SHIPS CONSTRUCTION - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

SHIPS CONSTRUCTION

Description:

Title: PowerPoint Presentation Author: Boedojo_wsj_MsTr Last modified by: Wanda Annisa Z Created Date: 9/16/2004 3:43:36 AM Document presentation format – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:1039
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 66
Provided by: Boedojo
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: SHIPS CONSTRUCTION


1
SHIPS CONSTRUCTION BY ISKANDAR ZULKARNAEN
2
MACAM MACAM BENTUK HALUAN
1. Haluan Lurus ( Plumb Bow atau Straight
Bow )
4. Haluan Gunting (Clipper Bow )
2. Haluan Miring ( Raked Bow )
3. Haluan Miring ( Raked Bow II )
8. Haluan Berumbi ( Bulbous Bow )
5. Haluan Senduk (Spoon Bow )
6. Haluan Meier ( Meier Bow )
7. Haluan Pemecah Es (Ice Breaker Bow )
3
I.   KEMUDI ( RUDDER )   Tidak dapat di
sangkal bahwa kemudi memegang peranan yang sangat
penting dalam pelayaran dengan sebuah kapal.
Bahkan ikut menentukan faktor keselamatan sebuah
kapal. Sehubungan dengan peranan kemudi
tersebut di atas SOLAS 74 melalui Peraturan 29
Bagian B Bab II I mengenai Perangkat kemudi (
Resolusi A. 210 - VII ) ) menyebutkan sebagai
berikut


4
1. Bagi kapal penumpang dan kapal barang
. a.   Kapal kapal harus dilengkapi dengan
perangkat kemudi induk ( utama ) dan perangkat
kemudi bantu yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh pemerintah. b.   Perangkat
kemudi utama harus berkekuatan yang layak
dan cukup untuk mengemudikan kapal pada
kecepatan ekonomis maksimum. Perangkat kemudi
utama dan poros kemudi harus di pasang
sedemikian rupa sehingga pada kecepatan
mundur maksimum tidak mengalami kerusakan.
5
c.    Perangkat kemudi bantu harus mempunyai
kekuatan yang layak dan cukup untuk
mengemudikan kapal pada kecepatan sekedar
untuk dapat berlayar dan dipakai dengan
segera dalam keadaan darurat. d.   
Kedudukan kemudi yang tepat pada kapal
tenaga harus terlihat di stasiun
pengemudi utama ( kamar kemudi anjungan )
6
2. Hanya bagi kapal penumpang . a.  Perangkat
kemudi induk harus mampu memutar daun
kemudi dari kedudukan 350 di satu sisi sampai ke
kedudukan 350 disisi lain selagi kapal
berjalan maju dengan kecepatan ekonomis
maksimum. Daun kemudi harus dapat diputar dari
kedudukan 350 disalah satu sisi ke kedudukan
350 disisi yang lain dalam waktu 28 detik
pada kecepatan ekonomis maksimum. b.  Perang
kat kemudi bantu harus dapat digerakkan
dengan tenaga dimana pemerintah mensyaratkan
bahwa garis tengah poros kemudi pada
posisi celaga berukuran lebih 9 ( 228,6 mm
).
7
c.  Jika unit tenaga perangkat kemudi induk
dan sambungan sambungannya di pasang secara
rangkap yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh Pemerintah, dan masing
masing unit tenaga itu dapat membuat
perangkat kemudi sesuai dengan syarat
syarat paragraf d. Jika pemerintah
mensyaratkan suatu poros kemudi yang garis
tengahnya pada posisi celaga lebih dari 9
(228,6 mm) harus dilengkapi pengemudi pengganti.

8
  • 3. Hanya untuk kapal Barang
  • a. Perangkat kemudi bantu harus digerakan
    dengan tenaga dimana Pemerintah mensyaratkan
    garis tengah poros kemudi pada posisi
    celaga berukuran lebih dari 14(355 mm)
  • b. Perangkat kemudi bantu tidak
    dipersyaratkan dengan ketentuan bahwa unit
    unit dan sambungannya itu yang sedang
    bekerja secara bersama sama memenuhi
    ketentuan sub paragraf (2) paragraf (a)
    Peraturan ini.

