Hand Out Mata Kuliah PROFESI KEPENDIDIKAN (3 sks ) By : Drs. Albert Barus, MPd STKIP PGRI LUBUKLINGGAU - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Hand Out Mata Kuliah PROFESI KEPENDIDIKAN (3 sks ) By : Drs. Albert Barus, MPd STKIP PGRI LUBUKLINGGAU

Description:

Title: PROFESIONALISME GURU Author: Feri Gunadi YF (Iyunk96) Last modified by: Barus Created Date: 3/14/2006 2:14:08 PM Document presentation format – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:3767
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 89
Provided by: FeriGuna
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Hand Out Mata Kuliah PROFESI KEPENDIDIKAN (3 sks ) By : Drs. Albert Barus, MPd STKIP PGRI LUBUKLINGGAU


1
Hand Out Mata KuliahPROFESI KEPENDIDIKAN(3 sks
)By Drs. Albert Barus, MPdSTKIP PGRI
LUBUKLINGGAU
2
Silabus Mata Kuliah
  • Profesionalisme Guru
  • Administrasi Pendidikan
  • Peran Guru dalam Administrasi Pendidikan
  • Bimbingan dan Konseling
  • Peran Guru dalam bimbingan dan konseling
  • Supervisi Pendidikan
  • Peran Guru dalam Supervisi Pendidikan

3
Pengertian Profesional
  • Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
    dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
    penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,
    kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar
    mutu atau norma tertentu serta memerlukan
    pendidikan profesi.
  • (pasal 1,ayat 4, Bab 1 UU No.14/2005, ttg Guru
    Dosen)

4
Pengertian Profesi
  1. Melayani masyarakat, merupakan karier yg akan
    dilaksanakan sepanjang hayat.
  2. Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu
    ( tidak setiap orang dapat melakukannya).
  3. Menggunakan hasil penelitian aplikasi dari
    teori ke praktek.
  4. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yg
    panjang.
  5. Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang
    lingkup kerja (tidak diatur oleh orang luar).
  6. Menerima tanggung jawab thd keputusan yang
    diambil
  7. Menggunakan administrator utk memudahkan
    profesinya.
  8. Mempunyai organisasi yg diatur oleh anggota
    profesinya
  9. Mempunyai kode etik profesi.
  10. Mempunyai kadar kepercayaan tinggi dari
    masyarakat.

5
Syarat-syarat Profesi Keguruan
  1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual
  2. Jabatan yg menggeluti suatu batang tubuh ilmu
    khusus.
  3. Jabatan yg memerlukan persiapan profesional yg
    lama
  4. Jabatan yg memerlukan latihan dalam jabatan yang
    berkesinambungan.
  5. Jabatan yang lebih mementingkan layanan diatas
    keuntungan pribadi
  6. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional
    yang kuat dan terjalin erat.
  7. Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri.

6
Sikap Profesional Keguruan
  • Sasaran Sikap Profesional Guru
  • Sikap terhadap Peraturan Perundang-undangan.
  • Sikap terhadap organisasi professed
  • Sikap terhadap teman sejawat
  • Sikap terhadap anak didik
  • Sikap terhadap tempat kerja
  • Sikap terhadap pimpinan
  • Sikap terhadap pekerjaan

7
Pengembangan Sikap Profesional
  • Pengembangan Sikap selama Pendidikan Prajabatan
  • Pengembangan sikap selama dalam jabatan.
  • Kesimpulan
  • Profesionalisme menekankan kepada penguasaan
  • ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen
  • beserta strategi penerapannya.

8
Untuk menjadi Profesional seorang guru dituntut
memiliki lima hal
  1. Mempunyai komitmen pada siswa dan proses
    belajarnya
  2. Menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran
    yang diajarkannya serta cara mengajarkannya
    kepada siswa
  3. Memantau hasil belajar siswa dengan berbagai cara
    evaluasi
  4. Berfikir sistematis ttg apa yang dilakukannya dan
    belajar dari pengalaman
  5. Bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan
    profesinya.

9
Perilaku Profesi Guru
  • Guru yg baik dan efektif adalah guru yg dapat
    memainkan
  • peran dlm aktifitas pembelajaran dan adm.
    pendidikan
  • berupa
  • Pengambil inisiatif, pengarah, dan penilai
    aktivitas-aktivitas pendidikan.
  • Wakil masyarakat di sekolah
  • Pakar dalam bidangnya
  • Penegak disiplin
  • Pelaksana administrasi pendidikan
  • Pemimpin generasi muda
  • Penterjemah kepada masyarakat.

10
Peran guru dari sisi pribadi (self oriented)
  • Pekerja sosial
  • Pelajar dan ilmuwan
  • Orang tua
  • Model keteladanan
  • Pemberi keselamatan
  • Peran guru dari segi psikologis
  • Pakar psikologi pendidikan
  • Seniman dalam hubungan antar manusia
  • Pembentuk kelompok
  • Agen pembaharuan
  • Petugas kesehatan mental.

