KONSEP Pembelajaran Berpusat Mahasiswa (STUDENT CENTERED LEARNING) Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada - PowerPoint PPT Presentation

1 / 34
About This Presentation
Title:

KONSEP Pembelajaran Berpusat Mahasiswa (STUDENT CENTERED LEARNING) Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada

Description:

Title: PENGANTAR METODE-METODE PEMBELAJARAN DALAM STUDENT CENTERED LEARNING Author: Djoko Dwiyanto Last modified by: My Computer Created Date – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:921
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 35
Provided by: DjokoDw
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: KONSEP Pembelajaran Berpusat Mahasiswa (STUDENT CENTERED LEARNING) Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada


1
KONSEPPembelajaran Berpusat Mahasiswa(STUDENT
CENTERED LEARNING)Pusat Pengembangan
PendidikanUniversitas Gadjah Mada
7
2
Pembelajaran Masa lalu
3
Sekarang dan yang akan datang
4
Hakekat SCL
  • Mahasiswa memiliki keleluasaan untuk
    mengembangkan segenap potensinya (cipta, karsa
    dan rasa), mengeksplorasi bidang yang
    diminatinya, membangun pengetahuan serta mencapai
    kompetensinya secara aktif, mandiri dan
    bertanggung jawab melalui proses pembelajaran
    yang bersifat kolaboratif, kooperatif dan
    kontekstual serta difasilitasi oleh dosen yang
    menerapkan Patrap Triloka.

5
Student - centered learning (SCL)
  • SCL merupakan disiplin yang melibatkan interaksi
    kelompok-kelompok mahasiswa dalam rangka
    melaksanakan pembelajaran secara kreatif
    sebagaimana kelak di kemudian hari akan dijumpai
    di dunia nyata / profesinya (Thornburg, 1995)
  • - Mahasiswa merupakan komponen utama di
  • dalam kelas
  • - Mahasiswa merupakan fokus, dan pengajar
  • beralih fungsi sebagai fasilitator bagi
  • pembelajar dalam diskusi kelompok kecil

6
RINGKASAN KERANGKA UNTUK KONSTRUKTIVISME
  • Dalam SCL para mahasiswa telah memiliki prior
    knowledge yang harus diaktifkan dalam situasi
    pembelajaran yang baru
  • 2. Pengetahuan dibangun secara khas dan
    individual, dengan berbagai macam cara, dengan
    menggunakan berbagai alat, sumber, pengalaman,
    dan konteks
  • 3. Pembelajaran merupakan proses aktif dan
    reflektif

7
  • LANJUTAN
  • 4. Pembelajaran merupakan suatu proses
    pengembangan, melalui asimilasi, akomodasi, atau
    penolakan terhadap informasi baru
  • 5. Interaksi sosial mengenalkan adanya berbagai
    macam perspektif pembelajaran
  • 6. Secara internal, pembelajaran dikendalikan dan
    dimediasi oleh mahasiswa itu sendiri

8
SCL di dalam praktik
  • Peran pengajar adalah sebagai fasilitator
  • Mahasiswa bertanggung jawab dan mengendalikan
    sepenuhnya atas pembelajarannya
  • Pembelajaran dapat bersifat independen,
    kolaboratif, kooperatif, atau kompetitif
  • Proses pencarian penggunaan informasi lebih
    penting daripada materi dasarnya
  • Pembelajaran berlangsung secara kontekstual dan
    mahasiswa didorong untuk mengkonstruksi
    pengetahuan mereka (Theroux, 2002)

9
TYPES OF SCL
  1. Individual learning
  2. Collaborative learning
  3. Cooperative learning
  4. Autonomous learning
  5. Competitive learning
  6. Active learning
  7. Self-directed learning
  8. Case-based learning
  9. Project-based learning
  10. Problem-based learning

10

COOPERATIVE LEARNING

11
COOPERATIVE LEARNING
  • Dicetuskan oleh Slavin
  • Mempunyai elemen

Individual responsibility
Collaborative skill
Positive interdependence
Face to face interaction
Group processing
12

COOPERATIVE LEARNING

Dikembangkan untuk mencapai 3 tujuan utama
Pretasi akademik
toleransi
Ketrampilan sosial
13

COOPERATIVE LEARNING

Enam langkah
  1. Penyampaian tujuan dan motivasi
  2. Presentasi informasi/tugas
  3. Pengorganisasian kelas menjadi kelompok
  4. Pendampingan oleh dosen (facilitating)
  5. Presentasi dan saling berbagi informasi hasil
  6. Pemberian pengakuan/penghargaan atas hasil usaha