9
  • Jenis jenis Kemudi
  • a. Kemudi biasa ialah kemudi yang seluruh daun
    kemudinya berada dibelakang poros putar. Yang
    terdiri dari pelat tunggal atau anda.Kemudi
    biasa pelat tunggal konstruksinya terdiri dari
    pelat tunggal saja dan pelat ganda, kontruksi
    daun kemudinya terdiri dari lembaran berganda
    dimana kedua ujungnya dihubungkan satu sama
    lain sehingga didalamnya terbentuk rongga.
    Kerangka kemudi biasa dapat terbuat dari baja
    tempa atau pelat yang di las, kemudi pelat
    ganda kedua sisinya di tutupi pelat pelat
    sehingga ditengahnya berbentuk rongga.

10
  • 1) Konstruksi Kemudi biasa
  • - Daun kemudi terletak 100 di belakang poros
    putarnya - Diberi kerangka untuk penguat daun
    kemudi
  • - Selalu dilengkapi dengan kokot jantan (
    Pintle ) dan kokot betina ( Gudgeon )
  • - Daun kemudi dan poros kemudi yang saling
    dihubungkan dengan sebuah kopling
  • - Poros kemudi atas, baut penutup, baut kemudi
    biasa dan baut cembung putar (Taats)
  • - Pada linggi kemudi terdapat Nok kemudi
    (Rudderstops) agar daun kemudi pada waktu di
    putar tidak melewati batas maksimum cikar 350
  • - Di dalam kopling kemudi terdapat baji yang
    gunanya untuk menahan dan membantu baut baut
    kopling.
  • 2) Cara menggantikan daun kemudi di Dok
  • - Kemudi di cikar ke kiri atau ke kanan dan
    ditahan dengan takal di lambung
  • - Baut dan flens kopling di buka

11
  • b. Kemudi Berimbang
  • Kemudi yang daun kemudinya sebagian berada di
    belakang poros putar dan sebagian kecil berada
    di depan poros putarnya. Pada kemudi berimbang
    penuh 25 30 bagian daun kemudi berada di
    depan poros putar, sedang sisanya berada di
    belakang poros putar. Pada kemudi semi
    berimbang bagian daun kemudi yang berada di
    depan poros putar lebih kecil dari 20 .

12
KEMUDI DAN LINGGI BALING - BALING
Berimbang
Semi berimbang
Kemudi biasa
13
UKURAN- UKURAN POKOK SEBUAH KAPAL
  • UKURAN POKOK SEBUAH KAPAL TERDIRI DARI
  • 1. UKURAN MEMBUJUR/MEMANJANG (LONGITUDINAL)
  • 2. UKURAN MELINTANG / MELEBAR (TRANSVERZAL )
  • BEBERAPA PENGERTIAN ISTILAH UNTUK KAPAL
  • PANJANG Jarak membujur sebuah kapal
    dalam meter pada sarat muat musim panas Yang
    dihitung dari bagian depan linggi haluan sampai
    sisi belakang poros kemudi atau tengah- tengah
    cagak kemudi pada kapal yang tidak memiliki
    poros kemudi .
  • Panjang ini tidak kurang dari 96 dan tak
    lebih dari 97 panjang pada sarat musim panas
    maksimum dan merupakan panjang yang ditentukan
    oleh biro klasifikasi dimana kapal tersebut
    dikeluarkan.

