LATIHAN PEMBIASAAN - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

LATIHAN PEMBIASAAN

Description:

latihan pembiasaan oleh: drs. abadi widyaiswara lpmp jawa tengah departemen pendidikan nasional direktorat pendidikan dasar dan menengah lembaga penjamin mutu ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:654
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 64
Provided by: kmp5
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: LATIHAN PEMBIASAAN


1
LATIHAN PEMBIASAAN
Oleh Drs. Abadi
Widyaiswara LPMP jawa Tengah
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN JAWA TENGAH
2005
2
  • A. Latar Belakang
  • Kurikulum 2004
  • Kegiatan-kegiatan sekolah yang selama ini sudah
    dilakukan
  • Perlu mengadakan monitoring dan evaluasi kegiatan
    pembiasaan secara berkala

3
B. Ruang Lingkup
  1. Kehidupan Pribadi
  2. Hubungan Pribadi dan Sosial
  3. Mengikuti Aturan, yaitu kebiasaan untuk menepati
    aturan formal seperti menepati jadwal kerja,
    aturan lalu lintas, aturan permainan
  4. Mengikuti Tata Krama, Sopan Santun dan Moral
  5. Menghadapi Kondisi Khusus

4
Pengertian Latihan Pembiasaan
  1. Kebiasaan adalah tingkah laku yang cenderung
    selalu ditonjolkan oleh individu dalam menghadapi
    keadaan tertentu atau ketika berada dalam keadaan
    tertentu (Prayitno)

5
2. Kebiasaan merupakan proses Internalisasi
dari norma masyarakat, dan adanya kematangan dari
sudut organik biologik yang diwujudkan dalam
perilaku sadar (ahli Psiko Analisa)
6
2. Kebiasaan merupakan hasil dari rangkaian
rangsang dan jawaban yang dipelajari oleh anak
dan dilakukan secara berkesinambungan (ahli-ahli
psikologi belajar)
7
B. Dasar Teori Pembiasaan
Pada akhir abad 17 seorang filsuf Inggris bernama
John Locke (1632-1704) mengemukakan bahwa faktor
pengalaman dan pendidikan merupakan faktor yang
paling menentukan dalam perkembangan kepribadian
anak, anak digambarkan secarik kertas yang masih
bersih. Coretan yang meninggalkan jejak kertas
itu, menentukan bagaimana kertas itu jadinya.
John Locke memperkenalkan teori Tabula rasa
yang mengungkapkan pentingnya pengaruh pengalaman
dan lingkungan hidup terhadap perkembangan anak.
8
Seorang filsuf lain bernama Jean Jacques
Rousseau (1712 1778) berpendapat, bahwa
seorang anak ketika dilahirkan sudah mempunyai
dasar-dasar kepribadian / moral yang baik. Anak
mempunyai potensi dalam dirinya yang dibawanya
sejak lahir.
Anne Anastasi, mengemukakan pendapat yang
mendekatkan pandangan Empirisme dengan Nativisme.
9
Intereksi kedua faktor (keturunan dan lingkungan)
di kemukakan juga oleh sedang ahli keturunan
bernama T. Dobzhansky, ia menerangkan bahwa,
ketika terjadi pembuahan dan tercipta individu
baru, terjadi penggabungan kromosom dari pihak
ibu dan kromosom dari pihak ayah. Pada kromosom
ini banyak sekali faktor keturunan yang disebut
dengan istilah Genotip menurut par ahli,
genotip ini jumlahnya kurang lebih 70 triliun.
Dan karena itulah tidak akan ada dua manusia yang
mempunyai komposisi genotip yang sama.
10
Perkembangan anak, ada dua hal penting yakni
  1. Bahwa dalam proses perkembangan ada saat-saat
    ketika anak siap untuk disempurnakan dengan
    rangsangan-rangsangan yang tepat. Keadaan semacam
    ini disebut dengan masa kritis.

