K4 - PowerPoint PPT Presentation

1 / 103
About This Presentation
Title:

K4

Description:

Title: Slide 1 Author: fg Last modified by: BPM Created Date: 9/18/2006 11:19:59 PM Document presentation format: A4 Paper (210x297 mm) Company: dfg – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:1104
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 104
Provided by: fg699
Category:
Tags: asbestosis

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: K4


1
K4
  • Oleh
  • Naniek Ratni JAR

2
PERBEDAAN K3 KESEHATAN MASYARAKAT
NO K3 NO KESEHATAN MASYARAKAT
1. Tujuan Masyarakat Tenaga Kerja 1. Tujuan Masyarakat Umum
2. Yang diurusi golongan karyawan 2. Yang diurusi golongan masyarakat
3. Ditandai sangat efektifnya pemeriksaan sebelum dan periodik 3. Sulit untuk pemeriksaan medik
4. Yang dihadapi adalah lingkungan kerja 4. Lingkungan umum
5. Terutama bertujuan peningkatan produktivitas 5. Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
6. Dibiayai oleh perusahaan 6. Oleh anggaran pemerintah
7. Perkembangannya pesat setelah revolusi industri 7. Perkembangan cepat setelah kemajuan ilmu di bidang jazad renik
8. Per UU dalam lingkup ketenagakerjaan 8. Per UU ? dalam lingkungan kesehatan

3
PER-UU YANG MENGATUR KESELAMATAN DANKESEHATAN
KERJA
  • UU No. 14 tahun 1969 berisi
  • 1. Tiap tenaga kerja berhak mendapatkan
    perlindungan atas keselamatan, kesehatan,
    pemeliharaan moral kerja dan perlakuan yang
    sesuai dengan martabat manusia dan moral agama
  • 2. Pemerintah membina
  • - Norma kesehatan kerja higiene perusahaan
  • - Norma keselamatan kerja
  • - Norma kerja
  • - Norma pemberian ganti rugi, perawatan dan
    rehabilitasi dalam hal
  • kecelakaan kerja
  • UU yang lain
  • - UU kerja tahun 1948 1951
  • - UU kecelakaan tahun 1947 1957
  • - UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
  • - UU No. 3 tahun 1969 tentang persetujuan
    konvensi ILO
  • - UU No. 120 tentang higiene dalam perniagaan
    dan kantor-kantor
  • - Permen Perburuhan tentang syarat-syarat
    kebersihan dan kesehatan
  • tempat kerja
  • - UU higiene untuk perusahaan umum

4
  • UU-Kerja tahun 1948 - 1951

5
  • 3. UU Keselamatan Kerja
  • Merupakan pengganti dari Veilligheids Reglement
    (1910)
  • Berisi Ketentuan umum keselamatan kerja yang
  • disesuaikan dengan
  • 1. Perkembangan masyarakat
  • 2. Industrialisasi
  • 3. Teknik teknologi
  • Keselamatan kerja ? segala tempat kerja di
    wilayah RI
  • - Di darat
  • - Di dalam tanah
  • - Di permukaan air
  • - Di dalam air udara
  • Jenis kegiatan yang harus dipenuhi keselamatan
    kerjanya
  • Pekerjaan yang berbahaya (diatur dalam UU)

Pembinaan norma-norma Keselamatan kerja
6
  • Jenis pekerjaan yang memerlukan syarat teknis
    ilmiah
  • - Konstruksi
  • - Bahan
  • - Pengolah
  • - Pembuatan
  • - Perlengkapan
  • - Alat-alat perlindungan
  • - Pengujian pengesahan
  • - Pengepakan
  • - Labelisasi
  • - Aparat
  • Pelaksanaan K-3
  • Umum ? Direktur
  • Langsung ? pegawai pengawas ahli Kes. Kerja
  • Pembina ? Menaker ? Depnaker
  • ? SPSI ? Sekarang
  • 4. Konvensi ILO No. 120

7
  • d) UU hygiene bagi usaha-usaha umum ? Depkes
  • Terutama yang menyangkut aspek gangguan hygiene
    dan
  • sanitasi dari suat perusahaan ke masyarakat
  • e) HO (1927) ? usaha preventif tentang gangguan
    hygiene
  • Kes. Kerja kepada masyarakat akibat perusahaan
    tersebut
  • ORGANISASI NASIONAL YANG BERHUBUNGAN
  • DENGAN K-3
  • DEPNAKER Bekerja
  • DEPKES Interdepartement
  • Yang berfungsi
  • 1. Menaker dan Menkes akan bekerjasama dalam
    pembinaan
  • dan peningkatan kegiatan hygiene perusahaan dan
  • kesehatan kerja.
  • 2. Depnaker Depkes mengambil langkah-langkah
    ke arah
  • perkembangan hygiene perusahaan dan kesehatan
    kerja
  • dengan perluasan usaha Kesmas melalui unit
    kesehatan

8
  • UNTUK EVALUASI BAIK BURUKNYA, BERHASIL TIDAKNYA,
  • EFEKTIF TIDAKNYA ORGANISASI PERUSAHAAN
  • KESEHATAN KERJA DIPERLUKAN FAKTA-FAKTA
  • 1. Angka Prevalensi Jumlah yang sakit dalam
    waktu tertentu
  • Pop
    saat pengamatan
  • 2. Angka rata-rata prevalensi sewaktu
  • a) Angka prevalensi dalam waktu yang telah
    ditentukan
  • 3. Angka sakit (Morbidity Rate)
  • a) Incidence rate
  • Jml kasus baru peny. Yang ditemukan setahun
  • Pop. Tengah tahun
  • b) Prevalence rate
  • Jml kasus peny. ditemukan pada suatu saat
  • Pop. pada saat tersebut
  • 4. Angka kematian (Mortality Rate)
  • a) Angka kematian oleh semua sebab penyakit

9
  • e) Angka kematian bayi
  • Jml kematian bayi dibawah 1 th selama 1 th x
    1000
  • Jml kelahiran hidup selama 1 th
  • f) Angka kematian Neonatus
  • Jml kematian bayi umur lt 1 bulan selama 1 th
    x 1000
  • Jml kelahiran hidup dalam setahun
  • g) Angka kematian ibu bersalin
  • Jml kematian ibu bersalin dalam 1 th x 1000
  • Jml kelahiran hidup dalam 1 th
  • 5. Kecelakaan
  • a) Angka banyaknya kecelakaan (accident
    frequency rate)
  • Jml seluruh kecelakaan x 1.000.000
  • Jml seluruh manhours
  • Di USA 1 33 dengan x 5 6
  • b) Angka kecelakaan sewaktu-waktu (accident
    incident rate)

10
  • 7. Besar biaya pengobatan dan kompensasi
    kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
  • 8. Kadar dan intensitas bahaya dalam lingkungan
    kerja oleh faktor kimiawi fisik
  • 9. Tingkat produktivitas kerja perorangan /
    kelompok.

11
GANGGUAN PADA KESEHATAN DAN DAYA KERJA
  • Agar tenaga kerja terjamin kesehatan dan
    produktivitas T ? perlu
  • Keseimbangan.
  • 1. Beban kerja
  • 2. Beban tambahan akibat lingkungan kerja
  • 3. Kapasitas kerja
  • BEBAN KERJA
  • Pekerjaan yang merupakan beban terdiri dari beban
    fisik, mental
  • dan sosial.
  • Contoh Beban fisik ? Pekerja bongkar muat
  • Usaha K3 ? mengganti dengan alat kereta
    doreng
  • Beban mental / sosial ? ketidakcocokkan
  • kemampuan pengalaman, ketrampilan, motivasi,
  • dll
  • BEBAN TAMBAHAN AKIBAT LINGKUNGAN KERJA
  • Pekerjaan dilakukan dalam suatu lingkungan yang
    mengakibatkan
  • beban tambahan pada jasmani dan rohani.