14
UKURAN - UKURAN POKOK SEBUAH KAPAL
  • LEBAR Ialah lebar kulit kapal bagian dalam
    terbesar yang diukur dari bagian sebelah dalam
    kulit kapal. Lebar ini juga merupakan lebar
    menurut ketentuan biro klasifikasi di mana kapal
    tersebut dikelaskan.
  • DALAM Ialah jarak tegak yang dinyatakan
    dalam meter pada pertengahan panjang kapal
    diukur dari bagian atas lumas sampai bagian
    atas balok geladak dari geladak jalan terus
    teratas
  • TENGAH-TENGAH KAPAL Ialah Pertengahan panjang
  • Yang diukur dari bagian depan linggi haluan

15
1. UKURAN MEMBUJUR / MEMANJANG
  • Ukuran Memanjang terdiri dari
  • Panjang Seluruhnya ( Length Over All LOA )
  • Ialah Jarak membujur kapal dari titik terdepan
    linggi haluan kapal sampai
  • ke titik terbelakang dari buritan kapal, di ukur
    sejajar lunas.
  • b. Panjang Sepanjang Garis Tegak (Length Between
    perpendicular)
  • Ialah Panjang kapal dihitung dari garis tegak
    depan sampai ke garis tegak belakang.
  • - Garis tegak depan (Forward perpendicular)
    ialah sebuah garis khayalan yang memotong tegak
    lurus garis muat perancang kapal dengan linggi
    haluan.
  • - Garis tegak belakang (After perpendicular)
    ialah sebuah garis khayalan yang terletak pada
    tengah-tengah cagak kemudi atau bagian belakang
    dari poros kemudi.
  • Panjang sepanjang garis tegak di ukur sejajar
    lunas dan merupakan Panjang Lambung Bebas
    (Freeboard Length)

16
  • Panjang Sepanjang Garis Air
  • ( Length On the Load Water Line LOWL)
  • Ialah Panjang sebuah kapal diukur dari
    perpotongan garis air dengan linggi haluan sampai
    ke titik potong garis air dengan linggi belakang,
    di ukur sejajar lunas.
  • Panjang Terdaftar ( Registered Length )
  • Ialah Panjang seperti yang tertera di dalam
    sertifikat kapal itu , yaitu dihitung dari ujung
    terdepan geladak jalan terus teratas sampai garis
    tegak belakang , diukur sejajar lunas.

17
2. UKURAN MELINTANG / MELEBAR
  • Lebar terbesar (Extreme Breadth)
  • Ialah jarak melintang dari suatu titik terjauh
    di sebelah kiri sampai ke titik terjauh di
    sebelah kanan badan kapal, diukur paada lebar
    terbesar dan sejajar lunas.
  • Lebar Dalam (Moulded Breadth)
  • Ialah lebar kapal dihitung dari sebelah dalam
    kulit kapal lambung yang satu sampai ke sebelah
    dalam lambung lainnya, diukur pada lebar kapal
    terbesar dan sejajar lunas

18
  • Lebar terdaftar ( Registered Breadth )
  • Ialah Lebar seperti yang tertera di dalam
    sertifikat kapal itu. Panjangnya sama dengan
    lebar dalam ( Moulded Breadth )
  • d. Lebar Tonase ( Tonnage Breadth )
  • Ialah Lebar sebuah kapal dari bagian dalam wilah
    keringat lambung yang satu sampai ke bagian dalam
    wilah keringat lambung lainnya, diukur pada lebar
    terbesar dan sejajar lunas

19
3. UKURAN TEGAK ( VERTIKAL )
  • Sarat Kapal
  • Ialah Jarak tegak yang diukur dari titik
    terendah badan kapal sampai garis air. Jarak ini
    sering di istilahkan dengan sarat moulded.
  • b. Lambung bebas (Free Board )
  • Ialah jarak tegak dari garis air sampai
    geladak lambung bebas atau garis deck ( Deck Line
    )

20
(No Transcript)
21
(No Transcript)
22
TONASE ( TONNAGE )
  • PENGERTIAN TONASE
  • Kapal ialah sebuah benda terapung yang digunakan
    untuk sarana pengangkutan di atas air.
  • Besar kecilnya kapal dinyatakan dalam ukuran
    memanjang, membujur, melebar, melintang, tegak,
    dalam dan ukuran isi maupun berat.
  • Guna dari ukuran ukuran ini untuk mengetahui
    besar kecilnya sebuah kapal, besar kecilnya daya
    angkut kapal tersebut dan besarnya bea yang akan
    dikeluarkan.