2. Bahwa masa perkembangan pada tahun-tahun
pertama dari kehidupannya adalah masa-masa yang
penting untuk pembentukan dasar-dasar kepribadian
seorang anak.
11
  1. PERANAN KELUARGA TERHADAP PEMBENTUKAN KEBIASAAN
    ANAK

Sikap orang tua dipengaruhi oleh beberapa faktor
  1. Pengalaman masalah yang berhubungan erat dengan
    pola asuh ataupun sikap orang tua mereka.
  2. Nilai-nilai yang di anut oleh orang tua
  3. Tipe kepribadian dari orang tua
  4. Kehidupan perkawinan orang tua
  5. Alasan orang tua mempunyai anak

12
BERMACAM-MACAM SIKAP ORANG TUA YANG SALAH DAN
AKIBAT-AKIBATNYA
  1. Anak yang di perlakukan dengan penuh
    kekhawatiran, sering di larang dan selalu di
    lindungi secara berlebihan, akan tumbuh menjadi
    anak yang penakut, tidak mempunyai kepercayaan
    diri, penuh dengan kekhawatiran dan tidak bisa
    berdiri sendiri. dalam usahanya untuk mengatasi
    semua tersebut di atas, anak mungkin akan
    berontak dan justru berbuat semua hal-hal yang di
    khawatirkan dan di larang oleh orang tuanya.

13
2. Orang tua yang terlalu menuntut Anak yang di
didik secara ambisius dengan tuntutan yang tinggi
mungkin akan mengambil alih nilai-nilai yang
terlalu tinggi itu sehingga tidak realistis lagi.
bila ia gagal ia akan mengalami frustasi, di
ikuti rasa salah dan dosa. sebaiknya seorang anak
dapat berontak terhadap tuntutan yang terlalu
tinggi itu, dan dengan sengaja menggagalkan diri.
14
3. Orang tua yang terlalu keras ( dominan ) Anak
yang di perlakukan secara demikian cenderung
tumbuh menjadi anak yang penurut, penakut, tak
mempunyai inisiatif dan takut berbuat salah. ia
tak mempunyai kepercayaan diri dan selalu ragu
dalam tindakannya. bila ia berontak terhadap
dominasi orang tuanya ia akan menjadi penentang,
membawa kemauan sendiri, menghindar bila
menghadapi kesulitan dan sengaja melakukan
hal-hal yang tidak di sukai oleh orang tuanya. di
sebabkan kebencian dan amarah dalam dirinya.
15
4. Orang tua yang terlalu memanjakan Anak yang
terlalu di manja cenderung untuk menjadi anak
egois, tidak tahan akan frustasi, ingin selalu
dapat perhatian dari lingkungan, banyak menuntut
tapi tidak bisa memberi, mudah putus asa dan tak
ada kemauan untuk berjuang untuk mencapai
sesuatu, kurang mempunyai rasa tanggung jawabdan
cenderung untuk menggantungkan diri pada orang
lain.
16
5. Orang tua yang terlalu memanjakan Anak yang
terlalu di manja cenderung untuk menjadi anak
egois, tidak tahan akan frustasi, ingin selalu
dapat perhatian dari lingkungan, banyak menuntut
tapi tidak bisa memberi, mudah putus asa dan tak
ada kemauan untuk berjuang untuk mencapai
sesuatu, kurang mempunyai rasa tanggung jawabdan
cenderung untuk menggantungkan diri pada orang
lain.
17
6. Orang tua yang bersikap rejektif
(menolak). Anak yang merasa dirinya di tolak
oleh orang tuanya akan merasa terasing, dan
merasa bahwa tidak adayang sayang pada dirinya,
ia mempunyai harga diri yang rendah, tindak
tanduknya serba salah dan serba takut serta
cenderung ke arah depresif. sebaliknya ia bisa
juga berbuat seenaknya, tidak mengacuhkan tata
tertib atau keinginan orang lain, egois tingkah
lakunya cenderung ke arah psikopati.
18
7. Orang tua yang terlalu banyak
mengkritik. Anak yang terus menerus di kritik
dan di sorot kesalahan-kesalahan akan merasa
serba salah. tindak tanduknya menjadi canggung,
tak mempunyai kepercayaan diri, mempunyai harga
diri, mempunyai harga diri yang rendah, dan lam
kelamaan akan menjadi pasif. sebaliknya ia bisa
berontak sengaja melakukan hal-hal yang tidak di
sukai oleh orang tuanya.
19
8. Orang tua yang bersifat konsisten Anak yang
di didik dengan cara tidak konsisten akan merasa
bingung, mengenai nilai dan norma yang di anggap
baik dan buryk atau benar dan salah dalam
masyarakat. ia menjadi seorang anak yang
ragu-ragu dan tidak ada kepercayaan diri.
20
Kutipan sebuah memo dari Dorothy Law Nolte
  • Jika anak banyak di cela, ia akan terbiasa
    menyalahkan
  • jika anak banyak di musuhi, ia akan terbiasa
    menentang
  • Jika anak di hantui ketakutan, ia akan terbiasa
    merasa cemas
  • Jika anak banyak di kasihani, ia akan terbiasa
    meratapi nasibnya

