Metode pemecahan masalah farmasi klinik - PowerPoint PPT Presentation

1 / 23
About This Presentation
Title:

Metode pemecahan masalah farmasi klinik

Description:

Metode pemecahan masalah farmasi klinik FARM dan PAM Metode PAM Problem Mengumpulkan dan menginterpretasikan semua informasi yang relevan utk mengidentifikasikan ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:1112
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 24
Provided by: toshibas
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Metode pemecahan masalah farmasi klinik


1
Metode pemecahan masalah farmasi klinik
FARM dan PAM
2
METODE PAM (Problem, Assessment/Action,
Monitoring) METODE FARM (Finding,
Assessment, Resolution, Monitoring)
3
Metode PAM
  • Problem
  • Mengumpulkan dan menginterpretasikan semua
    informasi yang relevan utk mengidentifikasikan
    masalah yang aktual dan potensial
  • Assessment/Action
  • Mendaftar dan membuat prioritas semua masalah
    (aktual dan potensial)
  • Berhubungan dg staf medis, perawat, pasien utk
    menetapkan hasil yang diharapkan
  • Menetapkan dan melaksanakan semua tindakan yang
    perlu dilakukan
  • Monitoring
  • Menilai hasil yang diperoleh dari intervensi yang
    telah dilakukan (jika perlu, ulangi proses PAM)

4
Metode FARM
Suatu pendekatan alternatif khususnya bagi
farmasis
  • Subjective
  • Objective
  • Assessment
  • Plan
  • Findings
  • Assessment
  • Resolution
  • Monitoring


Perbandingan FARM dengan SOAP
5
Tahap-tahap dalam FARM
  • Finding
  • Identifikasi problem, khususnya DRP ? disusun
    secara urut dan terpisah
  • Untreated indication
  • Improper drug selection
  • Subtherapeutic dosage
  • Failure to receive drug
  • Overdosage
  • ADR
  • Drug interaction
  • Drug use without indication

6
Finding (lanjutan)
  • Semua penemuan problem harus didokumentasikan,
    baik yang aktual atau potensial
  • Informasi yang didokumentasikan haruslah
    informasi yang terkait dan diperlukan termasuk ?
    data subyektif dan obyektif yang tekait dengan DRP

7
Assessment
  • Berisi evaluasi farmasis
  • Perlu menunjukkan urgensi suatu problem ?
    misalnya dengan menyatakan bahwa suatu intervensi
    harus dilakukan dalam hitungan hari, bulan, atau
    minggu
  • Perlu menyatakan outcome terapi yang diharapkan,
    baik jangka pendek (misal BP lt 140/90 mmHg),
    atau jangka panjang (misal mencegah kekambuhan
    stroke)

8
Resolution
  • Berisi tindakan yang diusulkan untuk mengatasi
    DRP (kepada dokter, pasien, atau caregiver)
  • Rekomendasi bisa berupa terapi non-farmakologi
    atau terapi farmakologi ? jika terapi obat
    harus dinyatakan dengan spesifik cara
    pemberiannya nama obat, dosis, rute, waktu,
    durasi
  • Perlu juga menyatakan alasan pemilihan regimen
    obat tersebut
  • Perlu diberikan juga terapi alternatif
  • Jika merekomendasikan konseling ? isi konseling
    perlu dinyatakan

9
Monitoring
  • Dalam semangat pharmaceutical care ? pasien tidak
    boleh dibiarkan begitu saja setelah dilakukan
    intervensi ? perlu monitoring
  • Meliputi bertanya pada pasien, mendapatkan data
    lab, memantau kondisi fisik pasien
  • Parameter pemantauan harus jelas terhadap outcome
    terapi maupn ADR
  • Mis monitor GI complaint ? kurang spesifik,
    lebih baik tanyai pasien tentang kemungkinan
    terjadinya dispepsia, diare, atau konstipasi

10
Kasus 1
  • FINDING
  • An HM (5 th/16 kg)
  • Diagnosis Status epilepticus
  • Suspect encefalitis
  • Suspec sepsis
  • Terapi Sucralfat (inpepsa), ranitidin
  • Ceftriaxon, Valium injeksi dan
  • dilantin