23
JENIS TONASE
  • TONASE SEBUAH KAPAL DAPAT DIPERINCI Sbb
  • Isi kotor ( Gross Tonnage) GT
  • Isi kotor besarnya tertera di sertifikat kapal
    itu, Isi kotor merupakan jumlah
  • - Isi ruangan di bawah geladak ukur atau geladak
    tonase
  • - Isi ruangan / tempat tempat antara geladak
    kedua dan geladak atas
  • - Isi ruangan ruangan yang tertutup secara
    permanen pada geladak atas atau geladak di
    atasnya
  • - Isi dari ambang palka (1/2 dari BRT kapal )
  • Isi atau volume ruangan di bawah geladak ukur
    mengandung pengertian volume dari ruangan -
    ruangan yang dibatasi oleh
  • - Disebelah atas oleh geladak jalan terus paling
    atas
  • - Di sebelah bawah oleh bagian atas dari lajur
    dasar dalam.
  • - Di sebelah samping oleh bagian sebelah dalam
    gading gading.
  • ( lihat lebar tonnase )

24
LOADED DISPLACEMENT Berat Benaman dimuati
Penuh Jumlah berat kapal dan semuanya yang ada
pada kapal tersebut pada saat kapal tersebut
dimuati sampai mencapai sarat maximum yang
diijinkan .
LIGHT DISPLACEMENT Berat Benaman Kapal Kosong
Jumlah berat kapal dan semuanya yang ada pada
kapal tersebut pada saat kapal kosong tanpa muatan
VOLUME OF DISPLACEMENT Isi Benaman Jumlah berat
kapal dan semuanya yang ada pada kapal tersebut
pada saat kapal kosong tanpa muatan
DEAD WEIGT TONNAGE ( DWT daya angkut / muat
kapal ) Selisih antara Loaded Displacement
Light Displacement
25
CARGO DWT Cargo Carrying Capasity Kemampuan
kapal untuk mengangkut muatan ( Jumlah muatan
yang bisa di bawa )
BALE CAPASITY Volume ruang muat, dinyatakan
dalam kaki kubik, dimana kapasitas ini untuk
muatan general cargo
GRAIN CAPASITY Volume ruang muat, dinyatakan
dalam kaki kubik, dimana kapasitas ini untuk
muatan curah ( Beras, Biji Besi , dll )
GRT ( GROSS TONNAGE Brutto Register Ton BRT
) Volume atau isi sebuah kapal dikurangi dengan
isi sejumlah ruangan tertentu untuk keamanan
kapal ( deducted spaces )
NRT ( NET TONNAGE Netto Register Ton Isi
Bersih ) Volume atau isi sebuah kapal dikurangi
dengan jumlah isi ruangan ruangan yang tidak
dapat di pakai untuki mengangkut muatan
26
TONNAGE PERLENGKAPAN ( Equipment tonnage ) Tonase
yang diperlukan oleh Biro Klasifikasi untuk
menentukan ukuran dan kekuatan alat alat labuh,
seperti jangkar, rantai jangkar, derek jangkar
dan lain lain.
TONNAGE TENAGA ( Power Tonnage ) Berat kapal
kotor di tambah PK mesin kapal itu ( BRT PK
Mesin )
MODIFIED TONNAGE Kapal yang mempunyai tonnase
yang lebih kecil dari yang seharusnya dimiliki.
Untul menjamin keselamatan kapal tersebut
terjadilah perubahan di dalam perhitungan tonase
kapal tersebut. Perhitungan tonasenya sama dengan
kapal yang geladak antaranya tertutup secara
permanen
27
  • ALTERNATIVE TONNAGE
  • Sebuah kapal dapat memiliki dua tonnase
    alternatif, yaitu
  • Full Tonnage Tonnase diperhitungkan secara
    biasa dengan geladak atas sebagai lambung
    bebasnya
  • Alternative Tonnage Lambung bebas
    diperhitungkan berdasarkan asumsi bahwa geladak
    kedua sebagai geladak lambung bebasnya
  • Tanda tonnase ditempatkan pada kedua lambung.
    Tanda tonnase menunjukan mana dari kedua tonnase
    ini yang diambil sebagai tonnase kapal itu. Jika
    tanda tonnase terendam, kapal dianggap dimuati
    sampai garis muat maksimumnya ( Full Tonnage ),
    jika tonnase berada di atas garis air, kapal
    tersebut dianggap memiliki Modified Tonnage.