21
  • Jika anak di kelilingi olok-olok, ia akan terbisa
    menjadi pemalu
  • Jika anak di kitari rasa iri, ia akan terbiasa
    merasa bersalah
  • Jika anak serba dimengerti, ia akan terbiasa
    menjadi penyabar
  • Jika anak banyak di beri dorongan, ia akan
    terbiasa percaya diri

22
  • Jika anak banyak di puji, ia akan terbiasa
    menghargai
  • Jika anak di terima oleh linkunganyan, ia akan
    terbiasa menyayangi
  • Jika anak tidak banyak di persalahkan, ia akan
    terbiasa menjadi dirinya
  • Jika anak mendapat pengakuan dari kiri kanan, ia
    akan terbiasa menetapkan arah langkahnya

23
  • Jika anak di perlakukan dengan jujur, ia akan
    terbiasa melihat kebenaran
  • Jika anak di timang tanpa berat sebelah, ia akan
    terbiasa melihat keadilan
  • Jika anak mengenyam rasa aman, ia akan terbiasa
    mengandalkan dirinya dan mempercayai orang
    sekitarnya
  • Jika anak di kerumuni keramahan, ia akan terbiasa
    berpendirian

24
B. PERANAN SEKOLAH TERHADAP PEMBENTUKAN KEBIASAAN
Agar peranan guru dalam pengembangan kepribadian
murid bisa optimal, hendaknya guru mampu
  1. Menciptakan hubungan yang harmonis dan penuh
    dengan para siswa
  2. Menciptakan suasana belajar mengajar yang aman,
    tenang dan menyenangkan
  3. Memberikan perhatian / pelayanan yang adil sesuai
    dengan kebutuhan kepada setiap siswa

