BAHAN-BAHAN BERBAHAYA - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

BAHAN-BAHAN BERBAHAYA

Description:

BAHAN-BAHAN BERBAHAYA Bahaya Peracunan (Toxicity Hazard Tingkat peracunan (Toxicity Degree) dari bahan kimia tergantung pada sifat-sifat bahan kimia tersebut serta ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:2963
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 20
Provided by: Ir50
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: BAHAN-BAHAN BERBAHAYA


1
BAHAN-BAHAN BERBAHAYA
2
Bahaya Peracunan (Toxicity Hazard
)
3
  • Tingkat peracunan (Toxicity Degree) dari bahan
    kimia tergantung pada sifat-sifat bahan kimia
    tersebut serta pengaruh terhadap tubuh manusia.
    Oleh sebab itu pengertian keracunan mencakup
    dua aspek yaitu pengaruh Kwantitatif dan pengaruh
    Kwalitatif.Kwantitatif adalah Berapa jumlah
    (dosis) bahan yang telah masuk atau terpapar ke
    tubuh manusia dan sejauh mana pengaruh bahan
    kimia tersebut yang dinyatakan dalam berat bahan
    kimia persatuan berat badan manusia. Tetapi
    mengingat sifat-sifat racun serta
    pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan terhadap
    manusia berbeda-beda, maka pembatasan konsentrasi
    bahan kimia beracun tertinggi dan waktu bagi yang
    bersangkutan diperbolehkan berada dilingkungan
    tersebut sangat relatif.Kwalitatif adalah
    Bagaimana tingkat pengaruh bahan kimia tersebut
    jika terkena atau terpapar pada manusia dapat
    langsung memberikan gejala dan akibat pada
    manusia yang bersangkutan. Sebagai contoh apabila
    bahan-kimia tersebut memercik kekulit maka
    akibatnya akan terlihat kulit langsung terbakar.

4
  • Banyak macam jenis bahan kimia yang satu dengan
    yang lain mempunyai sifat-sifat tertentu pula
    apabila terkena pada manusia.
  • Semua yang ada hubungannya berkaitan dengan
    racun/keracunan, biasanya didasarkan atau
    berhubungan dengan reaksi terhadap suatu dosis
    tertentu.
  • Untuk mengetahui batas paparan suatu bahan kimia
    terhadap manusia telah dilakukan penelitian
    terhadap hewan sebagai sarana percobaan.
  • Badan atau organisasi di luar negeri yang telah
    mengeluarkan hasil penelitian batas paparan
    terhadap mahluk hidup antara lain gt- ACGIH
    (The American Conference of Governmental
    Industrial Hygienists).- OSHA (The Occupational
    Safety and Health Administration). - AIHA (The
    American Industrial Hygiene Association).- EPA
    (Environmental Protection Agency).

5
  • Di Indonesia batas paparan suatu bahan kimia yang
    digunakan masih mengacu pada batas paparan yang
    diterbitkan oleh ACGIH yang cara penentuannya
    berbeda dengan badan-badan lain. Adapun ACGIH
    mengeluarkan batas paparan dengan kriteria dan
    batasan
  • Treshold Limit Value - Time Weighted Average (TLV
    - TWA).Konsentrasi tertinggi dimana orang bisa
    bekerja dan terpapar terus menerus 8 jam sehari
    (40 jam seminggu) tanpa menderita akibat apapun.
  • Treshold Limit Value - Time Exposure Limit (TLV -
    STEL).Konsentrasi tertinggi dimana orang bekerja
    tidak boleh lebih dari 15 menit dan tidak boleh
    doulang lebih dari 4 (empat) kali setiap hari
    dengan selang waktu paling tidak 60 (enam puluh)
    menit.
  • Treshold Limit Value - Ceiling (TLV -
    C).Merupakan batas tertinggi suatu konsentrasi
    bahan di udara dimana manusia tidak boleh
    terpapar.Terhadap hal-hal tersebut diatas tentu
    saja telah menimbulkan suatu diskusi yang
    berkelanjutan mengenai perbedaan antara Toxicity
    (tingkat keracunan) dan Toxic Hazard (bahaya
    peracunan) suatu bahan kimia terhadap masyarakat
    umum.