11
KEBUTUHAN DAN MOTIVASI GURU
  • Faktor yang ikut mempengaruhi kepuasan kerja
  • guru antara lain yaitu
  • Imbalan kerja
  • Rasa aman dalam pekerjaan
  • Kondisi kerja yang baik
  • Kesempatan pengembangan diri
  • Hubungan pribadi.

12
Kompetensi Guru
  • Kompetensi (UU Guru/Dosen) adalah seperangkat
  • pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yg harus
    dimiliki,
  • dihayati, dan dikuasai oleh guru dlm
    melaksanakan tugas
  • keprofesionalannya.
  • Kompetensi guru (Pasal 10 UU Guru) yaitu
  • a. kompetensi pedagogik,
  • b. kompetensi kepribadian,
  • c. kompetensi sosial,
  • d. kompetensi profesional

13
  • Kompetensi pedagogik, adalah kemampuan mengelola
  • pembelajaran peserta didik.
  • Kompetensi kepribadian adalah kemampuan
    kepribadian
  • yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa
    serta
  • menjadi teladan peserta didik.
  • Kompetensi profesional adalah kemampuan
    penguasaan
  • materi pelajaran secara luas dan mendalam.
  • Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk
  • berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan
  • efisien dengan peserta didik, sesama guru,
    orangtua/wali
  • peserta didik, dan masyarakat sekitar.

14
  • Peran Guru dalam Mengajar
  • Sebagai perancang pembelajaran
  • Sebagai pengelola pembelajaran
  • Sebagai penilai hasil belajar siswa
  • Sebagai pengarah belajar.
  • Peran Guru Sebagai pembimbing dalam proses
  • pembelajaran,
  • Mengenal dan memahami siswa baik individu maupun
    kelompok.
  • Memfasilitasi agar siswa dapat belajar sesuai
    dengan karakteristik pribadinya.
  • Membantu siswa dalam menghadapi masalah pribadi
    yang dihadapinya.

15
  • Karakteristik Guru yang diharapkan adalah
  • Memiliki minat yang besar terhadap mata pelajaran
    yang diajarkan
  • Memiliki kecakapan untuk memperkirakan
    kepribadian dan suasana hati secara cepat.
  • Memiliki kesabaran, keakraban, dan sensitivitas
    yg diperlukan untuk menumbuhkan semangat belajar.
  • Memiliki pemikiran yang imajinatif (konseptual)
    dan praktis dalam usaha memberi penjelasan pada
    siswa.
  • Memiliki kualifikasi memadai dalam bidangnya baik
    isi maupun metode mengajar.
  • Memiliki sikap terbuka, luwes, dan eksperimental
    dalam metode dan teknik.

16
PROFESIONALISME GURU
  • Selalu membuat perencanaan konkrit dan detail yg
    siap untuk dilaksanakan dlm kegiatan pembelajaran
  • Berkehendak mengubah pola pikir lama menjadi pola
    pikir baru yg menempatkan siswa sebagai arsitek
    pembangun gagasan dan guru berfungsi utk
    melayani dan berperan sebagai mitra siswa
    supaya peristiwa belajar bermakna berlangsung
    pada semua individu.

17
  • Bersikap kritis berani menolak kehendak yang
    kurang edukatif.
  • Berkehendak mengubah pola tindak dlm menetapkan
    peran siswa, peran guru, dan gaya mengajar. Peran
    siswa digeser dari peran sebagai konsumen
    gagasan (menyalin, mendengar, menghafal) ke peran
    sebagai produsen gagasan (bertanya, meneliti,
    mengarang, menulis). Peran guru harus berada pada
    fungsi sebagai fasilitator (pemberi kemudahan
    peristiwa belajar) dan bukan pada fungsi sebagai
    penghambat peristiwa belajar. Gaya mengajar lebih
    difokuskan pada model pemberdayaan dan
    pengkondisian dari pada model latihan (dril)
    dan pemaksaan (indoktrinasi).

18
  • Berani meyakinkan kepala sekolah, orang tua, dan
    masyarakat agar dapat berpihak pada mereka thd
    beberapa inovasi pend yg edukatif yg cenderung
    sulit diterima oleh awam dg menggunakan
    argumentasi logis dan kritis.
  • Bersikap kreatif dlm membangun menghasilkan
    karya pendidikan seperti pembuatan media
    belajar, AMP, penyusunan evaluasi yg beragam,
    perancangan beragam organisasi kelas, dan
    perancangan kebutuhan kegiatan pembelajaran
    lainnya.

19
Guru Profesional
  • Guru profesional adalah guru yang memiliki
    keahlian, tanggung jawab, dan rasa kesejawatan
    yang didukung oleh etika profesi yang kuat.
  • Guru harus memiliki kualifikasi kompetensi yang
    memadai berupa kompetensi intelektual, sosial
    operasional, dan prilaku moral dan profesional.
    (Prof. Dr.H.Moch.Surya)

20
Guru yang berkualitas diukur dengan 5 faktor utama
  • Kemapuan profesional (professional capacity)
  • Upaya profesional (profesional efforts)
  • Waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profesional
    (teachers time)
  • Kesesuaian antara keahlian dan pekerjaan (link
    and match)
  • Kesejahteraan yang memadai.