28
TANDA TONNASE
29
(No Transcript)
30
BIRO KLASIFIKASI
BIRO KLASIFIKASI adalah sebuah Badan Hukum dalam
bidang jasa yang berusaha dalam pengelasan (
class ) kapal kapal yang sedang dibangun, sudah
dibangun atau yang sedang beroperasi dalam hal
yang berkaitan dengan konstruksi badan kapal,
mesin kapal, termasuk pesawat bantu ( auxileary
engine )
  • Kegiatan Biro Klasifikasi
  • Pengetesan peralatan maupun perlengkapan kapal
    yang ada sangkut pautnya dengan kelas kapal,
    baik lambung maupun mesin
  • Pengadaan survey survey pada waktu tertentu
    atau pada waktu yang diminta seperti survey
    tahunan, survey kerusakan, dsb.
  • Pemberian sertifikat sertifikat kelas maupun
    sertifikat statutory yang sangat berguna untuk
    kepentingan charter kapal, jual beli dan asuransi
    kapal, dsb.

31
Biro Klasifikasi Indonesia
  • Suatu Badan Hukum yang dimodali oleh Pemerintah
    dengan bentuk Perum yang dikelola oleh Manajemen
    tersendiri.
  • Sesuai dengan SK MenHubLa RI no. Th. 1/17/1
    tertanggal 26 september 1964, tugas BKI adalah
  • Mengelaskan kapal kapal yang dibangun di bawah
    pengawasan BKI baik selama
    pembuatannya maupun setelah beroperasi.
  • Berwenang untuk menetapkan dan memberikan tanda
    tanda lambung timbul pada kapal kapal tersebut.
  • Mengeluarkan sertifikat garis muat pada kapal
    kapal berbendera Nasional yang dikeluarkan pada
    BKI

32
Dalam ( Depth ) Ialah jarak tegak diukur dari
titik terendah badan kapal sampai ke titik di
geladak lambung bebas tersebut . Jarak ini
merupakan dalam menurut Biro Klasifikasi dimana
kapal tersebut dikelaskan .
  • Dalam tonnase
  • Ialah Dalam yang di hitung mulai dari alas dasar
    dalam sampai geladak lambung bebas

a, b, c di ukur pada tengah tengah kapal
33
Tanda tanda Kelas Pada BKI Untuk Lambung -
Kelas Tertinggi A 100 1 - Kelas
Terendah A 90 II
  • - atau Maltese Cross atau Tanda Manggis
    berarti kapal tersebut dibangun dibawah
    pengawasan BKI
  • - Angka 1000 berarti pemeliharaan dan konstruksi
    lambung memenuhi persyaratan dan ketentuan
    tertinggi BKI
  • I berarti mesin jangkar dan rantai jangkar dan
    tali muat memenuhi persyaratan BKI
  • II berarti kurang memenuhi persyaratan BKI