6
  • Ada suatu pemikiran yang sangat penting dari
    masyarakat pada umumnya yang masih berfikir bahwa
    bahan-bahan yang memiliki toxicity yang tinggi
    sering diasumsikan akan menimbulkan bahaya
    keracunan yang hebat tanpa memperhatikan
    sifat-sifat material lain dan keadaan di sekitar
    tempat tumpahnya.
  • Umpamakan satu ton dua bahan yang berbeda tumpah
    atau bocor.
  • Bahan yang pertama adalah bahan padat yang tidak
    mudah menguap dan sangat beracun telah tumpah di
    tengah jalan di suatu daerah yang padat
    penduduknya.
  • Hanya dengan 10 Lbs bahan tersebut sudah bisa
    membunuh 100.000 orang hanya dengan menghirup
    atau masuk ke dalam tubuh melalui makanan dalam
    porsi atau dosisi yang sama.kasus kedua adalah
    terbaliknya satu ton gas cair biasa yang
    mempunyai toxicity moderate di jalan yang sama.
  • Apabila gas tersebut menguap ketika lepas di
    udara bebas maka 1 ton cairan gas tersebut akan
    berubah menjadi gas murni sebanyak 30.000 m3 atau
    lebih.
  • Jika gas tersebut bercampur merata dengan udara
    pada konsentrasi 500 ppm akan mengakibatkan
    kematian. Kemungkinan besar penyebaran uap yang
    mematikan tersebut menurut perkiraan akan
    mempunyai volume 6 juta cubic feet.

7
  • Dengan dasar perhitungan berat, bahan padat bisa
    ribuan kali lebih beracun dari pada gas, tapi
    mempunyai kemungkinan atau akibat yang lebih
    kecil untuk dapat meracuni masyarakat dikarenakan
    mobilitas dari bahan tersebut sangatlah jelek.
  • Jadi bahan padat tersebut harus ditangani secara
    hati-hati dan dipindahkan dari lokasi tumpahan,
    tetapi secara kenyataan bahan padat tersebut
    mempunyai bahaya peracunan yang rendah terhadap
    masyarakat.
  • Orang atau badan yang berwenang bisa bertindak
    segera melakukan evakuasi daerah di sekitar
    tumpahan dan menutup tumpahan bahan padat dengan
    lembaran plastik untuk mencegah berseraknya debu
    bahan padat yang tumpah ke udara sampai semua
    bahan padat bisa diambil kembali, sehingga resiko
    kematian terhadap masyarakat di sekitarnya akan
    menjadi lebih kecil.

8
  • Lain keadaannya dengan gas cair yang mempunyai
    tingkat peracunan (toxicity) yang lebih rendah
    tadi akan menunjukkan bahaya peracunan yang lebih
    besar sebab gas hasil penguapan dari cairan
    tersebut akan secara cepat menyebar ke
    daerah-daerah karena terbawa angin.
  • Gas akan menyebabkan akibat yang fatal terhadap
    manusia atau masyarakat di dekat lokasi tumpahan
    dan menyebabkan efek keracunan terhadap ratusan
    atau ribuan orang lain yang tinggal di daerah
    bawah angin dimana lokasi gas tersebut tumpah.
  • Dari contoh kejadian diatas secara moril dapat
    diambil kesimpulan bahwa bahaya tingkat peracunan
    (toxicity hazard) yang ditimbulkan oleh suatu
    bahan bukanlah satu-satunya fungsi dari tingkat
    peracunannya (toxicity).
  • Yang perlu dan harus selalu perlu dipertimbangkan
    adanya atau tumpahnya sejumlah bahan adalah
    sifat-sifat bahan dan kemungkinan lamanya
    paparannya terhadap suatu masyarakat atau
    penduduk daerah di sekitar tumpahan.

9
  • Ada beberapa cara bagaimana zat-zat beracun dapat
    kontak dan masuk ke dalam tubuh manusia, yaitu
    melalui 1. Saluran Pernafasan (hidung)2.
    Saluran Makanan (mulut)3. Penetrasi Kulit atau
    Mata4. Secara Parenteral (suntikan)

10
  • Yang selanjutnya akan sampai ke peredaran darah.
    Di dalam tubuh biasanya zat beracun tadi
    berkaitan dengan zat lain seperti protein yang
    terdapat pada plasma, dan melalui darah ini
    zat-zat tersebut disebarkan ke organ-organ
    tertentu yang menjadi sasarannya. Contohnya
  • CO mempunyai target organ Haemoglobin
  • Pb mempunyai target sum-sum tulangUkuran yang
    biasa digunakan untuk melihat suatu bahan kimia
    tergolong beracun atau tidak digunakan
    jenis-jenis takaran, seperti
  • LD 50 (Lethal Dose 50) yaitu takaran yang dapat
    menyebabkan 50 binatang percobaan mati. Satuan
    takarannya adalah berat bahan / berat binatang
    (contoh g/kg, mg/kg, dll).
  • LC 50 (Lethal Concentration 50) yaitu takaran
    yang dapat menyebabkan 50 binatang percobaan
    mati. Satuan takarannya adalah satuan konsentrasi
    bahan, ppm (part per milion).