21
1. Kemampuan profesional guru
  • Terdiri dari kemampuan inteligensi, sikap, dan
    prestasi dalam bekerja.
  • Ditunjukkan dengan tinggi rendahnya nilai hasil
    tes penguasaan materi pelajaran.
  • Ditunjukkan juga dengan upaya untuk selalu
    memperkaya dan meremajakan pengetahuan yang
    dimiliki.

22
2. Upaya profesional guru
  • Upaya guru utk mentransformasikan kemampuan
    profesional yang dimiliki ke dalam proses
    pembelajaran.
  • Ditunjukkan oleh penguasaan keahlian
  • ( dlm menguasai materi, penggunaan bahan,
    pengelolaan kbm, upaya memperkaya dan meremajakan
    kemampuan dalam pengembangan program pengajaran).

23
3. Waktu yg dicurahkan utk kegiatan profesional
  • Menunjukkan intensitas waktu yg dipergunakan guru
    untuk tugas profesionalnya.
  • Intensitas waktu merupakan salah satu indikator
    penting dari mutu guru.

24
4. Kesesuaian antara keahlian dengan pekerjaan
  • Guru yg bermutu ialah mereka yg dapat
    membelajarkan murid-muridnya dengan tuntas dan
    benar.
  • Diperlukan keahlian, baik dlm penguasaan secara
    tuntas disiplin ilmu yg diajarkan, metodologi,
    dan pendekatan pembelajaran.
  • Kesesuaian guru mengajar dgn bidang studi atau
    keahlian yang dimilikinya merupakan prasyarat yg
    mutlak dlm menilai seorang guru yg bermutu dan
    profesional.

25
5. Kesejahteraan yang memadai.
  • Seorang profesional harus mampu mencurahkan
    sebahagian besar perhatiannya terhadap
    upaya-upaya profesional.
  • Upaya profesional ini perlu didukung oleh
    penghasilan dan kesejahteraan yang memadai.

26
Status Profesional Jabatan Guru dan Tantangannya.
  • Kita perlu terus meningkatkan kemampuan
  • profesioan guru, dalam kaitannya dgn upaya
  • peningktan mutu pendidikan.
  • Hasil penelitian menunjukkan bahwa jabatan guru
  • belum dapat dianggap sebagai jabatan profesional.

27
Apa alternatif program pembinaan kualitas guru
shg menjadi jabatan profesional ?.
  • Guru yang menguasai substansi keahlian
    mengajarnya adalah
  • Mampu menguasai substansi mata pelajaran secara
    sistematis, termasuk upaya mengikuti
    perkembangannya.
  • Memahami dan dapat menerapkan psikologi
    perkembangan
  • Memiliki kemampuan mengembangkan program-program
    pendidikan yang secara khusus disusun sesuai
    dengan perkembangan peserta didik.
  • Keahlian dalam mengembangkan program pengajaran
    inilah
  • yang diindentifikasikan sebagai pekerjaan
    profesional guru,
  • yang tidak bisa dilakukan oleh profesi lain.

28
Status Profesional Jabatan Guru dan Tantangannya
  • 1. Perlu memperjelas warna profesional jabatan
    guru.
  • Salah satu warna yang perlu dimiliki oleh
    seorang guru ialah berupaya secara terus menerus
    untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengelola
    proses belajar mengajar.

29
Status Profesional Jabatan Guru dan
Tantangannya.(lanjutan)
  • 2. Perlu meningkatkan pengabdian guru terhadap
    pekerjaan mengajar. Seorang profesional harus
    mampu mengabdikan keahliannya untuk bekerja dan
    memberikan pelayanannya dengan baik terhadap
    orang yang dilayaninya. Indikatornya intensitas
    waktu yang dicurahkan.

30
Status Profesional Jabatan Guru dan
Tantangannya.(lanjutan)
  • 3. Peningkatan penghasilan dan kesejahteraan
    sebagai seorang profesional.
  • a. Banyak pihak berpendapat bahwa mutu profesi
    guru akan meningkat jika penghasilan guru
    ditingkatkan.
  • b. Secara logika kemampuan profesi-lah yang
    kita
  • lakukan terlebih dahulu sebagai landasan untuk
    berjuang meningkatkan kesejahteraan.
  • c. Peningkatan penghasilan/kesejahteraan guru
    diperlukan, tetapi harus disertai
    dengan/sejalan dengan peningkatan kapasitas,
    upaya, serta pengabdian profesionalnya.