34
Untuk Mesin , SM artinya mesin Induk dan Bantu
memenuhi pesyaratan BKI. SM artinya Mesin Induk
dan Bantu kurang memenuhi persyaratan
BKI ( kelas terendah ) SM artinya memenuhi
persyaratan kelas tertinggi. Untuk kapal kapal
bukan Samudra di belakang kelasnya di berikan
catatan P Pelayaran Pantai L Pelayaran
Lokal T Pelayaran Terbatas Di dalam
pengawasan yang dilakukan Biro Klasifikasi hal
hal yang Diutamakan ialah Hull ( lambung ) dan
Machinery ( permesinan )
35
MERKAH KAMBANGAN ( PLIMSOLL MARK )
Ialah Sebuah tanda pada kedua lambung kapal
untuk membatasi sarat maksimum. Tanda ini dibuat
dengan maksud agar setiap kapal membatasi berat
muatan yang diangkutnya sesuai dengan jenis kapal
dan musim yang berlaku di tempat dimana kapal
tersebut berlayar
GARIS Dek ( Deck Line ) Garis dek merupakan
sebuah garis datar yang sisi atasnya berimpit
dengan sisi atas dari geladak lambung bebas (
Free Board Deck ) di Tengah panjang garis muat
kapal.
36
(No Transcript)
37
(No Transcript)
38
PENAMPANG MELINTANG MEMBUJUR
Penampang sebuah kapal dibedakan atas Penampang
Melintang dan Membujur Bentuk dari penampang ini
tergantung dari tipe kapal dan kegunaan dari
kapal tersebut.
Penampang Melintang Suatu gambaran yang jelas
mengenai kaitan antara tipe kapal, sistem
kerangka yang digunakan serta perbedaan yang
nyata mengenai perkuatan - perkuatan dan
jumlahnya pada konstruksi bagian kapal yang
mendapat tekanan terbesar yaitu dasar berganda.
39
(No Transcript)
40
KAPAL BARANG UMUM
41
Penampang Melintang pada bagian tengah kapal,
dengan Wrang penuh (kiri), dan dengan Wrang
terbuka (kanan)
42
(No Transcript)
43
Kapal Batubara ( Collier )
Penampang Melintang pada bagian tengah kapal
44
KAPAL MUATAN CURAH
PENAMPANG MELINTANG
45
(No Transcript)
46
Penampang Melintang pada bagian tengah kapal
47
KAPAL PENGANGKUT OBO ( ORE, BULK, OIL )
Penampang Melintang pada bagian tengah
kapal Menggunakan Sekat Ganda antara Palka
48
(No Transcript)
49
(No Transcript)
50
(No Transcript)
51
Wrang terbuka pada sistem kerangka Melintang
52
  • Sistem kerangka Membujur, ciri cirinya
  • Wrang penuh dipasang dibawah gading gading
    kamar mesin, kursi ketel, dinding kedap air dan
    pada ujung bracket deep tank.
  • Penyanggah tengah diberi bracket dengan jarak
    1,25 meter
  • Bila jarak antara sebuah wrang dengan wrang
    lainnya sampai 2 atau lebih jarak gading,
    dipasang penguat tegak paling seedikit 100mm
    untuk memperkuat longitudinals.
  • Kapal kapal yang lebarnya sampai 14 21 m
    dipasang sebuah longitudinals pada setiap sisi.
  • Pada kapal yang panjangnya kurang dari 215 m,
    longitudinals terputus pada wrang kedap air dan
    sebagai gantinya diberi bracket.
  • Jarak antara wrang yang satu dengan lainnya tidak
    melebihi 3,7 m, kecuali kapal tersebut
    diperuntukan bagi pengangkutan barang barang
    berat atau biji bijian tambang.