12
  • ? Diciptakan Suasana Kerja yang Serasi
  • Penggunaan musik di tempat kerja
  • Penerangan yang diatur intensitasnya
  • Dekorasi warna di tempat kerja
  • Bahan-bahan beracun dikendalikan
  • Suhu yang nyaman
  • Keserasian manusia dan mesin, dll
  • FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT
  • AKIBAT KERJA (PAK)
  • 1. Golongan Fisik
  • - Suara ? ketulian
  • - Radiasi ? U.V conjuctivitis photo electric
  • ? Infra merah cataract
  • ? Radioaktif susunan darah
  • - Suhu naik ? heat gramp (hyper pyrexia)
  • ? suhu Frostbite
  • - Tekanan naik ? Caison Disease

13
  • 3. Golongan Infeksi
  • - Antrax
  • - Brucella
  • 4. Golongan Fisiologis
  • - Konstruksi mesin yang salah
  • - Sikap badan
  • - Kelelahan (salah cara melakukan pekerjaan)
  • 5. Golongan Mental Psikologis
  • - Hubungan kerja yang tidak baik
  • - Keadaan yang membosankan (monoton)
  • PENCEGAHAN TERHADAP GANGGUAN
  • KESEHATAN DAN DAYA KERJA

Penyamak kulit
14
  • 4. Isolasi
  • Mengisolasi operasi / proses dalam perusahaan
    yang
  • membayakan
  • Ex. Isolasi campuran besin dengan Tetra Etil
    Lead (TEL)
  • atau sumber api lain.
  • 5. Pakaian pelindung
  • Ex. Masker, kaca mata, sarung tangan, sepatu,
    topi
  • 6. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja
  • Mengetahui calon pekerja, apakah sesuai dengan
    pekerjaan yang akan diberikan (fisik, mental)
  • 7. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
  • Untuk evaluasi faktor peny. gangguan / kelainan
    pada tubuh
  • pekerja.
  • 8. Peraturan sebelum bekerja
  • Mengetahui, mentaati peraturan ? hati-hati

15
  • PER U U
  • 1. UU No. 14 tahun 1969
  • Tentang ketentuan pokok mengenai tenaga kerja
  • 2. UU Kerja 1948 ? mengatur jam kerja P.P. Tahun
    1951 No. 1
  • Cuti, dll (tidak semua pasal berlaku)
  • 3. UU Kecelakaan 1947 - 1957
  • Diberlakukan Tahun 1951.
  • Menentukan penggantian kerugian tenaga kerja
    yang mendapat
  • kec. Kerja
  • 4. UU Keselamatan kerja
  • UU No. 1 tahun 1970 memuat ketentuan umum
    tentang
  • keselamatan kerja baik di darat, laut, udara
  • 5. Konvensi ILO No. 120

16
  • N A B
  • Yaitu BATAS TERTINGGI YANG DIIJINKAN
  • (KTD / MAC)
  • Keracunan Kwantitas
  • Kualitas

Suatu bahan
Perlu adanya Pengetahuan Tentang Kadar Zat
Kimia Tertentu Terutama Di Udara
KADAR ZAT
PEKERJA
EFEK FAAL TUBUH
17
  • APLIKASI NAB TERGANTUNG
  • (1) Adequat (memadai) tidakna alat-alat analitik
  • (2) Cara-cara pengambilan contoh-contoh udara dan
    lokasi pengambilannya.
  • KOREKSI NAB
  • NAB dinilai dan dikoreksi dari sudut
  • Perubahan musim
  • Keadaan cuaca
  • Kemungkinan efek kumulatif
  • Untuk bahan-bahan yang NAB-nya kurang dari KTD
  • NAB masih dapat dilampaui sewaktu-waktu
    ditentukan
  • menurut faktor ekskursi (penyimpangan) ? di
    dapat kadar
  • yang dialami seseorang menurut waktu

NAB FE KTD UNTUK PENDEK
0 1 3 3
1 10 2 2 20
10 100 1,5 15 150
100 1.000 1,25 1,25
C C
18
2 at NAB FE KTD
Nitrobenzena 1 3 3
Karbontetra Klorida 10 2 20
Karbon Monoksida 50 1,50 75
Aceton 1.000 1,25 1.250
Brontofluorida C1 - 1
Butil amina C5 - 5
Styrene Monomer C100 - 100
19
  • Contoh
  • A. Keadaan umum yaitu udara dianalisa menurut
    komponnya
  • Pemerintah dengan program langit biru yang
    dicanangkan
  • beberapa waktu yang lalu sekarang ini mulai ada
    Follow
  • up nya. Salah satunya adalah PEMDA KMS
    melakukan
  • check / Recheck kualitas udara yang dilakukan
    secara
  • rutin. Dari hasil analisa tersebut didapatkan
  • 1. CCL4 5 BDS NAB 10 BDS
  • 2. Etilen Clorida 20 BDS NAB 50 BDS
  • 3. Etilen Dibromida 10 BDS NAB 25 BDI
  • 1. Berapa kadar udara campurannya?
  • 2. Berapa NAB campurannya?
  • Jawab
  • 1. Kadar campuran 5 20 10 35 BDS
  • 2. NAB 5 20 10 25 20
    20 65 1,3
  • 10 50 25 50
    50 50 50
  • NAB gt 1 ? dilampaui
  • NAB Camp 35 27 BDS

20
  • Sehingga rumusnya menjadi
  • 1
    .
  • ta tb
    ..
  • NAB. b NAB. B
  • Contoh
  • Sebuah campuran organik mengandung menurut
    beratnya 50 Heptan (NAB 2.000 mg/m3). 30
    metilen klorida (NAB 1.740 mg/m3) dan
    perkloretilen 20 dengan NAB 670 mg / m3.
  • Berapa NAB campuran ?
  • NAB camp 1
    .
  • 0,5 0,3 0,2
    1.390 mg /m3
  • 2000 1740 670
  • Sehingga Heptan 50 x 1.390
    695 mg / m3
  • Metelen Clorida 30 x
    1.390 417 mg / m3
  • Perkloritilen
    20 x 1.390 278 mg / m3
  • Daftar NAB dapat dilihat
  • 2000 mg / m3 500 BDS
  • 1 mg / m3 0,25 BDS

21
  • NAB diperoleh
  • 1. Penelitian lapangan, dengan ./ tanpa supervisi
    medis
  • 2. Penentuan MLD 50 Minimum Lethal Dosis
  • Yaitu kadar minimum bahan kimia yang menyebabkan
    kematian 50 hewan percobaan selama waktu
    tertentu
  • (96 jam)
  • 3. Analogi, percobaan pada manusia, dll.
  • NAB tidak boleh dipakai pada
  • 1. Indek Relatif Toksisitas
  • 2. Evaluasi / pengendalian pencemaran kepada
    masyarakat
  • 3. Penaksiran bahaya kontak terus menerus
  • 4. Pembuktian suatu penyakit
  • 5. Dipakai negara lain, tanpa penyesuaian.

22
  • KEBERSIHAN DALAM
  • PERUSAHAAN/ SANITASI
  • A. SEGI KEBERSIHAN PERUSAHAAN
  • Kebersihan luar dalam gedung
  • LUAR Halaman
  • Jalan
  • DALAM Lantai
  • Dinding
  • Atap
  • Mesin-mesin
  • Gudang bahan baku
  • B. PENYEDIAAAN AIR MINUM
  • - Layak minum
  • - Penyediaan gelas
  • C. KAMAR MANDI / WC

23
  • GIZI KERJA
  • Gizi Kerja ? ialah nutrisi yang diperlukan oleh
    para pekerja
  • untuk para pekerja untuk memenuhi
  • kebutuhan sesuai dengan pekerjaan.
  • KESEHATAN DAN DAYA KERJA ? ERAT
  • HUBUNGANNYA DENGAN TK. GIZI
  • GIZI ? KERJA ? KALORI
  • Hubungan pekerjaan, bahan makanan oleh tenaga
    kerja untuk
  • memenuhi gizi tambahan kalori untuk bekerja.
  • Perlu diperhatikan
  • 1) Pengaruh frekuensi makan komposisi makanan
  • - Kantin
  • - Makan pagi
  • - Dll
  • 2) Tempat kerja dengan suhu tinggi

24
  • DAFTAR 24
  • PEMAKAIAN ENERGI PER-JAM PADA KEADAAN KEGIATAN
    OTOT YANG BERBEDA)
  • ) Diambil dari The health aspects of food and
    nutrition, Western Pacific Office, Manila W.H.O.
    1965
  • Standard ini untuk seorang tenaga kerja tertentu
    harus di
  • Koreksi dengan faktor-faktor sebagai berikut

Jenis kelamin Berat badan (Kg) Kalori (1000 kalori)
Laki-laki 60 55 50 3000 2900 2600
Wanita 50 45 40 2050 2000 1800
Umur (tahun) Persent ()
20 30 30 40 40 50 50 60 60 70 Lebih 70 100,0 97,0 94,0 86,5 79,0 69,0
25
  • 2. Derajat kegiatan. Untuk orang standard dapat
    dipakai kegiatan-kegiatan yang meliputi
  • Laki-laki Wanita
  • Istirahat 8 jam 8 jam
  • Bekerja 8 jam 8 jam
  • Berjalan 1 ½ jam 1 jam
  • Mencuci dan berpakaian 1 ½ jam 1 jam
  • Duduk 4 jam 5 jam
  • Rekreasi akif dan atau
  • kegiatan-kegiatan di rumah 1 jam 1 jam
  • Sedangkan penyesuaian didasarkan atas daftar 23.