25
4. Menanamkan kesadaran berani mengakui kesalahan
sendiri dan meminta maaf serta tidak mengulangi
lagi 5. Memberi sangsi yang mendidik kepada anak
yang melanggar aturan 6. Menghindari respon yang
negatif 7. Bekerja sama dengan orang tua terus
menerus mendorong siswa melakukan pembiasaan
prilaku yang baik dan terpuji 8. Memasang
slogan-slogan di tempat yang terbuka seperti
bersih itu sehat, dan sebagainya.
26
Kegiatan-kegiatan pembiasaan
1. Kegiatan rutin Kegiatan rutin adalah kegiatan
yang di lakukan secara reguler di kelas maupun di
luar kelas yang bertujuan untuk membiasakan anak
untuk mengerjakan sesuatu yang baik. Contoh
upacara, senam, sembahyang dhuhur, pemeriksaan
kesehatan, pergi keperpustakaan dan lain-lain.
27
2. Kegiatan teladan Adalah kegiatan yang dapat di
lakukan kapan saja dan di mana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan
pengelola pendidikan yang lain yang bertujuan
memberikan contoh yang baik. Contoh -
memberikan contoh berpakaian yang rapi -
memberi contoh datang tepat waktu - memberi
contoh memuji hasil kerja yang baik - memberi
contoh hidup sederhana
28
3. Kegiatan terprogram Yaitu kegiatan yang di
programkan dan di rencanakan baik pada tingkat
kelas maupun sekolah yang bertujuan untuk
memberikan wawasan tambahan pada anak tentang
unsur-unsur baru dalam kehidupan
bermasyarakat. Contoh - seminar dan Workshop
AIDS, hemat energi, Narkoba - kunjungan Panti
Asuhan, tempat orang kena musibah - proyek
lomba pentas, bazar dan lain-lain
29
4. Kegiatan Spontan Yaitu kegiatan yang dapat di
lakukan kapan saja di mana saja tempat dibatasi
oleh ruang yang bertujuan memberikan pendidikan
saat itu juga (terutama dalam disiplin dan sopan
santun) Contoh - membiasakan memberi
salam - membiasakan membuang sampah pada
tempatnya - membiasakan antri - membiasakan
mengatasi silang pendapat dengan benar dan
lain-lain
30
A. JENIS KEBIASAAN SISWA YANG PERLU DIKEMBANGKAN
  • Kebiasaan Belajar
  • a. Menyiapkan pelajaran esok harinya
  • - Menyiapkan PR yang harus di kumpulkan esok hari
  • - Menyiapkan buku-buku yang akan di gunakan dalam
    pelajaran esok hari
  • - Membaca pelajaran yang akan di ajarkan esok
    hari
  • - Membuat pertanyaan dari bahan-bahan yang di
    baca itu
  • - Menyiapkan peralatan sekolah yang harus di bawa