31
  • Profesi adalah, suatu pekerjaan atau jabatan yang
  • menuntut keahlian dari para pemangkunya.
  • Profesional adalah, sebutan tentang orang yang
  • menyandang suatu profesi dan juga tentang
  • penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk
  • kerja sesuai dengan profesinya.
  • Jadi Profesional aspek pengakuan formal dan
  • aspek penampilan

32
  • Profesionalisme adalah, sebutan yang mengacu
  • kepada sikap mental dalam bentuk komitmen
  • pemangku profesi untuk senantiasa mewujudkan
  • dan meningkatkan kualitas profesionalnya.
  • Profesionalitas, adalah sebutan terhadap kualitas
  • sikap para anggota profesi terhadap profesinya
  • serta derajat pengetahuan dan keahlian yang
  • mereka miliki.

33
  • Profesionalisasi adalah, suatu proses menuju
  • kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam
  • mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan
  • standart yang telah ditetapkan.

34
  • PERSPEKTIF HISTORIS DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN
  • Perkembangan adm pendidikan paralel dgn
  • perkembangan adm umumnya, terutama yg
  • dipelori oleh pendekatan manajemen ilmiah
  • dari Taylor (periode 1910 1930).
  • Pengaruh perkembangan adm pend pada
  • tahun 1940 oleh Hawthorne dgn semboyan
  • demokratis.
  • Contoh administrasi demokratis, supervisi
  • demokratis, mengajar demokratis.

35
  • Tinjauan Adm Pend dari berbagai aspek
  • Adm Pend dgn pengertian kerjasama utk mencapai
    tujuan pendidikan.
  • Adm Pendidikan sebagai proses mencapai tujuan
    pendidikan.
  • Adm Pend sbg kerangka berfikir sistem
  • Adm Pend sebagai manajemen.
  • Adm Pend sebagai Kepemimpinan.
  • Adm Pend sbg proses pengambilan keputusan
  • Adm Pend sebagai Komunikasi.

36
Konsep Administrasi Pendidikan
  • Untuk memahami konsep administrasi pendidikan
  • lihat UU Sisdiknas no. 20 tahun 2003.
  • Sistem Pendidikan Nasional adalah
  • Keseluruhan komponen pendidikan yang saling
  • terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan
  • pendidikan nasional.
  • Sisdiknas merupakan
  • Alat dan tujuan cita-cita bangsa
  • Lingkup nasional, menyeluruh dan terpadu
  • Tanggung jawab pemerintah (Depdiknas).

37
FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
  • Kegiatan adm pendidikan pd dasarnya
  • dimaksud utk pencapaian tujuan pendidikan.
  • Pelajari tujuan pendidikan di SD, SMP,
  • SMA dan SMK.
  • Proses adalah sebagai fungsi Adm Pend.

38
Administrasi Pendidikan SMA/SMK
  • Adm Pend di SMA/SMK adalah semua bentuk usaha
  • bersama utk mencapai tujuan pend menengah dgn
  • merancang, mengadakan, dan memanfaatkan Sumber
  • daya (manusia, alat, uang, waktu).
  • Sekolah adalah bentuk organisasi pend, dgn
    beberapa ciri
  • Adanya interaksi antara berbagai unsur sekolah
    Interaksi ini mempunyai tujuan, pola dan aturan.
  • Adanya kegiatan, antara lain kegiatan yg
    berhubungan dgn pengajaran dan pengelolaan.

39
Lingkup garapan Administrasi SMA/SMK
  • Kegiatan-kegiatan Administrasi SMA/SMK
  • Berhubungan dgn proses belajar/mengajar
  • a. Kurikulum b. Supervisi
  • Berhubungan dengan pengelolaan
  • a. Administrasi kesiswaan
  • b. Administrasi keuangan
  • c. Administrasi Sarana dan Prasarana
  • d. Administrasi Kepegawaian
  • e. Administrasi Layanan khusus.
  • Tidak berhubungan dengan Pengajaran a. Humas
    dan Dunia Usaha / Industri.
  • b. Komite Sekolah.

40
PERANAN GURU DALAM ADMINISTRASI SEKOLAH
  • Administrasi Kesiswaan
  • 1. Terlibat sebagai Panitia PMB
  • 2. Membimbing siswa baru dalam masa orientasi
  • 3. Mencatat kehadiran siswa di kelas,
  • 4. Mendata hasil prestasi siswa di kelas
  • 5. Terlibat dalam penegakan disiplin siswa yang
    telah diatur sekolah.
  • Administrasi Sarana/Prasarana Sekolah
  • 1. Terlibat dalam perencanan pengadaan alat
    bantu pengajaran
  • 2. Terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan
    alat bantu pengajaran yang digunakan guru.
  • 3. Pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh
    siswa

41
  • Administrasi Humas dan Dudi
  • 1. Membantu kegiatan sekolah yang melibatkan
    masyarakat
  • 2. Menjadi suri tauladan bagi masyarakat di
    lingkungan tempat tinggal guru.
  • 3. Mentaati kode etik guru dan sekolah.
  • Administasi Layanan Khusus
  • 1. Memperkenalkan buku yang ada di perpustakaan
  • 2. Mempromosikan perpustakaan sekolah
  • 3. Mengusahakan agar siswa aktif membantu
    perkembangan perpustakaan sekolah.
  • 4. Pengamatan atas kebersihan dan higienitas
    makanan yang dijual di kantin sekolah.