26
  • DAFTAR 23. KEBUTUHAN ZAT MAKANAN

Kelamin Usia Berat badan Kalori (kilo kalori) Putih telur (g) Kalsium (mg) Besi (mg) Vit A sebagai karoten (mokro gram) Triamin (mg) Ribo flavin Niasin (mg) Vit. C (mg)
Laki-laki 20 39 40 59 60 ke atas 55 55 55 2.600 2.400 2.400 65 65 65 0,5 0,5 0,5 10 10 10 4.000 4.000 4.000 1,0 1,0 0,8 1,4 1,3 1,1 17 16 13 60 60 60
Wanita 20 39 40 59 60 ke atas 47 47 47 2.000 1.900 1.600 55 55 55 0,5 0,5 0,5 12 12 12 4.000 4.000 4.000 0,8 0,8 0,6 1,1 1,0 0,9 13 13 9 60 60 60
Hamil 100 10 0,5 5 500 0,2 0,2 2 30
Menyusui 800 25 0,5 5 2.500 0,4 0,4 5 30
27
  • KEBUTUHAN KALORI SEHARI-HARI YANG DIANJURKAN
    UNTUK ORANG STANDARD)

Jenis Kegiatan Kalori perjam Kalori perjam
Jenis Kegiatan Untuk orang dengan berat badan 70 kg Per kg berat badan
Tidur 65 0,95
Bangun sambil tiduran tenang 77 1,10
Duduk istirahat 100 1,43
Membaca keras 105 1,50
Berdiri dalam keadaan tenang 105 1,50
Menjahit dengan tangan 111 1,59
Berdiri dengan suatu perhatian 115 1,63
Menyulam (kecepatan 23 sulaman per menit atas sweater) 116 1,66
Memakai dan membuka pakaian 118 1,69
Menyanyi 122 1,74
Menjahit dengan mesin 135 1,93
Mengetik cepat 140 2,00
Menyetrika (berat setrika 2 ½ kg) 144 2,06
Cuci piring (piring, cangkir, dan lain-lain) 144 2,06
Menyapu lantai terbuka (38 x permenit) 169 2,41
Menjilid buku 170 2,43
Latihan enteng 170 2,43
Membuat sepatu 180 2,57
Jalan perlahan (3,9 km per jam) 200 2,86
Pekerjaan kayu, logam dan pengecatan dalam industri 240 3,43
Latihan aktif 290 4,14
Jalan agak cepat (5,6 km per jam) 300 4,28
Jalan turun tangga 364 5,20
Pekerjaan tukang batu 400 5,71
Latihan berat 450 6,43
Menggergaji kayu 480 6,86
Berenang 500 7,14
Lari (8 km per jam) 570 8,14
Latihan sangat berat 600 8,57
Berjalan sangat cepat (8 km per jam) 650 9,28
Jalan naik tangga 1100 15,80
28
  • PENYESUAIAN MENURUT
  • TINGKAT KEGIATAN

Berat Badan (kg) Tingkat 0 (dikurangi) Tingkat I (orang standard) Tingkat II Tingkat III
41 50 51 60 61 70 71 80 530 610 690 760 0 0 0 0 360 390 400 410 810 870 900 930

Aktivitas Hanya pemeliharaan tubuh (istirahat tetapi bukan basal) Pekerjaan administrasi, rumah, pengemudi, mengetik Tukang-tukang, petani yang mempunyai keahlian Pekerjaan buruh kasar
29
  • FAKTOR PSIKOLOGIS
  • MANUSIA BUKAN MESIN
  • PUNYA PERASAAN
  • PIKIRAN
  • KEHIDUPAN SOSIAL
  • KOMPLEKS
  • PEKERJA MEMPUNYAI PERASAAN,
  • PIKIRAN-PIKIRAN DAN
  • KEHIDUPAN SOSIAL
  • MISAL RASA SUKA BENSI

30
  • 2) Mungkin pekerjaannya tidak sesuai dengan
    cita-citanya
  • ? sehingga berpengaruh pada pekerjaannya.
  • 3) Konflik dalam R.T ? berpengaruh pada
    pekerjaannya
  • Konflik Horizontal Vertikal
  • (tidak ada penyesuaian diri)
  • Suatu tegangan
  • Terjadinya kecelakaan
  • Terjadinya penyakit yang disengaja

31
  • Jadi seorang pimpinan ? dapat menciptakan
    kesatuan
  • Moral kerja
  • DENGAN MOTIVASI
  • APA YANG AKAN SAYA KERJAKAN
  • HARI INI
  • TANPA MOTIVASI
  • APA YANG AKAN DITUGASKAN SESEORANG

32
  • KAPASITAS KERJA
  • Kemampuan kerja dari seorang tenaga kerja
  • Kemampuan Tenaga Kerja
  • - Keterampilan
  • - Keserasian
  • - Keadaan gizi
  • - Jenis Kelamin
  • - Usia
  • - Ukuran tubuh
  • PENCEGAHAN TERHADAP GANGGUAN
  • KESEHATAN DAYA KERJA
  • 1. Subtitusi
  • Mengganti bahan yang lebih bahaya dengan bahan
    yang
  • kurang bahaya.

33
  • 6. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja
  • Pemeriksaan kesehatan kepada calon pekerja untuk
  • evaluasi
  • 7. Pemeriksaan kesehatan berkala
  • Apakah faktor-faktor penyebab menimbulkan
    gangguan.
  • 8. Penerangan sebelum kerja
  • Mengetahui dan mentaati peraturan agar mereka
    berhati-
  • hati.
  • 9. Pendidikan tentang K3
  • Agar bekerja tetap waspada dalam menjalankan
  • pekerjaannya.
  • FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA

34
  • DIAGNOSA PAK
  • Langkah-langkah
  • 1. Riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan.
  • 2. Pemeriksaan klinis
  • 3. Pemeriksaan laboratorium
  • 4. Pemeriksaan Ro
  • 5. Pemeriksaan ruang atau tempat kerja
  • 6. Hubungan antara bekerja dengan gejala penyakit
  • TERAPI
  • PAK ? Terapi Kausal Terapi Symtomatis

35
  • EVALUASI LINGKUNGAN DENGAN
  • PENGUKURAN-PENGUKURAN
  • Kebisingan gt 80 dB ? membahayakan
  • Pengukuran
  • Sound level meter
  • Mikrofon
  • Sound Analyzer
  • Radiasi Detector Film Badge
  • Suhu Udara termometer kering / basah
  • Comfort Zone 19 24o C
  • NEGARA LAIN
  • INDONESIA 31o C
  • Suhu ruang 100o C ? DPT

36
  • Bahan Kimia INDIKATOR
  • Gas Cl2 ? kertas Jod Alkali
  • Getaran mekanis
  • Vibration Acceleration Meter
  • Debu
  • - High volume sampler
  • - Gravi metric dust sampler
  • - Electrostatic Precipitator
  • - Atomic Absorption Spektrometer
  • Gas Uap mercury vapor detector gas
    chromatography
  • PENCEGAHAN PAK ? GANGGUAN KESEHATAN
  • DARI

SUMBER
PROSES
PEKERJA
Yang terkena
Isolasi
Substitusi
  • Ventilasi
  • Umum
  • Lokal exhaust
  • Pakaian
  • Pelindung
  • Alat pelindung
  • Pemeriksaan
  • kesehatan
  • sebelum kerja
  • - Diklat K3