31
b. Data ke sekolah sebelum jam masuk kelas
(paling lambat 15 menit sebelumnya) c.
Memperhatikan suasana kelas kebersihannya,
keteraturannya, kelengkapannya) kalau ada yang
belum beres, ikut membereskannya d. Masuk kelas
dengan tertib
32
e. Bersiap untuk di mulainya pelajaran - Duduk
dengan tenang dan penuh perhatian - Menyiapkan
bahan (seperti buku, PR yang sudah di kerjakan
untuk pelajaran yang segera akan berlangsung -
Mengantisipasi kedatangan guru
33
f. Mengikuti (setiap) pelajaran secara aktif dan
responsif 1) Mendengarkan dan memahami uraian
yang disampaikan guru 2) Mengaitkan bahan yang
disampiakan guru dengan bahan-bahan yang ada
dalam buku pelajaran 3) Melaksanakan kegiatan
yang ditugaskan oleh guru 4) Membuat catatan
tentang hal-hal penting yang dibahas dalam
pelajaran
34
5) Merespon situasi yang berkembang dalam
pelajaran a) bertanya tentang hal-hal yang
belum dipahami b) menjawab pertanyaan guru
c) menjawab dan atau mengomentari secara
positif apa yang dikemukakan teman. Jumlah ini
dapat dikembangkan sehingga mencakup segenap
kebiasaan yang perlu dikembangkan. d)
Mencatat secara cermat dan lengkap serta memahami
tugas guru
35
g. Belajar di luar kelas 1) Menggunakan
bahan-bahan (buku, majalah, rekaman video dan
sebagainya) perpustakaan untuk melengkapi
bahan-bahan yang dipelajari. 2) Mengulang,
melengkapi dan memantapkan pemahaman atas semua
catatan pelajaran yang dibuat di sekolah pagi
harinya. 3) Mengerjakan PR sesegera, selengkap
dan secermat mungkin dengan memperhatikan
a. menggunakan bahan-bahan pelajaran
selengkapnya b. ditulis dengan rapi, lengkap
dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar (diperhatikan EYD) c. menyerhakan tugas
PR tepat pada waktunya.
36
4) Seseudah tugas PR dinilai dan dikembalikan,
memeriksa kembali semua pekerjaan yang telah
dibuat, terutama bagian yang salah, atau nilainya
rendah, dan mencari jawaban yang lebih baik
dengan bertanya kepada kawan atau guru buku
sumber. 5) Mematuhi jadwal belajar di rumah
37
6) Mempersiapkan diri untuk ulangan / ujian.
a.) mengulang pelajaran secara teratur (buat
jadwal untuk mengulang dan dipatuhi) b)
membuat pertanyaan sendiri dan berusaha
menjawabnya dengan baik. c) meminta pertanyaan
dari teman dan berusaha menjawabnya dengan baik
(catatan no 2 dan 3 ) dapat dilakukan dalam
kegiatan kelompok belajar.
38
d) menjawab pertanyaan yang pernah diujikan pada
waktu sebelumnya e) mengerjakan soal-soal ulangan
/ ujian dengan tenang tetapi tidak membuang buang
waktu, teliti dan cermat. f) sesudah jawaban
ualang/ujian dikebalikan, memeriksa kembali
penilaian atas jawaban yang dibuat, terutama
jawaban yang salah atau nilainya rendah, dan
mencari jawaban yang lebih baik(dengan bertanya
kepada teman dan / atau guru. atau kepada guru
atau dari buku-buku sumber)
39
2. Menepati Peraturan Sekolah dan Tata Tertib
a. Memakai seragam sekolah a) meyiapkan
seragam sekolah secara lengkap dan bersih b)
memakai seragam sekolah secara lengkap dan rapi
40
b. Mengikuti upacara a) mengikuti barisan
dengan tertib dan serius b) mengikuti aba-aba
komandan upacara dengan tertib dan serius c)
mengikuti lagu Indonesia Raya dengan sikap
sempurna dan khidmat d) mengikuti
pengumuman-pengumuman secara serius dan memahami
41
c. Melaksanakan Piket Kelas a) pada hari
sebelum hari piket, mengingatkan dan mengajak
teman yang piket pada hari yang sama untuk
melaksanakan tugas esok harinya. b) datang
lebih cepat kira-kira 30 menit sebelum pelajaran
dimulai dan bekerja membereskan kelas sehingga
benar-benar teratur, rapi, bersih dan apa yang
diperlukan tersedia.
42
d. Membantu pelaksanaan pengajaran a) dengan
sukarela (tanpa diminta dan disuruh) melaksanakan
hal-hal yang diperlukan (seperti menghapus papan