14

COOPERATIVE LEARNING
  • Lingkungan belajar (theoretical perspective)
  • Klas demokratis
  • Hubungan antar kelompok
  • Experiential learning
  • Efek /manfaat
  • Prestasi akademis
  • Toleransi
  • Ketrampilan sosial
  • Perencanaan dan implementasi
  • Memilih pendekatan
  • Manajemen kelas

15
Refleksi Kobangdikal
  • Kekompakan, kerjasama, terfokus pada persoalan
  • Memberikan semangat, gembira dan sedih ketika
    belum ketemu
  • Terfokus pada inti permasalahan, tidak cari
    alternatif
  • Melatih menghargai orang lain, dengan kelebihan
    dan kekurangan
  • Kerjasama, mencari pemahaman, mencari solusi, dan
    mendpatkan hasilnya
  • Menyenangkan, bisa berbaur, mengatasi hambatan
    karena ingin perfek

16

COOPERATIVE LEARNING
  • Lingkungan belajar

Kelas demokratis
  • Mencerminkan masyarakat
  • Laboratorium kehidupan nyata

(Dewey Thelen)
Tempat belajar meneliti masalah sosial
interpersonal
17

COOPERATIVE LEARNING

Hubungan Antar Kelompok
Struktur kelompok terintegrasi
Interaktif
18

COOPERATIVE LEARNING

Experiential Learning
  • Pengalaman merupakan guru terbaik
  • Insight
  • Pemahaman/pengetahuan
  • Komitmen
  • Bertanggung jawab atas banyak hal yang dipelajari

19

COOPERATIVE LEARNING

Manfaat/efek
  • Ketrampilan sosial
  • Hubungan sosial
  • Kerjasama
  • Pengelolaan waktu
  • Berpikir analitis
  • komunikasi
  • Toleransi
  • Mengurangi prasangka
  • Kepercayaan
  • Empati
  • Penghargaan
  • penerimaan
  • Prestasi akademis
  • belajar lebih dalam
  • pemahaman meningkat
  • Penguasaan bertambah

20
COLLABORATIVE LEARNING
21
Gerdy, 1998
  • Belajar akan lebih efektif dan bermakna apabila
    dilakukan bersama kelompok daripada belajar
    sendirian
  • Belajar yang baik, sebagaimana bekerja yang baik,
    adalah bersifat kolaboratif dan sosial, bukannya
    kompetitif dan terisolasi
  • Berbagai gagasan dan tanggapan terhadap pendapat
    orang lain akan meningkatkan kemampuan berpikir
    dan memperdalam pemahaman

22
Collaboration (Roschelle Teasley, 1995)
  • Kolaborasi merupakan aktivitas yang sinkron dan
    terkoordinasi dalam hal membangun pengetahuan
    secara berkelanjutan serta mempertahankan
    kebersamaan dalam menyikapi masalah

23
Collaborative learning
  • Suatu filosofi pengajaran
  • Suatu istilah payung untuk berbagai pendekatan
    pendidikan yang melibatkan para mahasiswa dan
    dosen dalam hal joint intellectual effort
  • Lazimnya, para mahasiswa bekerja bersama dalam
    satu kelompok, bersama-sama mencari pemahaman,
    solusi atau pemaknaan, atau menciptakan suatu
    produk

24
Collaborative learning
  • Bekerja bersama
  • Membangun bersama
  • Belajar bersama
  • Saling tukar informasi / pendapat
  • Meningkatkan mutu secara bersama
  • Apabila berbagai orang yang berbeda latar
    belakang belajar dan bekerja bersama di dalam
    kelas maka mereka akan menjadi warga dunia yang
    lebih baik
  • Akan terjadi interaksi yang lebih mudah dan
    positif dengan orang yang berbeda cara
    berpikirnya, bukan hanya dalam skala lokal
    melainkan skala dunia

25
Ragam pemaknaan untuk kolaborasi
  • Situasi
  • Kolaborasi akan lebih mudah terjadi di antara
    orang-orang dengan status yang mirip / sama
    daripada antara bos dengan anak buahnya, antara
    guru dengan muridnya
  • Interaksi
  • Negosiasi memiliki daya kolaboratif yang lebih
    kuat daripada memberi instruksi
  • Mekanisme pembelajaran
  • Bersifat intrinsik