37
  • KECELAKAAN AKIBAT
  • KERJA

KECELAKAAN
SEBAB
  • Faktor mekanis
  • lingkungan
  • - Faktor manusia

PENCEGAHAN
ACCIDENT PRONENESS (Kecenderungan untuk celaka)
SURVEY
85 kecelakaan karena faktor manusia
CELAKA
KERUGIAN
- BIAYA KECELAKAAN
(BEBAN NEGARA RAKYAT)
BIAYA LANGSUNG
BIAYA TAK LANGSUNG
  • PPK
  • Pengobatan
  • Perawatan
  • Biaya Rumah Sakit
  • Biaya Transportasi
  • Selama tak Kerja
  • Kompensasi Cacat
  • Kerusakan Alat bahan
  • Mesin dll.
  • Segala sesuatu yang tidak
  • terlihat setelah atau beberapa
  • waktu setelah kecelakaan

38
  • PENCEGAHAN KECELAKAAN

KECELAKAAN
BIAYA
DICEGAH
ASAL ADA KEMAUAN
SEBAB-SEBAB KECELAKAAN
ANALISA KECELAKAAN
HARUS BENAR CARA ANALISANYA
39
  • c. Keadaan gedung ? pintu darurat, pemadam, dll
  • d. Perencanaan yang baik ? pengaturan tempat
  • mesin, pelindung mesin, juklak, cukup alat,
    dll
  • Ad. 2 Peralatan / Perkakas Kerja
  • - Harus ada pengaman (garding) terutama untuk
    alat
  • bergerak
  • - Perawatan
  • Ad. 3 Manusia
  • - Aturan kerja, disiplin kerja, kurangnya
    konsentrasi,
  • perbuatan-perbuatan yang mendatangkan
  • perbuatan kecelakaan, ketidakcocokan fisik dan
  • mental
  • - Pemeriksaan kesehatan sebelum dan sesudah
  • kerja
  • - Latihan kerja untuk meningkatkan ketrampilan
    dan
  • pengalaman
  • - Pengawasan yang kontinu

40
  • ALAT PELINDUNG DIRI
  • Syarat
  • 1. Enak dipakai
  • 2. Tidak mengganggu kerja
  • 3. Memberikan perlindungan efektif terhadap jenis
    bahaya
  • BERDASARKAN BAGIAN YANG DILINDUNGI
  • 1. Kepala Pengikat rambut, penutup rambut,
  • topi dari berbagai bahan.
  • 2. Mata Kacamata
  • 3. Muka Perisai Muka
  • 4. Tangan Jari Sarung tangan
  • 5. Kaki Sepatu
  • 6. Alat pernafasan Masker khusus / respirator
  • 7. Telinga Sumbat telinga, tutup telinga
  • 8. Tubuh Pakaian kerja dari berbagai bahan

41
  • KEBISINGAN
  • Bunyi yang tidak dikehendaki.
  • Kebisingan
  • Kualitas bunyi
  • Frekuensi Jumlah getaran perdetik (HZ)
  • Intensitas Arus energ persatuan luas (dB) ?
  • Logaritmis
  • dB 2010 Log. P
  • Po
  • P Tegangan suara yang bersangkutan
  • Po Tegangan suara standard

Intensitas
Frekuensi
42
  • MAKSUD PENGUKURAN KEBISINGAN
  • MEMPEROLEH DATA
  • MENGURANGI TINGKAT KEBISINGAN
  • ALAT PENGUKUR KEBISINGAN
  • 1. Sound Level Meter
  • 20 120 dB
  • 2. Oktaf Band Analyser
  • 3. Narrow Band Analyser
  • 4. Tape Recorder f 20 20 KHz
  • 5. Impact Noise Analyser
  • 6. Personal Noise Dosis Meter
  • GANGGUAN KEBISINGAN PADA KESEHATAN
  • - Kerusakan pada indera pendengar

43
  • EFEK KEBISINGAN TERHADAP DAYA KERJA
  • a. Gangguan
  • b. Komunikasi
  • c. Pada pekerjaan mengganggu perhatian karyawan
  • Misal Pada proses produksi
  • PENGENDALIAN
  • a. Pengurangan pada sumber ? Peredam
  • b. Isolasi ? memberi penghalang pada jalan
    transmisi
  • c. Tutup telinga
  • JENIS KEBISINGAN
  • 1) Kebisingan Kontinue (KK) dengan spektrum
    frekuensi luas
  • Ex. Mesin, kipas angin
  • 2) KK denga Spektrum Frekuensi Sempit
  • Ex Gergaji sirkuler
  • 3) Kebisingan Intermitent
  • Ex Lalu lintas, suara kapal terbang di Bandara

44
  • GANGGUAN KEBISINGAN PADA KESEHATAN
  • ) Kerugian indra pendengar (telinga) ? ketulian
    progresif
  • ) Mengganggu komunikasi, mengganggu konsentrasi
    pekerja
  • intensitas dan jam kerja yang diijinkan.

Intensitas (dB) Waktu Kerja (Jam)
80 (90 .?) 8
92 6
95 4
97 3
100 2
105 1
110 0,5
115 0,25
45
  • RACUN-RACUN METALOID DAN
  • PERSENYAWAANNYA DALAM INDUSTRI
  • Toksisitasnya TGT
  • 1. Persenyawaan kimianya
  • 2. Wujud Fisik (cair, PDT, Cair, Gas)
  • 3. Valensi Ikatannya
  • 4. Port Dentreenya
  • 1. KERACUAN Pb (Timah Hitam)
  • Terjadi karena ada 2 bentuk
  • a) Pb dan persenyawaan anorganis ex lead white /
    lood wit
  • ? Chronis
  • b) Pengolahan persenyawaan organis ex (TEL)

Yang masuk Dalam tubuh Pekerja
Pb
Anorganik
Organik
- Sifat Kronis
- Akut
  • Dengan gejala
  • Kolik usus
  • Wrist drop
  • Stippling erythrocit
  • Anemia
  • Dengan gejala
  • Insomnia
  • Kekacauan pikiran
  • Delirium
  • Mania

Pembuat TEL, pencampuran Tel dengan Gasolin,
tangki Penyimpan TEL
Asal Pabrik Accu, Percetakan cat, vulkanisir,
Glazzur menyolder, pembuatan kawat Listrik,
mainan-mainan anak, aliage logam
46
  • CARA MASUK
  • a. Absorbsi ? tidak tampak - Menghirup uap TEL
  • gejala klinis - Absorsi lewat
    kulit
  • b. Keracunan ? tampak
  • PEMERIKSAAN LABORATORIUM
  • Normal 0,03 mg / 100 cc darah
  • Bila gt 0,1 mg / 100 cc darah
  • Tampak gejala klinis dan
  • pasti keracunan
  • NAB 0,2 mg / m3 udara NAB TEL 0,1 mg/m3
  • sebagai Pb
  • Pengobatan
  • Na EDTA ? Sama
  • Pencegahan
  • Kebersihan tempat kerja ? Sama ditambah

47
  • A B C
  • Sumber
  • Pengubahan biji
  • menjadi logam
  • murninya
  • Pemisahan emas
  • dan Ag dari biji
  • dengan amalgam
  • Pembuatan
  • barometer
  • termometer
  • - Lampu merkury
  • Gejala Sifatnya
  • Hypersalirasi - Setempat - Akut
  • Thermor ex Dermatitis - Berpengaruh
  • Erethisme - Umum bila pada susunan
  • Stomatitis dengan absorbsi Saraf Pusat
  • Mercuryalentis dan organ dalam

48
  • 3. KERACUNAN ARSEN (As)
  • 1. Inhalasi dan atau kontak dengan senyawa arsen
  • Anorganik debu
  • 2. Inhalasi Arsen yang bersenyawa dengan air
  • 3. Kontak dengan senyawa Arsen Anorganik
  • Gejala
  • Anorganis Dengan Air Organis
  • - Perangsang - Hemolytik thd - Perangsang
  • setempat pada darah lokal dapat
  • kulit selaput ? haemoglobi jg sistematik
  • lendir nuria anemi,
  • - Carsinogenik ikterus
  • Sumber
  • - Pencairan pembersihan biji, sublimasi arsen
    putih,
  • pembuatan insektisida fungisida, pembuatan
    pengawet
  • kulit, bulu dan kayu
  • - Dalam bentuk cupri aceto arsenit ? racun hama