53
2. Longitudinals 3. Tank Top 4. Gading
gading 5. Wrang penuh 6. Lempeng samping 7.
Bracket
54
(No Transcript)
55
Ketentuan SOLAS 74 mengenai dasar berganda. Bab.
II I Peraturan 10.
Ketentuan panjang dasar berganda sebuah kapal
menurut SOLAS74 sebagai berikut a. 1.Untuk
ukuran panjang kapal 50 m dan kurang dari 61 m
harus dipasang dasar berganda paling
sedikit dari sekat di depan KM s/d sekat ceruk
depan atau sejauh dapat dilaksanakan sedekat
mungkin dengan sekat tersebut .
56
2. Untuk kapal yang panjangnya 61 m (200 kaki)
dan kurang dari 76 m (249 kaki) harus dipasang
dasar berganda paling sedikit dari sekat sekat
kamar mesin diteruskan sampai ke sekat ceruk
haluan dan sekat ceruk buritan.
57
3. Untuk kapal yang panjangnya 76 m (249 kaki)
atau lebih harus di pasang dasar berganda dari
sekat ceruk haluan sampai sekat ceruk buritan.
58
b. Bila dasar berganda di haruskan untuk
dipasang, maka tingginya ditentukan atau atas
persetujuan Pemerintah dan dasar dalam di
teruskan sampai ke sisi lambung sehingga dapat
melindungi dasar kapal sampai ke lengkungan got
(bilge). Perlindungan ini dianggap memenuhi
syarat bila garis potong antara lempeng samping
(margin plate) dengan lajur samping (bilge
strake), tidak lebih rendah dari satu bidang
datar yang melalui titik potong garis gading
dengan lunas, dimana garis diagonal tersebut
membentuk sudut 250 dengan alas dan memotong
bidang simetri pada setengah lebar kapal terbesar.
c. Got pengering (drain well) yang dibuat di
dalam dasar berganda yang di gunakan untuk
mengeringkan palka/ruang muat dan dan lain
sebagainya tidak boleh lebih rendah dari yang di
perlukan
59
d. Dasar berganda tidak diperlukan bagi
kompartemen kompartemen kedap air yang
berukuran sedang, yang khusus di pergunakan untuk
mengangkut minyak dan yang melakukan pelayaran
Internasional jarak dekat secara teratur .
  1. Bagi kapal kapal yang mempunyai kompartemen
    kompartemen kedap air berukuran sedang dan
    digunakan untuk mengangkut minyak dan yang
    melakukan pelayaran internasional jarak dekat
    secara teratur, pemerintah dapat memberikan
    kelonggaran terhadap konstruksi dasar berganda di
    bagian manapun dari kapal itu .

60
LUNAS KAPAL ( SHIPS KEEL )
  • Lunas kapal ada 2 macam
  • Lunas Pelat Datar ( Flat plate keel )
  • Lunas Pelat Datar termasuk tipe modernyang biasa
    dipakai sekarang ini. Lebar lunas ini antara 1
    2 meter dengan tebal pelat utuh sepanjang 3/5
    panjang kapal.

Tipe Lunas Batangan
Tipe Lunas Pelat Dasar
O Z
Kapal dalam
Lajur tengah dasar dalam
Penguat tangah Jalan terus
Pelat Lunas
61
2. Lunas Saluran ( duct keel ) Lunas ini
menggunakan 2 buah penguat tengah (centre
girder). Lunas ini dipasang antara sekat
pelanggaran dan sekat kedap air di depan kamar
mesin sebagai tempat disalurkannya pipa dari
tangki tangki.
Tipe Lunas Saluran
Tipe Lunas Batangan
62
LUNAS SAMPING ( BILGE KEEL )
Di pasang di lajur samping kapal kapal yang
berlunas datar . Gunanya untuk mengurangi
frekwensi olengan .Besarnya daya redam dari lunas
samping berbanding lurus dengan kecepatan
kapal. Agar memenuhi fungsinya pemasangan lunas
samping harus tepat benar. Yaitu tepat pada
perpotongan garis diagonal, antara perpotongan
garis lambung dengan perpanjangan luas dgn
perpotongan antara garis air dengan bidang
simetri dengan kulit kapal
63
GADING - GADING ( FRAMES )
Gading gading dipasang untuk memperkuat
konstruksi melintang kapal, menjaga agar tidak
terjadi perubahan bentuk pada kulit kapal
sekaligus sebagai tempat menempelnya kulit kapal .
Bentuk ( Profil ) gading gading yang dipasang
dengan cara pengelingan Ialah - Bentuk
sudut Berbintul ( Bulb Angles ) -
Bentuk U ( Channel )
Bentuk ( Profil ) gading gading yang dipasang
dengan cara dilas Ialah - Bentuk Bilah (
Flat Bars ) - Bentuk Berbintul ( Bulb Bars
) - Bentuk Siku Balik ( Inverted Angles )
64
(No Transcript)
65
(No Transcript)
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com