42
PERANAN GURU DLM BIMBINGAN DI SEKOLAH
  • Guru berperan membimbing siswa dlm proses
  • pembelajaran (komp. Interaksional yaitu kemampuan
  • guru menyesuaikan diri dgn karakteristik siswa
    dan
  • suasana belajar siswa)
  • Pendukung performance guru
  • Penguasaan bahan ajar
  • Penguasaan penghayatan dasar profesional guru.
  • Penguasaan dan pemanfaatan proses-proses
    pembelajaran

43
  • 4. Penyesuaian instruksional
  • 5. Kepribadian.
  • Perlakuan guru terhadap siswa dalam bimbingan
  • Perlakuan thd siswa sebagai individu yg memiliki
    potensi utk berkembang
  • Sikap yg positif dan wajar thd siswa
  • Perlakuan thd siswa secara hangat, ramah, rendah
    hati, menyenangkan.
  • Pemahaman siswa secara empatik
  • Penghargaan thd martabat siswa sbg individu.

44
  1. Penampilan diri secara ikhlas (genuine) di depan
    siswa.
  2. Kekongkritan dalam menyatakan diri
  3. Penerimaan siswa secara apa adanya
  4. Perlakuan thd siswa secara terbuka
  5. Kepekaan thd perasaan yg dinyatakan siswa dan
    membantunya
  6. Kesadaran bahwa tujuan mengajar bukan terbatas
    pada penguasaan MP saja, melainkan menyangkut
    pengembangan siswa menjadi individu yg lebih
    dewasa.
  7. Penyesuaian diri thd keadaan khusus.

45
  • Efektivitas mengajar guru sangat tergantung
  • pada kemampuan guru untuk menyesuaikan
  • diri pada situasi khusus.
  • 3 faktor yg dpt mempengaruhi penampilan
  • dan efektivitas guru
  • Karakteristik siswa (sikap, minat, motivasi, dan
    hasil belajar waktu lalu)
  • Karakteristik kepala sekolah
  • Karakteristik teman sejawat

46
  • Guru akan lebih efektif, apabila memberikan
  • perhatian yang lebih besar kepada proses
  • belajar dan proses perkembangan siswanya.
  • Guru akan menemukan bahwa pendekatan
  • bimbingan akan meningkatkan efektivitas
  • mengajar.

47
  • Bantuan guru jika siswanya mengalami
  • masalah dlm penyesuaian diri
  • Menghimpun data mengenai siswa
  • Menganalisis data tsb berdasarkan keadaan siswa.
  • Merumuskan dugaan mengenai sumber kesulitan, yg
    dapat digunakan dlm memberi bantuan.
  • Merencanakan langkah-langkah bantuan
  • Melaksanakan langkah tsb
  • Mengamati hasil bantuan yg diberikan.

48
  • Kegiatan bimbingan yg dilakukan guru dlm
  • PBM dpt dikelompokkan menjadi
  • Mengenal dan memahami siswa secara mendalam.
  • Memperlakukan siswa berdasarkan perbedaan
    individu.
  • Memperlakukan siswa secara manusiawi
  • Memberi kemudahan kepada siswa utk mengembangkan
    diri secara optimal.
  • Memelihara suasana kls agar tetap menyenangkan
    bagi siswa.

49
SUPERVISI PENDIDIKAN
  • Pengertian Supervisi
  • Dalam praktek pendidikan di sekolah banyak
    ditemui istilah supervisi, dalam bahasa Belanda
    disebut Inspectie, sedangkan dalam bahasa inggris
    dikenal Inspection.
  • Dalam perkembangannya dikenal istilah Penilikan
    dan Pengawasan.
  • Penilikan dan Pengawasan adalah mencari
    kesalahan dan kebaikan dalam pengelolaan sekolah
    oleh Kepala Sekolah untuk dikembangkan lebih
    lanjut oleh Kepala Sekolah.
  • Fungsi dan Peran Supervisi
  • Supervisi Pengajaran merupakan tugas
    profesional, oleh karena itu hanya orang yang
    sudah terlatih/terdidik secara khusus yang berhak
    melaksanakan supervisi pengajaran.

50
SUPERVISI PENDIDIKAN
  • Supervisi akademik adalah bantuan
  • profesional kepada guru melalui siklus
  • perencanaan yang sistematis, pengamatan
  • yg cermat, dan umpan balik yang objektif
  • dan segera.
  • Supervisi akademik bertujuan meningkatkan
  • kemampuan profesional guru dan kualitas
  • pembelajaran.