49
  • Pencegahan
  • - Ventilasi
  • - Kebersihan perseorangan
  • Pengobatan sama dengan Hg
  • NAB 5 mg / m3 udara
  • 5. KERACUNAN NIKEL
  • 1. Kontak dengan garam nikel ? pengolahan bijih
    dan
  • galvanisasi ? dermatitis
  • 2. Inhalasi Ni-Carbonyl ? Bronchopneumonia
    hemombage
  • ? kematian
  • 3. Inhalasi debu ? karsinogenik pada paru-paru
  • NAB 0,001 bds (ppm)
  • 6. KERACUNAN CHROM
  • - Kabut Crom ? perforasi septum nasi
  • - Garam Crom ? Borok krom
  • - Digunakan sebagai pelapis logam
  • - Pencegahan ventilasi, kebersihan perorangan
    dan

50
  • Keracunan Kerusakan hati, ginjal dan saluran
  • pernafasan
  • Kegunaan Racun tikus, mercon, kembang api
  • NAB 0,1 mg / m3 udara persenyawaan 1 mg / m3
  • 9. DEMAM UAP LOGAM
  • Pada penjelasan, pemotongan, pelelehan dan
    peleburan
  • logam.
  • Gejala demam mendadak, kepala pusing, dll
  • Pencegahan Ventilasi lokal
  • Pengobatan Istirahat, acetosal untuk
    mengurangi sakit
  • NAB 5 mg / m3 udara

51
  • 1. RACUN BAHAN ORGANIK (TERUT, DERIVAT TERARANG)
  • a. Benzen
  • ? Keracunan mendadak dengan gejala
    kejang-kejang
  • ? mati
  • ? Keracunan kronis dengan gejala lemah badan,
  • anemia, dll
  • Pencegahan Substitusi dengan bahan lain
  • Pengobatan Transfusi darah
  • b. Anilin berguna sebagai tinda cetak, cat,
    pakaian dan
  • sintesa warna
  • Efek susunan tulang, hati dan hampir semua
    jaringan
  • tubuh.
  • 2. KERACUNAN HALOGEN HIDROKARBON
  • Ex. Karbon Tetrachlorida (CCl4) ? sangat beracun
  • Dalam industri digunakan sebagai
  • 1. Pelarut lemak dan karet
  • 2. Dry washing

52
  • KERACUNAN OLEH ESTER ALDEHID, KETON ETER
  • 1. Dimetil Sulfat Metanol
    Asam Sulfat
  • - Merangsang mata, hidung, tenggorok paru-paru
  • - Mempercepat kerusakan alat
  • - NaOH 5 untuk menetralkan bila dalam bentuk
  • cair
  • - NAB / BDS atau 5 mg / m3
  • Pencegahan
  • - Masker, aliran udara bertekanan
  • 2. Tri Ortho Cresyl Fosfat ? - untuk
    membuat pabrik
  • plastik
  • - Pelincir pada pemadam
  • - Degenerasi otot

Dipakai dalam sintesa bahan organik
lembab
penyebab
Dlm
Tubuh
Asam
53
  • Acetaldehid
  • Zat yang sangat reaktif
  • - Merangsang
  • - Depressif pada sel tubuh
  • - Iritasi ? oedem paru-paru
  • 4. Keton, Eter Ester
  • - Iritasi pada selaput lendir
  • - Depresi susunan saraf pusat
  • - Kerusakan hati dan ginjal
  • Bahan-bahan korosif ? asam-asam, basa-basa serta
    garamnya
  • Sifatnya - Asam / basa
  • - Inorganik / organik

54
  • - Kerusakan bagian tubuh bila terkenai
  • Terpecik, tumpah
  • Mata, kulit
  • Diminum
  • Ditelan
  • Terhirup
  • Pencegahan
  • Simpan di tempat yang aman
  • Cukup air bila sewaktu-waktu dibutuhkan
  • Peralatan ukurannya pas (kacamata, sarung tangan,
    dll)
  • Menjaga kebersihan
  • Saluran pembuangan
  • Pendidikan, penyuluhan, dll
  • A. Amoniak (NH3) ? Tekanan Normal ? Gas
  • ? dalam NH4OH ? larutan ? mudah
    menguap

55
  • Tanda-tanda Keracunan Fluorida (Kronis)
  • gt 6 mg - Tulang mudah patah
  • - Berat badan turun
  • - Anemi, lesu
  • - Warna putih gigi hilang
  • C. Cement ? kontak langsung --. dermatitis
  • RACUN-RACUN GAS
  • A. ASAM CYANIDA ASAM BIRU
  • - Fumigasi tikus
  • - Sintesa bahan kimia
  • - Di alam sebagai racun singkong
  • Garam Cyanida
  • - Pembersih logam

56
  • B. ASAM SULFIDA
  • - Pengolahan minyak bumi
  • - Penyamakan kulit
  • - Tambang-tambang
  • - Pabrik Rayon
  • Penyebab
  • - Kerusakan susunan syaraf pusat
  • - gt 50 bds
  • - tak sadar diri
  • - napas dangkal lambat
  • - 30 50 menit --. mati
  • - 100 1000 Bds
  • - Enek, muntah, sempoyongan, alat pernafasan
  • lumpuh

57
  • D. GAS LAIN
  • 1. CO2 ? diudara lebih - 3 ? pusing
  • - 10 ? - penglihatan
  • NAB 5000 BDS - tremor
  • - pinsan SH 1 menit
  • 2. OZON
  • NAB 0,1 BDS
  • Pusing, rangsangan pada paru-paru
  • CARA MENYELAMATKAN KORBAN
  • 1. Memindahkan ke tempat dengan udara segar
  • 2. Membantu dengan pernapasan buatan
  • 3. Memberi O2 pada penderita
  • 4. Memberi terapi khusus

58
  • PENGELOLAAN KESELAMATAN
  • DAN KESEHATAN KERJA

59
(No Transcript)
60
  • FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN YANG
  • MENYEBABKAN SAKIT
  • 1. Mikro Environment (Lingkungan Domestik)
  • a. Lingkungan rumah
  • b. Pemaparan (Exposure)
  • - Kebiasaan ex. Cara memasak, hobby penggunaan
  • alat dan bahan tertentu
  • 2. Lingkungan Kerja
  • Ex. Sebagai petani, nelayan, pedagang, pegawai,
    dll
  • 3. Lingkungan Pemukiman
  • Ex. Pemukiman kumuh, elite, rusun kampung,
    komplek
  • perumahan
  • 4. Lingkungan Umum

61
  • HIGINE PERUSAHAAN ? K 3
  • Tujuan Untuk menciptakan kondisi / keadaan
    tenaga kerja
  • Sehat Produktif serta Efisien
  • Sasaran
  • Tinjauan Menilai faktor-faktor penyakit
    lingkungan kerja ?
  • melalui pengukuran ? hasil Korektif terhadap
  • lingkungan.

MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG NYAMAN
Sifatnya Teknis
62
  • 1. GOLONGAN FISIK
  • a. Suara ? tuli
  • b. Radiasi ? kelainan pada susunan darah,
    kulit
  • c. Suhu ? penyebab heatstruck, hiperyrexia
  • d. Tekanan ? hipertensi (darah tinggi)
  • e. Penerangan lampu kurang
  • f. Bau-bauan di tempat kerja
  • 2. GOLONGAN KIMIA
  • a. Debu ? pneumioniosis antara lain silicosis,
    asbestosis
  • b. Uap ? keracunan Metal Fume Fever
  • c. Gas ? keracunan CO, H2S dll
  • d. Larutan ? H2SO4
  • e. Awan / kabut ? racun (insektisida) serangga,
    dll
  • 3. GOLONGAN INFEKSI
  • Ex. Bibit penyakit antrak / Brucella ?
    penyamakan kulit
  • 4. GOLONGAN FISIOLOGIS

63
  • Jadi 1 db kekuatan dari bunyi dengan frekuensi
    1000 Hz
  • yang tepat dapat didengar oleh telinga normal
  • dB 2010 log P p tegangan suara yang
    bersangkutan
  • Po Po tegangan suara standard
  • (0,0002 dyne / cm2)
  • Contoh Kebisingan dengan intensitas 60 dB 106
    x intensitas
  • kebisingan
    standard
  • Skala Intensitas Kebisingan

Suasana dB Batas dengan maksimal
Menulikan 120 110 100 Halilintar Meriam Mesin Uap
Sangat hiruk 90 Perusahaan sangat gaduh Pluit Polisi
80
Kuat 70 Kantor gaduh Atau pada umumnya Radio Perusahaan
60
Sedang 50 Rumah gaduh Kantor umumnya Percakapan kuat Radio perlahan
40
Tenang 30 Rumah tenang Kantor perorangan Auditorium Percakapan
20
Sangat teng 10 Suara daun-daun berbisik
0
64
PENGUKUR KEBISINGAN
Sound Level Meter
  • Memperoleh data
  • Mengurangi tingkat kebisingan

PENGENDALIAN KEBISINGAN
Sumber
Medium
Penerima
PENANGGULANGAN KEBISINGAN
Diredam (dikurangi)
Dihalangi
Proteksi
65
  • RADIASI
  • 1. Gelombang elektromagnetik Laser, Sinar Infra
    Red, UV
  • 2. Radiasi zat radiokatif
  • Gelombang elektromagnetik
  • Gelombang mikro
  • X 3.000 0,3 cm
  • F 10 10.000 MHz
  • Sumber Radiasi Sistim Radar Gelombang Radio,
    TV,
  • Tenaga lepas, (Ratusan Volt Meter)
  • Kriteria seseorang menerima radiasi
  • - Dosis
  • - Lama waktu radiasi

66
  • KRITERIA GELOMBANG MIKRO
  • i. Tingkat kekuatan gt 10 MW / cm2
  • berbahaya ? karyawan tidak boleh masuk
  • ii. Tingkat kekuatan 1 10 MW/cm2 dianggap aman
    untuk
  • kadang-kadang terkena radiasi, tetapi tidak
    untuk terus
  • menerus
  • iii. Tingkat kekuatan lt 1 MW/cm2 adalah aman
    untuk kerja
  • yang kontinyu
  • UNTUK KERJA TERPUTUS-PUTUS
  • TP 6000
  • W2
  • TP Waktu kerja dalam menit selama 1 jam
  • W Densitas kekuatan dalam, M Watt / cm2
  • Penanggulangan
  • 1. Dilusi
  • 2. Disimpan (limbah lestari)

67
  • FAAL KERJA ERGONOMI
  • A. FAAL KERJA
  • Faal ? bekerja adalah hasil kerjasama antara
  • - Panca Indra (DRIA)
  • - Otak
  • - Susunan syaraf
  • - Otot
  • ? Untuk pertukaran zat dan peredarannya
  • Yang penting bagi pekerjaan ? ukuran
  • 1. Berdiri Tinggi badan berdiri, tinggi bahu,
  • tinggi siku, tinggi pinggul dan panjang
  • lengan
  • 2. Duduk Tinggi duduk, panjang lengan atas,
  • panjang lengan bawah dan tangan, tinggi
  • lutut, jarak lekuk lutut, garis panggung,
  • jarak lekuk lutut, telapak kaki
  • 3. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam ilmu
    faal

68
  • DENYUTAN JANTUNG DAPAT DIUKUR MELALUI
  • DENYUTAN NADI
  • Dengan bekerja, mula-mula denyut nadi bertambah
    kemudian menetap sesuai kebutuhan, setelah
    berhenti bekerja nadi berangsur-angsur normal.
  • Jantung yang baik
  • - Sanggup meningkatkan denyutannya dan kembali
  • normal sesudah kegiatan normal kembali
  • - 15 menit setelah melakukan aktivitas akan
    normal
  • kembali seperti sebelumnya.
  • FAKTOR-FAKTOR PENENTU TINGKAT BEBAN KERJA
  • 1. Denyutan jantung

69
  • B. ERGONOMI
  • Bahasa Yunani ? Ergon kerja
  • Nomos peraturan, hukum
  • Adalah
  • pengetrapan ilmu biologis tentang manusia,
    bersama-
  • sama dengan ilmu teknik, dan teknologi. Untuk
  • mencapai penyesuai optimal dari manusia
    terhadap
  • pekerjaannya ? diukur dengan efisiensi dan
  • kesejahteraan kerja.
  • Program Ergonomi meliputi
  • 1. Penentuan problematik
  • ? Gejala absenteisme, ganti-ganti kerja, dll
    yang
  • merupakan akibat beban kerja yang berlebihan
  • organisasi kerja tidak baik. Kesulitan
    melakukan
  • latihan kerja ? cermin buruknya desain
  • peralatan dan cara kerja
  • 2. Percobaan untuk pemecahan
  • 3. Pengetrapan hasil percobaan

70
  • 6. Pek. Berdiri ? pek. Duduk
  • ? Jika tidak mungkin ? kesempatan dan tempat
  • untuk duduk.
  • 7. Arah penglihatan
  • Pekerjaan berdiri 23 37o ke bawah
  • Pekerjaan duduk 32 44o ke bawah
  • ? Sesuai sikap kepala istirahat (Relaxeo)
  • 8. Macam gerakan yang kontinyu dan berirama
  • lebih diutamakan.
  • ? Hindari - Gerakan ke atas
  • - Getaran kuat PD, kaki dan
  • lengan
  • ? Beri papan penyokong pada sikap lengan yang
  • melelahkan
  • 9. Pembebanan dipilih yang optimum ? efisien

71
  • 11. Waktu istirahat didasarkan keperluan atas
    dasar
  • pertimbangan ergonomi
  • 12. Beban tambahan akibat lingkungan ? minimize
  • 13. Penerangan yang baik
  • 14. Kondisi mental psikologis ? dipertahankan
  • 15. Beban kerja harus selalu dinilai
  • 16. Batas kesanggupan kerja sudah tercapai bila
  • bilangan nadi kerja mencapai angka 30/menit
  • C. ERGOMETRI
  • Mengukur Kerja
  • Tenaga yang dibutuhkan
  • Kemampuan fisik maksimal

72
  • CARA PENGUKURAN O2 SAAT KERJA
  • 1. Kantung Udara Douglas
  • - Meniupkan ke kantong dalam waktu tertentu (2
    5 menit)
  • - Volume udara diukur (gas meter)
  • - Menganalisa O2, CO2 dan H2
  • 2. Gas Meter Kofranyi Michaelis
  • - Mengumpulkan dan mengukur volume udara
    ekspirasi
  • secara terus menerus (20 30) menit
  • 3. Pneumotakograf Wolf
  • - Mengukur udara ekspirasi secara elektronis dan
  • mengambil contoh-contoh udara dengan pompa
  • elektronis
  • 4. Analisa Kontinu
  • - Gabungan pengukuran udara expirasi kontinu
    dengan
  • analisa gas secara polarografis, sedang
    penggunaan
  • O2 dapat dibaca melalui telemetri (tape
    recorder)

73
  • E. KELELAHAN
  • Berbeda-beda ? semua berakibat kepada
    pengurangan
  • kapasitas kerja dan ketahanan
    tubuh
  • Otot ? Tremor
  • Kelelahan
  • Umum ? Berkurangnya kemauan
  • kerja
  • Penyebab
  • Monoton
  • Intensitas dan lama kerja mental
  • dan fisik
  • Mental ? - tanggung jawab
  • - kekhawatiran
  • - konflik
  • - Penyakit

74
  • F. WAKTU KERJA
  • 6 8 jam
  • Waktu pemilihan
  • tp M - tb
  • 4,2
  • tp waktu pemulihan
  • M pengerahan tenaga (kkal / menit)
  • tb waktu bekerja
  • 1. Perasaan berat di kepala
  • 2. Menjadi lelah seluruh badan
  • 3. Kaki merasa berat
  • 4. Menguap
  • 5. Merasa kacau pikiran
  • 6. Menjadi mengantuk
  • 7. Merasakan beban pada mata

