian id dan super ego (dorongan insting
    dan hati nurani). Ansietas mengingatkan ego akan
    adanya bahaya yg perlu diatasi.
  • Teori interpersonal ansietas terjadi krn
    ketakutan penolakan dlm hub interpersonal.
    Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan
    (kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan
    ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah mudah
    mengalami ansietas.

10
  • Teori perilaku ansitas timbul sbg akibat
    frustrasi yg disebabkan oleh sesutu yg mengganggu
    pencapaian tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari
    utk menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas
    meningkat jika ada konflik (konflik ansietas
    helplessness)
  • Kondisi keluarga ansietas dpt timbul secara
    nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas dan
    depresi.

11
  • Keadaan biologis dpt dipengaruhi dan
    mempengaruhi ansietas. Ansietas terjadi akibat
    GABA gtgt. Ansietas dpt memperburuk penyakit
    (hipertensi, jantung, peptic ulcers). Kelelahan
    mengakibatkan idv mudah terangsang dan merasa
    ansietas.

12
Faktor Presipitasi
  • Ancaman integritas fisik ketidakmampuan
    fisiologis dan menurunnya kemampuan melaksanakan
    ADL.
  • Ancaman thd sistem diri mengancam identitas,
    harga diri, integrasi sosial. Mis phk, kesulitan
    peran baru.
  • Gabungan penyebab timbulnya ansietas gabungan dr
    genetik, perkembangan, stresor fisik, stresor
    psikososial.

13
Perilaku
  • Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui perubahan
    fisiologis dan perilaku scr tdk lgs melalui
    timbulnya gejala/mekanisme koping utk
    mempertahankan diri dari ansietas.
  • Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem
    kardiovaskuler, pernafasan, meuromuskuler, GI,
    perkemihan, dan kulit
  • Perilaku motorik, afektif, kognitif

14
Efek fisiologis ansietas
  • Kardiovaskuler palpitasi, berdebar-debar, TD?,
    pinsan, TD?, N ?.
  • Pernafasan ?P, nafas pendek, dada sesak, nafas
    dangkal, rasa tercekik, terengah-engah.
  • Neuromuskuler ? refeks, terkejut, mata
    berkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku,
    gelisah, wajah tegang, kelemahan umum, gerakan
    lambat, kaki goyah.

15
Efek fisiologis ansietas
  • Gastrointestinal hilang nafsu makan, menolak
    makan, abdomen tdk nyaman, nyeri abdomen, mual,
    perih, diare.
  • Sistem perkemihan tekanan utk b.a.k., sering
    b.a.k.
  • Kulit wajah kemerahan, keringat lokal,
    gatal-gatal, rasa panas dingin, wajah pucat,
    berkeringat seluruh tubuh.

16
Respon Perilaku
  • Motorik gelisah, ketegangan fisik, tremor,
    sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi,
    cenderung celaka, menarik diri, menghindar,
    menahan diri, hiperventilasi.
  • Kognitif gg perhatian, tak bisa konsentrasi,
    pelupa, salah tafsir, pikiran blocking,
    menurunnya lahan persepsi, bingung, kesadaran
    diri berlebihan, waspada berlebihan, hilangnya
    obyektivitas, takut hilang kontrol, takut
    luka/mati.

17
Respon Perilaku
  • Afektif tdk sabar, tegang, nervous, takut
    berlebihan, teror, gugup, sangat gelisah.

18
Mekanisme Koping
  • Task Oriented (orientasi pd tugas)
  • Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik,
    memenuhi kebutuhan.
  • Realistis memenuhi tuntutan situasi stres
  • Disadari dan berorientasi pd tindakan
  • Berupa reaksi melawan (mengatasi rintangan utk
    memuaskan kebutuhan), menarik diri (menghilangkan
    sumber ancaman fisik atau psikologis), kompromi
    (mengubah cara, tujuan utk memuaskan kebutuhan)

19
Mekanisme Koping
  • Ego oriented
  • Task oriented tdk selalu berhasil
  • Melindungi self
  • Berguna pd ansietas ringan sedang
  • Melindungi dr perasaan inadequacy dan buruk
  • Berupa penggunaan mekanisme pertahanan diri
    (defens mechanism)