51
URGENSI PEMBERIAN SUPERVISI BAGI GURU (I)
  • Guru merupakan faktor kunci keberhasilan
  • Pembelajaran, harus diakui sebagai guru mereka
  • adalah orang profesional (di luar itu Sebagian
  • besar guru kita tidak profesiona, ini Sudah
    dimulai
  • sejak rekrutmen calon guru)

52
URGENSI PEMBERIAN SUPERVISI BAGI GURU (II)
  • Kurikulum dan praksis PBM di LPTK belum mampu
  • melahirkan guru profesional LPTK dengan mudah
  • terjebak seperti tukang jahid Tidak adanya
    perbedaan
  • penghargaan dan soal kesejahteraan yang jauh dari
    cukup
  • (sekali jadi guru untuk seumur hidup) Hasil
    survey sangat
  • sedikit guru yang mau belajar mandiri dan
    berkompetisi
  • untuk menunjukkan kinerja terbaik

53
KESIMPULAN
  • AMAT SULIT UNTUK MENDAMBAKAN
  • GURU YANG PROFESIONAL SEPERTI
  • DOKTER, LAWYER, DAN AKUNTAN PADA
  • UMUMNYA

54
SOLUSI
  • PENATARAN, LOKAKARYA, SEKOLAH
  • LANJUT, MGMP, DAN SUPERVISI
  • PENGAJARAN
  • SALAH SATU MODEL SUPERVISI
  • PENGAJARAN ADALAH SUPERVISI KLINIS

55

EDUCATIONAL SUPERVISION IS A FILED IN SEARCH OF A
DEFINITION
The early Stage
The next Stage
IN SEARCH OF A DEFINITION
Human Relation stage
56
1642-1865
  • THE
  • EARLY
  • STAGE

AS OLD AS FORMAL EDUCATION
SUPERVISOR AS INSPECTION
57
THE EARLY STAGE ASSUMTION
  • TEACHERS WERE NOT TO BE TRUSTED
  • SUPERVISORS HAD THE RIGHT TO INTERVENE DIRECTLY
    IN THE CLASSROOM
  • SUPERVISOR WERE MEANT TO BE INSEPCTORS

58
Supervisor as Inspctor
  • School supervisor fulfilled their function by
    giving directions, checking on compliance with
    prescribe teaching techniques, and evaluating
    results of instruction by teacher in their
    change. In an authoritarian mode early
    supervisors set stricts for their teachers to
    follow and visited classrooms to check on how
    closely the teachers complied with the stipulated
    requierements.

59
1920
  • THE
  • NEXT
  • STAGE

SUPERVI SION AS SCIENCE
GREATLY INFLUNCE BY SCIENTIFIC MANAGEMENT
60
THE SCIENCE STAGE ASSUMTION
  • GREAT FAITH WAS PLACED IN EDUCATIONAL SUPERVISION
  • THE SUPERVISORY STAFF OF A SCHOOL SYSTEM WOULD
    DETERMINE THE PROPER METHODS OF INSTRUCTION

61
What happen in this period?
  • Teachers were regarded as instrument that should
    be closely supervised to insure that they
    mechanically carried out the method or procedure
    determined by administrative and special
    supervisions. Scientific supervision look for
    fixed principles of teaching drawn from the
    research which can be related to teachers. The
    teachers than judged on how well they follow the
    instructional principles in their teaching. To
    supervisors of this persuasion teaching is a
    science rather than an art and they believe that
    by following a prescribed set of rules teachers
    are bound to be successful.

62
1920- 1960
HUMAN RELATION ERA
COORDINATING, INTEGRATING, CREATIVITY,
STIMULATION, DEMOCRATIC
EMPATY TO THE PEOPLE
63
HUMAN RELATION ERA ASSUMPTION
  • IF PEOPLE ARE HAPPY, THEY WILL BE PRODUCTIVE
  • THE IMPROVEMENT OF THE PSYCHOSOCIAL CLIMATE OF
    THE SCHOOL IS THE LEGITIMATE CONCERN OF
    SUPERVISION
  • THE SUPERVISOR IS AN IN BETWEEN PERSON IN
    SCHOOL SYSTEM

64
WHERE ARE WE NOW?
  • RETURN TO INSPECTION
  • RETURN TO SCIENTIFIC SUPERVSISION
  • HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT

65
WHAT IS SUPERVISION?
  • SUPERVISION IS THE PROCESS OF OVERSEEING THE
    ABILITY OF PEOPLE TO MEET GOALS OF THE
    ORGANIZATION IN WHICH THEY WORK

66
What is Supervision?
  • Supervision consists of all activities leading to
    the improvement of instruction, activities
    related to morale, improving human relation,
    in-service education, and curriculum development
    (Kimball Wiles)
  • Modern supervision is considered as any service
    for teachers that eventually result in improving
    instruction, learning and curriculum. It consists
    of positive, dynamic, democratic actions designed
    to improve instruction through the continued
    growth of all concerned individuals the child,
    the teachers, the supervisor, the administrator,
    and the parent or other lay person (Ross L.
    Negley)