75
  • 26. Suara serak
  • 27. Merasa pening
  • 28. Spasme dengan kelopak mata
  • 29. Tremor pada anggota badan
  • 30. Merasa kurang sehat
  • DENYUT JANTUNG ? gt lt BEBAN KERJA
  • lt 75 / menit Pekerjaan sangat ringan
  • 75 100 Pekerjaan ringan
  • 100 125 Agak berat
  • 125 150 Berat
  • 150 200 Sangat berat
  • Usia 40 tahun 170 / menit
  • JANTUNG SEHAT ? 15 Menit
  • Susah bekerja
  • normal kembali

76
  • TOKSIKOLOGI
  • INDUSTRI
  • A) PENGERTIAN
  • Toksikologi ilmu tentang racun
  • Racun bahan kimia yang dalam jumlah
  • sedikit berbahaya bagi kesehatan
  • Dalam industri racun / tidaknya zat ? dalam
  • kuantitas dan derajat racun
  • Contoh NaCl
  • Jumlah sedikit ? berguna
  • Jumlah banyak ? beracun
  • B) BAHAN-BAHAN KIMIA SEBAGAI FAKTOR (PAK)
  • Bahan-bahan kimia ? yang merupakan racun-racun
    dalam
  • industri
  • Sifat dan derajat racunnya tergantung dari
    faktor
  • 1. Sifat-sifat fisik bahan kimia, yaitu
  • a. Gas bentuk wujud zat yang mengisi ruang

77
  • Bahan debu, awan, kabut,
  • Partikel fume
  • Bahan kimia
  • Dalam udara
  • Non gas, guap
  • Partikelmm
  • Zat perangsang kapas, bubuk,
  • sabun, dll

78
  • Asphyxiants methane
  • sesak nafas
  • Perangsang HCl, Amoniak, H2S
  • Racun organik dan TEL
  • anorganik Nikel
  • Carbonyl
  • Bahan non partikel
  • (gas, uap)
  • Digolongkan menurut
  • Sifatnya
  • Bahan yang mudah

79
  • TOKSIKOLOGI ? TOKSIK LOGOS
  • INDUSTRI
  • Racun Ilmu
  • Jadi ilmu pengetahuan tentang racun yang
    dipergunakan, diolah,
  • Dihasil, atau diprodusir dalam perusahaan.
  • Bahan kimia yang dalam jumlah relatif
  • sedikit berbahaya bagi kesehatan bahkan
  • jiwa manusia.
  • Sifat dan derajat racun bahan kimia
  • 1. Sifat fisik bahan kimia
  • - Gas
  • - Uap
  • - Debu
  • - Kabut
  • - Fume
  • - Awan ? 0,1 1 mm
  • - Asap ? 0,5 mm

80
  • XENOBIOTIKA
  • (Zat asing bagi tubuh)
  • Contoh
  • O2 ? sangat diperlukan tubuh
  • bila lebih ? cepat lelah
  • Zat endogen ? digunakan pada dosis tertentu
    bermanfaat
  • bila dosis
    kurang berbahaya bagi tubuh
  • Aspek kerja bahan aktif toksik pada organisme
  • 1. Aspek farmakon
  • Senyawa yang aktif secara biologis bagi
    organisme
  • 2. Aspek farmako kinetin / toksokinetik
  • Pengaruh organisme terhadap zat aktif
  • Efek bahan toksik pada organisme
  • 1. Efek toksik akut (cepat)
  • - ada korelasi langsung antara zat aktif dengan
    tingkat

81
  • PERMENAKER
  • NO. PER. 05/MEN/1996
  • Tentang
  • SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
  • DAN KESEHATAN KERJA
  • Lampiran 1 Pedoman penerapan dan sistem
    manajemen
  • keselamatan dan kesehatan kerja
  • Lampiran 2 Pedoman teknis audit sistem
    manajemen K3
  • Lampiran 3 Formulir laporan audit (laporan
    audit sistem
  • manajemen K3)
  • Lampiran 4 Ketentuan penilaian hasil audit
    sistem
  • manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

82
  • Lampiran 2
  • 1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen
  • 1.1 Kebijakan K3
  • 1.2 Tanggung jawab wewenang untuk bertindak
  • 1.3
  • 1.4
  • 2. Strategi pendokumentasian
  • 2.1 Perencanaan rencana strategi K3
  • 2.2
  • 2.3
  • 3. Peninjauan ulang perancangan dan kontrak
  • 4. Pengendalian dok
  • 5. Pembelian

83
  • Metilen Klorida 1.740 mg / m3 500 Bds
  • 1 mg / m3 0,278 Bds
  • 417 mg / m3 119 Bds
  • Perkloretilen 670 mg / m3 100 Bds
  • 1 mg / m3 0,15 Bds
  • 278 mg / m3 42 Bds
  • N.A.B campuran 174 119 42 335 Bds
  • C. Campuran sejumlah N zat dengan effek additing
    dan tekanan uap yang berbeda
  • maka rumusnya menjadi
  • aF1p10 aF2p20 ..
  • NAB NAB2
  • a Konstanta
  • F Fraksimol dalam campuran
  • Po Tekanan uap dari zat murni

Zat BM Bj (g/ml) NAB Po pada 25oC mmHg Fraksi mol dlm campuran 50-50
Friklor etilen 131,4 1,46 100 73 0,527
Metil kloroform 133,42 1,33 350 125 0,473
84
  • FP10 0,527 x 73 38,2
  • F2P20 0,473 x 125 59,2
  • 38,2 59,2
  • NAB campuran 38,2 59,2 194,8
  • 100 350
  • D. Campuran yang komposisinya tidak berubah
    dengan
  • penguapan
  • Contoh
  • Campuran 1 bagian paration (NAB 0,1) dan 2
    bagian
  • EPN (NAB 0,5)
  • Rumusnya menjadi
  • C C2 ? C C2
    C camp
  • NAB NAB 0,1
    0,5 NAB Camp
  • C2 2C1
  • C camp 3 C1 ? C 2C 3C
  • 0,1 0,5 NABCamp

85
  • DERMATOSES
  • PENGERTIAN ? ?
  • Dermatitis 50 60 PAK
  • SEBAB-SEBAB DERMATOSES AKIBAT KERJA?
  • DIAGNOSA?
  • PENGOBATAN PENCEGAHAN? Gejala / symtom
  • JENIS-JENIS PENYAKIT KHUSUS? MENURUT
  • PEKERJAANNYA
  • 1. Hygiene Pers ? alat
  • 2. Dipindahkan ke tempat lain (unit pek).
  • FORMAL DEHYDE ? Balsem
  • Cr6F ? Penyamakan kulit
  • DERMATOSES Kelainan kulit yang timbul yang
  • disebabkan oleh pek.

86
  • MEKANISME Melarutkan lemak
  • Kulit, dengan jalan melarut air ? sehingga
  • mengganggu keseterilan bagian kulit.
  • PENCEGAHAN
  • Test Kesehatan
  • 1. Sebelum kerja
  • 2. Ber
  • 3. Patch test
  • 4. Cuti beberapa hari
  • Psikis
  • Dermatoses
  • Allergis ? imunitas manusia ? formal
  • FAKTOR-FAKTOR BIOLOGIS
  • Virus

87
  • PNEUMOKONIOSES
  • Penyakit akibat penimbunan debu-debu dalam
    paru-paru
  • Nama penyakit tergantung dari jenis debunya
  • 1. Silicosis ? SiO2 bebas
  • 2. Asbestosis ? debu asbes
  • 3. Berryliosis ? debu Be
  • 4. Siderosis ? debu Fe2O3
  • 5. Stannosis ? debu SnO2
  • 6. Byssinosis ? debu kapas
  • 7. Anthrocosis ? debu batu-batu arang
  • PENIMBUNAN DEBU DALAM PARU-PARU
  • 1) Ukuran
  • 5 10 M tertahan di bulu-bulu hidung
  • 3 5 M tertahan oleh lendir pada cilia /
    batang
  • tenggorokan

88
  • 2) MEKANISME
  • 1. Inertia (kelembaman) dari partikel debu
    yang
  • bergerak ? 3 5 M
  • 2. Sedimentasi karena kecepatan lambat dan
    partikelnya
  • kecil (1 cm/dt) mengendap pada bronchioli
  • 3. Gerak brown ? lt 0,1 M ? alveoli

tenggorok
Bronchus
Bronchioli
Alveoli yang dilindungi Kapiler darah
89
  • GEJALA PENYAKIT TINGKAT
  • Asal-usul terjadinya silicosis (4 teori)
  • (1) Teori mekanis
  • Dilihat dari faktor fisik silika ? silika
    runcing sehingga
  • akan menusuk bagian tubuh kita.