11
HAZARDOUS MATERIAL

12
  • Bahan berbahaya adalah bahan-bahan yang dari
    sifat asalnya mungkin menimbulkan
    iritasi,kebakaran,ledakan,korosi atau yang dapat
    memungkinkan menimbulkan gangguan kesehatan.
  • Bahan bahan baku dan pendukung yang dipergunakan
    di pabrik-pabrik dan kilang-kilang pengolahan
    bahan bakar minyak dan industri petrokimia
    sebagian besar merupakan bahan kimia.
  • Secara garis besar bahan kimia dapat digolongkan
    dalam tiga bentuk, yaitu Padat, Cair dan Gas.

13
  • Dilihat dari ketiga bentuk tersebut, yang paling
    berbahaya adalah bahan kimia yang berbentuk gas
    karena pada umumnya tidak berwarna atau kalaupun
    berwarna sangat muda sehingga hampir tidak
    terlihat oleh mata dan sangat mudah menyebar.
    Kemudian bahan kimia yang berbentuk cairan.
  • Bahan kimia yang berbentuk cairan penanganannya
    harus benar-benar diperhatikan agar jangan sampai
    tumpah atau bocor dari wadahnya.
  • Sementara yang berbentuk padat relatif lebih
    mudah penanganannya dari pada yang berbentuk gas
    atau cairan.
  • Bahaya bahan-kimia terhadap manusia, peralatan
    dan lingkungan hidup terjadi setiap saat apabila
    bahan kimia tersebut tidak ditangani secara baik
    dan hati-hati.

14
  • Bahaya kimia secara garis besarnya dapat
    digolongkan A. Bahaya Kebakaran dan Peledakan
    (Fire Explosion Hazards)B. Bahaya Peracunan
    (Toxicity Hazard)C. Bahaya Sifat
    Reaksinya/Reaktivitasnya (Reactivity)D. Bahaya
    Pencemaran Lingkungan (Environment Hazards)
  • Untuk memudahkan pengenalan terhadap bahaya
    bahan-bahan kimia dengan mudah dan cepat,
    beberapa badan atau organisasi di dunia
    mempergunakan beberapa cara atau metode untuk
    mengidentifikasi bahan-bahan berbahaya terutama
    untuk golongan bahaya A, B, dan C tersebut
    diatas.
  • Cara pemberian label atau simbol ini juga
    berbeda-beda diantara negara-negara atau
    organisasi-organisasi di dunia. Di Indonesia
    karena kita banyak mengimport bahan-bahan kimia
    dari berbagai negara, maka perlu kita mengenal
    label-label tersebut.

15
  • NFPA ( National Fire Protection Association )
    mengadakan pembagian bahan kimia berbahaya sesuai
    dengan sifat bahayanya, yakni 1.Bahaya
    terhadap Kesehatan ( Health Hazard )2.Bahaya
    terhadap Kebakaran ( Fire Hazard )3.Bahaya
    Reaktivitasnya ( Reactivity )Tingkat bahaya
    dari ketiga jenis bahaya tersebut diatas
    diberikan rangking angka mulai dari 0 sampai 4,
    dimana angka 4 adalah rangking yang paling
    berbahaya, sedangkan angka 0 adalah tidak
    berbahaya.