26
Elemen kunci dalam collaborative learning (Klemm,
1994)
  • Saling tergantung secara positif mahasiswa
    saling mengajar dan saling belajar
  • Setiap peserta mempunyai peran yang berbeda,
    tetapi peran tadi sangat penting untuk proses
    pembelajaran kelompok
  • Seorang membaca dan menginterpretasi tugas bagi
    seluruh anggota kelompok
  • Seorang mendorong teman-temannya untuk
    berpartisipasi dan pengumpulan informasi dan
    diskusi
  • Seorang membuat ringkasan dan menyiapkan
    konsensus
  • Seorang memeriksa hasil diskusi dan bahan laporan
  • Seorang menghubungkan konsep baru yang telah
    disusun kelompok dengan pengetahuan dan
    pengalaman sebelumnya
  • Seorang mengamati kinerja kelompok secara
    keseluruhan dalam hal penyelesaian tugas

27
Peran dosen di dalam collaborative learning
  • Dosen berperan sebagai pemandu daripada sebagai
    pengatur yang otoriter
  • Dosen cenderung kurang berperan sebagai pengalih
    pengetahuan kepada mahasiswa, dan lebih berperan
    sebagai perancang ahli tentang pengalaman
    intelektual bagi para mahasiswa

28
Collaborative Cooperative learning
  • Ada beberapa ahli yang menyamakan arti
    collaborative dan cooperative learning di mana
    para mahasiswa belajar bersama dalam
    menyelesaikan suatu tugas (Bruffee, 1995)
  • Ahli lainnya menyatakan bahwa cooperative
    learning merupakan subkategori collaborative
    learning (Cuseo, 1992)
  • Yang lain menyatakan bahwa antara collaborative
    dan cooperative learning merupakan suatu
    continuum dari ujung yang paling terstruktur
    (cooperative) sampai dengan yang kurang
    terstruktur (collaborative)- (Millis Cottell,
    1998)

29
Cooperative learning
  • Cooperative learning merupakan model pembelajaran
    di dalam kelompok kecil, para peserta didik
    bekerja bersama untuk memaksimalkan pembelajaran
    baik sebagai individu maupun kelompok (Smith,
    1996)
  • Cooperative learning mendorong peserta didik
    untuk bekerja bersama menyelesaikan suatu tugas,
    berbagi informasi dan saling mendukung
  • Guru berperan ganda, sebagai pakar dan otoritas
    di dalam kelas
  • Guru merancang tugas dan memberikannya kepada
    kelompok peserta didik, mengelola waktu dan
    sumber informasi, memantau pembelajaran peserta
    didik, memeriksa apakah peserta didik
    menyelesaikan tugasnya dengan baik serta apakah
    kelompok menyelesaikan tugasnya sesuai dengan
    tujuan pembelajaran. (Cranton, 1996 Smith, 1996)

30
Collaboration and Cooperation
  • Collaboration
  • Menerapkan aktivitas kelompok kecil sebagai suatu
    strategi untuk mengembangkan ketrampilan berpikir
    dan meningkatkan kemampuan individual untuk
    menguasai pengetahuan.
  • Mendorong pendekatan kebersamaan dan saling
    menghargai
  • Berdasarkan asumsi bahwa pengetahuan dibangun
    dengan konstruksi sosial
  • Lebih cocok untuk diterapkan di pergurun tinggi
  • Cooperation
  • Mendorong pendekatan eksploratif tetapi dalam
    bentuk lebih terstruktur
  • Berdasarkan asumsi bahwa pengetahuan dibangun
    dengan konstruksi sosial tetapi metodologinya
    bersifat l bertahap
  • Lebih cocok diterapkan di sekolah dasar dan
    menengah

31
Collaborative learning environment
Attention
Motivation
Collaborative Learning environment
Retention
Participation
32
Collaborative evaluation
  • Self-directed evaluation
  • Self-evaluation
  • Peer evaluation
  • Instructor evaluation
  • Memberi peluang bagi peserta didik untuk
    mengendalikan pembelajarannya dan bernegosiasi
    dengan kelompok dan guru tentang bagaimana
    mengevaluasi proses collaborative learning
  • Evaluasi lebih demokratis dan komprehensif
  • Tanggung jawab pembelajaran bergeser dari guru ke
    peserta didik
  • Pergeseran dari PAN ke PAP Shifts from the
    norm-referenced to the criterion-referenced
  • Pergeseran dari tes sumatif murni ke kombinasi
    tes formatif dan sumatif
  • Pergeseran dari evaluasi eksternal ke internal
  • Pergeseran dari evaluasi produk ke evaluasi proses

33
Knowledge conversion (Nonaka Takeuchi, 1995)
Explicit
EXTERNALIZATION doing it, then describing
COMBINATION Finding it, then combining it
Explicit
Tacit
SOCIALIZATION watching it, then doing it
INTERNALIZATION Hearing it, then believing it
Tacit
34
Pusat Pengembangan Pendidikan
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com