A. Ringan B. Sedang C. Berat
- Batuk kering - Sesak napas - Gangguan pada suara, kerja klinis paru (bila di rongten tidak terlihat) - Perubahan suara - Mempengaruhi kerja - Paru-paru cacat (bintik-bintik) - Gagal paru- paru (paru-paru kanan tak ber fungsi dengan baik) - Kematian
90
  • PENCEGAHAN
  • (1) Perlindungan pekerja dengan masker dll
  • (2) Isolasi
  • (3) Subtitusi,
  • Misal mengganti sandblasting dari pasir yang
    berkecepatan
  • tinggi diganti dengan alumina
  • (4) Ventilasi
  • - Umum
  • - Local menghisap
  • (5) Pemeriksaan kesehatan
  • - Mula-mula (pemeriksaan sebelum kerja)
  • - Berkala
  • 2. ANTHRACOSIS
  • - Penyebab debu-debu arang
  • - Masa inkubasi 2 4 tahun
  • Gambaran klinis antracosis (3 macam)
  • A. ANTRACOSIS MURNI

91
  • PENCEGAHAN
  • (1) Perlindungan diri (masker)
  • (2) Ventilasi
  • Umum
  • Local menghisap
  • (3) Dibasahi air (arang)
  • a. Pengeboran dengan cara dialiri air pada
    percepatan
  • tekanan tinggi
  • b. Permukaan arang batu dilakukan penyiraman
  • c. Pemotongan arang batu tetap disiram air
  • d. Transportasi mulai awal akhir diperciki
    air
  • (4) Pengukuran kadar debu
  • (5) Pemeriksaan berhala
  • 3. ASBETOSIS
  • - Penyebab debu-debu asbes
  • Asbes ? campuran beberapa silikat terutama
    silikat
  • yang mengandung Magnesium

92
  • PENCEGAHAN
  • 1. Ventilasi
  • 2. Perlindungan diri
  • 3. Penurunan kadar debu
  • 4. Pembersihan mesin (hampa udara)
  • 5. Pendidikan dan penerangan
  • 6. Pemeriksaan berkala
  • 7. Disiram dengan air
  • 4. BYSSINOSIS
  • - Penyebab debu kapas
  • - Masa inkubasi gt 5 tahun
  • Proses terjadinya (Teori)
  • 1. Efek mekanis
  • Kapas masuk pernapasan dan masuk paru-paru
  • 2. Endotoksin bakteri
  • 3. Alergi (terhadap kapas)

93
  • PENCEGAHAN
  • - Penurunan kadar
  • - Perlindungan diri
  • - Ventilasi, lokal
  • - Pemeriksaan
  • Awal tujuan menghindari pekerja yang
  • berpenyakit
  • Berkala
  • a) Wawancara bila Senin sesak, perlu
  • pemeriksaan lanjut
  • b) Uji faali tubuh
  • - Pemindahan pekerja
  • - Pembersihan mesin ? pompa hampa
  • - Pembersihan lantai tidak dengan disapu
    (disiram)
  • 5. BERRILIOSIS
  • - Penyebab Berrilium berupa logam, sulfat
  • - Gejala

94
  • 7. SIDEROSIS
  • Penyebab Fe2O3 (besi)
  • Gejala tidak ada cacat paru-paru
  • tapi bila beserta silicosis ? cacat
    paru-paru
  • PENGUKURAN PENYAKIT PNEUMOKONIOSIS
  • 1. NAB
  • 2. Pengukuran Radiologi
  • - Syarat pengukuran radiologi
  • 1. Klasifikasi diskriptik (gambaran yang
    nampak)
  • bukan kira-kira
  • 2. Klasifikasi harus cocok dengan riwayat alami
  • penyakit
  • 3. Klasifikasi harus diuji dengan penelitian
  • DIAGNOSA PNEUMOKONIOSIS
  • 1. Gejala

95
  • B. RADIASI
  • Radiasi elektro magnetis
  • - Gelombang mikro
  • - Laser
  • - Infra merah
  • - U.V
  • - Ro
  • - Alfa
  • Radiasi radio aktif
  • Sumber gelombang Mikro
  • - Antena dengan kekuatan elektromagnetik
  • Misal sistem radar, pemancar radio / TV
  • Kriteria / standard pengamanan untuk gelombang
  • Mikro menurut Bell Tel Lab. (1960)
  • 1. gt 10 mW / cm2 berbahaya bagi karyawan


96
  • RADIASI LASER Sinar Laser ?
  • Digunakan untuk pemotongan, pengelasan,
    holografi, dll
  • Bahan yang menghasilkan sinar laser yaitu
  • Helium Neon
  • Argon
  • CO2
  • Ne II
  • Efek
  • a. Mata
  • Yaitu kerusakan retina
  • Batas aman 1 x 10-2 W/cm2 (kontinyu)
  • b. Kulit
  • Batas 1 W/cm2 (kontinyu)
  • PENGENDALIAN

97
  • SINAR ULTRA VIOLET
  • Sumber - Pengelasan pada suhu tinggi
  • - Lampu pijar
  • - Sinar matahari
  • Efek Mata (konjungtivitis foto elektrika)
  • Resiko - Bintang film
  • - Laboran
  • - Sterilisasi
  • Pencegahan - Kaca mata
  • - Menghindari
  • SINAR RO SINAR GAMMA
  • Sumber - Alat-alat dan logam
  • - Keperluan medis
  • Efek - Sistim hemopoitik
  • - Leukemia
  • - Luka bakar
  • Resiko Pekerja medis
  • Pencegahan / pengendalian

98
  • Getaran Mekanis
  • Kekuatan mekanis yang disalurkan ke tubuh pekerja
    / lainnya
  • Dalam bentuk getaran mekanis
  • Sebab-sebab
  • Efek mekanis kepada jaringan
  • Rangsangan reseptor syaraf di dalam jaringan
  • Tingkatan efek getaran mekanis
  • Gangguan kenyamanan
  • Cepatnya kelelahan
  • Bahaya terhadap kesehatan
  • ? Kerja saraf ? kelumpuhan
  • Tekanan udara tinggi rendah
  • Ruang angkasa

99
  • PENGARUH CUACA KERJA

100
  • CUACA KERJA

101
  • PENERANGAN DI TEMPAT KERJA
  • Untuk melihat benda / obyek kerja
  • Faktor yang menentukan dalam lingkup kerja
  • Ukuran obyek
  • Derajat kontras obyek sekelilingnya
  • Luminensi
  • Lama melihat
  • Sifat terlihat (visi bilitas)
  • Suatu obyek bagi seseorang ? perbandingan ukuran
    obyek
  • dan ukuran obyek terkecil yang dapat dilihat.
  • Ukuran obyek terkecil yang dapat dilihat Do
  • Ketajaman penglihatan ( V 1 )

  • Do
  • D ukuran sudut suatu benda
  • Ketajaman penglihatan (R) D

  • Do

102
  • UPAYA PENCEGAHAN KELELAHAN MENTAL
  • AKIBAT LELAH MATA
  • a) Perbaikan kontras
  • b) Meninggikan penerangan min 2x
  • c) Pemindahan tenaga kerja dengan visus yang
    setinggi
  • tingginya
  • AKIBAT PENERANGAN YANG BURUK
  • 1. Kelelahan mata dengan berkurangnya daya dan
    efisiensi
  • kerja
  • 2. Kelelahan mental
  • 3. Kelainan pegal dan sakit di sekitar mata
  • 4. Kerusakan alat penglihat
  • 5. Meningkatnya kecelakaan
  • SATUAN
  • Lilin
  • Lumen (Lm)
  • Luks (Lx)

103
  • KONTRAS (C)
  • Perbedaan derajat terang yang relatif diantara
    obyek dan
  • sekelilingnya
  • C L1 L2
  • L
  • L1 Derajat terang dari obyek
  • L2 Derajat terang dari sekeliling
  • L Luminensi, lilin / m2
  • Hubungan Do, C Lumensi
  • Log Do g 2,17 log C 1,57
  • log L 3,96
  • Do Ukuran benda, derajat
  • C Kontras
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com