16
  • Bahaya Kebakaran dan Peledakan (Fire Explosion
    Hazards)Apabila kita bicara mengenai kebakaran,
    maka akan terpikir dan terbayang oleh kita suatu
    kebakaran gedung atau kebakaran hutan dengan
    nyala api dan asap yang membubung tinggi ke
    udara.
  • Itu semua adalah merupakan jenis kebakaran yang
    biasanya melibatkan bahan-bahan umum yang
    mempunyai sifat mudah terbakar (Ordinary
    Combustible Materials) seperti kayu, kertas,
    kain, plastik dan karet.
  • Untuk kebakaran seperti tersebut diatas para
    anggota pemadam kebakaran biasanya telah mengenal
    dengan baik dan terbiasa dengan keadaan seperti
    itu.
  • Akan tetapi bahan-bahan yang berbahaya (hazardous
    materials) bisa menimbulkan bahaya kebakaran yang
    mempunyai sifat tambahan yang sifatnya khusus.
  • Akan tetapi bahan-bahan yang berbahaya (hazardous
    materials) bisa menimbulkan bahaya kebakaran yang
    mempunyai sifat tambahan yang sifatnya khusus.

17
  • Kemampuan untuk Terbakar (Flammability)Sebagian
    dari kita menyadari bahwa beberapa bahan akan
    lebih mudah terbakar atau menyala daripada bahan
    yang lain. Beberapa bahan hanya cukup memerlukan
    satu percikan api yang kecil saja untuk bisa
    terbakar seperti propane gas (bahan bakar LPG),
    sedangkan bahan yang lain contohnya sepotong
    graphite tidak akan bisa menyala walaupun
    dinyalakan menggunakan api las pemotong.Untuk
    pengukuran Flammability dari suatu bahan
  • Flash Point Adalah temperatur terendah dimana
    bahan baik itu padat atau cair dapat menghasilkan
    uap yang cukup dipermukaannya dan apabila diberi
    percikan nyala akan terbakar sekejap.
  • Fire Point adalah temperatur terendah dimana
    bahan baik itu padat atau cair dapat menghasilkan
    uap yang cukup dipermukaannya untuk terbakar
    secara terus menerus apabila diberi percikan
    nyala api.
  • Auto Ignition Temperature (AIT) adalah
    temperatur terendah dimana suatu bahan baik itu
    padat, cair maupun gas dapat menyala dengan
    sendirinya tanda adanya percikan atau nyala
    api.Dengan mengetahui Flash Point dari suatu
    bahan maka bisa ditentukan Flammability dari
    bahan-bahan tersebut.

18
  • Untuk bisa mengetahui flammability (tingkat
    kemudahan untuk terbakar) dari suatu zat atau
    bahan, selain Flash Point dan Fire Points,
    diperlukan juga faktor lain seperti - Lower
    Flammable Limits (LFL)- Lower Explosive Limits
    (LEL)- Upper Flammable Limits (UFL)- Upper
    Explosive Limits (UEL)
  • Lower Flammbale Limits (LFL) atau Lower Explosive
    Limits (LEL) adalah batas konsentrasi terendah
    uap atau gas bahan bakar di udara yang dapat
    menyala dan terbakar apabila diberi percikan api,
    yang biasanya dinyatakan dalam persen volume uap
    bahan bakar di udara.
  • Dalam literatur-literatur kata Flammable dan
    Explosive sering digunakan saling bergantian,
    dengan dasar pemikiran atau pertimbangan bahwa
    konsentrasi bahan bakar yang bisa terbakar di
    udara dimungkinkan akan dapat juga meledak pada
    kondisi-kondisi tertentu.

19
  • Perkiraan ini diperkirakan benar hanya untuk
    beberapa jenis bahan bakar (secara tepatnya
    mungkin nilai LEL lebih tinggi dari nilai LFL),
    tetapi keadaan ini sudah diterima dan digunakan
    secara luas sejak beberapa dasawarsa belakangan
    ini.
  • Sama dengan penjelasan tersebut diatas,
    konsentrasi tertinggi dari gas atau uap suatu
    bahan di udara yang dapat meledak apabila diberi
    panas yang cukup dikenal dengan istilah Upper
    Explosive Limits (UEL) dan konsentrasi terendah
    dari gas atau uap suatu bahan di udara yang dapat
    meledak apabila diberi panas yang cukup dikenal
    dengan istilah Lower Explosive Limits (LEL).
  • Nilai LEL dan LFL dari bahan-bahan yang mudah
    terbakar dihubungkan dengan Flash Point dari
    bahan tersebut.
  • Secara teoritis Flash Point adalah merupakan
    temperatur bahan pada kondisi tekanan atmosphere
    dimana dalam kondisi tersebut bahan menguap dan
    menghasilkan konsentrasi uap atau gas
    dipermukaannya yang sesuai dengan LFL dan LEL.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com