11
  • Assesment
  • Sukralfat menyebabkan kerusakan ginjal
  • Ranitidin jangka panjang akan ? flora normal sal
    cerna ? sepsis
  • ES Ceftriaxone gangg hematologi, GI, pusing krn
    tek darah
  • Resolution
  • Monitoring
  • Utk stress ulcer digunakan ranitidin
  • Pemberian ranitidin paling lama 10 15 hari
  • Cek darah lengkap dan tek darah

12
  • Assesment
  • Valium inj harus pelan krn dpt tjd depresi
    pernafasan
  • Dilantin mempunyai IT sempit interaksi dg
    ranitidin dpt ? kdr dilantin darah
  • Resolution Monitoring
  • Konseling pada perawat
  • Pemantauan kadar dilantin dlm darah

13
  • Assesment
  • Valium dilantin adl inj dlm ampul ? perlu
    perhatian cara penyimpanan obat sisa
    stabilitasnya
  • Dilantin dimetabolisme di hati ESnya mual,
    anemia megaloblastik
  • Resolution Monitoring
  • Konseling ke perawat
  • Cek darah lengkap fungsi hati (SGOT, SGPT)

14
Kasus 2
  • FINDING
  • An ES (1 bulan/3,8 kg)
  • Diagnosis Decompensatio cordis
    Broncopneumonia
  • Terapi Gentamisin, Lasix, kaptopril, dan
  • Cloxacillin

15
  • Assesment
  • Interaksi gentamicin dan lasix dpt ? risiko
    nefrotoksik
  • Kaptopril dan lasix menyebabkan efek hipotensi
    mendadak
  • Stabilitas cloxacillin stlh direkonstitusi rendah
  • Resolution Monitoring
  • Memperpanjang wkt pemberian monitoring kdr
    gentamicin dlm drh
  • Monitoring vital sign (TD)
  • Segera digunakan dlm wkt 30 menit setelah
    direkonstitusi

16
  • Assesment
  • Kaptopril jangka lama menyebabkan batuk
  • Penggunaan gentamicin dlm wkt 10 14 hari
    menyebabkan ototoksik dan nefrotoksik
  • Resolution Monitoring
  • Jika ESO sangat mengganggu, maka diganti
    antihipertensi lain
  • Gentamicin dapat diganti dg antibiotik golongan
    lain, jika pasien belum sembuh

17
Kasus 3
  • FINDING
  • An. MA (9 th/20 kg)
  • Diagnosa Burkitts Lymphoma
  • Terapi Cyclophosphamide (CPA)
  • Metroteksat (MTX)
  • Vincristin
  • Codein

18
  • Assesment
  • CPA dan MTX menyebabkan mual muntah
  • Kmk tjd myelosupresi
  • Resolution Monitoring
  • Pemberian antiemetik sebelum kemoterapi CPA MTX
  • Cek darah lengkap sebelum sesudah terapi,
    monitor tanda2 perdarahan, monitor vital sign utk
    melihat tanda2 myelosupresi

19
  • Resolution Monitoring
  • Kontrol BAB, disarankan minum air putih susu
    hangat saat bangun pagi, bila perlu beri laksatif
  • KIE pada keluarga pasien mengenai ES ini
  • Assesment
  • Vincristin Codein menyebabkan konstipasi
  • Vincristin CPA mengakibatkan alopecia

20
  • Assesment
  • Vincristin menyebabkan neuropati perifer
  • MTX menyebabkan hepatotoksik
  • Resolution Monitoring
  • KIE pada kelg pasien, segera lapor ke dokter jika
    terdapat tanda2 ES (kesemutan, kaku, lemah
    tungkai)
  • Disarankan pemeriksaan SGOT, SGPT sebelum
    sesudah kemoterapi MTX, memantau kondisi klinis
    jika sakit pada perut sebelah kanan, mual,
    muntah, ascites, dll

21
  • Assesment
  • CPA menyebabkan urotoksik
  • Resolution Monitoring
  • Diberikan bersama2 Mesna utk mencegah urothelial
    toxicity atau dilakukan hidrasi setelah pemberian
    CPA, perlu pengaturan dosis Mesna
  • dosis Mesna (60 - 180) X Dosis CPA

22
  • SELESAI..

23
TUGAS
  • Buat skenario (kasus) dengan metode pemecahan
    farmasi klinis SOAP, FARM atau PAM (pilih salah
    satu)
  • Dikerjakan secara kelompok sesuai kelompok
    praktikum farmakoterapi
  • Harap dikumpulkan sebelum minggu tenang
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com