67
WHO IS REPONSIBILITY FOR SUPERVISION?
  • ANY ONE WHO ARE TRYING TO HELP TEACHER IN
    IMPROVING THEIR CAPABILITY

68
TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN
  • MEMBANTU GURU MELIHAT DENGA JELAS TUJUAN-TUJUAN
    PENDIDIKAN
  • MEMBANTU GURU DALAM MEMBIMBING MURID
  • MEMBANTU GURU DALAM MENGGUNAKAN SUMBER-SUMBER
    PENGALAMAN BELAJAR
  • MEMBANTU GURU DALAM MENGUNAKAN METODE-METODE DAN
    ALAT PELAJARAN MODERN
  • MEMBANTU GURU DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN BELAJAR
    MURID-MURID
  • MEMBANTU GURU DALAM MENILAI KEMAJUAN MURID DAN
    HASIL PEKERJAAN GURU ITU SENDIRI

69
  • MEMBANTU GURU DALAM MEMBINA REAKSI MENTAL ATAU
    MORAL KERJA GURU DALAM RANGKA PERTUMBUHAN PRIBADI
    DAN JABATAN MEREKA
  • MEMBANTU GURU BARU DI SEKOLAH SEHINGGA MEREKA
    MERASA GEMBIRA DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
    YANG HARUS DIKERJAKANNYA
  • MEMBANTU GURU AGAR LEBIH MUDAH MENGADAKAN
    PENYESUAIAN TERHADAP MASYARAKAT DAN CARA-CERA
    MENGGUNAKAN SUMBER-SUMBER BELAJAR YANG ADA DI
    MASYARAKAT
  • MEMBENTU GURU AGAR DALAM MEMANFAATKAN WAKTUNYA
    UNTUK MEMAJUKAN PENGAJARAN

70
FUNGSI SUPERVISI
  • MENGKOORDINASI SEMUA USAHA SEKOLAH
  • MEMPERLENGKAPI KEPEMIMPINAN SEKOLAH
  • MEMPERLUAS PENGALAMAN GURU-GURU
  • MENSTIMULASI USAH-USAHA YANG KREATIF
  • MEMBERIKAN FASILITAS DAN PENILAIAN YANG TERUS
    MENERUS
  • MENGANALISIS SISTUASI BELAJAR DAN MENGAJAR
  • MEMBERIKAN PENGETAHUAN DAN SKILL KEPADA SETIAP
    ANGGOTA STAFF
  • MENGINTEGRASIKAN TUJUAN PENDIDIKAN DAN MEMBANTU
    MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU-GURU

71
The Type of Supervision
The Type of Supervision
Educational Supervision
INSTRUCTIONAL SUPERVISION
72
EDUCATIONAL SUPERVISION(GENERAL SUPERVISION)
  • Responsibilities encompassing many aspects of
    schooling, including administration, curriculum,
    and instruction

73
INTSRUCTIONAL SUPERVISION(SUPERVISION OF
INSTRUCTION)
  • Narrows the focus to amore limited set of
    responsibilities. Clinical, consultative, and
    developmental supervision, art supervision,
    scientific supervision, are subsumed under
    instructional supervision

74
The Definition of Instructional Supervision
  • Behavior officially designed by the organization
    that directly affect teachers behavior in such a
    way as to facilitate pupil learning and achieve
    the goals of organization (Alfonso)
  • Instructional Supervisory behavior is assumed to
    be an additional behavior system formally provide
    by the organization for the purpose of
    interacting with the teaching behavior system in
    such a way as to maintain, change, and improve
    the design and actualization of learning
    opportunities for students (John. T. Lovell).

75
Instructional Supervision Focus
THE ARE THREE KEY ELEMENTS OF INSTRUCTIONAL
SUPERVISION
Is Directed Influences Teachers Behavior
The Behavior exhibited officially design. It
is Not Random
Facilitation of Students Learning
76
A CONCEPTUALIZATION OF INSTRUCTIONAL SUPERVISORY
BEHAVIOR
TEACHING BEHAVIOR
COUNSELING BEHAVIOR
CURRICULUM DEVELOPMEN BEHAVIOR
STAFF DEVELOPMENT BEHAVIOR
STUDENT BEHAVIOR
INSTRUCTIONAL SUPERVISORY BEHAVIOR
ADMINISTRATIVE BEHAVIOR
77
SUPERVISORY BEHAVIOR SOURCES
TEACHERS NEEDS
ORGANIZATIONAL GOAL
INSTRUCTIONAL SUPERVISORY BEHAVIOR
TEACHERS BEHAVIOR
78
INSTRUCTIONAL SUPERVISORY BEHAVIOR INFLUENCE
SYSTEM OF LEARNING AND TEACHING
INSTRUCTIONAL SUPERVISORY BEHAVIOR
TEACHING BEHAVIOR
STUDENT BEHAVIOR
79
A CONCEPTUALIZATION OF INSTRUCTIONAL SUPERVISORY
BEHAVIOR
ORGANIZATINAL THEORY
TEACHING BEHAVIOR
COUNSELING BEHAVIOR
CURRICULUM DEVELOPMEN BEHAVIOR
LEADERSHIP THEORY
COMMUNI CATION THEORY
STAFF DEVELOPMENT BEHAVIOR
STUDENT BEHAVIOR
INSTRUCTIONAL SUPERVISORY BEHAVIOR
DECISION THEORY
ADMINISTRA TIVE BEHAVIOR
CHANGE THEORY
80
DIMENSI-DIMENSI SUPERVISI (KURIKULUM)
  • MENENTUKAN TUJUAN-TUJUAN PENGAJARAN
  • MENSURVAI KEBUTUHAN DAN MENGADAKAN PENELITIAN
  • MENGEMBANGKAN PROGRAM-PROGRAM DAN MERENCANAKAN
    PERUBAHAN
  • MENGHUBUNGAN PROGRAM-PROGRAM DENGAN BERBAGAI
    PELAYANAN KHUSUS
  • MEMILIH BAHAN DAN MENGALOKASIKAN SUMBER-SUMBER
  • MENGARAHKAN DAN MEMPERBAHARUI STAF PENGAJAR
  • MENYARAN KAN PERUBAHAN FASILITAS
  • MEMPERKIRAKAN PENGHELUARAN YANG DIBUTUHKAN