tulis, dan lain-lain) b) melaksanakan apa
yang disuruh guru ( misalnya mengambil atau
mengembalikan buku ke perpustakaan, menyiapkan
alat peraga, dan lain-lain) dengan
sungguh-sungguh dan berhasil.
43
e. Memanfaatkan waktu istirahat a)
menggunakan waktu istirahat untuk hal-hal yang
perlu, seperti merenggangkan otot-otot, jajan
yang bermanfaat b) menahan diri sehingga apa
yang dilakukan tidak mengganggu orang lain atau
kelas lain yang sedang melakukan kegiatan
44
f. Meminta ijin 1) dengan sopan meminta ijin
lewat, jika hendak lewat di depan orang lain.
2) dengan sopan meminta ijin untuk keperluan
tertentu, misalnya mau buang air ketika pelajaran
berlangsung (catatan ketika pelajaran
berlangsung sedapat-dapatnya tidak meninggalkan
kelas). 3) dengan sopan meminta ijin untuk
pergi meninggalkan teman yang semula duduk atau
berkumpul bersama. 4) memberitahukan kepada
wali kelas dengan cara yang terbaik kalau
berhalangan masuk sekolah
45
g. Meminjam sesuatu dan mengembalikannya 1)
dengan sopan menyatakan ingin meminjam buku (atau
apapun juga) dari teman atau dari siapapun juga
2) dengan cara yang baik, tepat waktu dan dalam
kondisi utuh, mengembalikan apa yang dipinjam itu
kepada si empunya. (hal ini termasuk pinjam
meminjam ke perpustakaan.
46
3. Hubungan dengan teman a. Dengan sopan dan
hangat menyapa teman, siapapun teman itu, tanpa
membeda-bedakan mereka (apa teman akrab, teman
dari kelompok sendiri, dari sekolah lain dan
sebagainya) b. Berbicara sopan dan berisi
dengan teman (catatan boleh bercanda, tetapi
ada batasnya)
47
c. Mengendalikan diri sehingga apa yang dikatakan
atau dilakukan tidak menyinggung atau membuat
teman marah, kecil hati, tersinggung atau merasa
terganggu. d. Memenuhi janji kalau memang
sudah menjanjikan sesuatu, dan kalau terpaksa
tidak dapat memenuhinya, menyampaikannya sebelum
janji itu jatuh tempo dengan cara yang sopan
tanpa alasan yang dibuat-buat.
48
e. Sedapat-dapatnya sekuat tenaga menolong teman
yang sedang memerlukan bantuan (catatan bantuan
yang dimaksud di sini adalah bantuan yang
bersifat positif dan etis sesuai dengan
kepatutan) f. Mengendalikan diri sehingga tidak
terikut sertakan oleh perbuatan teman yang tidak
patut atau merugikan g. Mengendalikan diri
sehingga tidak mempergunjingkan teman atau
siapapun juga
49
4. Hubungan dengan guru 1) Memberikan salam
hormat dengan penuh kesopanan dan kelembutan
setiap kali bertemu guru, tanpa membedakan guru
yang satu dari guru lainnya. 2) berbicara
kepada guru dengan tekanan suara yang agak
direndahkan, dengan kecepatan suara yang agak
dilambatkan, dengan pilihan kata yang baik dengan
cara yang sopan
50
3) sedapat-dapatnya memenuhi apa yang diminta
atau disuruhkan oleh guru (kalau berkeberatan
memenuhinya, katakan dengan sopan keberatan yang
dimaksud tanpa alasan yang dicari-cari) 4) untuk
urusan pelajaran (dan juga urusan lainnya),
mendatangi guru pada waktu yang baik,
mengemukakan permasalahan serta membicarakannya
secara sopan dan jelas. (jika dimungkinkan
terlebih dahulu meminta waktu kepada guru untuk
bertemu)
51
5. Tata krama dan Kegiatan di rumah a. Berangkat
ke dan pulang dari sekolah 1) Mengucapkan
salam dengan cara lembut dan menghormati kepada
kedua orang tua (cara ini dapat disertai dengan
mencium tangan kedua orang tua) 2) mengucapkan
doa untuk keselamatan di perjalanan dan
keberhasilan dalam kegiatan.
52
b. Kebiasaan sehari-hari dirumah. 1) beribadah
harian secara tepat waktu, lengkap dan penuh
hikmat 2) mulai tidur dan bangun tidur tepat
waktu 3) makan pagi, siang dan malam teratur
dan tidak berlebihan 4) membersihkan tempat
tidur 5) mandi secara teratur 6) menggosok
gigi sebelum tidur
53
c. Hubungan dengan anggota keluarga 1) berbicara
kepada orang tua dengan tekanan suara yang agak