20
Defens Mechanism
  • Kompensasi
  • Denial
  • Displacement
  • Disosiasi
  • Identifikasi
  • Intelektualisasi
  • Introyeksi
  • Isolasi
  • Proyeksi
  • Rasionalisasi
  • Reaksi formasi
  • Regresi

21
Diagnosis Keperawatan
  • Menurut NANDA
  • Ansietas
  • Koping individu tidak efektif
  • Takut
  • Contoh dx lengkap
  • Ansietas berat b.d. konflik seksual ditandai dg
    mencuci tangan berulang-ulang, pikiran kotor dan
    adanya kuman yg sering timbul.
  • Ansietas sedang b.d. prestasi sekolah yg buruk
    dimanifestasikan dg denial dan rasionalisasi yg
    berlebihan.
  • Koping individu tak efektif b.d. kematian anak,
    dimanifestasikan dg ketdkmampuan mengingat
    kembali peristiwa kecelakaan.

22
Tujuan
  • Menurunkan tingkat kecemasan klien.
  • Mendukung dan melindungi klien

23
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik
  • Tujuan memberi dukungan, melindungi, dan
    menurunkan tingkat ansietas pada tkt sedang atau
    ringan.
  • Bina hubungan saling percaya dan terbuka
    dengarkan keluhan, dukung utk menceritakan
    perasaan, jawab pertanyaan scr lags, menerima
    tanpa pamrih, hargai pribadi klien.

24
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik
  • Sadari dan kontrol perasaan diri perawat
    bersikap terbuka sesuai perasaan, terima perasaan
    positif maupun negatif termasuk perkembangan
    ansietas, menggali penyebab ansietas, pahami
    perasaan diri secara terapeutik.

25
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik
  • Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping yg
    bersifat melindungi dan tdk memfokuskan diri pd
    perilaku maladaptif terima dan dukung klien tdk
    menentang klien nyatakan perawat bisa memahami
    rasa sakit tetapi tdk memfokuskan pada rasa
    tersebut beri umpan balik thd perilaku, stresor,
    dampak stresor dan sumber koping dukung ide keh
    fisik berhub dg kesehatan mental batasi perilaku
    maladaptif dg cara suportif.

26
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik
  • Identifikasi dan mencoba menurunkan situasi yg
    menimbulkan ansietas sikap tenang lingkungan
    tenang batasi kontak dg klien lain identifikasi
    dan modifikasi hal yg menimbulkan cemas terapi
    fisik mandi air hangat, pijat
  • Anjurkan melakukan aktivitas di luar yg menarik
    share aktivitas yg sering dilakukan latihan
    fisik buat rencana harian libatkan keluarga dan
    support system.

27
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik
  • Tingkatkan kesehatan fisik beri obat-obatan yg
    meningkatkan rasa nyaman observasi efek samping
    obat dan beri pendidikan kesehatan yang sesuai.

28
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang
  • Bina hubungan saling percaya
  • Dengar dengan hangat dan responsif
  • Beri waktu kepada klien untuk berespon
  • Beri dukungan utk ekspresi diri.
  • Perawat menyadari dan mengenal ansietasnya
    sendiri
  • Kenali perasaan diri
  • Kenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak
    negatif pd klien
  • Bersama klien menggali perilaku dan respon shg
    dapt belajar dan berkembang

29
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang
  • Bantu klien mengenal ansietasnya
  • Bantu klien mengekspresikan perasaan.
  • Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan
    klien.
  • Memvalidasi kesimpulan dan asumsi.
  • Pertanyaan terbuka.
  • Memperluas kesadaran berkembangnya ansietas
  • Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg
    menimbulkan ansietas.
  • Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd
    stresor yg dirasa mengancam dan menimbulkan
    konflik.
  • Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa
    lalu

30
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang
  • Bantu klien mempelajari koping yg baru
  • Menggali pengalaman klien menghadapi ansietas
    sebelumnya.
  • Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini.
  • Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg lalu
  • Memusatkan tanggung jawab perubahan pada klien
  • Terima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan
    sebab-akibat keadaan ansietasnya.
  • Bantu klien menyusun kembali tujuan memodifikasi
    perilaku
  • Anjurkan penggunaan koping yg baru

31
  • Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk
    pertumbuhan diri.
  • Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energi
  • Mengerahkan dukungan sosial koping adaptif
    diterapkan oleh klien.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com