81
DIMENSI-DIMENSI SUPERVISI (PENGAJARAN)
  • MENGEMBANGKAN RENCANA-RENCANA PENGAJARAN
  • MENGEVALUASI PROGRAM
  • BERINISIATIF MENEMUKAN PROGRAM-PROGRAM BARU
  • MERANCANG KEMBALI ORGANISASI PENGAJARAN
  • MEMBAGI SUMBER-SUMBER PENGAJARAN
  • MEMBERIKAN NASEHAT DAN MEMABNTU GURU-GURU
  • MENGELOLA PEMBIUAYAAN UNTUK PENGAJARAN

82
  • Ciri-ciri supervisi akademik
  • Diberikan pada guru berupa bantuan, sehingga
    inisiatif terletak di tangan guru.
  • Aspek yg disupervisi harus berdasarkan usul guru
  • Instrumen dan metode observasi dikembangkan
    bersama oleh guru dan kepala sekolah
  • Umpan balik diberikan segera setelah selesai
    pengamatan
  • Mendiskusikan hasil analisis dan data hasil
    pengamatan dgn mendahulukan interpretasi guru.

83
  1. Dilakukan secara tatap muka dan dlm suasana
    terbuka.
  2. Supervisor lebih banyak mendengarkan dan menjawab
    pertanyaan guru daripada memberi pengarahan
  3. Tahapan supervisi yaitu pertemuan awal,
    pengamatan, dan pertemuan umpan balik
  4. Pemberian penguatan thd perubahan perilaku yg
    positif sebagai hasil pembinaan
  5. Dilakukan secara berkelanjutan.

84
  • Prinsip-prinsip supervisi akademik
  • Hubungan konsultatif, kolegial dan bukan
    hirarkis.
  • Dilaksanakan secara demokratis
  • Terpusat pada guru
  • Didasarkan pada kebutuhan guru.
  • Umpan balik berdasarkan data hasil observasi
  • Bersifat bantuan profesional.

85
Tahapan Supervisi Akademik
  • Tahap pertemuan awal
  • Pembicaraan terbuka antara Kepsek dan guru dlm
    suasana akrab.
  • Pembahasan RP yg dibuat guru sebagai fokus
    supervisi.
  • Menyusun instrumen observasi bersama atau memakai
    instrumen yang telah ada.

86
  • B. Tahap Observasi Kelas
  • Supervisor menempati tempat yg telah disepakati
    bersama
  • Catatan observasi harus rinci dan lengkap
  • Observasi harus terfokus pada aspek yg telah
    disepakati
  • Dalam hal tertentu kepala sekolah perlu membuat
    komentar yg sifatnya terpisah dgn hasil
    observasi.
  • Jika ada ucapan atau perilaku guru yg dirasa
    mengganggu proses pembelajaran, kepala sekolah
    perlu mencatatnya.

87
  • C. Tahap pertemuan umpan balik
  • Kepala sekolah memberikan penguatan thd
    penampilan guru, agar tercipta suasana yg akrab
    dan terbuka
  • Kepala sekolah mengajak guru menelaah tujuan
    pembelajaran kemudian aspek pembelajaran yg
    menjadi fokus perhatian dlm supervisi.
  • Menanyakan perasaan guru ttg jalannya pelajaran.

88
  1. Kepala sekolah menunjukkan data hasil observasi
    yg telah dianalisis dan di interpretasikan.
  2. Kepala sekolah menanyakan kepada guru bagaimana
    pendapatnya thd hasil observasi dan analisisnya.
  3. Memberikan dorongan moral bahwa guru mampu
    memperbaiki kekurangannya.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com