direndahkan, dengan kecepatan suara yang agak
diperlambat, dengan pilihan kata yang baik,
dengan lembut dan sopan (demikian juga kepada
orang-orang yang lebih tua, seperti kakek, nenek,
paman/bibi, kakak, dsb) 2) berbicara dengan
kelembutan dan kasih sayang kepada adik-adik dan
tidak terkesan menggurui atau asal memerintah. 3)
berbicara dengan sopan kepada pembantu sehingga
tidak terkesan memerintah atau berkuasa
54
6. Umum a. Lalu lintas 1) membawa kelengkapan
berkendaraan motor (SIM dan sebagainya) 2)
memakai kelengkapan dalam mengendarai kendaraan
bermotor (seperti helm, sit-belt) 3) mematuhi
rambu-rambu lalu lintas 4) membawa kendaraan
dengan tertib dan sopan
55
b. Kebersihan dan pemeliharaan lingkungan 1)
membuang sampah pada tempatnya 2) membiarkan
sesuatu yang menarik, indah, bagus dan serasi
tetap pada tempat dan keadaannya seperti itu,
tidak diganggu, rusak atau hilang 3) berusaha
merapikan, memberisihkan atau memperbaiki sesuatu
yang tidak pada tempatnya atau keadaannya yang
kurang memadai 4) menyiram dengan bersih WC
selesai buang air 5) menggosokkan kaki ke
keset ketika mau masuk ke ruangan atau gedung.
56
B. KEPRIBADIAN YANG DIHARAPKAN MUNCUL DENGAN
JALINAN PEMBIASAAN
1. Bekerja keras 2. Berani memikul risiko 3.
Berdisiplin 4. Beriman 5. Berhati lembut 6.
Berinisiatif 7. Berpikir matang 8. Berpikiran
jauh ke depan 9. Bersahaja 10. Bersemangat 11.
Bersikap konstruktif 12. Bersyukur 13.
Bertanggung jawab 14. Bertenggang rasa
15. Bijaksana 16. Cerdik 17. Cermat 18.
Dinamis 19. Efesien 20. Gigih 21. Hemat 22.
Jujur 23. Berkemauan Keras 24. Kreatif 25.
Kukuh hati 26. Lugas 27. Mandiri 28. Mawas
Diri
57
29. Menghargai Karya orang lain 30. Menghargai
Kesehatan 31. Menghargai waktu 32. Pemaaf 33.
Pemurah 34. Pengabdian 35. Pengendalian diri 36.
Produktif 37. Rajin 38. Ramah Tamah 39. Rasa
Kasih Sayang 40. Rasa Percaya Diri 41. Rela
Berkorban 42. Rendah Hati
43. Sabar 44. Setia 45. Sikap Adil 46. Sikap
Hormat 47. Sikap Tertib 48. Sopan Santun 49.
Sportif 50. Susila 51. Tangguh 52. Tegas 53.
Tekun 54. Tepat Janji 55. Terbuka 56. Ulet.
58
PENILAIAN LATIHAN PEMBIASAAN
A. Pengertian Penilaian latihan pembiasaan adalah
suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi
secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh,
tentang proses dan hasil pertumbuhan dan
perkembangan sikap dan prilaku yang telah di
biasakan peserta didik, dengan seperangkat alat
kontes yang baik.
59
B. Tujuan Penilaian Tujuan penilaian pembiasaan
adalah untuk mengukur seberapa jauh aspek-aspek
pembiasaan (prilaku dengan orientasi pengembangan
diri) yang telah di rumuskan mampu di hayati, di
amalkan, di terapkandandi pertahankan oleh
peserta didik dalam kehidupannyabaik di
sekolah,di rumah, maupun di masyarakat
60
C. Jenis Penilaian Penilaian pembiasaan lebih di
titikberatkan kepada keberhasilan penerapan norma
dan nilai-nilai yang terwujud dalam
kebiasaanprilaku sehari-hari, jenis penilaian
dapat berbentuk sikap dan pembiasaan berprilaku,
baik individu maupun di dalam kelompok
61
D. Cara Penilaian Penilaian dilaksanakan setiap
saat, baik pada jam pembiasan jam pelajaran,
maupun diluar jam pembiasaan atas pelajaran dan
pada setiap tempat baik dikelas maupun diluar
kelas dengan cara pengamatan dan pencatatan. bisa
juga penilaian pembiasaan dirumah lewat pemberian
angket.
62
E. Instrumen penilaian. Untuk memperoleh hasil
pembiasaan peserta didik dalam kehidupan sehari
hari (baik di sekolah maupun di rumah) pendidik
perlu menyiapkan instrumen penilaian. Instrumen
penilaian dapat berupa lembar observasi, catatan
mekdot, daftar cek, skala penilaian, wawancara
dan angket .
CONTOH EVALUASI DENGAN SKALA
63
TERIMA KASIH
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com